The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Pedoman ini membantu Kepala Puskesmas, TG/TPG dan
tenaga kesehatan lainnya untuk merencanakan, melaksanakan,
memonitor dan mengevaluasi pelayanan gizi spesifik di Puskesmas
dengan menggunakan pendekatan Perencanaan (P1), Penggerakan
dan Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan, Pengendalian, dan
Penilaian Kinerja (P3). Dengan demikian, pelayanan gizi spesifik
yang bermutu dapat terlaksana dan bermanfaat untuk masyarakat

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by perpusmiori, 2024-06-11 03:22:20

Pedoman Manajemen Pelayanan Gizi Spesifik di Puskesmas untuk Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia (Kemenkes_2021)

Pedoman ini membantu Kepala Puskesmas, TG/TPG dan
tenaga kesehatan lainnya untuk merencanakan, melaksanakan,
memonitor dan mengevaluasi pelayanan gizi spesifik di Puskesmas
dengan menggunakan pendekatan Perencanaan (P1), Penggerakan
dan Pelaksanaan (P2) dan Pengawasan, Pengendalian, dan
Penilaian Kinerja (P3). Dengan demikian, pelayanan gizi spesifik
yang bermutu dapat terlaksana dan bermanfaat untuk masyarakat

Keywords: Gizi Masyarakat,Manajemen Pelayanan,Peran Tenaga Gizi,program Gizi di Puskesma

Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab erekap jumlah TTD ng diterima dan minum (angka 1) serta mlah minggu yang alui siswi sejak rsekolah ditempat sebut atau memasuki a 12 tahun rdasarkan formulir mantauan program D rematri. Laporan rutin Puskesmas/SIGIZI enghitung cakupan mlah tablet yang erima terhadap mlah minggu yang alui dan persentase mlah tablet yang minum terhadap mlah minggu yang alui. Perhitungan ini akukan setiap 3 bulan wulan). enghitung cakupan mlah tablet yang erima terhadap


No. Intervensi No. Indikator Definisi operasional jumdilajumdimjumdiladila(triCakTTDmeminselu18 adaterc Pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil KEK 1 Ʃ dan % Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) yang Mendapat Makanan Tambahan (PMT) sesuai standar. Ibu hamil dengan risiko Kekurangan Energi Kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm yang mendapat makanan tambahan asupan zat gizi diluar makanan utama dalam bentuk MeLiLAmepen


129 Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab mlah minggu yang alui dan persentase mlah tablet yang minum terhadap mlah minggu yang alui. Perhitungan ini akukan setiap 3 bulan wulan) kupan rematri minum D dihitung dengan embagi jumlah rematri num TTD terhadap uruh remaja putri 12- tahun yang a/terdaftar disekolah sebut. elakukan pemeriksaan A ibu hamil dan encatat/entri hasil ngukuran. Pencatatan/entri data dilakukan setiap waktu, pada saat ibu menerima makanan tambahan. Laporan rutin Puskesmas


130 No. Intervensi No. Indikator Definisi operasional makanan tambahan pabrikan. Mesasdipkat(KEMepemhamKEK2 Ʃ dan % Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) dengan LiLA < 23.5 cm yang Mengonsumsi MT sesuai standar. Ibu hamil dengan risiko Kekurangan Energi Kronik (KEK) yang ditandai dengan ukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA) kurang dari 23,5 cm yang mengonsumsi makanan tambahan asupan zat gizi diluar makanan utama dalam bentuk makanan tambahan pabrikan. MeLiLAmepenMesasdip


Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab enentukan jumlah saran ibu hamil yang periksa LiLA dan tegori LiLA EK/Normal). Rekapitulasi laporan dilakukan setiap bulan. encatat/entri mberian PMT pada ibu mil dengan kategori K. Rekapitulasi data tahunan diperoleh melalui penjumlahan data bulan Januari sampai Desember (kumulatif). elakukan pemeriksaan A ibu hamil dan encatat/entri hasil ngukuran. Laporan rutin Puskesmas/SIGIZI enentukan jumlah saran ibu hamil yang periksa LiLA dan


