MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA
GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
Oleh:
M. RASYIDI HASIBUAN, S.Pd, MM
NDH : 19
PELATIHAN KEPEMIMPINAN NASIONAL TINGKAT II
BPSDM PROVINSI SUMATERA UTARA
ANGKATAN XIX
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Salam sejahtera bagi kita semua. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga Project Leader dapat
menyelesaikan Rancangan Proyek Perubahan (RPP) yang berjudul
“Optimalisasi Pengelolaan Destinasi Wisata di Kabupaten Padang Lawas
Melalui Pembentukan Desa Wisata Guna Peningkatan Pendapatan Asli
Daerah”. Rancangan Proyek Perubahan ini merupakan kewajiban dan
dipertanggungjawabkan Project Leader dalam mengikuti Pelatihan
Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XIX Tahun 2022, dimana
Aktualisasi Rancangan Proyek Perubahan ini adalah sebagai tugas yang
nantinya akan diimplementasikan di Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
Kabupaten Padang Lawas.
Rancangan Proyek perubahan ini diharapkan mampu memberikan
kontribusi positif terhadap perkembangan kepariwisataan di Kabupaten Padang
Lawas, termasuk diantaranya mewujudkan sistem manajemen pariwisata yang
lebih baik, pemerataan pembangunan sarana prasarana umum menuju lokasi
wisata dan di lokasi destinasi wisata, terpeliharanya kawasan destinasi wisata,
peningkatan kunjungan wisata, meningkatkan kesejahteraan ekonomi
masyarakat di sekitar destinasi wisata, peningkatan PAD Kabupaten Padang
Lawas dari bidang pariwisata serta peningkatan kontribusi PDRB Sektor
Pariwisata.
Ucapan terima kasih kepada Bupati Padang Lawas, Bapak drg. H.
Ahmad Zarnawi Pasaribu, C.Ht, MM, M.Si, Sekretaris Daerah Kabupaten
Padang Lawas/Mentor Project Leader Bapak Arpan Nst, S.Sos, Coach Project
Leader Bapak Dr. Ir. Hairulsyah, M.Si, para Widyaiswara, DPRD Kabupaten
Padang Lawas, Kepala Bagian Hukum, Tim Efektif dan Seluruh Pegawai Dinas
Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Padang Lawas, Istri Tercinta
Project Leader Fitri Yani Lubis, S.Pd, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh
Masyarakat serta para peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN)
Tingkat II Angkatan XIX Tahun 2022.
Rancangan Proyek Perubahan ini disadari masih jauh dari
kesempurnaan karena berbagai keterbatasan. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang konstruktif sangat diharapkan, semoga Rancangan Proyek Perubahan ini
dapat bermanfaat terutama bagi diri pribadi Project Leader.
Medan, September 2022
Project Leader
M. RASYIDI HASIBUAN, S.Pd, MM
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN MENTOR
LEMBAR PERSETUJUAN COACH
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... v
DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... vi
DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN ............................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................... 5
C. Output dan Outcome ...................................................................... 6
BAB II RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN ............................................ 7
A. Permasalahan, Kondisi Ideal dan Solusi/Terobosan Inovatif ......... 7
1. Identifikasi Masalah ............................................................... 7
2. Kondisi Ideal yang di harapkan ............................................. 8
3. Solusi/Terobosan Inovatif ...................................................... 9
B. Tahapan Perubahan/Milestone Rencana Strategis......................... 9
C. Analisis Stakeholder, Strategi Pemberdayaan Organisasi -
Pembelajar dan Rencana Strategi Marketing ................................ 17
1. Analisis Stakeholder .................................................................. 17
2. Strategi Pemberdayaan Organisasi Pembelajar ........................ 24
3. Strategi Marketing ..................................................................... 26
D. Identifikasi Potensi Resiko dan Solusinya ...................................... 28
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
ii
E. Faktor Kunci Keberhasilan ............................................................. 28
F. Tata Kelola Proyek Perubahan ...................................................... 29
1. Pembentukan Tim Efektif/Agile Time .................................... 29
2. Pembagian Tugas Tim Efektif ............................................... 30
G. Rencana Strategi Pengembangan Potensi Diri .............................. 32
PENUTUP ...................................................................................................... 35
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Padang Lawas ................ 1
Tabel 2 Laporan Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata ......................... 2
Tabel 3 Daftar Destinasi Wisata di Kabupaten Padang Lawas ...................... 4
Tabel 4 Rencana Tahapan Jangka Pendek ................................................... 10
Tabel 5 Rencana Tahapan Jangka Menengah ............................................... 14
Tabel 6 Rencana Tahapan Jangka Panjang .................................................. 16
Tabel 7 Identifikasi Stakeholder dan Strategi Komunikasi Stakeholder .......... 19
Tabel 8 Peta Strategi Komunikasi .................................................................. 23
Tabel 9 Strategi Komunikasi Stakeholder ....................................................... 23
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Rancangan Alur Pikir Proyek Perubahan.................................... 7
Gambar 2 Analisis Stakeholder Sebelum Pelaksanaan Jangka Pendek ..... 20
Gambar 3 Struktur Tim Efektif.................................................................... 35
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
v
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Padang Lawas dalam 5 (lima)
tahun terakhir ................................................................................... 2
Grafik 2 Laporan Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata di Kabupaten
Padang Lawas dalam 5 (lima) tahun terakhir .................................... 3
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
vi
DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN
Rancangan Proyek Perubahan dengan judul Optimalisasi Pengelolaan
Destinasi Wisata di Kabupaten Padang Lawas Melalui Pembentukan Desa
Wisata Guna Peningkatan Pendapatan Asli Daerah, merupakan suatu
gagasan proyek perubahan yang bertujuan untuk mempersiapkan kebijakan
tentang pembentukan desa wisata dalam pengelolaan destinasi wisata guna
meningkatkan kunjungan wisata di Kabupaten Padang Lawas sehingga terjadi
peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Padang Lawas dari
sektor pariwisata.
Langkah strategis yang dibangun dalam proyek perubahan ini dilakukan
secara bertahap, dengan rencana tahapan jangka pendek, jangka menengah
dan jangka panjang yang tertuang dalam Rancangan Proyek Perubahan (RPP).
Tahapan Jangka Pendek, merupakan cikal bakal terbentuknya desa
wisata dengan cakupan kegiatan: a) Membentuk Tim Efektif dan melakukan
konsolidasi internal dalam rangka penyamaan persepsi; b) Melakukan
Inventarisasi permasalahan di lokasi destinasi wisata; c) Melaksanakan
Benchmarking terkait desa wisata; d) Menyusun Draft dan Menetapkan
Peraturan Bupati tentang Penetapan Kawasan Destinasi Pariwisata di
Kabupaten Padang Lawas; e) Menyusun Draft dan Menetapkan Peraturan
Bupati tentang Pembentukan Desa Wisata di Kabupaten Padang Lawas; f)
Melaksanakan diskusi dengan stakeholder eksternal terkait pembentukan desa
wisata; g) Sosialisasi Pembentukan Desa Wisata dengan masyarakat di sekitar
destinasi wisata; h) Koordinasi dengan Instansi terkait sarana prasarana umum
(infrastruktur) menuju lokasi destinasi wisata; i) Pembentukan 1 Desa Wisata di
Kabupaten Padang Lawas.
Sedangkan pada Tahapan Jangka Menengah, hal ini merupakan
keberlanjutan setelah tercapainya target pembentukan 1 desa wisata pada
jangka pendek sebagai evaluasi pada pembentukan desa wisata selanjutnya
yang disertai dengan tahapan pendukung seperti: a) Menentukan prioritas
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
vii
wilayah yang akan dijadikan sebagai desa wisata berikutnya; b) Melaksanakan
Penyuluhan Sadar Wisata ke desa-desa yang menjadi target desa wisata;
c) Pengembangan desa wisata; d) Koordinasi dengan stakeholder terkait pelaku
usaha ekonomi kreatif sebagai dukungan usaha/jasa pariwisata;
e) Pembentukan 3 Desa Wisata di Kabupaten Padang Lawas; f) Perbaikan
sarana prasarana (infrastruktur) umum ke lokasi desa wisata.
