The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

E-Magazine Desa Ponggok
Pas :
- Geografi
- Ekonomi
- Sosiologi

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by valerie.christy, 2023-11-29 22:02:59

PAS KOLABORASI

E-Magazine Desa Ponggok
Pas :
- Geografi
- Ekonomi
- Sosiologi

Keywords: Desa Ponggok

VALERIE CHRISTY PRIGALIH DESA WISATA TEMPAT MAIN DAN BELAJAR


GEOGRAFI SUMBER DAYA ALAM DESA


BIOTIK & ABIOTIK GEOGRAFI Desa Ponggok merupakan daerah yang subur dan penuh dengan sumber daya alam. Sehingga dapat dijadikan daerah wisata menggunakan sumber daya alam yang dimiliki sekitarnya. Beberapa potensi sumber daya alam itu yakni air, tanah, tumbuhan yang terdapat. AIR Desa Ponggok memiliki potensi sumber daya alam biotik maupun abiotik yang sangat beragam. Desa Ponggok merupakan desa wisata yang mengandalkan potensi sumber daya airnya. Desa Ponggok memiliki mata air yang sangat jernih, bahkan air di selokannya saja bersih hingga ikan bisa hidup disitu. Mata air di Desa Ponggok ini bersumber dari wilayah tangkapan air yakni di Merapi dan Merbabu. Sumber daya air ini digunakan untuk pariwisata, mengairi sawah, dan untuk kebutuhan sehari-hari. Karena kekayaan sumber daya airnya, warga Solo dan perusahaan AQUA bahkan mengambil air dari Desa Ponggok. Selain itu, Desa Ponggok juga memiliki merek air “APO” yang saat ini sedang dikembangkan. Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, memiliki keunikan lokal sebagai desa wisata (Pemerintah Kabupaten Klaten, 2011). Desa Ponggok telah mengelola potensi desa berupa sejumlah umbul atau kolam yang dijadikan sebagai objek wisata air. Desa Ponggok ini dianugerahi 5 (lima) mata air atau dalam bahasa Jawa disebut Umbul seperti Umbul Besuki, Umbul Sigedang, Umbul Ponggok, Umbul Kapilaler dan Umbul Cokro. Debit airnya pun berbeda-beda tetapi debit yang paling tinggi ada di Umbul Ponggok yakni mencapai 735 liter per detik. Ini dijadikan daya tarik wisata Desa Wisata Ponggok. Berdasarkan Soekadijo dalam Ilahi (2017), kelima umbul tersebut memiliki perbedaan, baik dari segi ketersediaan, kualitas, maupun suasana yang mencerminkan kealamian Desa Ponggok, sehingga dapat dijadikan sebagai modal atau sumber kegiatan. Hal ini menjadikan umbul di Desa Ponggok sangat mungkin dikembangkan menjadi kawasan destinasi favorit di Kabupaten Klaten.


Mata air terbentuk akibat adanya pemotongan aliran air tanah akibat kondisi geologi, sehingga air pun keluar dari bebatuan. Oleh sebab itu kebanyakan mata air dapat dijumpai di kawasan kaki bukit, lereng bukit, dataran, dan juga lembah bukit. Pada dasarnya air dari mata air berasal dari air permukaan tanah yang meresap sehingga menjadi air tanah, kemudian melalui serangkaian proses geologi, dan akhirnya kembali lagi jadi air permukaan akibat pemotongan aliran air. Proses ini dapat dibagi menjadi tiga yaitu air permukaan, air tanah, dan air mata air. 1.Tahap Air Permukaan Pada tahap ini air masih berada di atas permukaan bumi, sehingga disebut sebagai air permukaan. Ada banyak sekali jenis air permukaan mulai dari air laut, air sungai, air rawa, air danau, hingga air hujan. Air inilah yang nantinya akan meresap dan menjadi air tanah. 2. Tahap Air Tanah Ketika air permukaan meresap ke dalam tanah, maka disebutlah sebagai air tanah. Air ini masih tetap mengalir lewat retakan dan celah kecil di dalam tanah. Air tanah mempunyai fungsi yang sangat penting terhadap aspek kehidupan manusia, 3. Tahap Mata Air Pada saat air tanah mengalir melalui celah kecil pada batuan jenuh air atau akuifer, kemudian tiba-tiba terjadi proses geologi yang menyebabkan lintasan air terpotong, maka pada saat itulah air akan memancar kembali ke permukaan tanah. Air tersebut akan berkumpul pada satu titik dan mengalir yang disebut sebagai mata air.


