The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by gimbal.wiwi, 2017-09-30 23:29:55

SOP Seawed_draft_GIMBAL

SOP Seawed_draft_GIMBAL

United nations
indUstrial development organization

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN MUTU
DALAM USAHA

BUDIDAYA
RUMPUT LAUT

JENIS Eucheuma sp

SMART-Fish INDONESIA
2017

Swiss Confederation

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

2

United nations 
indUstrial development organization

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN MUTU
DALAM USAHA

BUDIDAYA
RUMPUT LAUT

JENIS Eucheuma sp

SMART-Fish INDONESIA
2017

Swiss Confederation

3

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

IMAGE

4

pendahuluan

pendahuluan

Eucheuma species adalah sekelompok jenis rumput laut merah kelas
Rhodophyceae yang metabolisme primernya menghasilkan senyawa
hidrokoloid yang disebut karaginan baik kappa-karaginan maupun iota-
karaginan.

Beberapa jenis yang sudah dibudidayakan antara lain:

zz Kappaphycus alvarezii (Eucheuma cottonii)
zz Eucheuma denticulatum (Eucheuma spinosum)
zz Eucheuma striatum (Sacol/Flower)

Standard Operational Procedure (SOP) ini didasarkan pada hasil demo farm
yang dilaksanakan melalui program SMART-Fish di beberapa lokasi yaitu,
Dusun Longlong dan Dusun Korbi, Kecamatan Seronggi Kabupaten Sumenep
Jawa Timur serta Desa Bonto Bahari, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten
Bulukumba Sulawesi Selatan.

Khusus SOP untuk metoda lepas dasar (off bottom) didasarkan pada hasil
uji coba yang pernah dilaksanakan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT).

5

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

IMAGE

6

Hasil demo farm program SMART-Fish di Sumenep and Bulukumba

Hasil demo farm program
SMART-Fish di Sumenep and
Bulukumba

Intervensi SMART-Fish di Kabupaten Sumenep dan Hasil
Demo Farm

Intervensi SMART-Fish, Budidaya Eucheuma cottonii, di Seronggi -
Sumenep

SMART-Fish Tehnik Demo Farm Tehnik Petani Lokal
program
10 x 12 m2 10 x 12 m2
Metoda rakit Nilon Ø 0,6 cm
apung Nilon Ø 0,5 – 0,6 cm
Tali Rris Nilon Ø 0,3 cm untuk Nilon Ø 0,3 cm
Kelompok Suka Damai
Tali pengikat bibit & rapia lilit Ø 0,3 cm 20 cm
pda tali ris (tie-tie) untuk Kelompok Rukun Usia muda, 2 x 50 gr/
Muda titik
Jarak antara tali ris 40 cm 10 cm
Bibit Usia 2- 3 minggu, 100 – Maksimal 30 hari
Jarak antara tiitik 150 gr/titik
Siklus budidaya 20 cm Tidak rutin
(panen)
Minimal 45 hari Menggunakan alas jar-
Pemeliharaan se- ing di atas tanah
lama penanaman Secara rutin tanaman
dibersihkan dengan
Pengeringan menggoyang tali ris
setiap minggu
Menggunakan jarring
dan para-para

7

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

Hasil Demo Farm di Kabupaten Sumenep
Perbandingan biaya demo farm dengan budidaya lokal per rakit (10 x 12 m2)

Metoda Rakit Tali ris Tali bibit dan Bibit Total
(Rp) (Rp) biaya ikat (Rp) (Rp)
Demo Farm
Lokal 365.000 250.000 18.000 400.000 1.033.000

365.000 770.000 120.000 600.000 1.855.000

Perbandingan hasil panen setelah 4 minggu per rakit (10 x 12 m2)

Bibit Demo Farm Lokal
Panen basah 200 kg 300 kg
850 kg 950 kg

Panen kering 121 kg (MC 35 – 36 %) 109 kg (MC 38 – 40 %)

