The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

karya sastra_Didik Firmansyah_22108244109

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by didikfirmansyah285, 2022-12-31 23:39:26

karya sastra_Didik Firmansyah_22108244109

karya sastra_Didik Firmansyah_22108244109

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA RAMADHAN 1443 H
DIDIK FIRMANSYAH

Daftar Isi

Hari pertama Iky berpuasa di bulan suci Ramdhan…………………………………………1
Sang Mama mengajak Iky dan Nara bersiap-siap ketika asik bermain game……………….1
Mama mengingatkan agar rajin sholat tarawih hingga akhir Ramadhan...………………….1
Sepulang sholat tarawih Iky mengajak Nara untuk bermain game kembali………………...2
Iky kemudian kecewa karena tidak boleh bermain game favoritnya lagi…………………...2
Iky pun semangat membangunkan kakaknya di sahur pertamanya ……………………...…3
Iky, Nara, dan Mama sahur bersama dan dilanjutkan dengan do’a niat puasa...…………....3

HARI PERTAMA IKY BERPUASA DI BULAN RAMADHAN

Sang Mama mengajak Iky dan Nara bersiap-siap ketika mereka asik bermain game.
Pada sore hari sebelum bulan Ramadhan tiba, ada dua kakak beradik beranama Iky dan Nara yang
sedang asik bermain game. Beberapa lama kemudian, datanglah sang Mama yang baru pulang
kerja dari kantornya.
Melihat dua anaknya sedang asik bermain game, sang Mama menyuruh Iky dan Nara segera
bersiap-siap untu pergi tarawih.
“Lho, kok masih main game saja? Kita siap-siap yuk!” kata sang Mama.
Iky yang baru pertama kali menjalankan ibadah puasa, belum mengerti maksud Mamanya untuk
segera bersiap-siap.
“Kita mau kemana Ma?” tanya Iky.
“Kita kan mau sholat tarawih.” jawab sang Mama pada Iky.
“Oh iya, besok kan udah mulai puasa, yuk kita bersiap-siap dulu.” ujar Nara.
“Ayo!”

Mama mengingatkan agar rajin sholat tarawih hingga akhir Ramadhan.
Setelah bersiap-siap, Mama mengajak Iky dan Nara keluar rumah agar mengunci pintu rumahnya.
“Ayo Ma cepet!” ujar Nara yang semangat.
“Tunggu sebentar ya nak.” ujar Mama sambil mengunci pintu.
Mereka bertiga pun segera berjalan menuju Masjid di dekat rumahnya. Tak lama kemudian,
mereka sampai di depan Masjia Tajul Ma’rifat yang terletak tidak jauh dari rumah.
Setelah selesai sholat tarawih, Mama, Nara, dan Iky pun mengobrol sambil berjalan pulang.
“Hari pertama tarawih yang sholat banyak ya, Ma.” ucap Nara.
“Iya, biasanya hari pertama itu banyak jamaahnya, tapi hari-hari berikutnya semakin berkurang,
ntah kenapa alasanya.” kata sang Mama.

1

“Tapi kita harus sholat tarawih terus sampai akhir Ramadhan nanti lho.” ujar sang Mama lagi
“Oke deh, siap Ma.” jawab Nara.

Sepulang sholat tarawih, Iky mengajak Nara untuk bermain game kembali.
Sesampainya dirumah, Iky mengajak Nara untuk bermain game kembali. Mereka pun segera
mengganti baju dan duduk di sofa ruang keluarga.
“Kak, ayo kita main game lagi!” ajak Iky.
“Ayo!” ujar Nara.
Melihat Nara dan Iky yang sudah duduk di sofa, Mama pun terkejut dan ia langsung mengambil
handphone milik mereka berdua.
“Lho, kok diambil handphone nya Ma?” kata Nara yang kaget.
“Iya kok diambil?” kata Iky yang mengikuti kakaknya.
“Emm…Nanti jam 3 pagi kita harus sahur, jadi kalian nggak boleh begadang dulu. Kalau telat
sahur gimana? Jadi lebih baik kalian tidur saja ya.” jawab sang Mama.

