Tim Kurator: Pembukaan:
1. Nuning Y. Damayanti Jum’at, 22 Juli 2022 pukul 16.00 - 18.00 WIB
2. Arleti M. Apin
3. Citra Smara Dewi Pameran Berlangsung:
23 Juli - 22 Agustus 2022
Di Galeri Virtual Makmoer Art Project atau
Channel Youtube Makmoer Art Project
Email: [email protected]
Panitia Pelaksana
PROF. SETIAWAN PROF. ENDANG ANNA SUNGKAR LINA SYAHRIR DYAH PARAMITA
SABANA, M.FA CATURWATI Ketua pelaksana CANDRAVARDANI
Penasehat Wakil Ketua
Penasehat Wakil Ketua
CITRA SMARADEWI NUNING DAMAYANTI ARLETI M. APIN ARIESA PANDANWANGI DEBORAH RAM MOZES SIGIT PURNOMO ADI
Kurator Kurator Kurator Ketua Tim Buku/ Penerimaan Galeri Virtual/E-Catalog/
Humas & Publikasi Pendaftaran Karya Desain Grafis E-Poster
RINI MAULINA LILIS NURYATI SABANA SRI SAPTAWATI PUJI RAHAYU I.G.P.A MIRAH
Sekretaris Bendahara Kordinator Wilayah Kordinator Wilayah RAHMAWATI
Kordinator Wilayah
Kata Sambutan
Oleh: Prof Dr Setiawan Sabana, MFA
PEREMPUAN PERUPA DAN DIRINYA
Perhelatan seni rupa Dewasa ini keberadaan
Indonesia identik
dengan kaum lelaki. perempuan perupa di Indonesia
Pelukis, pematung,
pegrafis kebanyakan sudah biasa. Garasi Seni 10
lelaki. K e t i k a
pendidikan tinggi pernah menggagas kegiatan
seni dibuka, misalnya
Seni Rupa ITB ( Sekarang FSRD ITB), pameran seni rupa khusus untuk
mulai meningkatnya jumlah
mahasiswi seni rupa. perempuan dalam tema
Dari fakta itu berkembang "Perempuan Perupa dan Pandemi",
jumlah mahasiswa dan mahasiswi
yang cukup berimbang atau Perempuan Perupa di Bumi Kertas
proporsional. Peminat FSRD bukan
hanya seni rupa murni juga desain Nusantara. Sekarang Perempuan dan
(DKV), Desain Interior, Desain Produk
dan Kriya. Dirinya, sebuah tema yang kian
Peminat Seni Murni meningkat menggali nilai-nilai perempuan lebih
dengan peminat terbanyak pada Seni
Lukis, Seni Grafis dan Seni Patung. dalam lagi.
Seni Keramik peminatnya terbatas.
Proporsi ini berlangsung sampai Saya berharap sambutan ini
sekarang. Keadaan tersebut berlaku menggairahkan aktivitas dan
sampai hari ini. Di luar kampus kreativitas insan perempuan dalam
perempuan perupa cenderung perhelatan seni di Indonesia lebih
bertambah. bermakna lagi. Semoga. Insya Allah
Bandung, 6 Juli 2022.
Kata Sambutan 5
Kata Sambutan Ketua Pameran
Oleh: Anna Sungkar
Syukur Alhamdulillah Rini Maulina, dan Lilis Nuryati Sabana
Pameran Seni Rupa sebagai Bendahara.
Virtual “Perempuan
Perupa di Bumi Kertas Saya menyebut satu persatu
Nusantara 2022” anggota tim kerja ini karena
dapat terselenggara. pengetahuan saya yang ikut terlibat
Hal ini dapat terjadi sebagai anggota tim dalam pameran
karena kerja keras anggota panitia tahun lalu. Bahwa pameran
yang telah bersusah payah perempuan yang melibatkan para
mendaftarkan dan menginventarisasi peserta dari seluruh penjuru tanah air
karya yang masuk, dan itu tidak membutuhkan komunikasi dan
terlepas dari jasa Deborah Ram Mozes koordinasi yang intens. Mengingat
serta para Koordinator Wilayah yaitu tidak adanya pertemuan secara fisik,
Sri Saptawati, Puji Rahayu, dan I.G.P.A maka percakapan vitual dan telpon
Mirah Rahmawati. Karya-karya yang serta internet menjadi satu-satunya
masuk tersebut kemudian dipilih dan cara berkoordinasi di masa pandemi
diberi komentar oleh tiga kurator yang yang lama berakhirnya ini. Dengan itu
handal: Citra Smaradewi, Nuning saya merasakan bahwa kerja panitia
Damayanti, dan Arleti M. Apin. Hasil tahun ini jauh lebih baik dibandingkan
kurasi kemudian ditampilkan dalam tahun lalu dengan beberapa ukuran,
galeri virtual Makmoer Art Virtual yaitu: koordinasi yang sangat lancar,
Gallery yang dimiliki oleh Sigit komunikasi yang baik, karya-karya
Purnomo Adi. Dan pada akhirnya yang lebih baik, dan jadwal
katalog ini dapat dibaca dan dinikmati pelaksanaan yang tepat waktu. Untuk
oleh kita semua tak terlepas dari kerja itu, sekali lagi saya mengucapkan
keras Ariesa Pandanwangi sebagai apresiasi dan terima kasih kepada
