The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Lionita Karina, 2023-12-11 10:10:37

Hitam Putih Moderen Sampul Buku

Hitam Putih Moderen Sampul Buku

PROSOSIAL Lionita Karina Putri Dosen Pembimbing Dzinnun Hadi M.Pd UIN SATU TULUNGAGUNG FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH BIMBINGAN KONSELING ISLAM 2023


KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan proyek Flip Book konseling serta tentang prososial ini. Proyek ini penulis lakukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Media BK yang dibina oleh Bapak Dzinnun Hadi, M.Pd. Penulis mengusung tema perilaku prososial karena perilaku ini merupakan perilaku yang sering dilakukan oleh pelajar. Pelajar sering menunda-nunda kewajiban mereka terutama tugas yang diberikan oleh guru. karena perilaku ini sering dilakukan, maka hal ini bisa berdampak pada prestasi belajarnya. oleh karena itu, penulis mengobservasi frekuensi perilaku prokrastinasi yang dilakukan oleh siswa disekolah. Dalam pengerjaan proyek serta Flip Book ini, penulis menerima banyak bantuan dari berbagai pihak. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proyek Flip Book ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak dalam rangka penyempurnaannya. Semoga apa yang penulis persembahkan ini dapat memberikan manfaat kepada para pengguna, terutama untuk lepentingan layanan bimbingan dan konseling. Tulungagung, Desember 2023 Penulis


DAFTAR ISI DAFTAR ISI Daftar Tabel Bagian I.............................................................................1 Rasionalisasi.....................................................................1 Tujuan...............................................................................2 Landasan Teori................................................................3 Pengembangan Inventori...............................................7 Pengadministrasian Instrumen.....................................14 Inventori...........................................................................15 Analisis dan Interpretasi................................................20 Contoh Laporan Hasil.....................................................22 Daftar Rujukan................................................................23 Pengoprasian Aplikasi....................................................24 Penutup...........................................................................30 Tim Pengembang...........................................................30


DAFTAR TABEL 1.1. Tabel Blue Print Awal Perilaku Prokrastinasi Pelajar..................................................................................8 1.2. Tabel Daftar Pelajar yang Menjadi Responden.......10 1.3. Tabel Uji Validitas........................................................11 1.4. Tabel Uji Reliabilitas....................................................13 1.5. Tabel Inventori.............................................................15 1.6. Tabel Interpretasi........................................................21


BAGIAN 1 PENGEMBANGAN INVENTORI A. Rasional/ Latar Belakang Perilaku prososial menurut Eisenberg & Mussen (1989), mengacu pada tindakan sukarela, seperti membantu atau memberikan manfaat pada individu lain atau kelompok individu. Contohnya, seseorang individu mungkin termotivasi untuk membantu orang lain untuk alasan dirinya sendiri (mendapatkan hadiah), untuk memperoleh pengakuan dari orang lain, atau karena seseorang memang benar-benar simpati, maupun benar benar peduli dengan orang lain. Brigham (dalam Dayakisni, 2009) menyebutkan bahwa faktor situasional dan faktor personal dapat mempengaruhi munculnya perilaku prososial seseorang.Faktor situasional tersebut antara lain: Kehadiran orang lain, pengorbanan yang harus dilakukan, pengalaman dan suasana hati, kejelasan stimulus, adanya norma normal sosial, dan adanya hubungan antara si calon penolong dengan yang ditolong. Beberapa faktor terjadinya prososial antara lain: adanya kehadiran orang lain, adanya pengorbanan yang dilakukan, pengalaman dan suasana hati, kejelasan stimulus, adanya norma norma sosial, adanya antara penolong dan yang ditolong. Tindakan menolong sepenuhnya dimotivasi oleh kepentingan sendiri tanpa mengharapkan sesuatu. Tindakan prososial lebih ditekankan pada pengorbanan yang tinggi dari penolong yang bersifat sukarela atau tidak mendapat imbalan dari bentuk materi ataupun sosial. 1


