ANALISIS
BERITA DAN PENDAPAT
MASYARAKAT
PRAKATA
Analisis Berita dan Pendapat Masyarakat disusun sebagai upaya
untuk memonitor dan menganalisis isu-isu yang terkait dengan
sektor pertanian secara umum, maupun pada Kementerian Pertanian
secara khusus. Monitoring dan analisis media cetak dilakukan secara
swakelola, sedangkan analisis media elektronik/televisi dilakukan
bekerjasama dengan pihak ke tiga. Tujuan penyusunan laporan
adalah untuk mengevaluasi dan menyiapkan informasi serta bahan
masukan dalam upaya antisipasi dan strategi kehumasan agar isu
tidak berkembang menjadi krisis.
Topik yang hangat berkembang bulan ini adalah dinamika global
tersebut akan turut berdampak pada stabilitas perekonomian nasional,
sehingga penguatan dan kalkulasi terkait upaya memperkuat kinerja
berbagai sektor perekonomian perlu dilakukan. Salah satu sektor yang
mampu menjadi kunci menghadapi terpaan krisis global tersebut yakni
industri pangan. Ketersediaan pangan yang dapat dijangkau berbagai
pihak dinilai mampu ikut menjaga stabilitas ekonomi nasional, sehingga
ketahanan pangan perlu menjadi fokus untuk ditingkatkan dengan
mewujudkan pangan yang berdaulat (food soveregnity) dan mandiri
(food resilience). Pemerintah juga melakukan upaya mendorong
ketahanan pangan melalui berbagai bauran strategi dan kebijakan.
Dengan adanya analisis dari media cetak dan elektronik selama
satu bulan, maka diharapkan analisis berita dan pendapat umum ini
bermanfaat dan dapat menjadi masukan yang berguna bagi semua
pihak di lingkup Kementerian Pertanian.
Jakarta, September 2022
Humas dan Informasi Publik
Kementerian Pertanian
iEVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
DAFTAR ISI
PRAKATA ...................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................... ii
DAFTAR TABEL ..................................................................... iv
DAFTAR Grafik ........................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................. 1
1.1. Latar Belakang .......................................................... 1
1.2. Tujuan ....................................................................... 2
1.3. Metode Kajian ........................................................... 2
BAB II. ANALISIS MEDIA CETAK ........................................... 3
2.1. Rekapitulasi Berita ……………………………………… 3
2.2. Kategori Nilai Berita ................................................ 4
BAB III. ANALISIS MEDIA ELEKTRONIK /TELEVISI (TV) ……. 5
3.1. Monitoring Media Televisi .......................................... 5
3.2. Kategori Nilai Berita di Televisi ................................. 6
BAB IV. TOPIK TERSOROT ...................................................... 7
4.1. topik Tersorot di Media Cetak .................................. 7
4.2. Topik Tersorot di Media Elektronik .......................... 8
BAB V TREN ISU TERSOROT ……………………………………… 9
5.1. Latar Belakang Isu ................................................... 9
5.2. Komentar ................................................................ 12
5.3. Tindak Lanjut .......................................................... 15
ii EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Jumlah ekspos berita pertanian di media televisi
September 2022........................................................................... 5
Tabel 2. Topik tersorot di media cetak ......................................... 7
Tabel 3. Topik tersorot di media elektronik/Televisi (TV) .............. 8
EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat iii
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi, komunikasi dan informasi yang berkembang
pesat, maka seiring juga dengan membanjirnya arus informasi baik
yang berasal dari media cetak maupun media elektronik. Dengan
terbukanya informasi dan komunikasi tersebut, masyarakat saat
ini dapat berpartisipasi secara langsung dalam berbagai aspek
pembangunan. Demikian pun pada aspek pembangunan pertanian.
Pangan sebagai kebutuhan mendasar manusia merupakan isu yang
sangat sensitif diberitakan baik oleh masyarakat maupun di berbagai
media. Kementerian Pertanian dalam melaksanakan pembangunan
pertanian, seringkali dipojokkan oleh pemberitaan di media massa.
Sehubungan dengan keadaan tersebut, perlu adanya pengawalan
terhadap informasi yang berkembang di media serta melakukan
analisis terhadap isu yang beredar berlarut-larut di media massa. Hal
ini diperlukan terutama dalam upaya untuk mengetahui sejauh mana
suatu isu telah beredar luas di masyarakat.
