The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by sumarni5519, 2022-08-09 19:40:55

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1)

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1)

Nama : SUMARNI
NPM : 229022495203
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih

No. yang akan Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
diselesaikan

1 Rendahnya Kurangnya pemahaman Kajian Literatur Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif

minat belajar guru terhadap model 1. Ni Wayan Juniati, dkk (2017).Salah solusi,alternatif solusi yang sesuai atau

siswa pembelajaran, sehingga satu solusi untuk mengatasi memungkinkan untuk diterapkan dikelas
tidak mendukung minat permasalahan tersebut, yaitu dengan saya adalah sebagai berikut:

belajar siswa. menerapkan salah satu model 1. Penerapan model inkuiri
pembelajaran yang mampu ❖ Mengapa?

memberikan pengalaman belajar yang Karena dengan menerapkan model
melibatkan proses mental dan fisik pembelajaran inkuiri diharapkan dapat

melalui interaksi antara siswa dengan membuat siswa dapat berpikir dalam

guru, siswa dengan siswa, lingkungan, mencari atau menemukan informasi
dan sumber belajar lainnya dalam sendiri karena siswa terlibat secara

situasi yang menyenangkan bagi siswa. langsung dalam
Penggunaan model inkuiri akan proses pembelajaran artinya bahwa siswa

menciptakan kegiatan pembelajaran berperan aktif dalam menemukan
yang lebih menyenangkan dan informasi sehingga dapat meningkatkan

akhirnya berpengaruh pada hasil belajar. pembelajaran
pemahaman konsep yang ditemukan. ❖ Langkah-langkah

dalam model inkuiri sosial sebagai

2. Wahyu Bagja berikut:
Sulfemi1,dkk.2019.Untuk mengatasi 1. tahap pertama (orientasi) berisi

permasalahan di atas peneliti mencoba kegiatan menetapkan masalah sebagai
menerapkan model pembelajaran yang pokok bahasan yang akan dirumuskan

mengarah dan berpusat pada peserta dalam bentuk pertanyaan.
didik dengan memfasilitasi alat bantu, 2. tahap kedua (hipotesis), membuat

media dan sumber belajar yang jawaban sementara dari wawasan yang
memadai. Untuk itu dilakukan telah dimiliki sebelumnya;

penggunaa model Discovery Learning 3. tahap ketiga (definisi), menjabarkan
atau pembelajaran penemuan
hipotesis;
4. tahap keempat (eksploratif), berupa

3. Menurut (Sugiono, 2018:105) “Model menguji hipotesis dengan
pembelajaran adalah sebagai suatu menggunakan logika;

desain yang menggambarkan proses 5. tahap kelima (pembuktian),
rincian dan penciptaan situasi mengumpulkan fakta-fakta dan data

lingkungan yang memungkinkan siswa yang dibutuhkan;

berinteraksi sehingga terjadi 6. tahap keenam (generalisasi), yakni
perubahan atau perkembangan pada membuat kesimpulan dari informasi

diri siswa”. Model pembelajaran adalah yang telah didapatkan sebagai
suatu pola atau langkahlangkah pemecahan atau jawaban terhadap

pembelajaran tertentu yang diterapkan permasalahan yang dapat diterima
dan dilaksanakan agar tujuan atau kebenarannya (Ritiauw & Salamor,

kompetensi dari hasil belajar yang 2016; Salam, 2017).
diharapkan akan cepat dicapai dengan
• Apa kelebihan dan kelemahannya?
lebih efektif dan efisien. ❖ Kelebihan

4. Lisenia Monika Saragih (2021:2624). ✓ kelebihan model pembelajaran inkuiri
Model yang tepat diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman dan antara lain :
kreativitas serta dapat bersosialisasi 1. Menolong pesera didik agar
dan berkomunikasi pada saat
pembelajaran. Dari hasil pengamatan menumbukan dan memiliki keahlian
dilihat bahwa masih banyak siswa melalui cara psikologis. Siswa bisa
yang kurang kreatif dan aktif pada
saat pembelajaran. Maka guru dan membangkitkan semangatnya untuk
siswa perlu melukan pembenahan ke sekolah.
untuk mencari dan menemukan
solusinya agar hasil belajar siswa 2. Peserta didik mendapatkan wawasan
dapat tercapai secara optimal. Agar
siswa belajar dengan baik, maka melewati individu maka bisa mengerti
model pembelajaran yang digunakan serta bisa memecahkan solusinya.
harus tepat, efesien, dan efektif,
Siswa bisa meningkatkan daya
berpikirnya.

