The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Umbu Kuta CHANNEL, 2023-02-14 05:35:54

MODUL P5 TEMA 2 PERUBAHAN

MODUL P5 TEMA 2 PERUBAHAN

MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA TEMA : KEARIFAN LOKAL TOPIK : PEMBUATAN KUE PUTU TIM PROJEK PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA TENGAH DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA SMP NEGERI 2 UMBU RATU NGGA BARAT TAHUN PELAJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena telah memberikan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Modul Ajar Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Tema Kearifan Lokal dan dengan Topik “Pembuatan Kue Putu”. Tujuan penyusunan modul ajar ini untuk memudahkan para guru dalam membimbing peserta didik selama kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi memberikan saran, masukan dan kritiknya agar modul ajar ini tersusun dengan baik. Masih banyak hal yang belum maksimal dalam pembuatan modul ajar ini dan bagi saya penyusun masih banyak yang perlu dipelajari sehingga modul dapat dilaksanakan oleh tim P5 sekolah kami dengan baik. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun dan humanis demi kesempurnaan modul projek ini. Manggewar, Januari 2023 Penyusun TIM P5


HALAMAN PENGESAHAN MODUL -2 PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA TEMA KEARIFAN LOKAL TOPIK PEMBUATAN KUE PUTU SMP Negeri 2 Umbu Ratu Nggay Barat Tahun Pelajaran 2022/2023 Modul ajar ini disahkan penggunaannya agar kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMP Negeri 2 Umbu Ratu Nggay Barat agar kegiatan projek penguatan profil pelajar pancasila dapat berjalan dengan baik. Mengetahui, Manggewar, Januari 2023 Pengawas Pembina Kepala Sekolah, ...................................... Melki Umbu Sorung, S.Pd.,Gr NIP. NIP.19770515 201001 1 028


INFORMASI UMUM NAMA SEKOLAH : SMP NEGERI 2 UMBU RATU NGGAY BARAT KELAS :VII TEMA : KEARIFAN LOKAL SEMESTER :II ALOKASI WAKTU : 120 JP FASE :D Tahun pelajaran : 2022/2023 SARANA :- Pendahuluan Latar Belakang Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang diperlukan oleh manusia. Makanan merupakan bagian dari sebuah kebudayaan, hampir semua daerah memiliki makanan khas masing-masing. Dewasa ini, makanan khas setiap daerah perlahan mulai ditinggalkan seiring perkembangan jaman. Banyak anak yang lebih mengenal makanan modern dibandingkan dengan makanan tradisional. Nilai historis dari makanan tradisional merupakan bagian dari kebudayaan yang tidak dapat dipisahkandari tradisi masyarakat itu sendiri. Makanan merupakan salah satu simbol dari adat budaya masyarakat setempat dan memiliki tempat sebagai bagian dari bentuk tradisi yang dapat menyeimbangkan harmonisasi kehidupan masa lalu dan masa kini. Makanan tradisional merupakan representasi dari asimilasi jalan hidup terhadap perubahan peradaban suatu masyarakat tertentu (Hatibie dan Priyambodho, 2019). Saat ini, anak-anak lebih banyak mengkonsumsi makanan modern dibandingkan dengan makanan tradisional khas daerahnya. Anak-anak pun seolah menjadi asing dengan jenis makanan khas dari daerahnya sendiri. Oleh karena itu, projek ini disusun untuk mengenalkan kembali kebudayaan asli Indonesia melalui makanan tradisional khas setiap daerah dengan menanamkan nilai-nilai kearifan lokal Karena Makanan merupakan hal terdekat yang ada dalam kehidupan anak-anak. Melalui makanan tradisional anak-anak diperkenalkan dengan budaya asli dari daerah mereka tinggal. TUJUAN, ALUR DAN TARGET PENCAPAIAN PROJEK Salah satu produk budaya yang lambat laun mulai ditinggalkan oleh masyarakat adalah makanan tradisional. Pada tema “kearifan lokal” dengan mengacu pada dimensi Profil Pelajar Pancasila. Projek “Putu Makananku” ini disusun dengan tujuan menguatkan profil pelajar pancasila melalui pemahaman nilai kearifan lokal pada makanan tradisional. Projek ini dimulai dengan kegiatan mencari data terkait makanan kesukaan peserta didik. Selanjutnya mengembangkan permasalahan melalui isu-isu yang terjadi di masyarakat terkait dengan konsumsi makananmodern yang kurang sehat pada anak-anak. Peserta didik kemudian diajak untuk lebih mengenal makanan tradisional yang lebih menyehatkan dibandingkan makanan modern. Dalam prosesnya, mereka juga diajak untuk mengembangkan kemandirian diri dan berkolaborasi untuk menciptakan sebuah festival makanan tradisional. Selanjutnya masuk ke dalam tahap aksi nyata. Pada tahap ini, peserta didik akan berkolaborasi dengan guru, teman dan keluarga untuk membuat sebuah festival makanan tradisional. Dimulai dari menentukan makanan yang akan dikaji, wawancara dengan narasumber, latihan membuat makanan tersebut di rumah dan membuat poster ajakan untuk mengkonsumsi makanan tradisional. Di akhir projek, peserta didik akan melakukan refleksi terkait kegiatan yang sudah dilakukan dan refleksi diri terkait dengan pemahamannya terhadap makanan tradisional. Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi budaya makanan Tradisional dari masyarakat sekitar atau daerah Sumba Tengah khususnya Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat, serta bagaimana perkembangannya. 1. Peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa masyarakat lokal/daerah berkembang seperti saat ini, bagaimana perkembangan tersebut dipengaruhi oleh situasi/konteks yang lebih besar (nasional dan internasional), serta memahami apa yang berubah dan apa yang tetap sama dari waktu ke waktu. 2. Peserta didik juga mempelajari konsep dan nilai-nilai dari makanan lokal, serta merefleksikan nilai-nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan dalam kehidupan mereka. 3. Peserta didik juga belajar untuk mempromosikan salah satu hal yang menarik tentang budaya dan nilai-nilai luhur yang dipelajarinya.


