POJOK REDAKSI
Assalamu’alaikum wr wb
Salam Sehat
Tanaman tempuyung (Sonchus arvensis) menghiasi sampul
majalah terbitan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) ini. Tanaman
obat yang digunakan dalam beberapa ramuan seperti ramuan
untuk asam urat, batu saluran kemih, dan obesitas ini diharap
mewakili isi Warta HortusMed volume 9 edisi 2 yang mengangkat
topik utama fitofarmaka. Topik ini dipilih oleh Tim Redaksi karena
pada beberapa waktu terakhir kegiatan B2P2TOOT dan stakeholder
yang bermitra dengan B2P2TOOT bertemakan fitofarmaka. Hal ini
mengisyaratkan bahwa fitofarmaka menjadi tema penting untuk
dibahas dan dinamika dalam pengembangan fitofarmaka menjadi
isu yang selalu menarik untuk diikuti.
Rubrik Topik Utama mengulas pengembangan Fitofarmaka dari
sisi potensi, kontribusi institusi riset, dan pandangan industri
tentang urgensi pengembangan obat tradisional hingga tingkat
Fitofarmaka. Selanjutnya, rubrik Tanaman Obat dan Obat
Tradisional menampilkan Tempuyung (Sonchus arvensis) dan
Stevia (Stevia rebaudiana (Bertoni)) tanaman yang dimanfaatkan
oleh masyarakat untuk peluruh batu ginjal dan pemanis alami
tanpa kalori.
Profil Direktur Utama P.T. Industri Jamu Borobudur disajikan
dalam rubrik Sosok. Diharapkan kesuksesan yang dicapainya
dalam memimpin salah satu industri obat tradisional terkemuka
di Indonesia dapat menginspirasi para pembaca budiman. Rubrik-
rubrik lain kami hadirkan seperti dalam Warta HortusMed edisi
sebelumnya namun satu rubrik yaitu Travel berisi informasi yang
cukup penting untuk disimak. Bagi pembaca yang menyukai
sejarah, tulisan “Menapaki Situs Bersejarah di Karanganyar”
dalam rubrik Travel akan mengundang minat untuk mengunjungi
situs bersejarah yang letaknya hanya beberapa kilometer dari kota
Karanganyar.
Semoga kunjungan Warta HortusMed edisi ini ke ruang baca Sobat
Jamu mampu memberikan semangat dan manfaat. Tim redaksi
Warta HortusMed mengundang karya dari Sobat Jamu sesuai
dengan rubrik dalam majalah ini. Demi perbaikan berkelanjutan
Warta HortusMed kami persilakan menyampaikan masukan,
kritik dan saran sebagai bahan evaluasi. Artikel, pertanyaan,
saran perbaikan, dan kritik dapat disampaikan melalui surel ke
info.b2p2to2t@gmail.com atau pesan saluran layanan Kelompok
Substansi Program, Kerja Sama dan Jaringan Informasi di nomor
08112530500. Mari kita jaga pola hidup sehat, patuhi protokol
kesehatan dan sukseskan program vaksinasi COVID-19. Semoga
pandemi COVID-19 segera berakhir.
Bravo Jamu!!
Wassalamualaikum wr. wb.
Warta HortusMed Edisi 21 - 2021 1
DAFTAR ISI Susunan Redaksi:
Penanggung Jawab
1 POJOK Akhmad Saikhu, SKM., MSc.PH
REDAKSI
Redaktur
2 DAFTAR Awal Prichatin K. D., M.Sc., Apt
ISI Tri Widayat, M.Sc
3 TOPIK Editor
UTAMA Indah Laksmiwati, M.I.Kom
12 SOSOK Desainer Grafis dan Layouter
16 TANAMAN OBAT & OBAT Kristoforus Ivan Pramudya Wardhana,
S.I.Kom
TRADISIONAL
Fotografer
22 OPINIKU Antonius Febrian Pulung Nugroho,
24 SERBA - SERBI S.I.Kom
30 SEPUTAR
Sekretariat
KESEHATAN Hanida Ila Ayu Fattureni
33 MOTIVASI Redaksi
36 TRAVEL Substansi Program,
40 B2P2TOOT Kerjasama dan Jaringan Informasi
Balai Besar Penelitian dan
TERKINI Pengembangan Tanaman Obat dan
Obat Tradisional
50 RESEP KITA Jl.Raya Lawu No.11
51 SURAT Tawangmangu Karanganyar
Jawa Tengah 57792
PEMBACA Telp.0271-697010
Fax.0271-697451
53 TTS/KUIS
Gambar Ilustrasi Cover
2 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 Tempuyung (Sonchus arvensis) oleh
Fanie Indrian Mustofa, MPH
TOPIK UTAMA
Inisiasi Kolaborasi Instansi – Industri:
Langkah B2P2OOT untuk Percepatan
Fitofarmaka
Medio September 2021 adalah waktu 2021 dan ditargetkan perjanjian kerja sama
pelaksanaan Sosialisasi dan Koordinasi terbit pada akhir tahun. Hal ini dilakukan
Penelitian Balai Besar Penelitian dan sebagai langkah antisipasi lamanya proses
Pengembangan Tanaman Obat dan penyusunan perjanjian kerja sama sehingga.
Obat Tradisional (B2P2TOOT) tahun Harapan semua pihak penelitian percepatan
2022. Sosialisasi yang dimaksud adalah FF dapat berjalan sesuai jadwal yaitu dimulai
penyampaian informasi kegiatan riset pada tahun Januari 2022.
percepatan fitofarmaka (FF) dari B2P2TOOT
kepada peserta pertemuan yaitu perwakilan Sebanyak 15 judul penelitian disampaikan
industri obat tradisional. Koordinasi yang oleh peneliti kepada perwakilan industri.
dilakukan berupa diskusi inisiasi kerja sama Dalam diskusi tersebut para peneliti juga
antara para peneliti yang akan menjadi menggali informasi produk khususnya
pinciple investigator penelitian percepatan obat herbal terstandar (OHT) produk dari
FF dengan para perwakilan industri industri yang ditarget sebagai bahan dalam
kandidat mitra kerja sama pada tahun penelitian pengembangan FF yang akan
2022 untuk kegiatan pengembangan obat dikerjasamakan. Judul-judul penelitian yang
tradisional tersebut. Diskusi inisiasi kerja diinformasikan oleh peneliti B2P2TOOT
sama dilaksanakan pada bulan sembilan kepada pihak industri antara lain:
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 3
1. Uji Klinik Pengembangan FF untuk Industri menunjukkan respon yang sangat
Common Cold baik. Tiga belas industri obat tradisional
mengirimkan perwakilannya untuk
2. Uji Klinik OHT untuk Pereda Nyeri mengikuti pertemuan daring tersebut.
3. Uji Klinik Obat Herbal Para manajer riset dan pengembangan (R
& D) dari PT Industri Jamu Borobudur, PT
Antihiperlipidemia Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul,
4. Studi Klinik Kandiddat FF sebagai PT Soho Global Health, PT Dexa Medica,
PT Kimia Farma, PT Swayasa, PT Helmigs
Terapi Adjuvan Pasien Kanker Prima Sejahtera, PT Mustika Ratu Tbk, PT
Servik/Payudara Stadium 3 dan 4 Biofarindo, PT Phytochemindo Reksa, PT
yang Mendapat Kemoterapi Balatif dan PT Capung Indah Abadi secara
5. Uji Klinik OHT untuk Menurunkan serius berdiskusi dengan peneliti B2P2TOOT.
Gejala Kencing Manis
(Hiperglikemia) Pertemuan sosialisasi penelitian 2022
6. Studi Klinik OHT untuk Penderita dan sekaligus diskusi inisiasi kerja sama
Osteoarthritis ini adalah bentuk sinergi government dan
7. Studi Klinik Ramuan Jamu untuk business sebagai bagian unsur pentahelix
Hiperurisemia. kerja. Industri obat tradisional peserta
8. Pengembangan Johar (Senna diskusi inisiasi kerja sama memiliki
siamea) sebagai Obat Baru kemampuan menghasilkan ekstrak atau
Antimalaria OHT untuk dikembangkan menjadi FF.
9. Pengembangan Obat Tradisional Penggunaan produk OHT yang dihasilkan
untuk Terapi Nyeri Haid oleh industri obat tradisional untuk
10. Pengembangan Jamu Penurun dikembangkan menjadi FF adalah modifikasi
Berat Badan Menjadi Kandidat OHT strategi yang dilakukan oleh B2P2TOOT.
11. Skrining Jamu menjadi Kandidat Sebelumnya B2P2TOOT pada 2019 telah
OHT Neuroprotektif dan
Antitrombotik untuk Pengobatan
Pascastroke Iskemik Akut
12. Studi Klinik Obat Tradisional untuk
Adjuvan HIV/AIDS
13. Studi Klinik Ekstrak Ramuan Jamu
untuk Gangguan Fungsi Hati
14. Studi OHT untuk Antihiperglikemia
15. Studi Klinik Ekstrak Ramuan Jamu
untuk Hipertensi
4 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
menginformasikan kepada khalayak tentang dan berkolaborasi guna menciptakan
strategi percepatan FF dari hasil Saintifikasi industri farmasi dalam negeri yang mandiri
Jamu dan Ristoja. Dalam strategi yang dan berdaya saing tinggi. Hal ini dipertegas
disampaikan oleh Kepala B2P2TOOT tertulis dengan diterbitkannya Peraturan Menteri
bahwa ramuan hasil Saintifikasi Jamu dan Kesehatan nomor 17 tahun 2017 tentang
ramuan hasil survei etnofarmakologi Ristoja rencana aksi pengembangan industri
masih membutuhkan tahapan yang cukup farmasi dan alat kesehatan.
panjang untuk bisa sampai kepada uji klinik
menjadi FF. Produk FF tersebut akan menjadi wujud
sumbangsih Badan Litbang Kesehatan dalam
Komposisi ramuan jamu saintifik tersusun menjawab solusi permasalahan kesehatan.
atas lebih dari lima jenis tanaman obat Dalam implementasinya, produk FF juga
sehingga harus dirasionalisasi komposisinya akan memperkuat eksistensi pelayanan
menjadi kurang dari lima tanaman kesehatan tradisional yang saat ini dapat
obat melalui kajian literatur dan kajian dioperasionalkan dengan dasar hukum PP
farmakologi. Tahap selanjutnya setelah nomor 103 tahun 2014 tentang pelayanan
rasionalisasi komposisi adalah standarisasi kesehatan tradisional dan Permenkes
simplisia dan ekstrak serta formulasi. Uji nomor 21 tahun 2016 pasal 5 ayat 6 tentang
praklinik untuk membuktikan keamanan dan penggunaan dana kapitasi JKN untuk jasa
khasiat dilakukan setelah standarisai. Tahap pelayanan kesehatan dan dukungan biaya
terakhir adalah uji klinik. Tahapan ini tentu operasional pada FKTP milik pemerintah
cukup panjang dan hampir sama dengan daerah.
tahapan pembuktian kemanan dan khasiat
untuk jamu selain jamu saintifik. Sementara Sebagai informasi terbaru, sehubungan
itu, tahapan uji ramuan hasil Ristoja hingga dengan transformasi kelembagaan di Badan
menjadi FF tentu lebih panjang. Berikut Litbangkes dan semua Unit Pelaksana Teknis
adalah tujuh tahapan riset untuk ramuan Vertikal, maka diterbitkan surat edaran
hasil Ristoja agar rampai kepada level FF: Plt. Kepala Badan Litbangkes tentang
pembekuan sementara proses inisiasi kerja
1. Penetapan jenis ramuan sama. (tw)
berdasarkan jenis penyakit
2. Analisis etnofarmakologi
menggunakan fidelity level/use
value
3. Penapisan farmakologi secara in
vitro
4. Penapisan farmakologi secara in
vivo
5. Standarisasi simplisia, ekstrak, dan
formulasi
6. Uji keamanan dan aktivitas praklinik
7. Uji klinik
Upaya pengembangan fitofarmaka
ini sejalan dengan Instruksi Presiden
Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan
Pengembangan Industri Farmasi dan Alat
Kesehatan, instansi pemerintah terkait
diminta untuk mengambil langkah-langkah
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 5
FITOFARMAKA, KOMODITAS
LOKAL goes to GLOBAL
Oleh: Prof. Dr. Suwidjiyo Pramono, DEA, Apt. Gatotkacasraya karangan Mpu Panuluh
pada abad ke-12 dan Serat Centhini
Apa yang muncul di benak Sobat Jamu, saat pada abad ke-19. Sayangnya perjalanan
mendengar kata fitofarmaka? Mungkin panjang berabad-abad penggunaan jamu
Sobat Jamu langsung membayangkan belum menjamin diterimanya jamu di
obat dalam bentuk tablet ataupun kapsul semua lapisan masyarakat. Banyak aspek
yang terbungkus blister aluminium, yang mempengaruhi penerimaan jamu
identik dengan obat modern. Pernahkah oleh masyarakat, khususnya masyarakat
memikirkan sepintas perjalanan ilmiah.
panjang yang harus ditempuh sebelum
sebuah formula resmi disebut sebagai Aspek Kesehatan. Seiring dengan
fitofarmaka? Ayo kita intip kisahnya. perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, kebutuhan akan pembuktian
Indonesia sangat masyhur dengan ilmiah khasiat suatu formula jamu
kesuburan tanahnya, aneka potensi semakin meningkat. Berdasarkan
tumbuhan tersebar, menghijau dan Keputusan Kepala BPOM Nomor HK.
menghampar di atas buminya, hingga 00.05.4.2411 tentang Ketentuan pokok
disebut jamrud khatulistiwa. Sejarah pengelompokan dan penandaan obat bahan
telah membuktikan bahwa kearifan lokal alam Indonesia, penggolongan Obat Bahan
pemanfaatan aneka tumbuhan untuk Alam Indonesia terbagi menjadi jamu, obat
mendukung kesehatan, telah tertanam herbal terstandar (OHT) dan fitofarmaka.
dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak Fitofarmaka adalah golongan obat bahan
lama. Relief Karmawibhangga pada alam tertinggi, dengan klaim khasiat setara
candi Borobudur yang dibuat pada abad dengan obat konvensional.
ke-8 Masehi menceritakan salah satunya
tentang kebiasaan minum jamu. Kebiasaan
minum jamu juga telah tertulis di Serat
6 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
Fitofarmaka dapat diperoleh dari (1) dalam rangka mempercepat tahap hilirisasi
Formula empiris yang telah teruji produk obat bahan dalam menjadi produk
penggunaannya selama beberapa OHT dan fitofarmaka. Terwujudnya
generasi, yang kemudian dikuatkan dengan produk jamu, OHT dan fitofarmaka yang
uji praklinik dan uji klinik (2). Formula siap didistribusikan ke pasar dan diterima
dari bahan alam dalam bentuk fraksinat, oleh masyarakat memerlukan pendekatan
(3). Formula baru obat bahan alam atau tersendiri. Pendekatan masyarakat dari
produk-produk dengan komposisi non sisi budaya menjadi salah satu pilihan
empiris. Ketiga jenis formula di atas yang karena budaya sangat lekat dengan proses
telah lolos uji praklinik dan uji klinik bisa hidup dan kehidupan.
masuk dalam kelompok fitofarmaka.
