The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

FITOKIMIA KELOMPOK 6 , SEMESTER 3 B . FARMASI ANGKATAN 2020

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by elsaagustinagtg5, 2021-10-11 08:40:06

Ekstrak Cair , Kental , dan Kering

FITOKIMIA KELOMPOK 6 , SEMESTER 3 B . FARMASI ANGKATAN 2020

Keywords: fitokimia

UNIVERSITAS JAMBI

MODUL FITOKIMIA

EKSTRAK CAIR, EKSTRAK KENTAL,
EKSTRAK KERING

Disusun Oleh:
Kelompok 6

Program Studi Farmasi
Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan

UNIVERSITAS JAMBI
2021

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
selaku kelompok 6 bisa menyelesaikan tugas E-Modul dengan materi " EKSTRAK CAIR,
EKSTRAK KENTAL, EKSTRAK KERING." Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
Ibu Diah Tri Utami, S,Si.,M.Sc. selaku dosen pemgampu Mata Kuliah Fitokimia. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam pembuatan E-Modul
ini. E-Modul ini memberikan panduan dalam pembelajaran Fitokimia. Bagi mahasiswa/mahasiswi
untuk memahami dalam pembelajaran Fitokimia yang baik dan benar. Kami menyadari ada
kekurangan pada tugas E-Modul ini. Oleh sebab itu, saran dan kritik senantiasa diharapkan demi
perbaikan. Kami juga berharap semoga E-Modul ini mampu memberikan pengetahuan tentang Mata
Kuliah Fitokimia ini terkhususnya dengan materi yang kami dapatkan, yaitu EKSTRAK CAIR,
EKSTRAK KENTAL, EKSTRAK KERING.

Jambi, 10 Oktober 2021

Kelompok 6

SIMAK VIDEO
BERIKUT INI !!

DAFTAR ISI

A. DEFINISI EKSTRAK DAN EKSTRAKSI
B. JENIS-JENIS EKSTRAK

1. Ekstrak Kental
2. Ekstrak Cair
3. Ekstrak Kering
C. JENIS-JENIS METODE EKSTRAK
D. CONTOH-CONTOH EKSTRAK
E. TUJUAN EKSTRAKSI
F. SIFAT SENYAWA YANG AKAN DIEKSTRAKSI
G. PRINSIP EKSTAKSI
H. PERLAKUAN AWAL SEBELUM DIEKSTRAKSI
I. ISTILAH DALAM EKSTRAKSI
J. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSTRAKSI

• DEFINISI EKSTRAK DAN EKSTRAKSI
1. EKSTRAK
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan
mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang sesuai,
kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa diperlakukan
sedemikian hingga memenuhi baku yang telah ditetapkan (Anonim,1995).
Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, ekstrak adalah sediaan kering, kental, atau cair dibuat dengan
menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari
langsung (Anonim, 1979).

2. EKSTRAKSI
Ekstraksi berasal dari bahasa latin extractio atau extrahere yang berarti menarik keluar. Zat yang ditarik
dapat berupa senyawa aktif dari tumbuhan dan atau hewan. Ekstraksi merupakan suatu metoda
pemisahan berdasarkan kelarutan suatu zat yang taksaling campur. Metoda-metoda ekstraksi terdiri dari
maserasi, sokletasi, perkolasi serta refluks. Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan
perbedaan kelarutannya terhadapduacairan tidak saling larut yang berbeda, biasanya air dan yang lainnya
pelarut organik.

• JENIS-JENIS EKSTRAK
1. Ekstrak Kering (Siccum)
Ekstrak kering adalah sediaan padat yang memiliki bentuk serbuk yang didapatkan dari penguapan oleh
pelarut yang digunakan untuk ekstraksi. Substansi ekstrak kering yaitu eksipien (bahan pengisi),
stabilizers (penstabil), dan preservative (bahan pengawet).
Contoh Ekstrak kering :

Ekstrak kering (Extracta sicca) dibagi dalam dua bagian, yaitu:
a. Ekstrak kering, yang dibuat dengan suatu cairan etanol dan karena tidak larut sepenuhnya dalam air.
Contohnya adalah Ekstraktum Granati, Ekstraktum Rhei.
b. Ekstrak kering yang dibuat dengan air. Contohnya antara lain Ekstraktum Aloes, Ekstraktum Opii,
Ekstraktum Ratanhiae. (Van Duin, 1947).