Ketua Tim Buku, Humas dan Publikasi. para anggota panitia dan hasil
Serta lancarnya proses pameran ini kerjanya, juga dukungan dari para
karena adanya Sekretaris yang dijabat
6 Kata Sambutan
penasehat: Prof. Setiawan Sabana, ada komponen dasar yang tidak
M.FA dan Prof. Endang Caturwati, online, yaitu armada transportasi
serta tak lupa kepada Wakil Ketua: yang mengantarkan barang sampai ke
Lina Syahrir dan Dyah Paramita rumah. Adapun benda-benda yang
Candravardani. dihantarkan itu menggunakan kardus
dan kertas sebagai bahan
Pameran kali ini diikuti oleh 62 pembungkus. Itulah sebabnya, dalam
peserta dari provinsi DKI Jakarta, Jawa masa pandemi yang serba sulit ini,
Barat, Banten, D.I. Yogyakarta, Jawa industri kardus, packaging, dan
Timur, Bali, Kalimantan Tengah, pembungkusan berbahan kertas
Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, justru berjaya. Demikian pula industri
dan Sulawesi Utara. Hal ini pulp yang mengolah kayu menjadi
menunjukkan antusiasme yang tinggi kertas terus meningkatkan kapasitas
terhadap terselenggaranya pameran karena kebutuhan yang terus
ini. Adapun karya-karya yang tampil membesar. Karenanya, saya mulai
dalam pameran ini hampir secara meragukan kebenaran ramalan
keseluruhan menyiasati kertas berakhirnya zaman kertas. Suatu
sebagai media dasar dalam berkarya. nubuat yang sudah didengungkan
Dari sana kita dapat melihat oleh Alfin Toffler pada awal tahun
banyaknya kemungkinan- 1970an dengan dua bukunya yang
kemungkinan yang muncul dari terkenal, “The Third Wave” dan
pengolahan bahan kertas. Pameran ini “Future Schock”. Lima puluh tahun
juga ingin menunjukkan bahwa kertas setelah kedua buku itu diterbitkan,
yang dahulu pernah diramalkan akan produksi kertas terus bertambah,
musnah, pada kenyataannya tetap bukannya hilang.
menjadi dasar dalam penciptaan
karya seni rupa yang tidak ada Belum lagi dengan isu
habisnya. Sehingga ramalan akan lingkungan yang menghantam
punahnya kertas nampaknya tidak penggunaan plastik karena
terbukti. Hal ini dapat terlihat dalam mengotori lautan sampai ke Kutub
kehidupan sehari-hari di masa Utara, membuat orang kembali ke
pandemi yang katanya serba online kertas sebagai bahan yang ramah
itu. lingkungan dan sampahnya dapat
kembali bersatu dengan bumi. Kertas
Sedikit merenung, ternyata sebagai material industri, pada
dalam perniagaan online tetap saja akhirnya akan memicu dunia seni
Kata Sambutan 7
rupa kontemporer untuk berkarya terus berkreasi dengan ide-ide baru
dengan mengunakan bahan dasarnya. ketika bergumul dengan kertas.
Kembali ke pameran “Perempuan Karenanya, doa saya adalah pameran
Perupa di Bumi Kertas Nusantara tahun depan akan terus lancar dan
2022”, ternyata pameran berbahan bertambah banyak peminatnya dari
kertas terus relevan dengan seluruh provinsi di Nusantara. Terima
perkembangan zaman. Hal itu kasih.
menjadi tantangan kita semua untuk
8 Kata Sambutan
Pengantar Kuratorial
Oleh: Nuning Y. Damayanti
Pameran deformasi bentuk stilasi figur
“Pameran Perempuan perempuan dan bunga tersebut juga
Perupa di Bumi Kertas memperlihatkan alternatif mix Media
Nusantara 2022”, kertas dengan logam, kain,kayu dan
pameran Nasional lain sebagainya. Ada visualisasi
yang digelar secara menampilkan produk seni Kriya
Virtual ini merupakan berupa karya yang dibangun dari
pameran ketiga yang benda-benda limbah keseharian
diwakili peserta khusus perupa sehingga terlihat unik, juga memiliki
perempuan dari berbagai wilayah nilai artistik. Tema keseharian dan
Indonesia. Pameran tahun ini kecenderungan naratif dalam karya
mencoba menawarkan karya seni yang yang dipamerkan memperlihatkan
dibuat dengan bahan dasar kertas kemampuan sejumlah perupa yang
melalui olahan secara kreatif. baik, bila dilihat dari kemampuan
menggambarkan bentuk melalui
Visualisasi karya didominasi oleh beragam gaya diantaranya realis,
obyek dan subyek figur perempuan naturalis, simbolis, juga abstrak.