3. bisa membangun semangat siswa
untuk belajar semakin rajin dan tekun

kembali.
4. pendapat dari Hamruni (2012) adalah

mampu melayani kebutuhan siswa

model Open Ended adalah salah satu yang memiliki kemampuan diatas rata-
model pembelajaran yang bisa rata, artinya siswa yang mempuyai
digunakan guru dalam membantu kapasitas dalam pembelajaran yang
siswa untuk mencapai hasil belajar baik, tidak pernah membatasi dari
pada tema VIII Lingkungan Sahabat kemampuan siswa di sekitarnnya serta
Kita.4. dapat memunculkan sebuah ide kreatif
dari ide pemikiran siswa sendiri.
Wawancara : ❖ Kekurangan
Menurut pendapat dari Mulyasa dalam
• Guru (Gusnawati,S.Pd) Susanti (2014) ada dua kekurangan dari
model pembelajaran inkuiri antara lain:
✓ Guru harus mengetahui 1. Rumit dari merencanakan pendidikan
karakteristik pembelajaran apa disebabkan oleh terhambatnya melalui
kebiasaan peserta didik dalam
yang harus diterapkan didalam pembelajaran. Siswa harus bisa
kelas memiliki kemampuan untuk semangat
belajar.
✓ Menerapakn model pembelajaran 7. Susah mengendalikan aktivitas serta
yang cocok dengan kebutuhan tercapainnya dari peserta didik. Siswa
harus bisa memiliki kemampuan untuk
siswa belajar secara aktif.
✓ Guru bisa menggunakan Model
2. Penerapan model Discovery Learning
problem solving. • Mengapa?

• Kepala Sekolah (Hj.Nursiah,S.Pd) Karena model discovery learning ini
Sebaiknya menggunakan model dalam prosesnya menggunakan
kegiatan dan pengalaman langsung
pembelajaran cooperative tipe sehingga akan lebih menarik perhatian
anak didik dan memungkinkan
jiqsaw. pembentukan konsep-konsep abstrak
yang mempunyai makna, serta
• Teman Sejawat (Afiaty,S.Pd) kegiatannya pun lebih realistis (Ilahi,
✓ Memberikan motivasi kepada 2012).

peserta pendidik untuk dapat
mengembangkan diri lebih
lanjut.

✓ Metode yang digunakan harus
sesuai dengan yang dibutuhkan

oleh siswa tersebut.

• Pengawas (Drs.H.Safwan)
✓ Pada dasarnya semua model
pembelajaran itu bagus namun

dalam penerapan model ❖ Ada pun langkah kerja model
pembelajaran Discovery Learning:
pembelajaran tersebut hendaknya
guru memperhatikan: 1. Pemberian rangsangan (stimulation)

1. kesesuaian tingkat umur siswa 2. Pernyataan/Identifikasi masalah
2. menggunakan model belajar sambil (problem statement)

bermain,seperti model role 3. Pengumpulan data (data collection)
play/bermain peran.
4. Pengolahan data (data processing)
3. menjelaskan dari hal kongkrit ke
5. Pembuktian (verification)
abstrak
4. memahami karakteristik siswa. 6. Menarik simpulan/generalisasi
(generalization)
5. menyesuaikan gaya belajar siswa
(visual,audio dan audio visual). ❖ Kelebihan
✓ kelebihan discovery learning yakni:
✓ Guru harus mengetahui a. Membantu siswa untuk memperbaiki
karakteristik siswa
dan meningkatkan
• Pakar (Muhlis,M,S.Pd,Gr) keterampilanketerampilan dan proses-
Menurut saya salah satu model proses kognitif.
b. Pengetahuan yang diperoleh melalui
pembelajaran yg bisa diterapkan yaitu metode ini sangat pribadi dan ampuh
karena menguatkan pengertian,
"Project Based Learning" karena model ingatan dan transfer.
pembelajaran tersebut mampu c. Menimbulkan rasa senang pada siswa,
karena tumbuhnya rasa menyelidiki
mendorong atau meningkatkan minat dan berhasil.
belajar siswa. Penyajian model PjBL yg d. Metode ini memungkinkan siswa
berkembang dengan cepat dan sesuai
tepat dan sesuai sintaks-nya dpt dengan kecepatannya sendiri.
memacu semua peserta didik untuk e. Menyebabkan siswa mengarahkan
kegiatan belajarnya sendiri dengan
ikut berperan aktif, berdiskusi dan melibatkan akalnya dan motivasi
sendiri.
berkreasi menghasilkan sebuah
projek/inovasi sederhana.

