The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

BUKU GURU PENGGERAK MENUJU TRANSFORMASI PENDIDIKAN1

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by startindomediactk, 2022-12-08 12:40:03

BUKU GURU PENGGERAK MENUJU TRANSFORMASI PENDIDIKAN1

BUKU GURU PENGGERAK MENUJU TRANSFORMASI PENDIDIKAN1

nilai-nilai kebajikan universal dan bertanggung jawab terhadap segala
konsekuensi dari keputusan yang kita ambil.

Pengambilan keputusan adalah suatu keterampilan yang harus
terus kita latih agar dalam mengambil keputusan semakin jernih,
semakin tajam pada hal-hal yang dianggap penting dan urgen serta
semakin memberikan dampak positip bagi murid dan lingkungan
sekitar kita. Oleh karena itu, kompetensi sosial dan emosional kita pun
harus terus ditingkatkan. Hal ini penting agar secara sadar kita bisa
mengelola diri kita untuk menghasilkan suatu keputusan yang lebih
berdampak positip bagi banyak orang (dampak sosial ) dengan tetap
menjunjung tinggi nilai-nilai kebajikan universal.

Sebagai suatu kesimpulan, penting bagi kita untuk terus
berlatih dalam meningkatkan keterampilan kita dalam mengambil
keputusan. Keputusan yang senantiasa didasarkan pada nilai-nilai
kebajikan yang telah disepakati sebagai bagian dari integritas yang
kita miliki. Suatu keputusan yang berpihak pada murid dalam
kaitannya dengan sekolah sebagai suatu institusi moral perlu kita
kedepankan. Dan keputusan itu harus mampu kita pertanggung
jawabkan tentu dengan segala konsekuensinya.

Sebagai penutup, ingatlah bahwasanya masing-masing kita
adalah pemimpin, dan setiap pemimpin itu akan dimintai pertanggung

51


jawaban. Oleh karena itu, berlaku adil dan berbuatlah sesuai dengan
nilai-nilai kebajikan, dengan norma-norma yang kita yakini
kebenarannya.(*).

52


53


PEMIMPIN DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA
DENGAN PENDEKATAN PENGEMBANGAN BERBASIS
ASET SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN

YANG BERPIHAK PADA MURID

“Berbagai persoalan akan mampu kita hadapi jika bisa mengidentifikasi semua aset
yang ada, dan memanfaatkannya secara bijak”

Sebagai pemimpin pembelajaran tugas kita diantaranya adalah
menciptakan suatu lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi
murid. Salah satu cara dalam mewujudkan itu semua adalah bahwa
kita harus mampu mengelola sumber daya yang ada menjadi sesuatu
yang bernilai guna dan memberikan kemanfaatan bagi murid.

Untuk itu kita butuh suatu pendekatan yang membangkitkan
optimisme semua stakeholder yang ada di sekolah untuk secara
bersama-sama mewujudkan semua hal itu. Salah satunya adalah
pendekatan pengembangan komunitas berbasis asset yang identik
dengan cara berpikir berbasis kekuatan. Pendekatan inilah yang kita
butuhkan bukan sebaliknya pendekatan yang berbasis kekurangan
atau masalah yang hanya berpusat pada hal-hal negatif yang pada
akhirnya menimbulkan pesimisme dan menutup ruang potensi dan
peluang untuk berkembang.

54


Penerapan pendekatan pengembangan komunitas berbasis
asset baik di dalam kelas, sekolah maupun dalam masyarakat sekitar
sekolah adalah dengan mengawalinya dari hal-hal positip yang ada
dalam ekosistem tersebut. Selain itu, kita bisa memulai menerapkan
pendekatan pengembangan berbasis asset dengan melihat apa yang
sudah berjalan baik selama ini dan kekuatan apa yang sudah kita
miliki.

Selama ini pengelolaan sumber daya yang ada masih
gabungan antara pendekatan komunitas berbasis aset atau aset
based approach dengan deficit based approach. Saatnya untuk mulai
mengembangkan pendekatan pengembangan sekolah berbasis aset
dengan cara mengindentifikasi berbagai kekuatan sumber daya yang
ada dalam sekolah kita. Selanjutnya, mematakan setiap kekuatan
yang ada untuk bisa termaksimalkan dalam penyusun program kerja
sekolah.

