The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by rosmayani018, 2021-04-01 21:55:17

Rosmayani book

Ebook aku

Keywords: Ebook rosma

NAMA : ROSMAYANI

NIM : 1864041012

KELAS : PENDIDIKAN IPS B

RINGKASAN MATERI
 Pertemuan ke dua ( Materi Profesi Keguruan)

Pengertaian guru menurut para ahli
 Guru adalah seorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengolah
kelas (laurence D. Hazkew & jonathan).
 Guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku
dari seorang individu hingga dapat terjadi pendidikan (Jean D. Grambs & C. Morris).
 Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki kemampuan merancang
program pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik
dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan
akhir dari proses pendidikan.

Latar Belakang Profesi Pendidikan
a. Alasan yang berkembang dengan sifat naluriah. ”Bahwa ilmu pengetahuan itu lebih
utama dalam segala hal, maka mempelajarinya adalah mencari yang lebih mulia,
maka mengajarkannya pun adalah memberikan faedah dan keutamaan”. (Al. Ghozali)
b. Alasan yang berhubungan dengan kemanfaatan umum. ”Bahwa orang yang
mempunyai ilmu itu berda dalam keadaan : Mencari faedah dan guna ilmu, Mencari

hasil ilmu pengetahuan sehingga ia tidak bertanya-tanya, Memberikan wawasan ilmu
dan mengajarkannya inilah keadaan termulia bahagia”.
c. Alasan yang berhubungan dengan unsur yang dikerjakan.”Seorang guru adalah
berurusan langsung denga hati dan jiwa manusia, dan wujud yang paling mulia
dimuka bumu ini adalah jenis-jenis manusia.
Guru menuntut paradigma baru ini bukan hanya bertindak sebagai penyampai informasi,
pengalihan ilmu pengetahuan, tetapi sebagai motivator dan fasilitator dalam PBM.

Pengertian Profesi :
 Profesi pada hakekatnya adalah suatu pernyataan atau janji yang menyatakan bahwa
seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena orang
tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu”. (Prof.Piet Sahertian).
 Profesi adalah merupakan simbol dari suatu pekerjaan dan selanjutnya menjadi
pekerjaan itu sendiri.(Chandler).
 Jadi, pengertian profesi mengajar adalah suatu jabatan yang mempunyai kekhususan,
yakni memerlukan kelengkapan mengajar dan atau keterampilan yang
menggambarkan bahwa seseorang itu melakukan tugas mengajar dan membimbing
kepada para peserta didik.

Ciri – cirri guru sebagai suatu profesi
 Hakekat suatu profesi adalah bahwa seorang guru itu lebih mengutamakan tugasnya
sebagai suatu layanan sosial.
 Suatu profesi dilandasi dengan memiliki sejumlah pengetahuan yang sistematis.

 Suatu profesi punta otonomi yang tinggi artinya bahwaa guru itu memiliki kebebasan

dalam melaksanakan tugasnya, karena merasa mempunyai tanggung jawab moral

yang tinggi. Suatu profesi mempunyai kode etik.

 Suatu profesi umumnya mengalami pertumbuhan terus menerus.

Tugas guru (Daoed Joesop)

 Fungsi profesional “guru meneruskan ilmu/ keterampilan/ pengalaman yang dimiliki

atau dipelajarinya kepada anak didiknya”.

 Fungsi kemanusiaan “berusaha mengembangkan/ membina segala potensi bakat/
pembawaan yang ada pada diri si anakserta membentuk wajah ilahi dalam dirinya”.

 Fungsi civic mission “Guna wajib menjadikan anak didiknya menjadi warga negara

yang baik, yaitu warga yang patriotik, mempunyai semangat kebangsaan nasional,

dan disiplin atau taat terhadap semua peraturan perundang-undangan yang berlaku

atas dasar pancasila dan UUD 1945.

Guru Harus Memiliki Kualifikasi Profesionalisme

 Memiliki kompetensi dalam ilmu pengetahuan,
 Kredibilitas moral,
 Dedikasi dalam menjalankan tugas,
 Kematangan jiwa (kedewasaan),
 Memiliki keterampilan teknis mengajar
 Mampu membangkitkan etos dan motivasi anak didik.