Dalam menganalisa berita ini tidak hanya terbatas pada kebijakan-
kebijakan pertanian yang telah ditetapkan, tetapi juga dituntut untuk
lebih produktif mengakses informasi baik berita yang bersifat positif
maupun negatif dari berbagai referensi dan sumber lain. Demikianpun
juga tidak tertutup kemungkinan terhadap terus berkembangnya isu-
isu mengenai pembangunan pertanian di berbagai media baik cetak,
dan elektronik/televisi. Analisis bulanan ini datanya bersumber dari
media massa yang terbit di ibukota dan daerah sebanyak 24 media
cetak, dan 17 media elektronik/Televisi.
1EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
Melalui kegiatan analisis ini, diharapkan dapat memperoleh informasi
berupa uraian suatu isu yang obyektif dari masyarakat, sehingga
dapat menjadi masukan bagi pimpinan Kementerian Pertanian dalam
menetapkan kebijakan pembangunan pertanian selanjutnya.
1.2 Tujuan
• Mengetahui nilai berita selama sebulan dari 24 media cetak dan
17 media elektronik/televisi;
• Mengetahui isu terhangat dalam sebulan;
• Menguraikan top isu dalam periode waktu sebulan, sejauh mana
isu berkembang, serta tindak lanjutnya.
1.3 Metode Kajian
Kegiatan Analisa Berita dan Pendapat Masyarakat merupakan suatu
kajian atas sebuah isu yang hangat setiap bulannya. Objek kajian
dalam kegiatan ini adalah berita-berita terkait isu yang termuat dalam
kliping berita dan pendapat pertanian dari media cetak serta hasil
monitoring media elektronik/televisi.
• Kegiatan dilaksanakan dengan urutan prosedur:
• Merumuskan nilai berita berdasarkan berita dan pendapat di media
• massa yang terkait dengan Kementerian Pertanian;
Merumuskan permasalahan berdasarkan berita-berita ataupun
• pendapat yang terkait dengan isu;
Mengumpulkan pernyataan-pernyataan terkait isu yang muncul di
• media massa;
Merumuskan tindak lanjut berdasarkan solusi permasalahan yang
disampaikan oleh pimpinan maupun stakeholder melalui media
• massa;
Menggandakan, menjilid dan mendistribusikan kepada jajaran
pimpinan lingkup Kementerian Pertanian dan pihak lain yang
membutuhkan informasi.
2 EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
BAB. II
ANALISIS MEDIA
CETAK
2.1 Rekapitulasi Berita
Selama periode 1 – 30 September 2022 terdapat sebanyak 945
berita terkait sektor pertanian, yang diambil dari sumber 27 media
cetak dengan rincian sebagaimana tersaji pada Grafik 1. Dari data
tersebut, terlihat 3 (tiga) subsektor yang paling banyak muncul dalam
pemberitaan, yaitu:
1. Sekretariat Jenderal sebanyak 184 berita.
2. Prasarana dan Sarana Pertanian sebanyak 116 berita.
3. Ditjen Tanaman Pangan sebanyak 113 berita.
Grafik 1. Rekapitulasi Berita Terkait dengan Sektor Pertanian
Sumber: Kliping Berita Pertanian yang diterbitkan oleh Biro Humas dan Informasi 3
Publik Kementerian Pertanian, 2022
EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
2.2 Kategori Nilai Berita Media Cetak
Selain pengelompokkan berdasarkan subyek, pemberitaan di media
cetak pada periode tersebut juga dapat dikelompokkan menjadi 3
(tiga) kategori, yaitu kategori positif, negatif, dan netral. Pemberitaan
digolongkan menjadi kategori positif jika judul dan isi berita dapat
memberikan pencitraan positif bagi Kementerian Pertanian dan/atau
pemangku kepentingan (stakeholder) di sektor pertanian. Sedangkan
pemberitaan dikategorikan negatif jika memberikan pencitraan
yang sebaliknya dan netral jika pemberitaan berimbang atau tidak
bersentimen secara khusus terhadap Kementerian Pertanian.
Berdasarkan penggolongan dimaksud, dari sejumlah berita dan opini di
media cetak selama periode 1 – 30 September 2022 di atas, terdapat
3 kategori nilai berita (sentimen) sebagaimana tersaji dalam Grafik 2;
1. Berita bernilai positif sebanyak 595 atau 79%.
2. Berita bernilai negatif sebanyak 63 atau 8%.
3. Berita bernilai netral sebanyak 101 atau 13%.
Grafik 2. Kategori Nilai Berita di Media Cetak
4 EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
BAB III.