Pengelolaan sumber daya yang tepat akan membantu proses
pembelajaran murid menjadi lebih berkualitas. Sebagai contoh, kita
memandang murid kita sebagai suatu asset, dimana mereka memiliki
potensi untuk berkembang sesuai dengan kodrat mereka masing-
masing, maka kita bisa merancang suatu proses pembelajaran yang
mampu membangkitkan optimisme mereka, diantaranya dengan

55


pembelajaran berdiferensiasi. Dengan demikian setia siswa akan
merasa terwadahi potensinya karena mereka belajar sesuai dengan
potensi, kebutuhan belajar yang mereka harapkan. Dengan pola
pengelolaan seperti itu,maka hampir bisa dipastikan bahwa
pembelajaran murid akan lebih berkualitas.

Materi pada modul 3.2 ini tentang pemimpin dalam
pengelolaan sumber daya berhubungan dengan modul lainnya dalam
pendidikan guru penggerak. Salah satu contohnya adalah pendekatan
pengembangan berbasis asset dalam modul ini berhubungan dengan
paradigma inkuiri apresiatif yang sudah dibahas pada modul 1.3.
Dalam paradigma inkuiri apresiatif setiap orang memiliki inti positip
yang dapat memberikan kontribusi keberhasilan. Inti positip ini
merupakan potensi dan asset dari suatu organisasi atau sekolah
sebagai sebuah komunitas. Hal ini memiliki kesamaan dengan
pendekatan pengembangan berbasis asset yang mengedapankan
kekuatan dan potensi yang dimiliki suatu organisasi untuk selanjutnya
dimanfaatkan untuk pengembangan organisasi atau sekolah.

Bila sebuah organisasi lebih banyak membangun sisi positif
yang dimilikinya, maka kekuatan sumber daya manusia dalam
organisasi tersebut dipastikan akan meningkat dan kemudian
organisasi akan berkembang secara berkelanjutan. Sebagai contoh,

56


saat kita memandang heterogenitas murid sebagai suatu asset yang
bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan pembelajaran yang
berpihak pada murid, maka pembelajaran dalam kelas dipastikan akan
lebih berkualitas karena sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-
masing anak. Dalam konteks ini menjadi jelas bagi kita bahwa ada
hubungan antara pengelolaan sumber daya dengan pembelajaran
berdefirensiasi yang dibahas pada modul 2.1 tentang pembelajaran
untuk memenuhi kebutuhan belajar murid.

Sebelum mengikuti dan mempelajari modul ini, saya
menganggap bahwa pendekatan berbasis kekurangan atau masalah
adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kualitas dalam
pengembangan sekolah atau organisasi ataupun juga dalam
pembelajaran. Karena dengan pendekatan itu, kita bisa menutupi dan
memperbaiki kekurangan kita. Setelah mengikuti pembelajaran dalam
modul ini saya menyadari bahwa pendekatan berbasis kelemahan
atau masalah akan menyebabkan kita menjadi pesimis dan menutup
ruang potensi dan peluang untuk mengembangkan sekolah atau
organisasi atau pembelajaran yang lebih berpihak pada murid.

Setelah mempelajari modul ini, saya mengalami perubahan
paradigma berpikir dari pendekatan berbasis kelemahan atau masalah
ke pendekatan berbasis asset. Saya mulai menyadari pentingnya

57


pendekatan berbasis asset untuk mengembangkan pembelajaran
yang berkualitas serta untuk pengembangan sekolah atau organisasi.
Berangkat dari hal tersebut, saya mulai memetakan dan
mengidentifikasi tujuh asset utama yang bisa saya manfaatkan untuk
mengembangkan pembelajaran yang berpihak pada murid ataupun
mengembangkan sekolah atau organisasi. Tujuh asset utama atau
modal utama tersebut adalah modal manusia, modal social, modal
politik, modal agama dan budaya, modal fisik, modal lingkungan/alam,
dan modal finansial.(*)

58


59


PENTINGNYA KEPEMIMPINAN MURID DALAM EKOSISTEM
PENDIDIKAN

“Jika kita memberikan kepercayaan pada murid, maka murid akan tumbuh dan
berkembang sesuai kodratnya”

Sebagai guru penggerak, saya merasa senang karena
mendapatkan satu pembelajaran bermakna yang menyadarkan saya
akan pentingnya merancang program yang berdampak positip bagi
murid, menjadikan murid sebagai fokus utama pada setiap
pembelajaran yang saya rencanakan, dan memberikan ruang ekspresi
yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara optimal.