dan bunga, salah satu kekuatan Karya-karya diwujudkan dalam
perupa perempuan Indonesia dalam bentuk dwimatra (2Dimensi),
menyampaikan ekspresi dirinya dalam Trimatra (3Dimensi) dan Relief.
simbolisasi tersebut. Karya-karya
tersebut sesuai dengan tujuannya Visualisasi karya-karya yang
menjadi karya Ilustratif dan naratif inovatif secara eksperimentatif dan
yang sangat komunikatif dalam bermain terlihat seperti tanpa beban
menyampakan pesannya dengan baik diantaranya adalah, Luh
sehingga mudah dipahami, yang Budiaprilliana, “Bunglon Aprillia”,
dibuat dengan beragam teknik terlihat dibuat dengan teknik
drawing dengan medium pinsil, pewarnaan cat Akrilik pada bidang
ballpoint, pinsil warna, cat air, cat Anyaman dan digabung dengan Print
akrilik dan ada juga cat minyak. Foto pada kertas Linen. I.G.P.A Mirah
Rahmawati, gambaran alam floral
Tampilan yang terlihat cukup dan figur feminin, dekoratif khas Bali
dominan adalah teknik kolase dan sedangkan Melati Yusuf, “Woman”,
eksperimen media dengan bahan komposisi kolase kertas, sama-sama
dasar kertas digabung dengan teknik menggabungkan pewarna glitter dan
Sulam, Bordir, Kolase dan lainnya. acrylic di atas canvas. Rosalia Ratih
Rangkaian yang tampil dengan Darmawati, membentuk sepasang
figur manusia dengan wajah topeng
Pengantar Kuratorial 9
yg dibentuk dari olahan limbah kertas Karya Ni Wayan Penawati,
dan lem kemudian diwarna dgn akrilik “Sweet”, berupa bulatan gulungan-
dan kanji yang inovatif. Edya Asmara, gulungan kertas diwarnai gradasi
“Kesadaran”, obyek ilustrasi berupa putik ke warna pink, dalam bentuk
topeng dibuat pada kertas hasil dari melingkar kontras diatas board kayu
pelepah dan daun pisang. Sedangkan berwarna hitam. Ike Ratnawati, “Yang
karya Puji Rahayu , yang berjudul terpinggirkan”, komposisi kolase
“Nun” tampak sederhana tapi tampil kertas dan benda-benda temuan
kuat, memanfaatkan limbah karton yang diterapkan pada bidang yang
wadah telur dan pewarnaan acrylic diwarna dengan cat tembok. Toyibah
membentuk perahu berukuran cukup Kusumawati, menampilkan karya
besar, 100x150cm. Karya Yooce yang dibentuk dari limbah kertas yg
Tutkey, “Perempuan di Rimba”, diwarna Berti Alia Bahaduri,
memanfaatkan limbah kertas, Senandung segara, mix media kolase,
karton/kardus dan kalender bekas cat air. Diyah Vardani gambaran
diwarnai dengan cat akrilik. Vidya komposisi beragam bunga tersusun
Sukma Nurhandayani, dengan karya dari beragam limbah kemasan
“Persona”nya, memvisualisasikan makanan, benda-benda keseharian
wujud topeng, dibuat dari kertas daur dengan menggunakan lem. Atridia
ulang dan pewarnaan cat akrilik. Wilastrina, ilustrasi dengan gaya
dekoratif dengan teknik dan material
Ada juga beberapa perupa Mix Media Fitri Gurnitasari, Smilling
memanfaatkan karakter kertas tissue Flower, mix media, kolase kertas. Sri
yang rapuh tetapi bisa tampil menjadi Supriyatini memunculkan figur
kuat sebagai media seperti karya perempuan teknik kolase limbah
Dewi Ulantina, komposisi warna beragam kertas membentuk figur
dibentuk dari Kolase tissue paper yang perempuan.
diwarna dengan cat air. Jenar
Sukaningsih, “Ros 2”, keindahan, Karya Belinda Sukapura Dewi,
ilustrasi floral, dengan media cat air, berjudul “Latoha”, tumpukan dan
pada kertas tissue tampil unik. olahan seperti kertas daur ulang
Insanul Qisti Barriyah relief kolase menjadi tekstur yang unik muncul
kertas dan material alami yang dibuat pada permukaan kanvas. S. Ken Atik,
secara manual menjadi tampilan memberi judul karyanya
yang unik. Ika Ismurdiyahwati , “Metaverse”, berupa komposisi
“Bayangan”, gambaran wajah dibuat potongan kertas warna dan karton,
dengan cara mix media kertas, beragam warna menjadi komposisi
benang, logam dll. Menik Retnadi, abstrak, seperti juga karya Ira Adriati,
Hope of Mother Nature, karya yang “Perahu Indung”, terlihat terinspirasi
dibuat Mix media lukisan cat air & dari motif geometris dekoratif toraja
sulaman tangan sebagai aksen yang dan Batik, dibuat dengan teknik
unik tumpukan kolase diatas kertas kolase dan lipat kertas. Satu-satunya
daur ulang. Fenny Rochbeind, Mask perupa perempuan yang memakai
and Paper Bag, teknik Kolase terlihat teknik fotografi, kemudian dibuat
seperti dari limbah paper bag yang menjadi rupa tiga dimensional
diwarnai dengan blok/opaque cat
Akrilik.