ANALISIS MEDIA
ELEKTRONIK /
TELEVISI (TV)
3.1. Monitoring Media Televisi
Hasil monitoring berita pertanian di media elektronik TV selama bulan
September 2022, yang proses untuk mendapatkan informasi dan berita
dilakukan melalui kerjasama dengan pihak ketiga, dapat digambarkan
sebagai berikut:
Tabel 1. Jumlah ekspos berita pertanian di media televisi
September 2022
No Statiun Jumlah Ekspos
1 Berita Satu 8
2 CNBC Indonesia 4
3 CNN Indonesia 2
4 Elshinta 5
5 iNews TV 5
6 Kompas TV 8
7 Metro TV 34
8 NHK World Japan 1
9 RCTI 1
10 SCTV 1
11 Sea Today 3
12 TV ONE 9
13 TVRI 8
JUMLAH 89
5EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
3.2. Kategori Nilai Berita di Televisi
Paparan rinci dari media televisi seputar isu pertanian akan dijabarkan
dalam bentuk diagram kecenderungan isu. Ada tiga jenis kecenderungan
pada tiap isu, yaitu kecenderungan positif, kecenderungan negatif, dan
netral. Kecenderungan positif ialah isi dari isu yang dikabarkan tidak
menyangkut cerita keburukan, namun sebaliknya memaparkan hal yang
baik, dari maupun terhadap Kementerian Pertanian atau pemangku
kepentingan. Kecenderungan negatif ialah isu mengabarkan tentang
hal-hal yang buruk maupun yang berakibat buruk bagi Kementerian
Pertanian atau stakeholders (pemangku kepentingan). Kemudian isu
yang netral ialah paparan yang tidak mengabarkan keburukan atau
kebaikan atas pihak yang berkepentingan atau berita yang berimbang
antara berita yang positif dan negatif, terkait bagi Kementerian
Pertanian dan pemangku kepentingan.
Grafik 4. Kategori Nilai Berita di Televisi
6 EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
Paparan rinci dari media televisi seputar isu pertanian akan dijabarkan
dalam bentuk diagram kecenderungan isu. Ada tiga jenis kecenderungan
pada tiap isu, yaitu kecenderungan positif, kecenderungan negatif, dan
netral. Kecenderungan positif ialah isi dari isu yang dikabarkan tidak
menyangkut cerita keburukan, namun sebaliknya memaparkan hal yang
baik, dari maupun terhadap Kementerian Pertanian atau pemangku
kepentingan. Kecenderungan negatif ialah isu mengabarkan tentang
hal-hal yang buruk maupun yang berakibat buruk bagi Kementerian
Pertanian atau stakeholders (pemangku kepentingan). Kemudian isu
yang netral ialah paparan yang tidak mengabarkan keburukan atau
kebaikan atas pihak yang berkepentingan atau berita yang berimbang
antara berita yang positif dan negatif, terkait bagi Kementerian
Pertanian dan pemangku kepentingan.
Grafik 4. Kategori Nilai Berita di Televisi
Berdasarkan penggolongan dimaksud, dari 89 jumlah ekspos di
13 media televisi, maka dapat digolongkan sesuai kecenderungan
isunya, sebagaimana tersaji pada gambar 3, yaitu terdapat 83 berita
berkategori positif (93%) dan 6 berita berkategori netral (7%).
7EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
BABIV.