Student agency atau dikenal dengan kepemimpinan murid
penting diwujudkan dalam ekosistem pendidikan. Begitu juga
sebaliknya, ekosistem pendidikan perlu dirancang secara sadar dan
terencana guna mendukung terwujudnya pembelajaran yang
mendukung murid tumbuh dan berkembang sesuai kodratnya. Hal ini
tentu akan mampu kita wujudkan jika orientasi utama kita dalam
pendidikan lebih berpihak pada murid. Itulah gambaran singkat yang
saya dapatkan setelah mempelajari modul ini dan ini meningkatkan
pemahaman saya terhadap pembelajaran pada modul sebelumnya.

60


Pengelolaan program yang berdampak positip pada murid
dalam modul ini sangat berkaitan dengan pembelajaran pada modul
sebelumnya. Dari paket modul 1 dan 2 sebelumnya, saya telah belajar
bahwa murid harus menjadi dasar bagi semua pengambilan
keputusan yang kita buat di sekolah. Melalui filosofi pemikiran Ki Hajar
Dewantara, guru diibaratkan langsana “petani” yang menjaga agar
padi bisa tumbuh dan berkembang, kita harus secara sadar dan
terencana membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran
murid sehingga mampu memekarkan mereka sesuai dengan
kodratnya. saya menjadi lebih paham bahwa sebagai guru kita perlu
mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid.

Untuk itu, saat kita merancang sebuah program/kegiatan
pembelajaran di sekolah, baik itu intrakurikuler, ko-kurikuler, atau
ekstrakurikuler, maka murid juga seharusnya menjadi pertimbangan
utama. Murid harus diberi ruang akses yang lebih luas untuk
mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran
mereka sendiri dengan menjadi mereka sebagai pemimpin dalam
pembelajaran. Dengan demikian, potensi kepemimpinan murid akan
semakin terasah dan berkembang dengan baik.

Untuk mewujudkan itu, maka kontrol kita terhadap murid harus
dikurangi dan selalu mendampingi murid agar pengembangan potensi

61


kepemimpinan mereka tetap sesuai dengan kodrat, konteks dan
kebutuhannya. Oleh karena itu program yang kita rencanakan
seyognya muncul dari suara, pilihan dan kepemilikan murid,
dilaksanakan oleh murid serta murid diberi ruang untuk mengevaluasi
keterlaksanaan program tersebut.

Kedua kondisi tersebut, dimana guru mengurangi kontrol
terhadap murid dan selalu mendampingi murid dalam
mengembangkan potensinya akan berlangsung secara optimal jika
interaksi guru murid berlangsung dalam suasana kemitraan. Dengan
kata lain, agar kepemimpinan murid bisa terwujud harus terjadi
perubahan paradigma interaksi guru dan murid. Perubahan paradigma
ini bukan sesuatu yang mudah, namun bukan berarti tidak mungkin.
Keyakinan kita dalam mewujudkan kepemimpinan murid juga sangat
dibutuhkan, karena tanpa keyakinan langkah yang akan kita tempuh
akan selalu menemui jalan buntu.

Kepemimpinan murid akan terlihat hasilnya ketika mereka
mampu mengarahkan pembelajaran mereka sendiri, membuat pilihan-
pilihan, menyuarakan opini, mengajukan pertanyaan dan
mengungkapkan rasa ingin tahu, berpartisipasi dan berkontribusi pada
komunitas belajar, mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada

62


orang lain, dan melakukan tindakan nyata sebagai hasil proses
belajarnya.

Dalam hal ini, peran komunitas juga sangat penting dalam
mendorong kepemimpinan pada murid sehingga mereka bisa
mengelola suara, pilihan dan kepemilikan dalam proses
pembelajarannya. Melibatkan komunitas dalam mewujudkan
kepemimpinan murid akan memberikan ruang dan kesempatan murid
untuk terus belajar dan belajar. Komunitas juga berperan dalam
membantu membentuk identitas diri yang lebih kuat sehingga mampu
tumbuh dan berkembang sebagai agen perubahan.

63


Bagian 4

Membangkitkan Motivasi Internal
Mendorong Kesuksesan Sejati

64


65


SADARILAH, DARI IBULAH
AWAL KEHIDUPAN KITA

“Seperti udara,kasih yang engkau
berikan tak sanggup ku membalas, ibu...ibu...”

Iwan Fals

Penggalan syair lagu Iwan Fals ini, seakan memberikan gambaran
pada kita, dari ibulah awal kehidupan kita. udara yang kita hirup, darah
yang mengalir dalam tubuh kita, jantung yang senantiasa berdetak dari
perjuangan dan keberanian seorang “ibu” pada awalnya.