Beberapa bentuk makanan tradisional seperti berbagai jenis makanan tradisional yang ada dan beragam tujuan, di antaranya untuk menjaga sumber daya lokal. Namun, generasi yang hidup di masa sekarang umumnya kurang memahami makna dari makanan Tradisional ini sehingga tantangan yang terjadi di masa sekarang terkait sumber daya lokal seolah datang begitu saja tanpa ancang- ancang. Padahal beberapa nilai makanan Tradisional/lokal sendiri memiliki potensi untuk mencegah masalah yang terjadi (preventif). Projek ini dimulai dengan tahap temukan, peserta didik diajak untuk mengenali bentuk dan fungsi/manfaat makanan tradisional/lokal yang ada di beberapa daerah di Indonesia. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan menemukan hubungan antara identitas diri, identitas budayanya, dan belajar untuk memahami bahwa identitas adalah sebuah konsepsi yang dinamis dan selalu berubah. Berangkat dari pemahaman tentang identitas ini, peserta didik membongkar asumsinya terhadap identitas budaya yang ada di wilayahnya maupun budaya orang lain. Dengan demikian, diharapkan peserta didik dapat menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan makanan lokal sebuah kelompok masyarakat. Setelah itu projek dilanjutkan dengan tahap bayangkan, dimana pada tahap ini peserta didik diajak untuk melihat langsung bagaimana bentuk makanan lokal yang ada di wilayahnya. Dari sini peserta didik diminta untuk mengkritisi hubungan antara bentuk makanan lokal yang ditemukan dan fungsinya bagi masyarakat. Tahap ini diakhiri dengan membayangkan kondisi impian yang peserta didik harapkan terjadi pada lingkungannya dan makanan lokal yang ada di wilayahnya. Projek dilanjutkan dengan tahap lakukan yang bertujuan mempersiapkan peserta didik untuk menggaungkan makanan lokal yang ditemui dan bermakna bagi peserta didik sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang ia miliki. Lalu, projek diakhiri dengan tahap bagikan, di mana seluruh peserta didik membagikan pengetahuannya akan makanan lokal kepada warga sekolah, guru, dan perwakilan masyarakat. DIMENSI DAN ELEMEN Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu Bergotong royong, mandiri dan Kreatif. N O DIMENSI ELEMEN SUBELEMEN CAPAIAN 1 Bergotong Royong Kolaborasi Kerja sama Menyelaraskan tindakan sendiri dengan tindakan orang lain untuk melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan kelompok di lingkungan sekitar, serta memberi semangat kepada orang lain untuk bekerja efektif dan mencapai tujuan bersama. Saling ketergantung an positif Mendemonstrasikan kegiatan kelompok yang menunjukkan bahwa anggota kelompok dengan kelebihan dan kekurangannya masingmasing perlu dan dapat saling membantu memenuhi kebutuhan. 2 Mandiri Regulasi diri Mengembang kan pengendalian Berkomitmen dan menjaga konsistensi pencapaian tujuan yang telah direncanakannya untuk mencapai tujuan belajar dan pengembangan diri yang diharapkannya Percaya diri, tangguh (resilient), dan adaptif Membuat rencana baru dengan mengadaptasi, dan memodifikasi strategi yang sudah dibuat ketika upaya sebelumnya tidak berhasil, serta menjalankan kembali tugasnya dengan keyakinan baru. 3 Kreatif Menghasilka n karya dan tindakan yang orisinal Mengeksplorasi dan mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya dalam bentuk karya dan/atau tindakan, serta mengevaluasinya dan mempertimbangkan dampaknya bagi orang lain


ALUR KEGIATAN PROJEK TAHAPAN MATERI PENCAPAIAN PROYEK TEMUKAN Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap pengetahuan lokal 1. Pengantar Materi Makanan lokal 2. Bentuk dan Fungsi makanan lokal Peserta didik diajak untuk mengenali bentuk dan fungsi makanan lokal yang ada di wilayah Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat Kabupaten Sumba Tengah. 3. Pengaruh Identitas Kelompok pada Identitas Diri 4. Identitas Diri dan Kelompok 1. Peserta didik belajar untuk memahami bahwa identitas adalah sebuah konsepsi yang dinamis dan selalu berubah. 2. Peserta didik dapat menumbuhkan apresiasi terhadap budaya dan Makanan Tradisional sebuah kelompok masyarakat. 5. Tantangan di Sekitarku 1. Peserta didik menemukan masalah atau tantangan dalam mengembangkan Makanan lokal/tradisional di wilayahnya masingmasing, terkait dengan perkembangan jaman. BAYANGKAN Menggali bentukbentuk Makanan Tradisional yang ada di wilayah masingmasing 1. Menelusuri latar belakang Makanan lokal/tradisional yang terdapat di daerahnya. 1. Peserta didik diajak untuk melihat langsung bagaimana bentuk Makanan Lokal yang ada di wilayahnya. 2. Peserta didik diminta untuk mengkritisi hubungan antara bentuk Makanan Tradisional yang ditemukan dan fungsinya bagi masyarakat. 2. Kondisi Impian Yang Peserta didik harapkan terjadi pada lingkungannya dan Makanan Tradisional yang ada di wilayahnya. TAHAP LAKUKAN Mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui bentuk aksi pelestarian budaya Makanan lokal yang paling mungkin dilakukan 1. Identifikasi Potensi Diri dan Kelompok Peserta didik dan kelompok mengidentifikasi potensi diri dan kelompok untuk menggaungkan Makanan Tradisional yang ditemui dan bermakna bagi peserta didik sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang ia miliki. 2. Menentukan bentuk aksi Peserta didik dan kelompok menentukan bentuk aksi untuk menggaungkan makanan Lokal/Tradisional yang ditemui dan bermakna bagi peserta didik sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang ia miliki. 3. Persiapan Aksi Peserta didik dan kelompok mempersiapkan aksi untuk menggaungkan Makanan Lokal/radisional yang ditemui dan bermakna bagi peserta didik sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang ia miliki. 4. Simulasi Aksi Peserta didik dan kelompok melakukan aksi untuk menggaungkan Makanan Lokal yang ditemui dan bermakna bagi peserta didik sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang ia miliki. TAHAP BAGIKAN Menggenapi/ melengkapi proses dengan aksi pelestarian budaya Makanan lokal serta melakukan evaluasi dan refleksi 1. Evaluasi Aksi Peserta didik mengevaluasi hasil simulasi yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya tentang Mkanan Lokal/Tradisional daerahnya. 2. Refleksi Peserta didik dan fasilitator merefleksi hasil simulasi yang sudah dilakukan pada tahap sebelumnya tentang Makanan Lokal/radisional daerahnya. 3. Cerita Perjalanan Aksiku Peserta didik membagikan pengetahuannya akan Makanan Lokal/Tradisional kepada warga sekolah, guru, dan perwakilan masyarakat.