Yang terakhir yaitu Tahapan Jangka Panjang, merupakan keberlanjutan
pengelolaan destinasi di Kabupaten Padang Lawas untuk terus melakukan
pengembangan pada kawasan destinasi wisata yang memiliki potensi untuk
terus dilakukan pembangunan dan pengembangan, dengan cakupan kegiatan
sebagai berikut: a) Pembentukan 7 Desa Wisata di Kabupaten Padang Lawas;
b) Memaksimalkan promosi kepariwisataan melalui sosial media untuk menarik
minat pengunjung/wisatawan; c) Meningkatkan kompetensi SDM di bidang
pariwisata; d) Meningkatkan sarana prasarana umum ke lokasi wisata;
fe) Pengesahan Peraturan Daerah tentang Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Kabupaten (RIPPARKAB) Padang Lawas.
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kabupaten Padang Lawas merupakan salah satu wilayah otonomi
baru hasil pemekaran dari Kabupaten Tapanuli Selatan sesuai dengan UU
No. 38 Tahun 2007, memiliki luas wilayah sebesar 429.999 Ha, dengan
jumlah penduduk 261.011 jiwa, 17, Kecamatan, 303 desa dan 1 Kelurahan
(BPS-Kabupaten Padang Lawas Dalam Angka 2021).
Kabupaten Padang Lawas memiliki banyak destinasi wisata, baik itu
wisata alam, wisata buatan maupun wisata budaya, tetapi belum ada
satupun destinasi wisata yang terkelola secara optimal. Belum optimalnya
pengembangan destinasi wisata di Kabupaten Padang Lawas, dapat
dilihat dari kondisi berikut.
1. Kunjungan wisatawan sangat rendah (Laporan kunjungan wisata)
2. Rendahnya penerimaan daerah (PAD) dari bidang pariwisata
(Laporan Realisasi PAD/Tahun)
3. Belum ada desa wisata di Kabupaten Padang Lawas
4. Objek wisata yang ada tidak terpelihara dengan baik
Tabel 1
Data Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Padang Lawas
dalam 5 (lima) tahun terakhir
No Pengunjung Tahun
2019
2017 2018 2020 2021
1 Dewasa 836 1100 728 850 1150
2 Anak 321 275 283 350 175
Jumlah 1157 1375 1011 1200 1325
(Disporapar Kab. Padang Lawas : Laporan Kunjungan Wisatawan)
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
1
Grafik 1
Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Padang Lawas
dalam 5 (lima) tahun terakhir
(Disporapar Kab. Padang Lawas : Laporan Kunjungan Wisatawan)
Data kunjungan di atas merupakan kunjungan dari masyarakat
sekitar di Kabupaten Padang Lawas, belum ada kunjungan wisatawan dari
luar daerah. Perhitungan data kunjungan di atas diperoleh dari jumlah
karcis (tiket masuk) ke lokasi wisata yang diperoleh dari pihak ketiga yang
ditunjuk sebagai pengelola.
Tabel 2.
Laporan Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata
di Kabupaten Padang Lawas dalam 5 (lima) tahun terakhir
No PAD Tahun
2019
2017 2018 2020 2021
1 Target 2000 2000 2000 2000 2000
2 Realisasi 3150 3850 2750 4100 4950
3 Persentase 158% 193% 138% 205% 248%
(Disporapar Kab. Padang Lawas : Laporan PAD)
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
2
Grafik 2
Laporan Pendapatan Asli Daerah Sektor Pariwisata
di Kabupaten Padang Lawas dalam 5 (lima) tahun terakhir
(Disporapar Kab. Padang Lawas : Laporan PAD)
Dalam laporan diatas terllihat realisasi capaian PAD melebihi dari
100% bahkan sampai dengan 200% lebih, tetapi jika dilihat angka
targetnya sebenarnya nilai di atas merupakan nominal yang sangat kecil
untuk di penuhi karena hanya dalam bentuk juta rupiah, bukan puluhan
juta rupiah.
Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata sangat
kecil di angka dua juta rupiah, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
seperti, minimnya fasilitas sarana prasarana yang ada dilokasi wisata,
lokasi wisata yang jauh dan akses jalan menuju lokasi wisata kurang baik,
menjadi faktor utama rendahnya minat pengunjung. Penyebab lain
rendahnya target PAD sektor pariwisata adalah hanya ada satu objek
wisata yang dikelola pemerintah dan dimafaatkan sebagai pendapatan asli
daerah sektor pariwisata yaitu: Objek Wisata Aek Milas (Air Panas) yang
berlokasi di Desa Paringgonan Kecamatan Ulu Barumun Kabupaten
Padang Lawas.
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
3
Tabel 3.
Daftar Destinasi Wisata di Kabupaten Padang Lawas sesuai dengan yang
direncanakan dalam draf pengajuan Peraturan Bupati :
No Nama Desa Kecamatan Tempat Wisata Jenis Wisata
1 Siparau Barumun Tengah Candi Sipamutung Wisata Sejarah,
Wisata Spritual,
2 Binabo Jae Barumun Baru Makam Ompung Wisata Budaya.
Parmata Sapihak
3 Botung Batang Lubu Air Terjun Wisata Sejarah
Sutam Sipatabung
4 Sayur Wisata Alam,
Mahincat Barumun Selatan Tor Sinaongan Wisata Tirta.
Wisata Alam
5 Paringgonan Ulu Barumun Aek Milas Wisata Alam
Aek Siraisan
6 Siraisan Ulu Barumun (Sungai) Wisata Alam
Bagas Godang Wisata Sejarah,
7 Hasahatan Barumun Baru Wisata Budaya.
Air Terjun Sihiuk Wisata Alam,
8 Sihiuk Lubuk Barumun Aek Hapung Wisata Tirta.
(Sungai) Wisata Alam
9 Hapung Ulu Sosa Goa Liang Namuap
Wisata Alam
10 Parapat Ulu Sosa
11 Ujung Batu Sosa Danau Gayambang Wisata Alam
12 Sangkilon Lubuk Barumun Candi Sangkilon Wisata Sejarah,
Wisata Spritual.
13 Siborna Sosa Julu Aek Lakkut
(Sungai) Wisata Alam
14 Aliaga Hutaraja Tinggi Danau Buatan Wisata Buatan
15 Sayur Matua Aek Nabara Wisata Pertanian Wisata Buatan
Barumun Berbasis Teknologi
16 Tamiang Batang Lubu Air Terjun Tamiang Wisata Alam
Sutam
(Disporapar Kab. Padang Lawas : Draft Perbup Tahun 2022)
Banyaknya potensi destinasi wisata yang tersedia tetapi belum
mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten Padang Lawas
menjadi dasar utama untuk mewujudkan proyek perubahan Optimalisasi
Pengembangan Destinasi Wisata di Kabupaten Padang Lawas Melalui
Pembentukan Desa Wisata Guna Peningkatan Pendapatan Asli Daerah.
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
4
B. Tujuan
Tujuan Jangka Pendek :
1. Tersedianya Peraturan Bupati tentang Penetapan Kawasan
Destinasi Pariwisata di Kabupaten Padang Lawas
2. Tersedianya Peraturan Bupati tentang Pembentukan Desa
Wisata di Kabupaten Padang Lawas
3. Tercapainya Kesepahaman dengan stakeholder mengenai
tujuan pembentukan desa wisata
4. Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menjaga dan
memelihara kawasan destinasi wisata
5. Tersedianya rancangan/desain desa wisata
6. Terbentuknya 1 Desa Wisata di Kabupaten Padang Lawas
Tujuan Jangka Menengah :
1. Terbentuknya 3 Desa Wisata di Kabupaten Padang Lawas
2. Tersedianya sarana dan prasarana umum serta kemudahan
akses menuju lokasi destinasi wisata
3. Meningkatnya kunjungan wisatawan baik dari dalam daerah
maupun luar daerah
Tujuan Jangka Panjang :
1. Terbentuknya 7 Desa Wisata di Kabupaten Padang Lawas
2. Tersedianya data dan informasi promosi destinasi pariwisata di
Kabupaten Padang Lawas
3. Meningkatnya penerimaan daerah (PAD) dari sektor pariwisata
4. Terpeliharanya objek wisata yang ada dengan baik
5. Terjadinya pemerataan pembangunan sampai ke desa
6. Tersedianya Peraturan Daerah tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten (RIPPARKAB)
Padang Lawas
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
5
C. Output dan Outcome
Output :
1. Terbitnya Peraturan Bupati Padang Lawas tentang
Penetapanan Kawasan Destinasi Pariwisata
2. Terbitnya Peraturan Bupati Padang Lawas tentang
Pembentukan Desa Wisata
3. Terbentuknya Desa Wisata di Kabupaten Padang Lawas
Outcome :
1. Peningkatan kunjungan wisata
2. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di sekitar
destinasi wisata
3. Peningkatan PAD Kabupaten Padang Lawas dari sektor
pariwisata
4. Peningkatan kontribusi PDRB sektor Pariwisata
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
6
BAB II
RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN
A. Permasalahan, Kondisi Ideal dan Solusi/Terobosan
Gambar 1. Rancangan Alur Pikir Proyek Perubahan
1. Identifikasi Masalah
Belum optimalnya pengelolaan destinasi wisata di
Kabupaten Padang Lawas menjadi topik utama yang akan
dibahas dalam proyek perubahan ini. Seperti yang telah
disebutkan dalam bab sebelumnya bahwa belum optimalnya
kondisi ini terlihat dari kunjungan wisatawan sangat rendah,
rendahnya penerimaan daerah (PAD) dari bidang pariwisata,
belum ada desa wisata di Kabupaten Padang Lawas serta
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
7
objek wisata yang ada tidak terpelihara dengan baik. Faktor
penyebab belum optimalnya pengelolaan destinasi wisata di
Kabupaten Padang Lawas antara lain:
a. Belum adanya Payung Hukum, baik Peraturan Daerah
maupun Peraturan Bupati sebagai Pedoman Penetapan
Kawasan Destinasi Pariwisata di Kabupaten Padang
Lawas
b. Adanya keterbatasan anggaran Pemerintah Daerah untuk
penyediaan infrastruktur di kawasan destinasi wisata
c. Belum meratanya pembangunan sarana penunjang pada
kawasan destinasi wisata
d. Rendahnya kualitas sumber daya aparatur di bidang
pariwisata
e. Belum optimalnya penggunaan media promosi wisata
yang dilakukan.