Tuhan menciptakan manusia dalam bentuk yang begitu
sempurnanya, semuanya, segalanya karena kasih-Nya, karena
rahmat-Nya. Rahmat dan kasih sayang tuhan mengalir dalam tubuh
kedua orang tua kita, dengan rahmat dan kasih tuhan itulah orang tua
kita mengasihi dan menyayangi kita.

Oleh karena itu, jangan pernah membuat hati kedua orang tua
kita, khususnya ibu kita, sakit karena perkataan kita, perbuatan kita
dan ego kita. karena sesungguhnya ketika kita menyakiti hati orang
tua kita, sama halnya kita mengingkari rahmat dan kasih sayang tuhan,
yang senantiasa mengalir dalam jiwa orang tua kita.

66


Adakalanya kita terlena dalam gemerlapnya dunia hidup ini,

dengan apa yang sudah kita miliki saat ini, mungkin itu rumah megah,

mobil mewah, jabatan puncak yang menjanjikan setiap bulannya,

hidup penuh dengan kemewahan hingga lupa dari mana awal kita ada,

lupa dengan orang tua kita bahkan kadang menganggap orang tua

sebagai pembantu kita.

Dengan mudahnya kita menyuruh mereka, memerintah

mereka untuk melakukan apa yang kita inginkan, tidak ingatkah saat

kita masih kecil, mereka memberi kita minum, memberi makan,

mengajari kita berjalan, mengajari kita berbicara, agar kelak, saat kita

besar, menjadi pribadi yang sempurna, berguna bagi semua.

Ayah dan ibu kita telah membesarkan kita, ayah dan ibu kita

telah merawat kita hingga kita jadi insan yang berbudi, hingga kita

menjadi manusia yang berbakti. Siang dan malam, tak pernah

terbedakan, selalu memeluk kita dengan penuh cinta dan kasih

sayang, gelap dan petang tak pernah jadi penghalang.

Dengan penuh kesabaran, ketulusan, mereka merawat kita,

membesarkan kita. Sekarang saat kita sudah sukses, sudah berhasil

mencapai segalanya dalam hidup ini, pantaskah jika kita melupakan

mereka, pantaskah jika kita menganggap mereka seperti pembantu

kita?

67


Mari kita perhatikan sebuah hadits nabi SAW, ketika sedang
bersama dengan para sahabatnya, Rasulullah SAW bersabda
”maukah aku tunjukkan dosa yang paling besar?”, “tentu kami mau ya
Rasulallah, yaitu menyekutukan Allah SWT dan durhaka pada orang
tua”.

Dengan dasar ini, tentu sangat jelas bagi kita bagaimana
seharusnya kita bersikap pada kedua orang tua kita, khususnya ibu
kita yang telah mengandung selama 9 bulan 10 hari, melahirkan kita
dengan taruhan nyawa, namun sang ibu rela demi kita, asal kita
selamat, apapun rela dikorbankan, bahkan nyawanya pun sekalian
demi anak yang disayanginya.

Begitu besar pengorbanan yang telah diberikan orang tua kita
untuk kita, karenanya hormati mereka, sayangi mereka, sebisa
mungkin sebagaimana mereka mengasihi kita selagi kita masih kecil,
cintailah mereka dengan cinta yang tulus tanpa pamrih, tanpa
mengharap budi.

Sadarilah...karena mereka kita ada, tanpa mereka kita tidak
akan pernah ada dan takkan pernah jadi apa-apa.(*)

68


69


ORANG TUA
ADALAH SEMANGAT BAGI KITA

“Jika kau kehilangan semangat dalam hidupmu,
pejamkanlah matamu dan bayangkan kedua orang tuamu,

saat kau buka matamu, kau akan lihat dunia
dengan lebih indah”
Filsafat India

Ungkapan di atas menawarkan satu solusi sederhana bagi kita
saat kita kehilangan semangat dalam hidup ini. cukup sederhana,
hanya dengan memejamkan mata dan bayangkan kedua orang tua
kita, bayangkan betapa besarnya tantangan hidup orang tua kita,
betapa besarnya tanggungjawab mereka untuk kita. Dan saat kita
buka mata, semangat kita akan kembali membara.

ini ibarat baterai yang sedang low, seketika setelah di charge,
baterai full kembali. tampaknya ini begitu sederhana tapi begitu
mujarab. setidaknya saya sendiri telah membuktikannya.

