bergelut pada ilmu sedangkan pengetahuan adalah senjatanya.
Organisasi diperkuat dengan pengetahuan yang sangat luas.
G. Deskripsi Analisis Dampak
Kegiatan menyusun kuesioner peran dan kebutuhan peserta didik dalam
pembelajaran PJOK ini memberikan dampak pada peningkatan
penggunaan media pembelajaran berbasis Teknologi Pendidikan.
Pembelajaran disesuaikan dengan model pembelajaran bilingual sesuai
dengan kebutuhan peserta didik di revolusi industry 4.0. Melalui kegiatan
ini guru dapat mengamalkan nilai-nilai dasar PNS untuk selalu
berkontribusi untuk sekolah. Sebelum kegiatan menyusun RPP abad 21,
Media pembelajaran yang digunakan belum bervariasi. Sumber belajar
masih menggunakan media cetak dalam persentase yang besar. Model
pembelajaran belum menggunakan bilingual secara proporsional.
Setelah dilaksanakan kegiatan menyusun kuesioner guru dapat
menentukan media yang tepat pada kompetensi yang diajarkan.
Pemanfaatan teknologi bertujuan untuk meningkatkan kompetensi
komunikasi dan kolaborasi peserta didik meningkat.
H. Kendala dan Solusi
Selama melaksanakan kegitaan menyusun kuesioner peran dan
kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran PJOK yang dihadapi adalah
menentukan indikator-subindikator peran dan kebutuhan peserta didik.
Kesulitan yang lain adalah menentukan pertanyaan yang terwakili oleh
indikator. Solusi yang dilakukan adalah berkonsultasi dengan ahli
pedagogik untuk melakukan anilisis konten.
Kendala lain terkait waktu pertemuan peserta didik yang terbatas. Solusi
untuk mengatasi kendala tersebut dengan memanfaatkan media chat
whatsapp untuk menjalin komunikasi terkait kuesioner. Solusi yang lain
dilakukan dengan membuat link form online dan didistribusikan melalui
40
pesan singkat whatsapp. Peserta didik dapat mengisi kueisioner secara
online di rumah masing-masing.
3. Membuat modul pada mata pembelajara PJOK dengan melibatkan ahli
Tabel 4.13. Kegiatan 3 membuat modul PJOK
Isu Belum optimalnya pembelajaran PJOK sesuai
karakteristik peserta didik abad 21 di kelas VII
pada SMPN 2 Salatiga tahun 2019
Kegiatan Membuat modul pada mata pembelajara PJOK
dengan melibatkan ahli
Tanggal 30 September – 1 Agustus 2019
Tempat Pelaksanaan SMPN 2 Salatiga
Daftar lampiran Draft modul, hasil wawancara dengan ahli
bahasa Inggris, hasil wawancara dengan ahli
teknologi, hasil wawancara dengan ahli
pembelajaran PJOK, modul yang terintregasi
dengan teknologi dan bahasa Inggris, Foto
kegiatan.
A. Deskripsi kegiatan dan tahapan yang telah dilaksanakan
Menyusun kuesioner peran dan kebutuhan peserta didik dalam
pembelajaran PJOK merupakan kegiatan yang berorientasi komitmen
mutu. Penulis melakukan penelitian sederhana terkait dengan peran dan
kebutuhan peserta didik sebagai konsumen dalam instansi pendidikan.
Kuesioner disusun dengan tahapan berupa draft kuesioner. Indikator
yang dimasukkan dalam kuesioner ada 3: a) lingkungan belajar yang
menginspirasi; b) Penggunaan teknologi dalam pembelajaran PJOK; c)
Penggunaan bahasa asing dalam pembelajaran PJOK.
Tahapan kegiatan:
1 Membuat draft modul berdasarkan analisis kuesioner.
2 Konsultasi draft dengan ahli bahasa Inggris.
41
3 Konsultasi draft dengan ahli TIK.
4 Konsultasi draft dengan ahli pembelajaran PJOK.
5 Penyempurnaan draft modul berdasarkan hasil konsultasi menjadi
modul.
B. Uraian Kualitas Hasil Kegiatan/Capaian Kegiatan
Kegiatan menyusun kuesioner peran dan kebutuhan peserta didik dalam
pembelajaran PJOK membuat guru mendapatkan data kebutuhan
penggunaan teknologi pendidikan dan bahasa asing di dalam pembelajaran.
Data yang diperoleh merupakan perspektif peserta didik mengenai pentingnya
penggunaan 2 macam inovasi tersebut. Pendapat dari ahli metodologi
pendidikan digunakan sebagai pengaya data. Ahli pedagogik melakukan
analisis konten terhadap draft kuesiner. Setelah terpetakan data kebutuhan
penggunaan teknologi dan bilingual (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris) guru
mampu menyesuaikan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Abad 21.
C. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar yang Digunakan dan Melandasi
Pelaksanaan Kegiatan
Nilai dasar dalam kegiatan ini yaitu:
1 Akuntabilitas (Integritas)
Draft modul merupakan perencanaan yang dibuat untuk menghasilkan modul
yang berkualitas. Modul harus disusun terintegrasi dengan tata cara penulisan
modul.
Gambar 4.12. Rekomendasi ahli terkait draft modul dari penulis buku kemdikbud
42
2 Nasionalisme (Musyawarah)
Gambar 4.13. Konsultasi dengan guru bahasa inggris
Konsultasi sebagai cara untuk mencari model pembelajaran bilingual yang
sesuai dengan peserta didik. Konsultasi dilakukan dengan terstruktur yang
terdiri dari 3 pertanyaan.
3 Etika Publik (Kepedulian)
Gambar 4.14 Konsultasi dengan ahli Teknologi
Konsultasi draft modul sebagai cara untuk mencari model pemanfaatan
teknologi pendidikan yang sesuai dengan peserta didik. Konsultasi
dilakukan dengan wawancara terstruktur yang dilakukan dalam suasana
yang santai. Wawancara dilakukan dengan berlandaskan kepedulian
penulis terhadap perkembangan penguasaan teknologi peserta didik.
