DASAR-DASAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA KELAS X Angela Merici Fina Indriani PT LINI SUARA NUSANTARA
DASAR-DASAR AKUNTANSI DAN KEUANGAN LEMBAGA SMK/MAK Kelas X © 2022 Hak cipta yang dilindungi Undang-Undang ada pada Penulis. Hak penerbitan ada pada PT Lini Suara Nusantara. Penulis : Angela Merici Fina Indriani Editor : Dewi Zulfatul Lailiyah Desainer Kover : Achmad Faisal Desainer Isi : Achmad Faisal Tahun terbit : 2022 ISBN : Diterbitkan oleh PT Lini Suara Nusantara Perumahan Dukuhan Baru, RT: 02 RW: 01, Gunungpring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah 56415 Hotline: 0851 6169 4758 Anggota IKAPI Jateng No. 223/JTE/2021 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA PASAL 72 KETENTUAN PIDANA SANKSI PELANGGARAN 1 . Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2 . Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari PT Lini Suara Nusantara.
iii Kata Pengantar Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk mengabdi dan menyumbangkan pikiran untuk nusa, bangsa, dan negara, khususnya melalui bidang pendidikan. Buku Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga Kelas X ini disusun untuk menunjang proses pembelajaran sesuai dengan Capaian Pembelajaran dan Elemen Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Buku ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan guru dan siswa SMK pada Kompetensi Keahlian Akuntansi dan Keuangan Lembaga dalam meningkatkan prestasi dan kualitas pendidikannya. Buku ini disusun secara sistematis dan kronologis sehingga tercipta sebuah buku teks dengan penjelasan yang tepat, interaktif, dan mudah untuk dipahami agar siswa dapat memahami secara tuntas, baik yang bersifat teori, latihan soal maupun praktik. Semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi bapak/ibu guru dan siswa untuk menambah pengetahuan dan keterampilan. Ketua MGMP Akuntansi dan Keuangan Lembaga Jawa Timur Drs. Karmawan, M.Pd.
iv Prakata Sungguh suatu kebanggaan dan rasa syukur dari penulis ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat menyelesaikan buku ini. Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK/MAK Kelas X untuk mempelajari dan memperdalam materi teknik kimia industri. Buku Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga Kelas X ini terdiri atas tujuh bab antara lain 1) Profil Pekerjaan, Peluang Usaha, dan Etika Profesi Akuntansi; 2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH); 3) Penggunaan Aplikasi Pengolahan Angka (Spreadsheet); 4) Prinsip-Prinsip serta Konsep Akuntansi Dasar dan Perbankan Dasar; 5) Perkembangan Teknologi di Bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga; 6) Lingkup Kerja pada Bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga; serta 7) Proses Bisnis di Bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga. Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran yang telah disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka. Pembahasan materi disajikan dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, dari pembahasan umum ke pembahasan secara khusus. Untuk menunjang pembelajaran yang aktual, buku ini sudah menerapkan soal-soal evaluasi berbasis HOTS. Dengan demikian, buku Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga Kelas X diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa dan pembaca lainnya dalam memperoleh pengetahuan. Penulis menerima saran dan kritik yang membangun. Penulis
v Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar mampu memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Adapun elemen kunci beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia diuraikan sebagai berikut. a. Akhlak beragama Mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati bahwa inti dari sifat-Nya adalah kasih dan sayang. b. Akhlaq pribadi Menyadari bahwa menjaga dan merawat diri penting dilakukan, sekaligus menjaga serta merawat orang lain dan lingkungan sekitarnya. c. Akhlak kepada manusia Mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan orang lain. d. Akhlak kepada alam Menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitarnya sehingga dia tidak merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam agar alam tetap layak