Ketika saya kehilangan semangat karena banyaknya tugas-
tugas kuliah yang harus segera diselesaikan, tingakt adaptasi saya
yang masih kurang di lingkungan yang serba baru, maklum
sebelumnya saya tidak pernah kemana-mana, tidak pernah jauh dari
orang tua, tidak biasa melakukan semuanya sendiri, tapi ketika kuliah

70


dan jauh dari orang tua semuanya harus dilakukan sendiri, mulai dari
urusan pakaian sampai dengan urusan perut, ditambah minimnya
keuangan, membuat saya semakin tertekan hingga kehilangan
semangat atau down.

Saat seperti itu,saya coba resep sederhana itu, saya pejamkan
mata dan saya bayangkan ibu saya, karena yang tersisa hanya ibu,
sementara bapak saya sudah meningggal sejak saya masih kelas 1
SMA. saya ingat, bagaimana ibu saya membangunkan saya di waktu
subuh, agar saya tidak telat sekolah, menyiapkan sarapan pagi untuk
saya dan ibu juga harus segera berangkat ke pasar.

Ibu saya adalah seorang penjual garam di pasar. pagi-pagi
sekali setelah sholat shubuh dan menyiapkan sarapan pagi untuk
saya, ibu sudah harus berangkat.

setiap hari, garam sebanyak lima puluh kilogram dibawa ibu ke
pasar, di”soon” dalam bahasa madura, artinya membawa sesuatu
dengan cara meletakkannya di atas kepala, lalu berangkat dengan
berjalan kaki sekitar sepuluh kilo meter menuju jalan raya dan
menunggu mikrolet yang mau membawa ibu saya ke pasar, karena
tidak semua mikrolet mau membawa garam dengan alasan takut
keropos pada mobilnya.

71


Jika dirasakan beratnya perjuangan ibu saya, hanya demi

menghidupi saya dan adik saya. Namun ibu tidak pernah mengeluh,

setiap hari ia lakukan itu tanpa pernah merasa lelah dan setiap pulang

dari pasar, ia selalu membawa pisang goreng kesukaan saya.

Jika demikian besar perjuangan dan pengorbanan ibu saya,

rasanya tidak pantas, tidak seharusnya saya kehilangan semangat,

yang pada akhirnya akan menghancurkan harapan dan cita-cita saya

dan tidak seperti yang ibu dambakan untuk saya. saya harus

semangat, untuk ibu saya, agar perjuangan ibu untuk saya tidak sia-

sia.

Tentu kita akan menjadi pribadi yang sangat berdosa jika

pengorbanan, semangat dan perjuangan orang tua, kita balas dengan

kemalasan kita. dengan menyadari itu, seketika itu pula semangat kita

jadi membara dan termotivasi kembali.

orang tua kita adalah semangat hidup kita. jangan pernah

hilangkan harapan mereka dengan sikap kita yang malas, jangan sia-

siakan pengorbanan mereka dengan sikap negatif kita dan jangan

pernah kau hancurkan angan-angan mereka, angan-angan agar kita

menjadi pribadi yang sukses dan berhasil dengan sikap kita yang tidak

semangat, dengan sikap kita yang tidak pernah sungguh-sungguh

mewujudkan segalanya.

72


Dalam sebuah kaidah arab dikatakan”Al-jaddu fil jaddi, wal
hirmanuu fil kasali”, yang artinya kesuksesan itu berada dalam
kesungguhan dan penyesalan itu berada dalam kemalasan. Sungguh-
sungguh dalam segala hal yang positip ini tampak dalam semangat
kita menyikapi semuanya dengan penuh komitmen dan tanggung
jawab. Dan jika kita kehilangan semangat, ingatlah perjuangan dan
pengorbanan orang tua kita untuk kita hidup yang lebih baik.

73


HABIS GELAP, TERBITLAH TERANG

“Tak selamanya langit itu kelam,
suatu saat kan cerah juga, hiduplah
dengan sejuta harapan, habis gelap

akan terbit terang”
(Rhoma Irama)

Habis gelap terbitlah terang, merupakan sebuah judul buku
tulisan R. A Kartin, yang bercerita tentang perempuan dan emansipasi
wanita. tapi disini kita tidak ingin membahas tentang emansipasi
wanita, kita hanya pinjam istilah itu untuk dijadikan suatu motivasi,
semangat dan kegairahan dalam hidup.

Tidak bisa dipungkiri, kita hidup memang selalu ada ujian,
cobaan, tantangan dan rintangan. itulah hukum alam semesta kita.
karena itu ketika semuanya datang dalam kehidupan kita, kita harus
sadar bahwa ujian, cobaan, rintangan dan tantangan itu adalah
sesuatu yang wajar dalam hidup, tugas kita adalah mengelolanya
dengan baik.

