Kemampuan untuk memberikan layanan kepada
pemangku layanan sebagai bagian dari prosesbisnis
organisasi yang berkualitas secara konsisten serta
memberikan nilai lebih dari layanan yang diberikan
dalam rangka membangun citra dan kredibilitas
organisasi, dengan cara :
Mempelajari konsep-konsep dasar pelayanan
prima dalam sektor publik sesuai dengan ranah
atau substansi proses bisnis layanan yang
diselenggarakan lingkup tugasnya.
Melakukan studi banding baik secara observasi
langsung maupun tidak langsung (melalui
referensi terbuka) guna mencari model serta
peluang pengembangan layanan
Mempelajari bidang ilmu yang relevan dengan
substansi layanan dalam rangka menunjang
upaya pengembangan layanan
b. Adaptabilitas
Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan
perkembangan atau perubahan yang terjadi di
lingkungan tugas baik pada tataran strategis (makro)
maupun cakupan spesifik tugas (mikro), dengan
cara:
Melatih diri untuk selalu meninjau ulang metode
atau cara kerja yang dilakukan dengan melihat
efektivitas proses serta kualitas output kerja,
sehingga muncul inisiatif perbaikan atau
perubahan sesuai aktualitas lingkungan
Memperbanyak referensi tentang best practice
penerapan kebijakan atau aturan yang
dilakukan oleh instansi atau unit kerja lain untuk
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
42
membangun kesigapan dalam merespon
perubahan
Melatih diri untuk mengenal lebih luas proses
bisnis yang diselenggarakan organisasi,
sehingga tidak terpaku pada lingkup tugas
spesifik yang ditanganinya saja
c. Pengembangan Diri dan Orang Lain
Sensitivitas terhadap peluang serta keinginan dalam
hal pengembangan kompetensi baik untuk diri sendiri
maupun orang lain yang diikuti dengan upaya
pengembangan yang terencana serta terjamin
kemanfaatannya, dengan cara :
Mengenali potensi diri melalui pemetaan diri
(self assessment) untuk kemudian membuat
rencana pengembangan potensi sesuai minat
dan ukuran kapasitas diri yang relevan dengan
target.
Memperbanyak referensi pendukung dalam
pengembangan potensi diri yang selaras
dengan minat dan kebutuhan organisasi,
sehingga mengasah kemampuan mengelola
kompetensi orang lain di lingkup unit yang
dipimpin
Mengasah kemampuan mengelola tugas atau
target unitnya dalam rangka meningkatkan
sensitivitas peluang pengembangan
kompetensi/pemberdayaan anak buah.
d. Orientasi pada Hasil
Konsistensi dalam menetapkan target kinerja pada
standar-standar kualitas yang telah ditetapkan,
disertai dengan upaya untuk mencari peluang
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
43
perbaikan serta melakukan perbaikan terhadap cara
kerja untuk meningkatkan kualitas hasil kerja,
dengan cara :
Pembelajaran mengenai pentingnya aspek
kualitas dalam Total Quality Management
dalam memelihara kultur standar kualitas
organisasi dan tuntutan pengembangannya
mengikuti dinamika eksternal organisasi.
Pembelajaran mengenai perencanaan kerja
sistematis dengan mengedepankan nilai
akuntabilitas serta penjaminan mutu keluaran
dan kemanfaatan (out come).
Pembelajaran mengenai monitoring dan
evaluasi kerja dalam rangka penjaminan
tahapan kerja sesuai target periodik dalam
rangka membangun konsistensi orientasi
kualitas.
e. Inisiatif
Upaya yang diperlihatkan dalam rangka merespon
kondisi, perubahan kebijakan, tuntutankebutuhan
baik internal maupun eksternal organisasi serta
peluang perbaikan yang disertai dengan keberanian
mengambil tindakan secara aktif untuk mencapai
kondisi yang diharapkan, dengan cara :
Melibatkan diri dalam tim kerja pada domain
atau substansi kebidangan yang dikuasai untuk
membangun kepercayaan diri mengambil
inisiatif tindakan.