dihuni oleh seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang. e. Akhlak bernegara Memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai warga negara. Berkebhinekaan Global Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Dengan demikian, dapat menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Adapun elemen kunci kebhinekaan global diuraikan sebagai berikut. a. Mengenal dan menghargai budaya • Mengenali, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan berbagai macam kelompok berdasarkan perilaku, cara komunikasi, serta budayanya. • Mendeskripsikan pembentukan identitas dirinya dan kelompok. • Menganalisis bagaimana menjadi anggota kelompok sosial di tingkat lokal, regional, nasional dan global. b. Kemampuan komunikasi intercultural dalam berinteraksi dengan sesama Memperhatikan, memahami, menerima keberadaan, dan menghargai keunikan masing-masing budaya sebagai sebuah kekayaan perspektif sehingga terbangun kesalingpahaman dan empati terhadap sesama. c. Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan • Memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebhinekaannya secara reflektif agar terhindar dari prasangka dan stereotip terhadap budaya yang berbeda sehingga dapat menyelaraskan perbedaan budaya agar tercipta kehidupan yang harmonis antar sesama. • Membangun masyarakat yang damai dan inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan secara aktif-partisipatif. Profil Pelajar Pancasila
vi Profil Pelajar Pancasila Gotong Royong Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong, yaitu melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancer, mudah, dan ringan. Adapun elemen kunci gotong royong diuraikan sebagai berikut. a. Kolaborasi Bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan senang ketika berada bersama dengan orang lain dan menunjukkan sikap positif terhadap orang lain. b. Kepedulian Memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di lingkungan fisik sosial. c. Berbagi • Memberi dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama. • Bersedia dan mampu menjalani kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat secara sehat. Mandiri Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Adapun elemen kunci mandiri diuraikan sebagai berikut. a. Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi Melakukan refleksi terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi dimulai dari memahami emosi dirinya dan kelebihan serta keterbatasan dirinya. Dengan demikian, pelajar mampu mengenali dan menyadari kebutuhan pengembangan dirinya yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi. b. Regulasi diri Mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku dirinya untuk mencapai tujuan belajarnya.
vii Profil Pelajar Pancasila Benalar Kritis Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Adapun elemen kunci bernalar kritis diuraikan sebagai berikut. a. Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan • Memiliki rasa keingintahuan. • Mengajukan pertanyaan yang relevan. • Mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh. • Mengolah informasi tersebut. b. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran • Menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan. • Melakukan analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan. c. Merefleksi pemikiran dan proses berpikir: Melakukan refleksi terhadap berpikir itu sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu simpulan. d. Mengambil keputusan Mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan informasi yang relevan dari berbagai sumber, fakta dan data yang mendukung. Kreatif Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Adapun elemen kunci kreatif diuraikan sebagai berikut. a. Menghasilkan gagasan yang orisinal • Menghasilkan gagasan yang terbentuk dari hal paling sederhana sampai dengan gagasan yang kompleks. • Mengaplikasikan ide baru sesuai dengan konteksnya untuk mengatasi masalah dan memunculkan berbagai alternatif penyelesaian. b. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal Menghasilkan karya yang didorong oleh minat dan kesukaannya pada suatu hal, emosi yang ia rasakan, sampai dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya.
