MODUL 1.2.a.3
Mulai dari diri – Nilai dan Peran
ARIA WINARDI 11/7/22 Calon Guru Penggerak
1.2.a.3. Mulai dari diri - Modul 1.2 1 JP
Durasi :
Moda : Pembelajaran Mandiri
Tujuan Pembelajaran Khusus
1. CGP dapat mengidentifikasi nilai-nilai diri sendiri, yang selama ini melekat dalam
pribadinya.
2. CGP dapat menjelaskan peran dirinya sebagai seorang Guru di dalam lingkungan
sekolahnya masing-masing
Selamat datang Bapak/Ibu CGP di Pembelajaran pertama dalam Modul 1.2 ini!
Pada kesempatan ini, pembelajaran akan dimulai dengan membuat diagram trapesium
usia dan menjawab beberapa pertanyaan mengenai diri Bapak/Ibu. Agar mendapatkan
manfaat yang maksimal dari kegiatan ini, hal yang perlu diperhatikan ketika menjawab
pertanyaan nanti adalah kejujuran Bapak/Ibu dalam memberikan jawaban. Tidak ada
jawaban benar ataupun salah. Apa yang menjadi pertanyaan hanyalah upaya untuk
membantu menggali pengalaman serta nilai diri Bapak/Ibu sendiri. Silakan jawab semua
jangan sampai terlewat. Ambil waktu khusus agar dapat mengerjakannya dengan tenang.
Selamat Mengerjakan!
Kegiatan 1. Trapesium usia
Kegiatan ini adalah hasil kolaborasi Ifa Hanifah Misbach, M.A., Psikolog (Ketua Tim Pengembang Jabar Masagi) dan
Alm. Prof. Dr. H. Sutardjo A. Wiramihardja, Psikolog (Guru Besar Emeritus Fakultas Psikologi Unpad) beberapa tahun
yang lalu.
Di sini Bapak/Ibu akan membuat Diagram Trapesium Usia-nya sendiri dengan mengikuti
instruksi berikut:
1. Buatlah garis miring naik ke atas (sisi kiri), tuliskan usia saat Bapak/Ibu
menyelesaikan masa sekolah pada ujung garis tersebut.
2. Lanjutkan dengan membuat garis mendatar (tengah), yang menunjukkan usia
kerja. Pada salah satu titik di garis tersebut, tuliskan angka yang menunjukkan usia
saat ini.
3. Buatlah garis miring menurun (sisi kanan) untuk menandakan masa pensiun.
4. Ingatlah dua peristiwa penting pada masa sekolah; satu peristiwa bernuansa
positif dan satu lagi yang negatif yang terkait relasi Bapak/Ibu dengan guru pada
rentang usia PAUD sampai sekolah menengah (4-17 tahun).
5. Pada bagian garis miring naik ke atas (sisi kiri), tulis angka yang menunjukkan
pada usia berapa kedua peristiwa tersebut terjadi (misalnya: umur 7 dan 12 tahun).
6. Hitunglah selisih dari usia Bapak/Ibu sekarang dan usia pada saat kedua peristiwa
tersebut terjadi.
[sumber: Modul pendidikan karakter Jabar Masagi]
Jawaban :
Tugas 1. Refleksi
Jika Bapak/Ibu sudah membuat diagram trapesium usia ini, jawablah pertanyaan
berikut:
1. Apa peristiwa positif dan negatif yang saya tuliskan di sana?
Positif :
Waktu itu saya duduk Kelas 2 (SMP). Karena penurunan nilai pada
matapelajaran Bahasa Indonesia, yang disebabkan terlalu sibuk dalam mencari
rumput dan beternak kambing. Saya diajari oleh guru Bahasa Indonesia saya
(Bu Siti Tugiati) untuk belajar membuat catatan atau rangkuman yang lipatan
kertas kecil atau buku saku, agar saya bisa tetap belajar meski pada keadaan
mengembala kambing. Dan Alhamdulillah, apa yang diajarkan beliau ternyata
berhasil, dan saya bisa mendapatkan nilai baik di setiap ulangan atau ujian.
Dengan pengalaman yang diberikan, saat itu saya diminta untuk menularkan
apa yang telah saya lakukan kepada teman-teman di kelas saya. Sejak saat itu,
hal membuat catatan di buku saku selalu saya lakukan hingga menyelesaikan
pendidikan tinggi, bahkan hingga kini saya tularkan kepada murid saya.