Tahap Pengenalan : mencari data awal dan mengenalkan makanan tradisional. 1. Makanan ku. 2. Eksplorasi isu 3. Membandingkan makanan modern denganmakanan tradisional. Tahap Kontekstualisasi : mengkonteksualisasi masalah di sekitar lingkungan. 4. Refleksi awal 5. Cerita tentang makanan modern dan lokal/ tradisional. 6. Membuat perencanaan. 7. Mengembangkan keterampilan dasar Tahap Aksi : berkolaborasi untuk menciptakan aksi nyata terkait permasalahan yang terjadi. 8. Membuat draf poster 9. Finalisasi poster 10. Membuat makanan 11. Membuat presentasi 12. Pertemuan mencoba rasa 13. simulasi festival makanan tradisional 14. Festival makanan Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut : melakukan refleksi dan memikirkan tindak lanjut atas projek yang sudah dilakukan. 15. refleksi dan tindak lanjut TARGET PENCAPAIAN PROJEK P5 Target projek ini ada peserta didik kelas VII dan Melalui projek ini, peserta didik diharapkan telah mengembangkan tiga dimensi Profil Pelajar Pancasila, yaitu Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, dan Kreatif yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari hari. RELEVANSI PROJEK BAGI GURU DAN SEKOLAH Dewasa ini, anak-anak lebih banyak mengkonsumsi makanan modern yang kurang sehat dibandingkan dengan makanan tradisional yang masih alami dalam pengolahannya. Hal ini berdampak pada kesehatan anak. Selain itu, anak-anak seolah menjadi asing dengan jenis makanan khas dari daerahnya sendiri. Sebagai upayameningkatkan kesadaran anak-anak akan konsumsi makanan sehat dan mengenalkan kembali pada akar budayanya, maka pembahasan terkait makanan tradisional dipilih untuk menanamkan nila-nilai kearifan lokal pada peserta didik. Setiap daerah di Indonesia memiliki kekayaan budaya masing-masing. Kebudayaan ini berpengaruh pada pola hidup masyarakat di daerah tersebut. Hal ini tergambar dari banyaknya ragam makanan tradisional setiap daerah yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Selain kebudayaan, letak geografis suatu daerah pun menentukan makanan tradisional yang ada pada daerah tersebut. Hasil kekayaan bumi pada suatu daerah bisa menjadi bahan utama yang digunakan dalam pembuatan makanan tradisional. Sekolah merupakan lingkungan belajar untuk mengembangkan minat dan bakat anak. Oleh karenanya, pengenalan makanan tradisional pada kegiatan projek di lingkungan sekolah akan terasa lebih bermakna. Kearifan lokal yang mulai lambat laun terlupakan, bisa dikenalkan kembali pada peserta didik melalui pemaknaan nilai dalam makanan tradisional. Makan Lokal/tradisional dalam kebudayaan tradisional merupakan salah satu bagian dari kearifan lokal masyarakat Nusa Tenggara Timur yang didalamnya terdapat nilai-nilai budaya. Beberapa makanan lokal yang terdapat di daerah ini memiliki keunikan tersendiri dari ciri khas didalamnya, yang menjadikannya berbeda dengan jenis-jenis makanan lokal atau tradisional di daerah lainnya. Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek berikut ini: 1. Makanan lokal (Putu) lebih cenderung memanfaatkan fasilitas atau bahan alami, sehingga ini memiliki nilai ekonomis dalam pelestarian makanan lokal. 2. Makanan lokal (Putu) memiliki nilai yang kolektif, hal ini bisa dilihat dari proses pembuatan yang selalu melibatkan banyak orang. 3. Didalam pembuatan Putu ada beberapa aspek yang menyimpan nilai yang luhur selain untuk santapan sehari-hari juga untuk orientasi kewirausahaan, serta nilai-nilai yang berhubungan dengan aspek sosial, budaya, dan ekonomi.