Harga (oktober 2016) 8.300 – 8.500 IDR/kg dried 7.900 – 8.100 IDR/kg dried

*) Rasio basah : kering = demo farm 7 : 1 (MC 35 – 36 %) dan
lokal 8 : 1 (MC 38 - 40 %). Hasil panen dari demo farm lebih bersih dan sedikit

impurities (kotoran) dibandingkan dengan lokal

Hasil panen demo farm setelah 6 weeks (20 rakit)

Item Kelompok Rukun Muda Kelompok Suka Damai

Panen Basah 11.488 kg (20 rakit) 13.756 kg (20 rakit)
Panen kering (MC 1.436 kg 1965 kg
35 – 36 %)
Harga (Oktober Rp. 8.500/kg kering Rp. 8.300/kg kering
2016)
Pendapatan Rp. 12.206.000 Rp. 16.305.500

8

Hasil demo farm program SMART-Fish di Sumenep and Bulukumba

Hasil intervensi program SMART-Fish dalam peningkatan produktifitas dan
efisiensi, dalam 4 kali siklus panen :

Kegiatan Peningkatan produktivitas/penghematan
Demo farm Eucheuma cottonii, (%) per 20 rakit
Metoda Rakit, di Dusun
Longlong dan Dusun Korbi, Produktifitas : + 16 – 18 %
Desa Pagarbatu, Kecamatan Penghematan : 44,30 %
Seronggi, Kabupaten Sumenep, Pemdapatan : + 16,5 – 19.0 %
Jawa Timur Rendemen (Yield) : + 18,5 -19,0 %
Water Gel strength : + 8,5 – 11,0 %

Intervensi SMART-Fish di Kabupaten Bulukumba dan
Hasil Demo Farm
Intervensi SMART-Fish, Budidaya Eucheuma cottonii, di Bulukumba

Program SMART-Fish Demo Farm Tehnik Petani Lokal

Metoda Long line Bentangan tali ris, Tidak teratur
(Rawai) 25 m Nilon Ø 0,6 cm
Tali Rris Nilon Ø 0,5 – 0,6 cm Nilon Ø 0,3 cm
Tali pengikat bibit Nilon Ø 0,3 cm & Maksimal 40 cm
pda tali ris (tie-tie) rapia lilit Ø 0,3 cm Usia muda, 50 gr/titik
Jarak antara tali ris Minimal 50 cm 10 cm
Bibit Usia 2- 3 minggu, 100 Maksimal 30 hari
– 150 gr/titik Tidak rutin
Jarak antara tiitik 20 cm
Siklus budidaya Minimal 45 hari Menggunakan alas jar-
(panen) ing di atas tanah
Pemeliharaan selama Secara rutin tanaman
penanaman dibersihkan dengan
menggoyang tali ris
Pengeringan setiap minggu
Menggunakan para-
para

9

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

Hasil Demo Farm di Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba
Perbedaan biaya demo farm dan lokal per tali ris (25 m)

Metoda Tal iris Tali bibit Bibit Biaya ikat bibit Total
(Rp) (Rp) (Rp) dan penanaman
Demo Farm (Rp) 44.125
Lokal 4.750 5.125 31.250 41.905
4.750 13.530 20.625 3.000

3.000

Perbedaan hasil panen setelah 6 minggu per tali ris (25 m)

Item Demo Farm Local
Bibit 12,5 kg 12,5 kg
Panen kering 6,1 kg (35 -36 %) 4,5 kg (MC 38-39 %)
Harga (Oktober, 2016) Rp. 11.000/kg kering Rp. 10.000/kg kering
Pendapatan Rp. 67.100 Rp. 45.000

*) Rasio basah : kering = demo farm 7 : 1 (MC 35 – 36 %) dan
lokal 8 : 1 (MC 38 - 39 %). Hasil panen dari demo farm lebih bersih dan sedikit

impurities (kotoran) dibandingkan dengan lokal

Hasil Panen Demo farm setelah 6 minggu (300 bentangan tali ris)