Aspek Budaya. Kebiasaan minum jamu
Upaya untuk meningkatkan cinta produk ditanamkan oleh nenek moyang kita
dalam negeri terus digiatkan. Semangat kepada anggota komunitasnya melalui
tersebut juga disematkan dalam strategi pendekatan budaya. Mulai dari masa
pengembangan fitofarmaka sehingga kelahiran, tumbuh kembang anak,
terdapat persyaratan tambahan untuk perawatan masa remaja, perawatan ibu
bahan aktif formula fitofarmaka, yaitu hamil, hingga kembali ke proses kelahiran,
bahan aktifnya asli Indonesia. Semangat erat dengan penggunaan jamu. Jamu
merah putih untuk membangkitkan beras kencur, kunyit asam, gepyokan/
produk bangsa terkesan menyulitkan uyup uyup, bisa menjadi pilihan minuman
karena menggerakkan roda pertanian, kesehatan.
roda perindustrian dan roda kesehatan
dalam satu harmoni yang sama Formula jamu juga berkembang seiring
memang bukanlah hal yang mudah. dengan revolusi budaya. Jamu kekinian
Upaya terobosan terus dilakukan agar mulai banyak bermunculan seperti
percepatan pertumbuhan fitofarmaka jamu untuk mengatasi masuk angin,
segera terwujud dengan tetap melindungi meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga
kepentingan masyarakat sebagai kebugaran, dll. Pada komunitas ini bangga
pengguna fitofarmaka. minum jamu sebagai minuman kesehatan
menjadi suatu gagasan yang terus
Dari sisi hulu beberapa industri sudah disuarakan. Sehingga pengelompokan
menggandeng petani dan koperasi sebagai ijin edar obat tradisional dalam bentuk
mitra untuk menjamin kontinyuitas obat herbal terstandar (OHT) maupun
bahan baku dan mutu bahan jamu. Dari fitofarmaka bukan lagi menjadi target
sisi tengah, beberapa industri sudah utama. Beberapa institusi merasa mapan
melakukan ekstraksi mandiri, terhadap dengan produk OHT-nya sehingga upaya
bahan-bahan lokal untuk mengurangi untuk peningkatan status menjadi
impor bahan baku. Pada sisi hilir BPOM fitofarmaka masih sebatas wacana.
telah memberikan beberapa kemudahan Fenomena unik bisa menjadi bahan
seperti dibukanya konsultasi online/ pertimbangan dalam irama pertumbuhan
offline untuk pendampingan Persetujuan fitofarmaka. Belum adanya jaminan
Pelaksanaan Uji Pra Klinik (PPUPK) dan pemasaran produk fitofarmaka menjadi
Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) simpul kunci pertumbuhan fitofarmaka.
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 7
Pekatnya aspek ekonomi dalam adalah masuknya produk tersebut dalam
pertumbuhan fitofarmaka, bisa menjadi program Jaminan Kesehatan Nasional
aspek pembahasan tersendiri. (JKN). Terintegrasinya fitofarmaka
kedalam BPJS bisa menjadi suntikan
Aspek Ekonomi. Sobat Jamu, energi baru untuk lebih menumbuhkan
aspek ekonomi selalu menjadi bumbu fitofarmaka dalam jajaran obat tradisional
utama dalam suatu diskusi. Aspek nusantara.
ekonomi sebagai salah satu soko guru
tegaknya bangsa menjadi ulasan yang Sobat Jamu, majunya
menarik untuk dibicarakan. Banyak
produk obat tradisional yang sudah peradaban bangsa dapat dilihat
beredar berpuluh tahun lamanya, tetapi
tetap setia dengan label sebagai jamu. dari kearifan penduduknya dalam
Hal ini kemungkinan dikarenakan mereka
sudah punya segmen pasar tersendiri memanfaatkan pengetahuan lokal untuk
yaitu konsumen-konsumen di kalangan
tertentu yang setia menggunakan jamu terus dikembangkan menjadi produk
tersebut. Kemungkinan lain adalah akibat
ekonomi biaya tinggi yang harus diikuti global. Demikian juga fitofarmaka.
untuk melakukan serangkaian uji agar
jamu bisa memiliki label sesuai regulasi. Meskipun saat ini fitofarmaka belum
Kendala ini menjadi sorotan Prof Suwijiyo
Pramono, pakar herbal dari Universitas menjadi satu-satunya pilihan untuk
Gadjah Mada. Prof. Pram berpendapat
kedepannya jamu-jamu yang telah meningkatkan kesehatan masyarakat
beredar di masyarakat selama puluhan
tahun dan hingga saat ini masih terus ataupun untuk mendukung ekonomi
diproduksi perlu mendapat perhatian
khusus untuk peningkatan status menjadi bangsa, tetapi fitofarmaka bisa menjadi
OHT atau bahkan fitofarmaka. Di sisi
lain industri jamu dengan latar belakang pilihan pengobatan dengan bahan
riset yang kuat juga dapat ambil peran
dalam mengembangkan fitofarmaka lokal tumbuhan asli Indonesia. Untaian
demi kemaslahatan bangsa. Dengan
dukungan infrastruktur yang kuat, strategi kearifan para leluhur terjelma dalam
pemasaran yang handal, dan kerja sama
dengan banyak pihak, produk fitofarmaka aneka ramuan jamu untuk kebugaran dan
yang dihasilkan oleh suatu industri
akan berhasil menembus pasar. Namun, kesehatan anak bangsa. Mari kita giatkan
keberhasilan menembus pasar bukan
jaminan atas tingginya angka penjualan fitofarmaka, agar bisa menjadi tuan
produk. Salah satu strategi untuk
meningkatkan angka penjualan produk rumah di negeri sendiri dan menjadi tamu
terhormat di negeri orang lain.
8 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
Pengembangan Wawancara Redaksi Warta HortusMed
Fitofarmaka oleh
Industri Obat dengan
Tradisional
Bapak Rachmat Sarwono
Direktur PT. Industri Jamu Borobudur
1. Produk apa yang dihasilkan oleh PT. rempah kami memperolehnya dari
Industri Jamu Borobudur? petani lokal yang menanam tanaman
obat secara tradisional atau dengan
Jamu Borobudur saat ini memiliki 6 membudidayakan tanaman obat dan
jenis sediaan, yaitu pil, kapsul, kaplet, pedagang. Untuk bahan bahan baku
seduhan, cream dan cairan obat luar ekstrak kami memproduksinya sendiri.
(COL). Untuk jumlah produk, saat ini
kami memiliki lebih dari 70 produk. 4. Strategi apa yang dilakukan Jamu
Borobudur untuk meningkatkan
2. Tanaman apa yang paling banyak kualitas produk yang dihasilkan?
dibutuhkan sebagai bahan produk di
PT. Industri Jamu Borobudur? Menciptakan produk yang
Tanaman obat yang paling banyak terstandaridasi bahan aktifnya, misalnya
digunakan untuk produk-produk PT.
Industri Jamu Borobudur adalah kunyit, Pasak bumi dengan kandungan active
kejibeling, temulawak, jahe, meniran,
sambiloto dan pasak bumi Eurycomanon 1.1 %, Kulit Manggis
3. Bagaimana PT. Industri Jamu Borobudur dengan kandungan Alfa mangosteen
memperoleh bahan baku untuk semua
produk tersebut? 25.0 %.
Untuk mendapatkan bahan baku 5. Siapa segmen pasar produk PT. Industri
Jamu Borobudur?
Segmentasi pasar produk kami adalah
kalangan menengah ke atas dengan
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 9
konsumen wanita sebesar 70% dan Sae Tur Murah yang artinya bagus
pemasaran di pulau Jawa sebesar 70%. tapi murah. Kami juga beriklan di
Untuk wanita, produk yang paling televisi untuk beberapa produk dan
diminati adalah pelangsing dan untuk juga mengadakan kerja sama dengan
pria, produk yang paling diminati adalah pelayanan kesehatan.
stamina.
PT. Industri Jamu Borobudur Mengikuti
Secara umum produk yang kami lempar banyak pameran internasional sehingga
ke pasaran adalah untuk daya tahan mampu menambah nilai ekspor. Sampai
tubuh (Sambiloto, meniran), antioksidan tahun 2020 diharapkan ekspor bisa
(kulit manggis), kesehatan ginjal (kumis mencapai 40%. Saat ini pasar ekspor
kucing, kejibeling), kesehatan hati adalah 20% (paling banyak Rusia,
(Temulawak), analgesik/pereda rasa Jepang, German, Malaysia).
sakit/maag (Kunyit). Masih banyak
produk asli Indonesia yang banyak 8. Apakah PT. Industri Jamu Borobudur
berkhasiat. Saat ini produk kami mulai juga mengekspor produknya? Jika iya,
masuk ke pelayanan kesehatan seperti: kemana saja dan produk apa di masing-
Rumah Sakit, Puskemas, dokter, dan masing negara tersebut.
herbalist.
PT. Industri Jamu Borobudur Semarang
6. Dimanakah masyarakat dapat turut menggarap pasar luar negeri.
memperoleh produk PT. Industri Jamu Untuk saat ini nilai ekspor kami adalah
Borobudur? 20% (kebanyakan di negara Rusia,
Nigeria, Filipina, Hongkong, Jerman).
Produk kami dengan mudah didapatkan Untuk menambah nilai eksport
di toko dan apotek. Kami juga memiliki kami mengikuti beberapa pameran
kantor cabang dan marketing di International. Seperti di Jerman dan
beberapa kota besar di Indonesia Cina. Produk yang diekspor antara lain:
seperti Jakarta, Tangerang Bekasi, kesehatan ginjal (Keling, Kejibeling),
Bogor, Bandung, Surabaya, Medan, Bali kesehatan wanita (Dara), Anti oksidan
dan nantinya akan bertambah lagi di (Mastin), Asam urat (Murat), Kulit
beberapa kota besar di Indonesia. (Bioskin, Footis, lulur mandi Alus Ayu)
Kami juga melalukan penjualan 9. Bagaimanakah Jamu Borobudur
online melalui web Borobudur (www. melihat pengembangan Fitofarmaka
borobudurherbal.com) dan pengiriman utamanya di Industri Obat Tradisional
bebas biaya untuk seluruh wilayah saat ini?
Indonesia (ketentuan berlaku) agar
mempermudah konsumen untuk Pengembangan Fitofarmaka di
mendapatkan produk Borobudur dan Industri Obat Tradisional untuk saat
menjangkau konsumen di seluruh ini masih kurang, dapat dilihat dari
wilayah Indonesia. penjualan produk minimnya jumlah obat fitofarmaka
kami juga melalui online store yaitu yang beredar di pasaran. Masyarakat
Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Blibli. juga kurang mengenal keberadaan
produk fitofarmaka dan mayoritas tidak
7. Strategi pemasaran seperti apa yang mengetahui perbedaan fitofarmaka
digunakan oleh PT. Industri Jamu dengan jamu biasa. Diperlukan
Borobudur? dukungan pemerintah agar produk
fitofarmaka dapat digunakan secara luas
Kami memproduksi produk yang di pelayanan kesehatan dan bersaing
berkualitas dengan harga yang dengan obat konvensional.
terjangkau. Filosofinya adalah Saerah,
10 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
10. Apakah PT. Industri Jamu Borobudur 13. Menurut Bapak, bagi industri
sudah/akan memproduksi fitofarmaka? obat tradisional secara umum
Mengapa? apakah memproduksi fitofarmaka
lebih menguntungkan daripada
Hingga saat ini kami belum memproduksi memproduksi jamu?
fitofarmaka. Pengembangan fitofarmaka
saat ini sedang dalam tahap pengujian Secara ekspektasi, fitofarmaka
klinis. seharusnya lebih menguntungkan
daripada produk jamu. Namun
11. Siapa mitra kerja sama PT. Jamu kurangnya dukungan pemerintah
Borobudur dalam pengembangan dalam mengedukasi masyarakat umum
Fitofarmaka? mengenai kelebihan fitofarmaka
(dibandingkan dengan jamu/obat
Kami bermitra dengan Balai Besar komersial lainnya) sehingga tidak ada
Penelitian dan Pengembangan Tanaman peningkatan penjualan yang signifikan.
Obat dan Obat Tradisional dan Karena untuk memperoleh fitofarmaka,
Universitas Kristen Maranatha. prosedur untuk uji klinis, regulasi,
dan biaya yang tinggi, tidak seimbang
12. Apa Kesulitan PT. Jamu Borobudur, dengan klaim yang mendukung di
dalam mengembangkan Fitofarmaka? produknya, juga jika dijual harga tinggi
akan kalah bersaing dengan obat kimia
Biaya pengujian mahal, regulasi yang yang harganya lebih murah, dengan efek
rumit, kesulitan standarisasi bahan baku yang langsung terasa.
dan produk akhir yang berkaitan dengan
ketersediaan marker atau senyawa
penanda.
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 11
SOSOK
Sosok yang hadir pada Warta Bapak Rachmat
HortusMed Volume 9 edisi 2 tahun 2021 Sarwono
adalah Bapak Rachmat Sarwono, selaku
Direktur PT. Industri Jamu Borobudur. Mari yang dilakukan berskala kecil,
kita kenal lebih dekat kiprah beliau dalam berbentuk home industry dengan
pengembangan industri obat tradisional. jumlah karyawan sebanyak empat
orang.
1. Bagaimana awal mula Bapak merintis
PT. Industri Jamu Borobudur? • Perluasan usaha juga dirintis
Pemikiran mengenai jamu dengan memproduksi bentuk
adalah warisan Indonesia yang harus sediaan lainnya berupa kapsul
dilestarikan serta nasihat orangtua pada tahun 1989. Setelah itu mulai
terlebih kakek, bahwa seorang dikembangkan dan diproduksi pula
pemimpin harus bisa memberikan bentuk sediaan kaplet, krim, gel,
solusi dan mengajarkan sesuatu dengan cairan obat luar dan serbuk seduhan.
akal sehat. Pada tanggal 29 April 1979 Pada tahun 1996 hingga sekarang,
saya mulai mendirikan Jamu Borobudur, produksi 2 pindah lokasi di Jalan
berawal dari home industry dengan total Hasanudin Raya No 1 Semarang.
karyawan hanya 4 orang. Kemudian
1990 berkembang pesat hingga saat ini • Industri ini menunjukkan
total karyawan 500 orang. perkembangan pesat pada
• PT. Industri Jamu Borobudur tahun 2003 dengan dibangunnya
didirikan pada 29 April 1979 dengan “Borobudur Extraction Center”
memproduksi jenis sediaan pertama bertempat di Jalan Walisongo km
berupa pil. Awalnya produksi jamu 10 Semarang, yang dimulai pada
2005 hingga sekarang, telah mampu
memproduksi ekstrak sebagai bahan
baku pembuatan obat tradisional
dan kosmetik.