4 Anti Korupsi (adil) dan Etika Publik (Kepedulian)
Gambar 4.15. Konsultasi draft modul dengan ahli PJOK
Membuat konsep draft modul yang melibatkan peserta didik
merupakan bentuk kepedulian terhadap kebutuhan peserta didik dalam
43
pembelajaran. Hal tersebut merupakan bentuk pelayanan yang
berorientasi pada konsumen. Mengumpulkan dan mengkolaborasikan
pendapat dari para ahli untuk dimasukkan dalam modul secara adil
Indikator draft kuesioner dibagi menjadi 3 indikator dan dijabarkan lebih
rinci menjadi 10 subindikator. Indikator “lingkungan belajar yang
menyenangkan bagi siswa” terdiri dari sub indikator: a) lingkungan yang
menginspirasi; b) proses belajar yang efektif dan menyenangkan; c)
suasana kompetisi kelas yang menantang; d) sumber belajar; e) bantuan
belajar yang siap siaga. Indikator “penggunaan teknologi dalam
pembelajaran PJOK” terdiri dari sub indikator: a) akses materi selama
pembelajaran; b) penilaian dalam pembelajaran. Indikator “penggunaan
bahasa asing dalam pembelajaran PJOK” terdiri dari indicator: a)
Penggunaan bahasa asing pada kegiatan awal; b) Penggunaan bahasa
asing pada kegiatan inti; c) Penggunaan bahasa asing pada kegiatan
akhir.
5. Komitmen Mutu (Perbaikan berkelanjutan) dan Anti Korupsi (Adil)
Penyempurnaan draft modul menjadi modul pada materi sepakbola
merupakan nilai dasar antikorupsi. Mengumpulkan dan
mengkolaborasikan pendapat dari para ahli untuk dimasukkan dalam
modul secara adil. Perbaikan dari draft menjadi modul secara
bekelanjutan merupakan dasar dari nilai komitmen mutu.
Gambar 4.16 Halaman modul Permainan sepakbola terintregasi teknologi
44
D. Deskripsi Habituasi dalam kegiatan
Kegiatan menyusun kuesioner peran dan kebutuhan peserta didik dalam
pembelajaran PJOK memberikan manfaat bagi guru untuk
mempersiapkan media dan model pembelajaran. Guru dapat
menentukan media dan model pembelajaran agar peserta didik
mendapatkan pengalaman belajar yang terbaik. kuesioner disusun
dengan memperhatikan presentase penggunaan teknologi dan bilingual
(bahasa Indonesia dan Inggris) pada satu episode pembelajaran.
E. Manfaat Dan Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi-Misi
Organisasi
Kegiatan membuat modul berdasarkan pendapat para ahli
menyesuaikan dengan peran dan kebutuhan peserta didik berkontribusi
terhadap visi Unggul Dalam Prestasi. Kontribusi terhadap misi organisasi
yang pertama mewujudkan disiplin dalam bekerja dan tepat waktu.
Pembelajaran abad 21 harus melibatkan teknologi pendidikan agar
peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang seluas-luasnya.
Peserta didik harus menghadapi era perkembangan revolusi industry 4.0
yang diidentifikasikan sebagai internet of things. Guru harus memberikan
pembekalan yang berimbang terhadap penggunaan teknologi tersebut.
Pada era revolusi pergaulan dengan dunia internasional semakin
terbuka. Guru dapat memberikan kontribusi pada kecapakan bahasa
asing terutama bahasa Inggris. Porsi penggunaan bahasa Inggris pada
model pembelajaran bilingual disesuikan dengan analisis kuesioner dan
pendapat dari ahli pedagogik
F. Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi
Kegiatan menyusun modul untuk pembelajaran PJOK ini memberikan
penguatan terhadap nilai organisasi SMPN 2 Salatiga yang pertama yaitu
Pintar. Organisasi harus selalu bergelut pada ilmu sedangkan
45
pengetahuan adalah senjatanya. Organisasi diperkuat dengan
pengetahuan yang sangat luas.
G. Deskripsi Analisis Dampak
Kegiatan menyusun kuesioner peran dan kebutuhan peserta didik dalam
pembelajaran PJOK ini memberikan dampak pada peningkatan
penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi pendidikan.
Pembelajaran disesuaikan dengan model pembelajaran bilingual sesuai
dengan kebutuhan peserta didik di revolusi industri 4.0. Melalui kegiatan
ini guru dapat mengamalkan nilai-nilai dasar PNS untuk selalu
berkontribusi untuk sekolah. Sebelum kegiatan menyusun kuesioner,
Guru tidak memberikan ruang bagi peserta didik untuk menentukan
berperan dalam pembelajaran. Sumber belajar masih menggunakan
media cetak dalam persentase yang besar. Model pembelajaran belum
menggunakan bilingual secara tepat. Setelah dilaksanakan kegiatan
menyusun kuesioner guru dapat menentukan media yang tepat pada
kompetensi yang diajarkan. Pemanfaatan teknologi bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi komunikasi dan kolaborasi peserta didik
meningkat.
H. Kendala dan Solusi
Selama melaksanakan kegiatan menyusun modul terintregasi teknologi
dalam pembelajaran PJOK yang dihadapi adalah menentukan waktu
bertemu dengan para ahli. Solusi yang dilakukan adalah melakukan
konsultasi memanfaatkan fitur media sosial whats app dan
memanfaatkan layanan google form.
Kendala lain terkait jawaban narasumber yang kurang mendetail. Solusi
untuk mengatasi kendala tersebut dengan memanfaatkan literature lain
yang terkait dengan jawaban para narasumber. Literatur dapat berarti
internet dengan mendalami istilah-istilah yang disampaikan dalam
wawancara.
46
4. Menentukan media pembelajaran sesuai modul
Isu Belum optimalnya pembelajaran PJOK sesuai
karakteristik peserta didik abad 21 di kelas VII
pada SMPN 2 Salatiga tahun 2019
Kegiatan Membuat media pembelajaran sesuai modul
Tanggal 2 Agustus -10 Agustus 2019
Tempat Pelaksanaan SMPN 2 Salatiga, Hotel Cavinton Jogjakarta
Daftar lampiran Sertifikat workshop, surat tugas seminar,
pelatihan membuat media, media terintegrasi
internet, foto dokumentasi.