TANAH Jenis tanah di Desa Ponggok adalah jenis tanah Regosol Kelabu yang merupakan bahan induk abu dan pasir vulkan intermedier. Desa Ponggok memiliki tanah yang sangat subur karena lokasinya yang berada di sekitar Gunung Merapi dan Merbabu. Hal ini menyebabkan tanah di Desa Ponggok mengandung banyak mineral dan unsur hara yang baik untuk pertumbuhan tanaman yang berasal dari vulkanik hasil letusan gunung berapi. Akibatnya, tanah di Desa Ponggok sangat subur dan dapat ditanami oleh beragam tanaman. Selain karena tanah di Desa Ponggok yang subur, berbagai tanaman juga dapat tumbuh karena iklim di Desa Ponggok adalah iklim tropis dengan curah hujan per bulan sekitar 15-429 mm dan suhu rata-rata 21–32 derajat celcius. Desa Ponggok memiliki curah hujan yang tinggi karena berada di sekitar lereng gunung merapi sehingga sering terjadi hujan orografis. Hujan orografis terjadi karena angin mendorong udara ke arah gunung hingga naik ke atasnya. Ketika mencapai puncak gunung, udara akan mendingin dan ketika cukup lembab, uap air akan mengembun menjadi air dan membentuk awan. Akhirnya hujan pun turun di atas gunung dan sekitarnya. Beberapa contoh tanaman yang kami temukan di Desa Ponggok yaitu bunga melati dan juga pohon meranti. Bunga melati ini merupakan salah satu bunga yang cocok untuk tumbuh di wilayah dengan iklim tropis karena bunga melati membutuhkan cahaya matahari yang cukup untuk memastikan pertumbuhan yang sehat. Bunga melati dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 10-1.600 mdpl. Bunga melati memiliki aroma yang khas dan wangi yang segar dan menyenangkan sehingga sering digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan produk kecantikan dan perawatan kulit seperti pembersih wajah. Jenis bunga melati yang banyak tumbuh di Indonesia adalah melati putih atau jasminum sambac. Di Desa Ponggok juga terdapat pohon meranti. Pohon meranti merupakan salah satu pohon yang dikenal hidup di iklim tropis. Tinggi pohon ini dapat mencapai 60 m dengan tajuk yang membentuk payung dengan ciri berwarna coklat kekuning-kuningan. TANAMAN HUJAN


PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM Desa Ponggok juga memiliki banyak sawah. Padi merupakan tanaman yang tumbuh di dataran rendah dengan ketinggian 0 – 1300 mdpl. Padi dapat ditanam di daerah yang panas dengan suhu minimum 11°-25°C untuk perkecambahan, 22°-23 C untuk pembungaan, 20°-25°C untuk pembentukan biji, dan suhu yang lebih panas untuk pertumbuhan. Padi juga membutuhkan curah hujan yang tinggi, rata-rata sekitar 200 mm per bulan atau lebih. Padi dapat tumbuh dengan subur di Desa Ponggok karena curah hujan yang tinggi, suhu yang sesuai, dan juga tanah yang subur. Pada desa ponggok mereka hanya bertani padi. Pertanian pada Desa Ponggok terjadi secara natural tanpa penggunaan pestisida. Sehingga bertumbuh dengan natural, namun ini juga menjadi salah satu faktor terjadinya gagal panen. Walau sangat jarang, dapat terjadinya gagal panen karena faktor hama saja, tidak pernah karena faktor kekeringan. Serta air kotor dari hasil perikanan juga dipergunakan sebagai pupuk bagi pertanian. Tak hanya itu, sampah organik yang terkumpul juga dibuat menjadi pupuk bagi pertanian. G E O G RAF I PERTANIAN