12 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
• PT. Industri Jamu Borobudur asli Jawa Tengah dan Indonesia.
telah memperoleh sertifikat Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang 3. Apa keistimewaan Jamu sehingga
Baik (CPOTB) pada 2004 untuk Bapak tertarik untuk mengembangkan
sediaan tablet, pil, krim, kapsul, Jamu?
cairan obat luar, dan serbuk Jamu lebih bersifat aman karena
seduhan. merupakan ramuan bahan alam (tidak
ada campuran kimia) dan keinginan
• Pada 2010 PT. Industri Jamu masyarakat untuk back to nature
Borobudur telah melakukan sehingga jamu tetap dapat bersaing
penambahan High Concentrator dengan obat-obatan modern (kimia).
dan Liquid – Liquid Extraction
untuk Borobudur Extraction Center. 4. Apa tantangan yang dihadapi di awal
Memperoleh sertifikat CPOTB untuk PT. Industri Jamu Borobudur berdiri?
sediaan ekstrak kental dan ekstrak Tantangan yang dihadapi diawal PT.
kering, sertifikat ISO 9001:2000 Industri Jamu Borobudur berdiri adalah
diupgrade menjadi ISO 9001:2008 pada saat masih berbentuk home
serta memperoleh sertifikat Cara industry dimana masih menggunakan
Pembuatan Kosmetika yang Baik peralatan yang sederhana dan
(CPKB) untuk sediaan kosmetik. dikerjakan oleh 4 karyawan. Namun hal
tersebut tidak menghalangi semangat
• Pada tahun 2012 memperoleh untuk terus mengembangkan PT.
sertifikat HALAL untuk sediaan Industri Jamu Borobudur dengan cara :
ekstrak.
• Terus meningkatkan kualitas dan
• Pada tahun 2016 memperoleh khasiat produk
sertifikat halal untuk semua bentuk
sediaan (pil, kapsul, cairan obat luar, • Meningkatkan peralatan produksi
seduhan, kaplet, sediaan setengah menggunakan teknologi dari
padat). Sertifikat ISO 9001:2008 negara-negara maju seperti Jerman
di-upgrade menjadi sertifikat ISO dll sehingga kapasitas produksi
9001:2015 dapat meningkat dan kebutuhan
masyarakat akan produk terpenuhi.
• PT. Industri Jamu Borobudur
terus mengembangkan usahanya • Meningkatkan peranan manusia
hingga pada tahun 2020 terdapat yang berkualitas, sehingga dapat
penambahan Mesin CO2 Extraction menghasilkan produk yang bermutu
(SFE). dan berkhasiat. Hari demi hari lebih
baik
• PT. Industri Jamu Borobudur selalu
mengikuti perkembangan zaman 5. Bagaimana pandangan Bapak melihat
dalam hal teknologi dan inovasi kekayaan dan potensi tanaman obat
produk. yang ada di Indonesia?
Indonesia memiliki potensi yang sangat
2. Mengapa memilih nama Jamu besar dalam pengembangan tanaman
Borobudur? obat karena memiliki sumber daya
Borobudur adalah candi terbesar alam yang melimpah. Selain itu, bahan
di Indonesia dan merupakan salah satu baku herbal yang dihasilkan memiliki
keajaiban di dunia yang terletak di Jawa kualitas dan kuantitas yang baik. Hal
Tengah. Kami memilih ‘Borobudur’ ini disebabkan oleh kondisi tanah
sebagai nama perusahaan sebagai Indonesia yang subur dan kaya nutrisi
image untuk menunjukkan bahwa kita
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 13
(dilalui jalur katulistiwa) sehingga perkembangan jamu di Indonesia?
berdampak pada kandungan zat aktif
yang banyak dan berkualitas. Prospek Jamu akan terus
berkembang berdasarkan fakta bahwa
6. Apa motto Bapak dalam bekerja penggunaan herbal terus mengalami
sekaligus memimpin perusahaan? peningkatan seperti di negara Amerika
• Kerja keras dan kerja lebih lama kemudian disusul Jepang serta negara
Eropa lainnya.
• Hari demi hari menjadi lebih baik
• Work Smart, Think Smart Pengusaha dan pemerintah
hendaknya bersinergi dalam
7. Tantangan apa yang dihadapi oleh pemberdayagunaan bahan alam
Industri Obat Tradisional saat ini? dan olahannya dalam bentuk Jamu,
• Dukungan pemerintah kurang dalam Obat Herbal Terstandar (OHT), dan
mengangkat produsen herbal (yang Fitofarmaka. Cara yang dapat dilakukan
memiliki local content tinggi) untuk oleh pengusaha, diantaranya:
bisa bersaing dengan produk asing, • Meningkatkan penggunaan rempah
yang local content-nya tinggi.
terutama China-TCM dan India-
• Fokus kepada market oriented.
Ayuverda.
• Masih banyak beredar produk Jamu • Menggunakan ekstrak yang
terstandardisasi.
yang mengandung BKO (Bahan
Kimia Obat) • Gencar melakukan promosi lewat
media sosial atau sarana promosi
• Tantangan terbesar adalah lainnya.
membanjirnya produk-produk
dari luar negeri yaitu China dan • Aktif mengikuti pameran baik dalam
negeri maupun luar negeri.
India. Ironisnya, sebagian besar
masyarakat lebih memilih dan • Mengoptimalkan 5 P (Product, Price,
Place, Promotion dan Personal).
percaya terhadap produk-produk
tersebut dibandingkan obat
tardisional Indonesia. Sedangkan pemerintah dapat
mendukung usaha Jamu/Herbal dengan
• Kurangnya pemanfaatan teknologi menerapkan aturan yang tegas terhadap
produsen “nakal” yang mencampurkan
untuk meningkatkan masa simpan BKO dalam sediaan herbal. Peraturan
yang jelas akan melindungi para
dan kualitas obat tradisional pengusaha Jamu/Herbal dari produsen
“nakal’ tersebut.
meliputi bahan baku dan produk
jadi.
8. Bagaimana cara agar suatu produk 10. Bagaimana Bapak menjaga kesehatan
jamu dapat menembus pasar selama pandemi COVID-19?
internasional?
Kiat-kiat untuk memasuki pasar Saya menjaga pola hidup sehat dan
negara modern: kami mengikuti ditunjang dengan konsumsi jamu yang
beberapa pameran international, seperti dapat meningkatkan daya tahan tubuh
di Jerman dan Cina. Selain itu, kami seperti produk yang diproduksi oleh PT.
juga terus memastikan bahwa kualitas Industri Jamu Borobudur yaitu SAMBIO
produk yang dihasilkan sesuai dengan yang mengandung ekstrak sambiloto
dengan spesifikasi yang diharapkan oleh dan MASTIN yang mengandung ekstrak
konsumen pada pasar internasional kulit manggis .
9. Apa impian Bapak terhadap
14 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
memproduksi 11. Selain menjadi Pemimpin perusahaan
jamu dengan apa kesibukan Bapak saat ini?
bentuk yang
menarik Saya suka berolah raga, jogging.
dan praktis
sehingga 12. Bagaimana pandangan Bapak tentang
menghilangkan kepeminatan kelompok generasi
kesan “kuno” milenial terhadap Jamu?
pada jamu
Kepeminatan generasi milenial
terhadap jamu saat ini mulai meningkat
seiring dengan meningkatnya trend
“back to nature”.
13. Bagaimana saran Bapak, untuk
pengenalan jamu yang lebih
mendalam di kelompok generasi
milenial?
Untuk pengenalan jamu yang lebih
mendalam di kelompok generasi milenial
dapat dilakukan dengan memproduksi
jamu dengan bentuk yang menarik dan
praktis sehingga menghilangkan kesan
“kuno” pada jamu (ready to drink, ice
cream, kopi jamu, pudding, dsb). Selain
itu, dapat dengan memproduksi jamu
modern misalnya jamu dalam bentuk
kapsul yang akan meminimalkan bau
dan rasa jamu yang tidak enak, sehingga
dapat lebih diterima oleh generasi
milenial.
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 15
TANAMAN OBAT &
OBAT TRADISIONAL
Tempuyung:
Tak Kenal maka
Tak Sayang
Oleh: Fanie Indrian Mustofa, MPH Tanaman Tempuyung (Sonchus arvensis)
(Peneliti B2P2TOOT)
Tanaman Tempuyung (Sonchus arvensis)
Tempuyung mungkin tidak sepopuler jahe, Sumber: https://extension.umass.edu/landscape/
kunyit, serai atau tanaman obat lainnya.
Namun demikian, telah banyak bukti empiris weeds/sonchus-arvensis
dan ilmiah yang mendukung manfaat lebar. Keduanya lebih mudah dibedakan
tempuyung untuk mengatasi berbagai apabila telah berbunga, bunga tempuyung
penyakit. Selain itu, fakta menyatakan bahwa berwarna kuning, sedangkan tapak liman
tanaman ini memiliki banyak kandungan berbunga ungu.
nutrisi yang baik bagi kesehatan. Tanaman Tanaman lain yang menyerupai tempuyung
yang memiliki nama ilmiah Sonchus arvensis adalah jombang atau dandelion (Taraxacum
ini kurang dikenal masyarakat karena jarang
dibudidayakan dan diperdagangkan secara
luas. Bahkan, banyak yang mengira tanaman
ini tergolong gulma yang harus diberantas
karena dianggap mengganggu tanaman
budidaya.
Tempuyung merupakan terna semusim
yang berperawakan tegak, tinggi mencapai
2 m, batang lunak, berlubang dan berwarna
hijau. Tanaman ini memiliki daun tunggal,
berkerumun, dengan tepi bergerigi dan
bertoreh. Bunga tempuyung berbentuk
malai dengan helaian mahkota halus,
berlepasan dan berwarna kuniing.
Ketika belum berbunga, tanaman ini sekilas
mirip dengan tapak liman (Elephantopus
scaber) karena kemiripan bentuk daunnya.
Daun tempuyung berwarna hijau muda,
lebih tipis dan bergerigi rapat, sedangkan
daun tapak liman berwarna hijau tua,
lebih tebal, dan tepinya bergelombang
16 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
Tanaman Jombang (Taraxacum officinale) batang. Jombang memiliki permukaan
daun halus dan mengkilat, sementara
Tanaman Tapak Liman tempuyung cenderung agak kasar dan
(Elephantopus scaber) tidak mengkilat, seperti ada lapisan lilin
officinalle). Tempuyung dan jombang pada daunnya. Jombang tidak berdaun
sama-sama memiliki bunga berwarna pada tangkai bunga dan hanya tumbuh di
kuning cerah, serta mempunyai bentuk bonggolnya, sementara tempuyung bisa
daun yang hampir mirip, dengan tepi daun berdaun pada tangkai bunga. Selain itu,
bergerigi dan bertoreh. Yang membedakan daun tempuyung juga memiliki aroma yang
tempuyung dengan jombang adalah lebih kuat dibandingkan daun jombang.
permukaan daun dan tata letak daun pada Tempuyung, tapak liman dan jombang
termasuk dalam satu keluarga Asteraceae.
Manfaat tempuyung untuk kesehatan
Sebuah reviu ilmiah tentang penggunaan
tempuyung melaporkan bahwa tanaman
ini mengandung senyawa flavonoid dan
turunannya, seperti kaempferol dan
quersetin. Selain itu, tempuyung juga
mengandung mineral seperti kalium,
natrium, silika dan magnesium. Tanaman ini
dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri dan
antivirus, diuretik, batu ginjal, antihistamin,
antihipertensi, dan antihiperurisemia.
Berikut ini beberapa tentang manfaat
tempuyung bagi kesehatan:
1. Diuretik (peluruh air kencing)
Diuretik adalah obat yang digunakan
untuk menghilangkan kelebihan
garam dan air dari tubuh melalui urin.
Tanaman tempuyung sebagai diuretik,
digunakan untuk mengatasi gangguan
yang berhubungan dengan organ ginjal.
2. Peluruh batu ginjal
Batu ginjal terbentuk karena akumulasi
kristal kalsium pada saluran kemih
dan biasanya menyebabkan nyeri,
penyumbatan urin, dan kerusakan ginjal.
Kandungan kalium yang tinggi pada
tempuyung disebut sebagai senyawa
yang bertanggung jawab meluruhkan
kristal kalsium dalam batu ginjal.
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 17
Endapan batu ginjal tersebut akhirnya luas. Benih tempuyung yang telah disimpan
keluar dan larut bersama urin. Kalium lebih dari satu bulan tidak disarankan untuk
juga dapat menjaga keseimbangan digunakan karena daya kecambahnya cepat
elektrolit dalam ginjal. Selain itu, ekstrak menurun. Tanaman yang masih muda tidak
daun tempuyung dapat menghambat tahan dengan intensitas cahaya matahari
pembentukan batu kandung kemih. yang tinggi, sehingga disarankan diletakkan
di tempat yang teduh hingga 1-2 minggu.
3. Antioksidan Tempuyung dapat dipanen kurang lebih
2 bulan setelah tanam, dan selanjutnya
Antioksidan memiliki aktivitas yang dilakukan dalam interval 2-4 minggu.
dapat mencegah kerusakan sel karena
radikal bebas, dan menjaga tubuh Daun tempuyung segar lebih mudah
tetap sehat dan bugar. Radikal bebas ditemukan di marketplace dari pada
telah diteliti terbukti menyebabkan pasar tradisional. Beberapa e-market
berbagai penyakit, antara lain kanker, ternama menjual tempuyung segar dengan
aterosklerosis, penyakit kardiovaskuler, harga yang cukup bervariasi. Kelebihan
serta penuaan. Penggunaan antioksidan menggunakan daun tempuyung segar
menjadi salah satu alternatif terapi adalah kepastian bahan yang benar. Sediaan
untuk mengurangi radikal bebas yang tempuyung siap pakai, baik dalam bentuk
ada di dalam tubuh. Ekstrak etanol simplisia (bahan kering), kapsul dan lainnya
daun tempuyung memiliki aktivitas lebih praktis dan mudah diperoleh. Namun
antioksidan terhadap radikal bebas. kita harus hati-hati karena rawan pemalsuan
bahan baku. Cara memilih obat tradisional
4. Antihiperurisemia yang tepat menurut BPOM adalah dengan
mengecek kemasan, label, produk dan
Hiperurisemia adalah kelebihan ijin edar. Ijin edar dapat dicek secara
kadar asam urat dalam darah. Daun online melalui BPOM Public Warning Obat
tempuyung dapt dimanfaatkan untuk Tradisional atau CekKlik BPOM mobile yang
menurunkan kadar asam urat. Daun dapat diunduh melalui playstore.
tempuyung mengandung senyawa aktif
flavonoid yang merupakan antioksidan Referensi
alami. Senyawa tersebut dapat Li, X.-M., & Yang, P.-L. (2018). Research
menghambat produksi enzim xantin progress of Sonchus species. International
oksidase sehingga berpotensi sebagai Journal of Food Properties, 21(1), 147–157.
antihiperurisemia. https://doi.org/10.1080/10942912.2017.14
15931
5. Antihipertensi
Wulandari, T. M., Chandra, B., Zulharmita,
Kandungan flavonoid dan kalium Z., & Rivai, H. (2021). An Overview of the
dalam tempuyung bermanfaat untuk Traditional Uses, Phytochemicals, and
mengontrol dan menurunkan tekanan Pharmacological Activities of Tempuyung
darah tinggi. (Sonchus arvensis L.). International Journal
of Pharmaceutical Sciences and Medicine,
Budidaya 6(6), 34–41. https://doi.org/10.47760/
ijpsm.2021.v06i06.004
Tempuyung mudah tumbuh di tempat
yang lembab. Bijinya yang kecil, halus dan
ringan mudah diterbangkan angin, sehingga
persebaraan tempat tumbuhnya cukup
18 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
Menikmati manisnya stevia:
manis alami tanpa kalori!