Antusiasme mahasiswa dalam membantu sesama atau menampilkan perilaku prososial lebih didominasi oleh mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam organisasi mahasiswa. Terdapat banyak pemberitaan di media cetak maupun online kampus yang sering memberitakan kegiatan ini. Selama ini kiprah mahasiswa non organisatoris atau mahasiswa yang tidak mengikuti organisasi jarang terekspos ketika melakukan kegiatan prososial, sehingga hal ini menyebabkan kurangnya peran serta mereka dalam melakukan kegiatan prososial. Walaupun kegiatan prososial tidak hanya berkutat tentang masalah penyaluran bantuan, penggalangan dana, menjadi sukarelawan ataupun kegiatan yang sejenis, tetapi dalam kacamata masyarakat awam, mahasiswa yang memiliki nilai lebih dalam hal prososial adalah mahasiswa yang ikut aktif didalam organisasi kampus. maka dari itu dengan adanya penjelasan diatas penulis ingin mengetahui adanya perilaku prososial pada mahasiswa. Penulis akan mengembangkan sebuah kuisioner berbasis web yang diharapkan seseorang mampu mengetahui tingkat prososial mereka dengan judul "Kuisioner Perilaku Prososial Mahasiswa" B. Tujuan Memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang perilaku prososial. Membantu mahasiswa untuk mengetahui tingkat perilaku prososial yang sedang dialami. Membatu mahasiswa untuk mengurangi perilaku prososial yang sedang dialami. Mempermudah pelaksanaan konseling dengan memanfaatkan teknologi. 2


C. Landasan Teori 1. Pengertian Perilaku Prososial Perilaku prososial menurut Eisenberg & Mussen (1989) didefinisikan sebagai tindakan yang ditujukan untuk memberikan konsekuensi positif atau keuntungan bagi orang lain yang menerima pertolongan, seperti membantu pada individu lain atau kelompok, dilakukan secara sukarela, dan bukan di bawah paksaan. Perilaku prososial menurut Eisenberg & Mussen (1989), mengacu pada tindakan sukarela, seperti membantu atau memberikan manfaat pada individu lain atau kelompok individu. Contohnya, seseorang individu mungkin termotivasi untuk membantu orang lain untuk alasan dirinya sendiri (mendapatkan hadiah), untuk memperoleh pengakuan dari orang lain, atau karena seseorang memang benar-benar simpati, maupun benar benar peduli dengan orang lain. Berdasarkan pengertian perilaku prososial, menurut Eisenberg dan Mussen, maka peneliti akan menggunakan teori Eisenberg & Mussen (1989) sebagai dasar pembuatan alat ukur perilaku prososial. 2. Aspek Perilaku Prososial Sharing (berbagi) Berbagi adalah kesediaan berbagi perasaan dengan orang lain dalam suasana suka maupun duka (Eisenberg & Mussen, 1989). 9 Berbagi dapat dilakukan apabila penerima menunjukkan kesukaan sebelum ada tindakan melalui dukungan verbal dan fisik. Cooperative (kerjasama) Kerjasama adalah kesediaan bekerjasama dengan orang lain demi tercapainya suatu tujuan. Kerjasama biasanya saling menguntungkan, saling memberi, saling menolong, dan menenangkan. 3


3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Prososial Helping (menolong) Menolong adalah kesediaan untuk menolong orang lain yang sedang dalam kesusahan. Menolong meliputi membantu orang lain, menawarkan bantuan kepada orang lain, atau melakukan sesuatu yang menunjang berlangsungnya kegiatan orang lain. Honesty (kejujuran) Kejujuran adalah bentuk perilaku yang ditunjukkan dengan perkataan yang sesuai dengan keadaan dan tidak menambahkan atau mengurangi kenyataan yang ada. Generosity (berderma) Berderma adalah individu yang memiliki sifat altruis, memiliki sikap suka beramal, suka memberi atau murah hati kepada orang lain yang membutuhkan pertolongannya tanpa mengharapkan imbalan apapun dari orang yang ditolongnya. Kehadiran orang lain. Peneliti Darley dan Latane (1969) menunjukkan bahwa orang akan lebih suka memberi pertolongan apabila mereka sendirian, karena dalam situasi kebersamaan, seseorang mengalami kekaburan tanggung jawab. Namun demikian,hal yang berbeda ditemukan oleh Staub (1978) adalah justru individu yang berpasangan atau bersama orang lain, lebih suka bertindak prososial dibandingkan bila individu seorang diri. Pengorbanan yang harus dilakukan. Meskipun calon penolong tidak mengalami kekaburan tanggung jawab,tetapi bila pengorbanan (misalnya uang, tenaga, waktu, resiko, terluka fisik)diantisipasikan terlalu banyak, maka kecil kemungkinan bagi seseorang untuk bertindak prososial. Sebaliknya apabila pengorbanan rendah dengan pengukuh kuat, orang akan lebih siap memberi bantuan. 4