PERIKANAN Sebagian besar warga desa memiliki lahan sawah mereka sendiri atau kolam ikan nila sendiri atau bahkan keduanya di rumah mereka masing-masing. Hal ini dikarenakan Desa Ponggok memiliki program 1 rumah 1 empang, artinya rumah yang berada di dekat sungai harus dibuat setidaknya 1 kolam ikan di setiap rumah. Desa Ponggok memiliki perikanan ikan nila yang dijadikan sebagai salah satu sumber pendapatan. Ikan nila merupakan ikan konsumsi yang umum hidup di perairan tawar. Ikan nila memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan beradaptasi yang tinggi, serta memiliki toleransi akan kualitas air pada kisaran lebar. Ikan nila merupakan golongan hewan berdarah dingin atau poikiloterm sehingga ikan nila dapat melakukan penyesuaian suhu tubuh saat dipindahkan lingkungannya. Ikan nila dapat beradaptasi untuk hidup di lingkungan yang memiliki udara panas maupun dingin. Di Desa Ponggok, perikanan ikan nila yaitu membersihkan airnya dan memberikan makanan. Perikanan pertama didirikan dari 2010, sebagai salah satu penghasilan pertama Desa Ponggok. Di sini perikanan berlaku mayoritas secara natural, dan tidak memerlukan banyak bantuan manusia. Dalam perikanan mereka hanya membersihkan air dan memberi makanan, tidak diberikan tambahan kimia apapun. Walau demikian mereka menghasilkan banyak ikan, hanya sebanyak 20% yang tidak sampai dewasa. Perikanan di Desa Ponggok membutuhkan 4 bulan untuk proses pertumbuhan, sehingga dapat dipanen sekitar 2-3 kali per tahun. Setiap tahun dapat memperhasilkan sekiat 3 quintal, yakni bisa dari 2 sampai 2,5 ton ikan. Ikan yang dapat dipanen berukuran 3- 4, dengan harga-harga berbeda tiap jenis. 1 kg ikan lele dijual sekitar 13 ribu dan 1 kg ikan nila sekitar 27 ribu. Ini dibandingkan dengan harga pasar yaitu sekitar 35 ribu per kg.


GEOGRAFI PENGELOLAHAN SUMBER DAYA ALAM PA R I W I S ATA Desa Ponggok merupakan desa yang memiliki potensi sumber mata air melimpah. Hal ini disebabkan karena desa ponggok berada diantara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Artinya terdapat banyak patahan di sekitar daerah itu menyebabkan munculnya banyak mata air. Menurut Junaedi Mulyono, air di Desa Ponggok telah menetas dan tersimpan di tanah selama ribuan tahun. Mereka menanam pohon di sekitar gunung dimana air tertampung agar mata airnya tetap terjaga. Salah satu caranya adalah dengan menyuruh setiap orang yang menikah di Ponggok untuk menanam pohon disana. Desa Ponggok memiliki 3 umbul yang paling terkenal yaitu Umbul Ponggok, Umbul Besuki, dan Umbul Sigedang. Umbul Ponggok merupakan sebuah kolam mata air yang berada di Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Umbul Ponggok dikelola langsung oleh Bumdes Tirta Mandiri. Umbul ini telah jadi destinasi utama wisatawan, dan sempat viral karena banyak wisatawan yang berfoto menarik di dasar kolamnya. Kedalaman Umbul Ponggok mencapai 1,5 meter hingga 2,6 meter sehingga pengunjung bisa menyelam di dalamnya. Dengan biaya terjangkau, pengunjung bisa berenang, menyelam sambil berfoto ditemani ikan-ikan yang hidup didalamnya. Umbul Besuki sendiri dikelola oleh Pokdarwis 4 desa Ponggok. Umbul Besuki berlokasi di Desa Kiringan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten. Jarak Umbul Besuki dengan Umbul Ponggok kurang lebih berjarak 500 meter. Suasana di sekitar Umbul Besuki didukung dengan masih asrinya pepohonan, sawah, sungai, bukit, dan suasana pedesaan sehingga membuat lebih nyaman untuk melepas penat setelah bekerja di perkotaan maupun untuk bersantai sejenak. Umbul Besuki memiliki tiga kolam yang berada di perbukitan dengan satu kolam besar untuk dewasa dengan kedalaman kurang lebih 1,5 meter, tiga kolam anak-anak, dan terdapat juga kolam untuk terapi ikan.


