PROPOSAL BISNIS PLAN BONEMMY NAMA : NI KOMANG GALUH SINTA DEWI NIM : 32230166 FAK/PRODI : ILMU KOMUNIKASI FAKULPROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL HUMANIORA UNIVERSITAS PENDIDIKAN NASIONAL
A. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan pokok setiap manusia, karena di dalamnya terkandung senyawa – senyawa yang sangat diperlukan untuk memulihkan dan memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, mengatur proses di dalam tubuh , dan menghasilkan energi untuk kepentingan berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari hari. Salah satu jenis – jenis makanan yaitu makanan manis. Makanan manis merupakan makanan yang banyak mengandung gula atau glukosa yang dapat menjadi bahan bakar otak. Dengan mengkomsumsi makanan manis akan dapat meningkatkan daya ingat otak, melancarkan proses berpikir, dan dapat memperbaiki mood pada seseorang. Jenis – jenis makanan manis sangat banyak. Salah satunya yaitu Sweet Bread. Sweet Bread merupakan hidangan makanan jenis roti yang manis. Contohnya seperti Bomboloni. Bombolone atau bomboloni adalah donat tanpa lubang yang di dalamnya berisi filling seperti cokelat leleh, keju yang dicairkan, dan aneka jenis selai lainnya. Makanan ini cenderung dijadikan sebagai hidangan pencuci mulut dan camilan oleh masyarakat setempat. Dengan hidangan jenis roti manis ini, menjadikan Bomboloni dapat dikomsumi oleh siapa saja mulai dari anak – anak hingga orang tua dan makanan ini lumayan banyak peminatnya, sehingga dapat menjadi peluang bisnis pada bidang makanan atau kuliner. Bisnis makanan atau kuliner merupakan salah satu bisnis yang saat ini berkembang pesat dan memiliki potensi berkembang yang cukup besar dan sudah banyak pelaku usaha yang meraih untung dari usaha kuliner ini. Maka dari itu saya membuat bisnis plan dengan membukan stand makanan yang akan menjual Bomboloni dengan aneka rasa dan topping. B. Jenis Bisnis Jenis plan bisnis saya yaitu bisnis pada bidang makanan atau kuliner manis, yang akan menjual Bomboloni yaitu donat tanpa lobang dengan aneka rasa, selai dan topping. Hidangan ini sangat cocok dinikmati sebagai pencuci mulut dan camilan serta dengan mengkonsumsi Bomboloni dapat memperbaiki mood konsumen. Nama stand kuliner yang akan saya pakai yaitu Bonemmy yang artinya Bombolone atau Bomboloni Yummy.
Nama Usaha : Bonemmy Logo Usaha : Visi Usaha : Menjadi perusahaan Bomboloni yang memberikan cita rasa yang terbaik dan berkualitas serta dikenal luas oleh masyarakat. Misi Usaha : • Menyediakan menu terbaik, lezat dan tentunya harus memperhatikan kandungan nutrisi dan gizi yang terkandung pada makanan yang disajikan agar konsumen dan pelanggan selalu sehat. • Memberikan kepuasan kepada konsumen dengan melakukan pemberian kualitas yang baik dan berkelas. • Memberikan harga yang terjangkau untuk semua kalangan sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi dari semua kalangan. • Memudahkan konsumen dan pelanggan dalam memilih menu dengan mencantumkan harga setiap produk • Memberikan pelayanan yang baik dan cepat supaya pelanggan tidak menunggu lama. • Memberikan suasana yang nyaman, aman, tertata rapi dan bersih supaya konsumen senantiasa membeli di stand Bonemmy C. Tujuan Bisnis Tujuan saya merencanakan bisnis ini yaitu ; • Dapat menciptakan lapangan kerja sendiri dengan target membuka usaha sambil menempeuh pendidikan di jenjang kuliah ini. Sehinnga