A. Deskripsi kegiatan dan tahapan yang telah dilaksanakan
Membuat media pembelajaran sesuai dengan modul merupakan
kegiatan memberikan menyediakan sebanyak-banyaknya sumber belajar
untuk peserta didik. Media yang disediakan berupa papan strategi
sepakbola, kertas karton pola latihan, blog materi, aplikasi quiz, dan
aplikasi edit video pada smartphone.
Tahapan kegiatan:
a. Mengikuti seminar media pembelajaran online (SEAMO SEAMOLEC)
b. Mengikuti workshop pengembangan diri inovasi media pembelajaran
(INOBEL) tingkat nasional
c. Berdiskusi dengan guru peserta forum INOBEL terkait media
pembelajaran
d. Menyiapkan media pembelajaran pada 1 KD PJOK yang tepat bagi
pembelajaran abad 21.
B. Uraian Kualitas Hasil Kegiatan/Capaian Kegiatan
Kegiatan membuat media pembelajaran sesuai dengan modul
memberikan data bagi guru untuk menentukan media pembelajaran yang
diperlukan selama proses pembelajaran. Satu sintak pembelajaran
memerlukan media yang bervariasi agar mendukung kegitan belajar yang
47
kondusif. Media terintregasi teknologi membantu peserta didik mampu
berkolaborasi, komunikasi, kreatif, dan berpikir kritis.
Media pembelajaran berupa teknologi terbaru dapat mengasah
kreatifitas peserta didik. Sumber yang bervariasi menigkatkan
kemampuan berpikir kritis untuk menyaring informasi yang valid.
Berkembangnya aplikasi interaktif mampu meningkatkan keterampilan
komunikasi dan kolaborasi dengan sumber belajar.
C. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar yang Digunakan dan Melandasi
Pelaksanaan Kegiatan
Nilai dasar dalam kegiatan ini yaitu:
1. Akuntabilitas (Konsisten)
Mengikuti kegiatan seminar online pengembangan media pembelajaran secara
konsisten sebagai bentuk pengembangan diri PNS.
Gambar 4.17 Mengikuti pembekalan seminar online dari Seamo Seamolec
2. Nasionalisme (memberi pertolongan kepada orang lain)
Guru menyediakan media agar membantu peserta didik
mengembangkan potensi diri melalui pembelajaran.
Gambar 4.18 Menyediakan media blog untuk pembelajaran
48
PJOK memberikan sumbangan dalam pengembangan pengetahuan dan
keterampilan peserta didik. Melalui optimalisasi media yang terintregasi
teknologi terkini membantu mempersiapkan peserta didik menghadapai
era revolusi industri 4.0.
3 Etika Publik (Kedewasaan)
Mengikuti rangkaian kegiatan secara aktif sesuai dengan kesepakatan
antar instruktur dan peserta dengan penuh kedewasaan.
Gambar 4.19 Kegiatan presentasi online dari seamo seamolec
4. Komitmen Mutu (Orientasi Mutu)
Pembutan media pembelajaran senantiasa berorientasi mutu. Media
blog berisi sumber-sumber materi, video tutorial, dan tugas-tugas yang
dapat diakses dengan maksimal oleh peserta didik.
Gambar 4.20 Blog pembelaran berisi materi, tugas, dan video
5. Anti Korupsi (Kemandirian)
49
Mengikuti kegiatan pengembangan diri memerlukan kemandirian bagi
peserta. Kegiatan seminar dilakukan dalam jaringan dan tidak ada
paksaan dari instruktur untuk mengikuti pelatihan.
Gambar 4.21 Penulis mengikuti kegiatan workshop pengembangan media
D. Deskripsi Habituasi dalam kegiatan
Kegiatan membuat media pembelajaran diwujudkan dalam beberapa
tahap kegiatan yaitu mengikuti seminar pengembangan media
pembelajaran secara online. Seminar dari Seamo merupakan pelatihan
dengan instruktur yang bertemu secara online dengan memanfaatkan
aplisi webex. Aplikasi ini memberikan fasilitas konferensi video, berbagi
konten, dan chating. Kegiatan yang penulis ikuti adalah pembuatan
media pembelajaran berbasis web di blogger.
Kegiatan habituasi pengembangan diri berupa workshop Inovasi
Pembelajaran merupakan kegiatan dari Kemdikbud sub
Kesharlindungdikdas. Acara dilaksanakan di Hotel Cavinton Jojakarta
selama 4 hari 3 malam. Kegiatan pada workshop yaitu mengikuti materi
narasumber berupa media yang bermanfaat bagi pembelajaran,cara
menulis artikel, dan penelitian untuk tujuan pendidikan berupa penelitian
tindakan kelas dan penelitian pengembangan.
E. Manfaat Dan Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi-Misi Organisasi
Kegiatan membuat media pembelajaran berdasarkan modul
berkontribusi terhadap visi organisasi “komunikatif”. Kontribusi terhadap
misi organisasi yang ketiga “memandu menuju sukses”. Pembelajaran
abad 21 harus melibatkan penggunaan teknologi pendidikan agar
50
peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang seluas-luasnya.
Pada masa yang akan datang peserta didik menghadapi era kemajuan
teknologi dan globalisasi. Pendidik harus mempersiapkan dengan
memandu pemanfaatan teknologi untuk tujuan yang bermanfaat.
Peserta didik harus menghadapi era perkembangan revolusi industry 4.0
yang diidentifikasikan sebagai internet of things. Guru harus memberikan
pembekalan yang berimbang terhadap penggunaan teknologi tersebut.
Pada era revolusi pergaulan dengan dunia internasional semakin
terbuka. Guru dapat memberikan kontribusi pada kecapakan bahasa
asing terutama bahasa Inggris. Porsi penggunaan bahasa Inggris pada
model pembelajaran bilingual disesuikan dengan analisis kuesioner dan
pendapat dari ahli pedagogic.
F. Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi
Kegiatan membuat media pembelajaran untuk pembelajaran PJOK ini
memberikan penguatan terhadap nilai organisasi SMPN 2 Salatiga yang
pertama yaitu Pintar. Organisasi harus selalu bergelut pada ilmu
sedangkan pengetahuan adalah senjatanya. Organisasi diperkuat
dengan pengetahuan yang sangat luas.