No. Intervensi No. Indikator Definisi operasional kat(KEMetamdikhamKEKd Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) 1 Cakupan Bayi Baru Lahir Mendapat Inisiasi Menyusu Dini (IMD). proses menyusu yang dimulai segera setelah lahir dengan cara kontak kulit ke kulit antara bayi dengan ibunya dan berlangsung minimal 1 (satu) jam. MelahMebaymememejumhid


131 Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab tegori LiLA EK/Normal). encatat/entri makanan mbahan yang onsumsi oleh ibu mil dengan kategori K. encatat/entri bayi baru ir dan praktik IMD. Pencatatan/entri data dilakukan setiap waktu saat bayi baru lahir. Laporan rutin Puskesmas/SIGIZI enghitung persentase yi baru lahir hidup endapat IMD dengan embagi jumlah bayi endapat IMD terhadap mlah bayi baru lahir dup yang ada. Rekapitulasi laporan dilakukan setiap bulan. Laporan tahunan diperoleh melalui penjumlahan data bulan Januari sampai Desember (kumulatif).


132 No. Intervensi No. Indikator Definisi operasional 2 Cakupan Bayi Usia Kurang dari 6 Bulan Mendapat ASI Eksklusif. Bayi usia 0 bulan 5 bulan 29 hari yang diberi ASI saja tanpa makanan atau cairan lain kecuali obat, vitamin dan mineral berdasarkan recall 24 jam. MerecbulEksBalRekASIFebMeyanberumbulbulbulMebayEksmemaselureckel


Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab encatat/entri hasil call ASI Eksklusif setiap an dari catatan ASI sklusif pada KMS ita. Recall/entri data dilakukan setiap bulan. Laporan rutin Puskesmas/SIGIZI kapitulasi hasil recall Eksklusif setiap bulan bruari dan Agustus. Rekapitulasi laporan dilakukan bulan Februari dan Agustus enentukan jumlah bayi ng masih ASI Eksklusif rdasarkan kelompok mur 0 bulan, 1 bulan, 2 an, 3 bulan, 4 bulan, 5 an dan 0 sampai 5 an. Laporan tahunan diperoleh melalui penjumlahan data bulan Februari dan Agustus dengan pertimbangan balita yang di recall pada bulan Februari berbeda dengan bayi yang di recall pada bulan Agustus. enghitung persentase yi yang masih ASI sklusif dengan embagi bayi yang sih ASI dengan uruh bayi yang di call berdasarkan ompok umur.


No. Intervensi No. Indikator Definisi operasional 3 Cakupan bayi usia 6-23 bulan mendapat MPASI *) Persentase Anak Umur 6-23 Bulan yang Menerima 4 (Empat) Kelompok Makanan dalam 24 jam terakhir. Medandik23 ter7 jenis makanan: padi-padian dan umbi-umbian, makanan dari kacang-kacangan, susu dan produk olahannya, daging, telur, buah dan sayur sumber vitamin A, serta buah dan sayuran lainnya. Anak yang mengonsumsi minimal 4 (empat) kelompok ragam makanan pada hari sebelumnya dapat dikatakan bahwa pemenuhan kebutuhan makanan yang bersumber dari hewan, sayur, dan buah-buahan, selain makanan pokok


133 Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab enanyakan makanan n minuman yang onsumsi oleh anak 6- bulan dalam 24 jam akhr. dilaksanakan melalui survei setahun sekali (Integrasi Susenas atau survei lain). Susenas


134 No. Intervensi No. Indikator Definisi operasional seperti padi-padian dan umbi-umbian telah tercukupi. Batas minimal 4 (empat) jenis makanan dipilih berhubungan dengan kualitas ragam makanan tambahan yang diberikan baik untuk anak yang masih diberikan ASI ataupun yang sudah tidak diberikan ASI lagi. e Pemantauan Pertumbuhan 1 % balita yang dipantau pertumbuhan di Posyandu setiap bulan (D/S). Anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yang ditimbang berat badannya (D/S). MeentyanPuskecDesataPenpemperbukforpem


Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab engidentifikasi dan tri seluruh sasaran ng ada diwilayah kerja skesmas berdasarkan camatan, sa/Kelurahan, RW au Desa. Pencatatan/entri data dilakukan setiap bulan saat melakukan pemantauan pertumbuhan. Laporan rutin Puskesmas/SIGIZI ncatatan/entri hasil mantauan rtumbuhan dalam ku KIA/KMS dan mulir pencatatan hasil mantauan Rekapitulasi laporan dilakukan setiap bulan dikenal dengan laporan SKDN.


No. Intervensi No. Indikator Definisi operasional perPemperPenDinpendicataPAUMebalpenjum2 % Balita ditimbang yang naik berat badannya (N/D). Anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yang memiliki grafik berat badan mengikuti garis pertumbuhan atau kenaikan berat badan pada bulan ini dibandingkan bulan sebelumnya sesuai standar. Persentase balita ditimbang yang naik MeentyanPuskecDesata


135 Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab rtumbuhan. mantauan rtumbuhan balita di ndidikan Anak usia ni (PAUD) atau tempat nimbangan lainnya atat di Posyandu asal au Posyandu dimana UD berada. enghitung persentase ita yang melakukan nimbangan terhadap mlah balita yang ada. Laporan tahunan diperoleh untuk melihat gambaran rerata balita ditimbang berat badannya dengan menjumlahkan capaian bulan Januari sampai Desember kemudian dicari reratanya. engidentifikasi dan tri seluruh sasaran ng ada diwilayah kerja skesmas berdasarkan camatan, sa/Kelurahan, RW au Desa. Pencatatan/entri data dilakukan setiap bulan saat melakukan pemantauan pertumbuhan. Laporan rutin Puskesmas/SIGIZI


136 No. Intervensi No. Indikator Definisi operasional berat badannya adalah jumlah balita yang naik berat badannya terhadap jumlah balita yang ditimbang dikurangi balita tidak ditimbang bulan lalu dan balita baru dikali 100%. Penpenbadmekenhasini sebMedendatini terD’) jumbalditidanmeper


Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab ncatatan/entri hasil nimbangan berat dan dan engidentifikasi naikan berat badan sil penimbangan bulan dibandingkan bulan belumnya. Rekapitulasi laporan dilakukan setiap bulan dikenal dengan laporan SKDN. enghitung balita ngan kelengkapan ta penimbangan bulan dan bulan lalu (D koreksi atau D aksen = dengan mengurangi mlah D dengan jumlah ita yang tidak imbang bulan lalu (O) n jumlah balita baru elakukan pemantauan rtumbuhan (B). Laporan tahunan diperoleh untuk melihat gambaran rerata balita ditimbang berat badannya dengan menjumlahkan capaian bulan Januari sampai Desember kemudian dicari reratanya.


No. Intervensi No. Indikator Definisi operasional Mebalbadjumditi3 Cakupan Balita memiliki Buku Kesehatan Ibu Anak (KIA)/ Kartu Menuju Sehat (KMS) (K/S). Anak yang berusia 0 bulan sampai 59 bulan yang memiliki buku berisi catatan kesehatan ibu (hamil, bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir, bayi dan anak balita) serta berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu serta grafik pertumbuhan anak yang dapat dipantau setiap bulan atau kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks Antropometri berat badan menurut umur yang dibedakan MeentyanPuskecDesata


137 Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab enghitung persentase ita naik berat dannya terhadap mlah balita yang imbang (D’). engidentifikasi dan tri seluruh sasaran ng ada diwilayah kerja skesmas berdasarkan camatan, sa/Kelurahan, RW au Desa. Pencatatan/entri data dilakukan setiap bulan saat melakukan pemantauan pertumbuhan. Laporan rutin Puskesmas/SIGIZI