TOPIK TERSOROT
4.1 Topik Tersorot di Media Cetak
Berdasarkan data yang telah dianalisis di media cetak, maka dapat
dilihat beberapa isu utama yang tersorot selama bulan September
2022, antara lain seperti dalam Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Topik Tersorot di Media Cetak
NILAI SUBSEKTOR TEMA BERITA
BERITA
Positif (+) Sekretaris Jenderal Agriculture Ministers Meeting
(AMM) G20 Indonesia
Negatif (-) Pertanian Umum Upaya Antisipasi Krisis Pangan
Tanaman Pangan Dorong Peningkatan Produksi
Kedelai Nasional
Prasarana dan Upaya Ketahanan Pangan
sarana Pertanian Keamanan Stok Beras Nasional
Sekretariat Jenderal Upaya Pencegahan Inflasi
Tanaman Pangan Sektor Pertanian
Dorong Peningkatan Produksi
Kedelai Nasional
Wacana Swasembada Jagung
Stabilisasi Harga dan
Pemenuhan Stok Beras
Lahan Pertanian
Terdampak Banjir
Kekurangan Pupuk Subsidi
Kritik Tata Kelola Pupuk
Dugaan Maladiministrasi
Penahanan Produk Impor
Holtikultura
Pergerakan Harga Beras
8 EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
Netral (N) 1. Sekretariat Pemulihan Ekonomi Nasional
Jenderal Imbauan Tata Kelola Pangan
FAO
2. Prasarana dan
Sarana Pertanian Dorongan Bantuan Petani
3. Peternakan dan Terdampak Kekeringan
Kesehatan Hewan Fluktuasi Harga Ayam
Fluktuasi Harga Telur
4.2 Topik Tersorot di Media Elektronik
Berdasarkan data yang didapat dari media elektronik televisi, maka
beberapa topik utama yang tersorot pada bulan September 2022
antara lain sebagai berikut dalam Tabel 3.
Tabel 3. Topik tersorot di media elektronik/Televisi (TV)
NILAI SUBSEKTOR ISU STASIUN
BERITA
Positif Badan Karantina Kolaborasi Riset Lalat Kompas TV,
Pertanian Buah Metro TV
Badan Ketahanan Upaya Antisipasi TV One
Pangan Krisis Pangan
Badan Regenerasi dan TVRI, Berita
Penyuluhan dan Pemberdayaan Petani Satu, Metro TV
Pengembangan Milenial
SDM Pertanian
Prasarana dan Pengembangan Kompas TV,
Sarana Pertanian Inovasi dan Teknologi Metro TV
Pertanian
Tanaman Pangan Upaya Peningkaan Kompas TV,
Produksi Kedelai Metro TV, TVRI
9EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
BAB V.
TREN ISU TERSOROT
Upaya Jaga Ketahanan Pangan
5.1 Latar Belakang Isu
Operasi pasar murah belum menjadi opsi bagi Dinas Perdagangan
Kabupaten Kediri dalam menghadapi fluktuasi harga telur belakangan.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri drh Tutik
Purwaningsih pihaknya akan terus memantau dan melakukan analisa
antara kebutuhan dan juga stok telur di Kabupaten Kediri. Menurutnya
meskipun perlahan, harga telur sudah mulai menurun. «Jadi memang
kami memang mengharapkan ada penurunan tapi sepertinya operasi
pasar saat ini belum kami belum jadi pilihan. Faktornya tadi, antara
kebutuhan dan juga produksi telur masih aman,” tutur Plt Kepala Dinas
Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih saat dihubungi
Minggu, (04/09/2022). Berbeda dengan telur, untuk harga beras
di Kabupaten Kediri diakuinya perlahan merangkak naik. Namun
meskipun pihaknya terus memantau pergerakan harga tersebut
setiap harinya. Kenaikan harga beras berkisar antara Rp100 - Rp200
perkilonya, terutama untuk beras premium.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) membawakan
orasi dalam Dies Natalis Universitas Hasanuddin (Unhas) ke
66 dengan judul Menjaga Kekuatan Nalar dan Gengsi Kultural,
Mewujudkan Unhas di Kawasan Timur Indonesia (KTI) Menjadi Pilar
Menuju Indonesia Maju, Mandiri dan Modern di Tengah Krisis Global.
Peningkatan peran Unhas sangat penting guna menghadapi krisis
global yang akan menggerus kualitas kesejahteraan manusia, baik
pada level global, regional dan nasional, terutama yang terjadi pada
sektor pangan. “Saya berpandangan bahwa di tengah tantangan
10 EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
bangsa yang sangat berat pada masa depan, Unhas harus tampil
untuk membangkitkan dan membahanakan kekuatan nalar dan
gengsi kultural, sebagai landasan atau pilar untuk menuju Indonesia
Maju, Mandiri dan Modern terutama menjawab berbagai tantangan
global yang sedang mengalami turbulensi. Oleh karena itu Unhas
harus mengambil peranan yang strategis untuk mewujudkannya,”
ucap Mentan SYL dalam orasinya yang berlangsung di Baruga Andi
Pangerang Pettarani, Kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Sabtu
(10/9/2022).