G. Deskripsi Analisis Dampak
Kegiatan media pembelajaran PJOK ini memberikan dampak pada
peningkatan penggunaan media pembelajaran berbasis Teknologi
Pendidikan. Pembelajaran disesuaikan dengan model pembelajaran
bilingual sesuai dengan kebutuhan peserta didik di revolusi industry 4.0.
Melalui kegiatan ini guru dapat mengamalkan nilai-nilai dasar PNS untuk
selalu berkontribusi untuk sekolah. Sebelum kegiatan membuat media
pembelajaran, Guru tidak memberikan variasi media sebagai sumber dan
alat belajar bagi peserta didik. Sumber belajar masih menggunakan
media cetak dalam presentase yang besar. Model pembelajaran belum
menggunakan bilingual secara tepat. Setelah dilaksanakan kegiatan
51
membuat media terintregasi teknologi dapat meningkatkan pengalaman
belajar. Pemanfaatan media berbasis teknologi bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi komunikasi, kolaborasi, kreatifitas, dan
kemampuan berpikir kritis peserta didik.
H. Kendala dan Solusi
Selama melaksanakan kegiatan membuat media pembelajaran
terintregasi teknologi dalam pembelajaran PJOK yang dihadapi adalah
menentukan waktu mengikuti kegiatan workshop dan pembuatan media.
Solusi yang dilakukan adalah menyusun media secara bertahap dari
sederhana menjadi lebih kompleks. Blog disusun dari penampil materi
guru menjadi media untuk asesmen (penilaian) pengetahuan PJOK.
5. Praktik pembelajaran berdasarkan modul pada 1 KD di kelas VII
Isu Belum optimalnya pembelajaran PJOK sesuai
karakteristik peserta didik abad 21 di kelas VII
pada SMPN 2 Salatiga tahun 2019
Kegiatan Praktik pembelajaran berdasarkan modul pada
1 KD di kelas VII
Tanggal 11 Agustus -20 Agustus 2019
Tempat Pelaksanaan SMPN 2 Salatiga
Daftar lampiran Foto kegiatan pembelajaran
A. Deskripsi kegiatan dan tahapan yang telah dilaksanakan
Praktik pembelajaran berdasarkan modul pada 1 KD di kelas VII.
Pembelajaran terdiri dari 3 tahapan kegiatan: kegiatan awal, kegiatan inti,
dan kegiatan akhir.
Tahapan kegiatan:
a. Melaksanakan kegiatan awal (arpesepsi, literasi, dan pemanasan)
b. Melaksanakan kegiatan Inti (mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, mengkomunikasikan)
52
c. Melaksanakan kegiatan akhir (evaluasi pembelajaran)
B. Uraian Kualitas Hasil Kegiatan/Capaian Kegiatan
Kegiatan praktik pembelajaran berdasarkan modul pada 1 KD di
kelas VII merupakan aplikasi dari rencana pembelajaran yang sudah
dibuat. Praktik dengan berdasarkan RPP dengan panduan modul
membuat pembelajaran dapat tercapai indikator keberhasilan
pembelajaran. Indikator pengetahuan mensyaratkan penguasaan konsep
sedangkan indikator keterampilan memberikan kriteria penguasan teknik
dasar. Penguasaan teknik dasar dilihat dari unjuk keterampilan peserta
didik dalam menjalankan konsep pengetahuan pada KD sebelumnya.
Kegiatan awal pembelajaran PJOK dapat diuraikan menjadi
arpesepsi. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan menggali pengetahuan
dasar dari peserta didik. Kegiatan persiapan peserta didik secara mental
dan fisik di kelas dilakukan dengan model permainan analisis. Penulis
mengelompokkan peserta didik dalam grup dan memberikan sebuah
teka-teki yang dapat dipecahkan oleh kelompok.
Kegiatan inti pembelajaran terdiri dari mengamati sumber belajar
dari internet, video, dan pola latihan passing menendang. Kegiatan
menanya merupakan kegiatan bagi guru dan peserta didik menggali
informasi lebih luas atau menjawab pengetahuan yang masih belum
dipahami. Kegiatan ice breaking berupa kuis pengetahuan sepakbola
menggunakan aplikasi Kahoot.
Kegiatan akhir pembelajaran terdiri dari evaluasi dari guru
berdasarkan rangkaian kegiatan inti yang telah dilaksanakan. Evaluasi
didasarkan pada bukti file rekaman gerak pola latihan peserta didik. Pada
kegiatan akhir disampaikan penugasan unjuk pengetahuan yang
dilaksanakan secara mandiri melalui halaman blog.
C. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar yang Digunakan dan Melandasi
Pelaksanaan Kegiatan
Nilai dasar dalam kegiatan ini yaitu:
53
1. Akuntabilitas (Konsisten)
Melaksanakan kegiatan secara konsisten sesuai dengan rancangan
pembelajaran/ modul.
Gambar 4.22 Pembelajaran diawali dengan kegiatan awal
2. Nasionalisme (memberi pertolongan kepada orang lain)
Guru menyelenggarakan pembelajaran agar membantu peserta didik
mengembangkan potensi diri dan membentuk karakter. PJOK
memberikan sumbangan dalam pengembangan pengetahuan dan
keterampilan peserta didik.
Gambar 4. 23 Menggunakan smartphone untuk belajar di web Kahoot!
Melalui optimalisasi media yang terintregasi teknologi terkini membantu
mempersiapkan peserta didik menghadapai era revolusi industri 4.0.
3 Etika Publik (Kepedulian)
Melaksanakan pembelajaran berdasarkan kepedulian pada
keberhasilan peserta didik pada masa yang akan datang.
54
Gambar 4.24 Guru membantu kesulitan belajar peserta didik
4. Komitmen Mutu (Orientasi Mutu)
Pembutan media pembelajaran senantiasa berorientasi mutu.
Pembelajaran menggunakan sumber belajar yang bervariatif. Sumber
belajar di antaranya media blog berisi materi sepakbola, modul, video
tutorial, dan tugas-tugas yang dapat diakses dengan maksimal oleh
peserta didik. Menggunakan media terkini dalam pembelajaran seperti
smartphone untuk menganalisis gerakan.
Gambar 4.25 Meggunakan media smartphone untuk analisis gerakan
5. Anti Korupsi (Tanggung jawab)
Melaksanakan pembelajaran dengan penuh tanggung jawab sesuai
dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.
