The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by dwiyuliawatigusti, 2021-05-10 02:04:18

BAHAN AJAR RPP 3

BAHAN AJAR RPP 3

Keywords: BAHAN AJAR RPP 3

BAHAN AJAR

Tema 9
Subtema 3

Pembelajaran ke 6

1. Pendahuluan
Telah kamu ketahui bahwa ikut menjaga lingkungan alam dan sumber daya

alam termasuk salah satu kewajiaban sebagai warga Negara. Banyak contoh
perilaku yang dapat ditemukan kaitannya dengan usaha-usaha yang dapat dilakukan
dalam menjaga lingkungan alam dan sumber daya alam di sekitar kita. Salah
satunya dengan mendaur ulang sampah, limbah, atau barang-barang bekas tidak
terpakai. Jika kewajiban ini kamu laksanakan, tentunya lingkungan alam sekitarmu
akan tetap terjaga dan lestari. Kamu pun dapat menghasilkan produk yang berdaya
guna. Namun sebaliknya, apa yang akan terjadi jika kewajiban menjaga lingkungan
lama tidak kamu laksanakan? Tentunya akan banyak terjadi masalah bahkan
bencana seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan menjangkitnya penyakit
karena sampah

Hanya yang demikian juga berlaku pada sendi kehidupan yang lain. Oleh
karena tu, pelaksanaan hak dan kewajiban haruslah berjalan seimbang agar
kehidupan dapat berjalan dengan aman, nyaman, tertib, dan semua kebutuhan dapat
terpenuhi dengan baik pula
2. Kompetensi Dasar
PPKn

1.2 Menghargai kewajiban dan hak warga masyarakat dalam kehidupan sehari-hari
dalam menjalankan agama.

2.2 Menunjukan sikap disiplin dalam memenuhi kewajiban dan hak sebagai warga
masyarakat sebagai wujud cinta tanah air.

3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari.

4.2 Menyajikan hasil identifikasi pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai warga
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

Bahasa Indonesia
3.3 Menggali informasi dari seorang tokoh melalui wawancara menggunakan daftar

pertanyaan.
4.3 Melaporkan hasil wawancara menggunakan kosakata baku dan kalimat efektif

dalam bentuk teks tulis.

3. Indikator
PPKn
3.2 Mengidentifikasi akibat yang ditimbulkan jika warga masyarakat tidak
melaksanakan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi secara lisan mengenai akibat yang ditimbulkan
jika warga masyarakat tidak melaksanakan kewajiban dalam kehidupan sehari-
hari.
Bahasa Indonesia
3.3.1 Membuat daftar pertanyaan wawancara mengenai bencana yang dapat terjadi
akibat kegiatan manusia yang merusak lingkungan sekitar.
3.3.2 Mencari informasi dari beberapa narasumber mengenai bencana yang dapat
terjadi akibat kegiatan manusia yang merusak lingkungan sekitar.

4.3.1 Membuat laporan proyek wawancara beserta videonya tentang bencana yang dapat
4.3.2 terjadi akibat kegiatan manusia yang merusak lingkungan sekitar.
Menyajikan hasil proyek laporan wawancara beserta videonya tentang bencana yang
terjadi akibat kegiatan manusia yang merusak lingkungan sekitar.

5. Tujuan pembelajaran
1) Setelah menyimak tayangan video lewat zoom meeting, siswa mampu
mengidentifikasi akibat yang ditimbulkan jika warga masyarakat tidak
melaksanakan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
2) Setelah mengidentifikasi tayangan video, siswa mampu menyajikan hasil identifikasi
secara lisan mengenai akibat yang ditimbulkan jika warga masyarakat tidak
melaksanakan kewajiban dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat.
3) Setelah penugasan melalui LKPD, siswa mampu buat daftar pertanyaan mengenai
bencana yang dapat terjadi akibat kegiatan manusia yang merusak lingkungan
sekitar dengan tepat.
4) Melalui kerja kelompok, siswa mampu mencari informasi dari beberapa narasumber
mengenai bencana yang dapat terjadi akibat kegiatan manusia yang merusak
lingkungan sekitar dengan benar.
5) Setelah melakukan wawancara, siswa mampu membuat laporan hasil wawancara
beserta videonya, tentang bencana yang dapat terjadi akibat kegiatan manusia yang
merusak lingkungan sekitar dengan tepat.
6) Setelah menyusun laporan, siswa mampu menyajikan hasil proyek laporan
wawancara beserta videonya, tentang bencana yang terjadi akibat kegiatan manusia
yang merusak lingkungan sekitar dengan tepat.