Oleh: Dyah Subositi, M.Sc alkaloid, tanin, flavonoid, dan terpenoid.
(Peneliti B2P2TOOT) Rasa manis stevia disebabkan adanya
kandungan senyawa glikosida steviol (GS)
Kepedulian masyarakat yang semakin tinggi didalamnya. Glikosida yang paling dominan
terhadap resiko atau efek gula terhadap pada daun stevia adalah steviosida (4-
kesehatan terutama penyakit diabetes 13%) dan rebaudiosida A (2-4%). Steviosida
mellitus (DM) tipe II dan berat badan mempunyai rasa manis 150-300 kali gula,
berlebih. Salah satu upaya untuk mencegah sedangkan rasa manis pada Rebaudiosida A
penyakit tersebut adalah membatasi sebesar 200-400 kali gula. Beberapa produk
konsumsi gula dan menggantinya dengan pemanis dari stevia telah dikomersialkan
pemanis. Stevia merupakan salah satu dan dikonsumsi sebagai alternatif pengganti
pemanis alami yang populer sebagai gula. Konsumsi harian steviosida (GS) hingga
alternatif pengganti gula dan pemanis 4 mg/kgBB dinyatakan aman dan tidak
buatan yang aman bagi kesehatan. Stevia menyebabkan efek samping. Hasil beberapa
rebaudiana (Bertoni), nama ilmiah dari penelitian farmakologi menunjukkan stevia
stevia, telah dimanfaatkan selama ratusan mempunyai efek sebagai antibakteri,
tahun menjadi pemanis alami oleh etnis antijamur, antidiabetes, antiradang,
Indian Guarani dari Paraguay dan Brazil antioksidan, peluruh air seni, dan menjaga
yang merupakan asal dari tanaman ini. daya tahan tubuh. Beberapa referensi hasil
Hingga saat ini budidaya stevia telah meluas uji toksisitas menyatakan bahwa steviosida
ke berbagai negara, salah satunya adalah tidak mempunyai efek mutagenik,
Indonesia. teratogenik, dan karsinogenik serta tidak
menimbulkan reaksi alergi.
Stevia mengandung karbohidrat, protein,
serat, mineral dan vitamin. Selain itu,
kandungan fitokimia pada stevia antara lain
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 19
Moises Santiago Bertoni adalah orang yang biomassa daun menjadi berkurang dan
pertama mengklasifikasi dan mendeskripsi diikuti dengan turunnya kadar steviosida
stevia secara botani tahun 1899. Deskripsi yang dihasilkan. Perbanyakan stevia dapat
tanaman ini adalah tanaman semak, dilakukan secara generatif melalui biji
tahunan, batang berambut, dan mempunyai dan secara vegetatif dengan pemisahan
tinggi 50-90 cm. Daun stevia berbentuk rumpun/split, stek, serta kultur jaringan;
elips hingga lanset atau bulat telur terbalik, namun perbanyakan stevia paling umum
ujung daun tumpul hingga sedikit runcing, menggunakan stek batang.
pangkal runcing, tepi daun bergerigi dari
bagian tengah daun hingga ujung daun, Stevia dilaporkan dapat dibudidayakan skala
dengan panjang helaian daun 2-6 cm, lebar luas dan mempunyai masa produktif selama
1-3 cm. Bunga berupa majemuk tersusun ± 3 tahun dengan frekuensi panen mencapai
dalam karangan bunga malai yang terdiri enam kali dalam setahun. Produktivitas
dari banyak bunga dan mahkota berwarna stevia dalam satu hektar lahan adalah1-2 ton
putih. Biji berbentuk silindris, warna cokelat simplisia kering dengan jumlah steviosida
tua, panjang 2-3 mm. yang dihasilkan 60-70 kg. Panen dilakukan
saat menjelang berbunga agar memperoleh
Stevia diketahui mempunyai daya adaptasi biomassa dan kandungan steviosida yang
yang luas dan dapat tumbuh optimal di optimal. Stevia dipanen dengan cara
daerah tropis dengan memperhatikan memangkas seluruh bagian tanaman (±10
persyaratan tumbuhnya. Persyaratan cm di atas tanah), hasil panen dilanjutkan
tersebut diantaranya adalah ketinggian dengan proses sortasi atau pemilihan
lokasi 800-1.800 m dpl, temperatur bagian tanaman yang dimanfaatkan. Bagian
optimum 20-24°C, keasaman (pH) tanah 6-7, daun merupakan bagian yang paling banyak
mempunyai drainase baik, dan kandungan dipakai dan perlu dicuci dengan air mengalir
bahan organik cukup. Stevia dapat ditanam sebelum digunakan atau untuk proses
di dataran rendah, namun tanaman akan selanjutnya.
lebih cepat berbunga sehingga produksi
20 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
Proses pengeringan bertujuan agar daya tetes sirup untuk menggantikan 1 sdt
simpan lebih lama dan menjaga mutu gula atau sesuai selera.
stevia. Metode sederhana pengeringan
stevia untuk skala rumah tangga dengan Saat ini, pemanis stevia telah dijual secara
cara pengeringan di bawah sinar matahari komersial dalam berbagai produk yang
selama 1-2 hari atau dipanaskan dalam siap konsumsi. Perhatikan takaran dan cara
microwave selama ± 2 menit. Daun penyajian untuk memperoleh manfaatnya.
dipastikan telah kering sempurna yang Selain sebagai produk pemanis, stevia juga
dicirikan dengan daun akan hancur apabila digunakan sebagai salah satu bahan baku
diremas, selanjutnya disimpan pada wadah pembuatan beberapa produk di industri
kedap udara. Stevia yang telah dipanen obat tradisional, makanan, dan minuman.
maupun dikeringkan dapat digunakan untuk Tertarik untuk mencoba? Segera rasakan
berbagai keperluan, diantaranya untuk manis dan manfaat stevia sebagai alternatif
memberikan rasa manis pada hidangan. pengganti gula.
Proses pengolahan stevia sebagai sediaan
pemanis dapat dilakukan melalui cara yang Referensi
mudah dan sederhana, yaitu:
K. Curinga, “How To Use Stevia Leaves”,
1. Stevia segar Diakses dari : https://healthyeating.sfgate.
Meskipun daun stevia segar tidak com/use-stevia-leaves-6944.html, 2018.
semanis daun stevia kering, namun
masih lebih manis dan sehat MFJ. Chughtai, I. Pasha, T. Zahoor, A. Khaliq,
dibandingkan gula. Daun dicuci bersih S. Ahsan, Z. Wu, M. Nadeem, T. Mehmood,
kemudian dapat langsung digunakan RM. Amir, I. Yasmin, A. Liaqat, S. Tanweer,
pada olahan makanan atau minuman. “Nutritional and therapeutic perspectives of
Stevia rebaudiana as emerging sweetener; a
2. Stevia kering (serbuk) way forward for sweetener industry”, CyTA -
Daun stevia kering kemudian diblender/ Journal of Food, Vol 18:1, pp 164-177, 2020.
digerus/ditumbuk hingga halus, saring,
dan simpan dalam wadah kedap udara. R. Lemus-Mondaca, A. Vega-Galvez, L. Zura
Gunakan 1/8 bagian sendok teh (sdt) Bravo, K. Ah-Hen, “Review: Stevia rebaudiana
serbuk stevia untuk menggantikan 1 sdt Bertoni, source of a high-potency natural
gula atau sesuai selera. sweetener: A comprehensive review on
the biochemical, nutritional and functional
3. Stevia cair (sirup) aspects”, Food Chemistry, Vol 132, pp 1121-
Daun stevia kering ditambahkan dalam 1132, 2012.
air panas yang telah mendidih dengan
perbandingan 1:4 bagian (atau hingga Sumaryono dan MM. Sinta, “Petunjuk
seluruh bagian terendam). Rendaman Teknis: Budidaya Tanaman Stevia”, Pusat
tersebut disimpan di suhu ruang Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri
tertutup atau lemari pendingin selama Indonesia, Bogor.
24 jam. Saring rendaman stevia dan
hasil saringan dipanaskan kembali
untuk mengentalkan tekstur sesuai yang
diinginkan. Gunakan 1/8 sdt atau 4-6
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 21
OPINIKU
Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara (ASN)
di Era Pandemi
Oleh: Pedro Harmoko, S.Sos, MAP
(Analis Kepegawaian Ahli Muda B2P2TOOT)
Sejak merebaknya wabah virus COVID-19 sesuai dengan pandemi, yang dimana
yang bermula dari Wuhan pada awal tahun pelayanan harus diberikan secara fleksibel
2020, kehebohan mulai menyeruak secara dan mudah tanpa harus berinteraksi secara
berangsur yang bahkan menjangkau seluruh langsung. Berkaitan dengan pelayanan
dunia. Kehebohan ini dipicu oleh banyaknya publik, hal yang tidak dapat dipisahkan
jumlah korban dalam waktu relatif singkat adalah Aparatur Sipil Negara (ASN). ASN
serta kegamangan semua pihak dalam berperan sebagai motor pelaksanaan
menghadapinya. Pandemi COVID-19 adalah pelayanan publik di Indonesia. Kualitas
wabah penyakit yang disebabkan oleh pelayanan publik yang diberikan berasal dari
virus Corona yang cenderung menginfeksi tangan seorang ASN. Pandemi COVID-19
saluran pernapasan manusia. World Health seolah menjadi tantangan bagi ASN, untuk
Organization (WHO) menyatakan COVID-19 tetap produktif selama pandemi. Tanggung
sebagai pandemi pada 11 Maret 2020 jawab tidak hanya kepada diri sendiri, ASN
setelah virus Corona menyebar hingga ke- juga menjadi contoh masyarakat dalam
118 negara dalam waktu kurang dari tiga memutus rantai penyebaran COVID-19 di
bulan (Dzulfaroh, 2021). Indonesia. Tantangan lain, yaitu perubahan
sistem kerja yang disesuaikan dengan
Berbagai negara termasuk Indonesia kebijakan pemerintah. Kementerian
mulai menerapkan protokol kesehatan Pendayagunaan Aparatur Negara dan
sesuai anjuran WHO, mulai dari cuci Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB)
tangan, tidak berkumpul atau melakukan mengeluarkan aturan terkait sistem kerja
pertemuan, menjaga jarak, membatasi ASN berdasarkan kategori zonasi setiap
keluar rumah. Antisipasi lain yang dilakukan wilayah. Sistem kerja ini dilakukan dengan
adalah isolasi mulai dari isolasi mandiri mengatur kehadiran jumlah pegawai yang
perorangan, komunitas, bahkan seluruh bekerja dari kantor atau Work From Office
kota, mulai dari Pembatasan Sosial Berskala (WFO). Aturan tersebut diatur dalam Surat
Besar (PSBB), Pemberlakuan Pembatasan Edaran (SE) Menteri PANRB Nomor 67 tahun
Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga lock 2020 tentang Perubahan Atas Surat Edaran
down. Aktivitas masyarakat yang dibatasi Menteri PANRB Nomor 58 Tahun 2020
tentunya akan mengubah standar pelayanan tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur Sipil
publik yang diterapkan oleh Pemerintah Negara dalam Tatanan Normal Baru.
Indonesia.
Dampak penerapan Protokol Kesehatan
Pelayanan publik harus diadaptasikan
22 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
COVID-19 di Indonesia salah satunya adalah ditawarkan adalah pekerjaan menyangkut
perubahan sistem kerja ASN. Perubahan administrasi, teknologi informasi, desain,
sistem kerja ASN berupa penerapan skema keuangan, pemasaran, sumberdaya
bekerja dari rumah atau Work from Home manusia, manajemen proyek, dan menulis.
(WFH). Konsep bekerja jarak jauh mulai Dengan demikian, pemetaan kelayakan jenis
mendapat perhatian banyak pihak pada pekerjaan yang dapat dilakukan di rumah
akhir abad ke-20, menyertai kemunculan pada masing-masing instansi pemerintah
teknologi komunikasi dan komputer pribadi. menjadi suatu keniscayaan.
Amerika Serikat sebagai lokasi awal konsep
bekerja jarak jauh, baru memulai program Pada akhirnya, keberadaan pandemi
ujicoba di berbagai lokasi pada tahun 1990- COVID-19 yang mewajibkan sebagian besar
an yang menjangkau banyak negara bagian, ASN untuk WFH, dapat menjadi dorongan
pemerintah daerah, dan perusahaan (Asgari, baru bagi perkembangan skema WFH. Hal
2015). Di Indonesia sendiri tidak terdapat ini terbukti dari beberapa hasil penelitian
data yang pasti tentang bekerja jarak jauh. di mancanegara terhadap persepsi pegawai
Namun, sejak awal tahun 2020 Kementerian tentang skema WFH pada pandemi
Perencanaan Pembangunan Nasional/ COVID-19, yang seluruhnya menunjukkan
Bappenas telah mencanangkan uji coba minat untuk mempertahankan skema WFH
bekerja jarak jauh dengan nama Flexi Work. baik purna waktu maupun paruh waktu.
Sampai saat ini belum terdapat laporan Untuk itu, skema WFH dapat menjadi salah
pelaksanaan uji coba tersebut, sehingga satu tatanan baru (new normal) dunia.
evaluasi terhadap uji coba tersebut belum Agar kecenderungan ini dapat diantisipasi,
dapat dilakukan. Walaupun demikian, maka dibutuhkan upaya pengarusutamaan
pelaksanaan flexi work Bappenas berjalan konsep WFH bagi para abdi negara tersebut
lancar, dan hadirnya pandemi COVID-19 secara sistematis.
menjadi momentum pengarusutamaan Referensi:
hasil uji coba bekerja jarak jauh di Bappenas.
Asgari, Hamidreza, 2015. On the Impacts
Pandemi COVID-19 menjadikan WFH of Telecommuting over Daily Activity/Travel
adalah keharusan. Beberapa instansi Behavior: A Comprehensive Investigation
pemerintah siap melaksanakan bahkan through Different Telecommuting Patterns.
telah melaksanakan skema WFH baik Disertasi, Florida International University.
sebagian maupun seluruh pegawai. Florida International University, 2015.