Kemungkinan akibat yang ditimbulkan jika kondisi ini tidak
diselesaikan antara lain:
a. Hilangnya potensi penerimaan daerah dalam bidang PAD
(Retribusi) dari sektor pariwisata
b. Daerah tujuan wisata bisa saja rusak karena tidak ada
pemeliharaan dari Pemerintah
c. Pembangunan desa yang tidak adil dan merata baik
secara fisik (infrastruktur) maupun secara ekonomi
d. Adanya alih fungsi lahan yang memiliki nilai daya tarik
wisata
e. Rendahnya kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
2. Kondisi Ideal yang Diharapkan
Kondisi yang diharapkan di masa yang akan datang dari
proyek perubahan ini adalah optimalnya pengelolaan destinasi
wisata di Kabupaten Padang Lawas. Dengan optimalnya
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
8
pengelolaan destinasi wisata di Kabupaten Padang Lawas
diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
a. Sistem manajemen pariwisata yang lebih baik
b. Pemerataan pembangunan sarana prasarana umum
menuju lokasi wisata dan di lokasi destinasi wisata
c. Terpeliharanya kawasan destinasi wisata
d. Peningkatan kunjungan wisata
e. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di
sekitar destinasi wisata
f. Peningkatan PAD Kabupaten Padang Lawas dari bidang
pariwisata
g. Peningkatan kontribusi PDRB Sektor Pariwisata
3. Solusi/Terobosan Inovatif
Langkah awal optimalisasi pengelolaan destinasi wisata di
Kabupaten Padang Lawas adalah dengan Pembentukan Desa
Wisata.
B. Tahapan Perubahan/Milestone Rencana Strategis
Rencana tahapan perubahan dibagi dalam sebuah time-frame
yang telah dicocokkan dengan output kunci untuk tercapainya suatu
tujuan proyek perubahan. Dalam tahapan dan rencana strategis ini
juga dijelaskan tentang hasil akhir atau pencapaian yang didapat
dalam masing-masing tahap yaitu tahap jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang. Penjelasan mengenai hal yang
berkaitan juga mencakup mengenai proses kegiatan yang dilakukan
sebagai hasil akhir dari pencapaian setiap tahapan. Tahapan
pelaksanaan proyek perubahan berupa informasi sebagai berikut:
1. Jangka Pendek
Tahapan pelaksanaan proyek perubahan jangka pendek:
a. Membentuk Tim Efektif dan melakukan konsolidasi
internal dalam rangka penyamaan persepsi;
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
9
b. Inventarisasi permasalahan di lokasi destinasi wisata
c. Melaksanakan Benchmarking terkait desa wisata
d. Menyusun Draft dan Menetapkan Peraturan Bupati
tentang Penetapan Kawasan Destinasi Pariwisata di
Kabupaten Padang Lawas
e. Menyusun Draft dan Menetapkan Peraturan Bupati
tentang Pembentukan Desa Wisata di Kabupaten Padang
Lawas
f. Melaksanakan diskusi dengan stakeholder eksternal
terkait pembentukan desa wisata
g. Sosialisasi Pembentukan Desa Wisata dengan
masyarakat di sekitar destinasi wisata
h. Koordinasi dengan instansi terkait sarana prasarana
umum (infrastruktur) menuju lokasi destinasi wisata
i. Pembentukan 1 (satu) Desa Wisata di Kabupaten Padang
Lawas.
Proyek perubahan yang akan dilaksanakan melibatkan banyak pihak
dan cakupan, masing-masing tahapan terdiri dari beberapa kegiatan,
sebagaimana dituangkan dalam matrik berikut ini.
Tabel 4.
Rencana Tahapan Jangka Pendek
(Minggu ke 5 September 2022 – Minggu ke 5 Nopember 2022)
No. Tahapan dan Kegiatan Waktu Hasil/Output/ Stakeholder yang Peran Team
Kegiatan Kegiatan terlibat Leader
1 Membentuk Tim Efektif dan melakukan konsolidasi internal dalam rangka penyamaan persepsi
1. Koordinasi dengan Minggu ke 5, - Notulen rapat - Internal - Mengidentifikasi
Mentor September - Komitmen tim (DISPORAPAR & mengusulkan
2022 Kab. Padang calon tim efektif
2. Pembentukan Tim yang disepakati Lawas) kepada JPT
3. Membangun - Deskripsi tugas Madya/
- Dinas PU Pimpinan
komitmen tim anggota tim Kab. Padang
4. Identifikasi - SK Tim Kerja Lawas - Mendiskusikan
rencana kerja tim
kebutuhan - Dinas PEMDES efektif
5. Distribusi tugas Kab. Padang
Lawas
anggota
6. Penerbitan SK Tim
Kerja
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
10
No. Tahapan dan Kegiatan Waktu Hasil/Output/ Stakeholder yang Peran Team
Kegiatan Kegiatan terlibat Leader
2 Inventarisasi permasalahan di lokasi destinasi wisata
1. Monitoring ke lokasi Minggu ke 1, - Hasil kunjungan - Internal - Melakukan
tujuan desa wisata Oktober 2022 lapangan (DISPORAPAR pengamatan
Kab. Padang terhadap lokasi
2. Melakukan evaluasi - Dokumentasi Lawas) target desa
resiko dan peluang - Referensi wisata
pembentukan desa - Dinas PU Kab.
wisata pendukung Padang Lawas
- Notulen rapat
3. Melakukan rapat - Identifikasi - Dinas PEMDES
internal Dinas Kab. Padang
Pemuda Olahraga Permasalahan Lawas
dan Pariwisata, Tim - Komitmen pihak
efektif dan
stakeholder terkait pemangku
Optimalisasi kepentingan
pembentukan desa
wisata
3 Melaksanakan Benchmarking terkait desa wisata
1. Pembelajaran ke Minggu ke 2, - Hasil - Internal - Mengevaluasi
daerah lain yang Oktober 2022 benchmarking (DISPORAPAR hasil komitmen
memiliki desa Kab. Padang bersama dari
wisata (studi - Komitmen pihak Lawas) pemangku
banding) pemangku kepentingan
kepentingan - Dinas PU Kab.
2. Mengumpulkan Padang Lawas
bahan dan - Terbentuknya
mempelajari presepsi yang - Dinas PEMDES
literatur pembentu- sama di internal Kab. Padang
kan desa wisata DISPORAPAR Lawas
secara online Kab. Padang
Lawas dan para
3. Merumuskan hasil pemangku
inventarisasi dan kepentingan
benchmarking terhadap proyek
perubahan
4. Paparan hasil
5. Menyamakan
presepsi dalam
mengoptimalkan
pembentukan desa
wisata
4 Menyusun Draft dan Menetapkan Peraturan Bupati tentang Penetapan Kawasan Destinasi Pariwisata
di Kabupaten Padang Lawas
1. Rapat Tim Minggu ke 3 - Draft Perbub - DISPORAPAR - Memastikan
2. Penyusunan Draft Oktober s/d - Perbub yang Kab. Padang Perbub disahkan
Minggu ke 3, Lawas
Perbup Nopember telah disahkan
3. Pembahasan 2022 - Bagian Hukum
SETDA Kab.