138 No. Intervensi No. Indikator Definisi operasional berdasarkan jenis kelamin. PenkepMebalteryanf Pemberian Kapsul Vitamin A 1 Cakupan balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A. Bayi umur 6 sampai 11 bulan yang mendapat kapsul vitamin A berwarna biru dengan kandungan vitamin A sebesar 100.000 Satuan Internasional (SI) dan anak umur 12 sampai 59 bulan yang mendapat kapsul vitamin A berwarna merah dengan kandungan MemeA sdan


Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab ncatatan/entri pemilikan buku KIA. Rekapitulasi laporan dilakukan setiap bulan dikenal dengan laporan SKDN. enghitung persentase ita memiliki buku KIA hadap jumlah balita ng ada. Laporan tahunan diperoleh untuk melihat gambaran kepemilikan buku KIA dengan menggunakan data bulan Desember sebagai kondisi akhir dari periode pelaksanaan program. encatat/entri balita endapat kapsul vitamin etiap bulan Februari n Agustus. Pencatatan/entri data dilakukan setiap bulan Februari dan Agustus. Laporan rutin Puskesmas/SIGIZI


No. Intervensi No. Indikator Definisi operasional vitamin A sebesar 200.000 SI. RekbalvitaFebMebalvitajumberum59 2 Cakupan ibu nifas mendapat 2 kapsul vitamin A selama masa nifas Ibu baru melahirkan sampai hari ke-42 yang mendapat 2 kapsul vitamin A yang mengandung vitamin A dosis 200.000 Satuan Internasional (SI), satu kapsul diberikan segera setelah melahirkan dan kapsul kedua diberikan minimal Meibu


139 Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab kapitulasi laporan ita mendapat kapsul amin A setiap bulan bruari dan Agustus. Rekapitulasi laporan juga dilakukan setiap bulan Februari dan Agustus. enghitung persentase ita yang mendapat amin A terhadap mlah balita yang ada rdasarkan kelompok mur 6 – 11 bulan, 12 – bulan dan 6 -59 bulan. Laporan tahunan untuk cakupan bayi umur 6 – 11 bulan yang mendapat kapsul vitamin A diperoleh melalui penjumlahan data bulan Februari dan Agustus sedangkan data cakupan balita umur 12 – 59 bulan yang mendapat kapsul Vitamin A menggunakan data bulan Agustus. encatat/entri seluruh u nifas. Pencatatan/entri data dilakukan setiap waktu, pada saat ibu bersalin. Laporan rutin Puskesmas/SIGIZI


140 No. Intervensi No. Indikator Definisi operasional 24 jam setelah pemberian pertama. MeA ysaaMeibuvitag Suplementasi Taburia untuk anak usia 6-59 bulan 1. Jumlah balita yang mendapat suplementasi gizi mikro. Balita usia 6 – 59 bulan dengan kategori berat badan kurang (BB/U < - 2SD) yang mendapat suplementasi Taburia minimum 60 saset selama 4 bulan. EntdistsasMeBaldandite


Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab encatat jumlah Vitamin yang didapat ibu nifas at bersalin. Rekapitulasi laporan dilakukan setiap bulan. enghitung persentase u nifas yang mendapat amin A. Rekapitulasi data tahunan diperoleh melalui penjumlahan data bulan Januari sampai Desember (kumulatif). tri data jumlah tribusi Taburia pada saran. Pencatatan/entri data dilakukan setiap waktu, pada saat dilakukan pelayanan kesehatan Balita (Taburia didistribusikan). Laporan rutin Puskesmas/SIGIZI enghitung jumlah ita menerima Taburia n jumlah saset yang erima. Rekapitulasi laporan dilakukan setiap bulan Rekapitulasi sasaran yang menerima Taburia. Rekapitulasi data tahunan diperoleh berdasarkan