Sementara bagi instansi pemerintah https://digitalcommons.fiu.edu/etd/2182/
yang belum siap, penerapan WFH cukup
merepotkan pada awalnya, walaupun Dzulfaroh, A. N. 2021. Hari Ini
dengan berjalannya waktu sedikit demi dalam Sejarah: WHO Tetapkan Covid-19
sedikit para ASN dapat menyesuaikan diri. sebagai Pandemi Global. Kompas.
Dipahami bersama bahwa tidak semua jenis https://www.kompas.com/tren/
pekerjaan dapat dilaksanakan dari rumah. read/2021/03/11/104000165/hari-ini-
Berdasar riset yang dilakukan oleh Virtual dalam-sejarah--who-tetapkan-covid-19-
Vocation (2020) di Amerika Serikat, Amerika sebagai-pandemi-global?page=all
Utara dan Eropa diperoleh gambaran
bahwa jenis pekerjaan yang paling banyak Mungkasa, Oswar. 2020. Bekerja Jarak
Jauh (Telecommuting): Konsep, Penerapan,
dan Pembelajaran. Bappenas Working
Papers Vol. 3 No. 1 Tahun 2020.
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 23
SERBA-SERBI
BASIS DATA KOLEKSI
HERBARIUM
Oleh: Amalia Damayanti, M.Si
(Sub Koordinator Sub Substansi Pelayanan Teknis B2P2TOOT)
Ristoja data karakteristik informan, yang dalam
hal ini adalah penyehat tradisional (hattra)
Ristoja, merupakan akronim dari Riset atau dikenal juga dengan sebutan dukun,
Tumbuhan Obat dan Jamu dan nama lain dari orang pintar, dan sebagainya. Selain berupa
Riset Khusus Eksplorasi Pengetahuan Lokal pengambilan data, pada pelaksanaan
Etnomedisin dan Tumbuhan Obat Berbasis Ristoja juga dilakukan pengambilan sampel
Komunitas di Indonesia. Ristoja adalah tumbuhan obat. Sampel tersebut dikirim ke
suatu bentuk riset pemetaan pengetahuan B2P2TOOT untuk dibuat herbarium.
tradisional dalam pemanfaatan tumbuhan
obat berbasis etnis yang dilaksanakan Apa itu herbarium?
oleh B2P2TOOT, Badan Litbang Kesehatan
sebanyak 3 kali, yaitu pada 2012, 2015 Berdasarkan KBBI, definisi herbarium
dan 2017. Riset ini dilaksanakan untuk adalah sekumpulan contoh tumbuhan
menjawab kebutuhan informasi terkait data yang dikeringkan (diawetkan), diberi
tumbuhan obat dan ramuan tradisional yang nama, disimpan, dan diatur berdasarkan
digunakan oleh setiap etnis di Indonesia. sistem klasifikasi, digunakan dalam
penelitian botani. B2P2TOOT memiliki
Data yang diperoleh dari Ristoja cukup koleksi herbarium yang berasal dari
besar, karena meliputi data penyakit 405 etnis di seluruh Indonesia. Saat ini,
yang diobati, jenis-jenis tumbuhan dan jumlahnya mencapai 27.743 spesimen dan
kegunaannya, jenis ramuan beserta cara tersimpan rapi di dalam Gedung Herbarium
penyiapan dan cara pakainya, dan juga Tawangmanguensis.
24 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
Istilah herbarium sangat erat hubungannya
dengan ilmu botani namun belum banyak
dikenal oleh masyarakat awam. B2P2TOOT
berupaya untuk memudahkan akses
masyarakat terhadap koleksi herbarium,
agar makin mengenal serta dapat
menambah pengetahuan tentang jenis
dan morfologi tumbuhan obat. Selain
masyarakat, kalangan akademisi dan peneliti
juga dapat memanfaatkan akses informasi
tersebut sebagai bahan rujukan identifikasi
tumbuhan.
Upaya tersebut adalah dengan menyimpan
herbarium dalam bentuk arsip digital, yaitu
data herbarium yang disimpan dalam bentuk
elektronik. Proses pembuatan basis data
elektronik koleksi herbarium telah diinisiasi
sejak pertengahan tahun 2021, dan masih
berlangsung hingga saat ini. Harapannya,
basis data tersebut telah dapat diakses oleh
masyarakat awam dan ilmiah pada 2022,
serta dapat menjadi rujukan informasi bagi
peningkatan pengetahuan tumbuhan obat
di Indonesia.
Referensi:
Laporan Riset Eksplorasi Pengetahuan Lokal
Etnomedisin dan Tumbuhan Obat Berbasis
Komunitas di Indonesia tahun 2017
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi
daring
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 25
Seminar Nasional Tumbuhan
Obat Indonesia ke 60, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi Acara dibuka dengan sambutan Akhmad
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Saikhu, M.Sc.PH selaku Ketua POKJA TOI.
bekerja sama dengan Kelompok Kerja Akhmad Saikhu menerangkan bahwa
Tanaman Obat dan Obat Tradisional pada peluang penggunaan tumbuhan sebagai
Jum’at 26 November 2021, pembukaan bahan baku obat semakin tinggi ketika
Seminar Nasional Tumbuhan Obat Indonesia pandemi mendera. Di sisi lain para ilmuwan
ke 60 diikuti oleh 167 peserta yang berasal berpacu dengan mutasi virus dalam
dari akademisi dan peminat tumbuhan melakukan penelitian obat dan vaksin.
obat Indonesia. Kegiatan seminar ini “Betapa sangat membanggakan jika para
diselenggarakan secara daring selama dua peneliti di negeri ini mampu menemukan
hari pada 26-27 November 2021 antivirus dari sumber hayati kekayaan alami
negeri ini.” pungkas beliau.
Mengusung budaya Yogyakarta, pembawa
acara seminar menggunakan pakaian Rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P.,
adat Yogyakarta dan membawakan acara IPM memberikan sambutan selamat datang
dalam dua bahasa yaitu bahasa Jawa dan sekaligus membuka secara resmi Seminar
Bahasa Indonesia. Sesuai slogan Seminar POKJA TOI ke 60. “Melalui acara ini kami
Nasional TOI yaitu penggalian, Pelestarian, mengharapkan adanya sharing informasi
Pemanfaatan dan Pengembangan tentang tumbuhan obat Indonesia, temuan
Tumbuhan Obat Indonesia, seminar ke-60 dari para peneliti, pembicara dan mahasiswa
ini memilih dua tumbuhan obat rumput yang mengikuti seminar ini. Hal ini bertujuan
kebar (Biopthytum petersianum Klotzh) dan untuk menjadikan Indonesia sebagai salah
dewandaru (Eugenia uniflora L.) sebagai satu sumber pengembangan tanaman
tumbuhan tema yang akan disajikan oleh obat yang diharapkan akan menggantikan
peserta. penggunaan obat-obatan yang masih
membutuhkan bahan baku secara import.”
26 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
Menteri Kesehatan RI, Ir. Budi Gunadi Sadikin,
CHFC, CLU yang bertindak sebagai keynote
speaker menjelaskan bahwa pengembangan
obat dan pelayanan kefarmasian dalam
pengobatan COVID-19 telah berkembang
sangat pesat. Hal ini memungkinkan bagi
para peneliti untuk mengembangkan
terobosan pengobatan baru yang efektif
untuk mengatasi COVID-19, terutama
pengobatan dengan obat tradisional.
Lebih lanjut Menkes mengatakan bahwa
Pengobatan Obat Modern Asli Indonesia di
Fasyankes diharapkan dapat meningkatkan
akses dan mutu pelayanan kesehatan
karena dapat digunakan untuk melengkapi
pengobatan konvensional. “Saya berharap
agar peneliti, apoteker, akademisi,
professional, mahasiswa dan semua peserta
dapat memajukan potensi obat tradisional
menjadi destinasi wellness tourism dan
herbal tourism baik dosmestik maupun
mancanegara.” ujar Menkes.
Acara penyambutan dilanjutkan dengan
persembahan tari Sesonderan khas
Yogyakarta. Lagu Yogyakarta yang dibawakan
oleh dipersembahkan oleh mahasiwa UMY
mengantarkan tamu untuk mengikuti acara
inti seminar. Kegiatan Seminar Nasional
Tumbuhan Obat Indonesia ke 60 ini
menghadirkan pembicara yaitu Prof. Ibrahim
Jantan (Universiti Kebangsaan Malaysia)
“Recent Research on the Use of Herbs for
Immunostimulators in Malaysia”, Prof.
DR. dr. Nyoman Kertia SpPD-KR (Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada)
“Keamanan dan Efikasi Obat Herbal pada
Masyarakat Selama Pandemi Covid-19”,
Prof. Dr. M.Taher Bin Bachtiar (IIUM Kuantan
Campus) “Potensi Obat Herbal untuk SARS
Cov-2”, Dr. Ir. Evi Safitri Iriani, M.Si (Kepala
Balai Penelitian Tanaman Rempah & Obat)
“Potensi Atsiri sebagai Obat Herbal untuk
SARS-Cov-2”, Dr. apt. Rifki Febriansah, M.Sc
(Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)
“Pemanfaatan Tanaman Herbal untuk
Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Pasien
Kanker” dan Prof. Dr. apt. Gemini Alam, M.Si
(Universitas Hasanuddin Makassar) “Potensi
Obat Herbal untuk SARS Cov-2”.(il)
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 27
Website dan
Media Sosial
B2P2TOOT
Website merupakan salah satu
media informasi yang digunakan untuk
menyebarkan informasi yang lebih luas
ke masyarakat. Sebagai media informasi
tentunya website harus memiliki kriteria
tertentu agar tercapai tujuannya sehingga
perlu dikembangkan dan dikelola secara
profesional agar lebih optimal dalam
mencapai tujuannya. Hal ini dimanfaatkan
oleh Kementerian Kesehatan dan Dinas
Kesehatan di daerah untuk menyebarluaskan
informasi, terutama data dan informasi
terkait kesehatan. Data dan informasi yang
disajikan dalam sebuah website tidak hanya
perlu terkini (up to date) namun perlu juga
ditampilkan secara menarik dan mudah
diakses sehingga website dapat menjadi
lebih komunikatif dan informatif.
Website B2P2TOOT Tawangmangu
memiliki dasar pelaksanaan yang tertuang
dalam berbagai peraturan seperti UU nomor
25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, UU
nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik , serta SK Kepala B2P2TOOT
246 tahun 2020 tentang penunjukan PPID
di lingkungan B2P2TOOT. Hal ini didukung
dengan adanya SOP tentang Pengelolaan
Website yang disahkan oleh Kepala
B2P2TOOT.
Webiste B2P2TOOT yang memiliki
domain www.b2p2toot.litbang.kemkes.
go.id mencakup informasi yang selalu di
perbaharui secara berkala meliputi daftar
penelitian B2P2TOOT dari tahun ke tahun,
• Daftar Informasi Publik berkala dan
serta merta, yaitu: Profil, Fasilitas,
Dokumen Kinerja, Surat Keputusan
dan Laporan Kinerja dll
28 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
• Informasi layanan di B2P2TOOT,
yaitu: Rumah Riset Jamu Hortus
Medicus, Magang/PKL, Pelatihan,
Laboratorium, Wisata Ilmiah
Kesehatan Jamu, dan Pemesanan
Bahan Jamu
• Berita dan informasi terkini, yaitu:
kegiatan internal dan eksternal di
B2P2TOOT, Pengaduan Masyarakat,
Pengaduan Gratifikasi, Pengaduan
melalui Whistleblowing System,
Infografis Hasil Penelitian dan Alur
Layanan di B2P2TOOT.
Selain melalui website, B2P2TOOT
hadir dalam pelayanan informasi melalui
media sosial. Tren penggunaan media
sosial yang semakin meningkat menuntut
institusi pemerintah untuk turut hadir
menyapa, memberikan informasi aktual
dan lebih dekat kepada masyarakat.
Masyarakat dapat mengikuti update
dan perkembangan informasi yang ada
di B2P2TOOT dengan mengikuti akun-
akun media sosial yang dikelola yaitu
Instagram: b2p2toot_kemenkes, Facebook:
SaintifikasiJamu, Twitter: @b2p2toot, dan
kanal Youtube: B2P2TOOT KEMENKES.
Lebih lanjut, mengenai informasi layanan
B2P2TOOT lainnya seperti Jurnal TOI,
Virtual Tour B2P2TOOT, Aplikasi Layanan
Informasi Berbaisis Andorid, E-Book, serta
Nomor Layanan di Rumah Riset Jamu
Hortus Medicus, Laboratorium dan Wisata
Ilmiah Kesehatan Jamu masyarakat dapat
mengakses melalui tautan https://linktr.ee/
B2P2TOOT
Pengintegrasian semua layanan di
B2P2TOOT menjadi satu pintu lewat
website atau aplikasi lainnya tentu menjadi
tantangan B2P2TOOT kedepan sehingga
masyarakat lebih mudah lagi dalam
mendapatkan pelayanan terbaik. Salam
Sehat dari Tawangmangu (kipw)
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 29
SEPUTAR KESEHATAN
ZOOM FATIQUE : Penyebab dan
Cara Pencegahannya
Oleh: Stephani Virda Novianti, S.KM
Ahli Pertama Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Puskesmas Winongan, Kabupaten Pasuruan
Pandemi COVID-19 membuat mengikuti banyaknya virtual meeting yang
banyak perubahan dalam hidup, baik dilaksanakan terus menerus. Beberapa
dalam keseharian maupun saat bekerja. gejalanya antara lain muncul perasaan
Salah satu perubahan tersebut adalah sangat letih setiap kali melakukan virtual
pengurangan mobilitas manusia yang meeting, berpikiran untuk menghindari,
berdampak pada pembatasan kegiatan- membatalkan, dan menjadwalkan ulang
kegiatan yang mengumpulkan orang. virtual meeting, penurunan kinerja,
Pertemuan rapat yang biasanya dilakukan perubahan suasana hati, serta susah
di suatu tempat dengan mendatangkan berkonsentrasi.
banyak orang dari berbagai wilayah mulai
ditiadakan. Pertemuan tatap muka tersebut Penyebab Virtual Meeting sangat
diganti dengan pertemuan online dengan melelahkan
memanfaatkan berbagai platform misalnya
google meet atau zoom meeting, yang 1. Beban kognitif jauh lebih tinggi
sedang booming sekarang.