Perbub Padang Lawas
4. Penyampaian Draft
Perbup ke Bagian
Hukum Sekretariat
Daerah
5. Pengesahan
Peraturan Bupati
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
11
No. Tahapan dan Kegiatan Waktu Hasil/Output/ Stakeholder yang Peran Team
Kegiatan Kegiatan terlibat Leader
5 Menyusun Draft dan Menetapkan Peraturan Bupati tentang Pembentukan Desa Wisata di Kabupaten
Padang Lawas
1. Rapat Tim Minggu ke 3 - Draft Perbub - DISPORAPAR - Memastikan
2. Penyusunan Draft Oktober s/d - Perbub yang Kab. Padang Perbub disahkan
Minggu ke 3, Lawas
Perbup Nopember telah disahkan
3. Pembahasan 2022 - Bagian Hukum
SETDA Kab.
Perbub Padang Lawas
4. Penyampaian Draft
Perbup ke Bagian
Hukum Sekretariat
Daerah
5. Pengesahan
Peraturan Bupati
6 Melaksanakan diskusi dengan stakeholder eksternal terkait pembentukan desa wisata
1. Rapat Tim Minggu ke 1, - Notulen - Internal - Mengarahkan tim
2. Penentuan waktu Nopember - Menyusun (DISPORAPAR efektif
2022 Kab. Padang
dan pembahasan Komitmen Lawas)
materi bersama
3. Pertemuan dengan - Penyusunan - Dinas PU Kab.
stakeholder rencana kegiatan Padang Lawas
eksternal
- Dinas PEMDES
Kab. Padang
Lawas
- Camat, Lurah,
Kepala Desa,
Lembaga
Swadaya
Masyarakat
7 Sosialisasi Pembentukan Desa Wisata dengan masyarakat di sekitar destinasi wisata
1. Rapat Persiapan Minggu ke 2, - Notulen Rapat - DISPORAPAR - Mengkoordinir
2. Penetapan waktu Nopember - Sosialisasi Kab. Padang pelaksanaan
2022 Lawas kegiatan
dan pembuatan kegiatan sosialisasi
undangan pembentukan - Camat, Lurah,
3. Pelaksanaan desa wisata Kepala Desa, - Memastikan
kegiatan - Inventarisasi Lembaga sosialisai
permasalahan Swadaya berjalan efektif
hasil sosialisasi Masyarakat
8 Koordinasi dengan Instansi terkait sarana prasarana umum (infrastruktur) menuju lokasi destinasi
wisata
1. Rapat Tim Minggu ke 3, - Notulen Rapat - DISPORAPAR - Membina dan
2. Penentuan waktu Nopember - Penguatan Kab. Padang menguatkan tim
2022 Lawas efektif
pertemuan komitmen
3. Pelaksanaan bersama - Dinas PU Kab. - Mengarahkan
- Inventarisasi Padang Lawas tim efektif
koordinasi permasalahan
- Penyusunan
Rencana kerja
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
12
No. Tahapan dan Kegiatan Waktu Hasil/Output/ Stakeholder yang Peran Team
Kegiatan Kegiatan terlibat Leader
9 Pembentukan 1 Desa Wisata di Kabupaten Padang Lawas - Tim efektif dan - Mengarahkan
Internal dan
1. Rapat Tim Minggu ke 4 - Notulen DISPORAPAR mengkoordinir tim
2. Desain awal dan ke 5 , - Penentuan Kab. Padang efektif
Nopember Lawas
pembentukan desa 2022 Lokasi Desa
wisata Wisata - Bupati Padang
3. Pembahasan akhir - Desain desa Lawas sebagai
desain wisata pejabat yang
4. Peresmian desa - Pelaksanaan meresmikan
wisata Peresmian desa
wisata - Camat, kepala
desa, lembaga
swadaya
masyarakat dan
masyarakat
sebagai
pendukung
pelaksanaan
peresmian
2. Jangka Menengah
Tahapan pelaksanaan proyek perubahan jangka menengah :
a. Menentukan prioritas wilayah yang akan dijadikan sebagai
desa wisata berikutnya
b. Melaksanakan Penyuluhan Sadar Wisata ke desa-desa
yang menjadi target desa wisata
c. Pengembangan desa wisata
d. Koordinasi dengan stakeholder terkait pelaku usaha
ekonomi kreatif sebagai dukungan usaha/jasa pariwisata
e. Pembentukan 3 Desa Wisata di Kabupaten Padang
Lawas
f. Perbaikan sarana prasarana (infrastruktur) umum ke
lokasi desa wisata
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
13
Tabel 5
Rencana Tahapan Jangka Menengah
(Minggu ke 1 Desember 2022 – Desember 2023)