sebagian keuntungan dari berbisnis ini nantinya dapat membantu biaya kuliah • Dapat membuka lowongan pekerjaan untuk mengurangi pengangguran dengan target membuka cabang stand Bonemmy di daerah yang strategis. Sehingga konsumen dapat memilih lokasi yang terdekat untuk membeli. • Dapat mencapai target penjualan harian di seluruh cabang Bonemmy Dengan membuka usaha ini merupakan cita cita saya sedari SMK untuk membbuka usaha bidang kuliner karena saya mengambil jurusan Jasa Boga yang dimana mempelajari tentang membuat dan menyajikan makanan. Dengan hal ini dapat menjadi salah satu peluang bagi saya membuka usaha bidang kuliner ini. D. Gambaran Operasional Bisnis dan Struktur Organisasi E. Deskripsi Produk Produk yang akan saya jual yaitu Bombolone atau Bomboloni adalah donut asal Italia yang bentuknya bulat utuh tanpa lubang ditengahnya. Beda dengan donut biasannya, Bomboloni memiliki isian yang melimpah didalamnya. Isinya dapat beraneka selai seperti cokelat, strawberry, blue berry, tiramisu, taro, keju, cappucino, greeen tea dan matcha. Bahan baku yang saya gunakan yaitu bahan – bahan yang bagus, dan tentunya higienis dalam memproduksi produk. Pemilihan bahan baku yang bagus, dapat
dilihat dari tempat saya membeli bahan, seperti di toko atau supermarket yang menjual bahan – bahan pastry bakery. Keunggulan produk saya yaitu : a. Menjual produk untuk semua kalangan masyarakat. b. Satu produk terdiri dari beberapa macam bentuk dan rasa. c. Bahan produk yang terjamin dan higienis. d. Outlet sederhana dan murah biaya. e. Peralatan yang dibutuhkan tidak terlalu mahal. f. Lokasi mudah dicari. g. Harga jual bisa lebih murah dari merek luar. Namun dengan memiliki keunggulan seperti di atas, terdapat pesaing yang dapat menjadi suatu masalah atau hambatan dalam usaha ini karena produk yang dijual hampir sama dengan rasa dan topping yang sama. Pesaing terdekat bisnis ini adalah Gulali Donut, yang dimana perusahaan ini lebih awal di buka, memiliki banyak cabang, dan produk yang diproduksi hampir sama. F. Perencanaan Pemasaran Bisnis 1. Pemasaran dengan aspek STP (Segmenting, Targeting, dan Posittioning) ➢ Segmenting Segmenting adalah pembagian pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing campuran yang juga berbeda. Segmenting pasar bertujuan agar segmentasi yang telah dilakukan tepat sasaran. Segmentaasi pasar perlu diperhatikan beberapa variabel, yaitu : a) Segmentasi geografis Bonemmy berada di daerah yang cukup strategis dimana terdapat banyak sekolah yang berdekatan sehingga akan mudah dalam menarik target pasar dikarenakan lokasi sekolah yang tersebar disekitar tempat berjualan yaitu berlokasi di Jalan Raya Babakan Canggu, Banjar Babakan, Desa Canggu, Kuta Utara, Badung
b) Segmentasi demografis Bonemmy lebih kepada para remaja dan pelajar yang menginginkan makanan manis kekinian serta masyarakat sekitar yang menyukai makanan atau cemilan manis. c) Segmentasi psikografis adalah masyarakat atau pun pelajar yang menyukai makanan manis dan selalu uptodate mengikuti perkembangan kuliner. d) Segmentasi perilaku adalah masyarakat memberi apresiasi positif karena Bonemmy adalah kuliner yang kekinian. ➢ Targetting Bonemmy menargetkan produknya kepada para pelajar yang sedang mengikuti perkembangan kuliner dari usia 7 hingga 25 tahun serta penduduk sekitar yang menyukai makanan manis pada kisaran semua umur. Lokasi yang dipilih yaitu di daerah Canggu yang merupakan lokasi strategis karena daerah pariwisata terkenal di Bali. ➢ Positioning Positioning dari Bonemmy adalah menjadikan Bonemmy sebagai makanan kekinian yang dapat bersaing dengan produk lain dengan mengunggulkan variant rasa yang beraneka ragam serta topping menggugah selera 2. Analisis SWOT ➢ Strength Kekuatan produk yang dimiliki adalah menggunakan pelayanan prima. Selain itu Bonemmy ini juga rasanya enak, mengandung gizi, aman bagi kesehatan dan harganya relative murah tanpa adanya bahan pengawet. ➢ Weakness Kelemahan dalam usaha kue ini adalah banyak pesaing yang memasarkan produk sejenis. Selain itu karena tidak menggunakan bahan pengawet Bomboloni ini tidak dapat bertahan lama. Jadi harus diusahakan laku.