Dinamika global tersebut akan turut berdampak pada stabilitas
perekonomian nasional, sehingga penguatan dan kalkulasi terkait
upaya memperkuat kinerja berbagai sektor perekonomian perlu
dilakukan. Salah satu sektor yang mampu menjadi kunci menghadapi
terpaan krisis global tersebut yakni industri pangan. Ketersediaan
pangan yang dapat dijangkau berbagai pihak dinilai mampu ikut
menjaga stabilitas ekonomi nasional, sehingga ketahanan pangan
perlu menjadi fokus untuk ditingkatkan dengan mewujudkan pangan
yang berdaulat (food soveregnity) dan mandiri (food resilience).
Pemerintah juga melakukan upaya mendorong ketahanan pangan
melalui berbagai bauran strategi dan kebijakan.
Menekankan keseriusan pemerintah untuk memastikan ketahanan
pangan nasional. Sejumlah kebijakan telah dikeluarkan, dan
pemerintah membentuk Badan Pangan Nasional. “Ketahanan pangan
bukan hanya menjadi prioritas tapi juga menjadi target kesejahteraan
dan pemerataan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah telah
merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan penguatan
ketahanan pangan nasional,” ungkap Menko Airlangga Hartarto di
Jakarta, Rabu (14/9/2022). Beberapa waktu lalu. Indonesia menerima
penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) karena
sudah swasembada beras. Namun swasembada beras ‘ongkosnya’
mahal, yaitu nasib petani itu sendiri. Jika panen, harga jatuh. Namun
pemerintah telah melakukan sejumlah upaya untuk membantu petani,
yaitu memberikan pupuk bersubsidi dan menugaskan Bulog untuk
11EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
membeli gabah atau beras petani hingga stok CBP mencapai 1,2 juta
ton setara beras.
Sorgum ini manfaatnya banyak, semua bagiannya bisa dimanfaatkan,
bisa digunakan sebagai pangan, ampasnya untuk pakan, dan energi.
Dan yang pasti, sorgum memiliki ketahanan terhadap serangan hama.
Di Jawa Timur, komoditas sorgum selama ini dikembangkan di daerah
Lamongan, Bojonegoro, Tuban, Pacitan, Sampang, Sumenep dan
Probolinggo. Oleh karena itu, Jawa Timur merupakan lima besar
penghasil sorgum nasional selain Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat,
Kalimantan Barat dan Jawa Tengah. Realisasi tanam Sorgum di
provinsi ini di tahun 2022 mencapai 200 hektar. Sorgum merupakan
tanaman yang sudah lama dikenal sejak dulu dan memiliki potensi
ekonomi yang besar dengan tingkat adaptasi yang tinggi. “Sorgum
ini manfaatnya banyak, semua bagiannya bisa dimanfaatkan, bisa
digunakan sebagai pangan, ampasnya untuk pakan, dan energi. Dan
yang pasti, sorgum memiliki ketahanan terhadap serangan hama, tidak
perlu teknologi canggih dan perawatan khusus.
Permasalahan pangan dunia harus menjadi perhatian bersama.
Tingginya inflasi dan adanya konflik geopolitik menjadikan situasi
dunia tidak menentu. Inflasi di Indonesia saat ini berada di angka 4
persen. Oleh karena itu, Indonesia harus tetap waspada menghadapi
segala kemungkinan. “Inflasi di Indonesia saat ini di angka 4 persen,
kita tidak boleh goyah. Kita kurangi impor, Indonesia sudah bisa
swasembada beras, tahun depan jagung harus jadi swasembada.
Saya yakin bersama KTNA kita bisa mewujudkan itu semua,” katanya
saat membuka Rembug Utama Kelompok Kontak Tani Nelayan
Andalan (KTNA) tahun 2022 di Kota Batu, Jawa Timur, Jumat 16
September 2022.