No. Tahapan dan Kegiatan Waktu Hasil/Output/ Stakeholder yang Peran Team
Kegiatan Kegiatan terlibat Leader
1. Menentukan prioritas wilayah yang akan dijadikan sebagai desa wisata berikutnya
1. Rapat Tim Desember - Notulen - Internal - Mengarahkan
2. Pembahasan target 2022 – Januari - Referensi desa DISPORAPAR Kab. tim efektif
Padang Lawas
desa wisata 2023 wisata
berikutnya - Lokasi Desa - Dinas PEMDES
3. Penetapan Kab. Padang Lawas
pembentukan desa Wisata
wisata berikutnya
2 Melaksanakan Penyuluhan Sadar Wisata ke desa-desa yang menjadi target desa wisata
1. Rapat Tim Minggu ke 2 - Notulen - DISPORAPAR Kab. - Mengkoordinir
2. Penentuan waktu dan ke 3, - Kegiatan Padang Lawas pelaksanaan
Februari 2023 kegiatan
penyuluhan dan Penyuluhan - Camat, Lurah, penyuluhan
pembuatan Sadar Wisata Kepala Desa,
undangan - Inventarisasi Lembaga Swadaya - Memastikan
3. Pelaksanaan permasalahan Masyarakat penyuluhan
kegiatan hasil berjalan efektif
penyuluhan
3 Pengembangan desain desa wisata
1. Rapat Tim Minggu ke 4, - Notulen - Internal - Mengarahkan
2. Penyusunan desain Februari – - Kegiatan DISPORAPAR Kab. Tim Efektif
Padang Lawas
pengembangan desa Minggu ke 4 Penyusunan
wisata Desain Wisata - Dinas PEMDES
3. Penetapan wilayah Maret 2023 - Penetapan Kab. Padang Lawas
yang akan wilayah desa
dikembangkan wisata
menjadi desa wisata berikutnya
4 Koordinasi dengan stakeholder terkait pelaku usaha ekonomi kreatif sebagai dukungan usaha/jasa
pariwisata
1. Rapat Tim Minggu ke 1, - Notulen - Internal
2. Penentuan waktu April 2023 - Pelaksanaan DISPORAPAR
Kab. Padang
pertemuan Koordinasi Lawas
3. Pelaksanaan - Inventarisasi
- Dinas PEMDES
koordinasi pelaku usaha Kab. Padang
ekonomi kreatif Lawas
- Dinas Koperasi,
UKM, Perdagangan
dan Perindustrian
Kab. Padang
Lawas
5 Pembentukan 3 Desa Wisata di Kabupaten Padang Lawas
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
14
No. Tahapan dan Kegiatan Waktu Hasil/Output/ Stakeholder yang Peran Team
Kegiatan Kegiatan terlibat Leader
1. Rapat Tim Minggu ke 2 - Notulen - Tim efektif dan - Mengarahkan
2. Desain dan ke 3, April - Penentuan Internal dan
2023 DISPORAPAR Kab. mengkoordinir
pengembangan desa Lokasi Desa Padang Lawas tim efektif
wisata Wisata
3. Pembahasan akhir - Desain desa - Bupati Padang
desain wisata Lawas sebagai
4. Peresmian desa - Pelaksanaan pejabatan yang
wisata Peresmian desa meresmikan
wisata
- Camat, kepala desa,
lembaga swadaya
masyarakat dan
masyarakat sebagai
pendukung
pelaksanaan
peresmian
6 Perbaikan sarana prasarana (infrastruktur) umum ke lokasi desa wisata
1. Rapat Tim Mei – - Notulen - Tim efektif dan - Mengkoordinir
2. Inventarisasi Desember - Rencana Kerja Internal dan
2023 DISPORAPAR mengarahkan
permasalahan Perbaikan Kab. Padang tim efektif
perbaikan Infrastruktur Lawas
infrastruktur - Pelaksanaan
3. Usul perbaikan perbaikan - Dinas PU Kab.
infrastruktur ke infrastuktur Padang Lawas
instansi terkait
4. Perbaikan
infrastruktur umum
3. Jangka Panjang
Tahapan pelaksanaan proyek perubahan jangka panjang :
a. Pembentukan 7 (tujuh) Desa Wisata di Kabupaten Padang
Lawas
b. Memaksimalkan promosi kepariwisataan melalui sosial
media untuk menarik minat pengunjung/wisatawan
c. Meningkatkan kompetensi SDM di bidang pariwisata
d. Meningkatkan sarana prasarana umum ke lokasi destinasi
wisata
e. Pengesahan Peraturan Daerah tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten (RIPPARKAB)
Padang Lawas
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
15
Tabel 6
Rencana Tahapan Jangka Panjang
(Januari 2024 – Desember 2025)
No. Tahapan dan Kegiatan Waktu Hasil/Output/ Stakeholder Peran Tim
Kegiatan Kegiatan yang terlibat Leader
1 Pembentukan 7 Desa Wisata di Kabupaten Padang Lawas
1. Rapat Tim Januari- - Notulen - Internal - Mengarahk
2. Desain pengembangan Februari 2024 - Referensi desa DISPORAPAR an tim
Kab. Padang efektif
desa wisata wisata Lawas
3. Pembahasan akhir - Penentuan
- Dinas PEMDES
desain Lokasi Desa Kab. Padang
4. Peresmian desa wisata Wisata Lawas
berikutnya
2 Memaksimalkan promosi kepariwisataan melalui sosial media untuk menarik minat
pengunjung/wisatawan`
1. Rapat Tim - Notulen - Internal - Mengarahka
2. Menyusun desain - Desain promosi DISPORAPAR n tim efektif
- Menentukan
promosi Kab. Padang
3. Pelaksanaan promosi media promosi
Maret 2024 - Pelaksanaan Lawas
melalui media sosial
dan website promosi - Dinas
Pemerintah Kabupaten
Padang Lawas KOMINFO Kab.
Padang Lawas
3 Meningkatkan kompetensi SDM di bidang pariwisata
1. Menyusun rencana - Listing - Internal - Mengarahka
pengembangan kompetensi DISPORAPAR n tim efektif
pegawai pegawai bidang Kab. Padang
April 2024 pariwisata Lawas
2. Mengikuti kegiatan
bimbingan teknis - Mengikuti - Lembaga
kepariwisataan kegiatan bimtek DIKLAT
kepariwisataan
4 Meningkatkan sarana prasarana umum ke lokasi destinasi wisata
1. Rapat Tim Mei – - Notulen - Tim efektif dan - Mengkoordin
2. Inventarisasi Desember - Penguatan Internal ir dan
2024 DISPORAPAR mengarahka
kebutuhan sarana komitemn Kab. Padang n tim efektif
prasarana pendukung kembali Lawas
ke lokasi wisata agar - Rencana Kerja
lebih maksimal Perbaikan - Dinas PU Kab.
3. Kerjasama dengan Infrastruktur Padang Lawas
instansi terkait guna - Pelaksanaan
tercapainya perbaikan
peningkatan infrastuktur
infrastruktur
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
16
No. Tahapan dan Kegiatan Waktu Hasil/Output/ Stakeholder Peran Tim
Kegiatan Kegiatan yang terlibat Leader
5 Pengesahan Peraturan Daerah tentang Rencana Induk Pembangunan - Memastikan
Kepariwisataan Kabupaten (RIPPARKAB) Padang Lawas PERDA dan
RIPPARKAB
1. Rapat Tim Januari – - Notulen - DISPORAPAR disahkan
2. Penyusunan Draft Desember - Draft PERDA Kab. Padang
2025 - Draft Lawas
PERDA
3. Penyusunan Draft RiPPARKAB - Bagian Hukum
- Penyampaian SETDA Kab.
RIPPARKAB Padang Lawas
4. Penyampain Draft Draft PERDA
dan DRAF - DPRD
PERDA RIPPARKAB Kabupaten
5. Penyampaian Draft - Pembasahan Padang Lawas
Draft PERDA
RIPPARKAB ke dan Draft
Bagian Hukum RIPPARKAB
Sekretariat Daerah - Pengesahan
6. Pembahasan oleh PERDA dan
DPRD Kabupaten RIPPARKAB
Padang Lawas
7. Pengesahan oleh
DPRD Kabupaten
Padang Lawas
C. Analisis Stakeholder, Strategi Pemberdayaan Organisasi
Pembelajar dan Rencana Strategi Marketing
1. Analisis Stakeholder
Stakeholder atau pemangku kepentingan yang terkait
disini adalah pihak yang secara langsung atau tidak langsung
berperan terhadap keberhasilan proyek perubahan serta yang
mendapatkan dampak atau memanfaatkan hasil dari proyek
perubahan ini.
a. Stakeholder Internal
Stakeholder internal dalam proyek perubahan Optimalisasi
Pengelolaan Destinasi Wisata di Kabupaten Padang
Lawas Melalui Pembentukan Desa Wisata adalah:
1) Bupati Padang Lawas
2) Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Lawas
3) Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten
Padang Lawas
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
17
4) Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
Padang Lawas
b. Stakeholder Eksternal
Stakeholder eksternal dalam proyek perubahan
Optimalisasi Pengelolaan Destinasi Wisata di Kabupaten
Padang Lawas Melalui Pembentukan Desa Wisata
adalah:
1) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Lawas
2) Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Padang Lawas
3) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kabupaten Padang Lawas
4) DPRD Kabupaten Padang Lawas
5) Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
(BPKAD) Kabupaten Padang Lawas
6) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kabupaten Padang Lawas
7) Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Padang Lawas
8) Kecamatan
9) Kepala Desa
10) Tokoh Agama
11) Tokoh Adat
12) Tokoh Masyarakat
13) Lembaga Swadaya Masyarakat
14) Masyarakat di sekitar lokasi destinasi wisata/desa
wisata
c. Hubungan antar Stakeholder
Hubungan antar stakeholder dapat dilihat dalam tabel
identifikasi stakeholder dan strategi komunikasi berikut
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
18
Tabel 7
Identifikasi Stakeholder dan Strategi Komunikasi Stakeholder.
NO Stakeholder Strategi Analisis Jenis
Komunikasi Stakeholder Stakeholder
A. Stakeholder Internal
1 Bupati Padang Lawas Konsultasi dan Promotor Utama
Laporan Promotor Utama
2 Sekretaris Daerah Promotor Sekunder
Koordinasi,
3 Bagian Hukum SETDA Diskusi Utama
Kab. Padang Lawas
Koordinasi dan
Konsultasi
Dinas Pemuda Olahraga dan Koordinasi, Promotor
4 Pariwisata Diskusi aktif
Kab. Padang Lawas
B Stakeholder Eksternal
1 DPRD Kabupaten Alokasi Latent Sekunder
Anggaran, Defender Sekunder
2 Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengawasan Sekunder
Kab. Padang Lawas dan Laporan
Sekunder
Koordinasi, Sekunder
Diskusi Intensif Sekunder
Dinas Koperasi UKM, Sekunder
Sekunder
3 Perindustrian dan Koordinasi, Defender Sekunder
Perdagangan Diskusi Intensif Sekunder
Kab. Padang Lawas
Dinas Pemberdayaan Koordinasi, Defender
4 Masyarakat dan Desa Kab. Diskusi Intensif
Padang Lawas
Dinas Komunikasi dan Instruksi dan Defender
5 Informatika (DISKOMINFO) Penugasan
Kab. Padang Lawas
Badan Pengelola Keuangan Instruksi dan Apathetic
6 dan Aset Daerah (BPKAD) Penugasan
Kab. Padang Lawas
Badan Perencanaan
7 Pembangunan Daerah Instruksi dan Apathetic
(BAPPEDA) Penugasan
Kab. Padang Lawas
8 Camat, Kepala Desa Koordinasi dan Defender
Konsultasi Latent
9 Lembaga Swadaya Latent
Masyarakat Koordinasi dan
Sosialisasi
Organisasi Masyarakat, Tokoh
10 Agama, Tokoh Masyarakat, Koordinasi,
Konsultasi dan
Tokoh Adat Masyarakat Sosialisasi
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
19
d. Pemetaan Stakeholder
Pemetaan stakeholder diperoleh melalui proses
identifikasi para stakeholder yang terlibat dan terkena
dampak dari proyek perubahan baik secara langsung
maupun tidak langsung.
