The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Datrianti Indah, 2023-03-24 10:28:08

Infokit Vol.17 24 Maret 2023

TBC, AFP

INFORMASI PENYAKIT TERKINI DUREN SAWIT TBC - Hal 2 AFP - Hal 3 INFOKIT Berdasarkan data tbindonesia.or.id/pustakatbc/dashboard Kemenkes RI update bulan Februari 2023 Estimasi kasus TBC di Indonesia sebanyak 969.000 dan yang baru ternotifikasi dan terobati sebanyak 443.235 (46%) artinya masih ada sekitar 52% kasus TBC yang belum ditemukan atau sudah ditemukan namun belum dilaporkan namun dari total 46% kasus TBC terobati, angka keberhasilan pengobatan sebesar 86%. Kemudian kasus TBC Resisten Obat 8.268 (0,85%), Kasus TBC pada Anak 42.187 (4,35%) dan kasus TBC meninggal sebanyak 15.186 (1,57%) adalah termasuk angka yang cukup tinggi. Tren Jumlah kasus TBC terus meningkat dari tahun 2000 hingga 2022. (Kemenkes, 2023) SETIAP DETIK BERHARGA SELAMATKAN BANGSA DARI TUBERKULOSIS Memperingati Hari TB Sedunia - 24 Maret 2023 2 4 M A R E T 2 0 2 3 | V O L . X V I I


TUBERKULOSIS ANALISA DATA TERSANGKA KASUS TBC DI KEC DUREN SAWIT Pada grafik diatas adalah gambaran distribusi kasus tersangka TBC Paru (Kasus Baru) yang melakukan pemeriksaan Dahak. Terlihat pada grafik bahwa terjadi kecenderungan peningkatan penemuan kasus tersangka TBC, dan terbanyak pada bulan Desember Sebanyak 14%. Pada grafik disamping ini persentase tersangka TBC Paru menurut Jenis Kelamin Perempuan lebih besar sebanyak 56% . Dan Apabila kita bandingkan penemuan kasus TBC tahun 2022 dengan tahun ini terlihat peningkatan cukup signifikan, dengan harapan semakin banyak tersangka kasus TBC yang melakukan pemeriksaan, semakin banyak pula kasus TBC yang ditemukan dan terobati, oleh karena kasus TBC ini merupakan kasus yang mengikuti fenomena gunung es dimana yang tidak ketahuan lebih banyak daripada yang terlihat. 2 4 M A R E T 2 0 2 3 | V O L . X V I I


Surveilans AFP dapat dikatakan adekuat bila tercapai penemuan kasus AFP dengan Non Polio AFP rate minimal 2/ 100,000 anak < 15 tahun. Penemuan kasus Suspek AFP terus digencarkan mengingat sudah ada 3 Kasus Positif Terkonfirmasi POLIO di Aceh dan Purwakarta. Penemuan kasus dilakuan dengan cara Surveilans Aktif maupun Pasif. Jika ada ditemukan di wilayah Anda Anak dengan usia kurang dari 15 tahun dengan gejala demam, kelemahan anggota gerak bukan karena kecelakaan, silahkan dapat menghubungi : Surveilans Duren Sawit +62 856-9558-1914 Berikut adalah Grafik Target Penemuan Kasus Surveians AFP tahun 2023; Surveilans AFP Poliomyelitis (polio) adalah penyakit virus yang sangat menular, terutama pada anak-anak yang menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Sumber dan Cara Penularan berasal dari virus ditularkan oleh infeksi droplet dari orofaring (saliva) atau tinja penderita yng infeksius. Penularan terutama terjadi dari penularan langsung manusia ke manusia (fekal oral atau oral-oral). Acute Flaccid Paralysis (AFP) atau biasa dikenal dengan Lumpuh Layuh merupakan kelumpuhan yang sifatnya lemas, terjadi mendadak dalam 1-14 hari dan bukan disebabkan ruda paksa/ trauma yang dialami oleh anak usia < 15 tahun. Salah satu penyebab AFP adalah virus Polio. AFP (ACUTE FLACCID PARALYSIS) Teks & Foto oleh Benyamin Syah Kasus Polio di Indonesia Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Prima Yosephine, di Jakarta, Selasa (21/3/2023), mengatakan, tiga kasus yang dilaporkan pada 2023 ialah MF (3) di Kabupaten Aceh Utara, Aceh; MR (4) di Kabupaten Bireuen, Aceh; dan NO (4) di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. ”Pada tahun 2022, ada satu kasus anak laki-laki usia tujuh tahun yang juga dilaporkan dengan polio di Kabupaten Pidie, Aceh,” katanya. Kementerian Kesehatan mencatat, cakupan imunisasi dasar lengkap di Indonesia, termasuk imunisasi polio, masih belum optimal. Pada 2022, setidaknya ada 30 provinsi dan 415 kabupaten/kota yang masuk kriteria berisiko tinggi polio. Cakupan imunisasi polio pun mengalami penurunan. Pada 2020, cakupan imunisasi polio OPV sebesar 86,8 persen, menurun menjadi 80,2 persen pada 2021. Cakupan lebih rendah pada cakupan imunisasi polio IPV, yakni hanya 37,3 persen pada 2020. Cakupan tersebut meningkat pada 2021 menjadi 66,2 persen. Meski begitu, kekebalan komunitas baru bisa terbentuk apabila cakupan imunisasi bisa lebih dari 90 persen. (Sumber : https://www.kompas.id/baca/hu maniora/2023/03/21/satukasus-polio-dilaporkan-dipurwakarta)


Click to View FlipBook Version