2. Ekstrak Kental (Spissum)
Ekstrak Kental atau ekstrak semisolid, adalah sediaan yang memiliki tingkat kekentalan diantara ekstrak
kering dan ekstrak cair. Ekstrak kental didapatkan dari penguapan sebagian dari pelarut, air, alkohol, atau
campuran hidroalkohol yang digunakan sebagai pelarut dalam ekstraksi. Ekstrak semisolid mengandung
antimicrobial atau bahan pengawet lainnya yang sesuai.

Ekstrak lainnya dapat digolongkan dengan jelas dalam dua golongan:
a. Ekstrak kental yang dibuat dengan etanol 70% dan dimurnikan dengan air, contoh: Ekstrak
Belladonnae, Extractum Visci albi, Extractum Hyoscyami.

b. Ekstrak kental yang dibuat dengan air, contoh: Extractum liquiritae, ExtractumGentianae, Extractum
Taraxaci. (Van Duin, 1947)

3. Ekstrak Cair (Liquidum)
Ekstrak cair adalah sediaan cair simplisia nabati, yang mengandung etanol sebagai pelarutatau sebagai
pengawet atau sebagai pelarut dan pengawet. Jika tidak dinyatakan lain padamasing-masing monografi,
tiap ml ekstrak mengandung bahan aktif dari 1 g simplisia yangmemenuhi syarat.

Contoh ekstrak cair adalah Extractum Chinae liquidum, Extractum Hepatis liquidum (Van Duin, 1947).

• TUJUAN EKSTRAKSI
Tujuan ekstraksi bahan alam adalah untuk menarik komponen kimia yang terdapat pada bahan alam.
Ekstraksi ini didasarkan pada prinsip perpindahan massa komponen zat kedalam pelarut, dimana
perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut.

• JENIS-JENIS METODE EKSTRAK
1. Metode destilasi uap
Merupakan metode ekstraksi senyawa organik yang memiliki daya tahan pada suhu yang lebih tinggi.
Umumnya, metode ini digunakan untuk mengetahui kandungan minyak atsiri dalam suatu bahan.

2. Metode Infundasi
Metode infundasi merupakan salah satu jens metode ekstraksi dengan mencari simplisia yang terdapat
didalam air dengan suhu 90℃ dengan ukuran waktu selama 15 menit. Infundasi ini pada umumnya
dilakukan untuk memperoleh suatu zat kandungan yang aktif yang telah larut di dalam air yang berasal dari
bahan-bahan nabati. Ekstrak cair yang diperoleh dari metode ekstrak ini selanjutnya diuapkan di atas
penangas air sampai ekstrak cair tersebut mengental (Wijaya at al., 2018). Ansel (2005) menambahkan
ekstrak yang diperoleh dari hasil metode infundasi memiliki ketidakstabilan sehingga mudah tercemar oleh

kuman. Oleh karena itu, penyimpanan ekstrak yang diperoleh dari metode infundasi ini tidak lebih dari satu
hari satu malam.

3. Metode Maserasi
Metode maserasi merupakan metode ekstraksi dengan merendam sampel menggunakan pelarut organik pada
suhu ruangan (Darwis, 2000). Metode ini biasanya digunakan pada bahan yang mengandung zat aktif mudah
larut ketika diekstrak dan tidak mengandung benzoin. Waktu yang digunakan dalam metode ini sangat
signifikan dengan kualitas ekstrak. Setyaningsih et al. (2006) menjelaskan bahwa waktu yang efisien
menggunakan metode ini adalah 4-10 hari. Selanjutnya, metode maserasi akan lebih efektif jika melakukan
pengadukan secara konsisten karena keadaan yang tenang akan menyebabkan perpindahan bahan aktif turun
(Voight, 1995). Keuntungan dengan menggunakan metode ini adalah mudah menemukan peralatan yang
dibutuhkan serta pengerjaan yang tidak sulit (Hargono, et al., 1986).

3. Metode Perkolasi

Metode perkolasi merupakan metode ektraksi dengan melewatkan pelarut organik pada sampel sehingga
senyawa organik terbawa oleh pelarut (Darwis, 2000). Umumnya, sampel yang digunakan dalam metode ini
dibasahi di dalam sebuah wadah silinder. Pelarutnya diletakkan di atas sampel sehingga dapat bercucuran
secara perlahan. Kelebihan metode perkolasi ini yaitu sampel selalu teraliri dengan pelarut yang baru.
Sedangkan kelemahannya yaitu pelarut akan sulit menjangkau seluruh sampel apabila tidak homogen
(Mukhriani, 2014).