LATENT TINGGI PENGARUH PROMOTOR
DPRD Kabupaten Padang Lawas Bupati Padang Lawas
Tokoh Agama RENDAH PENGARUH Sekretaris Daerah
Tokoh Adat Bagian Hukum SETDA Kab. Padang
Tokoh Masyarakat
Lembaga Swadaya Masyarakat Lawas
Masyarakat DISPORAPAR Kab. Padang Lawas
RENDAH KEPENTINGAN TINGGI KEPENTTIINNGGAGNI KEPENTINGAN
APHATETIC DEFENDER
BPKAD Kab. Padang Lawas Dinas PU Kab. Padang Lawas
BAPPEDA Kab. Padang Lawas Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan
DISKOMINFO Kab. Padang Lawas
Lembaga DIKLAT Perdagangan
Dinas PEMDES Kab. Padang Lawas
Kecamatan
Kepala Desa
Gambar 2. Analisis Stakeholder Sebelum Pelaksanaan
Tahapan Jangka Pendek
1) Promotor
Promotor dalam hal ini Bupati Padang Lawas,
Sekretaris Daerah Kabupaten Padang Lawas,
Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten
Padang Lawas, Dinas Pemuda Olahraga dan
Pariwisata Kabupaten Padang Lawas dianggap
mempunyai dukungan yang positif terhadap
pelaksanaan proyek perubahan Optimalisasi
Pengelolaan Destinasi Wisata di Kabupaten Padang
Lawas Melalui Pembentukan Desa Wisata
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
20
dikarenakan peran dan tanggung jawabnya untuk
memajukan daerah berdasarkan potensi yang
dimiliki.
2) Defender
Defender dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum
Kabupaten Padang Lawas, Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa Kabupaten Padang Lawas,
Dinas Kopersai, UKM, Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Padang Lawas,
Kecamatan, Kepala Desa sebagai unsur kolaborasi
proyek perubahan dianggap mempunyai sikap yang
positif terhadap pelaksanaan proyek perubahan
Optimalisasi Pengelolaan Destinasi Wisata di
Kabupaten Padang Lawas Melalui Pembentukan
Desa Wisata merupakan unit kerja yang paling
dominan untuk kesuksesan kegiatan ini, akan tetapi
keberhasilan program lebih ditentukan oleh peran
instansi lain.
3) Latent
Dalam hal ini adalah Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) Kabupaten Padang Lawas
merupakan pendukung utama terkait dengan
pengesahan Peraturan Daerah tentang Rencana
Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten
(RIPPARKAB) Padang Lawas dan Anggaran
Pelaksanaan Milestone Jangka Menengah dan
Jangka Panjang, selain itu ada juga Tokoh Agama,
Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Lembaga Swadaya
Masyarakat, namun tidak memiliki kepentingan
langsung terhadap proyek perubahan
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
21
4) Aphathetic
Dalam hal ini Badan Pengelola Keuangan dan Aset
Daerah (BPKAD) Kabupaten Padang Lawas, Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah
(BAPPEDA) Kabupaten Padang Lawas, Dinas
Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO)
Kabupaten Padang Lawas, Lembaga DIKLAT adalah
stakeholders yang berfungsi sebagai unsur
pemberitahuan dan dukungan terhadap pendukung
dan hanya berperan untuk hal-hal tertentu.
e. Strategi Mempengaruhi Stakeholder
Setelah melakukan identifikasi dan pemetaan
Stakeholder, selanjutnya adalah menyusun strategi agar
stakeholder yang masih memiliki pengaruh rendah atau
kepentingan rendah bisa ditarik pada kuadran yang tinggi
pengaruh dan kepentingannya. Untuk itu, peta strategi
komunikasi yang disusun adalah sebagai berikut :
Tabel 8
Peta Strategi Komunikasi
KEEP SATISFIED MANAGE CLOSELY
Strategi komunikasi yang dilakukan Strategi komunikasi yang dilakukan
adalah konsultasi secara regular yakni yang akan meningkatkan
kepada stakeholders dukungan minat promotor terhadap
proyek perubahan, diantaranya:
MINIMAL EFFORT Konsultasi secara reguler;
Strategi komunikasi yang dilakukan Pelaporan;
adalah saling memberi masukan Diskusi;
serta berbagi pengalaman dengan Memberi arahan dan bimbingan
edukasi dan konsultasi
Teknis;
Memonitoring progres kegiatan;
Mengidentifkasi kendala.
KEEP INFORMED
Strategi komunikasi yang dilakukan
adalah Konsultasi dan Strategi
penerapan Managemen
Kepariwisataan.
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
22
Setelah menyusun peta strategi komunikasi, selanjutnya
dilakukan penyusunan strategi komunikasi berdasarkan
pemangku kepentingan (stakeholders) yang dapat dilihat pada
table berikut :
Tabel 9
Strategi Komunikasi Stakeholder
No Stakeholder Ekspektasi Strategi
Komunikasi
1 Bupati Padang Lawas Menyetujui dan
mengesahkan proyek Konsultasi
2 SETDA perubahan dan Laporan
Kab. Padang Lawas
Mengarahkan, menyetujui Koordinasi,
Bagian Hukum dan memberikan dukungan Diskusi
3 Sekretariat Daerah terkait proyek perubahan
Koordinasi
Kab. Padang Lawas Memberikan dukungan dan dan
masukan terkait pengajuan Konsultasi
4 DPRD produk hukum proyek
Kab. Padang Lawas perubahan Alokasi
Anggaran,
Dinas Pemuda Mengesahkan Peraturan Pengawasan
Daerah tentang Rencana dan Laporan
5 Olahraga dan Induk Pembangunan
Pariwisata Kab. Kepariwisataan Kabupaten Koordinasi,
(RIPPARKAB) Padang Diskusi Aktif
Padang Lawas Lawas
Koordinasi,
Dinas Pekerjaan Memberikan dukungan dan Diskusi
6 Umum masukan data dan informasi Intensif
terkait proyek perubahan
Kab. Padang Lawas Koordinasi,
Memberikan dukungan dan Diskusi
Dinas Pemberdayaan masukan data dan informasi Intensif
7 Masyarakat dan Desa terkait proyek perubahan
serta Koordinasi,
Kab. Padang Lawas membantu membangun Diskusi
sarana dan prasarana yang Intensif
Dinas Koperasi, UKM, dibutuhkan ke kawasan
destinasi wisata Instruksi dan
8 Perindustrian dan Penugasan
Perdagangan Memberikan dukungan dan
masukan data dan informasi
Kab. Padang Lawas terkait proyek perubahan
Dinas Komunikasi dan Memberikan dukungan dan
9 Informatika masukan data dan informasi
terkait proyek perubahan
Kab. Padang Lawas serta membantu pelaku
UMKM di sekitar kawasan
destinasi wisata
Memberikan dukungan dan
masukan data dan informasi
terkait proyek perubahan
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
23
No Stakeholder Ekspektasi Strategi
Komunikasi
Badan Pengelolaan serta mempublikasikan
kegiatan terkait promosi Instruksi dan
10 Keuangan dan Aset kawasan destinasi wisata Penugasan
Daerah
Memberikan dukungan Instruksi dan
Kab. Padang Lawas penganggaran terkait proyek Penugasan
perubahan
Badan Perencanaan Koordinasi
11 Pembangunan Daerah Memberikan dukungan dan
pelaksanaan Konsultasi
Kab. Padang Lawas program/kegiatan dan Koordinasi
penganggaran terkait proyek dan
12 Camat, Kepala Desa perubahan Sosialisasi
13 Lembaga Swadaya Memberikan dukungan dan Koordinasi,
Masyarakat masukan data dan informasi Konsultasi
terkait proyek perubahan dan
Organisasi Sosialisasi
Masyarakat, Tokoh Memberikan dukungan
14 Agama, Tokoh media, dan edukasi kepada
Masyarakat, Tokoh masyarakat
Adat dan Masyarakat
Mengedukasi masyarakat
untuk memahami program
pembentukan desa wisata
sebagai salah satu cara
optimalisasi pengelolaan
destinasi wisata
2. Strategi Pemberdayaan Organisasi Pembelajar
Proses pembelajaran terjadi pada seluruh bagian
organisasi dengan tujuan tidak hanya agar dapat bertahan,
namun agar bisa sukses (Marquardt, 2012). Sementara Garvin
(1993) mendefinisikan organisasi pembelajar sebagai
organisasi yang terampil dalam menciptakan, memperoleh, dan
mentransfer pengetahuan, serta melakukan modifikasi
perilakunya sejalan dengan pengetahuan dan wawasan yang
didapatkannya. Pengetahuan itu sendiri menurut Garvin
didapatkan dari hasil penciptaan sendiri karena kreatifitas dan
wawasan, namun bisa juga datang dari luar organisasi atau
disampaikan oleh orang dalam. Darimanapun asalnya
pengetahuan tersebut idealnya memberikan perbaikan bagi
organisasi. Sementara itu Serrat (2009) mengemukakan
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
24
banyak alasan mengapa organisasi pembelajaran diperlukan,
atau apa yang mendorong penerapan organisasi pembelajaran.