Iky kemudian kecewa karena tidak boleh bermain game favoritnya lagi.
Karena Iky ingin bermain game, ia pun murung dan memaksa ingin bermain game favoritnya.
“Tapi aku masih mau main game!” teriak Iky yang murung sambil menyilangkan tangannya.
“Ih Iky kita harus bangun pagi besok, kalau kamu ketiduran gimana?” ucap Nara.
“Huh!” ucap Iky.
“Iky, Mama mengerti kamu belum terbiasa puasa, tapi puasa itu adalah kewajiban kamu dan kita
semua, supaya takwa kepada Allah Swt. Nanti saat puasa, kamu bisa belajar bersabar nak.” kata
sang Mama.
Iky pun menoleh pada Mama dan berkata, “Ma, kenapa sih aku harus berpuasa?”
“Di Al-Qur’an, puasa Ramadhan bisa meningkatkan ketakwaan kepada Allah Swt, dan melatih
diri kamu agar semakin jadi anak baik, yang sepenuhnya patuh pada perintah dan kehendak Allah,
yang nantinya kamu lebih sabar dan tenang,” jawab Mama.
“Tapi kok ngga boleh makan?” tanya Iky lagi

2

“Kamu tahu Iky, ada banyak orang-orang di luar sana yang kurang mampu, mereka mungkin
makan hanya satu kali sehari, atau mungkin ada yang makan dua hari sekali. Puasa itu buat kamu
jadi tahu rasanya jadi mereka, dan akhirnya kamu akan membantu mereka yang kurang mampu,”
kata Mama yang menjelaskan hikmah berpuasa.
“oh jadi begitu ya Ma…maafin Iky ya Ma, Iky janji akan rajin puasa.” kata Iky.
“Oke sekarang kalian tidur ya.”
“Baik Ma,” kata Nara dan Iky sambal berjalan ke kamarnya masing-masing.”
Tidak lama kemudian, tepatnya jam 09:00 malam, Nara dan Iky sudah terlelap.

Iky pun semangat membangunkan Kakaknya di sahur pertamanya.
“Kriiing”
“Kriiing”
“Kriiing”
Suara jam alarm tepat berbunyi pukul 03:00 pagi, yang membangunkan Nara dan Iky bisa ikut
sahur pertamanya.
“huah…” bangun Iky sambil menguap dan meregangkan badannya ke atas.
Iky kemudian beranjak dari tempat tidur dan pergi ke kamar kakaknya yang masih belum bangun.
“Kak…kak…bangun.” ujar Iky sambil menepuk pundak kakaknya.
“huah…lho kok kamu sudah bangun?” kata Nara.
Sebelum Nara da Iky bangun, sang Mama ternyata sudah mempersiapkan hidangan sahurnya yaitu
sayur lodeh, tempe goreng, serta buah-buahan.
“Alhamdulillah sudah selesai masak, tinggal panggil anak-anak deh.” ujar Mama sambil
menyiapkan piring dan sendok garpu di meja makan.

Iky, Nara, dan Mama sahur bersama dan dilanjutkan dengan do’a niat puasa.
Sang Mama kemudian masuk ke kamar Iky dan melihat sudah tak ada di kasurnya. Mama langsung
pergi ke kamar Nara dan melihat Nara serta Iky yang sudah bangun.
“Wah ternyata anak-anak Mama sudah bangun, ayo kita sahur sama-sama.” ajak sang Mama.

3

Mereka pun keluar kamar dan berjalan menuju meja makan. Kemudian, Mama langsung
meletakkan nasi, sayur, dan lauk di piring Iky dan Nara. Mereka pun sahur bersama-sama di
meja makan. Melihat kedua anaknya menyantap makanan dengan lahap di sahur pertamanya,
Mama pun ikut senang.
Usai sahur dan makanan pun habis semua, Nara dan Iky langsung terburu-buru beranjak dari
kursinya.
“Kalian buru-buru mau kemana?” tanya Mama.
“Tidur Ma…masih ngantuk! jawab Iky.
“Jangan tidur dulu.” ujar sang Mama.
“kenapa Ma?” tanya Iky lagi.
“Kalian belum membaca do’a niat puasa kan?” ujar sang Mama.
“Belum Ma. jawab Iky dan Nara.
“Kita baca sama-sama dulu yu.” jawab sang Mama.
Bismillahirrahmanirrahim, nawaitu shauma ghodin ‘an adaaa’I fardhi syahri romadhoona
hadihis-sanati lillahi ta’aalaa, aamiin.
Setelah membaca do’a niat puas, Iky dan Nara akhirnya membantuk sang Mama untuk merapikan
meja makan.

4


Click to View FlipBook Version