 Pertemuan ke tiga ( Materi Kode Etik Profesi Keguruan )

Pengertian Kode Etik Profesi Keguruan

Kode etnik profesi keguruan Adalah norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota

profesinya dan dalam hidupnya dimasyarakat, yang berisi tentang petunjukpetunjuk yang

harus dilaksanakan dan larangan-larangan yang tidak boleh dilaksanakan.

Etika profesi keguruan

 Ilmu tentang filsafat moral, yaitu mengenai nilai
 Imu tentang tingkah laku
 Ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang benar

Perilaku etika meliputi

 Pertanggungjawaban (reponsibility)
 Pengabdian (dedication)
 Kesetiaan (loyalitas)
 Kepekaan (sensitivity)
 Persamaan (equality)
 Kepantasan (equity)

Kesalahan yang sering dilakukan guru

 Mengambil jalan pintas pembelajaran
 Menunggu peserta didik berperilaku negatif
 Menggunakan destruktif disiplin
 Mengabaikan perbedaan peserta didik
 Merasa paling pandai
 Tidak adil
 Memaksa hak peserta didik

Perilaku guru yang kurang mendidik

 Memarahi siswa ketika siswa tidak bisa menjawab
 Merasa dirinya paling pandai
 Menggunakan waktu tidak tepat
 Cara mengajar monoton
 Diskriminatif
 Memberikan penghargaan yang berlebihan
 Terlalu permisif dengan siswa

Pertemuan ke empat ( Materi Guru Sebagai Fasilitator )
1. Guru profesional adalah guru yang memiliki keahlian, tanggung jawab, rasa
kesejawatan dan piawai dalam melaksanakan profesinya.
2. Beberapa ciri guru Profesional yaitu : Harus mempunyai tujuan yang jelas,
Mempunyai keterampilan mendidik, Bisa berkomunikasi dengan baik, dan
Mempunyai keterampilan manejemen kelas yang baik.
3. Guru sebagai Komunikator berperan sebagai seorang komunikator,
mengkomunikasikan materi pelajaran dalam bentuk verbal dan non-verbal.
4. Guru sebagai Fasilitator Peran memfasilitasi siswa-siswa untuk belajar secara
maksimal dengan mempergunakan berbagai strategi, metode, media, dan sumber
belajar.

 Pertemuan ke lima ( Materi Cara Motivasi Belajar Siswa )
Fungsi Motivasi yaitu

 Sebagai Pendorong untuk berbuat sesuatu dari setiap aktifitas yang dilakukan
 Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang ingin dicapai.
 Menyeleksi perbuatan
 Pendorong usaha untuk mencapai prestasi
Bentuk Motivasi Di Sekolah
Motivasi anak berbeda-beda, motivasi tidak timbul tiba-tiba, tapi motivasi harus
ditumbuhkan oleh Guru.
Cara untuk menumbuhkanmotivasi belajar siswa antara lain :
 Memberi Angka. Guru dalam hal ini memerlukan unsur objektivitas dalam

memberi nilai, yang hendaknya angka tersebut mencerminkan aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik.

 Memberi hadiah. Hadiah akan sangat menarik siswa sebagai motivasi dalam
melakukan sesuatu pekerjaan. Hadiah sebagai penguat terhadap motivasi
belajar siswa

 Kompetisi. Baik kompetensi individu maupun kelompok digunakan untuk
merangsang dan menguatkan motivasi belajar.

 Ego Invoivement. Adalah Menumbuhkan kesadaran dalam diri siswa agar
merasakan pentingnya tgs disekolah dan menerimanya sebagai suatu
tentangnya sehingga siswa berusaha bekerja keras mengerjakan tgs dengan
harga dirinya sebagai Jaminan.

 Memberi Pujian. Secara psikologi seseorang pasti akan lebih. Senang dipuji
dari pada di lecehkan. Yang perlu diperhatikan kualitas pujian hendaknya
layak sesuai dengan prestasi bila berlebihan dapat membuat siswa besar hati
dan tidak termotivasi belajar.