Terkait dengan memahami secara utuh apa saja unsur
bangunan sebuah organisasi pembelajar Senge (1994)
menawarkan pemikiran adanya lima unsur pembangun
organisasi pembelajar. Kelima unsur tersebut adalah :
1. Personal Mastery.
2. Mental Model.
3. Shared Vision.
4. Team Learning.
5. System Thinking.
Proyek Perubahan Optimalisasi Pengembangan Destinasi
Wisata di Kabupaten Padang Lawas Melalui Pembentukan
Desa Wisata Guna Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
telah mencakup 5 (lima) dimensi sebagai indikator learning
organization. Dari pelaksanaan proyek perubahan Optimalisasi
Pengembangan Destinasi Wisata di Kabupaten Padang Lawas
Melalui Pembentukan Desa Wisata Guna Meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah, Project Leader berusaha dan
mengajak Aparatur Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata
Kabupaten Padang Lawas untuk terus belajar dengan
mengembangkan kompetensi agar memiliki kompetensi yang
kompeten untuk menjawab tantangan dalam menjalankan
tupoksi terhadap permasalahan dan dinamika yang terus
berkembang dan berubah. Karena kompetensi aparatur yang
tidak kompeten akan menjadikan organisasi sulit untuk
beradaptasi atau berubah. Untuk dapat beradaptasi, maka
organisasi harus melakukan learning. Dimana perubahan harus
didahului oleh berubahnya aparatur di dalamnya untuk terus
belajar dan mengembangkan kompetensinya.
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
25
Sedangkan Lesson Learned yang diperoleh Project
Leader dalam pelaksanaan proyek perubahan ini adalah:
a. Pentingnya penentuan milestone proyek perubahan
sebagai alat kendali pelaksanaan proyek perubahan
b. Komunikasi dan koordinasi baik internal maupun eksternal
perlu dibangun sehingga kendala internal dan eksternal
dapat diatasi
c. Dalam mendukung keberhasilan proyek perubahan, maka
pendekatan stakeholder menjadi sesuatu hal yang sangat
penting dan krusial. Pendekatan-pendekatan yang tepat
perlu direncanakan dengan baik agar akhirnya seluruh
stakeholder dapat mendukung proyek perubahan.
3. Strategi Marketing
Implementasi pada strategi marketing terhadap hasil proyek
perubahan dilakukan dengan memperhatikan elemen dalam
pemasaran sektor public, yaitu 4P 1C (Product, Price,
Promotion, Place dan Costumer).
a. Product
Produk yang dihasilkan dari proyek perubahan ini adalah :
1) Peraturan Bupati Padang Lawas tentang Penetapan
Kawasan Destinasi Wisata di Kabupaten Padang
Lawas
2) Peraturan Bupati Padang Lawas tentang Penetapan
Desa Wisata di Kabupaten Padang Lawas
3) Peraturan Daerah Kabupaten Padang Lawas tentang
Penetapan Rencana Induk Pembangunan
Kepariwisataan Kabupaten (RIPPARKAB) Padang
Lawas
4) Terbentuknya Desa Wisata di Kabupaten Padang
Lawas
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
26
b. Price
Biaya yang dibutuhkan dalam proyek perubahan ini
dibebankan pada Project Leader dan dukungan APBD
sebagai penunjang pelaksanaan proyek jangka menengah
dan jangka panjang.
c. Place
Place yang ditawarkan dalam proyek ini adalah
masyarakat dapat memanfaatkan desa wisata selain
sebagai tempat berwisata juga menjadi usaha/jasa
pariwisata untuk meningkatkan pendapatan masyarakat
salah satunya melalui pemberdayaan UMKM dan
pemerataan pembangunan seperti kemudahan akses
menuju lokasi destinasi wisata, tersedianya sarana-
prasarana yang lebih baik diantaranya akses jalan yang
memadai serta fasilitas pendukung lainnya.
d. Promotion
Dalam proyek perubahan ini promosi dilakukan melalui
berbagai bentuk, mulai dari surat, pembuatan baliho,
banner, sosial media, pesan melalui media elekktronik,
media cetak dan informasi langsung ke desa.
e. Costumer
Proyek perubahan ini berorientasi untuk peningkatan
kunjungan wisata agar terjadi peningkatan pendapatan
masyarakat dan pendapatan asli daerah.
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
27
D. Identifikasi Potensi Resiko dan Solusinya
No Potensi Resiko Rencana Solusi
1 Keterbatasan waktu tim efektif dalam Membuat manajemen waktu yang
pelaksanaan proyek perubahan efektif dan efisien antara
karena tumpang tindih dengan pelaksanaan kegiatan proyek
pelaksanaan tugas lainnya perubahan dengan tugas kantor
lainnya
2 Kurangnya pemahaman stakeholder Melaksanakan sosialisasi dan
eksternal terutama masyarakat dalam komunikasi intensif kepada
pelaksanaan proyek perubahan stakeholder mengenai proyek
perubahan
Kurangnya dukungan dari TAPD
dalam mengalokasikan anggaran Memberikan pemahaman dan
menunjukkan potensi yang ada
3 Pembangunan Kepariwisataan di dalam meningkatkan PAD dari
Kabupaten Padang Lawas terutama bidang pariwisata
untuk pemenuhan sarana dan
prasarana
Penolakan terhadap Rancangan Melakukan sosialisasi dan
pendekatan yang intensif kepada
4 Proyek perubahan oleh masyarakat masyarakat setempat
setempat terutama dalam
pembentukan desa wisata
E. Faktor Kunci Keberhasilan
Faktor keberhasilan proyek perubahan ini tidak terlepas dari:
1. Komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Lawas untuk
mewujudkan Misi Kabupaten Padang Lawas yaitu:
Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Guna Menunjang
Kegiatan Perekonomian dan Pelayanan Publik dengan
Memperhatikan Aspek Lingkungan Hidup dan Penataan Ruang;
2. Komitmen Tim Efektif dan seluruh pegawai Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Padang Lawas sangat
berpengaruh terhadap pelaksanaan proyek perubahan ini;
3. Kolaborasi antar stakeholder baik internal maupun ekternal;
4. Tersedianya Dasar Hukum terkait Pengembangan
Kepariwisataan di Kabupaten Padang Lawas.
5. Tersedianya anggaran untuk mendukung kegiatan Percepatan
Program Pengembangan Destinasi Wisata.