Item Kelompok Juku Eja
Panen kering (MC 35 – 36 %) 1.830 kg
Harga (Oktober 2016) Rp. 11.000/kg kering
Pendapatan Rp. 20.130.000

10

Hasil demo farm program SMART-Fish di Sumenep and Bulukumba

Hasil intervensi program SMART-Fish dalam peningkatan produktifitas dan
efisiensi, dalam 3 kali siklus panen :

Kegiatan Peningkatan
Demo farm Eucheuma cottonii, produktivitas/penghematan (%)
Metoda Rawai, di Desa Bonto Bahari, per 300 bentang
Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten
Bulukumba, Sulawesi Selatan Produktifitas : + 25 – 35 %
Penghematan : 16, 5 %
Pendapatan : + 44,0 – 49,0 %
Rendemen (Yield) : + 18,0 - 22,5 %
Water Gel strength : + 10,0 – 13,5 %

11

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

IMAGE

12

Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya Eucheuma sp.

Hal yang perlu diperhatikan
dalam budidaya Eucheuma sp.

zz Pemilihan lokasi
zz Pemilihan dan pengangkutan bibit
zz Metoda penanaman yang produktif
zz Pemeliharaan dan perawatan teratur
zz Pemanenan
zz Pasca panen

13

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

IMAGE

14

Pemilihan Lokasi

Pemilihan Lokasi

zz Lokasi mudah dijangkau oleh sarana transportasi
zz Dasar perairan (substrat) terdiri dari pasir kasar berlumpur dan atau

pecahan karang berlumpur
zz Salinitas air 30 – 35 permil
zz Temperatur 25– 32°C
zz pH air 6 – 9
zz Perairan bersih dan relatif jernih
zz Kedalamam dan perbedaan tinggi pasang surut dapat dipertimbangkan

dalam menentukan metoda budidaya yang akan digunakan. Pada saat
surut terendah kedalaman sekitar 1 meter, dapat digunakan metoda lepas
dasar, apabila lebih dari satu meter dapat digunakan metoda rakit dan
atau rawai (disesuaikan dengan ketersediaan peralatan di lokasi)
zz Kecepatan arus berkisar 0,2 - 0,4 m/detik
zz Terlindung dari arus dan hempasan ombak yang kuat (ada karang
pemecah ombak, berada di teluk atau terlindung pulau)
zz Air tidak tercemar limbah industri, minyak dari kapal dan atau limbah
pemukiman
zz Tidak banyak predator (ikan, hama dan atau Kompetitor/pesaing)
zz Bukan jalur pelayaran umum
zz Ada species indicator, seperti: Ulva sp., Laurencia sp., Hypnea sp., Padina
sp., Sragassum sp. Acanthophora sp.

15

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

IMAGE

16

Peralatan

Peralatan

zz Linggis
zz Martir/palu
zz Perahu/sampan/ban dalam/stirofoam
zz Jaring
zz Para-para dan terpal penutup
zz Termometer (bisa grup/kelompok)
zz pH Meter (bisa grup/kelompok)
zz Salinometer (bisa grup/kelompok)

17

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

IMAGE

18

Pemilihan dan pengangkutan bibit

Pemilihan dan
pengangkutan bibit

Pemilihan Bibit
zz Thallus muda, bercabang banyak dan rimbun berujung runcing dan segar
zz Warna cerah tidak pucat (coklat/kecoklatan, hijau)
zz Sehat tidak ada bercak atau luka/rusak
zz Usia minimal 2 minggu
zz Bibit tidak tercampur jenis rumput lainnya
Pengangkutan Bibit
zz Bibit dimasukan ke dalam Styrofoam/karung/karton
zz Tidak terkena sinar matahari secara langsung
zz Tidak terkena air tawar/hujan
zz Tidak terkena minyak atau kotoran lain
zz Jauh dari sumber panas misal : mesin mobil, mesin perahu dll