170 Pengantar Kuratorial
dengan cara memotong dan melipat putih melalui media tinta hitam,
karya Luki Lutvia, dan juga satu- Vonny Indah, dengan karya yang
satunya yang menampilkan Video Art naratif dan puitis “Walking Time”,
adalah Ariesa Pandanwangi karya “Tea time”, “Playing in the garden”,
yang dibentuk berupa lembaran “let's swing”, juga menjadi menonjol
kertas kemudian diinstal membentuk karena berukuran mini,
tirai bermotif bunga tampil bergerak menggunakan media cat air dan
dan puitis. drawing mix media ballpoint pada
kertas. Karya Siti Sartika,
Sejumlah perupa perempuan “Matahariku”, mengolah figur
juga ada yang menggunakan teknik manusia dengan kekuatan teknik arsir
dan media konvensional, diantaranya pada media kertas berwarna hitam
adalah Francisca CS, memberi judul putih saja. Aulia Azahrah, “Simfoni
karyanya “Merekah bunga”, sangat Seorang Dara”, perupa yang melukis
dipengaruhi oleh china painting, dengan media akrilik pada kertas.
menggunakan tinta cina pada kertas Alliya Rahma Heriadi membuat karya
berukuran besar yang terbagi menjadi “ Wanita Nusantara”,
tiga bagian, 280x230cm, sedangkan mempergunakan pensil dan ballpoin
Farida Wahyu memakai cat air pada pada kertas, membentuk figur
kertas, mengolah bentuk figur wanita. Karya Shopia Himatul Alya, “
manusia dan binatang. Karya Ika AIK Satukan Cahaya”, karya dengan gaya
KM, berjudul “ Terpasung ” realis simbolik menunjukan
memperlihatkan kepiawaiannya kerkuatan mix media pensil warna
menggunakan media ballpoint pada dan pastel di atas kertas. Sedangkan
kertas dengan teknik Drawing dan ”Padung-padung mejile 2”, karya
arsir. Dieni Nuraini, karyanya yang Ariani Rachman juga memperlihatkan
berjudul “Leaf”, tampil sederhana keunikan teknik Mix Media pada
dengan kekuatan teknik menggambar limbah kertas koran. Le Lie Yung, “in
pensil warna di atas kertas. Sifa Modestly, akrilik pada canvas. Karya
Anindia, dengan karyanya yang Zeta Ranniry , “Take a Break”, teknik
berjudul “Pengrajin Wayang” dibuat gambar dengan media pinsil warna
dengan media cat air pada kertas, pada kertas. Karya yang
memperlihatkan penguasaan teknik menggambarkan angsa dan unggas
yang cukup baik. Mia Syarief membuat lainnya dibuat dengan sulam benang
lukisan figur perempuan dengan terlihat diwarnai pewarna kain pada
media cat air, Budiyatmi melukis permukaan karton ciptaan Sukrillah
Krisan Kertas dengan media akrilik dengan kecermatan dan tampil apik.
pada kertas, Sri Rahayu melukis Lesh Dewika, dengan karyanya
dengan gaya dekoratif pada kain “Eccedentesiast”, menampilkan
dengan teknik batik painting dengan wajah perempuan dan bunga,
judul “Pesona Keluarga Ayam”, Ni Luh komposisi cut paper art yang diwarna
Gde Widiani membuat figur wanita dengan cat air pada kertas.
dan tokoh mitologi Jatayu dengan
teknik drawing yang apik dan presisi Karya-karya lain dalam
memunculkan kekuatan warna hitam pameran yang sangat beragam ini
Pengantar Kuratorial 181
didominasi teknik kolase, alternatif karya Tiarma Dame Ruth Sirait salah
mix media, juga kekuatan teknik seorang perupa perempuan
konvensional yang dikuasai oleh Indonesia yang sudah cukup dikenal
perempuan perupa dengan sangat di Asia Tenggara. Karyanya berjudul
baik, meskipun terasa agak monoton, “Pink to Punk Couple”, maneqin yang
bila tidak ada karya perupa diberi kostum dari limbah kartu
Daryagitha Rizal, berjudul “Breeze”, telepon dan kertas daur ulang dilapisi
yang dibuat dengan teknik Cetak kostum kertas refleksi, terlihat seperti
Grafis konvensional linocut, kekuatan lembaran logam dan ring logam
warna hitam putih terlihat menjadi sebagai pengikat medium lainnya,
sangat atraktif, karena menjadi seperti patung maneqin
keberbedaannya yang dengan kostum fashion yang selain
memperlihatkan karakter dinamis ironi juga memberi pesan futuristik.
