The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by mmeylani5, 2022-03-18 09:11:30

Koneksi Antar Materi Modul 2.2

Tugas CGP

Koneksi antar materi modul
2.2.a.9

Yayan Haedar
CGP angkatan 4
Kabupaten Bandung Barat

apa itu pembelajaran sosial dan emosional

• Pembelajaran sosial dan emosional adalah :
Pembelajaran yang di lakukan secara kolaboratif oleh
seluruhkomunitas sekolah proses ini memungkinkan
anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh
penerapan pengetahuan ,keterampilan dan sikap
positif mengenai apek sosial dan emosional ( sosial
emotional learning )

Tujuan pembelajaran PSE

• Memberikan pemahaman, pengayatan dan kemampuan
mengelola emosi,

• Menetapkan dan mencapai tujuan positif
• Merasakan dan menunjukan empati terhadap orang lain.
• Membangun dan mempertahankan hubungan positif .
• Membuat keputusan yang bertanggung jawab.

Ruang lingkup pembelajaran sosial dan emosional

RUTIN

Dilaksanakan pada saat kondisi yang sudah di tentukan di luar waktu
belajar akademik misalnya pada saat pagi misalnya pada waktu
masuk kelas

Terintegrasi dalam mata pelajaran

Misalnya pada saat menanyakan perasaan siswa sebelum memulai
pembelajaran ,saat melakukan refleksi

Protokol

Menjadi budaya atau aturan di sekolah yang sudah menjadi
kesepakatan bersama dan di terapkan secara mandiri oleh murid atau
sebagai kebijakan sekolah untuk merespon sesuatu kejadian tertentu

Consep kesadaran penuh

Konsep kesdaran penuh (mindfulness) Muncul
saat seseorang sadar sepenuhnya pada apa
yang sedang dikerjakan dengan pikiran terbuka
atau dalam situasi yang menghendaki perhatian
yang penuh

Kata kuncu mindfulness Kesadaran ( awaranes)
keadaan saat ini ( present moment ) rasa ingin
tahu ( curio city) kebaikan ( compassion )

Modul 2.2 pembelajaran sosial
emosional berkaitan dengan nilai dan
peran guru.
Mandiri,reflektif kolaboratif, inovatif dan
berpihak pada murid.
Guru prnggeraak menggunakan segala
potensi dan kekuatan yang ada untuk
membangun budaya positif sekolah

• Budaya positif yang di kembangkan dapat mendorong
pemenuhan kebutuhan belajar siswa sesuai kodrat
yang dimiliki hal ini sejalan dengan filosofi Ki Hajar
dewantara (Kodrat alam dan kodrat jaman )

• Pemebelajaran berdiferensiasi dan pembelajarana
sosial emosional dengan pendekatan kesadaran
penuh (mindfulness)

• Teknik STOP dapat dijadikan metode dan pendekatan
yan dapat mewujudkan well being ekosistem

• Maka dari itu jika pemebelajaran sosial dan
emosional dengan pendekatan kesadaran
penuh (mindfulness) menjadi budaya positif
disekolah, maka pembelajaran berdiferensiasi
akan mudah diterapkan karena anak akan
lebih fokus , semangat ,tanggung jawab
terhadap tugas maka pembelajaran yang
disajikan akan sesuai dengan kebutuhan belajar
minat dan profil elajar pancasila

Sekian dan terimakasih
salam untuk bergerak


Click to View FlipBook Version