19

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

IMAGE

20

Cara-cara Budidaya yang produktif

Cara-cara Budidaya yang
produktif

Metoda rakit (Floating rack method)

1. Peralatan dan bahan untuk satu unit rakit apung ukuran 12 m x 10 m
antara lain (diseusaikan dengan lokasi);
a. Bambu besar Ø 10 -15 cm, minimal 12 m sebanyak 6 buah
b. Tali ris poliethylen Ø 4-5 mm
c. Tali jangkar poliethylen Ø 12 mm (tergantung kedalaman lokasi)
d. Jangkar/patok kayu dan batu pemberat
e. Tali rafia atau poliethylen Ø 2-3 mm
f. Peralatan lain: Pisau, Linggis, Martir/palu, Perahu/sampan/ban dalam/
styrofoam, Jaring/waring, Para-para dan terpal penutup

2. Cara penanaman:
a. Berat bibit rumput laut 100 sampai dengan 150 g
b. Bibit diikat dengan tali rafia atau polyethylen 2-3 mm (pilih warna tali
ikat bibit dengan warna yang kontras) pada tali ris ukuran Ø 4 -5 mm,
c. Setiap titik satu ikatan bibit, dengan jarak antara titik ikatan rumput
laut minimal 20 cm
d. Tali ris diikat-bentangkan di antara dua sisi rakit (12 m), jarak antara
tali ris minimal 30 cm atau dengan kata lain jarak tanam rumput laut
adalah 20 x 30 cm
e. Penanaman sebaiknya dilakukan pagi hari atau sore hari
f. Pada usia 3 minggu, dapat dilakukan pemotongan/penyebaran thallus
(cabang) untuk perbanyakan bibit, tetapi untuk panen produksi tetap
pada usia tanaman minimal 6 minggu

21

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

RAKIT APUNG

Gambar. Bentuk Unit Budidaya Rumput Laut Metoda Rakit Apung

22

Cara-cara Budidaya yang produktif

Metoda Rawai (Long line method)

1. Peralatan dan bahan untuk satu unit metoda rawai ukuran 50 x 50 m2
antara lain (diseusaikan dengan lokasi);
a. Tali Utama (kerangka) Ø 12 mm
b. Tali jangkar poliethylen Ø 12 mm, tergantung kedalaman lokasi
c. Tali ris poliethylen Ø 5 mm
d. Tali rafia atau poliethylen Ø 2-3 mm
e. Pelampung utama minimal 9 buah
f. Pelampung botol pada tali ris (disesuaikan)
g. Jangkar/patok kayu dan batu pemberat
h. Peralatan lain: Pisau, Linggis, Martir/palu, Perahu/sampan/ban dalam/
stirofoam, Jaring/waring, Para-para dan terpal penutup

2. Cara penanaman:
a. Berat bibit rumput laut 100 sampai dengan 150 g
b. Bibit diikat dengan tali rafia atau polyethylen 2-3 mm (pilih warna tali
ikat bibit dengan warna yang kontras) pada tali ris ukuran Ø 4 -5 mm,
c. Setiap titik satu ikatan bibit, dengan jarak antara titik ikatan rumput
laut minimal 20 cm
d. Panjang bentangan setiap tali ris 25 m, yang dibentangkan di antara
dua sisi tali utama (tali rangka)
e. Jarak antara tali ris minimal 50 cm atau dengan kata lain jarak tanam
rumput laut adalah 20 x 50 cm
f. Pada tali ris diikatkan beberapa pelampung dari styrofoam atau botol
aqua 600 ml yang bertutup atau pelampung khusus
g. Pelampung diikat dengan tali penghubung ke tali ris sepanjang 10 cm
h. Jumlah pelampung pada tali ris disesuaikan sehingga rumput laut
tetap berada 15 – 20 cm cm di bawah permukaan air
i. Penanaman sebaiknya dilakukan pagi hari atau sore hari
j. Pada usia 3 minggu, dapat dilakukan pemotongan/penyebaran thallus
(cabang) untuk perbanyakan bibit, tetapi untuk panen produksi tetap
pada usia tanaman minimal 6 minggu.