GEOGRAFI MASALAH PENGELOLAAN Terdapatnya masalah dalam mengelolah potensi sumber daya alam saat tidak dimanfaatkan sepenuhnya. Walau potensi daerah Desa Ponggok sangat berlimpah, namun kurang dapat dikelola karena kekurangan tenaga kerja dan lahan. Ini dikarenakan mayoritas warga Desa Ponggok memiliki pekerjaan lain yang lebih fokus kepada pariwisata, sehingga kekurangan orang yang fokus dalam pertanian atau perikanan. Solusi dari masalah ini, adalah pertanian dan perikanan dilakukan oleh tiap rumah tangga. Sehingga dapat menggunakan potensi sumber daya alam, walau tidak memiliki sumber daya manusia yang dapat mengelolanya sendiri. Sehingga sekarang kebanyakan rumah tangga di Desa Ponggok memiliki setidaknya satu kolam ikan atau satu ladang pertanian, tergantung daerah sekitar rumahnya. Dari ini terdapatnya banyak pengelolaan sumber daya alam dengan terdapatnya perikanan dan pertanian. Namun perikanan menghasilkan lebih banyak penghasilan dibanding pertanian, karena sumber daya alam sekitar Desa Ponggok lebih utama kepada perairan. Serta karena tempat desa dekat sungai maka juga terdapat lebih banyak kesempatan untuk perikanan.


EKONOMI PENGHASILAN DESA WISATA


PENGHASILAN DESA Pendapatan desa ini sebelumnya hanya sebesar Rp80 juta per tahun. Namun, pendapatan Desa Ponggok kemudian naik 48 kali lipat menjadi Rp3,9 miliar per tahun. Desa ini bahkan telah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang bernama BUMDes yang pendapatannya mencapai Rp14 miliar per tahun. Potensi mata airnya yang dijadikan potensi pariwisata, Umbul Besuki juga menyediakan pendopo untuk pertemuan, bisa untuk outbound, dan camping bagi yang memiliki hobi camping. Potensi wisata di Umbul Besuki dimanfaatkan dengan sangat baik sehingga bisa mendapatkan pengunjung lebih dari 2000 orang setiap hari weekend. EKONOMI Umbul Ponggok tak sekadar menawarkan kolam dengan air super jernih, Umbul Ponggok juga menawarkan berbagai wisata air dengan harga yang cukup terjangkau. Dari tiket masuk, pengunjung dibanderol harga Rp 10.000 per orang di hari Senin sampai Jumat. Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu, harga tiket masuk sebesar Rp 15.000 per orang. tulang punggung warga setempat. Destinasi wisata ini dikelola secara profesional sejak tahun 2009. Selain berenang, pengunjung bisa melakukan snorkeling untuk melihat ikan-ikan menari di dalam dan pemandangan bawah air Umbul Ponggok. Pengelola menyediakan alat snorkel dengan tarif sewa Rp 15.000 dan kaki katak dengan harga sewa Rp 10.000. Di Umbul Ponggok, para pengunjung bisa melakukan diving, juga seawalker. Tentu saja, pengunjung akan didampingi para profesional sehingga dijamin keamanannya. IMPLEMENTASI ANGGARAN DESA


EKONOMI Lokasi Desa Ponggok yang masih asri dan banyak pepohonan menjadikan desa Ponggok menjadi lokasi yang ideal untuk melakukan aktivitas alam. Tempat outbound biasa memerlukan pohonpohon besar sebagai pondasi dan tiang untuk mengaitkan tali-tali pengaman dan rakitan outbond. Desa Ponggok memiliki tanah yang subur karena terletak di sekitar Gunung berapi yang masih aktif seperti Gunung Merapi dan Merbabu sehingga bisa ditemukan banyak pohonpohon besar yang berada disitu seperti pohon damar dan meranti. Selain itu akibat adanya lingkungan yang masih asri dan hijau masih banyak tumbuhan memberikan desa Ponggok ide untuk menyediakan desa Ponggok menjadi tempat camping. Camping sendiri merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan di alam sehingga desa Ponggok membuka kemungkinan kegiatan wisata seperti itu. Track desa Ponggok juga menjadi sebuah potensi wisata seperti pemanfaatan track untuk ATV. Sewa ATV cukup murah hanya memakan uang sebanyak Rp 10.000,00/orang.Track ATV biasa cocoknya di daerah yang banyak sawah, air, sungai dan landasan menantang lainnya. Di desa ponggok yang jalannya sebagai besar masih alami dan belum diaspal merupakan area yang cocok untuk menjadi arena track ATV. Desa Ponggok menyediakan layanan studi desa. Dalam program ini diberitahu kepada para tourist mengenai Desa Ponggok, apa yang membuat Desa Ponggok sukses, dan cara menjalankan kesharian Desa Ponggok. Dari program ini dapat mengajar para wisatawan mengenai Desa Ponggok, sebagai salah satu desa paling sukses di Indonesia. Mulai dari perikanan, perairan, administrasi hingga SDM desa dimanfaatkan dalam layanan studi desa. Setiap SDA dan SDM di desa Ponggok dimanfaatkan oleh pengelola desa. Pemanfaatan potensi paling besar dimanfaatkan sebagai potensi pariwisata dan perairan. Hal ini dikarenakan kepala desa Ponggok, Junaedi Mulyono memiliki visi untuk menjadi desa Ponggok menjadi desa wisata yang mandiri.