Selain itu, yang paling menarik adalah adanya penggunaan bahan-bahan alamiah dalam bahasa Manggenanya disebut warru piaku/waru tana. Inilah salah satu sisi lain dari bentuk pembuatan Putu yang dapat membedakannya dengan jenis makanan lainnya, terutama yang ada di jaman sekarang seperti sekarang ini. Sekolah dapat memberikan pengalaman akan keberagaman budaya yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk dapat merawat atau memelihara budaya lokal agar tidak punah, kemudian diikuti dengan refleksi pada tahapannya akan membentuk masukan dan pengalaman positif dari keberagaman itu sendiri. Di mana hal ini akan menghasilkan peserta didik yang mampu mengelola perbedaan secara konstruktif, beradaptasi dengan baik, membangun sinergi atas perbedaan sehingga sekolah dapat mendorong peserta didik lebih mudah dan siap menjadi bagian dari masyarakat global. Bagaimanapun, sebagai kompas kehidupan, budaya dapat mengarahkan kita untuk berpikir, merasa, bertindak, dan berkarya ke arah benar salah, baik buruk, pantas tidak pantas. MODUL PROJEK FASE D TEMA: MAKANAN LOKAL/TRADISIONAL TUJUAN Peserta didik diajak untuk mengenali bentuk fungsi dan manfaatnya Makanan Lokal yang ada di daerah Umbu Ratu Nggay Barat TOPIK PEMBUATAN KUE PUTU MATERI PENGANTAR MATERI MAKANAN LOKAL/TRADISIONAL DURASI: 8 JP SASARAN : Seluruh peserta didik kelas VII PERSIAPAN 1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan definisi dan berbagai bentuk Makanan Lokal/Tradisional yang terdapat di daerah sekitar. 2. Guru menyiapkan lembar kerja T-I-M chart. T: Apa yang sudah saya Tahu tentang topik? I : Apa yang Ingin saya tahu lebih jauh tentang topik? M : Cara saya Mempelajari yang ingin saya ketahui ? Materi Tentang Makanan Lokal atau Tradisional yang ada di Nusa Tenggara Timur ALAT Proyektor, Laptop, Buku PERAN GURU Narasumber, Fasilitator DIMENSI PROFIL PELAJAR PANCASILA Gotong Royong, Mandiri, Kreatif PELAKSANAAN 1. Guru mengawali projek dengan meminta peserta didik untuk menuliskan beberapa makanan lokal atau tradisional yang pernah mereka lakukan atau mereka lihat/kenal di lingkungan sekitarnya. 2. Setelah peserta didik selesai menulis, guru bersama peserta didik membahas hasil tulisan peserta didik dan menanyakan jika ada peserta didik lain yang menuliskan hal serupa. 3. Guru menggali lebih dalam apakah peserta didik tahu teknik atau cara pembuatan makanan tradisonal yang dituliskan tersebut, serta makna apakah yang terkandung dalam makanan tradisional tersebut. 4. Setelah itu guru bertanya kepada peserta didik tentang pengertian dan bentuk makanan Tradisional yang diketahui. Beberapa pertanyaan pemantik yang bisa dipakai: a.Apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata Makanan Lokal atau Tradisional? b.Menurutmu, apa itu Makanan Tradisional? c. Seperti apa bentuknya? d.Makanan Tradisional apa yang kamu ketahui? e.Berasal dari daerah mana Makanan Tradisional tersebut? f. Bagaimana kamu bisa mengetahui bentuk makanan lokal tersebut? g. Apakah kamu tahu atau pernah mencari tahu makna dibalik Makanan Tradisional tersebut? 5. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4 – 5 orang atau lebih untuk membahas Tabel T-I-M dan membahas pertanyaan guru 6. Di dalam kelompok, peserta didik secara bergantian menyampaikan apa yang mereka tulis dalam tabel T-I-M dan menjawab pertanyaan guru. Kemudian setiap kelompok akan membagikan hasil diskusinya. 7. Guru menyimpulkan pembelajaran hari ini dari presentasi yang dilakukan oleh masing-masing kelompok. TUGAS Peserta didik diminta untuk mencari tahu salah satu bentuk Makanan tradisional di kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat dan makna yang terkandung dalam Makanan tersebut


Tab ALUR TUJUAN PROJE PROJEK PENGUATAN PROFIL PELA FASE D K NO KEGIATAN CAPAIAN PRODU 1 Pembentukan kelompok Pengenalan Projek Terbentuknya kelompok pada tiap kelas. terbentuk kelompok yan beranggotaka 5-6 org atu le Terbentuknya kesepakatan pada kelas. Kesepakatan P5 Pengetahuan awal P5 Pemahaman a tentang P5 2 Identifikasi masalah dan ekplorasi konsep tentang makanan lokal atau tradisional – PUTU Mengetahui kearifan lokal terkait keragaman makanan tradisional yang ada. Hasil catatan kelompok dan hasil diskusi kelas Mendesain rencana projek serta di presentaskan 3 Studi literasi mencari dan menyusun resume berdasarkan pengetahuan awal tentang makanan tradisional – PUTU Mendiskusikan dan memaparkan konsep makanan tradisional berdasarkan hasil temuan wawancara dan literasi Hasil catatan kelompok dala bentuk poster atau catatan Penguatan konsep 4 Penyusunan tahapan kegiatan tentang pembuatan makanan tradisional -putu dalam bentuk makalah atau catatan Menyusun langkahlangkah pembuatan makan lokal tradisionalKue Putu Terbentuknya Pelaksanaan Projek hasil kolaborasi Makalah/catata


bel EK KEARIFAN LOKAL AJAR PANCASILA SMPN 1 CIMAUNG KELAS 7 K NARA SUMBER ALAT/ BAHAN JP KET. ng n bih. Guru ● Karton ● Kertas warna ● Slide tentang P5 ● Infokus 12 JP Dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dituju adalah 1.Dimensi Bergotong Royong 2.Dimensi Mandiri. 3.Dimensi Kreatif kelas awal n Buku catatan, 16 am r Guru, orang tua, dan tokoh masyarakat Gadget buku catatan, HP, Internet, karton / kertas plano, Kertas tempel 12 an Observasi dan wawancara Buku catatan, pena, buku internet 12


NO KEGIATAN CAPAIAN PRODU 5 Merancang Karya inovatif mengetahui manfaat dari pembuatan makanan tradisional – kue putu CATATAN pembuatan makanan loka atau tradision kue putu Merancangcang pembuatan karya berupa CATATAN tentang praktik pembuatan makanan tradisional – putu dengan menggunakan kertas karton 6 Penyusunan Laporan Projek Memahami keragaman bentuk makanan lokal tradisional putu Laporan tertu tentang pembuatan makalah dan v praktik Tersususunnya laporan kegiatan 7 Selebrasi mampu menampilkan salah satu bentuk pembuatan makanan tradisional atau kue putu Laporan, catat 8 Refleksi mampu menilai diri tentang kegiatan yang telah dilakukan lembar reflek Jumlah Jam Tatap Muka