23

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL


 


 


  Pelampung
 Utama Pelampung
 botol
 plastik Pelampung
 Utama

 


 


 


 


 

  2
 x
 25
 m


  Jangkar

  Jangkar


  Dasar
 perairan


 

  Gambar
 .
 Bentuk
 Metoda
 Rawai
 di
 lihat
 dari
 samping


 


  Pelampung
 utama Jangkar Tali
 utama
 (kerangka),
 Ø
 12
 mm


 


 


  25
 m 25
 m

 


  Ikatan
 bibit
  Ada
 100
 
 tali
 ris
 (2
 x
 25
 m)


  25
 m


  Jangkar

 


 


 

Tali
 ris
 
 


 


 

  25
 m


 


  Tali
 utama
 (kerangka),
 Ø
 12
 mm Pelampung
 utama

 

24

Cara-cara Budidaya yang produktif

Gambar . Bentuk Metoda Rawai di lihat dari samping
25

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

Metoda Lepas dasar (Off bottom method)

1. Peralatan dan bahan untuk satu blok ukuran 10 m x 10 m (100 m 2 )
antara lain;
a. Patok kayu atau bambu panjang 1 m dengan diameter 5 cm
b. Tali poliethylen berdiameter 4 – 5 mm (tali ris bentang)
c. Tali poliethylen berdiameter 8 - 10 mm (tali utama)
d. Tali pengikat bibit diameter 2 mm sebanyak 1 kg atau tali rafia
e. Peralatan lain: Pisau, Linggis, Martir/palu, Perahu/sampan/ban dalam/
styrofoam, Jaring/waring, Para-para dan terpal penutup

2. Cara penanaman:
a. Berat bibit rumput laut 100 sampai dengan 150 g
b. Bibit diikat dengan tali rafia atau polyethylen 2-3 mm (pilih warna tali
ikat bibit dengan warna yang kontras) pada tali ris ukuran Ø 4 -5 mm,
c. Setiap titik satu ikatan bibit, dengan jarak antara titik ikatan rumput
laut minimal 20 cm
d. Tali ris diikat-bentangkan di antara dua sisi tali utama, jarak antara
tali ris minimal 30 cm atau dengan kata lain jarak tanam rumput laut
adalah 20 x 30 cm
e. Penanaman sebaiknya dilakukan pagi hari atau sore hari
f. Pada usia 3 minggu, dapat dilakukan pemotongan/penyebaran thallus
(cabang) untuk perbanyakan bibit, tetapi untuk panen produksi tetap
pada usia tanaman minimal 6 minggu

26

Cara-cara Budidaya yang produktif


  Tali
 Utama
 
LE
P   AS
 DASAR
  Ø
 8-­‐10
 mm
 


  Ikatan
 Rumput
 Laut
  2,5
 m
  Tali
 Ris
 

  Ø
 4-­‐5
 mm
 


 

  2,5
 m
 


 


 


 


  2,5
 m
 

 


  Gambar . Bentuk Unit Kecil Budidaya Rumput Laut dengan Metoda Lepas Dasar

Gambar . Bentuk Unit Kecil Budidaya Rumput Laut dengan Metoda Lepas Dasar


 

 

8. PEMELIHARAAN
 

Pemeliharaan
 pertumbuhan
 rumput
 laut
 untuk
 ke
 tiga
 metoda
 yang
 dipaparkan
 di
 
atas
 hampir
 sama
 yaitu
 meliputi:
 