55
Gambar 4.26 Pembelajaran dilakukan sampai dengan kegiatan akhir (evaluasi)
D. Deskripsi Habituasi dalam kegiatan
Kegiatan praktik pembelajaran berdasarkan modul pada 1 KD di
kelas VII merupakan aplikasi dari rencana pembelajaran yang sudah
dibuat. Praktik dengan berdasarkan RPP dengan panduan modul
membuat pembelajaran dapat tercapai indikator keberhasilan
pembelajaran. Indikator pengetahuan mensyaratkan penguasaan konsep
sedangkan indikator keterampilan memberikan kriteria penguasan teknik
dasar. Penguasaan teknik dasar dilihat dari unjuk keterampilan peserta
didik dalam menjalankan konsep pengetahuan pada KD sebelumnya.
Kegiatan awal pembelajaran PJOK dapat diuraikan menjadi
arpesepsi. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan menggali pengetahuan
dasar dari peserta didik. Kegiatan persiapan peserta didik secara mental
dan fisik di kelas dilakukan dengan model permainan analisis. Penulis
mengelompokkan peserta didik dalam grup dan memberikan sebuah
teka-teki yang dapat dipecahkan oleh kelompok.
Kegiatan inti pembelajaran terdiri dari mengamati sumber belajar
dari internet, video, dan pola latihan passing menendang. Kegiatan
menanya merupakan kegiatan bagi guru dan peserta didik menggali
56
informasi lebih luas atau menjawab pengetahuan yang masih belum
dipahami. Kegiatan ice breaking berupa kuis pengetahuan sepakbola
menggunakan aplikasi Kahoot.
Kegiatan akhir pembelajaran terdiri dari evaluasi dari guru berdasarkan
rangkaian kegiatan inti yang telah dilaksanakan. Evaluasi didasarkan
pada bukti file rekaman gerak pola latihan peserta didik. Pada kegiatan
akhir disampaikan penugasan unjuk pengetahuan yang dilaksanakan
secara mandiri melalui halaman blog.
E. Manfaat Dan Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi-Misi Organisasi
Kegiatan praktik pembelajaran pada 1 KD berdasarkan modul
berkontribusi terhadap visi organisasi “komunikatif”. Kontribusi terhadap
misi organisasi yang ketiga “memandu menuju sukses”. Pembelajaran
abad 21 harus melibatkan penggunaan teknologi pendidikan agar
peserta didik mendapatkan pengalaman belajar yang seluas-luasnya.
Pada masa yang akan datang peserta didik menghadapi era kemajuan
teknologi dan globalisasi. Pendidik harus mempersiapkan dengan
memandu pemanfaatan teknologi untuk tujuan yang bermanfaat.
Peserta didik harus menghadapi era perkembangan revolusi industry 4.0
yang diidentifikasikan sebagai internet of things. Guru harus memberikan
pembekalan yang berimbang terhadap penggunaan teknologi tersebut.
Pada era revolusi pergaulan dengan dunia internasional semakin
terbuka. Guru dapat memberikan kontribusi pada kecapakan bahasa
asing terutama bahasa Inggris. Porsi penggunaan bahasa Inggris pada
model pembelajaran bilingual disesuikan dengan analisis kuesioner dan
pendapat dari ahli pedagogic
F. Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi
Kegiatan membuat praktik pembelajaran pada 1 KD pada PJOK ini
memberikan penguatan terhadap nilai organisasi SMPN 2 Salatiga yang
pertama yaitu Pintar. Organisasi harus selalu bergelut pada ilmu
57
sedangkan pengetahuan adalah senjatanya. Organisasi diperkuat
dengan pengetahuan yang sangat luas.
G. Deskripsi Analisis Dampak
Kegiatan praktik pembelajaran PJOK ini memberikan dampak pada
peningkatan penggunaan media pembelajaran berbasis Teknologi
Pendidikan. Pembelajaran disesuaikan dengan model pembelajaran
bilingual sesuai dengan kebutuhan peserta didik di revolusi industry 4.0.
Melalui kegiatan ini guru dapat mengamalkan nilai-nilai dasar PNS untuk
selalu berkontribusi untuk sekolah. Sebelum kegiatan membuat media
pembelajaran, Guru tidak memberikan variasi media sebagai sumber dan
alat belajar bagi peserta didik. Sumber belajar masih menggunakan
media cetak dalam presentase yang besar. Model pembelajaran belum
menggunakan bilingual secara tepat. Setelah dilaksanakan kegiatan
membuat media terintregasi teknologi dapat meningkatkan pengalaman
belajar. Pemanfaatan media berbasis teknologi bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi komunikasi, kolaborasi, kreatifitas, dan
kemampuan berpikir kritis peserta didik.
H. Kendala dan Solusi
Selama praktik pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran
penulis menemui kendala pengondisian kelas. Sebagai peserta didik
melakukan kegiatan di luar rencana dan cenderung mengganggu
terlaksananya kegiatan. Solusi yang dapat dilakukan adalah membuat
peraturan kartu kuning, merah, dan hijau. Kartu kuning digunakan
sebagai peringatan bagi peserta didik yang mengganggu proses
pembelajaran. Kartu merah merupakan peringatan keras bagi peserta
didik yang mengulang kesalahan yang sama. Kartu hijau merupakan
bentuk apresiasi bagi peserta didik yang berkontribusi baik selama
pembelajaran berlangsung.
58
6. Evaluasi pembelajaran PJOK di kelas VII
Isu Belum optimalnya pembelajaran PJOK sesuai
karakteristik peserta didik abad 21 di kelas VII
pada SMPN 2 Salatiga tahun 2019
Kegiatan Evaluasi pembelajaran PJOK di kelas VII
Tanggal 21 Agustus - 30 Agustus 2019
Tempat Pelaksanaan SMPN 2 Salatiga
Daftar lampiran Form supervisi kepala sekolah, rangkuman
kuesioner kepuasan peserta didik, Foto
kegiatan evaluasi
A. Deskripsi kegiatan dan tahapan yang telah dilaksanakan
Evaluasi pembelajaran merupakan penilaian dari atasan terhadap
perangkat pembelajaran dan proses pembelajaran.