7. Materi Belajar
A. Materi Regular

Telah kamu ketahui bahwa ikut menjaga lingkungan alam dan sumber daya
alam termasuk salah satu kewajiban sebagai warga negara. Banyak contoh
perilaku yang dapat ditemukan kaitannya dengan usaha-usaha yang dapat
dilakukan dalam menjaga lingkungan alam dan sumber daya alam di sekitar
kita. Salah satunya dengan mendaur ulang sampah, limbah, atau barang-barang
bekas tidak terpakai. Jika kewajiban ini kamu laksanakan, tentunya lingkungan
alam sekitarmu akan tetap terjaga dan lestari. Kamu pun dapat menghasilkan
produk yang berdaya guna. Namun sebaliknya, apa yang akan terjadi jika
kewajibanmu menjaga lingkungan lama tidak kamu laksanakan? Tentunya akan
banyak terjadi masalah bahkan bencana seperti banjir, tanah longsor,
kekeringan, dan menjangkitnya penyakit karena sampah. Hal yang demikian
juga berlaku pada sendi kehidupan yang lain. Oleh karena itu, pelaksanaan hak
dan kewajiban haruslah berjalan seimbang agar kehidupan dapat berjalan
dengan aman, nyaman, tertib, dan semua kebutuhan dapat terpenuhi dengan
baik pula. Akibat tidak melaksanakan kewajiban

Akibat tidak melaksanakan kewajiban

Sebagai warga negara Indonesia yang baik kita harus melaksanakan hak dan kewajiban
secara seimbang. Kita tidak boleh menuntut hak kita sebelum kewajiban kita laksanakan
dengan baik. Contoh sederhana adalah ketika kamu menginginkan nilai yang bagus, kamu
harus belajar terlebih dahulu.

Berikut contoh pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang.
1. Jika ingin sehat, kamu harus menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalmu.
2. Jika ingin terhindar dari banjir, jangan membuang sampah di sungai.
3. Jika kamu menginginkan udara bersih, kamu harus mau menanam pohon. Itulah contoh
sederhana pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang dan dapat dilakukan sehari-hari.

Akibat tidak memperoleh hak
UUD 1945 telah memberikan jaminan akan pelaksanaan hak dan kewajiban warga
negara sehingga tidak dibenarkan jika warga negara hanya melaksanakan salah
satunya. Apakah itu hak atau kewajiban, keduaduanya harus dilaksanakan secara
merata dan seimbang. Pernahkah kamu melihat kejadian seorang warga negara tidak
memperoleh haknya sebagai warga negara? Apakah kamu sendiri pernah
mengalaminya? Bagaimana dengan hak kamu untuk memperoleh pendidikan yang
layak? Sudahkah terpenuhi? Coba kamu bayangkan jika orang tuamu melarang atau
membatasimu untuk bersekolah dan memperoleh pendidikan, sementara kamu ingin
sekali meraih cita-citamu, ingin seperti teman-temanmu yang lain menuntut ilmu
setinggi-tingginya. Bagaimana perasaanmu dan apa yang akan kamu lakukan? Dalam
masalah ini jelas bahwa hak kamu sebagai warga negara telah dilanggar. Oleh karena
itu, kamu akan merasa sedih, kecewa, dan marah. Tindakan terbaik yang dapat kamu
lakukan adalah dengan menanyakan langsung kepada orang tuamu dan meminta orang
tuamu untuk memenuhi hakmu.

Mengapa Jakarta Setiap Tahun Banjir?