Negatif :
Menjadi siswa SMK pada saat itu, mengharuskan saya selalu berhati-hati dalam
bertindak. Agar tidak terkena masalah atau di- drop out dari sekolah. Namun
ketika Kelas 2 (SMK) saya harus menerima hukuman, diberdirikan di lapangan
sekolah sembari menengadah ke bendera. Karena dianggap merokok di
lingkungan sekolah oleh kesiswaan. meski bersusah payah menjelaskan tentang
apa yang terjadi, waka kesiswaan sekolah tidak menggubrisnya dan saya tetap
dikenakan hukuman. Memang waka kesiswaaan sekolah saya terkenal disiplin.
Gegara kejadian tersebut, hingga saat ini selalu merasa jengkel ketika melihat
anak sekolah merokok, apalagi berkendara sepeda motor.
2. Selain saya, siapa lagi yang terlibat di dalam masing-masing peristiwa tersebut?
Positif :
Guru matapelajaran Bahasa Indonesia (Bu Siti Tugiati), Ibu dan Bapak saya,
teman-teman.
Negatif :
Waka. Kesiswaan dan teman-teman sekolah
3. Dampak emosi apa saja yang saya rasakan hingga sekarang? (silakan gunakan
roda emosi Plutchik di Gambar 2 untuk mengidentifikasi persisnya perasaan
Bapak/Ibu di masa itu)
Positif :
Kagum, karena saya dapat mengatasi masalah ketertinggalan pelajaran berkat
diajari serta dibimbing oleh guru matapelajarannya langsung.
Negatif :
Jengkal, karena saya waka kesiswaan tidak menghiraukan penjelasan saya
bahkan saya tetap dihukum atas apa yang tidak saya lakukan.
4. Mengapa momen yang terjadi di masa sekolah masih dapat saya rasakan dan
masih dapat memengaruhi diri saya di masa sekarang?
Karena hal tersebut sangat membekas dan memberikan kesan yang emndalam
serta tersimpan dalam ingatan saya. Hal tersebut juga telah memengaruhi
pembentukan karakter saya.
5. Pelajaran hidup apa yang saya peroleh dari kegiatan trapesium usia dan roda
emosi, terkait peran saya sebagai guru terhadap peserta didik saya?
Saya dapat memelajari bahwa suatu emosi yang positif maupun negatif dapat
bertahan lama dalam memori selama hidup seseorang. Serta, dapat memengaruhi
perkembangan karakter seseorang. Sehingga, saya selaku guru harus selalu
berusaha untuk memberikan pengalaman-pengalaman terbaik kepada Murid, agar
dapat menimbulkan emosi positif pada perkembangan karakter murid.
Sedangkan pelajaran dari roda emosi plutchik, saya lebih bisa mengenali tentanga
emosi dan membedakannya serta lebih memahami tentang emosi dasar manusia.
Karena ternyata gabungan emosi dapat menimbulkan suatu emosi yang baru. Hal
ini juga penting dipelajari oleh seorang guru, agar dapat mengetahui keadaan
emosi murid sebelum melaksanakan pembelajaran. Hal itu dilakukan agar guru
dapat memberikan tindakan yang tepat ketika menghadapai masalah pada murid.
6. Bagaimana saya menuliskan nilai-nilai yang saya yakini sebagai seorang Guru,
dalam 1 atau 2 kalimat menggunakan kata-kata: "guru", "murid", "belajar",
"makna", "peran"?
Guru sejati adalah manusia yang tak pernah lelah untuk belajar dan mampu
memberikan makna dalam setiap pembelajaran, sehingga dapat murid kelak
mampu memainkan peran sosialnya sesuai karakter individualnya.
Tugas 2. Nilai dan peran guru penggerak menurut saya
1. Apa nilai-nilai dalam diri saya yang membantu saya menggerakkan murid, rekan
guru, dan komunitas sekolah saya?
Nilai yang ada pada diri saya, yang membantu saya menggerakkan murid, rekan
guru, dan komunitas sekolah adalah saya orang suka belajar hal-hal baru,
memberikan tantangan pada diri sendiri, kemudian saya orang yang memiliki
kemampuan komunikatif, bersifat terbuka kepada murid, sehingga dapat
memberikan kenyamanan murid dalam mencurah idenya. Serta, saya memiliki
kedisiplinan.
2. Apa peran yang selama ini saya mainkan dalam menggerakkan murid, rekan guru,
dan komunitas sekolah saya?
Sebagai guru, saya berperan menuntun murid dalam memahami makna belajar.
Peran saya dalam hubungan rekan guru, saya memberikan pengalaman dan rekan
curah pendapat, sehingga kami selalu belajar dan mencoba hal baru.