Tahapan kegiatan:
a. Membuat kuesioner kepuasan peserta didik
b. Mengumpulkan kuesioner dari kelas yang telah diampu
c. Mengolah data kuesioner dan super visi kepala sekolah menjadi
kesimpulan evaluasi
B. Uraian Kualitas Hasil Kegiatan/Capaian Kegiatan
Hasil evaluasi memberikan umpan balik terhadap rencana
pelaksanan pembelajaran. Kegiatan tersebut memberikan data berupa
saran perbaikan terhadap modul, media pembelajaran, dan proses
pembelajaran. Evaluasi dari kepala sekolah sebagai atasan memberikan
penguatan terhadap media yang sudah mampu meningkatkan kreatifitas,
komunikasi, kolaborasi, dan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Media yang sudah sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) pada
pembelajaran dapat dikembangkan untuk diterapkan pada KD yang lain.
Penggunaan model pembelajaran bilingual disempurnakan dengan
beberapa evaluasi dari kuesioner kepuasan dari peserta didik.
59
C. Pemaknaan Nilai-Nilai Dasar yang Digunakan dan Melandasi
Pelaksanaan Kegiatan
Nilai dasar dalam kegiatan ini yaitu:
1. Akuntabilitas (transparan)
Dengan membuat kuesioner kepuasan pelanggan (peserta didik)
memiliki tujuan untuk membuat evaluasi yang transparan.
Gambar 4.27 Membagikan kuesioner sebagai bentuk umpan balik
Kuesioner yang didistribusikan didasarkan pada analisis kebutuhan
peserta didik yang memiliki nilai Tinggi berdasarkan rata-rata pilihan
sampel.
2. Nasionalisme (memberi pertolongan kepada orang lain)
Guru mengevaluasi menyelenggarakan pembelajaran agar membantu
peserta didik mengembangkan potensi diri dan membentuk karakter.
PJOK memberikan sumbangan dalam pengembangan pengetahuan dan
keterampilan peserta didik. Melalui optimalisasi media yang terintregasi
teknologi terkini membantu mempersiapkan peserta didik menghadapai
era revolusi industry 4.0.
3 Etika Publik (Kepedulian)
Melaksanakan evaluasi pembelajaran berdasarkan kepedulian pada
keberhasilan peserta didik dimasa yang akan datang.
60
4. Komitmen Mutu (Orientasi Mutu)
Pembuatan media pembelajaran senantiasa berorientasi mutu.
Evaluasi pembelajaran menunjukkan perbaikan mutu berdasarkan data.
Data didapat melalui berbagai metode berupa supervisi dan survei
kepuasan peserta didik sebagai pelanggan.
Gambar 4.28 Kepala sekolah hadir untuk melakukan supervisi
5. Anti Korupsi (Tanggung jawab)
Melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan penuh tanggung jawab
sesuai dengan hasil supervisi dan kuesioner kepuasan peserta didik.
Gambar 4.29 Analisis kuesioner kepuasan peserta didik
D. Deskripsi Habituasi dalam kegiatan
Kegiatan evaluasi merupakan kegiatan penilaian dan umpan balik
terhadap rencana pelaksanan pembelajaran. Kegiatan tersebut juga
memberikan data berupa saran perbaikan terhadap modul, media
pembelajaran, dan proses pembelajaran. Evaluasi dari kepala sekolah
sebagai atasan memberikan penguatan terhadap media yang sudah
61
mampu meningkatkan kreatifitas, komunikasi, kolaborasi, dan
kemampuan berpikir kritis peserta didik.
Media yang sudah sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) pada
pembelajaran dapat dikembangkan untuk diterapkan pada KD yang lain.
Penggunaan model pembelajaran bilingual disempurnakan dengan
beberapa evaluasi dari kuesioner kepuasan dari peserta didik.
E. Manfaat Dan Kontribusi Kegiatan Terhadap Visi-Misi Organisasi
Dengan melakukan evaluasi pembelajaran PJOK berkontribusi terhadap
misi yang ke 5: Bersama mewujudkan Manajemen Berbasis Sekolah
yang Transparan
F. Kontribusi Hasil Kegiatan Terhadap Penguatan Nilai-Nilai
Organisasi
Melalui evaluasi pembelajaran PJOK di Kelas VII mendukung nilai
organisasi “Pintar”. Organisasi yang memiliki nilai pintar selalu bergelut
pada ilmu dan pengetahuan adalah senjatanya. Kegiatan evaluasi
pembelajaran memberikan data pengetahuan yang luas.
G. Deskripsi Analisis Dampak
Kegiatan evaluasi pembelajaran PJOK ini memberikan dampak pada
peningkatan penggunaan media pembelajaran berbasis Teknologi
Pendidikan oleh guru. Pembelajaran disesuaikan dengan model
pembelajaran bilingual sesuai dengan kebutuhan peserta didik di revolusi
industry 4.0. Melalui kegiatan ini guru dapat mengamalkan nilai-nilai
dasar PNS untuk selalu berkontribusi untuk sekolah. Sebelum kegiatan
membuat media pembelajaran, Guru tidak memberikan variasi media
sebagai sumber dan alat belajar bagi peserta didik. Sumber belajar masih
menggunakan media cetak dalam presentase yang besar. Model
pembelajaran belum menggunakan bilingual secara tepat. Setelah
dilaksanakan kegiatan membuat media terintregasi teknologi dapat
meningkatkan pengalaman belajar. Pemanfaatan media berbasis
62
teknologi bertujuan untuk meningkatkan kompetensi komunikasi,
kolaborasi, kreatifitas, dan kemampuan berpikir kritis peserta didik.
H. Kendala dan Solusi
Selama praktik pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran
penulis menemui kendala pengondisian kelas. Sebagai peserta didik
melakukan kegiatan di luar rencana dan cenderung mengganggu
terlaksananya kegiatan. Solusi yang dapat dilakukan adalah membuat
peraturan kartu kuning, merah, dan hijau. Kartu kuning digunakan
sebagai peringatan bagi peserta didik yang mengganggu proses
pembelajaran. Kartu merah merupakan peringatan keras bagi peserta
didik yang mengulang kesalahan yang sama. Kartu hijau merupakan
bentuk apresiasi bagi peserta didik yang berkontribusi baik selama
pembelajaran berlangsung.