Kementerian Pertanian (Kementan) sangat serius menyiapkan
berbagai terobosan guna memperkuat produksi pangan untuk
menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim ekstrim dan
12 EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
geopolitik konflik Rusia-Ukraina. Salah satunya menggenjot produksi
singkong sebagai pangan substitusi gandum dan komoditas lainnya
untuk bahan dasar pada industri makanan dan bahan baku industri
pakan. Langkah utama yang menentukan keberhasilan peningkatan
produksi singkong ini adalah penyediaan benih unggul. Karena itu,
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan menyelenggarakan Bimbingan
Teknis dan Sosialisasi (BTS) Propaktani pada Rabu (19/9) dengan
tema “Strategi Penyediaan Benih Singkong Untuk Mendukung
Pengembangan Kawasan Pangan Nusantara di Provinsi Sulteng”.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kucurkan anggaran hingga
Rp95 triliun untuk ketahanan pangan pada 2023 baik mendorong
ketersediaan, akses hingga peningkatan kualitas pangan. Jumlah
tersebut naik 0,9 persen dibandingkan outlook tahun ini sebesar
Rp94,1 triliun dan sempat mengalami penurunan pada 2020 yang
hanya Rp73,6 triliun dibandingkan pada 2019 Rp100,2 triliun.
Secara rinci, anggaran ketahanan pangan Rp95 triliun itu mencakup
anggaran ketahanan pangan oleh Belanja Pemerintah Pusat Rp72,9
triliun dan Transfer ke Daerah (TKD) Rp22,1 triliun. arah kebijakan
anggaran ketahanan pangan sebesar Rp95 triliun ini mencakup
untuk meningkatkan produktivitas komoditas pangan strategis serta
mendorong terciptanya SDM pertanian dan perikanan yang berdaya
saing. Selain itu juga mendorong pemanfaatan teknologi dan data,
pengembangan iklim inovasi serta memperkuat sistem logistik pangan
nasional dan transformasi sistem pangan berkelanjutan. Selanjutnya
juga mengakselerasi penyelesaian pembangunan infrastruktur sistem
irigasi dan bendungan atau waduk.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati
sehingga memiliki potensi tinggi untuk melakukan penganekaragaman
konsumsi pangan. Dengan penganekaragaman pangan diharapkan
bisa melepas ketergantungan pada satu jenis pangan tertentu.
Penganekaragaman pangan dapat dikembangkan dengan
memanfaatkan pangan lokal secara masif dan pengembangan inovasi,
serta formulasi rekayasa sosial. Dalam situasi krisis pangan, beberapa
13EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
negara produsen pangan di dunia mengambil kebijakan restriksi ekspor
terhadap komoditas tertentu, seperti gandum, gula, daging sapi, dan
kedelai. Stabilisasi dan ketersediaan pangan nasional, harus ditopang
oleh ekosistem pangan yang kuat serta kesadaran masyarakat untuk
mengonsumsi pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman
(B2SA) agar tidak menimbulkan tergantungan pada satu komoditas
pokok saja.
5.2 Komentar
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan sebanyak 345 juta
penduduk dunia mengalami kerawanan pangan yang sangat serius.
Hal tersebut disampaikannya dalam acara Dies Natalis ke-59 Institut
Pertanian Bogor yang disiarkan Youtube IPB TV, Kamis 1 September
2022. “Krisis kemanusiaan ada di depan mata kita, 345 juta penduduk
dunia di 82 negara mengalami kerawanan pangan yang sangat serius,”
ujar Jokowi dalam sambutannya. Jokowi menjelaskan bahwa saat
ini Indeks harga pangan mengalami kenaikan yang sangat tinggi.
Bahkan, biaya logistik melalui jalur laut juga mengalami peningkatan.
“Kenaikan indeks harga pangan global mencapai rekor tertinggi. Biaya
logistik di jalur laut meningkat 3 kali lipat, meningkatnya biaya produksi
pupuk yang berdampak pada peningkatan biaya produksi pangan
dan pertanian,” ungkapnya. Maka dari itu, Jokowi mengatakan bahwa
persoalan pangan harus menjadi perhatian serius khususnya bagi
perguruan tinggi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyampaikan
orasi di Dies Natalis Universitas Hasanuddin (Unhas) ke-66 dengan
judul ‘Menjaga daya nalar dan pamor budaya, menjadikan Unhas
di Indonesia Timur (KTI) pilar menuju maju, mandiri dan Indonesia
modern di tengah krisis global’. Peningkatan peran Unhas sangat
penting untuk menghadapi krisis global yang akan mengikis kualitas
kesejahteraan manusia, baik secara global, regional maupun nasional,
khususnya di bidang pangan. “Saya berpendapat, di tengah tantangan
14 EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
bangsa yang sangat sulit ke depan, Unhas harus tampil bangkit dan
bergaung dengan daya nalar dan prestise budaya, sebagai landasan
atau pilar bagi kemajuan, kemerdekaan, dan Indonesia modern.
khususnya menjawab berbagai tantangan global yang saat ini sedang
mengalami gejolak. Oleh karena itu, Unhas harus mengambil peran
strategis untuk mewujudkan hal tersebut,” kata Menteri Pertanian SYL
dalam sambutannya di Baruga Andi Pangerang Pettarani, Kampus
Unhas Tamalanrea, Makassar, Sabtu ( 10/9/2022).