➢ Opportunity Bonemmy berkualitas baik dan harganya relative murah dan banyak digemari masyarakat sehingga peluang masyarakat untuk membeli Bomboloni ini besar. ➢ Threath Ancaman yang mungkin terjadi dalam menjalankan usaha ini adalah muncul pesaing baru yang menjual produk sejenis sehingga harus mengantisipasinya dengan terus meningkatkan kualitas produk. 3. Strategi Pemasaran ➢ Promosi melalu media sosial seperti Instagram, Tik Tok, dan Facebook dengan membuat konten tentang produk, sehingga lebih mudah di akses dan diketahui oleh banyak orang ➢ Bekerja sama dengan suatu acara dengan cara membuka stand di tempat tersebut ➢ Melayani pesanan produk untuk suatu acara ➢ Memberikan diskon atau potongan harga di hari hari tertentu, seperti hari Valentine dan Hari Ibu. ➢ Selalu memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen agar kebutuhan konsumen dapat terpenuhi ➢ Menggunakan packaging yang menarik dengan stiker logo Bonemmy agar selalu di ingat oleh konsumen G. Proyeksi Keuangan Modal Awal Tabel Kebutuhan Bahan – Bahan Produk Bomboloni NO Nama Bahan Jumlah Harga Rp. Per kg/lt Total Harga 1 Tepung Terigu 2.800 gr Rp. 11.000 /kg Rp. 30.800 2 Gula Pasir 1kg Rp. 13.000 /kg Rp. 13.000 3 Ragi Instan 60 gr Rp. 6.500 /11gr Rp. 39.000 4 Baking Powder 4 sdt Rp. 4.600 /45gr Rp. 8.000
5 Garam 12 gr Rp. 13.000 /kg Rp. 3.000 6 Mentega 400 gr Rp. 18.000/kg Rp. 7.200 7 Telur 12 btr Rp. 1.500 /btr Rp. 18.000 8 Susu Bubuk 175 gr Rp. 28.000/ 800gr Rp. 24.500 9 Minyak 1 lt Rp. 18.000 /lt Rp. 18.000 10 Selai Blueberry 2bks Rp. 8.700/bks Rp. 17.400 11 Dark Coklat 500gr Rp. 26.000 Rp. 26.000 12 Mika 50pcs Rp. 13.800 Rp. 13.800 13 Selai Strawberry 2 bks Rp. 9.000/bks Rp. 18.000 14 Selai Green Tea 1 bks Rp. 15.000/bks Rp. 15.000 15 Selai Taro 1 bks Rp. 13.000/bks Rp. 13.000 16 Keju 2 bks Rp. 24.000/bks Rp. 48.000 17 Selai Matcha 2 bks Rp. 15.000/bks Rp. 30.000 18 Gula Halus 1kg Rp. 20.000/kg Rp. 20.000 Total Rp. 320.000 Tabel Kebutuhan Alat – Alat Usaha No Nama Alat Keterangan Harga Satuan Jumlah 1 Stand Bonemmy 1 pcs Rp. 700.000 Rp. 700.000 2 Mixer 2 pcs Rp. 300.000/pcs Rp. 600.000 3 Box Packaging 50 pcs Rp. 3.000/pcs Rp. 150.000 4 Stiker Logo 50 pcs Rp. 1000/pcs Rp. 50.000 5 Box Selai dan Topping 15 pcs Rp. 10.000/pcs Rp.150.000 6 Alat Packing Rp. 50.000 Rp. 50.000 7 Kompor 1 pcs Rp. 400.000 Rp. 400.00 8 Gas 2 tabung Rp. 120.000/tb Rp. 240.000 Total Rp. 2.340.000
Gambaran Tabel Biaya Tetap dan Biaya Variable Tabel Biaya Variable NO Nama Bahan Jumlah Harga Rp. Per kg/lt Total Harga 1 Tepung Terigu 2.800 gr Rp. 11.000 /kg Rp. 30.800 2 Gula Pasir 1kg Rp. 13.000 /kg Rp. 13.000 3 Ragi Instan 60 gr Rp. 6.500 /11gr Rp. 39.000 4 Baking Powder 4 sdt Rp. 4.600 /45gr Rp. 8.000 5 Garam 12 gr Rp. 13.000 /kg Rp. 3.000 6 Mentega 400 gr Rp. 18.000/kg Rp. 7.200 7 Telur 12 btr Rp. 1.500 /btr Rp. 18.000 8 Susu Bubuk 175 gr Rp. 28.000/ 800gr Rp. 24.500 9 Minyak 1 lt Rp. 18.000 /lt Rp. 18.000 10 Selai Blueberry 2bks Rp. 8.700/bks Rp. 17.400 11 Dark Coklat 500gr Rp. 26.000 Rp. 26.000 12 Mika 50pcs Rp. 13.800 Rp. 13.800 13 Selai Strawberry 2 bks Rp. 9.000/bks Rp. 18.000 14 Selai Green Tea 1 bks Rp. 15.000/bks Rp. 15.000 15 Selai Taro 1 bks Rp. 13.000/bks Rp. 13.000 16 Keju 2 bks Rp. 24.000/bks Rp. 48.000 17 Selai Matcha 2 bks Rp. 15.000/bks Rp. 30.000 18 Gula Halus 1kg Rp. 20.000/kg Rp. 20.000 Total Rp. 320.000 Tabel Biaya Tetap No Nama Alat Keterangan Harga Satuan Jumlah 1 Gaji Karyawan 2 orang Rp. 1.000.000 Rp. 2.000.000 2 Listrik Rp. 300.000 Rp. 300.000 3 Box Packaging 250 pcs Rp. 3.000/pcs Rp. 750.000 4 Stiker Logo 250 pcs Rp. 1000/pcs Rp. 250.000 6 Alat Packing Rp. 50.000 Rp. 50.000 Total Rp. 3.350.000