Pada saat melakukan virtual meeting
Salah satu fenomena unik dari dibutuhkan fokus dan konsentrasi lebih
banyaknya rapat via virtual meeting adalah daripada melakukan rapat secara tatap
zoom fatique, yaitu kondisi kelelahan, muka. Hal ini dikarenakan kita harus
kekhawatiran, dan kejenuhan karena menaruh perhatian lebih banyak agar
dapat menyerap informasi dengan
30 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
baik. Pada komunikasi tatap muka, membantu dalam kondisi pandemi
komunikasi nonverbal dapat terjadi saat ini, namun juga ada beberapa
secara alami dan masing-masing dari kekurangan. Berbagai kendala teknis
kita dapat membuat dan menafsirkan yang menguras emosi dan energi dapat
isyarat nonverbal secara tidak sadar. terjadi. Misalnya gangguan sinyal dari
Tetapi dalam virtual meeting kita harus provider internet, listrik mati tiba-tiba,
bekerja lebih keras untuk mengirim dan atau berbagai error pada laptop atau
menerima isyarat verbal dan nonverbal. smartphone yang digunakan. Selain itu
Virtual meeting membuat kegiatan human error akibat ketidakterampilan
percakapan yang berlangsung alamiah menguasai platform virtual meeting
menjadi sesuatu yang melibatkan dapat menimbulkan kecemasan dan
banyak pemikiran. Misalnya, ketika kita kegaduhan tersendiri. Belum lagi
setuju dengan narasumber atau peserta muncul kondisi tidak diinginkan saat
rapat lain, maka kita harus melakukan melakukan virtual meeting dari rumah,
anggukan kepala yang berlebihan, misalnya bayi menangis, anggota
mengacungkan jempol, dan lain keluarga berteriak atau berseliweran,
sebabagainya. Selain itu, kita juga harus anjing menggonggong, dan lain lain.
memastikan wajah kita selalu ada di grid
frame yang disediakan oleh platform Cara mencegah Zoom Fatique
virtual meeting.
• Istirahatkan mata dari layar
2. Melihat diri sendiri secara terus Selama melakukan virtual meeting,
menerus jangan lupa sesekali mengistirahatkan
mata dari layar. Kita bisa menerapkan
Sebagian besar platform virtual meeting aturan 20 – 20 – 20 yaitu setiap 20
akan menampilkan tampilan kita di menit alihkan pandangan mata dari
kamera selama rapat. Hal tersebut tidak layar komputer/laptop/smartphone lalu
wajar karena kita diumpamakan melihat melihat objek sejauh 20 kaki (6 meter)
diri kita di cermin selama berjam- selama 20 detik. Pada saat ini kita juga
jam yaitu kita berbicara, memberikan bisa melakukan senam mata untuk
pendapat, atau saat mendengarkan melemaskan otot mata yang tegang
narasumber/peserta rapat lain. karena menatap layar monitor terus
Beberapa penelitian menunjukkan menerus.
adanya konsekuensi emosional negatif
saat melihat diri kita di cermin terus • Matikan kamera jika tidak diwajibkan
menerus. Kita seakan-akan dituntut Mematikan kamera menjadi pilihan
untuk tampil paripurna di depan layar. yang tepat jika agenda virtual meeting
Saat kita berada di depan kamera yang tidak mengharuskan wajah kita terlihat.
menyala akan muncul perasaan diawasi Peserta rapat tidak harus menjaga
sehingga membuat kita harus selalu sikap dan penampilan yang paripurna.
menjaga penampilan dan sikap tubuh. Selain itu mematikan kamera dapat
Hal tersebut cukup menegangkan dan meningkatkan konsentrasi peserta
membuat stres. hanya kepada narasumber atau materi
yang disampaikan, bukan kepada
3. Kendala teknis dan gangguan dari tampilan diri sendiri atau peserta rapat
lingkungan sekitar lain.
Meskipun, penggunaan teknologi • Perhatikan durasi dan jeda istirahat
dalam virtual meeting sangat Sebagai host, pimpinan rapat, atau
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 31
narasumber kita harus berlatih untuk dapat
membuat virtual meeting berjalan efektif.
Durasi virtual meeting idealnya diatur tidak
lebih dari 1 jam. Misalnya dengan terlebih
dahulu menyiapkan poin penting presentasi
dan berbicara tidak bertele-tele. Apabila
virtual meeting dilaksanakan berjam-
jam, maka perlu diatur waktu jeda untuk
istirahat selama beberapa menit. Waktu
jeda ini dapat digunakan untuk melakukan
gerakan peregangan di sekitar tempat kita
duduk, untuk ke toilet, untuk minum, dan
lain sebagainya.
• Batasi jadwal virtual meeting
Urgensi untuk melakukan virtual meeting
dapat dipertimbangkan kembali sehingga
kita dapat mengurutkan prioritas atau
mengatur ulang jadwal kita. Kita bisa
melakukan komunikasi jarak jauh dengan
metode lain misalnya dengan saling berbagi
file dokumen kemudian memberi komentar,
saran, atau kritik dengan rinci pada file
dokumen tersebut. Metode lain misalnya
membahas melalui group chat atau voice
note saja. Apabila dengan cara tersebut
permasalahan yang akan dibahas pada
rapat bisa terselesaikan dengan efektif
maka dirasa tidak perlu diagendakan virtual
meeting yang memaksa kita untuk duduk
menatap layar selama berjam-jam.
• Olahraga
Padatnya agenda virtual meeting yang
mengharuskan kita duduk dan konsentrasi
terus menerus membuat banyak otot
tegang sehingga kita mudah lelah. Olahraga
rutin setengah jam setiap hari dapat melatih
otot-otot badan kita, menjaga mood, dan
menghilangkan stres karena pekerjaan.
32 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
MOTIVASI
Ide Menulis Tak
Habis-Habis
Oleh M. Anwar Djaelani, M.Si
aktif menulis artikel sejak 1996 dan penulis delapan buku
“Aduh, menulis? Tentang apa ya?” Demikian rata-
rata respon awal saat seseorang diminta menulis. Intinya,
bagi banyak orang, di antara hambatan saat akan menulis
adalah menemukan tema yang menarik.
Benarkah, mendapatkan ide untuk menulis itu
sulit? Beralasankah, menemukan tema menarik untuk
dikembangkan menjadi tulisan itu tak mudah?
Selalu Ada
Selama ada kehidupan akan selalu ada tema yang
bagus. Bukankah tema bagus itu bersumber dari masalah-
masalah yang ada di sekitar kita? Lalu, atas masalah-
masalah itu, apa opini atau pendapat kita?
Benar, di sepanjang sejarah, masalah-masalah akan
terus bermunculan sebab itu bagian dari ujian Allah. Maka,
tema tulisan itu sangat banyak, bertebaran di sekitar kita.
Tema bisa berasal dari bacaan kita semisal koran,
majalah, internet, grup-grup media sosial, dan lain-lain.
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 33
Tema dapat muncul dari kejadian-kejadian berjudul “Membaca Peradaban di Trotoar
yang kita lihat atau alami. Sungguh, tema Kita”.
tak akan pernah habis. Bahkan, jika sudah
terbiasa “menangkap” tema, sehari kita bisa Kedua, di jalan saya menjumpai baliho
dengan mudah mendapat banyak tema. yang memuat pesan bahwa kita harus peduli
kepada anak yatim yang jumlahnya terus
Lalu, masalah seperti apa yang patut bertambah secara cepat karena pandemi.
dipilih untuk kita jadikan sebagai pintu Atas hal ini, kita bisa menulis dengan judul
masuk membuat sebuah tulisan? Masalah “Rangkul Yatim, Raih Berlipat Kemuliaan di
yang dimaksud, seperti “hal yang perlu Masa Pandemi”.
dikritisi”, “hal yang mengusik rasa keadilan”,
“hal yang tak logis”, “hal yang aneh”, dan Inti tulisan, bahwa di masa
lain-lain. normal aktivitas menyantuni yatim adalah
amaliyah yang mulia. Kelak, insya Allah para
Lihat dan “Baca”! penyantun yatim akan bertetangga dekat
dengan Nabi Saw di surga seperti kedekatan
Menemukan tema tulisan itu gampang. jari telunjuk dan jari tengah.
Berikut ini, salah satu contoh yang saya
maksud. Bahwa, dalam waktu satu jam saya Selanjutnya, kita tulis, jika di masa
mendapatkan empat tema yang menarik. normal penghargaan kepada penyantun
yatim sudah sangat istimewa seperti itu
Hari itu, Rabu 25 Agustus 2021. Saya maka di saat pandemi (ketika hampir semua
berangkat dari rumah di daerah Tropodo orang mengalami kesulitan) akan seperti apa
Sidoarjo pukul 5.45 menuju Rumah Sakit kemuliaan yang akan didapatnya? Tentu, tak
Soetomo Surabaya. Alhamdulillah, sampai akan terkirakan.
di tujuan pukul 6.25.
Ketiga, saya menemukan adanya
Di perjalanan, 40 menit, saya penyalahgunaan fungsi jalan yaitu dipakai
menemukan tiga tema tulisan. Pertama, untuk berdagang. Di sebuah ruas jalan
di sebuah ruas jalan, saya melihat tulisan sepanjang sekitar 200 meter, separo
“Dilarang Parkir di Trotoar”. Tulisan itu tak jalan dipakai untuk menggelar dagangan.
hanya satu, tapi ada beberapa di ruas jalan Akibatnya, lalu lintas tersendat. Hal yang
itu. demikian itu sudah saya rasakan dalam
beberapa bulan terakhir.
Bagi saya, tulisan “Dilarang Parkir di
Trotoar” itu aneh. Bukankah, jika peradaban Saya lalu ingat, beberapa tahun
kita maju maka tulisan itu tidak perlu? sebelumnya masalah yang serupa juga
Bukankah, trotoar memang bukan untuk terjadi, bahkan di beberapa ruas jalan
parkir? strategis. Atas berbagai keluhan masyarakat,
saat itu, lalu ditertibkan. Untuk penertiban
Di titik ini, jika kita menemukan itu perlu waktu yang lama dan biaya yang
tulisan “Dilarang Parkir di Trotoar” maka tak sedikit.
pasti ada sesuatu yang salah di tengah-
tengah masyarakat. Selanjutnya, kita bisa Kini, kesemrawutan berlalu-lintas di
mengingatkan masyarakat lewat tulisan jalan kembali terjadi seperti yang saya temui
34 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
di atas. Ini terjadi karena, sepertinya, terjadi Mudah, Insya Allah!
pembiaran oleh aparat penegak ketertiban
kota. Terbukti, tak sulit menemukan tema
untuk kita kembangkan menjadi tulisan
Memang, seperti yang kerap kita yang menarik sekaligus berharga. Tak hanya
rasakan, aparat yang berwenang itu, dalam waktu sekitar 60 menit, sekaligus
baru bergerak menertibkan setelah saya-di kisah di atas-sudah punya gambaran
kesemrawutan berlangsung lama dan dari sisi isinya jika pada saatnya harus saya
didesak oleh masyarakat yang peduli. tulis menjadi artikel-opini.
Akibatnya, seperti telah disebut di depan,
ketika dilakukan penertiban membutuhkan Untuk bisa seperti itu, syaratnya
sumber daya yang besar. sederhana, ada tiga hal. Pertama, banyak-
banyaklah membaca. Adapun yang harus
Hal itu akan berbeda jika kita baca, bahan yang tertulis maupun
sedari awal aparat yang berwenang tidak yang tidak tertulis. Kedua, lewat aktivitas
melakukan pembiaran atas apapun masalah membaca dan “membaca” itu, selalulah
yang ada. Maka, terkait masalah ini kita bisa membiasakan diri untuk bisa menemukan
menulis dengan judul “Pembiaran, Awal tema yang menarik untuk dikembangkan
Ketidaktertiban Masyarakat!” menjadi tulisan. Ketiga, biasakanlah selalu
mengembangkan sikap kritis atas apapun
Demikian, sayapun sampai di Rumah yang kita temui.
Sakit pukul 6.25. Dalam perjalanan
sepanjang sekitar 17 km, saya setidaknya Alhasil, terkait aktivitas membaca dan
menemukan tiga tema tulisan. menulis, senantiasalah berkegiatan “3 M”:
Mulai, mulai, mulailah! Sila, mulai dengan
Baca, Baca! banyak membaca. Lalu, pada saat yang
sama mulai berlatih menemukan tema.
Saat saya di ruang tunggu Rumah Kemudian, mulailah mengembangkan tema
Sakit, sekitar pukul 7.45, saya membuka itu menjadi tulisan yang menggugah.
HP. Saya telusuri berbagai berita. Lalu,
perhatian saya tersita kepada berita di
link ini: https://regional.kompas.com/
read/2021/08/24/185916978/lomba-
mural-digelar-di-yogyakarta-gambar-yang-
cepat-dihapus-aparat-dapat.
Setelah berita itu saya baca, spontan
terpikir untuk membuat tulisan dengan
judul “Mural Rakyat: Nasib Sekuntum Kritik
untuk Penguasa”. Apa dasar judul itu?
Dasarnya, karena ada sejumlah pengalaman
tak elok terkait perlakuan aparat terhadap
mural yang dibuat masyarakat.
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 35
TRAVEL
MENAPAKI SITUS
BERSEJARAH DI
KARANGANYAR
Oleh: Fitriana, S.Farm
(Teknisi Litkayasa, B2P2TOOT)
Lereng barat Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar memiliki beragam peninggalan penting,
termasuk diantaranya adalah situs arkeologi pra sejarah sampai dengan masa kemerdekaan.
Situs bersejarah yang berada di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah tersebut antara
lain Prasasti Perjanjian Giyanti, Situs Watu Kandang dan Situs Planggatan.
PRASASTI PERJANJIAN GIYANTI oleh pamannnya yakni, Pakubuwana II.
Alasan utamanya ialah bahwa ayah Raden
Prasasti Perjanjian Giyanti terletak di Desa Mas Said, Pangeran Arya Mangkunegara
Janti, Kelurahan Jantiharjo, Kecamatan merupakan putra sulung dari Amangkurat
Karanganyar. Nama Giyanti diambil dari IV. Oleh karenanya, Arya Mangkunegara-
lokasi penandatanganan perjanjian ini. lah yang seharusnya menjadi raja Mataram
Desa Giyanti terletak di tenggara Kabupaten meneruskan Amangkurat IV. Namun karena
Karanganyar. Sekarang, tempat tersebut Arya Mangkunegara sering menentang
berlokasi di Dukuh Kerten. kebijakan VOC akhirnya berimbas harus
diasingkan ke Srilanka hingga meninggal
Perjanjian Giyanti merupakan peristiwa yang dunia. VOC pun kemudian menaikkan putra
menandai pecahnya Mataram Islam. Awal Amangkurat IV lainnya, yakni Pangeran
mula kisah perpecahan kerajaan di Jawa ini Prabusuyasa, sebagai penguasa Mataram
bermula dari pertikaian antar keluarga yang selanjutnya dan bergelar Paku Buwana II.
disebabkan politik adu domba VOC. Konflik
saudara tersebut melibatkan Susuhunan Ketika Pakubuwana II memangku
Pakubuwana II, Pangeran Mangkubumi, kepemimpinan Mataram Islam, ia
dan Raden Mas Said alias Pangeran memindahkan ibu kota kerajaan tersebut
Sambernyawa. Berdasarkan silsilahnya, dari Kartasura ke Surakarta pada 17 Febuari
Pakubuwana II (raja pendiri Kasunanan 1745. Perpindahan tersebut terjadi
Surakarta) dan Pangeran Mangkubumi setelah Keraton Kartasura hancur akibat
adalah kakak beradik, keduanya merupakan adanya pemberontakan yang dipimpin
putra dari Amangkurat IV (1719-1726). Mas Garendi atau Sunan Kuning pada
Sedangkan Raden Mas Said merupakan 1742 dan mengakibatkan istana Mataram
salah satu cucu Amangkurat IV, atau lebih Islam di Kartasura rusak. Hal ini semakin
tepatnya ialah keponakan dari Pakubuwana memperkuat keinginan Raden Mas
II dan Pangeran Mangkubumi. Raden Said merebut tahta Mataram Islam dari
Mas Said sendiri meminta haknya sebagai pamannya Pakubuwana II. Karena memiliki
pewaris tahta Mataram yang diduduki tujuan yang sama, akhirnya Raden Mas Said
36 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
bekerjasama dengan Pangeran Mangkubumi membuahkan hasil, pada 1752 terjadi
untuk merebut tahta Mataram Islam dari perselisihan antara Pangeran Mangkubumi
Pakubuwana II yang dibantu oleh VOC. dan Raden Mas Said. Hal ini kemudian
dimanfaatkan oleh VOC untuk berunding
Pada 20 Desember 1749 Pakubuwono dengan Mangkubumi. VOC membujuk
II wafat. Kekosongan pemerintahan ini Mangkubumi dengan menjanjikan setengah
kemudian dimanfaatkan oleh Pangeran wilayah kekuasaan Mataram yang dipegang
Mangkubumi untuk mengangkat dirinya Pakubuwana III.
sebagai raja baru Mataram Islam.