Ketertarikan siswa dlm merancang
serta membuat suatu projek/karya

secara langsung atau tdk langsung dpt
meningkatkan minat belajarnya.

f. Metode ini dapat membantu siswa

memperkuat konsep dirinya, karena
memperoleh kepercayaan bekerja sama

dengan yang lainnya.
g. Berpusat pada siswa dan guru

berperan sama-sama aktif
mengeluarkan gagasangagasan.

Bahkan gurupun dapat bertindak

sebagai siswa, dan sebagai peneliti di
dalam situasi diskusi.

h. Membantu siswa menghilangkan
skeptisme (keragu-raguan) karena

mengarah pada kebenaran yang final
dan tertentu atau pasti.

i. Siswa akan mengerti konsep dasar dan
ide-ide yang lebih baik.

j. Membantu dan mengembangkan

ingatan dan transfer pada situasi
proses belajar yang baru.

❖ Kekurangan
✓ kelemahan dari model discovery

learning adalah sebagai berikut: Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Vol. 1,
No.1, September 2020 |
a. Model ini menimbulkan asumsi bahwa
ada kesiapan pikiran untuk belajar
bagi siswa yang mempunyai hambatan
akademik akan mengalami kesulitan
abstrak atau berpikir, mengungkapkan
hubungan antara konsep-konsep yang
tertulis atau lisan, sehingga pada
gilirannya akan menimbulkan frustasi.

b. Model ini tidak efisien untuk mengajar

jumlah siswa yang banyak, karena
membutuhkan waktu yang lama untuk

membantu mereka menemukan teori
atau pemecahan masalah lainnya.

c. Harapan-harapan yang terkandung
dalam model ini akan kacau jika

berhadapan dengan siswa dan guru

yang telah terbiasa dengan cara-cara
belajar yang lama.

d. Lebih cocok untuk mengembangkan
pemahaman, sedangkan

mengembangkan aspek konsep,
keterampilan dan emosi secara

keseluruhan kurang mendapat
perhatian.

3. Penerapan model Open Ended

• Mengapa?
Karena Open-ended adalah salah satu

model pembelajaran yang memberikan
keleluasaan berpikir siswa secara aktif

dalam menyelesaikan suatu
permasalahan. Dikatakan keleluasaan

berpikir karena satu masalah yang
disajikan dirancang dengan

multijawaban. Benar tidaknya suatu

jawaban dapat dilihat bagaimana siswa
itu mampu memberikan pondasi yang

kuat berupa fakta-fakta atau
pengalaman-pengalaman yang

mendukung atau sesuai dengan
permasalahan.

❖ Adapun langkah-langkah atau

sintak Open Ended meliputi:
1. pemberian masalah,

2. memahami masalah,
3. pemecahan masalah, membandingkan

dan mediskusikan
4. menyimpulkan dan opsinal

❖ Kelebihan

✓ Kelebihan model ini antara lain:

a. siswa berpartisipasi lebih aktif dalam
pembelajaran dan sering

mengeksperikan idenya
b. siswa memiliki kesempatan lebih

banyak dalam memanfaatkan
pengetahuan dan keterampilan secara

konfrehensif

c. siswa yang kurang mampu
memecahkan suatu masalah akan

meresponi permasalahan tersebut
dengan cara mereka sendiri

d. siswa secara intrinsik termotivasi
untuk memberikan bukti atau

penjelasan
e. siswa memilki pengalaman banyak

untuk menemukan sesuatu dalam

menjawab permasalahan.
❖ Kekurangan

✓ Kelemahan model open-ended itu sendiri

adalah menyiapkan dan mengemukakan

masalah yang langsung dipahami oleh siswa
sangat sulit sehingga siswa sulit

memberikan respon. Adakalanya siswa yang

memiliki kemampuan tinggi bisa ragu

dengan jawaban mereka (Suherman

2003:132).