K NARA SUMBER ALAT/ BAHAN JP KET. al nal – Guru wali kelas dan atau fasilitator buku sumber , internet, video 16 ulis video buku sumber, internet 20 tan Lapangan atau Kelas 16 ksi buku catatan 16 120 JP


PERTEMUAN AWAL Waktu : 12 JP Alat dan Bahan : Infokus Peran Guru : Pemateri dan Fasilitator Persiapan. 1. Mengkondisikan kelas dapat mengikuti kegiatan 2. Mengkondisikan kelompok dapat mengikuti kegiatan Pelaksanaan : 1. Guru dan peserta didik berdo’a bersama agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik 2. Melalui permainan guru membentuk kelompok kerja projek. 3. Guru dan siswa menentukan tema projek. 4. Guru dan siswa menentukan produk apa saja yang akan dihasilkan. 5. Berdiskusi dengan siswa tentang kesepakatan belajar Projek Penguatan Profil Pancasila. 6. Berdiskusi tentang pembelajaran P5 7. Siswa berdiskusi untuk menentukan kesepakatan dalam kelompoknya. 8. Guru dan siswa menentukan penjadwalan projek. 9. Guru menutup kegiatan projek dengan doa bersama. Contoh kesepakatan kelas yang mungkin bisa guru arahkan. 1. Mengawali dan mengakhiri kegiatan dengan do’a pada kelompoknya 2. Siswa melaksanakan kegiatan dengan tertib dan bertanggung jawab. 3. Handphone hanya digunakan untuk kegiatan pencarian (jika ada) informasi di internet, tidak digunakan untuk hal lain yang tidak ada hubungannya dengan projek. 4. Guru dan peserta didik membentuk kelompok dengan teknik yang disepakati bersama Mengutamakan gotong royong 5. Peserta didik harus dapat membangun kerja sama antar sesama di kelompok maupun di kelas. 6. Guru memberikan selingan dengan ice breaking atau simulasi-simulasi 7. utamakan setiap guru menggunakan infokus Penugasan/Tagihan 1. Terbentuknya Kelompok, 5-6 orang (disesuaikan). 2. Mengisi LK Capaian Terbentuknya kelompok pada tiap kelas. Terbentuknya kesepakatan pada kelas. Pengetahuan awal P5


LEMBAR KERJA 1 BRAINSTORMING P5 DAN PROJEK 2 KUE PUTU TUJUAN 1. Evaluasi diri mengenai pengetahuan awal P5 dan Pembuatan makanan Lokal atau Tradisional 2. Terbentuknya kesepakatan antara siswa LANGKAH KERJA 1. Isilah tabel T-I-M berikut berdasarkan informasi yang kalian dapat setelah membaca mendengar sebuah cerita dan mendapatkan penjelasan tentang P5 dan makanan Tradisional yang ada di Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat. Yang Saya Tahu Yang Ingin Saya Tahu lebih Jauh Cara Saya Mempelajari yang ingin Saya Ketahui 2. Deskripsikan apa saja yang sudah kalian pahami tentang: No Materi Deskripsi 1 P5 2 Makanan Lokal tradisional – Kue Putu 3. Setelah kalian membentuk kelompok, berilah masukan, pendapat, harapan, saran, dan kritik tentang pembagian kelompok yang telah guru dan fasilitator kalian lakukan!


KEGIATAN 2 P5 IDENTIFIKASI MASALAH JENIS DAN FUNGSI MAKANAN LOKAL MODUL PROJEK FASE D TEMA: KEARIFAN LOKAL Waktu : 16 JP Bahan : - Alat : Buku Sumber dan Internet dan lainnya Peran Guru : Pemateri dan Fasilitator TUJUAN Peserta didik diajak untuk Identifikasi masalah dan ekplorasi konsep tentang Makanan lokal atau tradisional – PUTU PERSIAPAN 1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan salah satu bentuk makanan tradisional dan bagaimana dampaknya terhadap Penguatan Profil Pelajar Pencasila 2. Mengkondisikan kelas dapat mengikuti kegiatan 3. Mengkondisikan kelompok dapat mengikuti kegiatan PELAKSANAAN 1. Siswa berdo’a bersama pada kelompoknya agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik 2. Siswa mencari sumber pengetahuan tentang Kearifan lokal makanan tradisional – Kue Putu 3. Siswa menyususun apa yang didapatkannya pada artikel media dan buku sumber dalam bentuk tulisan. 4. Siswa melakukan diskusi dikelompoknya untuk menghasilkan tulisan tentang makanan tradisional – kue putu. 5. Siswa melakukan diskusi kelas dan dapat mempresentasikan tentang proses pembuatan makanan lokal atau tradisional – KABABA PUTU. 6. Membuat kesimpulan hasil diskusi kelas tentang makanan lokal – KOKUHU PUTU 7. Guru menutup kegiatan projek dengan doa bersama. TUGAS Dengan menggunakan metode wawancara atau literasi dari berbagai sumber, peserta didik diminta untuk mencari tahu manfaat pembuatan makanan lokal atau tradisional yang terdapat di Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat. Lembar Kerja Peserta Dididk 1. Tentukan salah satu jenis makanana lokal/tradisional yang akan di jadikan objek dalam aktivitas projek 2. Buatlah daftar pertanyaan yang akan di gunakan sebagai bahan wawancara dengan nara sumber 3. Lakukan wawancara dengan nara sumber tentang proses pembuatan makanan lokal atau tradisional yang ada di Umbu Ratu Nggay Barat 4. Catat dan presentasikan hasil wawancara kalian