Mengetahui hal tersebut maka VOC Pada 22-23 September 1754 VOC
tidak mengakui Pangeran Mangkubumi mengadakan perundingan dengan
sebagai penguasa dari Mataram Islam mengundang Pakubuwana III dan Pangeran
karena sebelum Pakubuwana II wafat ia Mangkubumi untuk membahas pembagian
memberikan wewenang pengangkatan raja wilayah kekuasaan Mataram, gelar yang
baru kepada VOC. Situasi memanas ketika akan digunakan, serta kerja sama VOC
VOC mengangkat putra Pakubuwana II, dengan kesultanan. Perundingan ini
Raden Mas Soerjadi menjadi raja Mataram akhirnya mencapai kesepakatan dengan
Islam dengan gelar Pakubuwana III. Raden ditandatanganinya Perjanjian Giyanti
Mas Said dan Pangeran Mangkubumi pada 13 Februari 1755 yang membagi
kembali melancarkan serangan pada VOC kerajaan Mataram Islam menjadi dua
dan Pakubuwana III. bagian yaitu Kasunanan Surakarta dan
Kasultanan Ngayogyakarta. Setelah
Untuk mengatasi serangan dari Raden Perjanjian Giyanti ditandatangani, maka
Mas Said dan Pangeran Mangkubumi, VOC Pangeran Mangkubumi pun mendapat
kemudian menyusun siasat adu domba setengah wilayah Mataram Islam yang
kedua tokoh tersebut. VOC mengirimkan kemudian memunculkan kerajaan baru
utusan khusus untuk menghasut Raden Mas bernama Kasultanan Ngayogyakarta
Said agar berhati-hati terhadap Pangeran Hadiningrat. Pangeran Mangkubumi lalu
Mangkubumi yang bisa mengkhianatinya. mendeklarasikan sebagai raja dengan
Politik adu domba yang dilancarkan VOC gelar Sri Sultan Hamengkubuwana I.
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 37
gerabah, fragmen keramik asing, fragmen
besi, manik-manik dan bekas liang lahat
yang berfungsi sebagai tempat pemujaan
sekaligus tempat penguburan.
dengan demikian, maka Riwayat Kerajaan Struktur batu temu gelang yang ada di situs
Mataram Islam telah berakhir baik secara de ini terdiri dari beberapa variasi bentuk,
facto maupun de jure. seperti persegi panjang, oval, dan tidak
beraturan. Ukurannya ada yang besar
Sebagai wujud nyata berlangsungnya (panjang atau diameter lebih dari 150 cm)
kesepakatan atas Perjanjian Giyanti ini, dan ada pula yang berukutan kecil (panjang
dibangunlah Monumen Perjanjian Giyanti di atau diameter kurang dari 150 cm). Situs
Karanganyar. Situs ini ditandai dengan batu Watu Kandang di Kabupaten Karanganyar
prasasti yang dinaungi pohon beringin. tersebar di tiga Kecamatan, yaitu Kecamatan
Matesih, Kecamatan Tawangmangu dan
SITUS WATU KANDANG Kecamatan Kerjo. Situs Watu Kandang
di Kecamatan Matesih berada di Desa
Karangbangun (Dukuh Ngasinan dan
Dukuh Bodagan), Desa Matesih (Dukuh
Kedungsari), dan Desa Plosorejo (Dukuh
Ploso). Situs Watu Kandang di Kecamatan
Tawangmangu terletak di Desa Plumbon
(Dukuh Pakem), sedangkan Situs Watu
Kandang di Kecamatan Kerjo terletak di
Desa Karangrejo.
Ratusan menhir (batu panjang) tersebar
di areal persawahan Dusuh Ngasinan,
Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih,
yang dikenal dengan nama Situs Watu
Kandang. Situs tersebut adalah salah satu
jejak peninggalan prasejarah di Bumi
Intanpari. Para arkeolog berpendapat Situs
Watu Kandang di Matesih diperkirakan
berasal dari zaman Megalitikum dan terus
berkembang hingga abad XII M. Situs Watu
Kandang berupa bangunan temu gelang
(stone enclosure), yaitu sekelompok menhir
yang disusun dalam bentuk formasi temu
gelang. Formasi ini oleh penduduk setempat
sering disebut dengan istilah Watu Kandang.
Setelah dilakukan penelitian pada situs ini
ditemukan beberapa artefak antara lain
38 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
SITUS PLANGGATAN Situs bersejarah di Kabupaten Karanganyar
merupakan salah satu destinasi wisata
Situs Planggatan berada di Dusun Tambak, yang sayang untuk dilewatkan dan akan
Desa Planggatan, Kecamatan Ngargoyoso menambah informasi serta pengetahuan.
Kabupaten Karanganyar atau tepatnya Tempat ini tak kalah menarik dijadikan objek
sekitar 6 km dari lokasi candi lainnya yakni bidikan kamera dan pastinya spot-spot
Candi Sukuh. Situs Planggatan termasuk vintagenya sangat mengundang perhatian
peninggalan Prabu Brawijaya V, dimana untuk dikunjungi.
beliau adalah seorang Raja terakhir Kerajaan
Majapahit sebelum wafat. Referensi:
Diantara beberapa relief yang ada di http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/
Situs Candi Planggatan, salah satunya bpcbjateng/dari-perjanjian-giyanti-hing-
menggambarkan sengkalan memet (sandi ga-pecahnya-mataram/
angka tahun) berupa Gajah Wiku, yaitu https://www.dosenpendidikan.co.id/per-
sosok setengah gajah, setengah manusia, janjian-giyanti/
dengan belalai ke bawah dan memakan http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/
bulan sabit dengan pakaian seorang wiku/ bpcbjateng/situs-watu-kandang-ting-
pendeta. Relief ini dibaca “Gajah wiku galan-megalitik-di-jawa-tengah/
mangan wulan” dan diartikan 1378 caka http://karangbangun-matesih.sideka.
atau sama dengan 1456 Masehi. id/2017/10/17/profil-situs-watu-kan-
dang-desa-karangbangun-kecamatan-mate-
Selisih 19 tahun dengan Candi Sukuh yang sih/
selesai pembangunannya pada tahun 1437 https://karanganyarexpo.ekraf.
Masehi. Sebagian besar bebatuannya belum info/2020/05/candi-panggatan.html
digali dan hanya nampak beberapa batu
berelief yang masih setengah terpendam.
Sejak awal diketemukan, Situs Planggatan
ini ditetapkan sebagai Cagar Budaya. Relief
dan hiasan yang nampak pada situs ini
memiliki ornamen yang mirip dengan relief
di Candi Sukuh.
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 39
B2P2TOOT TERKINI
Advokasi Naskah Rekomendasi
Pentingnya Budidaya Komoditas Tanaman Obat
Utama di Jawa Tengah
“Kami sebagai lembaga penelitian dan budidaya berbagai jenis tanaman obat dan
pengembangan tanaman obat dan obat berpeluang menjadi sentra bahan baku obat
tradisional telah melakukan berbagai tradisional. Melalui penerbitan regulasi
penelitian dan kajian. Penelitian dan kajian yang jelas dari pemerintah daerah dalam
tidak hanya berhenti di naskah jurnal, menetapkan kawasan-kawasan budidaya
namun informasi-informasi tersebut kami di bagian hulu dan pembentukan aliansi
olah menjadi suatu naskah rekomendasi. petani-industri-perbangkan di sisi hilir,
Naskah rekomendasi ini dapat digunakan diharapkan mampu mendorong minat
sebagai bahan untuk policy brief baik bagi petani dalam budidaya tanaman obat.
pemerintah daerah maupun pusat.”, ungkap Rekomendasi Kebijakan ini disusun oleh Tim
Kepala B2P2TOOT dalam sambutannya Peneliti B2P2TOOt yaitu: Heru Sudrajad,
pada acara Advokasi Naskah Rekomendasi MP., Fauzi, MP., Rohmat Mujahid, M.Sc., M.
“Pentingnya Budidaya Komoditas Tanaman Suryana, M.Sc., M. Bhakti Samsu Adi, M.Si.,
Obat Utama di Jawa Tengah”. Advokasi ini Nurul Husniyati Listyana, SP. dan Prof. Yuli
diselenggarakan pada Selasa 14 September Widiyastuti, MP.
2021 bertempat di Dinas Pertanian dan
Perkebunan Jawa Tengah. Advokasi Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan
ini bertujuan untuk menyampaikan Jawa Tengah, Ir. Tri Susilolarjo, MM
Rekomendasi Kebijakan kepada Dinas menyampaikan bahwa beliau beserta
Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah. jajarannya menyambut baik kegiatan
Rekomendasi yang diadvokasikan advokasi ini. “Kami sangat terbuka terkait
merupakan perwujudan Client Oriented hasil penelitian dari B2P2TOOT. Ada hal baru
Research Activity dalam suatu penelitian yang bisa kami adopsi dan tindak lanjuti
atau kajian. terkait pelaksanaan di lapangan”, ungkap
beliau. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh
Yang menjadi dasar dalam kajian naskah kepala atau perwakilan dari Balai Pelatihan
rekomendasi ini adalah potensi Jawa Tengah Pertanian Jawa Tengah, Balai Pengawasan
dalam pengembangan obat tradisional. dan Sertifikasi Benih Jawa Tengah, Balai
Jawa Tengah merupakan sentra industri Perlindungan Tanaman Pangan Holtikultura
Jamu Nasional. Namun di sisi lain kebutuhan dan Perkebunan Jawa Tengah, dan Kebun
bahan baku masih dipasok dari provinsi lain. Balai Holtikultura Semarang Jawa Tengah.
Secara eko-geografi, wilayah Jawa Tengah (il)
sangat potensial untuk pengembangan
40 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
Advokasi Naskah Rekomendasi Tanaman Lokal Stevia
Pentingnya Pendaftaran Varietas Lokal Stevia
Karanganyar: Si Manis dari Gunung Lawu
Bupati Kabupaten Karanganyar, Drs. dibudidayakan di Kelurahan Kalisoro dan
H. Juliyatmono, M.M menerima Tim Nglurah. Stevia cocok ditanam di dataran
Advokasi Naskah Rekomendasi dari Balai tinggi agar mendapatkan kadar manis
Besar Penelitian dan Pengembangan yang tinggi. Sarwono menyampaikan
Tanaman Obat dan Obat Tradisional bahwa lahan pertanian di Tawangmangu
(B2P2TOOT), pada Jum’at 15 Oktober semakin berkurang. Bupati Karanganyar
2021 di Ruang Anthurium Rumah Dinas mencetuskan adanya Gabungan Kelompok
Bupati Karanganyar. Pada kesempatan Tani (Gapoktan) Stevia. “Perlu dibantu
tersebut Naskah Rekomendasi yang pemasaran Stevia untuk membantu petani
disampaikan berjudul “Pentingnya lokal. Petani yang telah membudidayakan
Pendaftaran Varietas Lokal Stevia Stevia perlu menularkan keahlian Budidaya
Karanganyar: Si Manis dari Gunung Stevia kepada petani lain.” jelas Juliyatmono
Lawu”.
Lebih lanjut peneliti B2P2TOOT Prof.
Acara diawali dengan paparan Naskah Dr. Ir. Yuli Widiyastuti, M.P menjelaskan
Rekomendasi oleh Kepala B2P2TOOT, bahwa “Stevia potensial untuk memenuhi
Akhmad Saikhu, M.Sc.PH. Beliau kebutuhan industri tanaman obat ke depan.
menyampaikan bahwa Kabupaten Stevia memungkinkan ditanam dengan
Karanganyar merupakan sentra tanaman pola tumpang sari untuk memaksimalkan
obat di Jawa Tengah. “Tanaman obat potensi lahan per satuan luas. Kerjasama ke
perlu dibudidayakan lebih lanjut sebagai depan diperlukan untuk mendaftarakan dan
tanaman unggulan daerah. Tawangmangu melindungi varietas-varietas lokal yang ada
memiliki komoditas biofarmaka terbesar di Tawangmangu Karanganyar. “ (il)
di Kabupaten Karanganyar. “ jelas
Akhmad Saikhu.
“Secara umum kami memberikan
apresiasi dan dukungan penuh pada
naskah Rekomendasi yang disampaikan.”
ungkap Juliyatmono dalam sambutannya.