4. Penerapan Model Problem Solving.

❖ Mengapa?

✓ model pembelajaran Problem Solving
adalah suatu model yang melibatkan

siswa aktif secara optimal,
memungkinkan siswa melakukan

eksplorasi, observasi eksperimen,
investigasi, pemecahan masalah yang

mengintegrasikan keterampilan dan
konsepkonsep dasar dari berbagai

konten area

❖ langkah – langkah dalam metode
Problem Solving dimulai dari

1. Menyiapkan isu/masalah yang
jelas untuk dipecahkan

2. Menyajikan masalah
3. Mengumpulkan data atau keterangan

yang dapat

digunakan untuk memecahkan
masalah tersebut

4. Merumuskan hipotesis
5. Menguji hipotesis dan

6. Menyimpulkan.

❖ Kelebihan
✓ Kelebihan model problem solving

1. Pemecahan masalah merupakan

teknik yang cukup bagus untuk lebih
memahami isi pelajaran;

2. Pemecahan masalah dapat menantang
kemampuan siswa serta memberikan

kepuasan untuk menemukan
pengetahuan baru bagi siswa;

3. Pemecahan masalah dapat

meningkatkan aktivitas siswa;
4. Pemecahan masalah dapat membantu

siswa bagaimana mentransfer
pengetahuan mereka untuk memahami

masalah dalam kehidupan nyata.

❖ Kelemahan
✓ Kelemahan model problem solving
1. Manakala siswa tidak memiliki minat

atau tidak mempunyai kepercayaan
bahwa masalah yang dipelajari sulit
untuk dipecahkan maka mereka akan
merasa enggan untuk mencoba;
2. Keberhasilan strategi pembelajaran
melalui problem solving membutuhkan
cukup waktu untuk persiapan;
3. Tanpa pemahaman mengapa mereka
berusahaa untuk memecahkan
masalah yang sedang dipelajari, maka
mereka tidak akan belajar apa yang
mereka ingin pelajari.

5. pembelajaran cooperative tipe
jiqsaw.
✓ Mengapa?

Karena Pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa
anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan
bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan materi tersebut kepada
anggota lain dalam kelompoknya.

❖ Menurut Nanang Hanafiah dan
Cucu Suhana (2010:44)
langkah-langkah dalam model
pembelajaran tipe jigsaw,
yaitu:

1. Peserta didik dikelompokkan menjadi 4
anggota tim.

2. Setiap anggota dalam tim diberi bagian
materi yang ditugaskan.

3. Anggota dari tim yang berbedayakan
telah mempelajari bagian atau
sub bagian yang sama bertemu dalam
kelompok baru (kelompok ahli)
untuk mendiskusikan sub bab
mereka.

4. Setelah selesai, diskusi sebagai tim ahli
setiap anggota kembali kelompok asal
dan bergantian mengajar teman satu
tim mereka tentang sub bab
yang mereka kuasai dan anggota
lainnya mendengarkannya.

5. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil
diskusi.

6. Guru memberi evaluasi.
7. Penutup.

❖ Kelebihan

✓ kelebihan metode jigsaw adalah sebagai
berikut: cocok untuk semua

kelas/tingkatan; bisa digunakan dalam
pengajaran membaca, menulis,

mendengarkan, atau berbicara; juga
dapat digunakan dalam beberapa mata

pelajaran; belajar dalam suasana gotong-

royong mempunyai banyak kesempatan

untuk mengolah informasi dan
meningkatkan keterampilan

berkomunikasi.
❖ Kekurangan

✓ kekurangan metode jigsaw adalah
sebagai berikut: membutuhkan lebih

banyak waktu; dan membutuhkan

pengajar yang kreatif.

6. Penerapan Model Role Play
❖ Mengapa?

model pembelajaran Role Playing
berhasil membuat suasana

pembelajaran semakin menarik, aktif,
dan berhasil meningkatkan kemampuan

akademik siswa khususnya pada materi

Sistem Hukum dan Peradilan Nasional.