Perhitungan BEP Biaya Bahan Baku : Rp. 320.000 Biaya Peralatan : Rp. 2.340.000 Biaya Tambahan : Rp. 200.000 Total = Rp. 2.860.000 Jika dalam satu bulan dapat menghasilkan 1.500 Bomboloni, maka Modal : Banyak Bomboloni = 2.860.000 : 1.200 = 1.906 Maka harga pokok perbiji Bomboloni ini yaitu Rp 1.906. Dalam setiap penjualan perbijinya diinginkan laba sebesar 20% Jadi laba = 20% x 1.906 = 381,2 = 1.906 + 381,2 = 2,287,2 dan dibulatkan menjadi Rp. 2.500 Hitungan Laba Rugi Pendapatan = 2.500 x 50 x 30 = 3.750.000 Biaya Pokok = 320.000 Biaya peralatan = 2.340.000 Biaya lain = 200.00 Total = 2.860.000 = 3.750.000 – 2.860.000 = 890.000 Jadi dengan modal Rp,2.860 000, per bulannya mendapatkan keuntungan 890.000
H. Analisis Resiko Faktor factor yang menjadi penghambat atau masalah bisnis ini yaitu : • Munculnya pesaing yang menjual produk hampir sama dengan bisnis ini • Keterbatasan biaya awal untuk memulai bisnis ini • Tidak stabilnya harga bahan baku • Produk tidak tahan lama karena tidak menggunakan pengawet • Tidak mencapai target penjualan Solusi yang dapat mencegah dan mengatasi factor penghambat tersebut yaitu : • Selalu berinovasi dalam menciptakan produk baik dari segi rasa atau topping produk • Jika terdapat kenaikan harga bahan baku, tidak menaikan harga tetapi mengeluarkan produk baru namun dengan porsi yang lebih kecil • Jika penjualan kurang mencapai target, solusinya dapat meningkatkan promosi baik lewat sosial media maupun dari mulut ke mulut.
I. Bussines Model Canva J. Bagaimana cara untuk dapat memprediksi nilai penjualan apabila terjadi penurunan atau kenaikan yang drastis, serta langkah antisipasi apa yang perlu dipersiapkan pada bagian produksi dengan peningkatan produk yang dihubungkan dengan “Product Life Cycle”) Jawaban : Menurut pendapat say acara memprediksi nilai penjualan terjadi penurunan atau kenaikan yaitu dapat dilihat dari target penjualan harian perusahaan. Jika terjadi penurunan, maka target penjualan harian tidak akan
tercapai. Begitu pula sebaiknya, jika ada kenaikan, target penjualan harian akan tercapai dengan waktu yang lebih cepat daripada biasanya. Antisipasi yang dapat dipersiapkan pada bagian produksi dengan peningkatkan produk yang dihubungkan dengan “Product Life Cycle” yaitu : • Memperbaiki produk yang sudah ada sebelumnya. Hal ini berarti perusahaan harus menggunakan fasilitas serta teknologi yang sudah ada untuk menciptakan inovasi baru dan memperbaiki produk lama. Dengan menggunakan cara ini, perusahaan tidak akan mendapatkan risiko yang besar. Sebab, mereka hanya perlu melakukan perubahan secara menyeluruh. • Memperluas lini produk dengan cara menambah item pada lini produk yang sudah ada. • Menambah produk yang sudah ada. Dalam hal ini perusahaan perlu menambah serta memberikan variasi pada produk yang sudah ada sebelumnya. Kemudian memperluas segmen pasar dengan cara melayani berbagai jenis konsumen yang mempunyai selera yang berbeda. • Meniru atau memodifikasi strategi kompetitor. Cara ini bisa dilakukan dengan meniru strategi dari kompetitor yang dianggap akan menguntungkan. Misalnya tentang penetapan harga. • Menambah lini produk. Biasanya, perusahaan akan membutuhkan dana yang cukup besar dalam proses pembuatan produk baru yang tidak berkaitan dengan produk yang sudah ada. Sebab, produk yang belum pernah dibuat dan fasilitas yang dibutuhkan dalam pembuatannya memerlukan dana yang cukup besar