4. Metode Sokletasi (Soxhlet)

Metode sokletasi merupakan metode ekstraksi dengan memanfaatkan alat soxhlet supaya pelarut ekstrasksi
yang digunakan selalu baru dan berkelanjutan dengan angka relatif pelarut konstan.

• CONTOH-CONTOH EKSTRAK
1. Ekstrak belladonae
Cara pembuatan : perkolasi 100 bagian serbuk belladon dengan campuran etanol encer dan larutan dalam air
asam asetat 2% v/v volume samasehingga alkaloida tersari sempurna yang diperiksa dengan cara sebagai
berikut :
• Kocok kuat-kuat campuran 2 ml eter, 5 tetes amoniaencer dan 2 ml perkolat. Uapkan 2 ml
lapisan eter,larutkan sisa dalam 1 tetes H2SO4 encer
• Kemudian ambahkan 5 tetes air dan 1 tetes larutan kaliumtetraiodida hidrargyrat (II) tidak
terjadi kekeruhan. Suling etanol dengan perkolat, biarkan ditempat sejuk selama 24 jam.
• Tambahkan talk, saring, cucisisa dengan 100 bagian air.
• Uapkan filtrat menurutcara yang tertera pada extracta hingga diperolehekstrak kental. Ekstrak
ini berkadar 1,3% alkaloida.

Penyimpanan : ekstrak belladon dapat disimpandalam persediaan dalam bentuk serbuk kering yang dibuat
sebagai berikut :

• Gerus bagian ekstrak dengan 2 bagian pati berasatau laktosa
• Keringkan pada suhu tidak lebih dari30℃, tambahkan sejumlah pati beras atau laktosa hingga

tepat 3 bagian. Sisa dalam wadah berisizat pengering.

2. Ekstrak timi (thymi extractum)
Cara pembuatan :

• Campurkan 500 bagian serbuk (18050) herba timi dengancampuran 125 bagian air, 50 bagian gliserol
dan 75 bagianetanol (90%). Biarkan campuran selama 24 jam dalamsebuah bejana tertutup, pindahkan
kedalam perkolator, perkolasi dengan campuran yang terdiri dari 1 bagianetanol (90%) dan 3 bagian
air q.s. hingga diperoleh 175 bagian cairan, simpan cairan ini sebagai perkolat I.

• Lanjutkan perkolasi dengan campuran etanol air sepertidiatas, sehingga diperoleh 1500 bagian yang
dinyatakansebagai susulan I. Larutkan 30 bagian gliserol dalam 130 bagian susulan I yang mula-mula
keluar, campurkan larutan ini dengan 325 bagian serbuk (18050) herba timi.

• Biarkan campuran selama 24 jam dalam sebuah bejanat ertutup, pindahkan kedalam sebuah
perkolator, perkolasi dengan sisa susulan I. Pisahkan 325 bagian cairan mula-mula keluar yang
dinyatakan sebagai hasil perkolasi II. Hasil perkolasi selanjutnya dinyatakan sebagai susulan II.

• Larutkan 20 bagian gliserol dalam 70 bagian susulan II yang mula-mula keluar, campurkan larutan ini
dengan175 bagian serbuk (85/100) herba timi. Biarkancampuran selama 24 jam dalam sebuah bejana
tertutup, pindahkan kedalam perkolator, perkolasi dengan sisasusulan II q.s hingga diperoleh
campuran 500 bagian campuran yang dinyatakan sebagai hasil perkolasi III.

• Campur hasil perkolasi I, II dan III.