Beliau berdialog dengan Sarwono, petani
stevia mengenai budidaya stevia di
Tawangmangu. Saat ini Stevia banyak
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 41
Pendaftaran Varietas Tanaman Biofarmaka
Oleh: Dian Susanti, SP sejarah perkembangan pemanfaatan
(Peneliti B2P2TOOT) tanaman obat di Indonesia dan prospek
pengembangannya. Kepala B2P2TOOT
Bertempat di aula RM. Santoso Balai Besar menyampaikan Strategi Pengembangan
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Tanaman Obat Indonesia dan Roadmap
Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), 2011-2025 untuk mewujudkan jamu
Tawangmangu berlangsung kegiatan Indonesia yang aman, berkhasiat dan
Koordinasi Teknis Pendaftaran Varietas bermutu dengan dukungan industri mandiri
Tanaman Biofarmaka selama satu hari pada dan berdaya saing di pasar global sebagai
Selasa 16 November 2021. Kegiatan yang salah satu target capaiannya.
difasilitasi oleh Pusat Perlindungan Varietas
Tanaman dan Perijinan Pertanian (PPVTPP), Dalam sesi selanjutnya, Kepala Pusat
Kementerian Pertanian ini mengupas
seluk beluk Pendaftaran Varietas Tanaman PPVTPP menyampaikan bahwa
Biofarmaka. Tanaman Biofarmaka sendiri
merupakan tanaman yang memiliki khasiat pengembangan terkait TO dan tanaman
untuk pencegahan, penyembuhan dan
pengobatan penyakit, dan atau bermanfaat rempah sudah menjadi perhatian sejak
untuk menambah daya tahan tubuh serta
menjaga stamina tubuh. lama. Beliau berharap dapat diperoleh
Dalam sambutannya, Kepala B2P2TOOT, rumusan-rumusan yang bisa ditindak lanjuti
Akhmad Saikhu menyambut baik kegiatan
yang diselenggarakan dan menyampaikan bersama terkait pemetaan TO, memperjelas
bahwa berdasar Riset Tumbuhan Obat dan
Jamu (RISTOJA) yang dilaksanakan oleh kepemilikan TO, melakuan pelepasan dan
Kementerian Kesehatan diperoleh sekitar
32.014 ramuan dan 47.466 info tumbuhan peredaran terkait TO tersebut. Kajian-kajian
berkhasiat obat. Dari sejumlah info
tanaman obat (TO) tersebut, baru sekitar terkait tanaman obat dan pemanfaatannya
2.848 spesies teridentifikasi. TO merupakan
salah satu harapan untuk pengembangan diharapkan dapat di sinergikan dengan
biofarmaka dengan potensi yang sangat
besar perlu untuk digarisbawahi. Selain PPVTPP.
itu, Kepala B2P2TOOT juga memaparkan
Kegiatan dilanjutkan dengan paparan dan
diskusi yang menghadirkan narasumber
Ernawati dari Ditjen Hortikultura
Kementerian Pertanian, Nurliani Bermawie
(Peneliti Balai Penelitian Tanaman Rempah
dan Obat (Balittro)), Eddy Tri Haryanto
(Anggota Tim Penilai Pendaftaran Varietas
Tanaman/PVT), Warsidi (Pemeriksa PVT)
dan Wiji Astutiningsih (Pemeriksa PVT).
42 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
Ernawati menyebutkan bahwa Kementerian syarat PVT lebih mudah daripada melepas
Pertanian melalui Direktorat Sayuran dan varietas tanaman. Selain itu, terkait dengan
Obat (Ditjen Hortikultura) mendukung keunggulan pada varietas tanaman obat
upaya pengembangan tanaman obat tidak diperlukan adanya uji kebenaran.
melalui strategi-strategi pemantapan
produksi untuk menjaga stabilitas harga Selepas paparan singkat yang dilakukan
dan pasokan, pengembangan TO dengan oleh Wiji Astutiningsih terkait update
kemitraan, perbaikan sifat fisik dan kimia terbaru di lingkup layanan PPVTPP, kegiatan
tanah, pemberian kredit usaha rakyat koordinasi teknis yang berlangsung dari
(KUR) komoditas TO orientasi eksport, siang hingga sore tersebut ditutup oleh
pengembangan Kawasan TO terintegritas Prof. Dr. Ir. Yuli Widiyastuti, M.P selaku
dengan perbenihan dan perlindungan, Peneliti Ahli Utama di B2P2TOOT. Harapan
serta penggalakan Kampung TO dimana dari koordinasi teknis tersebut adalah
dalam satu desa dilakukan pengembangan adanya peningkatan varietas lokal tanaman
penanaman lima hektar TO. Ernawati juga biofarmaka Indonesia didaftarkan sesuai
menyampaikan bahwa sekitar 63 jenis TO dengan amanah perundangan-undangan
yang dikembangkan di Indonesia berada di Indonesia untuk melindungi kekayaan
di bawah binaan Ditjen Hortikultura biodiversitas Indonesia.
dan beberapa diantaranya merupakan
komoditas eksport Indonesia.
Materi terkait syarat dan teknis pendaftaran
varietas tanaman secara umum dipaparkan
oleh Nurliani Bermawie dan pemaparan
lebih spesifik terkait tata cara pendaftaran
varietas tanaman obat khususnya tanaman
semusim oleh Eddy Tri Haryanto. Catatan
penting dari paparan yang disampaikan
adalah pada umumnya pengujian
tanaman berkhasiat obat yang masih liar
menggunakan uji observasi, sedangkan
tanaman obat yang sudah dilepas diuji
menggunakan uji adaptasi. Selain itu,
disarankan untuk melakukan pemberitahuan
tertulis kepada Ketua Tim Penilai dan
Pendaftaran Varietas Hortikuktura (TP2VH)
terkait kegiatan pengujian yang dilaksanakan
dan melakukan konsultasi pada salah satu
anggota tim untuk menghindari kesalahan
saat pengujian.
Pemateri selanjutnya yaitu Warsidi dan
Wiji Astutiningsih, memaparkan terkait
tugas PPVTPP, varietas tanaman yang dapat
didaftarkan, kepemilikan varietas tanaman
lokal dan hasil pemuliaan, status hak PVT
sebagai paten, tantangan pembangunan
pertanian di Indonesia, serta siapa saja
yang dapat mengajukan sebagai pemohon
hak PVT. Penting untuk diingat bahwa
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 43
Kunjungan Kerja Sekjen Kemenkes RI ke
B2P2TOOT Tawangmangu
Sekretaris Jenderal Kemenkes RI, Kunta perkembangan. Digitalisasi hasil-hasil
Wibawa Dasa Nugraha, S.E.,M.A.,Ph.D penelitian dengan memanfaatkan teknologi
melakukan kunjungan kerja ke B2P2TOOT digital sebagai sarana memasarkan produk
Tawangmangu, pada Sabtu 25 September kesehatan sangat diperlukan pada saat ini.
2021. Dalam kunjungan tersebut Sekjen
didampingi oleh Staf Khusus Menteri “Saya lahir dan besar di Solo, pada waktu
Kesehatan RI Bidang Ketahanan (Resiliency) SMA sering naik motor bersama teman-
Industri Obat dan Alat Kesehatan, Prof. teman pergi berwisata ke Tawangmangu.
dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc.,Ph.D. Tetapi saya baru tahu ada Balai ini di
Tawangmangu dan merupakan salah satu
Rombongan diterima langsung oleh Kepala unit kerja Kemenkes yang ada didaerah.
B2P2TOOT Akhmad Saikhu, M.Sc.PH beserta Setelah berkeliling tadi ternyata bagus
jajaran dan diawali dengan meninjau Kebun sekali dan ini bukti indonesia kaya akan
Tanaman Obat Tlogodlingo di ketinggian tanaman obat dan obat tradisional”, ungkap
1.800 mdpl. Sekjen Kemenkes melihat Kunta Wibawa saat membuka arahannya.
koleksi tanaman obat aromatik serta fasilitas
yang ada. Kemuadian dilanjutkan dengan Lebih lanjut Kunta Wibawa menyampaikan
mengunjungi Laboratorium Pasca Panen, bahwa banyak hal yang telah kita lakukan
Laboratorium Terpadu, serta Museum Jamu (penelitian) sehingga harus disampaikan ke
Hortus Medicus. Acara berlanjut dengan publik. Share apa yang kita lakukan adalah
pengarahan oleh Sekjen Kemenkes RI yang penting dan website B2P2TOOT merupakan
diikuti oleh seluruh pegawai B2P2TOOT salah satu cara untuk menyampaikan
secara luring di Aula RM Santoso maupun itu. COVID-19 mempercepat perubahan
daring melalui aplikasi zoom. Turut hadir perilaku kita. Kita harus merubah “new way
secara daring pada kegiatan ini Sekretaris of working” pola kerja kita. Perlu dilakukan
Badan Litbangkes serta para kepala satker di cara-cara agar orang bisa berobat tanpa
lingkungan Badan Litbangkes. perlu datang dan lain sebagainya. Maka dari
itu kita harus melakukan perubahan dan
Prof. Laksono dalam sambutannya perbaikan.
mengatakan bahwa B2P2TOOT Pak Kunta juga menuturkan pentingnya
6 Pilar Kesehatan untuk transformasi
Tawangmangu merupakan aset yang
luar biasa dan sudah banyak mengalami
44 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
kesehatan, yaitu: Primary Care (olahraga,
hidup sehat, minum jamu), RS rujukan
(penyakit penyebab kematian), Ketahanan
Kesehatan (alkes dan obat masih impor),
Pembiayaan Kesehatan, Sumber Daya
Kesehatan kesehatan (dokter) dan Teknologi
Informasi.
Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi diskusi
oleh Sekjen Kemenkes RI dengan para
peserta pertemuan yang ada di B2P2TOOT
maupun yang mengikuti secara daring.
Topik diskusi tentang integrasi dan reformasi
lembaga litbang ke Badan Riset dan Inovasi
Nasional (BRIN) pada tahun depan menjadi
pembahasan yang hangat pada sesi kegiatan
ini. “Jangan galau, tetap semangat, tetap
bekerja, untuk indonesia yg lebih baik”,
pesan Pak Kunta diakhir kunjungan. (kipw)
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 45
Sarasehan Pemberdayaan Masyarakat
dan Penanggulangan Kemiskinan dengan
Pemanfaatan Tanaman Obat dan Obat
Tradisional
Pemberdayaan Masyarakat merupakan “Berbicara mengenai penanggulangan
upaya untuk memberikan dorongan kemiskinan masyarakat, beberapa penelitian
peningkatan kapasitas dan perlindungan yang kami lakukan mengarah ke sana. Kami
masyarakat. Tujuan pemberdayaan sebagai lembaga penelitian melaksanakan
masyarakat adalah keadaan yang ingin salah satunya adalah pemberdayaan
dicapai baik dari suatu perubahan sosial masyarakat melalui pembinaan petani.
yang mana menjadi masyarakat yang Intervensi ini dilakukan di wilayah Sragen
lebih berdaya, memiliki pengetahuan dan Purwodadi dengan sasaran ibu rumah
dan kemampuan untuk dapat memenuhi tangga dengan memanfaatkan lahan
kebutuhan hidupnya. Berbekal dari hal pekarangan untuk ditanami tanaman obat
tersebut, B2P2TOOT menyelenggarakan yang bermanfaat untuk swamedika dan
Sarasehan Pemberdayaan Masyarakat sebagian dijual. Program ini diharapkan
Dan Penanggulangan Kemiskinan dapat bergulir dan dilaksanakan lebih lanjut
Dengan Pemanfaatan Tanaman Obat di wilayah lain.” jelas Kepala B2P2TOOT
dan Obat Tradisional. Sarasehan yang dalam pembukaan sarasehan.
diselenggarakan secara luring di Aula RM.
Santoso B2P2TOOT dan secara daring melaui B2P2TOOT mengemban tugas dalam
tautan zoom diikuti oleh koordinator, sub pencapaian Fitofarmaka. Terkait dengan
koordinator, peneliti, litkayasa dan pegawai hal tersebut B2P2TOOT dan Balai Besar
administrasi manajemen B2P2TOOT pada Kimia dan Kemasan (BBKK) berada dalam
Senin 20 September 2021. satu konsorsium percepatan Fitofarmaka.
46 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021
B2P2TOOT dan BBKK perlu bersinergi untuk Analis Statistik - Bappenas, Direktur Industri
keberhasilan capaian program tersebut, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif - Bappenas,
dimana B2P2TOOT melaksanakan kegiatan serta Perencana, Pembina Industri, dan Staf
hulu dan BBKK melaksanakan kegiatan Teknis Bappenas. (il)
di bagian hilir. Dalam sarasehan tersebut
terdapat tiga materi paparan yaitu:
• Direktur Penanggulangan Kemiskinan
dan Pemberdayaan Masyarakat,
Bappenas – Menggali Daya Ungkit
Ekonomi Tanaman Obat dan Jamu
Dalam Upaya Pemberdayaan
Masyarakat Untuk Penanggulangan
Kemiskinan
• Kepala Balai Besar Kimia dan Kemasan,
Kemenperin – Pengembangan
Fitofarmaka di Kemenperin
• Fanie Indrian Mustofa, B2P2TOOT –
Pemberdayaan Masyarakat melalui
Intervensi Pemanfaatan Tanaman Obat
Diskusi dilakukan setelah paparan sebagai
sinergi tindak lanjut pembahasan dan
perencanaan penanggulangan kemiskinan
dan pemberdayaan masyarakat Sarasehan
juga dihadiri oleh Direktur Pengembangan
Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi –
Bappenas, Direktur Perencanaan Makro dan
Warta HortusMed Edisi 2 - 2021 47
Uji Klinik Ekstrak Sambiloto – Potensi Tanaman
Obat pada penanganan COVID-19
Pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia menjaga kesehatan, berpotensi untuk
selama hampir dua tahun sejak dikembangkan lebih lanjut dalam mengatasi
ditemukannya kasus pertama di kota gejala COVID-19. Pembuktian khasiat
Wuhan China. Pemerintah telah berupaya sambiloto untuk membantu mengatasi
untuk menanggulangi pandemi ini dengan gejala pada COVID-19 perlu didukung
mensosialisasikan penerapan protokol dengan pembuktian ilmiah. Kebijakan
kesehatan 5M, menerapkan Pemberlakuan Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM)
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mengenai percepatan pengembangan
serta melakukan percepatan vaksinasi dan penggunaan fitofarmaka mendorong
nasional. Disisi lain minat masyarakat untuk meningkatkan penelitian mengenai
terhadap penggunaan obat tradisional pembuktian jamu secara klinis.
untuk menjaga kebugaran atau mengatasi
gejala yang muncul pada penderita Merujuk pada hal tersebut, B2P2TOOT
COVID-19 semakin meningkat. Salah satu berkeinginan untuk memberikan kontribusi
tanaman obat yang dilirik adalah Sambiloto. pada penanganan COVID-19 melalui
Sambiloto berasal dari India dengan nama penelitian khasiat sambiloto. SAMBIO
latin (Andrographis paniculata Nees.), merupakan salah satu produk ekstrak
merupakan tanaman yang banyak digunakan sambiloto yang diproduksi oleh PT. Industri
oleh masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Jamu Borobudur yang telah terstandarisasi
Timur. Tanaman yang memiliki rasa sangat dan memenuhi syarat Cara Pembuatan Obat
pahit ini mudah ditemukan tumbuh liar di Tradisional yang Baik (CPOTB). Oleh karena
pekarangan, kebun dan hutan jati. sediaan ekstrak sambiloto di pasaran yang
sesuai dengan standar masih sangat terbatas,
Sambiloto diyakini masyarakat sebagai B2P2TOOT bekerja sama dengan PT. Industri
antibakteri, meringankan gejala flu dan Jamu Borobudur dalam penelitian “Uji Klinik
demam, menambah nafsu makan, anti Ekstrak Sambiloto sebagai Penambah Daya
radang, menghambat petumbuhan tahan Tubuh pada Pasien COVID-19 Derajat
kanker serta menambah daya tahan Sedang yang Menerima Terapi Standar: Uji
tubuh. Penggunaan sambiloto untuk Klinik Terkontrol Acak Tersamar Ganda”.
48 Warta HortusMed Edisi 2 - 2021