PERTEMUAN 3 P5 STUDI LITERASI MODUL PROJEK FASE D TEMA: KEARIFAN LOKAL Waktu : 12 JP Bahan : - Alat : Buku Sumber,Hasil wawancara Peran Guru: Pemateri dan Fasilitator TUJUAN Mendiskusikan dan memaparkan konsep pembuatan makanan lokal berdasarkan hasil temuan wawancara dan literasi. PERSIAPAN 1. Guru membekali diri dengan pengetahuan akan salah satu bentuk makanan tradisional dan bagaimana dampaknya terhadap Penguatan Profil Pelajar Pencasila 2. Mengkondisikan kelas agar kondusif untuk belajar 3. Mengkondisikan murid dalam kelompoknya agar dapat mengikuti kegiatan PELAKSANAAN 1. Siswa berdo’a bersama pada kelompoknya agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik 2. Siswa mengumpulkan hasil wawancara pada hari sebelumnya 3. siswa berdiskusi mengenai temuan-temuan wawancara dan hasil literasi. 4. Siswa menyususun apa yang didapatkannya dari wawancara dan literasi. 5. Siswa dan siswi mempraktekan pembuatan makanan tradisional – kue putu. 6. Siswa belajar membuat desain (kertas) tentang tahapan-tahapan (prosedur) pembuatan makanan lokal yang akan ditampilkan, 7. Setiap kelompok mempresentasikan sesuai dengan petunjuk dari hasil temuan mereka pada wawancara di dalam ruang kelas, sementara kelompok lain mengamati dan bertanya. 8. Siswa menutup kegiatan projek dengan berdoa. PENUTUP Siswa menutup kegiatan dengan mengerjakan lembar kerja 3 (LK3)


LEMBAR KERJA 3 (LK3) a. TUJUAN Menyusun teks prosedur atau langkah-langkah pembuatan makanana lokal-kue putu berdasarkan hasil temuan wawancara dan literasi b. ALAT DAN BAHAN buku gambar atau buku tulis, pencil, katon, spidol c. PETUNJUK 1. peserta didik berdiskusi secara kelompok untuk menyusun rancangan teks prosedur dalam berbagai bentuk seperti dalam bentuk teks, peta konsep, peta pikiran, dan lain-lain jika tidak cukup gunakan halaman belakang! 2. Berdasarkan hasil wawancara dan literasi yang kalian lakukan, tuliskan, tujuan, makna, atau nilai yang terkandung dari makanan lokal atau tradisional yang kalian pilih! jika tidak cukup gunakan halaman belakang! Kelas : Nama Kelompok : Anggota :


MAKANAN TRADISIONAL – KUE PUTU Waktu : 12 JP Bahan : - Alat : Buku Sumber Peran Guru : Pemateri dan Fasilitator Persiapan. 1. Mengkondisikan kelas dapat mengikuti kegiatan 2. Mengkondisikan kelompok dapat mengikuti kegiatan Pelaksanaan : 1. Siswa berdo’a bersama pada kelompoknya agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik. 2. Siswa melakukan wawancara kepada narasumber; guru, orang tua, atau warga masyarakat terkait proses pembuatan makanan lokal –kue putu 3. Siswa mencatat semua informasi yang didapat tentang makanan lokal atau tradisional – kue putu 4. Melakukan diskusi kelas dari hasil catatan tentang makanan lokal –kue putu 5. Guru menutup kegiatan projek. 6. Siswa menutup kegiatan projek dengan berdo’a bersama dalam kelompoknya masing-masing. Capaian Penyusunan tahapan kegiatan Pembuatan kue putu Terbentuknya Pelaksanaan Projek hasil kolaborasi pembuatan makan lokal- KOKUH PUTU


MERANCANG KARYA INOVATIF Waktu : 16 JP Bahan : - Alat : Media cetak /internet, kreasi dari macammacam makanan lokal Peran Guru : Pemateri dan Fasilitator Persiapan. 1. Mengkondisikan kelas dapat mengikuti kegiatan 2. Mengkondisikan kelompok dapat mengikuti kegiatan Pelaksanaan : 1. Siswa berdo’a bersama pada kelompoknya agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik. 2. Siswa mencari tahu tentang langkah-langkah pembuatan kue putu. 3. Siswa mempresentasikan proses pembuatan makan tradisional bersama kelompok dan menuangkannya dalam bentuk teks prosedur 4. Guru menutup kegiatan projek. 5. Siswa menutup kegiatan projek dengan berdo’a bersama dalam kelompoknya masing-masing. Capaian mengetahui manfaat dari makanan tradisional – kue putu Merancangcang pembuatan karya berupa poster tentang praktik pembuatan mkanan lokal tradisional – kue putu dengan menggunakan karton


PENYUSUNAN LAPORAN PROJEK Waktu : 20 JP Bahan : - Alat : Internet, komputer Peran Guru : Pemateri dan Fasilitator Persiapan. 1. Mengkondisikan kelas dapat mengikuti kegiatan 2. Mengkondisikan kelompok dapat mengikuti kegiatan Pelaksanaan : 1. Siswa berdo’a bersama pada kelompoknya agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik. 2. Siswa melakukan diskusi dengan kelompok dan guru terkait laporan yang disusun 3. Siswa menuliskan rancangan yang akan diketik di komputer 4. Siswa unjuk keterampilan secara bergantian secara berkelompok dalam mempresentasikan hasil projeknya 5. Siswa membuat video proses pembuatan makanan tradisional – kue putu. 6. Guru menutup kegiatan projek. 7. Siswa menutup kegiatan projek dengan berdo’a bersama dalam kelompoknya masing-masin Capaian Memahami keragaman bentuk makanan tradisional – kue putu Tersusunnya laporan kegiatan


MARI KITA RAYAKAN Waktu : 16 JP Bahan : - Alat : Meja kursi dan alat lain yang dibutuhkan untuk pameran, Undangan Peran Guru : Pemateri dan Fasilitator Persiapan. 1. Mengkondisikan kelas dapat mengikuti kegiatan 2. Mengkondisikan kelompok dapat mengikuti kegiatan Pelaksanaan : 1. Guru dan murid berdo’a bersama agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik 2. Siswa mempersiapkan tempat. 3. Siswa mengundang guru, orang tua, dan pihak yang berkepentingan untuk dapat hadir pada saat selebrasi hasil karya. 4. Siswa unjuk hasil kerja projeknya pada pengunjung. 5. Guru menutup kegiatan projek dengan doa bersama Capaian Memamerkan hasil karya siswa dalam bentuk pergelaran Makanan lokal