No. Intervensi No. Indikator Definisi operasional h Pemberian makanan tambahan (PMT) untuk balita gizi kurang 1 Cakupan balita gizi kurang yang mendapat Makanan Tambahan sesuai standar. Balita usia 6 bulan sampai dengan 59 bulan dengan kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) memiliki Z-score -3 SD sampai kurang dari -2 SD yang yang mendapat tambahan asupan gizi selain makanan utama dalam bentuk makanan tambahan pabrikan. MepemperpelbalkatRekdenkur


141 Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab penjumlahan dari Januari sampai Desember (kumulatif). encatat/entri data hasil mantauan rtumbuhan atau ayanan kesehatan ita untuk mengetahui tegori status gizi. Pencatatan/entri data dilakukan setiap waktu saat balita mendapat makanan tambahan. Laporan rutin Puskesmas/SIGIZI kapitulasi balita ngan status gizi rang. Rekapitulasi laporan juga dilakukan setiap bulan.


142 No. Intervensi No. Indikator Definisi operasional MedisttamMebalmetammegizimetamjumyan2 Ʃ dan % balita gizi kurang yang mengonsumsi Makanan Tambahan sesuai standar. Balita usia 6 bulan sampai dengan 59 bulan dengan kategori status gizi berdasarkan indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) memiliki Z-score -3 SD sampai kurang dari -2 SD yang yang mengonsumsi tambahan asupan Mebalmetammegizimetamjumyantam


Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab encatat/entri data tribusi makanan mbahan. Laporan tahunan diperoleh melalui penjumlahan data bulan Januari sampai Desember (kumulatif). enghitung persentase ita gizi kurang yang endapat makanan mbahan dengan embagi jumlah balita i kurang yang endapat makanan mbahan dengan mlah balita gizi kurang ng ada. enghitung persentase ita gizi kurang yang engonsumsi makanan mbahan dengan embagi jumlah balita i kurang yang engonsumsi makanan mbahan dengan mlah balita gizi kurang ng mendapat makanan mbahan. Laporan tahunan diperoleh melalui penjumlahan data bulan Januari sampai Desember (kumulatif). Laporan rutin Puskesmas/SIGIZI


No. Intervensi No. Indikator Definisi operasional gizi selain makanan tambahan pabrikan. i Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita 1. Cakupan kasus gizi buruk mendapat perawatan sesuai standar. Anak usia 0 - 59 bulan yang memiliki tanda klinis gizi buruk dan atau indeks Berat Badan menurut Panjang Badan (BB/PB) atau Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB) dengan nilai Z-score kurang dari -3 SD atau LiLA < 11,5 cm pada balita usia 6 - 59 bulan yang di rawat inap maupun rawat jalan di fasilitas pelayanan kesehatan dan masyarakat sesuai dengan tatalaksana gizi buruk. MepemperpelbalkatRekden


143 Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab encatat/entri data hasil mantauan rtumbuhan atau ayanan kesehatan ita untuk mengetahui tegori status gizi. Pencatatan/entri data dilakukan setiap waktu saat balita mendapat pelayanan tatalaksana gizi buruk. Laporan rutin Puskesmas/SIGIZI kapitulasi balita ngan status gizi buruk. Rekapitulasi laporan juga dilakukan setiap bulan.


144 No. Intervensi No. Indikator Definisi operasional MepelgiziMebalmedenbalada


Cara ukur Frekuensi Pengambilan data Sumber Data Penanggung Jawab encatat/entri data ayanan tatalaksana i buruk. Laporan tahunan diperoleh melalui penjumlahan data bulan Januari sampai Desember (kumulatif). enghitung persentase ita gizi buruk yang endapat perawatan ngan membagi jumlah ita gizi buruk yang a.


145 TIM PENYUSUN Direktorat Gizi: Sekretariat Wakil Presiden: Tim Konsultan: Ria Soekarno, S.K.M., M.C.N. dr. Gita Maya Koemara Sakti, M.H.A. Sri Andewi, S.K.M., M.Kes. Dr. Tiopan Sipahutar dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, M.M. Vunny Wijaya, M.A. Bank Dunia:


Click to View FlipBook Version