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa dalam
mempertahankan pencapaian Indonesia di bidang ketahanan pangan,
diperlukan peran dan keterlibatan aktif dari para insinyur. Oleh karena
itu, kegiatan seminar internasional dan launching E20 ini merupakan
sarana untuk menyatukan semangat, tekad dan konsepsi ke depan
dalam menghadapi tantangan-tantangan di bidang ketahanan pangan
nasional. “Salah satu faktor yang penting di bidang pertanian adalah
air. Maka, kami dan PUPR akan selalu bergandengan tangan. Oleh
karena itu, PII yang memiliki expert atau keahlian profesi harus
berkolaborasi dalam mendorong terwujudnya pencapaian tujuan
ketahanan pangan tersebut. Sehingga kita bisa capai ini dengan baik,”
ungkap Menteri Syahrul.
Indonesia yang saat ini menjadi presidensi G20 mengusung tiga isu
utama pada pertemuan Agriculture Minister Meeting (AMM) yang
digelar di Bali pada 27-29 September 2022. Pertemuan ini membahas
ketahanan pangan global, temasuk ancaman krisis pangan yang
antara lain akibat pandemi covid-19 dan infasi Rusia-Ukraina. Menteri
Pertanian Syharul Yasin Limpo mengatakan, bahwa isi tiga hal tersebut
adalah mempromosikan sistem pertanian, serta pangan yang tangguh
dan berkelanjutan. Lalu, mempromosikan perdagangan pertanian yang
terbuka, adil, dapat diprediksi, transparan, dan non diskriminatif untuk
memastikan ketersediaan pangan.
Ketersediaan pangan yang dapat dijangkau berbagai pihak mampu ikut
menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah dinamika global. Maka
15EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
dari itu, ketahanan pangan perlu menjadi fokus untuk ditingkatkan
dengan mewujudkan pangan yang berdaulat (food sovereignty) dan
mandiri (food resilience). Menteri Koordinator (Menko) Bidang
Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah telah
melakukan upaya mendorong ketahanan pangan melalui berbagai
bauran strategi dan kebijakan. “Ketahanan pangan bukan hanya
menjadi prioritas tapi juga menjadi target kesejahteraan dan
pemerataan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah telah merumuskan
dan mengimplementasikan kebijakan penguatan ketahanan pangan
nasional,” kata Menko Airlangga dalam diskusi virtual, dikutip Rabu
(14/9). Dari sisi pembiayaan, kata Airlangga, pemerintah menyediakan
bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dapat diakses oleh pelaku
sektor pertanian dengan bunga yang hanya sebesar 3 persen hingga
akhir tahun 2022. Selain itu, plafon kredit KUR pada tahun 2022 juga
ditingkatkan hingga Rp373,17 triliun dan plafon KUR Mikro (tanpa
agunan tambahan) yang sebelumnya di atas Rp10 juta hingga Rp50
juta, ditingkatkan menjadi di atas Rp10 juta hingga Rp100 juta.
“Pemerintah telah meningkatkan plafon KUR menjadi sebesar
Rp373,17 triliun pada tahun 2022 sehingga Pemerintah Daerah atau
Kementerian bisa menggunakan baik untuk pengadaan alsintan
maupun korporatisasi daripada pertanian,” ungkapnya.
Pemerintah secara intens memonitor dan mengevaluasi penerapan
kebijakan pangan nasional agar sesuai dengan kondisi terkini.