Pengalaman dan suasana hati. Seseorang akan lebih suka memberikan pertolongan pada orang lain, bila sebelumnya mengalami kesuksesan, sedangkan pengalaman gagal akan menguranginya. Demikian pula orang yang mengalami suasana hati yang gembira akan lebih suka menolong. Sedangkan dalam suasana hati yang sedih, orang akan kurang suka memberikan pertolongan, karena suasana hati dapat mempengaruhi seseorang untuk membantu orang lain. Kejelasan stimulus. Semakin jelas stimulus darurat akan meningkatkan kesiapan calon penolong untuk bereaksi. Sebaliknya situasi darurat yang sifatnya samar-samar akan membingungkan individu dan membuat individu ragu-ragu, sehingga ada kemungkinan besar individu akan mengurungkan niatnya untuk memberikan pertolongan Adanya norma-norma sosial. Norma sosial yang berkaitan dengan tindakan prososial adalah norma resiprokal (timbal balik) dan norma tanggung jawab sosial. Biasanya dalam masyarakat berlaku norma bahwa kita harus menolong orang yang membutuhkan pertolongan. Hubungan antara calon si penolong dengan yang ditolong. Makin jelas dan dekan hubungan antara calon penolong dengan calon yang menerima pertolongan akan memberi dorongan yang cukup besar pada diri calon penolong untuk melakukan tindakan pertolongan. Kedekatan hubungan ini dapat terjadi karena ada pertalian keluarga, kesamaan latar belakang atau ras. 4. Faktor Kepribadian yang mendorong seseorang bersifat prososial Orang yang memiliki rasa empati terhadap orang lain cenderung berperilaku prososial. Partisipasi altruis ini menunjukkan seseorang memiliki tanggung jawab, bersosialisasi, menenangkan dan toleran kepada orang lain. 5


Orang percaya tingkah laku yang baik akan diberi imbalan dan tingkah laku yang buruk akan mendapat hukuman. Orang yang menolong akan mendapat keuntungan. Setiap orang bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik bagi orang lain dan menolong bagi yang membutuhkan Kepercayaan sebagai locus of control , melakukan sesuatu yang terbaik dan meminimalkan sesuatu yang buruk atau kurang baik. Egosentrisme rendah yaitu orang menolong tidak untuk kompetisi dengan orang lain. Berdasarkan penjelasan diatas, perilaku prososial dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu eksternal dan internal seperti faktor kehadiran orang lain, pengorbanan yang harus dilakukan, pengalaman dan suasana hati, kejelasan stimulus, adanya normanorma sosial, hubungan antara calon si penolong dengan yang ditolong dan faktor kepribadian. 5. Ciri - ciri perilaku sosial Menurut Mussen, dkk (Nashori, 2008) ciri-ciri perilaku prososial meliputi: Menolong yaitu memberikan bantuan kepada orang lain dengan maksud meringankan beban si penerima bantuan, Berbagi rasa yaitu ikut serta merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, Kerja sama yaitu suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan bersama berdasarkan kesepakatan yang sudah dibuat untuk mencapai tujuan bersama, Menyumbang yaitu berbaik hati kepada orang lain Memperhatikan kesejahteraan orang lain yaitu peduli terhadap permasalahan yang orang lain hadapi. 6


Perilaku prososial menurut Eisenberg & Mussen (1989) didefinisikan sebagai tindakan yang ditujukan untuk memberikan konsekuensi positif atau keuntungan bagi orang lain yang menerima pertolongan, seperti membantu pada individu lain atau kelompok, dilakukan secara sukarela, dan bukan di bawah paksaan. Watson (1984:272) menyatakan bahwa perilaku prososial adalah suatu tindakan yang memiliki konsekuensi positif bagi orang lain, tindakan menolong sepenuhnya yang dimotivasi oleh kepentingan sendiri tanpa mengharapkan sesuatu untuk dirinya. Menurut Dayakisni dan Hudaniah (2015), perilaku prososial adalah segala bentuk perilaku yang memberikan konsekuensi positif bagi si penerima, baik dalam bentuk materi, fisik maupun psikologis tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi pemiliknya. Bentuk yang paling jelas dari prososial adalah perilaku menolong. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial adalah suatu tindakan yang memberikan konsekuensi positif bagi si penerima, baik dalam bentuk materi, fisik maupun psikologis tindakan menolong sepenuhnya secara sukarela tanpa mengharapkan sesuatu dari orang lain meliputi aspek sharing (berbagi), cooperative ( kerjasama), helping (menolong), honesty (kejujuran), generosity (berderma). 6. Definisi Operasional D. Pengembangan Inventori Penulis mengembangkan blue print inventori ini berdasar pada kajian teori yang dibahas pada bab dan bimbingan dari dosen mata kuliah pemahaman individu teknik non tes Ibu Handita Widhi Atma, M. Pd. Kami berhasil menyelesaikan pembuatan inventori ini dengan beberapa kali revisi dari tahap penentuan variabel, indikator, deskriptor dan penyusunan item untuk menyempurnakan instrumen ini hingga layak untuk digunakan dan bisa menjaring data yang sesuai di lapangan. 7