❖ model pembelajaran role playing
“Penggunaan role playing atau

bermain peran merupakan
interaksi antara dua siswa atau

lebih tentang suatu topik atau

situasi” (Zainal Aqib) dengan
adanya interaksi antar siswa

dapat menumbuhkan
ketrampilan berbicara pada diri

siswa.

❖ Langkah-langkah pelaksanaan metode

role playing
1. Tahap persiapan, Langkah pertama yang

dilakukan guru sebelum memulai bermain peran

yaitu persiapan bermain peran. Guru
menjelaskan materi atau masalah yang akan
dimainkan dan mengarahkan siswa pada situasi
yang akan dihadapi terlebih dahulu serta
menjelaskan teknis pelaksanaan bermain peran.
Tujuannya adalah agar siswa lebih paham
terhadap materi dan siap untuk melakukan
kegiatan bermain peran.
2. Pemilihan peran Siswa dibagi menjadi 2
kelompok masing-masing terdiri atas 7 siswa.
Pada saat kelompok pertama sedang bermain
peran, maka kelompok kedua bertugas sebagai
pengamat, demikian juga 21 sebaliknya.
Selanjutnya, guru memilih peran-peran yang
akan dimainkan siswa, dan mengatur tempat
bermain. Sebelum bermain, siswa diberi
kesempatan untuk memahami peranannya
terlebih dahulu.
3. Bermain peran Guru menyiapkan lembar
kegiatan bermain peran kepada masing-masing
kelompok yang berisi tentang teknis
pelaksanaan bermain peran dan skenario yang
akan dimainkan. Selama proses bermain peran
berlangsung, guru melaksanakan observasi
aktivitas belajar siswa dan mengisinya pada
lembar observasi yang telah disiapkan
sebelumnya.
4. Diskusi dan evaluasi Setelah kegiatan bermain
peran selesai, guru dan siswa melaksanakan
diskusi untuk mengevaluasi hasil bermain peran
yang telah dilaksanakan siswa, sehingga
kekurangan dan kelemahan masing-masing
kelompok dapat diperbaiki bersama. Guru juga
perlu menjelaskan simpulan dan nilai-nilai yang
terkandung dari materi yang telah dimainkan
oleh siswa.

5. Pemeranan ulang Jika terdapat kekurangan dan
kelemahan pada masing-masing kelompok
selama bermain peran maka guru memberikan
tugas untuk memperbaikinya dengan cara
melaksanakan bermain peran kembali.

6. Pengungkapan pengalaman Langkah terakhir
dalam bermain peran adalah pengungkapan
pengalaman siswa setelah bermain peran.
Beberapa siswa diminta untuk mengungkapkan
pengalaman yang dirasakan setelah bermain
peran dan perasaan yang dialami setelah
melakukan kegiatan bermain peran dengan cara
memainkan peran tertentu bersama teman-
temannya. Selain itu juga siswa diminta untuk
menarik kesimpulan tentang materi yang telah
dipelajari dari kegiatan bermain peran.

❖ Kelebihan
Adapun kelebihan dari model

pembelajaran ini adalah:
1. siswa memegang kendali

pembelajaran/sangat dominan.

2. materi yang didapat mudah untuk
diingat karena siswa terlibat langsung

di dalamnya.
3. mampu menarik minat belajar siswa,

partisipasi siswa, motivasi siswa, dan
meningkatkan pemahaman terhadap

isi materi.

❖ Kekurangan

model ini memiliki kekurangan,

diantaranya:
1. memerlukan waktu yang lama untuk

mensimulasikan materi bahkan bisa
lebih dari 1 kali pertemuan

2. sangat mementingkan kreativitas dan

daya nalar siswa yang tinggi sehingga
mengakibatkan sebagian siswa

menjadi down dan tidak mau terlibat
dalam pembelajaran

3. tidak semua materi dan tidak semua
mata pelajaran dapat menggunakan

model pembelajaran ini.

7. Penerapan model Project Based
Learning.

❖ Mengapa?
Model pembelajaran project based

learning merupakan pembelajaran
inovatif yang berpusat pada

siswa(student centered) dan
menempatkan guru sebagai motivator

dan fasilitator, dimana siswa diberi

peluang bekerja secara otonom
mengkonstruksi belajarnya (Trianto,

2014:42).