Setiap musim hujan, Jakarta banjir. Saat di Jakarta tidak terjadi hujan lebat,
tetapi di Puncak hujan lebat, Jakarta pasti banjir. Orang-orang menyebutnya banjir
kiriman. Mengapa begitu? Daerah Puncak di Bogor lebih tinggi daripada Jakarta. Di
Puncak yang berhawa dingin banyak didirikan vila tempat berlibur. Pembangunan
vila di Puncak dilakukan dengan menebang pohon-pohon di hutan-hutan daerah
tersebut. Akibatnya, wilayah hutan banyak berkurang. Ketika di Puncak turun hujan
lebat, air hujan terus mengalir ke bawah karena tidak ada akar-akar pepohonan yang
dapat menahan air hujan di dalam tanah. Air hujan terus turun ke dataran yang lebih
rendah hingga terkumpul di sungai. Air sungai akan mengalir deras menuju ke laut.
Jakarta berada di dekat laut. Sungai-sungai di Jakarta menerima aliran deras air
sungai dari Puncak dan Bogor. Jika sungai di Jakarta cukup besar untuk menampung
derasnya sungai, tentu tidak akan terjadi banjir. Namun, sungai-sungai di Jakarta
banyak yang sudah sempit dan dangkal. Selain karena lumpur, sempit dan

dangkalnya sungai di Jakarta juga akibat kebiasaan buruk warga yang membuang
sampah ke sungai. Selain itu, tanah terbuka untuk resapan hujan di Jakarta semakin
sempit. Banyak lahan sudah berubah menjadi gedung dan disemen. Ketika hujan,
sedikit sekali air yang dapat diserap tanah. Sisa air hujan mengalir ke selokan dan
berlanjut ke sungai. Untuk menampung air hujan yang turun di Jakarta saja perlu
sungai lebar dan dalam. Apalagi jika ditambah air hujan yang mengalir dari dataran
tinggi, seperti Bogor dan Puncak. Oleh karena itu, sungai tidak akan muat
menampung semua air itu. Akibatnya, air meluap keluar dan membanjiri Jakarta.

Untuk mengetahui penyebab timbulnya bencana alam akibat sebagian
masyarakat yang tidak melaksanakan kewajibannya terhadapat lingkungan alam
sekitar adalah dengan mencari tahu dari lingkungan sekitar kita, yaitu dengan
menanyakan/wawancara kepada orang-orang disekitar kita seperti orang tua,
bapak/ibu guru, atau orang-orang lain di sekitar. Wawancara merupakan pembicaraan
antara dua orang atau lebih yang terjadi antara narasumber dan pewawancara.
Langkah-langkah melakukan wawancara:

1. Menentukan tema atau topik wawancara
2. Mempelajari masalah yang berkaitan dengan tema wawancara
3. Menyusun daftar atau garis besar pertanyaan yang akan diajaukan

(5W+1H);
4. Menentukan narasumber dan mengetahui identitasnya
5. Menghubungi dan membuat janji dengan narasumber
6. Mempersiapkan peralatan untuk wawancara (atat tulis atau alat perekam)
7. Melakukan wawancara
8. Mencatat pokok-pokok wawancara
9. Menyususn laporan hasil wawancara.

B. Materi Remidial

Telah kamu ketahui bahwa ikut menjaga lingkungan alam dan sumber
daya alam termasuk salah satu kewajiban sebagai warga negara. Banyak
contoh perilaku yang dapat ditemukan kaitannya dengan usaha-usaha yang
dapat dilakukan dalam menjaga lingkungan alam dan sumber daya alam di
sekitar kita. Salah satunya dengan mendaur ulang sampah, limbah, atau
barang-barang bekas tidak terpakai. Jika kewajiban ini kamu laksanakan,
tentunya lingkungan alam sekitarmu akan tetap terjaga dan lestari. Kamu
pun dapat menghasilkan produk yang berdaya guna. Namun sebaliknya,
apa yang akan terjadi jika kewajibanmu menjaga lingkungan lama tidak
kamu laksanakan? Tentunya akan banyak terjadi masalah bahkan bencana
seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan menjangkitnya penyakit
karena sampah. Hal yang demikian juga berlaku pada sendi kehidupan
yang lain. Oleh karena itu, pelaksanaan hak dan kewajiban haruslah
berjalan seimbang agar kehidupan dapat berjalan dengan aman, nyaman,
tertib, dan semua kebutuhan dapat terpenuhi dengan baik pula. Akibat tidak
melaksanakan kewajiban

Akibat tidak melaksanakan kewajiban

Sebagai warga negara Indonesia yang baik kita harus melaksanakan hak dan kewajiban
secara seimbang. Kita tidak boleh menuntut hak kita sebelum kewajiban kita laksanakan
dengan baik. Contoh sederhana adalah ketika kamu menginginkan nilai yang bagus, kamu
harus belajar terlebih dahulu.