Dalam teori manajement konflik, ketika masalah datang, kita
diajarkan untuk fokus pada solusi, bukan fokus pada masalah, segera
mencari jalan keluar dari setiap kesulitan merupakan langkah yang

74


tepat saat masalah itu datang, daripada hanya berkutat pada masalah
itu sendiri.
Adakalanya masalah itu begitu sederhana, tapi karena kita tidak
segera menyelesaikannya, ditambah lagi dengan dramatisasi dari
masalah itu, membuat semuanya tambah rumit, karenanya jangan
pernah menunda untuk segera mencari solusi terbaik.

Dalam pelajaran IPA(Fisika) untuk menyelesaikan satu
kasus/masalah, kita diajarkan tiga langkah sederhana yaitu Diketahui,
Ditanya dan Jawab. langkah pertama diketahui, kita diminta untuk
menuliskan besaran apa saja yang diketahui, langkah kedua diketahui,
menuliskan variabel/besaran yang ditanyakan di soal dan langkah
ketiga jawab, kita diminta untuk menuliskan formula/rumus untuk
menjawab pertanyaan itu. dari sinilah jawaban dari persoalan yang kita
hadapi akan terjawab.

Dalam mengidentifikasi setiap variabel dalam persoalan itu,
kita harus peka dan cermat, tidak hanya pada hal-hal yang tampak
secara nyata, tapi juga pada hal-hal yang mungkin tidak tampak,
istilahnya adalah yang tersurat(tampak nyata) dan yang tidak tersirat
(tidak tampaknyata).

Jawaban dari masalah itu sesungguhnya ada/terletak pada
masalah itu sendiri. dalam menentukan solusi dari suatu masalah kita

75


harus memiliki keyakinan bahwa kita mampu menyelesaikan
persoalan itu dengan satu spirit bahwa Allah SWT (tuhan yang maha
esa) tidak akan pernah memberikan beban/masalah pada kita yang
kita sendiri tidak mampu menyelesaikannya. keyakinan ini penting
untuk menguatkan langkah kita.

satu hal lagi yang harus kita yakini bahwa ujian yang diberikan
Allah SWT kepada kita merupakan ukuran kualitas hidup kita,
karenanya yakinklah bahwa disetiap kesulitan pasti ada kemudahan,
sama halnya disetiap jalan naik pasti ada jalan turun, tidak selamanya
langit itu kelam, suatu saat akan cerah, karenaya hiduplah dengan
sejuta harapan, habis gelap akan terbit terang.

76


77


HIDUPLAH DENGAN WAJAR

“ Berbuatlah untuk duniamu, seolah-olah engkah
akan hidup selamanya dan beribadahlah untuk
akhiratmu seolah-olah engkau akan mati besok”

(Hadits Rasulullah SAW)

Ada keseimbangan dalam hidup ini, itulah makna kewajaran.
hidup yang wajar berarti hidup yang seimbang, melakukan aktivitas
dunia dengan penuh semangat dan kesungguhan, namun tidak
melupakan kehidupan akhirat, kehidupan yang kekal dan abadi.

Ada banyak kisah dan contoh perilaku manusia yang tidak
wajar(tidak seimbang) yang pada akhirnya berujung pada kehancuran.
kebangkrutan dan ketidaknyamanan.

Satu kisah dimasa nabi Muhammad SAW, ada seorang
sahabat yang sangat rajin beribadah di masjid bersama nabi, nama
sahabat itu adalah tsa`labah. namun ada satu keganjilan pada sahabat
tersebut yakni sehabis sholat berjamaah, dia langsung cepat-cepat
keluar meninggalkan masjid, seolah-olah ada sesuatu yang sangat
penting yang harus segera ia kerjakan di luar.

78


karena seringnya hal itu dilakukan, akhirnya rasulullah SAW
bertanya pada sahabat tersebut “wahai tsa`labah, mengapa sehabis
sholat engkau langsung bergegas pergi meninggalkan masjid”, tanya
Rasulullah SAW pada Tsa`labah. kemudian Tsa`labah menceritakan
bahwa ia hanya mempunyai satu jubah(baju gamis) dan itu harus
bergantian dengan istrinya. Tsa`labah menceritakan tentang
keadaannya yang fakir dan meminta agar rasulullah SAW
mendoakannya agar terlepas dari kefakirannya.

mendengar cerita Tsa`labah rasulullah SAW bersimpati dan
menerima permintaan Tsa`labah untuk mendoakannya dan menyuruh
Tsa`labah untuk memelihara seekor domba.