torehan alat cukil pada bahan
linolium yang sangat khas ketika Dari pengamatan yang sangat
dicetakan pada permukaan kertas. terbatas melalui tayangan di layar
Karya lain yang cukup menarik komputer, tentunya tidak mudah
perhatian adalah karya Savitri, untuk bisa membaca dan
berupa lampu duduk yang dihiasi menarasikan unsur-unsur rupa serta
lapisan lembaran kertas bermotif value estetis ciptaan perupa
flora, yang diterakan dengan teknik perempuan dalam pameran ini secara
Ecoprint. Kemudian diaplikasikan rinci. Karya karya memperlihatkan
pada lampu duduk, menjadi karya kecenderungan fitrah wanita yang
kriya yang sangat unik dan sangat bergaya naratif, bercerita tentang
apik. dirinya. Karya naratif yang
menunjukkan keterbacaan teks
Sebenarnya ada dua karya yang dalam wujud visual yang kadang bisa
memiliki kesamaan tetapi juga langsung dipahami alur narasinya,
menyiratkan kehidupan paradoks, akan tetapi seringkali juga bermakna
antara masa lalu, masa kini dan masa ganda atau jamak. Representasi seni
depan, bila dilihat dari wujud memang sangat khas karena bisa
3Dimensi dan dari pilihan medium, mewakili menarasikan realitas yang
warna juga judul karya. Kedua karya tidak bisa dinarasikan melalui kata-
ini menjadi sangat menonjol dan kata. Visualisasi karya-karya perupa
menarik untuk diperbincangkan. perempuan peserta “Pameran
Keduanya sama-sama menampilkan Perempuan Perupa di Bumi Kertas
maneqin sebagai “obyek yang Nusantara 2022”, bisa juga
didandani” secara berbeda dengan merupakan juga gambaran bhineka
kostum yang unik dan tampil sebagai tunggal ika yang tampil harmoni,
karya kontemporer. Karya ciptaan Lilis menyampaikan pesan kedamaian dan
Nuryati, berjudul “Bebegig cantik”, kebersamaan. Indah dan tetap
maneqin itu memakai kostum dari sebagai narasi perempuan yang
olahan mix media limbah kertas koran mengharu biru kadang juga bisa
dipadupadankan dengan kain motif membahagiakan penglihatan.
hasil ecoprint. Karya lainnya adalah
21 Juni 2022
192 Pengantar Kuratorial
Pengantar Kuratorial
Oleh: Arleti M. Apin
Manusia sebagai kegiatan; bekerja bermain, menari,
makhluk sosial tak bahkan dalam kondisi emosi mulai
terpisahkan dari dari ekspresi tawa, galau,sedih,
hubungan dengan hingga serius. Selain itu beberapa
sesamanya,. perupa menyuguhkan manusia
Kelompok manusia melalui ungkapan lain, bagian torso
kemudian melakukan diwakili lewat art wear,atau
aktifitas yang saling menggambarkan bagian wajah
melibatkan. Keterkaitan ini pasti dengan wujud topeng.
mendatangkan banyak hal fisikal dan
emosional . Kelompok manusia Menceritakan manusia
senantiasa berinteraksi satu dengan dengan lingkungan dan kegiatan
yang lain karena kebutuhan di merupakan refleksi hubungan erat
kegiatan yang dilakukan. Saling diantaranya . Ini adalah suatu
mengisi, saling membantu hingga hal ungkapan tentang konsep diri, yaitu
yang negatif senantiasa melibatkan ketika seseorang memiliki persepsi
kehadiran manusia lain. berkaitan dengan manusia itu sendiri
terlepas dari hubungan pribadi
Sebagian besar perupa ataupun manusia lain di luar dirinya.
memilih untuk mengolah objek
manusia dalam karyanya, terlepas Aspek gambaran diri yang
dari penggabungan objek manusia meliputi; perasaan, keyakinan, nilai,
dengan objek lain pemandangan atau dan pengalaman dengan lingkungan
pun dengan aktifitasnya. Apakah itu jelas sekali terlihat dalam pilihan
bagian dari tubuh manusia, misalnya dominan objek perupa dalam
menggambarkan mata atau bibir pameran ini.