63
B. Matrix Rekapitulasi Aktualisasi dan Habituasi ANEKA
No Kegiatan A NE K Jumlah
A
1 1.Menyusun
rancangan
pembelajaran PJOK
sesuai karakteristik
peserta didik abad
21
2 Menyusun kuesioner
peran dan
kebutuhan peserta
didik dalam
pembelajaran PJOK
3 Membuat modul
mata pelajaran
PJOK pada 1 KD
4 Menentukan media
pembelajaran
5 Praktik
pembelajaran PJOK
berdasarkan modul
6 Evaluasi
Pembelajaran PJOK
Jumlah
Persentase
64
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Untuk menyelesaikan isu tersebut, penulis memilih kegiatan-kegiatan
atau gagasan penyelesaian isu sebagai berikut:
1. Kegiatan menyusun rancangan pembelajaran sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan peserta didik pada abad 21.
2. Kegiatan menyusun kuesioner kepuasan dan peran peserta didik dalam
pembelajaran PJOK.
3. Kegiatan menyusun modul dan media pembelajaran PJOK.
4. Kegitan menyusun media pembelajaran.
5. Kegiatan mengaplikasikan rancangan dengan kelengkapan modul dan
media pembelajaran PJOK.
6. Kegiatan evaluasi pembelajaran berdasarkan supervisi kepala sekolah
dan kuesioner peserta didik.
Keenam kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik, meskipun
terdapat beberapa kendala, namun kendala tersebut dapat diatasi dengan
baik sehingga tidak menjadi kendala yang berarti.
Nilai-nilai aneka yang paling mudah dilakukan pada kegiatan aktulisasi
dan habituasi adalah nilai akuntbilitas dengan nilai persentase 25%. Dari
25% akuntabilitas nilai konsistensi dan tanggung jawab yang dapat
dimunculkan melalui kegiatan optimalisasi pembelajaran PJOK. Nilai Aneka
yang paling sulit diwujudkan dalam kegiatan aktualisasi adalah nilai ektika
publik dengan persentase 15,5% paling rendah dibandingkan nilai yang
lain.
Tujuan dari kegiatan aktualisasi dan habituasi ini adalah optimalisasi
pembelajaran PJOK sesuai dengan karakteristik peserta didik pada abad
21. Hasil dari pelaksanaan aktualisasi dan habituasi adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan 1 (menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran),
didapatkan hasil berupa RPP PJOK yang terintregasi dengan teknologi
65
informasi. RPP dengan format pemerintah diperkaya dengan sumber
materi dari media online. Kegiatan belajar dirancang menggunakan
perangkat teknologi menggantikan buku cetak.
2. Kegiatan 2 (menyusun kuesioner kebutuhan peserta didik), didapatkan
hasil berupa data kebutuhan peserta didik dan analisis. Peserta didik
memiliki pandangan terhadap kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan. Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
menyampaikan gagasan terkait lingkungan belajar yang kondusif.
3. Kegiatan 3 (membuat modul mata pelajaran PJOK pada 1 KD),
didapatkan hasil berupa modul berisi materi sepakbola dan kegiatan
pembelajaran bagi peserta didik. Modul disusun berdasarkan wawacara
dengan beberapa ahli. Ahli yang dmaksud adalah ahli teknologi
pendidikan dan ahli bahasa Inggris.
4. Kegiatan 4 (menentukan media pembelajaran sesuai dengan modul),
didapatkan hasil terlaksananya kegiatan media pembelajaran berbasis
teknologi informasi yang memudahkan pembelajaran PJOK. Media yang
digunakan adalah media blog, aplikasi web permainan Kahoot!, kamera
pada kamera smartphone.
5. Kegiatan 5 (praktik pembelajaran sesuai dengan modul pada 1 KD di
kelas VII) didapatkan hasil terlaksanya pembelajaran scientific
berdasakan modul. Pada kegiatan awal telah dilaksanakan kegiatan
pembelajaran menggunakan media blog. Pada kegiatan inti telah
dilaksanakan rangkaian kegiatan komunikasi dan kolaborasi dengan
pemanfaatan teknologi berupa aplikasi kuis online Kahoot! dan kamera
pada smartphone. Pada kegiatan akhir terlaksana evaluasi berupa
analisis kegiatan yang telah dilaksanakan dan penugasan online dari
blog.
6. Kegiatan 6 (evaluasi pembelajaran PJOK) didapatkan data terkait
kualitas pembelajaran dari sumber atasan langsung berupa lembar
supervisi dan kuesioner kepuasan pelanggan (peserta didik).
66
B. Rekomendasi
Nilai-nilai dasar ANEKA sebaiknya menjadi acuan dalam seluruh
pelaksanaan kegiatan di sekolah. Dengan suasana dan budaya yang
berlandaskan ANEKA akan berkontribusi banyak untuk mewujudkan visi,
misi, mapun tujuan sekolah. Berdasarkan capaian dari kegiatan aktualisasi
dan habituasi yang di laksanakan di SMPN 2 Salatiga penulis
merekomendasikan beberapa hal diantaranya:
1. Bagi Guru
Bagi guru diharapkan mengamalkan nilai-nilai ANEKA dalam
mengadakan kegiatan pembelajaran yang dapat dilakukan dengan
mengoptimalkan pembelajaran PJOK sesuai dengan karakteristik peserta
didik pada abad 21.
2. Bagi Sekolah
Bagi sekolah diharapkan dapat meningkatkan perhatian pada guru
untuk meningkatkan pembelajaran menyesuaikan kebutuhan peserta didik
pada abad 21.