1. Menyusun Blue Print 1.1 Tabel Blue Print Awal Perilaku Prososial Mahasiswa 8


9


Pengembangan software “ judul” telah melalui tahap penilaian ahli dan uji coba lapangan. Tahap penilaian ahli langsung dibimbing oleh dosen mata kuliah pendidikan individu teknik non tes Ibu Handita Widhiatma M.Pd dari mulai pemilihan topik yang tepat, penentuan landasan teori, pengembangan variabel, pengembangan sub variabel, serta dalam pemilihan teori konseling yaitu…Penulis juga merevisi instrumen ini berdasarkan hasil konsultasi yang kami lakukan sebelum melakukan uji coba lapangan. 3. Uji Coba Lapangan kami lakukan di Universitas Negeri Sayyid AliRahmatullah Tulungagung. Penulis melakukan uji coba lapangan pada seluruh mahasiswa UIN SATU yang berjumlah 90 responden. Jumlah ini disesuaikan dengan jumlah item pertanyaan penulis yang berjumlah 42. Dengan mengikuti prinsip statistik jumlah responden setidaknya dua kali jumlah item dengan harapan bisa meningkatkan validitas dan reabilitas instrumen yang dikembangkan penulis. 2. Expert Judgement 1.2 Tabel Daftar Mahasiswa yang Menjadi Responden 10


4. Uji Validitas suatu uji ketepatan suatu instrumen untuk dapat mengukur apa yang diukur. Dalam mengembangkan …..judul….. penulis melakukan analisis dengan alpha cronbach. Analisis butir dilakukan untuk melihat sejauh mana sumbangan skor (validitas) tiap item pernyataan terhadap validitas konstruk (skor total). 1.3 Tabel Uji Validitas 11


12


5. Uji Reabilitas Uji Reliabilitas inventori prososial telah di uji cobakan kepada mahasiswa Universitas Islam Negri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung sebanyak 90 mahasiswa. Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS 21 adalah sebagai berikut. 1.4 Tabel Uji Reliabilitas 13


E. Pengadministrasian Instrumen Aplikasi Instrumen Perilaku Prososial Mahasiswa 1. Identitas Mahasiswa a. Nama : b. Kelas : c. Prodi : d. Semester : 2. Pengantar Berikut ini terdapat pernyataan-pernyataan yang berkenaan dengan skala perilaku prososial pada mahasiswa. Instrument prososial pada mahasiswa ini bertujuan untuk memberikan pedoman dan alat yang efektif dalam mengukur perilaku prososial. Dalam penyusunan instrument ini, berbagai teori dan penelitian yang relevan telah digabungkan dengan upaya untuk menciptakan alat yang valid, reliable, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Dengan adanya instrument ini, diharapkan kita dapat bergerak maju dalam mendorong generasi muda yang peduli dan bertanggungjawab. Akhir kata, kami ingin mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah berkontribusi dalam penyusunan instrument ini. Semoga instrument prosoial pada mahasiswa ini menjadi panduan yang berharga dalam mendorong pertumbuhan positif mahasiswa dan membentuk dunia yang lebih baik. Dari 90 responden yang diambil untuk menguji realiabilitas inventori perilaku prososial mahasiswa diperoleh hasil uji realibilitas sebesar 0,941. Nilai realibilitas instrumen ini adalah tinggi. 14


3. Petunjuk Pengisian Bacalah seluruh pernyataan yang ada pada kolom pernyataan dengan teliti. Pada kolom skala terdapat empat (4) skala yaitu : sangat tidak sesuai, tidak sesuai, sesuai, dan sangat sesuai. Pilihlah dari salah satu dari skala tersebut yang sesuai dengan keadaan diri anda dengan memberikan tanda centang () pada salah satu kolom skala yang dipilih. F. Inventori 1.5 Tabel Inventori 15