viii Kata Pengantar.................................................................................................................. iii Prakata .................................................................................................................. iv Profil Pelajar Pancasila...................................................................................................... v Pendahuluan ................................................................................................................... x Bab 1 Profil Pekerjaan, Peluang Usaha, dan Etika Profesi Akuntansi ................... 1 A. Profesi Akuntansi Lulusan SMK ..................................................................................... 5 B. Peluang Usaha serta Profesi-Profesi di Bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga .......................................................................................................... 11 C. Etika Profesi Akuntansi..................................................................................................... 13 Tugas Kelompok........................................................................................................................... 18 Refleksi............................................................................................................................................. 19 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 19 Bab 2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH) ................... 25 A. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan (K3LH)................. 27 B. Ruang Lingkup K3LH......................................................................................................... 30 C. Bahaya dan Pengendalian Risiko.................................................................................. 31 D. Praktik Kesehatan Diri dan Keselamatan Kerja........................................................ 36 Tugas Mandiri................................................................................................................................ 47 Refleksi............................................................................................................................................. 47 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 47 Bab 3 Penggunaan Aplikasi Pengolahan Angka (Spreadsheet) ............................ 51 A. Memahami Spreadsheet (Microsoft Excel) ............................................................... 53 B. Dasar Pengolahan Data dan Karakter Sel pada Microsoft Excel........................ 53 C. Fungsi dan Rumus ............................................................................................................. 60 D. Grafik dan Diagram............................................................................................................ 63 E. Pengoperasian Pengolahan Angka Akuntansi pada Aplikasi Microsoft Excel dengan Rumus dan Fungsi.............................................................. 66 Tugas Mandiri................................................................................................................................ 74 Refleksi............................................................................................................................................. 75 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 75 Bab 4 Prinsip-Prinsip serta Konsep Akuntansi Dasar dan Perbankan Dasar ........ 79 A. Akuntansi Dasar.................................................................................................................. 81 B. Perbankan Dasar................................................................................................................. 88 Tugas Kelompok........................................................................................................................... 98 Refleksi............................................................................................................................................. 98 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 99 Daftar Isi
ix Bab 5 Perkembangan Teknologi di Bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga .. 103 A. Standar Akuntansi.............................................................................................................. 105 B. Perkembangan Aplikasi Komputer Akuntansi......................................................... 113 Tugas Mandiri................................................................................................................................ 125 Refleksi............................................................................................................................................. 125 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 125 Bab 6 Lingkup Kerja pada Bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga ................ 129 A. Persamaan Dasar Akuntansi........................................................................................... 131 B. Jenis dan Bentuk Entitas.................................................................................................. 135 C. Perusahaan Jasa.................................................................................................................. 137 D. Perusahaan Dagang.......................................................................................................... 151 E. Perusahaan Manufaktur................................................................................................... 153 Tugas Mandiri................................................................................................................................ 155 Refleksi............................................................................................................................................. 156 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 156 Bab 7 Proses Bisnis di Bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga ...................... 161 A. Proses Bisnis Akuntansi Perusahaan Jasa .................................................................. 163 B. Proses Bisnis Akuntansi Perusahaan Dagang........................................................... 170 C. Proses Bisnis Akuntansi Perusahaan Manufaktur................................................... 183 D. Spreadsheet untuk Akuntansi ....................................................................................... 