Berikut contoh pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang.
1. Jika ingin sehat, kamu harus menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalmu.
2. Jika ingin terhindar dari banjir, jangan membuang sampah di sungai.
3. Jika kamu menginginkan udara bersih, kamu harus mau menanam pohon.
4. Jika kamu menginginkan terhindar dari berbagai penyakit, kamu harus menjaga

kebersihan lingkungan tempat tinggalmu
5. Jika kamu tidak ingin dihukum oleh guru, kamu harus menuruti aturan di sekolah.
Itulah contoh sederhana pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang dan dapat
dilakukan sehari-hari.

Akibat dari tidak melaksanakan kewajiban kita akan tidak akan mendapatkan hak kita,
karena hak hanya dapat dipenuhi apabila kita sudah seselai melaksanakan kewajiban kita
dengan baik. Contoh jika mebang pohon sembarangan akibatnya akan terjadi longsor, banjir,
dan kekeringan, hak untuk mendapatkan hidup nyaman tidak akan terwujud.

Mengapa Jakarta Setiap Tahun Banjir?

Setiap musim hujan, Jakarta banjir. Saat di Jakarta tidak terjadi hujan lebat,
tetapi di Puncak hujan lebat, Jakarta pasti banjir. Orang-orang menyebutnya banjir
kiriman. Mengapa begitu? Daerah Puncak di Bogor lebih tinggi daripada Jakarta. Di
Puncak yang berhawa dingin banyak didirikan vila tempat berlibur. Pembangunan
vila di Puncak dilakukan dengan menebang pohon-pohon di hutan-hutan daerah
tersebut. Akibatnya, wilayah hutan banyak berkurang. Ketika di Puncak turun hujan
lebat, air hujan terus mengalir ke bawah karena tidak ada akar-akar pepohonan yang
dapat menahan air hujan di dalam tanah. Air hujan terus turun ke dataran yang lebih
rendah hingga terkumpul di sungai. Air sungai akan mengalir deras menuju ke laut.
Jakarta berada di dekat laut. Sungai-sungai di Jakarta menerima aliran deras air
sungai dari Puncak dan Bogor. Jika sungai di Jakarta cukup besar untuk menampung
derasnya sungai, tentu tidak akan terjadi banjir. Namun, sungai-sungai di Jakarta
banyak yang sudah sempit dan dangkal. Selain karena lumpur, sempit dan

dangkalnya sungai di Jakarta juga akibat kebiasaan buruk warga yang membuang
sampah ke sungai. Selain itu, tanah terbuka untuk resapan hujan di Jakarta semakin
sempit. Banyak lahan sudah berubah menjadi gedung dan disemen. Ketika hujan,
sedikit sekali air yang dapat diserap tanah. Sisa air hujan mengalir ke selokan dan
berlanjut ke sungai. Untuk menampung air hujan yang turun di Jakarta saja perlu
sungai lebar dan dalam. Apalagi jika ditambah air hujan yang mengalir dari dataran
tinggi, seperti Bogor dan Puncak. Oleh karena itu, sungai tidak akan muat
menampung semua air itu. Akibatnya, air meluap keluar dan membanjiri Jakarta.