Seiring waktu yang terus berjalan, domba-domba peliharaan
Tsa`laba semakin banyak hingga ia semakin repot mengurus domba-
dombanya dan ini membuat tsa`labah mulai tidak sempat lagi untuk
sholat berjamaah di masjid bersama nabi.

puncaknya ketika tiba saat dimana zakat harus dikeluarkan
karena sudah memenuhi nisabnya, Tsa`labah ingkar dan tidak mau
mengeluarkannya, Tsa`labah mulai sombong dan lupa diri.

Harta yang melimpah terkadang memang melenakan kita
hingga kita lupa bahwa ada kehidupan yang kekal abadi, dimana yang

79


kita perbuat akan dimintai pertanggungjawaban, dan sebaik-baik bekal
menuju kehidupan abadi itu adalah amal yang soleh.

karena ingkar dan lupa diri itulah, akhirnya Allah SWT
mengembalikan Tsa`laba pada keadaannya semula, hidup serba
kekuranga dan kefakiran. domba-dombanya mulai kena penyakit satu
dsatu demi satu dan akhirnya mati hingga tak tersisa.

itu adalah kisah dan pelajaran bagi kita agar bisa hidup yang
wajar, hidup yang seimbang, antara kebutuhan duniawi dengan
kebutuhan ukhrawi. karena dengan hidup yang wajar dan seimbang
kita akan sampai pada tujuan kehidupan kita yang sesungguhnya,
seperti halnya kereta api yang senantiasa berjalan pada dua rel, akan
sampai pada stasiun tujuan dengan selamat.

Sebaliknya jika hidup kita tidak wajar, tidak seimbang maka kita
akan sampai kehancuran, kebangkrutan dan ketidaknyamanan seperti
halnya kisah Tsa`labah di masa Rasulullah SAW.

Di era sekarangpun banyak kita jumpai, seorang pejabat, yang
terjebak dalam megahnya dunia bahkan kemewahan yang sudah
dimilikinya belumlah cukup hingga akhrinya terjebak dalam dunia
korupsi, manupalasi, dan pada akhirnya di penjara, hartanya disita,
jauh dari keluarga indahnya dan hidup dalam penderitaan.

80


Oleh karena itu, hiduplah yang wajar, apa adanya serta
mensyukuri semua yang telah kita miliki sekarang, apapun
keadaannya tanpa pernah mengeluh dan tetap berusaha untuk
mencapai yang terbaik dengan cara yang baik pula.

lakukanlah segala hal yang menjadi tugas dan kewajiban kita
dengan sungguh-sungguh, penuh semangat karena disitulah kunci
hidayah dan pertolongan Allah SWT akan datang bagi kita. Al-
mujahadhu miftahul hidayah yang artinya sungguh-sungguh itu adalah
kunci turunya hidayah Allah SWT.

81


KETIKA KITA TAK BERDAYA

“Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan sholat”
(QS: Al-Baqarah)

Roda kehidupan terus berputar, kadang diatas, adakalanya
juga dibawah. Seakan telah menjadi hukum Alam, manusia selalu
diantara dua sisi dalam hidupnya. Sedih dan tawa, duka dan bahagia
senantiasa mewarnai hidup.

Inilah yang mestinya harus kita sadari dengan kesadaran yang
sesungguhnya. Ketika kita tak berdaya, jangan lalu menyerah.
Mungkin roda kita masih posisi dibawah, berusahalah dan berdoalah
agar roda hidupmu bisa berputar ke atas.

Jadikan Allah SWT sebagai yang pertama “mendengar dan
merasakan” derita yang kita alami. Jadikan Allah SWT sebagai
labuhan curahan perasaan kita, karena hanya Allahlah yang maha
mendengar segala keluh kesah dan hanya Allahlah yang bisa
mengubah putaran roda menjadi ke atas.

Kita terkadang melupakan ini semua. Disaat kita tidak berdaya,
kita lebih banyak curhat sama teman, sahabat atau orang lain.

82


terkadang memang bisa menyelesaikan masalah, tapi tidak sampai
pada akarnya. Ketika kita tak berdaya, bermohonlah pada Allah SWT
(Tuhan yang menguasai semua urusan).

83


DAFTAR PUSTAKA

Costa, A.L., Garmston, R. J. (2005). Cognitive Coaching Foundation
Seminar: Learning Guide (6th Edition). Colorado: Center of
Cognitive Coaching.