Cara menumbuhkan motivasi belajar siswa
a. Hal-hal yang dilakukan oleh guru :
 Memilih cara dan metode mengajar yang tepat termasuk
memperhatikan penampilannya
 Menginformasilkan dengan jelas tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai
 Menghubungkan kegiatan belajar dengan minat siswa
 Melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran misalnya
melalui kerja kelompok

 Melakukan evaluasi dan menginformasikan hasilnya, sehingga siswa
mendapat informasi yang tepat tentang keberhasilan dan kegagalan
dirinya

 Melakukan improvisasi-improvisasi yang bertujuan untuk
menciptakan rasa senang anak terhadap belajar. Misalnya kegiatan
belajar diseling dengan bernyanyi bersama atau sekedar bertepuk
tangan yang meriah.

b. Hal-hal yang dilakukan oleh orang tua
 Mengungkap harapan-harapan yang realistis terhadap anak
 Menanamkan pemahaman agama yang baik khususnya yang
terkait dengan motivasi
 Melatih anak untuk memecahkan masalahnya sendiri, orang tua
melakukan pembimbingan seperlunya
 Tanyakanlah keinginan dan cita-cita mereka. Berikan dukungan
terhadap keingginan dan cita-cita mereka. Arahkan mereka untuk
meraih cita-cita itu dengan benar.
 Menggunakan hasil evaluasi yang diberikan oleh guru untuk
menumbuhkan motivasi belajar selanjutnya
 Mengontrol perkembangan belajar anak. Orang tua perlu
menyediakan waktu untuk mengontrol kegiatan anak.


 Pertemuan ke lima ( Materi Prinsip – prinsip yang perlu di perhatikan dalam
pembelajaran )

Perhatian Dan Motivasi

a. Perhatian
Mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar

pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin adanya
belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pembelajaran
sesuai dengan kebutuhannya.

Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya,
kalau peserta didik mempunyai perhatian yang besar mengenai apa yang dipelajari
peserta didik dapat menerima dan memilih stimulus yang relevan untuk diproses lebih
lanjut di antara sekian banyak stimulus yang datang dari luar.
b. Motivasi
Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar.
Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.
Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memilki minat terhadap
sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian
timbul motivasi untuk mempelajarinya.

Motivasi dapat diartikan sebagai tenaga pendorong yang menyebabkan adanya
tingkah laku kea rah suatu tujuan tertentu. Ada tidaknya motivasi dalam diri peserta didik
dapat diamati dari observasi tingkah lakunya.

Keaktifan. John Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus
dikerjakan siawa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari dirinya sendiri, guru
hanya sebagai pembimbing dan pengarah. Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif,

kontruktif dan mampu merencanakan sesuatu. Anak mampu mencari, menemukan dan
menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya.

Keterlibatan langsung/Pengalaman. Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar
adalah mengalami dan tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Dalam belajar melalui
pengalaman langsung siswa tidak hanya mengamati, tetapi ia harus menghayati, terlibat
langsung dalam perbuatan dan tanggung jawab terhadap hasilnya. Dalam konteks ini siswa
belajar sambil bekerja, karena dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan,
pemahaman, pengalaman serta dapat mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk
hidup di masyarakat.

Pengulangan. Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan adalah teori psikologi
daya. Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya apa yang ada pada manusiia yang
terdiri atas daya mengamati, menanggap, mengingat, menghayal, merasakan, berfikir dan
sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang,
seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya yang dilatih dengan
pengadaan pengulangan-pengulangan akan sempurna.

Tantangan. Teori medan dari Kurt Lewis mengemukakan bahwa siswa belajar dalam suatu
medan. Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu
terdapat hambatan dalam mempelajari bahan belajar maka timbullah motif untuk mengatasi
hambatan itu dengan mempelajari bahan belajar tersebut.

Balikan dan Penguatan. Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan
adalah teori belajar operant conditioning dari B.F .Skinner. kunci dari teori ini adalah hukum
effeknya Thordike, hubungan stimulus dan respon akan bertambah erat. Jika disertai
perasaan senang atau puas dan sebaliknya bisa lenyap jika disertai perasaan tidak senang.
Artinya jika suatu perbuatan itu menimbulkan efek lain, maka perbuatan itu cenderung
diulangi lagi. Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahuidan mendapat hasil yang
baik. Apabila hasilnya baik akan menjadi balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik
bagi usaha belajar selanjutnya.

Perbedaan Individu. Siswa merupakan makhluk individu yang unik yang mana
masingmasing mempunyai perbedaan yang khas, seperti perbedaan intelegensi, minat, bakat,
hobi, tingkah laku maupun sikap, mereka berbeda pula dalam hal latar belakang kebudayaan,
social ekonomi dan keadaan orang tuanya. Guru harus memahami perbedaan siswa secara
individu, agar dapat melayani pendidikan yang sesuai dengan perbedaannya itu


Click to View FlipBook Version