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
28
F. Tata Kelola Proyek Perubahan
1. Pembentukan Tim Efektif/agile team;
Pembentukan tim efektif/agile team diperlukan untuk
menggambarkan informasi tugas dan kewenangan masing-
masing anggota kerja. Tim ini terdiri dari Staf Dinas Pemuda
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Padang Lawas, serta
stakeholder eksternal terkait yang dipimpin langsung oleh
Project Leader. Dimana tugas dari tim efektif ini adalah
membantu dan mendukung kelancaran pelaksanaan proyek
perubahan sesuai dengan tujuan dan pentahapan yang
ditentukan dalam rancangan proyek perubahan. Struktur dan
uraian tim kerja/tim efektif proyek perubahan sesuai dengan
gambar berikut :
Gambar 3. Struktur Tim Efektif
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
29
2. Pembagian Tugas Tim Efektif
Mentor bertugas sebagai :
- Pembimbing dan pengarah langsung project leader
(peserta diklat)
- Mendukung berjalannya proyek perubahan
- Memberi masukan
- Memonitoring progress
- Melakukan intervensi bila muncul permasalahan
- Memberi persetujuan atas terlaksananya
implementasi proyek perubahan Optimalisasi
Pengelolaan Destinasi Wisata di Kabupaten Padang
Lawas Melalui Pembentukan Desa Wisata Guna
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Project Leader bertugas sebagai :
- Menerapkan milestone proyek perubahan sesuai
dengan rancangan
- Berkonsultasi dengan coach atau pembimbing dan
mentor atau atasan langsung tentang penerapan
proyek perubahan
- Mempengaruhi atasan langsung untuk mendukung
penerapan proyek perubahan
- Memimpin jalannya proyek perubahan mulai dari
merencanakan, mengkoordinasikan, membentuk tim
pelaksana, penjadwalan, memonitor dan evaluasi
dengan bimbingan mentor dan coach
- Memberi arahan strategi kepada tim
- Menyusun rencana kerja tim
- Melakukan komunikasi dan membuat kesepakatan
dengan stakeholder
- Melaporkan pelaksanaan proyek perubahan dan
hasilnya
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
30
Koordinator Tim Administrasi bertugas sebagai:
- Melakukan inventarisasi permasalahan pembentukan
desa wisata
- Inventarisasi kebijakan terkait pembentukan desa
wisata
- Menyusun komitmen bersama pemangku
kepentingan tentang optimalisasi pengembangan
destinasi wisata di Kabupaten Padang Lawas melalui
pembentukan desa wisata.
- Menyusun rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan
Kabupaten (RIPPARKAB) Padang Lawas.
- Melaksanakan monitoring dan evaluasi rancangan
Peraturan Bupati dan Peraturan Daerah yang
berkaitan dengan pembentukan desa wisata.
Koordinator Tim Pelaksana bertugas sebagai:
- Menyusun desain pembentukan desa wisata
- Melaksanakan koordinasi dengan stakeholder terkait
pembentukan desa wisata
- Melaksanakan sosialisasi pembentukan desa wisata
kepada masyarakat
- Melaksanakan pendampingan, pengawasan dan
evaluasi pembentukan desa wisata
Koordinator Tim Promosi bertugas sebagai :
- Menyusun desain promosi desa wisata
- Melaksanakan publikasi dan sosialisasi
pembentukan desa wisata
- Melakukan evaluasi pelaksanaan promosi
Anggota Tim Efektif bertugas sebagai pendukung kerja
para koordinator tim efektif.
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
31
G. Rencana Strategi Pengembangan Potensi Diri
Strategi pengembangan potensi diri yang dilakukan dalam
penyusunan proyek perubahan ini adalah :
1. Self Learning, Pembelajaran mandiri dengan pendalaman Materi
Pelatihan Kepemimpinan Nasional;
2. Studi Banding, pembelajaran melalui informasi, literatur contoh-
contoh proyek perubahan yang diperoleh melalui internet;
3. Diskusi dengan tim efektif terkait rencana aksi proyek perubahan
yang akan dilaksanakan;
4. Melakukan studi banding ke Kabupaten/Kota yang sudah lebih
dulu memiliki Desa Wisata terutama yang masuk dalam kategori
Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun sebelumnya.
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
32
Kertas Kerja Penge
No Komponen/ Panduan Intervensi Kegiatan
Sub Komponen Pengembang
Untuk Mendu
Pelaksanaan P
Perubaha
12 3 4
1 Orientasi Kemampuan untuk - Mempelajari k
Pelayanan memberikan layanan konsep dasar
kepada pemangku pelayanan pri
layanan sebagai dalam sektor
bagian dari proses sesuai dengan
bisnis organisasi atau substans
yang berkualitas proses bisnis
secara konsisten layanan yang
serta memberikan diselenggarak
nilai lebih dari lingkup tugasn
layanan yang
diberikan dalam - Penugasan da
rangka membangun satuan tugas
citra dan kredibilitas relevan denga
organisasi upaya peningk
atau inovasi
penyelenggar
pelayanan pu
unit/instansi b
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
embangan Potensi Diri
n Kegiatan/ Waktu Pelaksanaan Kegiatan
an Diri Tahapan Proyek Pengembangan Diri
ukung
Proyek Perubahan Rencana Realisasi
an
5 6 7
konsep- - Melaksanakan
- Minggu ke 2, - Minggu ke 2,
ma Benchmarking Bulan Oktober Bulan Oktober
publik terkait desa 2022 2022
n ranah wisata
si
kan
nya.
alam - Pembentukan - Minggu ke 5, - Minggu ke 5,
yang Tim Efektif Bulan Bulan
an September September
katan 2022 2022
raan
blik di
bertugas
33
No Komponen/ Panduan Intervensi Kegiatan
Sub Komponen Pengembang
3 Untuk Mendu
12 Sensitivitas terhadap Pelaksanaan P
peluang serta
2 Pengembangan keinginan dalam hal Perubaha
Diri dan Orang pengembangan
Lain kompetensi baik 4
untuk diri sendiri
maupun orang lain Mengasah
yang diikuti dengan kemampuan
upaya mengelola tug
pengembangan yang target unitnya
terencana serta rangka menin
terjamin sensitivitas pe
kemanfaatannya pengembanga
kompetensi/pe
ayaan anak b
- Penugasan se
ketua tim satu
tugas tertentu
terdiri atas be
karakter angg
target jangka
sehingga men
kemampuan
membagi tuga
sesuai kompe
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
n Kegiatan/ Waktu Pelaksanaan Kegiatan
an Diri Tahapan Proyek Pengembangan Diri
ukung
Proyek Perubahan Rencana Realisasi
an
5 6 7
gas atau - Pembentukan 1
a dalam - Minggu ke 4 - Minggu ke 4
ngkatkan (satu) Desa dan ke 5, Bulan dan ke 5, Bulan
eluang Wisata di Nopember 2022 Nopember 2022
an Kabupaten
emberd Padang Lawas
buah
ebagai - Melaksanakan - Minggu ke 1, - Minggu ke 1,
uan diskusi dengan
u yang stakeholder Bulan Bulan
erbagai eksternal terkait
gota, pembentukan Nopember 2022 Nopember 2022
pendek desa wisata
ngasah
as
etensi
34
PENUTUP
Optimalisasi Pengelolaan Destinasi Wisata di Kabupaten Padang
Lawas Melalui Pembentukan Desa Wisata Guna Meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah menjadi hal yang sangat penting sebagai proyek
perubahan serta menjadi stimulus untuk pengembangan kepariwisataan di
Kabupaten Padang Lawas.
Mengajak masyarakat mewujudkan desa wisata di desanya tentu
tidak hanya menguntungkan bagi desanya saja, tetapi juga
menguntungkan warga yang turut serta mengembangakan desa wisata
tersebut. Misalnya, warga masyarakat bisa menyediakan home stay.
Dalam hal ini, masyarakat akan saling berkreativitas membuat rumah
hunian yang sehat dan layak untuk ditempati. Selain home stay, warga
bisa membuat kerajinan tangan untuk dijual sebagai cinderamata. Bisa
dengan membuat dompet, tas, gelang, kalung dan lain-lain yang
semuanya adalah hasil karya masyarakat lokal, atau bisa membuat
makanan khas setempat untuk oleh-oleh dibawa pulang oleh wisatawan.
Jadi pengembangan desa wisata harus dikelola oleh masyarakat itu
sendiri, dari masyarakat oleh masyarakat untuk masyarakat setempat.
Masyarakat harus dilibatkan dalam memajukan desa wisata yang
sudah dikonsep. Hal ini juga bermanfaat untuk mengurangi jumlah
pengangguran di desa. Konsep desa wisata mengajak masyarakat untuk
berinovasi dan berkreasi, penghasilan yang didapatkan-pun untuk
masyarakat itu sendiri, karena pengelolanya adalah masyarakat desa.
Jadi, akan benar-benar memberi manfaat untuk kesejahteraan rakyat,
berkeadilan dan kesetaraan.
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
35
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Bupati Padang Lawas Nomor 43 Tahun 2021 tentang
Kedudukan dan Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi
serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Padang Lawas
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan
Kepariwisataan
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025
Senge, Peter M. 1990. The Fifth Discipline. The Art and Practice Of The
Learning Organization. New York: Doubleday Currency.
Siaran Pers HM.4.6/458/SET.M.EKON.3/12/2021 Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia tentang
Pembangunan Kepariwisataan Melalui Pengembangan Desa
Wisata Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Jakarta, 8
Desember 2021.
https://www.ekon.go.id
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
https://www.gurupendidikan.co.id/stakeholder-adalah/#google_vignette
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
36