EKONOMI UKM DESA Nila Murni Ponggok adalah kewirausahaan warga Ponggok yang memproduksi produk lokal Ponggok berupa makanan ringan berbahan baku ikan Nila. Produk yang dikembangkan dari komoditi ikan nila desa Ponggok, dan menjadi merk dagang pertama yang dihasilkan oleh kelompok UKM Desa Ponggok. Sebagai desa yang memiliki sumber mata air yang melimpah, komoditas ikan nila desa Ponggok tidak hanya unggul secara kuantitas, tetapi juga kualitas yang baik. Sehingga mereka tidak akan pernah kesulitan dengan penyediaan bahan baku. Setiap bulan dibutuhkan 20-40 kilogram ikan nila untuk memproduksi dan mengemas makanan ini. UKM Nila Murni membagi kelompok kerja dari enam RW yang ada di Desa Ponggok, menjadi lima kelompok PKK dengan 8-15 orang anggota per kelompok. Setiap kelompok memproduksi varian olahan berbeda tak hanya stik duri ikan seperti nugget, keripik kulit lele, otak-otak, dll. Produk ini pun di jual di beberapa stan lokal desa seperti di Toko Desa BUMDes Tirta Mandiri dan juga bisa melayani pesanan online. Produk ini juga bekerja sama dengan BUMDes Tirta Mandiri menjadi produk lokal agar mengenal pengunjung umbul mengenai usaha kecil yang terdapat di desa. DURI IKAN NILA


PENGELOLAAN DANA EKONOMI APBDES merupakan pembiayaan terhadap program pembangunan tahunan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa. Penyusunan APBDES wajib dilakukan setiap tahun. Program-program APBDES di Desa Ponggok dilaksanakan seperti prinsip Tjokroamidjojo dalam Subroto (2009) adalah keterlibatan setiap warga Negara dalam pengambilan keputusan baik secara langsung maupun melalui institusi yang mewakili kepentingannya. Program tersebut dilaksanakan dalam rangka untuk mewujudkan Desa Ponggok maju mandiri. Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang pembiayaannya bersumber dari APBDES dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK). Dalam pelaksanaan program APBDES tersebut, diperlukan keterbukaan dari Tim Pelaksana Desa kepada seluruh masyarakat. Berdasarkan hasil musrenbangdes, pemerintah desa bersamasama menyusun rencana kerja RKPDES, Rancangan Peraturan Desa Tentang APBDES. Berdasarkan APBDES, Tim pelaksana desa menyusun rencana anggaran biaya (RAB) dan rencana penggunaan dana (RPD) ADD untuk penyelenggaraan pemerintah desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Pelaksanaan APBDES tersebut, setiap pengeluaran belanja harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah karena syarat untuk pencairan dananya, APBDES sudah harus dibahas dengan BPD. Pelaporan APBDES Desa Ponggok sudah dilakukan secara otomatis setiap setelah kegiatan selesai. Pemerintah desa menggunakan sistem aplikasi yang disebut siskedes, semua untuk laporan sudah dimasukan disana. Untuk kepada pihak BPD setiap akhir tahun dengan menggunakan LPJ. LPJ juga disertai bukti-bukti seperti kwitansi, dokumentasi. Laporan kegiatan dilakukan dari bagian bawah atau tim TPK laporan ke desa, lalu untuk ke lebih atasnya lagi melalui pemerintah desa. Setelah pembangunan selesai, laporan langsung diserahkan. Untuk APBDES keseluruhan setiap akhir tahun, paling lambat bulan februari sudah harus penyerahan laporan. Tetapi untuk proyek pembangunan menurut sistem tersebut satu minggu setelah dana dicairkan biasanya sudah terdapat laporan TPK.