• Membersihkan
 lumpur
 yang
 menempel
 pada
 rumput
 laut
 dengan
 secara
 rutin
 

menggoyang
 tali
 ris
 

• Membersihkan
 rumput
 laut
 dari
 lumut
 atau
 tanaman
 lain
 

• Membersihkan
 tali
 ris,
 tali
 utama,
 rakit
 bambu,
 tali
 frame
 (kerangka),
 dari
 

lumut
 dan
 tanaman
 lain
 

• Menyulam
 tanaman
 yang
 rusak
 atau
 lepas
 dari
 ikatan
 

• Mengganti
 tali,
 patok,
 bambu,
 dan
 pelampung
 yang
 rusak.
  27

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

IMAGE

28

Pemeliharaan

Pemeliharaan

Pemeliharaan pertumbuhan rumput laut untuk ke tiga metoda yang dipaparkan
di atas hampir sama yaitu meliputi:

zz Membersihkan lumpur yang menempel pada rumput laut dengan secara
rutin menggoyang tali ris

zz Membersihkan rumput laut dari lumut atau tanaman lain
zz Membersihkan tali ris, tali utama, rakit bambu, tali frame (kerangka), dari

lumut dan tanaman lain
zz Menyulam tanaman yang rusak atau lepas dari ikatan
zz Mengganti tali, patok, bambu, dan pelampung yang rusak.
zz Menjaga tanaman dari serangan predator seperti ikan dan penyu (bila ada)

dengan menggunakan waring
zz Untuk metoda rakit apung, saat berusia 1 bulan tanaman ditenggelamkan

sedalam 30 -40 cm di bawah permukaan air, dengan membebani tali ris
menggunakan botol berisi ai
zz Untuk metoda rawai, saat berusia 1 bulan tanaman ditenggelamkan
sedalam 35 -40 cm di bawah permukaan air, dengan mengisi
botol pelampung.

29

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

IMAGE

30

• Menjaga
 tanaman
 dari
 serangan
 predator
 seperti
 ikan
 dan
 penyu
 (bila
 ada)
 
dengan
 menggunakan
 waring
  perhitungan laju pertumbuhan perhari (daily Growth Rate)

• msUenedtnauglkag
m mun
e  3ppat0koee
a -d­‐4narr0
 
b  r
hh caomktaioi
t  dl
r  
a t ib
p beiuuarinws(ngiad
, a h
g  sia

a   paaietr n
l mbeyurlkuasGaaianj r
 1
 au
 bioru,
p l w
 adnee n
 ttgaranhnat m
 mRuaenamm
 dtbbiteeebuna)gnhgi e
 talaalmin
 rkisa
 n
 
 

• Untuk
 metoda
 rawai,
 saat
 berusia
 1
 bulan
 tanaman
 ditenggelamkan
 
 sedalam
 

35
 -­‐40
 cm
 di
 bawah
 permukaan
 air,
 
 dengan
 mengisi
 botol
 pelampung.
 

PERHITUNGAN
 LAJU
 PERTUMBUHAN
 PERHARI
 (DAILY
 GROWTH
 RATE)
 
Menghitung
 lMaejun g
 pheitrutnugmlabjuuphearntu
 mdabpuhaatn
 ddialapkatudkialank u
 dkeanngdaenng
 raunmruumsu
 :s
  :

⎪⎪⎩⎧⎨⎛⎜⎜⎝ Wt ⎟⎞⎠⎟1 t − 1⎪⎬⎫ ×100%
W0 ⎭⎪
 
G =

Keterangan
 :
 
 
G
  =
 Laju
 PKeertteuramngbaunh:an
 Harian/Daily
 Growth
 Rate
 (%)
 
Wo
  =
 Bobot
 rata-­‐raGt a
 awa=l
 (g)
  Laju Pertumbuhan Harian/Daily Growth Rate (%)
Wt
  =
 Bobot
 rata-­‐raWtao
 akhi=r
 (g)
  Bobot rata-rata awal (g)
t
  =
 beda
 w aktu
 pWetn imba=n gan
  Bobot rata-rata akhir (g)