3. Bagi peserta didik
Bagi peserta didik diharapkan semakin meningkatkan keterampilan
abad 21 yaitu keterampilan komunikasi, kolaboratif, berpikir kritis, dan
kreatif. Keterampilan tersebut dilengkapi dengan penguasaan teknologi
informasi dan penguasaan bahasa Inggris untuk memudahkan pekerjaan
sebagai peserta didik
C. Rencana Aksi
Rencana aksi/ Kegiatan Nila dasar Kontribusi hasil terhadap
No ANEKA visi-misi organisasi
yang akan dilanjutkan
1 Menyusun RPP sesuai Akuntabilitas Dengan menyusun RPP
karakteristik peserta didik Tanggung jawab PJOK sesuai karakteristk
abad 21. Nasionalisme abad 21 berkontribusi
musyawarah terhadap misi yang ke 5:
“Bersama mewujudkan
Etika Publik
Sopan santun
67
Rencana aksi/ Kegiatan Nila dasar Kontribusi hasil terhadap
No ANEKA visi-misi organisasi
yang akan dilanjutkan
Komitmen mutu manajemen berbasis
Orientasi sekolah yang transparan”
perbaikan
Anti korupsi
mandiri
2 Menentukan media yang Akuntabilitas Dengan menentukan
sesuai untuk mendukung Tanggung jawab mediayang sesuai untuk
pembelajaran kolaboratif Nasionalisme mendukung pembelajaran
musyawarah
Etika Publik kolaboratif membantu
Sopan santun
Komitmen mutu mewujudkan visi “unggul
Orientasi
perbaikan dalam prestasi, Berpijak
Anti korupsi
pada karakter bangsa,
nasionalisme, komunikatif,
kreatif, santun”. Kontribusi
mandiri terhadap misi organisasi
yang ketiga “memandu
menuju sukses”.
3 Membuat media Akuntabilitas Dengan membuat media
pembelajaran berbasis Tanggung jawab pembelajaran berbasis
teknologi untuk materi Nasionalisme teknologi berkontribusi
pelajaran yang lain. musyawarah terhadap visi “unggul dalam
Etika Publik prestasi, Berpijak pada
Sopan santun karakter bangsa,
Komitmen mutu
Orientasi nasionalisme, komunikatif,
perbaikan
Anti korupsi kreatif, santun”. Kontribusi
mandiri
terhadap misi organisasi
yang ketiga “memandu
menuju sukses”.
68
Rencana aksi/ Kegiatan Nila dasar Kontribusi hasil terhadap
No ANEKA
visi-misi organisasi
yang akan dilanjutkan
4 Meningkatkan Akuntabilitas Meningkatkan
pengembangan diri pada Tanggung jawab pengembangan diri pada
peguasaan bahasa Inggris Nasionalisme
untuk instruksional musyawarah penguasaan bahasa Inggris
pembelajaran Etika Publik
Sopan santun berkontribusi terhadap visi
Unggul dalam prestasi,
Komitmen mutu Berpijak pada karakter
Orientasi bangsa, nasionalisme,
perbaikan komunikatif, kreatif, santun,
Anti korupsi kontribusi terhadap misi
mandiri organisasi yang ketiga
“memandu menuju sukses”.
5 Meningkatkan Akuntabilitas Meningkatkan
pengembangan diri pada Tanggung jawab pengembangan diri pada
penguasaan teknologi Nasionalisme
untuk tujuan pembelajaran musyawarah penguasaan teknologi
Etika Publik
berkontribusi terhadap visi
Unggul dalam prestasi,
Sopan santun Berpijak pada karakter
Komitmen mutu
Orientasi bangsa, nasionalisme,
perbaikan komunikatif, kreatif, santun,
Anti korupsi kontribusi terhadap misi
mandiri organisasi yang ketiga
“memandu menuju sukses”.
6 Melakukan penelitian Akuntabilitas Kegiatan penelitian
sederhana pada masalah Keseimbangan sederhana pada masalah
pengelolaan kelas. Nasionalisme
musyawarah pengelolaan kelas memiliki
kontribusi pada visi Unggul
Etika Publik dalam prestasi, Berpijak
Kepedulian pada karakter bangsa,
Komitmen mutu
69
Rencana aksi/ Kegiatan Nila dasar Kontribusi hasil terhadap
No ANEKA visi-misi organisasi
yang akan dilanjutkan nasionalisme, komunikatif,
kreatif, santun, kontribusi
Inovatif terhadap misi organisasi
yang ketiga “memandu
Anti korupsi menuju sukses”.
keadilan
70
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Aparatur Sipil Negara.
LAN RI. 2015. Akuntabilitas: Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan III. Jakarta: LAN RI.
LAN RI. 2015. Nasionalisme: Modul pendidikan dan pelatihan
prajabatan golongan III. Jakarta: LAN RI.
LAN RI. 2015. Etika publik: Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan III. Jakarta: LAN RI.
LAN RI. 2015. Komitmen mutu: Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan III. Jakarta: LAN RI.
LAN RI. 2015. Anti korupsi: Modul pendidikan dan pelatihan prajabatan
golongan III. Jakarta: LAN RI.
LAN RI. 2016. Aktualisasi Pelatihan Dasar Kader PNS: Modul Pelatihan
Dasar Kader PNS. Jakarta: LAN RI.
LAN RI. 2017. Whole of Government: Modul Pelatihan Dasar Kader PNS.
Jakarta: LAN RI.
LAN RI. 2017. Pelayanan Publik: Modul Pelatihan Dasar Kader PNS.
Jakarta: LAN RI.
LAN RI. 2017. Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar Kader PNS.
Jakarta: LAN RI.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12
Tahun 2018 Tentang Pelaihan Dasar CPNS.
Suyanto dan Djihad Hisyam. 2000. Refleksi dan Reformasi Pendidikan
Indonesia Memasuki Millenium III. Yogyakarta: Adi Cita.
Undang-undang ASN Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Diklat Prajabatan Pola
Baru.
71
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Eka Chandra Satria, S.Pd
NIP : 19891209 201902 1 005
Jabatan : Guru Penjasorkes Ahli Pertama
Instansi : SMPN 2 Salatiga
Alamat Instansi : Jl. Kartini No.26, Kota Salatiga
Tempat Tanggal Lahir : Salatiga, 09 Desember 1989
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jalan Domas RT 03 RW 08 Salatiga
Nomor Telp : 082137808128
Alamat email : [email protected]
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri Salatiga 08 lulus tahun 2001.
2. SMP Negeri 1 Salatiga lulus Tahun 2004.
3. SMA Negeri 1 Salatiga lulus Tahun 2007.
4. S1 PJKR Universitas Negeri Semarang lulus tahun 2011.
5. S2 Pendidikan Olahraga Universitas Negeri Semarang Lulus tahun
2015.
6. Profesi Pendidikan Guru di Universitas Negeri Semarang lulus tahun
2018
72
73