Demikian sistem perencanaan pengelolaan dana desa. Sistem ini adalah cara dana disalurkan untuk penggunaan dalam keseharian desa. Dari sistem ini merupakan cara implementasi anggaran desa kepada program keseharian desa, juga untuk memelihara serta membaharui lingkungan sekitar dan kebutuhan desa lainnya


STRATEGI PENGGUNAAN DANA EKONOMI Alokasi belanja terbesar adalah bidang pembangunan desa dengan orientasi pembangungan infrastruktur yang mampu mendukung sektor wisata, perekonomian, penataan lingkungan permukiman, konservasi alam, mengembangkan semangat gotong royong warga dan penyerapan tenaga kerja warga Desa Ponggok Alokasi terbesar kedua adalah bidang penyelnggaraan permerintah desa dengan orientasi peningkatan pelayanan publik dan partisipasi warga dalam mendukung tata kelola pemerintahan yang baik Alokasi untuk pembinaan kemasyarakat dan pemberdayaan masyarakat dengan orientasi untuk peningkatan peran/partisipastif semua lapisan warga desa dalam pembangunan desa mulai dari perencaan sampai dengan implementasi dan pengawasan/monitoring Alokasi bidang tidak terduga dengan orientasi untuk penangan kondisi darurat atau mitigasi bencana, sebagai wujud Desa SIaga Bencana 1. 2. 3. 4. STRATEGI ALOKASI ANGGARAN DESA PONGGOK DALAM APBDES 2017


EKONOMI PENDIDIKAN Salah satu program kerja yang sampai saat ini dijalani Desa Ponggok adalah program satu rumah satu sarjana. Dari program 1 rumah 1 sarjana, Pemerintah Desa Ponggok memberikan beasiswa kepada 67 warganya yang saat ini sedang berkuliah. Dari pundak merekalah, masa depan Ponggok tercipta. Setiap mahasiswa warga Ponggok yang memiliki indeks prestasi kumulatif (IPK) di bawah 3, maka akan mendapatkan beasiswa senilai Rp 300.000 per semester. Sedangkan bagi mereka yang mencatatkan IPK di atas 3, akan mendapatkan beasiswa senilai Rp 500.000. KEHIDUPAN WARGA DESA PEKERJAAN Sebelum tahun 2019, jumlah penduduk Desa Ponggok memiliki pekerjaan minimal, yakni sebuah desa. Dulu mayoritas warga Desa Ponggok memiliki pekerjaan sederhana seperti petani atau perikanan. Pada waktu itu pun penghasilan per tahun desa masih kecil, yaitu 80 juta per tahun. Sekarang dengan pengembangan desa, telah meningkat mau perekonomian, maupun pendidikan dan kesempatan kerja. Sehingga pekerjaan bagi warga desa sekarang sudah terbuka lebih banyak lagi. Dulu mayoritas warga desa bekerja dalam pertanian atau perikanan, sekarang lebih fokus kepada parawisata. Namun juga terdapat warga yang dapat bekerja di luar desa, meraih pendidikan lebih tinggi. Sekarang penghasilan pekerjaan juga meningkat. Contoh salah satu pekerjaan baru yang terkembang karena terdapatnya obyek wisata, yaitu jasa fotografer bawah air, memiliki penghasilan Rp 200.00 per hari selama 4 jam pekerjaan. Perkembangan Desa Ponggok tak hanya meningkat penghasilan, namun juga membuka peluang untuk berbagai lapangan kerja juga.


Dari tabel ini kita bisa melihat terdapatnya berbagai macam peluang pekerja bagi masyarakat Desa Ponggok. Serta distribusi pekerjaan dalam Desa Ponggok, dengan mayoritas berada pada pekerjaan karyawan swasta. Kedua paling banyak yakni pekerjaan buruh atau pekerjaan manual. Serta ketiga yakni bagian wirausaha. Ketiga pekerjaan ini banyak digunakan dalam keseharian Desa Ponggok, sebagai desa wisata.


EKONOMI DAMPAK PERKEMBANGAN USAHA PEREKONOMIAN MASYARAKAT PELUANG USAHA & PEKERJAAN Membuka lapangan pekerjaan atau usaha bagi masyarakat Meningkat penghasilan masyarakat Meningkatkan kepemilikan dan kontrol masyarakat lokal Meningkatkan kesejahteraan masyarakat (ekonomi, pendidikan, kehidupan) Meningkatkan pemerintahan melalui retribusi wisata Meningkatkan pendapatan desa (digunakan untuk pembangunan desa dan juga kesejahteraan masyarakatnya) Membuka usaha warung makan Membuka usaha toko pakaian Usaha sewa perlengkapan renang Usaha jasa foto bawah air (underwater) Pembukaan obyek wisata juga membuka berbagai sektor usaha yang dapat dilakuakn, seperti : Ini dirasakan dampaknya dengan penghasilan masyarakat meningkat, meningkatnya peluang kerja dan berusaha, dan meningkatkan pendapatan pemerintah.