Pengukuran
 l aju
 pertt umbuh=a n
 biasbae
d  dailwaakkutkuapne n
 pimadbaan
 lgoaknasi
 baru
 dan
 atau
 

pemeriksaan
 rutin
 di
 suatu
 lokasi
 budidaya
 yang
 sudah
 berkembang
 untuk
 
mengetahui
 
P  reensgpuoknur
 atannlaajumpaenrt
u tmerbhuahdanapbi
a lisnagdkiluaknugkaann
 pada lokasi baru dan atau

pemeriksaan rutin di suatu lokasi budidaya yang sudah berkembang untuk

Secra
 umum
m Laejnug
e Pteahrtuui mrebspuohnatnan
 Paemrahnatreir
h (DadGaRp )li
 nygaknugn
g  daanpat
 diperhitungkan
 pada
 

keekonomianS e
 bcuraduidmauymaL
 aatjuauPe
 DrtuGmRb
 eukhaonnPoemrhiasr
i a(dDaGlRa)hy
a  pnagddaa
p  taint gdkipaetr h
 DitGunRg
k maninpiamdaal
 2,5%
 
dengan
 jumlakhee
 kkoanlio
 pmaiannebnu
 dmidinayiamaatal
u  6 D
 kGaRli
e  pkaonnoemni
s daadlaalmah
 speatdaahtuinngk.
a  t DGR minimal

Konversi
 pers2e,5n%tadseen
 glaajnuj
u pmelrathukmalbi puahnaenn
 mpeinrihmaarl i6
 tkearlhi paadnaepn
 djuamlamlashe
t  kaahluin
 b. erat
 bibit
 

pada
 tanamaKno
 nsevetresilapher
 4se5n
t haaseril
a  : j
 u pertumbuhan perhari terhadap jumlah kali berat bibit
pada tanaman setelah 45 hari :
DGR
 
 (
 %
 )
  BERAT
 HASIL
 PANEN
 /BERAT
 BIBIT
 
 

1,0
  1,5
 

1,5
  2,0
 

2,0
  2,4
 

2,5
  3,0
 

3,0
  3,8
  31
3,5
  5,0
 

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

DGR ( % ) BERAT HASIL PANEN /BERAT
BIBIT
1,0
1,5 1,5
2,0 2,0
2,5 2,4
3,0 3,0
3,5 3,8
4,0 5,0
4,5 6,0
5,0 7,0
5,5 9,0
6,0 11,0
6,5 13,7
7,0 17,0
21,0

32

perhitungan laju pertumbuhan perhari (daily Growth Rate)

33

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

IMAGE

34

Hama (Predator)

Hama (Predator)

Pada umumnya predator yang sangat mengganggu pertumbuhan rumput
laut adalah Penyu atau Sea Turtle (Chelonia mydas, Dermochelys coriacea,
Lepidochelys olivacea, Caretta caretta, dll) dan ikan Baronang (Siganus sp.).

(ditambah foto ikan baronang)

35

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

IMAGE

36

Pemanenan dan Pasca Panen

Pemanenan dan Pasca Panen

1. Panen
a. Panen dilakukan setelah tanaman berusia minimal 6 minggu
b. Tehnik panen dilakukan panen keseluruhan (full harvest)
c. Hasil panen thallus (cabang) yang tua (relatif besar dari cabang lainnya)
untuk diproduksi kering, sedangkan thallus muda ditanam kembali
sebagai bibit
d. Pada saat panen rumput laut dibersihkan dari lumpur dan kotoran lain
yang menempel pada tanaman, sebelum dilakukan pengeringan

2. Pasca Panen
a. Rumput laut hasil panen dijemur dengan menggunakan alas (terpal
atau waring), disarankan menggunakan para-para atau digantung
terlebih dahulu sebelum dijemur pada para-para (sampai kandungan air
diperkirakan mencapai sekitar 32 - 35 %)
b. Setelah kering, diayak untuk membuang garam dan pasir yang masih
menempel sekaligus melakukan sortasi apabila terdapat material lain
c. Dimasukkan ke dalam karung (bila memungkinkan dipres) dan disimpan
di tempat yang tidak terkena embun, air hujan dan tidak lembab
d. Siap dipasarkan dan didistribusikan
e. (Foto2 pengangkutan dari laut, pengeringan digantung, di para-para,
di alas terpal, penyakan dan sortasi, pengarungan, pengepresan,
penyimpanan, pengangkutan)