REFLEKSI DAN UMPAN BALIK Waktu : 16 JP Bahan : - Alat : Meja kursi dan alat tulis, angket Peran Guru : Pemateri dan Fasilitator Persiapan. 1. Mengkondisikan kelas dapat mengikuti kegiatan 2. Mengkondisikan kelompok dapat mengikuti kegiatan PELAKSANAAN 1. Guru memimpin doa bersama untuk mengawali kegiatan 2. Guru menanyakan kabar siswa pada hari itu 3. Guru mengajak siswa untuk berefleksi dengan bertanya keterkaitan dengan a. Apakah siswa menemukan hal yang menarik dari tema Kearifan lokal? b. Apakah produk yang dihasilkan sesuai dengan tujuan awal pembuatan? c. Apakah siswa berhasil menemukan apa yang ingin diketahui d. Setelah kegiatan ini adakah diantara kalian yang ingin menjadi seorang wirausaha? e. Hal menarik apa yang diperoleh selama kegiatan? f. Setelah kegiatan ini, apa yang akan siswa lakukan? REFLEKSI PRIBADI 1. Kesulitan apa yang diperoleh selama proses pembelajaran? 2. Bagaimana kesulitan tersebut dapat diatasi? 3. Apa yang perlu ditingkatkan setelah proses pembelajaran ini selesai? 4. Menutup Seluruh rangkaian kegiatan dengan Do’a bersama Capaian Menuliskan tentang poin pembelajaran perubahan pada diri dan tahapan selanjutnya


PENILAIAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA TAHUN PELAJARAN 2022/2023 SEKOLAH :SMP NEGERI 2 UMBU RATU NGGAY BARAT KELAS :VII PROJEK KE :2 (KEARIFAN LOKAL) NO NAMA Dimensi Gotong Royong Kolaborasi Kepedulian Berbagi BB MB BSH SB BB MB BSH SB BB MB BSH SB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20


PENILAIAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA TAHUN PELAJARAN 2022/2023 SEKOLAH :SMP NEGERI 2 UMBU RATU NGGAY BARAT KELAS :VII PROJEK KE : 2 (KEARIFAN LOKAL) NO NAMA Dimensi Kreatif Menghasilkan gagasan yang orisinal Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal Memiliki keluwesan berpikir dalam mencari alternatif solusi permasalahan BB MB BSH SB BB MB BSH SB BB MB BSH SB 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20


PENILAIAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5) TAHUN AJARAN 2022/2023 TEMA KEARIFAN LOKAL Topik : KUE PUTU SEKOLAH :SMP NEGERI 2 UMBU RATU NGGAY BARAT KELAS :VII PROJEK KE : 2 (KEARIFAN LOKAL) NO NAMA GOTONG ROYONG MANDIRI KREATIF NILAI AKHIR RATA-RATA KET 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Keterangan : BB = Belum berkembang (0-60) MB = Mulai berkembang (61-75) BSH = Berkembang sesuai harapan (76-90) SB = Sangat berkembang (91-100)


LAMPIRAN Contoh Tabel Pembiasaan Latihan Keterampilan Dasar Minggu ke-1 ( tanggal) Keterampilan Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Mencuci piring/kebersihan Memarut kelapa/tumbuk/iris/ayak/masak Merapikan kembali barang yang sudah digunakan Dan lainnya Contoh Lembar pengamatan pembiasaan keterampilan dasar (diisi Jika di perlukan) Aspek yang diamati 1 2 3 4 Keterangan Konsisten dalam melakukan pembiasaan. Mandiri dalam melakukan pembiasaan. Bertanggung jawab dengan tugas yang harus dilakukan. Terdapat peningkatan kualitas dari pembiasaan yang dilakukan. Contoh Lembar Observasi Wawancara dengan Narasumber Nama : Kelas : Tanggal : Alternatif : Jika tidak memungkinkan untuk pergi ke tempat narasumber, sekolah dapat mengundang langsungnarasumber. Pengayaan : Membuat cerita berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan narasumber. Tata Krama : Guru dan peserta didik berdiskusi mengenai tata krama berkunjung ke tempat orang lain (menyapa, berperilaku sopan, tidak berbicara kasar, bicara bergantian, meminta ijin/permisi saat mau mencoba atau melakukan sesuatu). No Yang perlu diamati Hasil pengamatan 1. Alat yang digunakan 2. Bahan-bahan yang disiapkan 3. Cara pembuatan Contoh Lembar wawancara. No Pertanyaan Jawaban 1. 2. 3. 4. 5.