sebagai bagian dari wajah. Tangan
dan jemari mewakili tubuh maupun Selain objek manusia sejumlah
dalam keutuhannya. perupa menyukai tema flora atau
fauna dalam karya mereka. Objek ini
Manusia juga ditampilkan seperti halnya tema manusia,
sebagai objek dalam ungkapan ditampilkan dalam bagian kecil atau
utuh, dalam gabungan benda lain
Pengantar Kuratorial
103
ataupun dalam bentuk luas seperti permainan unsur- unsur dasar
pemandangan alam. sebagai 'permainan' kreatif mereka
tanpa keinginan terikat objek yang
Sedang sejumlah kecil perupa dikenali secara spesifik. Seperti tak
memilih objek bebas tanpa mengacu terganggu untuk melakukan kegiatan
pada objek tertentu, murni berkesenian dikaitkan pada objek
melakukan eksplorasi garis, bentuk, yang dikenali.
tekstur dan warna sebagai media
ungkapnya. Sepenuhnya menikmati
141 Pengantar Kuratorial
Pengantar Kuratorial
Oleh: Citra Smaradewi
Menulis historiografi seni Tengah. Keterwakilan perupa dari wilayah Jawa
rupa Indonesia tak dapat memang masih mendominasi diikuti wilayah
dipisahkan dari dinamika lain diluar pulau Jawa dan Bali.
seni rupa yang berkembang
di seluruh pelosok bumi Pulau Jawa memang memiliki sejarah
Nusantara. Sebagai negara Panjang. Menurut Benard Mekke dalam
kepulauan yang Nusantara Sejarah Indonesia, sebagian sejarah
masyarakatnya mendiami kepulauan Indonesia, walaupun tidak
daratan, pegunungan, dan pesisir pantai, semuanya, adalah sejarah Jawa. Sumatera juga
menghantar Indonesia sebagai bangsa dengan memiliki peran penting dalam sejarah,
kekuatan dan karakteristik seni budaya berbasis terutama bagian Timur dan Utara, sementara
multikultur. Spirit multikultur ditandai dengan pedalaman Kalimantan dan Sulawesi dapat
kekayaan suku-suku bangsa dengan adat dibilang memiliki sejarah berbeda, karena
istiadat, bahasa, dan kepercayaan yang hanya wilayah pantai yang terpengaruh Jawa
berbeda-beda. Semua ini merupakan deposit dan Sumatera. Hal tersebut terkait dengan
budaya (cultural capital) yang sangat besar yang kondisi geografis tanah Jawa yang subur dengan
membedakan bangsa kita dengan bangsa lain. curah hujan tidak terlalu besar dan tanah hasil
erosi vulknaik. Peradaban Hindu dengan
Salah satu deposit budaya yang tak kedudukan raja Jawa yang paling kuat
boleh diabaikan adalah karya-karya seni rupa membuat Jawa sebagai pusat peradaban masa
yang diciptakan para perempuan perupa silam.
Nusantara. Potensi seni rupa Nusantara dapat
dicermati pada pameran “Perempuan Perupa Sejalan dengan perkembangan
di Bumi Kertas Nusantara 2022”, Dalam Rupa, infrastruktur, teknologi dan komunukasi,
Gerak, Bunyi dan Cahaya yang menampilkan 71 perkembangan seni rupa luar pulau Jawa dan
karya dari 62 peserta. Pameran ini sangat Bali mulai tumbuh, dengan kehadiran perupa-
menarik karena diikuti perempuan perupa dari perupa potensial. Fenomena tersebut dapat
berbagai wilayah Nusantara yaitu Jawa Barat, dicermati pada pameran ini dimana
Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Timur, Palangka keterlibatan perupa-perupa luar pulau Jawa
Raya, Kalimantan Tengah, Bali, Malang, Jawa dan Bali, menjadi kekuatan tersendiri pada
Timur, Sulawesi Utara, Kalimantan Selatan , pameran ini. Eksistensi perempuan perupa
Kalimantan Barat, Pontianak dan Kalimantan dalam ras seni rupa Nusantara memang masih
Pengantar Kuratorial 125
terbilang rendah, misalnya pada kajian yang penting menjadi catatan yaitu (1) Kebangkitan
penulis lakukan melalui Kajian Pameran Seni komunitas seni berbasis gender dengan
Rupa Nusantara yang diselenggarakan di Galeri keterlibatan perupa perempuan secara intens,
Nasional Indonesia era 2000-an hingga 2010-an, (2) proses berkesenian dan aktivitas seni yang
peran perupa perempuan tidak mencapai 5 % terbangun melalui semangat solidaritas
dari keseluruhan peserta pameran. berlandaskan nilai-nilai cultural oriented namun
bukan profit oriented. Fenomena yang menarik
Sehingga pameran “Perempuan Perupa ini sesungguhnya dapat dijadikan bahan kajian
di Bumi Kertas Nusantara 2022” menjadi sangat kedepan baik bagi seniman, akademisi maupun
penting. Setidaknya terdapat dua hal yang peneliti. Selamat berpameran!