❖ Langkah-langkah
pembelajaran Project Based
Learning, meliputi

1. menentukan pertanyaan dasar;
2. membuat desain proyek;
3. menyusun penjadwalan;
4. memonitor kemajuan proyek;
5. penilaian hasil;
6. evaluasi pengalaman.

❖ Kelebihan
Model PjBL memiliki kelebihan, antara
lain:

1. Melatih siswa dalam memperluas
pemikirannya mengenai masalah
dalam kehidupan yang harus diterima;

2. Memberikan pelatihan langsung
kepada siswa dengan cara mengasah
serta membiasakan mereka melakukan
berpikir kritis serta keahlian dalam
kehidupan sehari-hari;

3. Penyesuaian dengan prinsip modern
yang pelaksanaannya harus dilakukan
dengan mengasah keahlian siswa, baik
melalui praktek, teori serta
pengaplikasiannya (Djamarah&Zain,
2011:83)
❖ Kekurangan

model tersebut juga memiliki kekurangan,
antara lain:
1. Sikap aktif peserta didik dapat

menimbulkan situasi kelas yang
kurang kondusif, oleh karena itu
memberikan peluang beberapa menit
diperlukan untuk membebaskan siswa
berdiskusi. Jika dirasa waktu diskusi
mereka sudah cukup maka proses
analisa dapat dilakukan dengan
tenang;
2. Penerapan alokasi waktu untuk siswa
telah diterapkan namun tetap
membuat situasi pengajaran tidak
kondusif. Maka pendidik berhak
memberikan waktu tambahan secara
bergantian pada tiap kelompok
(Trianto, 2014:49).

Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif
solusi,alternatif solusi yang sesuai atau

memungkinkan untuk diterapkan dikelas
2 Guru belum Terbatasnya Kajian Literatur saya adalah sebagai berikut:

sepenuhnya kemampuan/kecakapan 1. Suci Zakiah Dewi1 , (2018) 1. Peningkatan Kompetensi Guru

mengajar guru dalam menggunakan Penggunaan TIK sebagai sumber Melalui Pelatihan Dan Pendampingan
mnenggunakan TIK. dan media pembelajaran dapat Di Bidang Tik Bagi Guru Sd.

TIK sebagai melalui pemanfaatan perangkat ❖ Mengapa?
pendukung komputer sebagai sumber dan Karena peran Teknologi Informasi dan

pembelajaran media pembelajaran yang inovatif. Komunikasi (TIK) dalam dunia
Diharapkan dengan penggunaan pendidikan sangatlah penting. Dengan

sumber dan media ini dapat demikian, peningkatan TIK bagi para
merangsang pikiran, perasaan, pendidik merupakan salah satu aspek

minat serta perhatian peserta didik mendasar dalam menyiapkan guru yang

sedemikian rupa sehingga proses mampu menguasai TIK untuk
pembelajaran dapat berjalajan meningkatkan proses pendidikan di

dengan baik. Selain itu, proses sekolah.
pembelajaran akan lebih efektif ❖ Kelebihan

karena penggunaan TIK sebagai a. Meningkatnya pemahaman dan
sumber dan media pembelajaran pengetahuan tentang manfaat internet

memungkinkan teratasinya sebagai media untuk menambah

hambatan dalam proses wawasan dan pencarian sumber bahan
komunikasi guru dengan peserta ajar.

didik. b. mendukung peningkatan kualitas
pembelajaran, baik dari peningkatan

2. Menurut Mugara (2011:52) Sebagai kemampuan guru dalam menyiapkan
solusi dalam hal meningkatkan media pembelajaran.

kemampuan penguasaan TIK bagi c. Meningkatnya kemampuan dalam
guru dapat dilakukan beberapa hal pembuatan bahan presentasi sebagai

sepaerti yang diungkapkan anatara salah satu cara penyampaian materi

lain, seperti: 1. Mengirim guru ajar yang lebih menarik disertai dengan

untuk mengikuti kegiatan berbagai animasi, audio dan video yang
biasanya sangat disukai oleh anak .
pelatihan, penataran, seminar dan
workshop mengenai TIK. 2.