SOSIOLOGI KEHIDUPAN SOSIAL DESA


Sosiologi Kebudayaan Sampah Pengelolahan Sampah Desa Ponggok memiliki kebudayaan untuk memisahkan sampah mereka berdasarkan jeisnya. Salah satu masalah sosial yang muncul di Desa Ponggok adalah terdapatnya tourist yang tidak menganut kebudayaan pengelolahan sampah yang dimiliki oleh warga desa sehingga menambah beban warga desa yang harus memisahkan sampah tourist. Terdapatnya orang, maka terdapatnya sampah. Datangnya tourist, maka juga datangnya sampah mereka. Munculnya masalah ini dalam Desa Ponggok berawal dari masuknya tourist. Mereka dengan sampah mereka mempersulit kehidupan warga desa yang telah menyiapkan sistem dalam pengelolahan sampah. Tak hanya dalam pengelolahan, namun terdapat tourist yang membuang sampah sembarangan. Ini terjadi dari fakor, tourist yang tidak mengetahui peraturan atau peduli akan sistem. MASALAH SOSIAL


PENYEBAB MASALAH KESADARAN KOLEKTIF MASYARAKAT Sosiologi Menurut Emile Durkheim, kesadaran kolektif adalah pengertian dari suatu kelompok yang dijadikan nilai dan norma masyarakat setempat yang harus diketahui dan dilakukan oleh semua orang yang berada di lingkungan tersebut. [6] Teori ini menjelaskan bahwa terdapatnya pengetahuan umum mengenai nilai dan norma suatu daerah, yang semua masyarakat lakukan atas kewajiban diri sebagai partisipan wilayah. FAKTOR Menurut teori kesadaran kolektif, membuang dan memilah sampah sesuai dengan sistem yang ditetapkan oleh bank sampah sudah menjadi norma untuk masyarakat Desa Ponggok. Permasalahan sosial ini terjadi ketika norma tersebut tidak dianut oleh para tourist yang datang berwisata ke Desa Ponggok. Para tourist masih belum memiliki kesadaran untuk menjalankan norma yang ada di lingkungan tempat mereka berkujung. Sebagian besar sampah di Desa Ponggok dihasilkan oleh tourist dan pada akhirnya warga desa yang harus memisahkan sampah-sampah tersebut. Ini membuat warga desa memiliki lebih banyak tugas dan kewajiban.


PENJELASAN SOSIOLOGI KESADARAN KOLEKTIF ADALAH KESADARAN KEBERSAMAAN AKAN SUATU HAL Masalah sosial ini berasal dari tourist yang tidak mengenal diri akan etika atau norma suatu daerah, yakni Desa Ponggok. Pengelolahan sampah di Ponggok merupakan suatu hal yang harus dilakukan dalam keseharian di sebuah desa wisata. Maka telah dijadikan sebuah kewajiban bagi setiap warga desa untuk mengelolah sampahnya dengan mengumpulkan sampah dan memisahnya tergantung dengan jenis dan bahan. Proses dari ini telah dijadikan norma bagi Desa Ponggok. Tourist yang datang dari daerah lain tidak akan mengenal dan mengetahui akan norma unik daerah tersebut. Maka sering kali mereka tidak mengelolah sampah, sampai membuang sampah sembarangan. Hal ini menyebabkan masalah bagi warga setempat, yang hanya menambahkan pekerjaan mereka. Ditambah dengan kuantitas tourist dengan sampah yang dibawa, maka hal ini cukup memakan waktu mereka. Demi menjaga kebersihan dan kedamaian di desa, harus dibuatnya sebuah pencegahan atas hal tersebut. Ini bisa dengan memperjelaskan akan norma yang terdapat di desa kepada wisatawan. Agar mereka juga mengenal kesadaran sendiri melakukan norma desa. Desa Ponggok


Sosiologi Agar mengurangi terjadinya hal tersebut, maka ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegahnya : Pemberdayaan Masyarakat Mendorong masyarakat sekitar untuk tetap melakukan aktivitas pengelolahan sampah yang baik dan mengingat para tourist. Serta menghargai usaha mereka dengan kompensasi Peraturan dan Pengawasan Terdapatnya peraturan yang diberitahu secara verbal maupun visual dengan poster sekitar daerah wisata. Agar memfamiliarkan peraturan daerah kepada tourist IMPLEMENTASI MASALAH SOSIAL Penyuluhan dan Pendidikan Masyarakat Edukasi masyarakat, termasuk penduduk lokal, pekerja industri pariwisata, dan wisatawan, mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan tata cara pengelelohan sampah di Desa Ponggok.