Dharma, A.(2020) Nilai dan Peran Guru Penggerak. Modul
Pendidikan Guru Penggerak Kemdikbud:Jakarta

Dharma, A.(2020) Visi Guru Penggerak. Modul Pendidikan Guru
Penggerak Kemdikbud:Jakarta

Goodrich. G. (2017). Moral Courage TM Seminar. USA: The Krause
Center for Leadership and Ethics, The Citadel

Gossen, D. C. (2001). Restitution: Restructuring School Discipline.
North Carolina: Chapel Hill.

Grogan, M. (2013). The Jossey-Bass Reader on Educational
Leadership (3rd Edition). New Jersey: John Wiley & Sons, Inc,.

Kidder, R.M. (1995). How Good People Make Tough Choices
Resolving the Dilemmas of Ethical Living, USA: HarperCollins
Publishers

Kusuma, D, dkk. (2020). Pembelajaran Sosial dan Emosional. Modul
Pendidikan Guru Penggerak Kemdikbud : Jakarta

Kusuma, L & Lutfhah, S (2020). “Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid
Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi. Modul Pendidikan guru
penggerak Kemdikbud:Jakarta

84


Nurcahyani, A, Rajasa, S. (2020). Pengambilan Keputusan Sebagai
Pemimpin Pembelajaran. Modul Pendidikan Guru Penggerak
Kemdikbud: Jakarta.

Rafael, P.S.(2020). Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional Ki Hadjar
Dewantara.Modul Pendidikan Guru penggerak
Kemdikbud:Jakarta

Rukiyati, Purwastuti, L.A., Haryatmoko. (2018). Etika Pendidikan,
Yogyakarta: Penerbit Andi (Anggota IKAPI).

Sari, I, Suharsih, S. (2020). Pengelolaan Program yang Berdampak
pada Murid. Modul Pendidikan guru Penggerak Kemdikbud :
Jakarta.

Suharsi, S, Widiastuti, Y. (2020). Pemimpin dalam Pengelolaan
Sumber Daya.Modul Pendidikan guru penggerak
Kemdikbud:Jakarta

Wijayanti, D, dkk. (2020). Coaching. Modul Pendidikan guru
penggerak Kemdikbud : Jakarta.

Yayasan Pendidikan Luhur. (2006). Foundation for Excellence in
Education, Modul On Ethics.

Yuannita, T.P, dkk (2020). Budaya Positip. Modul pendidikan guru
penggerak Kemdikbud : Jakarta

85


Tentang Penulis

Jumad. Sehari hari adalah guru di SMA Negeri
1 Singosari, Kabupaten Malang. Fisika adalah
bidang studi yang diampunya setelah lulus dari
Universitas Negeri Malang tahun 2003. Tahun
2021 Lulus S2 pada program studi Magister
Pedagogi Universitas Muhammadiyah Malang.

Selama menjadi guru : aktif sebagai pembina OSIS
(2003-2004), waka kesiswaan (2004-2005), Waka Humas
(2005-2007). Selama menjabat sebagai Wakil kepala Sekolah:
mengawali penerbitan buletin Al-Insyirach tiap hari Jum`at
(2003), mengawali terbitnya majalah Sekolah “Galaksi” (2004)
dan menjadi pembina langsung sampai dengan saat ini, Publik
Relation sekolah (2006-2007), Tim pengembang sekolah/Komite
Sekolah (2004 sd. 2014), Koordinator Penilaian (2013 sd. 2021),
Staff Humas Bidang Website dan media Sosial (2021 sd 2022),
Waka Humas (2022)

Aktif dalam kegiatan kemasyarakatan : Tim Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri perdesaaan
Generasi Sehat dan Cerdas (2008 – 2010), sekretaris Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa (2013-2019), Pemimpin
Redaksi Majalah Suara Mandiri (2009 – sekarang), Inisiator
berdirinya perpustakaan Desa Mandiri Cendekia(2017).

Bidang Publikasi Ilmiah : Menulis Buku Fisika : Dokter
Fisika 12 (2014), Best practice: pemanfaatan free weblog

86


sebagai media pembelajaran fisika di era pandemic covid-19
(2020), Jurnal Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur :
Pemanfaatan Free Weblog Sebagai media pembelajaran Fisika
Berbasis Web. (2019). Jurnal Peneltian kebijakan pendidikan
Kemdikbud : The Implementation Of Semester Credit Sistem
Policy In State Senior High School (SMAN) 1 Lawang (2021),
Buku : Sistem Kredit semester di SMA dalam perspektif Analisis
Kebijakan Publik (2021). Buku : Guru Penggerak, Langkah Baru
Menuju Transformasi Pendidikan (2022).

87


88


Click to View FlipBook Version