16


17


18


19


G. Analisis dan Interpretasi Aplikasi berbasis web untuk mengukur perilaku prososial mahasiswa ini menggunakan Teknik pengumpulan data berupa kuisioner dengan menggunakan jawaban berskala. Penulis memilih jenis skala kualitatif yaitu: sangat sesuai (bernilai 4), sesuai (bernilai 3), tidak sesuai (bernilai 2), sangat tidak sesuai (bernilai 1). Software ini menggunakan satu analisis dan interpretasi untuk mengetahui tingkat perilaku prososial mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa digolongkan menjadi 3 kategori yaitu: (1) Kategori perilaku prososial tinggi; (2) Kategori perilaku prososial sedang; (3) Kategori prososial rendah. Di bawah ini akan dijabarkan mengenai analisis dan interpretasi perilaku prososial tersebut. Analisis dan Interpretasi Perilaku Prososial Mahasiswa a. Analisis Keterangan 20


a. Interpretasi 1.6 Tabel Interpretasi 21


CONTOH LAPORAN HASIL 22


DAFTAR RUJUKAN Ersidyandhi, Anggita. 2018. Perilaku Prososial Pada Mahasiswa. Skripsi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Galih, Bayu. 2021. Memahami Perilaku Prososial dan Manfaatnya dalam Hidup Sehari-Hari. https://www.sehatq.com/artikel/perilaku-prososial. Husna, Wildatul. 2019. Hubungan Kebersyukuran Dengan Perilaku Prososial Pada Mahasiswa. Jurnal Al-Qalb, Jilid 10, Nomer 2, hlm 179-188. https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/Index.php/alqalb/index. Kusumastuti, Asri. 2018. Hubungan Antara Perkembangan Moral Dengan Perilaku Prososial Pada Dewasa Awal. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya Riadi, Muchlisin. 2021. Perilaku Prososial (Pengertian, Aspek, Tahapan dan Faktor yang Mempengaruhi). https://www.kajianpustaka.com/2021/02/perilaku-prososial.html 23


BAGIAN II APLIKASI C. Pengoperasian Aplikasi 1. Tampilan web, klik link https://kuisioner-prososial.my.id/ 2. Terdapat petunjuk pengisian dan kata pengantar terkait perilaku prososial 24


BAGIAN II APLIKASI 3. Untuk Konselor (Admin) Klik “login” kemudian isi username dan password 4. Tampilan dasboard berisi jumlah responden keseluruhan dan jumlah responden bulan ini 25


BAGIAN II APLIKASI 5. Menu masterdata bagian kriteria berisi kriteria favorable dan unfavorable, menu ini dapat digunakan oleh admin untuk menganti skala 6. Menu masterdata bagian pernyataan berisi pernyataan-pernyataan yang bisa dikembangkan dan diperbarui atau diedit oleh admin 26


BAGIAN II APLIKASI 7. Menu responden berisi tentang hasil dari inventori seluruh responden 27


BAGIAN II APLIKASI 8. Untuk Responden (User) Klik menu “Isi sekarang” , kemudian responden mengisi identitas 9. Infentori (Kuisioner) Kuisioner dapat diisi oleh mahasiswa dengan memilih pada skala yang sesuai dengan mereka 28


BAGIAN II APLIKASI 11. Setelah klik menu searching responden dapat memasukan nim untuk melihat output atau hasil dari kuisioner 29


BAGIAN II APLIKASI BAGIAN III PENUTUP A. Tim Pengembang DZINNUN HADI, M.Pd SEBAGAI DOSEN PENGAMPU TTL : - Alamat : Tulungagung Hobi : - Prodi : S2 Universitas Negeri Jakarta Motto : - Instagram : - LIONITA KARINA PUTRI SEBAGAI PENGEMBANG DAN PENULIS TTL : Jombang, 11 Mei 2003 Alamat : Jombang Hobi : Olahraga Prodi : Bimbingan Konseling Islam Motto : Jangan lupa deadline Instagram : lionitakrna_ MUKHAMAD ILHAM HIDAYAT SEBAGAI PROGRAMER TTL : Jombang, 12 Juni 2002 Alamat : Mojoagung, Jombang Hobi : Olahraga Prodi : S1 Sistem Informasi Motto : Minat, niat, tekad Instagram : -


Click to View FlipBook Version