1163 Pengantar Kuratorial
Kata Sambutan
Owner Makmoer Art Virtual Gallery
Oleh: Sigit Purnomo Adi
Pameran Seni Rupa Virtual yang bertajuk “Perempuan Perupa Di Bumi
Kertas Nusantara 2022” dan diselenggarakan di Makmoer Art Virtual Gallery ini
sungguh menarik karena diselenggarakan secara virtual. Dengan peserta pameran
yang cukup banyak dan juga karya-karya yang disuguhkan sangat bervariasi dan
menarik.
Saya sebagai pemilik galeri Virtual merasa bangga dan gembira diberi
kesempatan untuk berkontribusi pada pameran ini. Pameran seni rupa dengan
tajuk dan karya-karya yang sangat menarik dari segi visual maupun konseptual.
Saya berharap pameran ini dapat menginspirasi para seniman lainnya untuk
berkarya. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada semua panitia, peserta dan
juga pada forum ini, mohon maaf apabila ada kekurangan baik sengaja maupun
tidak disengaja dari galeri virtual ini. Semoga iklim seni rupa di Indonesia semakin
berkembang dengan pesat…Aamiin.
Kata Sambutan 147
Peserta Pameran
Alliya Rahma Heriadi - Jawa Barat Luki Lutvia - Bandung
Ariani Rachman - Bogor Maria Ruswita Dewi - Banten
Ariesa Pandanwangi - Jawa Barat Melati Yusuf - Kalimantan Selatan
Arradya Rachmania - Banten Menik Retnadi - Banten
Atridia Wilastrina - Jakarta Mia Syarief - Jawa Barat
Aulia Azahrah – Kalimantan Tengah Ni Luh Gede Fridayani - Bali
Belinda Sukapura Dewi - Bandung Ni Luh Gede Widiyani - Bali
Berti Alia Bahaduri - Jawa Barat Ni Luh Nyoman Sri Rahayu - Bali
Budiyatmi - Sulawesi Utara Ni Made Kurniati Andika - Bali
Christine Magdalena Mandalahi - Bandung Ni Wayan Penawati - Bali
Daryagitha Rizal - Jakarta Nina Fajariyah - Jakarta Utara
Dewi Ulantina - Jawa Timur Paulina Soesri Handajani - Jawa Timur
Dieni Nuraini - Jawa Barat Puji Rahayu - Pontianak
Dina Lestari - Tangerang Banten Ratih Mahardika - Jakarta Timur
Dyah Vardani - Kalimantan Tengah Rosalia Ratih Darmawati - Bali
Edya Asmara - DKI Jakarta S. Ken Atik - Bandung
Farida Wahyu - Bandung Sari Dewi Kuncoroputri - Jawa Barat
Fenny Rochbeind - Jawa Timur Savitri - Jakarta
Francisca CS - Jawa Barat Sekar Ayu Kuncoroputri - Bandung Barat
Hj. Fitri Gurnitasari - Tasikmalaya Shopia Himatul Alya - Jawa Barat
Ie Lie Yoeng - Bandung Sifa Anindia - Yogyakarta
I.G.P.A Mirah Rahmawati - Bali Siti Sartika - Bandung
Ika Kurnia Mulyati - Banten Sri Rahayu Saptawati - Bandung
Ika Ismurdiyahwati - Jawa Timur Sri Supriyatini - Bali
Ike Ratnawati - Malang Susy Irma Adisurya - DKI Jakarta
Insanul Qisti Barriyah - Yogyakarta Tiarma Dame Ruth Sirait - Jawa Barat
Ira Adriati - Jawa Barat Toyibah Kusumawati - Yogyakarta
Jenar Sukaningsih - Bandung Vidya Sukma Nurhandayani - Jawa Barat
Lesh Dewika - Bekasi Vonny Ratna Indah - Tangerang
Lilis Nuryati - Jawa Barat Yooce Tutkey - Pontianak
Luh Budiaprilliana - Bali Zeta Ranniry -Jawa Timur
Kharisma Wanita Nusantara
Artist : Alliya Rahma Heriadi
Ukuran : A4
Teknik : Pulpen Dan Pensil Di Atas Kertas
Tahun : 2022
(Jawa Barat) 20
Nyai Pohaci
Artist : Ariesa Pandanwangi
Durasi : 2.37 menit
Teknik : Video Art
Tahun : 2022
(Jawa Barat) 21
Padung-padung mejile 2
Artist : Ariani Rachman
Ukuran : 60 x 90 cm
Teknik : Mix media on newspaper
Tahun : 2022
(Bogor) 22
Merona
Artist : Arradya Rachmania
Ukuran : 21 × 15 cm
Teknik : Cat Air diatas kertas
Tahun : 2020