Mengadakan kegiatan pelatihan ❖ Kekuranagn
dan sosialisasi TIK bagi seluruh Dibutuhkan waktu yang lebih lama
untuk memahami seluruh rangkaian
guru dengan mendatangkan nara materi pelatihan yang hanya
sumber ahli. 3. Melengkapi dilaksanakan dengan waktu yang cukup
singkat (biasanya hanya 1-3 hari).
berbagai sarana dan media

berbasis TIK yang dapat menunjang
kegiatan pembelajaran. 4.

Melaksanakan dan melatih 2. Implementasi model pendekatan
pembelajaran dengan tutor sebaya sebagai upaya

menggunakan berbagai strategi dan meningkatkan motivasi dan prestasi

metode berbasis TIK, meskipun belajar teknologi informasi dan

tidak semua sekolah mampu komunikasi (TIK) pada siswa.
melaksanakan secara efektif. 5. ❖ Mengapa?

Mengadakan studi banding ke Karena Metode pembelajaran tutor

sekolah lain yang dipandang lebih sebaya (peer teaching) adalah suatu
maju bidang TIKnya. strategi pembelajaran yang kooperatif

dimana rasa saling menghargai dan
3. Zen Munawar,dkk (2015:555). mengerti dibina di antara peserta didik

Penggunaan TIK dalam bidang yang bekerja bersama. Tutor sebaya
pendidikan tepatnya untuk lebih (peer teaching) ini memudahkan

kepada pengaturan proses belajar, siswa berpartisipasi aktif, dan

pembelajaran yang berpusat pada dapat memecahkan masalah bersama-
siswa. Makalah ini, menggunakan sama, sehingga pemerataan

tinjauan literatur mengenai pemahaman terhadap materi
penggunaan TIK dalam bidang pembelajaran yang diberikan dapat

pendidikan. Penggunaan TIK yang tercapai (Yopi Nisa, 2014,p.16)
efektif di bidang Pendidikan, dalam

proses belajar mengajar seperti ❖ Kelebihan
peningkatan kualitas pendidikan Kelebihan Model Pendekatan Tutor
Sebaya
pendidikan, meningkatkan

motivasi dalam belajar serta 1. Peserta didik menjadi lebih aktif dalam
lingkungan pembelajaran. pembelajaran terutama bagi beberapa
anak yang mempunyai perasaan takut
Wawancara : dan enggan kepada gurunya, baik
bertanya maupun menjawab dengan
• Guru (Gusnawati,S.Pd) menerapakan model pendekatan tutor
sebaya ini perserta didik dilatih untuk
✓ guru harus mengikuti berani bertanya kepada tutor.
pelatihan
2. Sebagai siswa tutor, pekerjaan
✓ menerapkan pengetahuan tutoring, akan memperkuat konsep
yang diperoleh saat dan pengetahuannya secara lebih baik
dari apa yang telah dibahas. Tutor
pelatihan ketika mengajar mendapatkan pembelajaran khusus
dikelas dari guru selanjutnya tutor harus
menjelaskan materi kepada temannya
✓ kurangnya sarana dan sehingga tutor akan berusaha sebaik-
prasarana pendukung. baiknya agar dapat menjalankan
tugasnya dengan baik.
• Kepala Sekolah (Hj.Nursiah,S.Pd)
✓ Mengikuti pelatihan- 3. Bagi tutor menjadi tempat kesempatan
untuk melatih diri, melatih rasa
pelatihan tentang tanggung jawab dalam menjalankan
tugasnya sebagai tutor, dan melatih
penggunaan IT dalam proses kesabaran karena peserta didik yang
dihadapi tutor bermacam-macam
pembelajaran karakternya

✓ Rajin menggunakan 4. Mempererat hubungan antar siswa
sehingga mempertebal perasaan sosial
teknologi walaupun masih dan rasa solidaritas antar siswa.
Dengan berkelompok dan berdiskusi
kaku membuat peserta didik menjadi lebih
mengenal temannya
• Teman Sejawat (Afiaty,S.Pd) ❖ Kekurangan

✓ Mengikuti pelatihan Kekurangan Model Pendekatan Tutor
berkaiatan dengan TIK Sebaya

dalam pembelajaran
✓ Membuat agenda wajib

minimal 1x sebulan

menggunakan tik dalam
pembelajaran.

✓ Sharing dengan teman
sejawat disekolah.