Pemahaman mendalam terhadap substansi
kebijakan tertentu sampai pada tataran
implementtatifnya, untuk membangun landasan
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
44
argumen yang mampu menguatkan inisiatif-
inisiatif ide dan tindakan. kepemimpinan
Pembelajaran mengenai
transfor-masional khususnya pada aspek
kemampuan membangun komunikasi
interpersonal dalam rangka menggerakkan
orang lain berdasarkan inisiatif yang dibangun
Strategi pengembangan potensi diri yang dilakukan dalam
penyusunan proyek perubahan ini adalah :
1. Self Learning, Pembelajaran mandiri dengan pendalaman Materi
Pelatihan Kepemimpinan Nasional;
2. Studi Banding, pembelajaran melalui informasi, literatur contoh-
contoh proyek perubahan yang diperoleh melalui internet;
3. Diskusi dengan tim efektif terkait rencana aksi proyek perubahan
yang akan dilaksanakan;
4. Melakukan studi banding ke Kabupaten/Kota yang sudah lebih
dulu memiliki Desa Wisata terutama yang masuk dalam kategori
Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun sebelumnya.
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
45
PENUTUP
Optimalisasi Pengelolaan Destinasi Wisata di Kabupaten Padang
Lawas Melalui Pembentukan Desa Wisata Guna Meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah menjadi hal yang sangat penting sebagai proyek
perubahan serta menjadi stimulus untuk pengembangan kepariwisataan di
Kabupaten Padang Lawas.
Mengajak masyarakat mewujudkan desa wisata di desanya tentu
tidak hanya menguntungkan bagi desanya saja, tetapi juga
menguntungkan warga yang turut serta mengembangakan desa wisata
tersebut. Misalnya, warga masyarakat bisa menyediakan home stay.
Dalam hal ini, masyarakat akan saling berkreativitas membuat rumah
hunian yang sehat dan layak untuk ditempati. Selain home stay, warga
bisa membuat kerajinan tangan untuk dijual sebagai cinderamata. Bisa
dengan membuat dompet, tas, gelang, kalung dan lain-lain yang
semuanya adalah hasil karya masyarakat lokal, atau bisa membuat
makanan khas setempat untuk oleh-oleh dibawa pulang oleh wisatawan.
Jadi pengembangan desa wisata harus dikelola oleh masyarakat itu
sendiri, dari masyarakat oleh masyarakat untuk masyarakat setempat.
Masyarakat harus dilibatkan dalam memajukan desa wisata yang
sudah dikonsep. Hal ini juga bermanfaat untuk mengurangi jumlah
pengangguran di desa. Konsep desa wisata mengajak masyarakat untuk
berinovasi dan berkreasi, penghasilan yang didapatkan-pun untuk
masyarakat itu sendiri, karena pengelolanya adalah masyarakat desa.
Jadi, akan benar-benar memberi manfaat untuk kesejahteraan rakyat,
berkeadilan dan kesetaraan.
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
46
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Bupati Padang Lawas Nomor 43 Tahun 2021 tentang
Kedudukan dan Susunan Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi
serta Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Padang Lawas
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1996 tentang Penyelenggaraan
Kepariwisataan
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025
Senge, Peter M. 1990. The Fifth Discipline. The Art and Practice Of The
Learning Organization. New York: Doubleday Currency.
Siaran Pers HM.4.6/458/SET.M.EKON.3/12/2021 Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia tentang
Pembangunan Kepariwisataan Melalui Pengembangan Desa
Wisata Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Jakarta, 8
Desember 2021.
https://www.ekon.go.id
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
https://www.gurupendidikan.co.id/stakeholder-adalah/#google_vignette
OPTIMALISASI PENGEMBANGAN DESTINASI WISATA DI KABUPATEN PADANG LAWAS
MELALUI PEMBENTUKAN DESA WISATA GUNA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH
47