Hal tersebut dilakukan agar kebutuhan pangan masyarakat dapat
terpenuhi secara merata. Salah satu kebijakan tersebut adalah saat
ini Pemerintah tengah melakukan penguatan stok beras. Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara hybrid
memimpin Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kebijakan Pangan,
Jumat (2/9/2022). Rakortas tersebut digelar juga untuk memastikan
semua bahan pangan tersedia cukup sampai dengan akhir tahun
2022 melalui perluasan tanam maupun pengadaan. “Dalam Rakortas
diputuskan yang pertama tentang kebijakan pembelian gabah/beras
petani dengan fleksibilitas harga, dan yang kedua adalah Badan
Pangan Nasional menugaskan kepada Perum Bulog dalam rangka
16 EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
penguatan stok CBP untuk melakukan pembelian gabah/beras dengan
menggunakan fleksibilitas harga,” kata Menko Airlangga
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian
(Kementan), Suwandi menegaskan distribusi merupakan salah satu
hal penting dalam mencapai ketahanan pangan. Setelah tahap mampu
memproduksi, maka pangan harus didistribusikan secara baik agar
tersedia bagi semua konsumen. “Dengan distribusi pangan yang baik,
diharapkan pangan dapat tersedia dalam jumlah yang cukup bagi
masyarakat baik dari segi jumlah, mutu, dan keragamannya sepanjang
waktu,” demikian dikatakan Suwandi dalam memberikan arahan pada
webinar Bimbingan Teknis dan Sosialisasi Propaktani dengan tema
Optimalisasi Pengelolaan Distribusi pada Industri Tanaman Pangan,
Jakarta, Senin (12/09/2022).
Ia menjelaskan kecukupan pangan bagi masyarakat sangat penting
karena berdampak pada terbentuknya ketahanan pangan dan
pertumbuhan ekonomi.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan
bahwa Sorgum merupakan komoditas yang bagus dikembangkan
ketika ancaman krisis pangan global melanda. Suwandi menjelaskan
bahwa sorgum adalah tanaman yang toleran terhadap kekeringan
sehingga tidak memerlukan banyak air selama pertumbuhannya.
Bahkan, pemanenan sorgum bisa dilakukan tiga hingga lima kali
dalam satu kali periode tanam. “Komoditas ini bisa dimanfaatkan
untuk berbagai kebutuhan, mulai dari batang, daun dan akar bisa
dipergunakan. Artinya zero waste. Biji nya sebagai sumber pangan
sebagai substitusi gandum untuk berbagai produk olahan roti dan
kue. Daun dan batang nya dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan
batangnya dapat digunakan sebagai sumber bioethanol, gula cair
maupun gula kristal,” katanya.
Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi membeberkan singkong saat ini
sedang menjadi trend, karena disaat serba sulit dampak covid, iklim
17EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat
ekstrim dan krisis pangan, permintaan singkong naik tajam. Ekspor
singkong naik 3 kali lipat dari tahun lalu sehingga ini menjadi peluang
untuk memperkuat posisi sektor pertanian dan kesejahteraan petani di
tengah dampak tantangan global. “Berbagai kemudahan dari tanaman
singkong, sudah kita ketahui, istilahnya tongkat kayu jadi tanaman.
Menanam singkong menggunakan stek dapat berbeda cara tanam
tergantung kebutuhan, misalnya yang dibutuhkan daunnya, bisa
ditanam dengan dirobohkan atau ditancapkan,” kata Suwandi pada
webinar tersebut.
5.3 Tindak Lanjut
Untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP), telah
diterbitkan kebijakan pembelian gabah atau beras petani oleh
Perum BULOG hingga stok CBP mencapai 1,2 juta ton setara
beras. Penugasan ini ditujukan untuk memperluas kapasitas Perum
BULOG dalam menyerap produksi petani pada musim gadu tahun
2022, sekaligus mencegah jatuhnya harga di tingkat petani. Selain
itu, Pemerintah juga melakukan diversifikasi pangan lokal dengan
meningkatkan produksi jagung, sorgum, sagu, dan singkong melalui
perluasan lahan dan pembukaan area baru dalam rangka peningkatan
produksi sebagai alternatif bahan pangan impor. Pemerintah juga
mengembangkan berbagai kawasan sentra mandiri pangan berbasis
korporasi petani untuk meningkatkan efisiensi dan skala ekonomi
produksi pertanian melalui Program Food Estate di beberapa wilayah.
Dalam menghadapi krisis global yang berdampak langsung pada
pangan, pihaknya telah melakukan serangkaian mitigasi dan berbagai
bentuk upaya untuk mengurangi bahkan menghilangkan kemungkinan
kerugian yang akan terjadi akibat dari krisis. . Salah satunya terus
mendorong tumbuhnya kapasitas adaptif para staf Kementerian
Pertanian dan masyarakat pada umumnya, khususnya petani, untuk
beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang ada.
18 EVALUASI Berita dan Pendapat Masyarakat