• SIFAT SENYAWA YANG AKAN DIEKSTAKSI
a) Kepolaran
Kandungan kimia dari suatu tanaman atau simplisia nabati yang berkhasiat obat umumnya
mempunyai sifat kepolaran yang berbeda-beda, sehingga perlu dipisahkan secara selektif menjadi
kelompok-kelompok tertentu.
Prinsip dasar ekstraksi adalah melarutkan senyawa polar dalam pelarut polar dan senyawanon-polar
dalam pelarut non-polar.Jenis pelarut yang digunakan. Jenis pelarut berkaitan dengan polaritas dari
pelarut tersebut. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses ekstraksi adalah senyawa yang memiliki
kepolaran yang sama akan lebihmudah tertarik/ terlarut dengan pelarut yang memiliki tingkat
kepolaran yang sama.
b) pH Kepolaran
pH berperan dalam selektifitas dan mutu ekstrak yang dihasilkan. Ph yang netral atau mendekati netral
mempunyai kualitas yang baikc.
c) Termostabilitas
Menentukan teknik ekstraksi yang tepat dengan mempertimbangkan :Jenis senyawa yang akan di
ekstraksi / disari. Sensitivitas senyawa terhadap panas, senyawa tahan panas (termostabil) atau tidak
tahan panas (termolabil).
Termostabil >> bisa menggunakan metode ekstraksi cara panas dan cara dingin.
Termolabil >> mengguakan metode ekstraksi cara dingin.

• PRINSIP EKSTRAKSI

• PERLAKUAN AWAL SEBELUM DIEKSTRAKSI
Melembabkan serbuk
• Penambahan sedikit menstruum untuk mengembalikan sel pada keadaan semula.
• Bagian atas serbuk yang basah akan membentuk lapisan penghalang masuknya larutan penyari ke dalam
serbuk bagian bawah.
• Melembabkan serbuk dilakukan dengan dua kali bobot serbuk dan diamkan selama 5-15 menit.

• ISTILAH DALAM EKSTRAKSI
1. Bahan ekstraksi: Campuran bahan yang akan diekstraksi.
2. Pelarut (media ekstraksi): Cairan yang digunakan untuk melangsungkan ekstraksi
3. Ekstrak: Bahan yang dipisahkan dari bahan ekstraksi
4. Larutan ekstrak: Pelarut setelah proses pengambilan ekstrak
5. Rafinat (residu ekstraksi): Bahan ekstraksi setelah diambil ekstraknya
6. Ekstraktor: Alat ekstraksi
7. menstruum : larutan penyari

• FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSTRAKSI
a. Lama waktu ekstraksi
Lama waktu ekstraksi akan menentukan banyaknya senyawa-senyawa yang terambil. Ada waktu saat
pelarut/ekstraktan jenuh. Sehingga tidak pasti,semakin banyak ekstraksi makasemakin bertambah banyak
ekstrak yang didapatkan.

b. Metode Bersasarkan energi/suhu yang digunaka ekstrasi dibagi menjadi 2 :
- cara dingin: maserasi dan perkolasi.
- cara panas : refluks dan soxhletasi.

TUGAS MANDIRI

• Jelas Pengertian Ekstrak dan Ekstraksi!
• Apa saja jenis-jenis dari ekstraksi?
• Bagaimana Prosedur cara pembuatan Ekstrak Belladone dan Ekstrak Timi?

DAFTAR PUSTAKA

Ansel, H. C. 2005. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Ibrahim, F. Edisi IV. UI Press. Jakarta.
Darwis, D. 2000. Teknik Dasar Laboratorium Dalam Penelitian Senyawa Bahan Alam Hayati, Workshop Pengembangan

Sumber Daya Manusia Dalam Bidang Kimia Organik Bahan Alam Hayati FMIPA Universitas Andalas. Padang.
Depkes RI., 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Depkes RI., 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Hargono D. 1986. Sediaan Gelanik. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Mukhriani. 2014. Ekstraksi, Pemisahan Senyawa, dan Identifikasi Senyawa Aktif. Jurnal Kesehatan 7 (2): 361-367
Setyaningsih, D. Rusli, MS. Melawati & Mariska, I. 2006. Optimasi Proses Maserasi Vanili (Vanilla planifolia Andrews) Hasil

Modifikasi Proses Curing. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan 17 (2).
Van Duin. 1947.Ilmu Resep. Jakarta : Soeroengan.
Voight, R. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soendari Noerono. Gajah Mada University Press.

Yogyakarta.
Wijaya, H., Novitasari, Jubaidah, S. 2018. Perbandingan Metode Ekstraksi Terhadap Rendemen Ekstrak Daun Rambi Laut.

Jurnal Ilmiah Manuntung 4 (1): 79-83.

KELOMPOK 6

Dea Dzumarlia Nurfadillah (F1F120008)
Elsa Agustina Ginting (F1F120028)

DIANNITA NURTAUFIQIAH (F1F120046)
Dhira Aulia Putri (F1F120064)


Click to View FlipBook Version