37

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL
(Foto2 pengangkutan dari laut, pengeringan digantung,
di para-para, di alas terpal, penyakan dan sortasi,

pengarungan, pengepresan, penyimpanan, pengangkutan)

38

Pemanenan dan Pasca Panen
(Foto2 pengangkutan dari laut, pengeringan digantung,

di para-para, di alas terpal, penyakan dan sortasi,
pengarungan, pengepresan, penyimpanan, pengangkutan)

39

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

IMAGE

40

Kriteria mutu rumput laut kering yang baik

Kriteria mutu rumput laut
kering yang baik

Kualitas hasil panen baik bila :
zz Usia panen cukup (minimal 6 minggu dan maksimal 8 minggu)
zz Kandungan air baik (minimal 30 %, maksimal 40%)
zz Kondisi tidak hancur/remuk
zz Warna seragam lebih baik
zz Rumput kering bersih/Clean anhydrous weed/CAW (minimal 45%,

diperiksa di laboratorium)
zz Kandungan karaginan cukup (minimal 22%, diperiksa di laboratorium)
zz Kandungan kotoran sedikit ( 2 - 3 %, diperiksa di laboratorium)

41

APLIKASI TEKNIK LEAST COST FORMULATION (LCF) UNTUK PRODUKSI PAKAN IKAN PATIN SKALA KECIL

IMAGE

42

Yang boleh dan tidak boleh dalam budidaya Eucheuma sp.

Yang boleh dan tidak boleh
dalam budidaya Eucheuma sp.

Substansi Yang boleh/perlu Yang tidak boleh/perlu
Lokasi Ombak dan arus tidak kuat Ombak dan arus kuat
Bibit Substrat: pasir, pasir dan atau Substrat: lumpur ebih banyak
Cara tanam kerang-kerang mati berlumpur Air keruh
Pemeliharaan Air jernih Salinitas < 28 ‰
Pemanenan Salinitas 28 – 33 ‰ Thallus tua
Pasca panen Thallus muda Warna tidak seragam
Warna seragam Sudah layu
Pemelihraan Masih segar Usia > 3 minggu
lingkungan Usia minimal 2 minggu Satu ikatan bibit ≤ 100 g
Satu ikatan bibit ≥ 100 g Satu titik, lebih dari satu ikatan
Satu titik, satu ikatan bibit bibit
Jarak titik dengan titik ≥ 20 cm Jarak titik dengan titik < 20 cm
Jarak rali ris ≥ 30 cm Jarak tali ris < 30 cm
Dirawat kebersihan tanaman Tanaman dibiarkan
dari lumpur dan tanaman
lainnya secara rutin Panen pada < 45 hari
Panen pada usia tanaman ≥ 45 Tanaman dikeringkan tanpa
hari dibersihkan dari kotoran
Dibersihkan dari lumpur dan
kotoran lain sebelum diangkat Dijemur tanpa menggunakan
ke darat untuk dikeringkan para-para
Dijemur dengan digantung dan/ Dijemur tanpa alas terpal dan
atau menggunakan para-para waring
Dijemur dengan alas terpal dan Tanpa diayak untuk kotoran
waring Tidak dimasukkan karung dan
Diayak untuk menurunkan disimpan di gudang secara
garam dan kotoran lainnya terbuka
Dimasukan ke dalam karung Tidak memelihara lingkungan
dan/atau di bal pakai mesin pres sekitar
Membuang limbah ke perairan
Memelihara kebersihan pantai pantai
supaya tidak kotor
Tidak ada limbah yang dibuang
ke perairan pantai

43

United nations
indUstrial development organization


Click to View FlipBook Version