Untuk mengetahui penyebab timbulnya bencana alam akibat sebagian
masyarakat yang tidak melaksanakan kewajibannya terhadapat lingkungan alam
sekitar adalah dengan mencari tahu dari lingkungan sekitar kita, yaitu dengan
menanyakan atau wawancara kepada orang-orang disekitar kita seperti orang tua,
bapak/ibu guru, atau orang-orang lain di sekitar. Wawancara merupakan pembicaraan
antara dua orang atau lebih yang terjadi antara narasumber dan pewawancara.
Langkah-langkah melakukan wawancara:

1. Menentukan tema atau topik wawancara
2. Mempelajari masalah yang berkaitan dengan tema wawancara
3. Menyusun daftar atau garis besar pertanyaan yang akan diajaukan

(5W+1H);
4. Menentukan narasumber dan mengetahui identitasnya
5. Menghubungi dan membuat janji dengan narasumber
6. Mempersiapkan peralatan untuk wawancara (atat tulis atau alat

perekam)
7. Melakukan wawancara
8. Mencatat pokok-pokok wawancara
9. Menyususn laporan hasil wawancara.

C. Materi Pengayaan
Kita mempunyai kewajiban menjaga lingkungan. Apa yang akan terjadi jika kita

tidak melaksanakan kewajiban kita? Lingkungan merupakan sesuatu yang begitu
dekat dengan kehidupan manusia karena jika lingkungan bersih maka hidup akan
terasa nyaman namun jika lingkungan yang ditempati kotor atau kumuh maka hidup
tidk akan terasa nyaman. Menjaga lingkungan merupakan sebuah kewajiban karena
manusia yang berperan aktif dalam lingkungan. Jika lingkungan terjaga hidup akan
terasa nyaman. Kita harus peduli dengan lingkungan sekitarnya agar tidak terjadi
suatu bencana alam karena pada dasarnya, salah satu faktor dari bencana alam itu
sendiri adalah akibat dari ulah manusia

Amatilah gambar berikut.

Sumber: Google search

No. Aspek Hutan Gundul Banjir Tanah Longsor

Apa penyebab hal Penebangan hutan Hutan gundul dan

1. di secara liar penyempitan aliran Hutan gundul

atas sungai

2. Apa dampak bagi Lingkungan Banjir merusak
Lingkungan
lingkungan menjadi rusak
sarana dan prasarana
menjadi rusak

umum

Masyarakat Masyarakat Banyak rumah
tertimbun dan
3. Apa dampak bagi kesulitan menderita banyak korban jiwa

masyarakat mendapatkan air kehilangan harta

bersih benda dan nyawa

Sebaiknya ttidak Sebaiknya tidak

Tulis saranmu Sebaiknya hutan membangun rumah menebang hutan

4. supaya tidak boleh di tepi sungai dan sembarangan dan

hal ini tidak terjadi ditebang tidak menebang tidak membangun

sembarangan. hutan semabarangan rumah di daerah

perbukitan

Apa dampak dari tidak melaksanakan kewajiban terhadap lingkungan? Kurangnya
kesadaran masyarakat untuk melaksanakan kewajiban menjaga lingkungan berdampak
merugikan bagi warga tersebut.

Telah kamu ketahui bahwa ikut menjaga lingkungan alam dan sumber
daya alam termasuk salah satu kewajiban sebagai warga negara. Banyak
contoh perilaku yang dapat ditemukan kaitannya dengan usaha-usaha yang
dapat dilakukan dalam menjaga lingkungan alam dan sumber daya alam di
sekitar kita. Salah satunya dengan mendaur ulang sampah, limbah, atau
barang-barang bekas tidak terpakai. Jika kewajiban ini kamu laksanakan,
tentunya lingkungan alam sekitarmu akan tetap terjaga dan lestari. Kamu
pun dapat menghasilkan produk yang berdaya guna. Namun sebaliknya,
apa yang akan terjadi jika kewajibanmu menjaga lingkungan lama tidak
kamu laksanakan? Tentunya akan banyak terjadi masalah bahkan bencana
seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan menjangkitnya penyakit
karena sampah. Hal yang demikian juga berlaku pada sendi kehidupan
yang lain. Oleh karena itu, pelaksanaan hak dan kewajiban haruslah
berjalan seimbang agar kehidupan dapat berjalan dengan aman, nyaman,
tertib, dan semua kebutuhan dapat terpenuhi dengan baik pula. Akibat tidak
melaksanakan kewajiban

Akibat tidak melaksanakan kewajiban

Sebagai warga negara Indonesia yang baik kita harus melaksanakan hak dan kewajiban
secara seimbang. Kita tidak boleh menuntut hak kita sebelum kewajiban kita laksanakan
dengan baik. Contoh sederhana adalah ketika kamu menginginkan nilai yang bagus, kamu
harus belajar terlebih dahulu.