Indriani, T. R., & Mulyani, S. S. (n.d.). Desa Ponggok. http://ponggok.desa.id/ Suharsih. (2023, May 9). Wow! Ponggok Klaten masuk Desa Terkaya, Tak Hanya di Jateng Tapi Indonesia. Solopos.com. https://soloraya.solopos.com/wow-ponggok-klaten-masuk-desa-terkayatak-hanya-di-jateng-tapi-indonesia-1620850 Zakiyah, U. 2017. STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DESA PONGGOK. https://www.researchgate.net/publication/336754997_SRATEGI_PENGELOLAAN_SUMBER_DAY A_ALAM_DESA_PONGGOK Jurnaldesa.id, A. (2022, May 22). Sumber Air Desa Ponggok Melimpah Untuk Pembangunan Desa. Jurnaldesa. https://jurnaldesa.id/sumber-air-desa-ponggok-melimpah-untuk-pembangunan-desa/ Bab II kesadaran kolektif, Sistem Nilai Budaya, Serta Pemahaman Makan https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/20736/2/T2_752017008_BAB%20II.pdf Jurnaldesa.id, A. (2022, May 22). Sumber Air Desa Ponggok Melimpah Untuk Pembangunan Desa. Jurnaldesa. https://jurnaldesa.id/sumber-air-desa-ponggok-melimpah-untuk-pembangunan-desa/ Bidara Pink, S.B. (2023) Belajar Membangun Kemandirian Desa Ponggok, Pendapatan Desa mengalir dari mata air, kontan.co.id. Available at: https://jelajahekonomi.kontan.co.id/ekonomidesa/news/belajar-membangun-kemandirian-desaponggok-pendapatan-dari-mengalir-dari-mata-air Bidara Pink, S.B. (2023) Belajar Membangun Kemandirian Desa Ponggok, Pendapatan Desa mengalir dari mata air, kontan.co.id. Available at: https://jelajahekonomi.kontan.co.id/ekonomidesa/news/belajar-membangun-kemandirian-desaponggok-pendapatan-dari-mengalir-dari-mata-air Bidara Pink, S.B. (2023) Belajar Membangun Kemandirian Desa Ponggok, Pendapatan Desa mengalir dari mata air, kontan.co.id. Available at: https://jelajahekonomi.kontan.co.id/ekonomidesa/news/belajar-membangun-kemandirian-desaponggok-pendapatan-dari-mengalir-dari-mata-air Solopos.com, R. (2017) Kuliner Klaten: Duri Nila, Kuliner Ponggok Yang layak dicoba, Solopos.com. Available at: https://lifestyle.solopos.com/kuliner-klaten-duri-nila-kuliner-ponggokyang-layak-dicoba-799814 Mulyani, S.S. (2020) Nila Murni ponggok, Desa Ponggok. Available at: http://ponggok.desa.id/2020/10/01/nila-murni-ponggok/ Kompasiana.com (2017a) Desa Ponggok, Dari Desa tertinggal Menjadi Desa Mandiri, KOMPASIANA. Available at: https://www.kompasiana.com/alangilalang/5876aaa6c322bdd70f823a48/desa-ponggok-daridesa-tertinggal-menjadi-desa-mandiri?page=all#section2 Jurusan, P., Akuntansi, P., Keguruan, F., Ilmu, D. and Oleh, P. (n.d.). DAMPAK OBJEK WISATA UMBUL PONGGOK TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT SEKITAR Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Strata I. [online] Available at: https://eprints.ums.ac.id/98532/1/ARTIKEL%20PUBLIKASI%20ANDRI.pdf Kunharibowo, Y., Sos, S., Studi, P., & Sosiologi, I. (n.d.). Dampak Pengembangan Obyek Wisata Umbul Ponggok Terhadap Perekonomian Masyarakat Desa Ponggok. Retrieved November 30, 2023, from https://e-journal.uajy.ac.id/9420/1/JURNALSOS04370.pdf 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. DAFTAR PUSTAKA


Click to View FlipBook Version