✓ Pembimbingan kepada guru 1. Ada peserta didik yang terkadang

yang belum mahir belajar kurang serius karena
beranggapan bahwa tutornya adalah
menggunakan TIK
teman sendiri, sehingga hasilnya
• Pengawas Pendidikan terkadang kurang memuaskan.

(Drs.H.Safwan) 2. Ada beberapa siswa yang menjadi malu
✓ Membuat pelatihan di
ketika bertanya atau menjawab karena
lingkup KKG yang erat
kaitannya dengan takut jawabanya akan salah

peningkatan kemampuan danketidaktahuannya akan diketahui
oleh temannya.
TIK guru
✓ Guru dapat belajar TIK 3. Pada saat tertentu pekerjaan tutoring
ini sangat sulit dilaksanakan karena
keteman sejawat yang
dianggap mampu perbedaan kelamin dan sosial budaya
antara tutor dengan dengan pesert
menggunakan TIK dalam
proses pembelajarannya. didik lain.
4. Bagi guru juga menemukan kesulitan
• Pakar (Muhlis,M,S.Pd,Gr)
Kondisi saat ini memang untuk menemukan tutor yang tepat

menuntut guru untuk bagi kelompok atau beberapa orang
mampu/cakap siswa yang harus dibimbing. Dalam

menggunakan TIK dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas
proses pembelajaran. Cara ini ditemukan tutor yang mampu

yang bisa ditempuh oleh secara matei tetapi kurang mampu
guru untuk meningkatkan berkomunikasi dengan temannya.

kemampuan menggunakan 5. Pada saat penddampingan yang

TIK yaitu pertama yang dilakukan diluar jam pembelajaan ada
tutor yang tidak dapat hadir dengan
paling mendasar
bermacammaam alasan yang
menumbuhkan semangat mengakibatkan pendampingan tutor
atau keinginan untuk terus
dikelas menjadi terganggu karena tutor
belajar terutama yang erat belum menguasai materi.
kaitanya dengan TIK dlm

pembelajaran, kedua jangan
malu bertanya kepada

teman yang dianggap
mampu/mahir

menggunakan TIK (tutor

sebaya), ketiga mengikuti
kegiatan

pengembangan/pelatihan
yang terkait dengan TIK

dalam pembelajaran,
keempat berani mencoba

dan menerapkan

pengetahuan yang telah
diperoleh atau didapat dari

hasil pelatihan maupun
informasi yang didapat dari

berbagai sumber referensi.
Kelima melakukan refleksi

diri sejauh mana progress
pemahaman kita terkait

kemampuan penggunaan

TIK yang telah dipelajari
(memahami kelebihan dan

kekurangan kita).
Dengan menerapkan cara

sprti diatas, guru
diharapkan mampu

menggunakan TIK sebagai

salah satu pendukung
dalam proses pembelajaran.



DAFTAR PUSTAKA
Ni Wayan Juniati 1,*, I Wayan Widiana.2017. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR IPA.jurna miah Sekolah Dasar. Vol.1 (1) pp. 20-29.l
Wahyu Bagja Sulfemi1,, Desi Yuliana2.2019. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING MENINGKATKAN
MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.Bogor
Raka Hermawan Kaban 1 , Dewi Anzelina2 , Reflina Sinaga3 , Patri Janson Silaban.2021 Pengaruh Model Pembelajaran PAKEM
terhadap Hasil Belajar Siswa di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu Volume 5 Nomor 1

Lisenia Monika Saragih1, Darinda Sofia Tanjung2 , Dewi Anzelina3.2021 Pengaruh Model Pembelajaran Open Ended terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik. Jurnal Basicedu Vol 5 No 4
Suci Zakiah Dewi1 , Irfan Hilman2.2018. Penggunaan TIK sebagai Sumber dan Media Pembelajaran Inovatif di Sekolah Dasar.
Indonesian Journal of Primary Education. Vol. 2, No. 2 (2018) 48-53
Zen Munawar dan Dadad Zainal Musadad.2015. PENGGUNAAN TIK UNTUK BIDANG PENDIDIKAN. Yogyakarta

Bukti Dokumentasi Wawancara dengan berbagai narasumber dapat diakses melalui link google drive berikut:
https://drive.google.com/drive/folders/1bbNxSvUMnzUbfuQWLMQWcKucBVjpIBhg?usp=sharing


Click to View FlipBook Version