Berikut contoh pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang.
1. Jika ingin sehat, kamu harus menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalmu.
2. Jika ingin terhindar dari banjir, jangan membuang sampah di sungai.
3. Jika kamu menginginkan udara bersih, kamu harus mau menanam pohon. Itulah contoh
sederhana pelaksanaan hak dan kewajiban yang seimbang dan dapat dilakukan sehari-hari.

Akibat tidak memperoleh hak
UUD 1945 telah memberikan jaminan akan pelaksanaan hak dan kewajiban warga
negara sehingga tidak dibenarkan jika warga negara hanya melaksanakan salah
satunya. Apakah itu hak atau kewajiban, keduaduanya harus dilaksanakan secara
merata dan seimbang. Pernahkah kamu melihat kejadian seorang warga negara tidak
memperoleh haknya sebagai warga negara? Apakah kamu sendiri pernah
mengalaminya? Bagaimana dengan hak kamu untuk memperoleh pendidikan yang
layak? Sudahkah terpenuhi? Coba kamu bayangkan jika orang tuamu melarang atau
membatasimu untuk bersekolah dan memperoleh pendidikan, sementara kamu ingin
sekali meraih cita-citamu, ingin seperti teman-temanmu yang lain menuntut ilmu
setinggi-tingginya. Bagaimana perasaanmu dan apa yang akan kamu lakukan? Dalam
masalah ini jelas bahwa hak kamu sebagai warga negara telah dilanggar. Oleh karena
itu, kamu akan merasa sedih, kecewa, dan marah. Tindakan terbaik yang dapat kamu
lakukan adalah dengan menanyakan langsung kepada orang tuamu dan meminta orang
tuamu untuk memenuhi hakmu.

Mengapa Jakarta Setiap Tahun Banjir?

Setiap musim hujan, Jakarta banjir. Saat di Jakarta tidak terjadi hujan lebat,
tetapi di Puncak hujan lebat, Jakarta pasti banjir. Orang-orang menyebutnya banjir
kiriman. Mengapa begitu? Daerah Puncak di Bogor lebih tinggi daripada Jakarta. Di
Puncak yang berhawa dingin banyak didirikan vila tempat berlibur. Pembangunan
vila di Puncak dilakukan dengan menebang pohon-pohon di hutan-hutan daerah
tersebut. Akibatnya, wilayah hutan banyak berkurang. Ketika di Puncak turun hujan
lebat, air hujan terus mengalir ke bawah karena tidak ada akar-akar pepohonan yang
dapat menahan air hujan di dalam tanah. Air hujan terus turun ke dataran yang lebih
rendah hingga terkumpul di sungai. Air sungai akan mengalir deras menuju ke laut.
Jakarta berada di dekat laut. Sungai-sungai di Jakarta menerima aliran deras air
sungai dari Puncak dan Bogor. Jika sungai di Jakarta cukup besar untuk menampung
derasnya sungai, tentu tidak akan terjadi banjir. Namun, sungai-sungai di Jakarta
banyak yang sudah sempit dan dangkal. Selain karena lumpur, sempit dan

dangkalnya sungai di Jakarta juga akibat kebiasaan buruk warga yang membuang
sampah ke sungai. Selain itu, tanah terbuka untuk resapan hujan di Jakarta semakin
sempit. Banyak lahan sudah berubah menjadi gedung dan disemen. Ketika hujan,
sedikit sekali air yang dapat diserap tanah. Sisa air hujan mengalir ke selokan dan
berlanjut ke sungai. Untuk menampung air hujan yang turun di Jakarta saja perlu
sungai lebar dan dalam. Apalagi jika ditambah air hujan yang mengalir dari dataran
tinggi, seperti Bogor dan Puncak. Oleh karena itu, sungai tidak akan muat
menampung semua air itu. Akibatnya, air meluap keluar dan membanjiri Jakarta.