(Banten) 23
Siluet wanita
Artist : Atridia Wilastrina
Ukuran : 80 x 100 cm
Teknik : Mix Media
Tahun : 2022
(Jakarta) 24
Simfoni seorang Dara
Artist : Aulia Azahrah
Ukuran : 30 x 40 cm
Teknik : Kertas dan cat akrilik
Tahun : 2022
Kalimantan Tengah 25
Latohan
Artist : Belinda Sukapura Dewi
Ukuran : 30 x 60 cm
Teknik : Paper on canvas
Tahun : 2022
(Bandung) 26
Senandung Segara
Artist : Berti Alia Bahaduri
Ukuran : 45 x 45 cm
Teknik : Mixed media (kolase dan ilustrasi cat air)
Tahun : 2022
(Jawa Barat) 27
Krisan Kertas
Artist : Budiyatmi
Ukuran : 70 X 90 Cm
Teknik : Acrilyc Mix Media Diatas Kanvas
Tahun : 2022
(Sulawesi Utara) 28
Tugas Perempuan #1
Artist : Christine Magdalena Mandalahi
Ukuran : 120 x 120 cm
Teknik : Cat Minyak dan Cat Akrilik di atas Kanvas
Tahun : 2022
(Bandung) 29
Breeze
Artist : Daryagitha Rizal
Ukuran : 20 x 30 cm
Teknik : Linocut
Tahun : 2022
(DKI Jakarta) 30
Pearls
Artist : Dewi Ulantina
Ukuran : A3 ( 30 x 40 cm )
Teknik : Kolase tissue paper
Tahun : 2022
(Jawa Timur) 31
Leaf
Artist : Dieni Nuraini
Ukuran : 29x42cm/ A3
Teknik : Pensil warna di atas kertas
Tahun : 2021
(Jawa Barat) 32
Bedhiyang
Artist : Dina lestari
Ukuran : 29,7 x 42 cm
Teknik : Pastel on Paper
Tahun : 2022
(Tangerang) 33
Joy
Artist : Dyah Vardani
Ukuran : 80 x 60 cm
Teknik : Kolase
(Kalimantan Tengah) 34
Kesadaran
Artist : Edya Asmara
Ukuran : 45 x 35 cm
Teknik : Kertas dari pelepah pisang
Tahun : 2022
(DKI Jakarta) 35
Senda Gurai dipagi hari
Artist : Farida Wahyu
Ukuran : 75 x 55 cm
Teknik : Water Color on paper
Tahun : 2021
(Bandung) 36
Penjual Sate Bali
Artist : Farida Wahyu
Ukuran : 36 x 55 cm
Teknik : Water Color on paper
Tahun : 2020
(Bandung) 37
Laris Manis
Artist : Farida Wahyu
Ukuran : 56 x 38 cm
Teknik : Water Color on paper
Tahun : 2019
(Bandung) 38
Mask and Paper Bag
Artist : Fenny Rochbeind
Ukuran : 50 x 70 cm
Teknik : Cat Akrilik (blok/opaque) dan Teknik Menempel
Tahun : 2022
(Jawa Timur) 39
Merekah
Artist : Francisca CS
Ukuran : 280 x 230 cm
Teknik : Tinta Cina, Cat Air di atas Kertas
Tahun : 2022
(Jawa Barat) 40
Smiling Flower
Artist : Hj. FITRI GURNITASARI, S.Pd, M.Pd.
Ukuran : 100 x 100 cm
Teknik : Kolase & Mix Media
Tahun : 2021
(Tasikmalaya) 41
In modestly (Lunar New Year)
Artist : Ie Lie Yoeng
Ukuran : 80 x 60 cm
Teknik : Acrylic On Canvas
Tahun : 2021
(Bandung) 42
Love To Death
Artist : Ika Kurnia Mulyati
Ukuran : 30x 40 cm
Teknik : Drawing, Bolpoint On Paper
Tahun : 2022
(Banten) 43
Lingkar Rupa Bali
Artist : I.G.P.A Mirah Rahmawati
Ukuran : 30 x 40 cm
Teknik : Dekoratif
Tahun : 2022
(Bali) 44
Bayangan
Artist : Ika Ismurdiyahwati
Ukuran : 50 x 50 cm
Teknik : Mix Media
Tahun : 2022
(Jawa Timur) 45
Yang Terpinggirkan 9
Artist : Ike Ratnawati
Ukuran : 60 x 50 cm
Teknik : Kertas di atas cat tembok
Tahun : 2022
(Malang) 46
In Between
Artist : Insanul Qisti Barriyah
Ukuran : 155 x 55 cm
Teknik : Kertas, kertas dan kertas dari bahan alami (relief)
Tahun : 2022
(Yogyakarta) 47
Parahu Indung
Artist : Ira Adriati
Ukuran : 40 x 50 cm
Teknik : Teknik kolase dan lipat
Tahun : 2021
(Jawa Barat) 48
Ros 2
Artist : Jenar Sukaningsih
Ukuran : 40 x 30 Cm
Teknik : cat air di atas kertas tisu
Tahun : 2020
(Bandung) 49
Keindahan
Artist : Jenar Sukaningsih
Ukuran : 40 x 30 Cm
Teknik : Cat Air Di Atas Kertas Tisu
Tahun : 2020
(Bandung) 50