Contoh Rubrik Pembuatan Poster Kriteria Belum berkembang Mulai berkembang Sudah berkembang Sangat berkembang Kesesuaian ilustrasi dengan tema. Ilustrasi yang dibuat tidak sesuai dengan tema. Ilustrasi yang dibuat kurang sesuai dengan tema. Ilustrasi yang dibuat sesuai dengan tema. Ilustrasi yang dibuat sesuai dengan tema dan mudah dipahami oleh pembaca. Kalimat yang digunakan Kalimat yang dituliskan tidak sesuai dengan tema poster. Kalimat yang dituliskan sesuai tema namun tidak terlihat menarik. Kalimat yang dituliskan jelas, sesuai tema dan menarik. Kalimat yang dituliskan jelas, sesuai tema, menarik dan informatif. Kreatifitas ide pembuatan poster. Poster dikerjakan seadanya. Penggunaan warna dan tulisan yang menarik. Penggunaan warna yang menarik dan memperhatikan tata letak gambar serta tulisan. Penggunaan warna, gambar dan tulisan yang menarik serta mempertimbangkan Kerjasama antar anggota kelompok. Mengerjakan tugassesuai dengan keinginannya sendiri. Mengerjakan tugassesuai peran. Mampu berbagi peran dan menjalankan perannya dengan baik. Mampu berbagi peran dan menjalankan perannya dengan baik serta melakukan komunikasi aktif dalam kelompok. Contoh Lembar Observasi Nama siswa Aspek yang diamati (1-4) Catatan Keaktifan Bersungguhsungguh Kerjasama Ama Ina CONTOH RUBRIK DEMONSTRASI Kegiatan demonstrasi ini bisa juga diganti dengan kegiatan berkelompok membuat makanan tradisional. Peserta didik diminta untuk membawa alat dan bahan yang diperlukan ke sekolah kemudian mempresentasikannya di depan kelas. Contoh Rubrik Penilaian Sikap yang dinilai Belum berkembang Mulai berkembang Sudah berkembang Sangat berkembang Percaya diri Memerlukan motivasi dari orang dewasa untuk dapat menjelaskan. Menjelaskan cara pembuatan dengan sesekali meminta konfirmasi dari orang dewasa. Menjelaskan cara pembuatan dengan percaya diri. Menjelaskan cara pembuatan dengan penuh percaya diri dan suara yang lantang. Kemandirian Menyiapkan dan merapikan kembali alat bahan dibantu oleh orang dewasa. Menyiapkan dan merapikan kembali alat bahan sesekali dibantu oleh orang dewasa. Menyiapkan dan merapikan kembali alat bahan yang digunakan. Menyiapkan dan merapikan kembali alat bahan yang digunakan. Kerjasama Melakukan tugas sesuai dengan keinginan sendiri. Melakukan tugas dengan sesekali melakukan konfirmasi pada orangtua/teman. Melakukan tugas sesuai perannya. Berbagi peran dengan orangtua/teman dan mampu mengerjakan tugasnya dengan baik. Kejelasan dalam menyampaikan informasi. Menyampaikan informasi dengan suara yang pelan dan tidak sesuai tahapan yang benar. Menyampaikan cara pembuatan dengan jelas namun tidak sesuai dengan tahapan yang benar. Menyampaikan cara pembuatan dengan sistematis sesuai dengan apa yang sedang dilakukan. Menyampaikan cara pembuatan makanan secara sistematis sesuai dengan apa yang sedang dilakukan dan bertutur kata sopan. Contoh Asesmen Festival makanan Pelaksanaan : a. Peserta didik membawa makanan tradisional yang dibuatnya. b. Presentasi dilakukan berkelompok di atas panggung kecil yang sudah disiapkan. c. Peserta didik mempresentasikan makanan tradisional yang dibuatnya mulai dari nama makanan, ciri khas dan cara membuat makanan tersebut sesuai dengan pengalamannya. d. Guru melakukan penilaian pada saat peserta didik melakukan presentasi. e. Peserta didik merapikan kembali ruangan dan peralatan yang digunakan saat acara sudah selesai. Tata Krama : Menyapa dengan menggunakan bahasa daerah. Menggunakan bahasa yang sopan. Mengenakan pakaian yang rapi. Mengungkapkan kata terima kasih dan permisi saat berinteraksi.


Contoh Assessment Formatif Presentasi Kriteria Belum berkembang Mulai berkembang Sudah berkembang Sangat berkembang Percaya diri Membutuhkan motivasi dari luar dirinya untuk dapat mempresentasikan hasil projek. Sesekali terlihat malumalu saat mempresentasikan hasil projek. Menampilkan sikap percaya diri saat mempresentasikan hasil projek. Menampilkan sikap percaya diri dan jelas saat mempresentasikan hasil projek. Kelancaran saat menjelaskan. Suara pelan dan tidak terdengar jelas saat berbicara. Sesekali masih Terdengar tidak jelas saat berbicara. Berbicara dengan jelas dan bersuara lantang saat menjelaskan. Berbicara dengan jelas dengan suara lantang dan menggunakan intonasi yang tepat. Penguasaan materi yang disampaikan. Menjelaskan jenis makanan tradisional yang dikaji. Sesekali membutuhkan konfirmasi untuk menjelaskan proses dan makna dari makanan tradisional yang dikaji. Menjelaskan proses dan makna dari makanan tradisional yang dikaji. Menjelaskan proses dan makna dari makanan tradisional yang dikaji. Berperilaku sopan. Belum memperhatikan Sesekali masih terlihat berperilaku kurang sopan. Berkata dan Berperilaku sopan saat presentasi. Berkata dan Berperila sopan saat presentasi sopan santun saat presentasi. Maupun saat menyimak teman yang sedang presentasi. Contoh Assessment Sumatif Projek Kriteria Belum berkembang Mulai berkembang Sudah berkembang Sangat berkembang Perencanaan Memerlukan motivasi dari orang lain untuk menuliskan perencanaan yang disepakati. Menuliskan perencanaan sesuai dengan kesepakatan. Memberikan ide perencanaan kegiatan yang bisa dilakukan sesuai dengan tujuan projek dan menuliskannya sesuai kesepakatan. Membuat perencanaan yang jelas sesuai dengan tujuan projek dan menuliskannya sesuai kesepakatan. Pelaksanaan Selalu diingatkan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang disepakati. Sesekali masih diingatkan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang disepakati. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan perencanaan yang disepakati. Konsisten dan dapat mengatur kegiatan dengan mandiri sesuai dengan perencanaan yang disepakati. Refleksi Belum dapat mengenal kelebihan dan kelemahan diri. Mengenali kelebihan atau kelemahan diri. Mengenali kelebihan dan kelemahan diri. Mengenali kelebihan dan kelemahan diri serta mampu memikirkan solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Evaluasi Memberikan penilaian terhadap diri atau kelompok. Memberikan penilaian terhadap diri dan kelompok. Memberikan penilaian terhadap diri dan kelompok dengan objektif. Memberikan penilaian terhadap diri dan kelompok dengan objektif dan mampu mengemukakan alasannya.


Click to View FlipBook Version