Untuk mengetahui penyebab timbulnya bencana alam akibat sebagian
masyarakat yang tidak melaksanakan kewajibannya terhadapat lingkungan alam
sekitar adalah dengan mencari tahu dari lingkungan sekitar kita, yaitu dengan
menanyakan kepada orang-orang disekitar kita seperti orang tua, bapak/ibu guru, atau
orang-orang lain di sekitar.
Wawancara merupakan pembicaraan antara dua orang atau lebih yang terjadi antara
narasumber dan pewawancara. Langkah-langkah melakukan wawancara:

1. Menentukan tema atau topik wawancara
2. Mempelajari masalah yang berkaitan dengan tema wawancara
3. Menyusun daftar atau garis besar pertanyaan yang akan diajaukan

(5W+1H);
4. Menentukan narasumber dan mengetahui identitasnya
5. Menghubungi dan membuat janji dengan narasumber
6. Mempersiapkan peralatan untuk wawancara (atat tulis atau alat

perekam)
7. Melakukan wawancara
8. Mencatat pokok-pokok wawancara
9. Menyususn laporan hasil wawancara.

Tujuan wawancara:
1. Memperoleh informasi atau data penelitian
2. Memperoleh opini
3. Memperoleh biografi
4. Memperoleh cerita.
Jenis -jenis wawancara

Berdasarkan cara pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi dua, yaitu
wawancara terstruktur atau terpimpin dan wawancara tidak terstruktur ataubebas.

1. Wawancara Terstruktur/Terpimpin
Wawancara terstruktur atau terpimpin adalah wawancara secara

terencana yang berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Wawancara ini dinilai lebih efektif karena:
a. Pertanyaan sesuai dengan urutan
b. Tidak ada informasi yang terlewatkan
c. Wawancara lebih lancar.
2. Wawancara Tidak Terstruktur/Bebas

Wawancara tidak terstruktur atau bebas adalah wawancara yang tidak
berpedoman pada daftar pertanyaan.
Sikap yang harus diperhatikan pewawancara:
1. Netral, Tidak memberikan reaksi terhadap jawaban responden.
2. Adil, Semua responden diperlakukan sama, tidak memihak sehingga
responden merasa aman dalam menjawab.
3. Ramah Pewawancara menunjukkan sikap ramah kepada responden, sehingga
responden merasa nyaman, antusias dan bermakna.

KELEBIHAN WAWANCARA
Wawancara merupaka

1. Dapat menggali informasi dengan lebih mendalam dan berkualitas.
2. Peneliti dapat mengembangkan pertanyaan sesuai dengan situasi terbaru.
3. Tidak terbatas pada tingkat pendidikan tertentu, asalkan responden dapat

berbicara dengan baik.
4. Instrumen terbaik untuk mendapatkan data pribadi.
5. Peneliti bisa mendapatkan hal-hal khusus yang sering luput dari perhatian.

KELEMAHAN WAWANCARA
1. Membutuhkan banyak waktu dan tenaga baik dari peneliti maupun responden.
2. Keberhasilan proses wawancara tergantung dari kepandaian peneliti dalam
menggali informasi yang diperlukan.
3. Interpretasi peneliti bisa terpengaruh oleh responden sehingga tidak objektif.
4. Ketika wawancara, responden harus mampu bicara dengan jelas dan benar.
5. Kecukupan data yang diperoleh sangat tergantung pada kesediaan responden
untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
6. Untuk objek yang luas, diperlukan pewawancara yang banyak jumlahnya.

8. Simpulan
Sebagai warga Negara yang baik kita harus melaksanakan kewajiban kita.

Jika tidak melaksanakan kewajiban akan berdampak pada lingkungan sekitar kita
berbagai bencana alam. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai bencana alam
disekitar kita akibat kelalaian masyarakat melaksanakan kewajiban bisa
ditanyakan atau melakukan wawancara kepada orang disekitar misalnya orang tua,
bapak/ibu guru atau orang-orang lain disekitarmu


Click to View FlipBook Version