186 E. Prinsip Praktik Profesional dalam Bekerja ................................................................. 192 F. Praktik Kesehatan dan Keselamatan Kerja ................................................................ 194 Tugas Mandiri................................................................................................................................ 197 Refleksi............................................................................................................................................. 197 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 197 Glosarium........................................................................................................................... 200 Daftar Pustaka ................................................................................................................... 202 Daftar Pustaka Gambar..................................................................................................... 206 Biodata Penulis .................................................................................................................. 209 Biodata Penyelia................................................................................................................ 210 Biodata Editor.......... .......................................................................................................... 210
x Pendahuluan A. Mata Pelajaran Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga adalah salah satu mata pelajaran yang berisi kompetensi yang mendasari penguasaan akuntansi dan keuangan lembaga untuk profesi Teknisi Akuntansi Junior, yaitu suatu proses yang diawali dengan membuat dokumen keuangan, mencatat, mengelompokkan, mengolah, menyajikan data, serta mencatat transaksi yang berhubungan dengan keuangan. Mata Pelajaran Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga berfungsi untuk menumbuhkembangkan minat dan renjana (passion) siswa dalam memahami proses bisnis di dunia kerja, memahami perkembangan teknologi dan isu-isu terkini di industri, mengenali berbagai macam profesi, okupasi kerja, dan peluang usaha, menerapkan aspek-aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lingkungan Hidup (K3LH), memahami prinsip-prinsip dan konsep akuntansi dasar dan perbankan dasar, serta memahami penggunaan aplikasi pengolah angka/spreadsheet. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk pembelajaran konsentrasi keahlian di kelas XI dan XII. Pembelajaran dapat dilakukan menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode, serta model yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang harus dipelajari. Model-model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain project based learning, problem based learning, discovery and inquiry learning, teaching factory, atau model-model lainnya yang relevan. Mata Pelajaran Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga berkontribusi dalam menjadikan siswa memiliki kompetensi sebagai staf administrasi keuangan, staf perpajakan, staf perbankan, atau pekerjaan lainnya yang memiliki akhlak mulia, berintegritas 202 tinggi, mampu berkomunikasi, bernegosiasi, dan berinteraksi antar budaya, mampu bekerjasama dalam tim, menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, gotong royong, kreatif, mandiri, kepekaan, serta kepedulian terhadap situasi dan lingkungan kerja. B. Elemen Pembelajaran 1. Profil peluang pekerjaan/profesi (job profile) dan peluang usaha di bidang akuntansi dan keuangan lembaga 2. Etika profesi di bidang akuntansi dan keuangan lembaga 3. Keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan hidup (K3LH) 4. Penggunaan aplikasi pengolah angka (spreadsheet) 5. Prinsip-prinsip dan konsep akuntansi dasar dan perbankan dasar 6. Perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja, serta isu-isu terkini di bidang akuntansi dan keuangan lembaga 7. Lingkup kerja pada bidang akuntansi dan keuangan lembaga 8. Proses bisnis di bidang akuntansi dan keuangan lembaga
xi C. Tujuan Mata Pelajaran Mata Pelajaran Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga bertujuan membekali siswa dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap (soft skills dan hard skills) yang meliputi 1. memahami proses bisnis di bidang akuntansi dan keuangan lembaga; 2. memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja, serta isu-isu terkini di bidang akuntansi dan keuangan lembaga; 3. memahami profil pekerjaan/profesi (job profile) dan peluang usaha di bidang akuntansi dan keuangan lembaga; 4. memahami lingkup kerja pada bidang akuntansi dan keuangan lembaga; 5. menerapkan aspek-aspek Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH); 6. memahami etika profesi di bidang akuntansi dan keuangan lembaga; 7. memahami prinsip-prinsip dan konsep akuntansi dasar dan perbankan dasar; dan 8. memahami penggunaan aplikasi pengolah angka/spreadsheet.
xii "Tidak ada inovasi yang dapat tercipta tanpa kolaborasi." Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A
BAB 1 Profil Pekerjaan, Peluang Usaha, dan Etika Profesi Akuntansi Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu 1. menjelaskan profesi akuntansi lulusan SMK; 2. menguraikan profil pekerjaan akuntan serta kompetensi personal dalam bidang akuntansi dan keuangan; 3. menentukan peluang usaha serta profesi-profesi yang ada di bidang akuntansi dan keuangan lembaga; 4. mengidentifikasi pedoman, prosedur, dan aturan yang berkaitan dengan etika profesi akuntansi; serta 5. melakukan pengecekan etika profesi dalam bidang akuntansi dan keuangan dalam pelaksanaan pekerjaan. Capaian Pembelajaran 1. Menjelaskan profesi akuntansi lulusan SMK untuk mendapatkan gambaran pekerjaan pada Level 2 KKNI Teknisi Akuntansi Junior serta meningkat menjadi Level 4 KKNI Teknisi Akuntansi Muda sehingga terinspirasi untuk mempelajari dengan tekun dan menumbuhkan rasa ingin tahu untuk mengikuti pembelajaran, menerapkan etika profesi akuntansi dengan baik agar mendapatkan kepercayaan dari atasan maupun kepuasan dari pengguna serta mampu membaca peluang pasar dan usaha untuk membangun visi dan passion, serta melakukan pembelajaran berbasis proyek nyata sebagai simulasi proyek kewirausahaan (entrepreneurship). 2. Melakukan identifikasi pedoman, prosedur, dan aturan yang berkaitan dengan industri jasa keuangan dan profesi-profesi yang ada dalam industri jasa keuangan. 3. Melakukan pengecekan etika profesi dalam bidang akuntansi dan keuangan dalam pelaksanaan pekerjaan. 4. Melakukan identifikasi kompetensi personal dalam bidang akuntansi dan keuangan.
PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga 2 Peta Konsep Profil Pelajar Pancasila 1. Bergotong royong 2. Bernalar kritis 3. Mandiri
Profil Pekerjaan, Peluang Usaha, dan Etika Profesi Akuntansi 3 Perhatikan beberapa iklan lowongan pekerjaan berikut. Gambar 1.1 Lowongan Kerja PT Bangun Sarana Indah Sumber: Syahira, 2022
PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga 4 Gambar 1.2 Lowongan Pekerjaan Kantor Jasa Akuntan Sumber: UMM, 2021 Beberapa iklan lowongan pekerjaan tersebut banyak kamu jumpai di koran maupun di internet. Hal ini membuktikan bahwa profesi dan pekerjaan akuntan masih dibutuhkan. Jika mencari di internet, terkadang ada perusahaan yang menampilkan taksiran gaji yang akan diperoleh. Rata-rata gaji yang ditampilkan berkisar 2–6 juta. Dalam lowongan pekerjaan pada umumnya juga ditampilkan persyaratan yang diinginkan oleh perusahaan. Beberapa perusahaan juga menampilkan tanggung jawab pekerjaan yang harus dilakukan. Informasi-informasi tersebut dibutuhkan agar calon pelamar memahami tanggung jawab pekerjaannya dan untuk mengetahui kualifikasi dirinya layak untuk mengajukan lamaran pada perusahaan tersebut atau tidak. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang profil pekerjaan pada bidang akuntansi, simak materi berikut dengan saksama.
Profil Pekerjaan, Peluang Usaha, dan Etika Profesi Akuntansi 5 A. Profesi Akuntansi Lulusan SMK Pada tahun 2012, pemerintah mengeluarkan Peraturan Presiden nomor 08 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang merupakan acuan dunia pendidikan untuk merumuskan kurikulum dan bagi guru SMK untuk merumuskan kegiatan pembelajaran agar siswa memiliki kualifikasi kompetensi yang dapat siap kerja. Tindak lanjut dari Perpres tersebut adalah dikeluarkannya Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 182 Tahun 2013 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Hukum dan Akuntansi Golongan Jasa Akuntansi, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Sub Golongan Jasa Akuntansi, Pembukuan dan Pemeriksa; Konsultasi Pajak Kelompok Usaha Teknisi Akuntansi. Gambar 1.3 Akuntan Kantor Sumber: Achmad, 2016 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan keahlian, serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. SKKNI menjadi rujukan dalam memberikan uji kompetensi keahlian bagi siswa SMK. Kualifikasi KKNI yang diuraikan dalam SKKNI untuk bidang Akuntansi meliputi kualifikasi level 2–level 6. Kualifikasi level 2 dan 4 perlu dimiliki lulusan siswa SMK. Tamatan atau lulusan kompetensi akuntansi dan keuangan lembaga ini memiliki bidang pekerjaan yang dapat dilakukan di antaranya pegawai negeri sipil, staf keuangan perusahaan, staf akunting perusahaan, dan staf kantor akuntan publik. Umumnya, lulusan kompetensi akuntansi memberikan keterampilan untuk mengelola dan melakukan pencatatan keuangan secara manual maupun komputerisasi, membekali dengan keterampilan akuntansi, serta mengelola transaksi keuangan. Tenaga bagian akuntansi diperlukan oleh seluruh perusahaan kecil, menengah, dan besar.
PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga 6 1. Level 2 (Teknisi Akuntansi Junior) Gambar 1.4 Program KKNI Akuntan Junior Sumber: SMK NEGERI 6 SURAKARTA, 2022 Kualifikasi level 2 berdasarkan SKKNI disebut sebagai teknisi akuntansi junior. Lingkup aktivitas dengan kualifikasi level 2 yaitu mampu menjadi tenaga akuntansi junior yang profesional dan mampu melakukan pekerjaan di bidang akuntansi pada perusahaan jasa/dagang berskala kecil/mikro dan menengah yang sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku umum serta relevan di bidang akuntansi dan didukung dengan memiliki kemampuan di bidang teknologi informasi, keahlian interpersonal, dan komunikasi. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan. Lembaga ini dikembangkan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas teknisi akuntan junior secara penilaian yang signifikan. SKKNI dikembangkan melalui konsultasi dengan industri terkait, untuk memastikan kesesuaian kebutuhan di tempat kerja dan usaha yang dikembangkannya. SKKNI digunakan, terutama untuk merancang dan mengimplementasikan pelatihan kerja, melakukan asesmen (penilaian) keluaran pelatihan, serta asesmen tingkat keterampilan dan keahlian terkini yang dimiliki oleh seseorang. Jadi, lulusan dari SKKNI otomatis telah dibekali dengan berbagai kemampuan yang mumpuni untuk menjadi seorang akuntan. SKKNI ditetapkan oleh Menteri Ketenagakerjaan dan diberlakukan oleh Kementerian Teknis terkait. a. Berdasarkan lingkup aktivitas tersebut, lulusan SMK diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut. 1) Memiliki pengetahuan operasional dasar tentang akuntansi. 2) Mampu mengerjakan siklus akuntansi (entri jurnal, memproses buku besar, dan menyusun laporan keuangan) untuk perusahaan kecil/mikro serta menengah.
Profil Pekerjaan, Peluang Usaha, dan Etika Profesi Akuntansi 7 3) Memiliki kemampuan komputer, terutama Microsoft Office (Excel, Word, dan PowerPoint) serta aplikasi komputer akuntansi (seperti Accurate, MYOB, dan Zahir). 4) Mampu berkomunikasi dengan orang lain. 5) Memiliki kemampuan problem solving yaitu kemampuan untuk menyelesaikan masalah. 6) Mampu bekerja sama dengan orang lain. 7) Mampu bertanggung jawab pada pekerjaan. b. SKKNI memiliki upaya menyediakan tenaga kerja yang kompeten dan bersertifikat serta diakui secara nasional, regional, bahkan internasional. Berikut sasaran mutunya. 1) Proses asesmen yang berkualitas dan transparan. 2) Pemegang sertifikat kompetensi yang berkualitas dan kredibel. 3) Asesor kompetensi yang berkualitas dan kredibel. 4) Tempat uji kompetensi yang berkualitas. 5) Tata kelola manajemen LSPTA yang transparan, akuntabel, responsif, independensi, dan adil. 6) Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang berkualitas dalam pengelolaan lembaga dan proses asesemen. 7) Hubungan kelembagaan yang baik dengan mitra dan jejaring. 2. Level 4 (Teknisi Akuntansi Muda) Kualifikasi level 4 berdasarkan SKKNI disebut sebagai teknisi akuntansi muda. Lingkup aktivitas dengan kualifikasi level 4 yaitu mampu melakukan pekerjaan di bidang akuntansi pada entitas menengah dan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP) yang sesuai dengan standar serta prinsip-prinsip yang berlaku umum dan relevan di bidang akuntansi. Hal ini melalui proses penganalisisan data dan pemilihan metode yang sesuai di dukung dengan kemampuan di bidang manajemen, teknologi informasi, keahlian interpersonal, dan komunikasi. Gambar 1.5 Sertifikasi Teknisi Akuntan Muda Sumber: Akuntansi.polines.ac.id, 2019
PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga 8 Skema sertifikasi jasa profesional, ilmiah, dan teknis golongan pokok jasa hukum serta akuntansi golongan jasa akuntansi, pembukuan dan pemeriksa, konsultasi pajak subgolongan jasa akuntansi, dan konsultasi pajak kelompok usaha teknisi sebagai acuan dalam pelaksanaan proses uji kompetensi. Jadi, seluruh proses sertifikasi dapat dilakukan secara sistematis, terencana, objektif, dan tertelusur. Adapun sebagai suatu sistem, uji kompetensi berbasis kompetensi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelatihan berbasis kompetensi yang bertujuan untuk mengukur pencapaian kompetensi. Hal ini memunculkan akuntan yang memiliki kredibel bagus dan kompetensi yang mumpuni sehingga jika terjun ke dunia kerja, telah mendapat berbagai pengalaman dan langkah yang cakap untuk terjun langsung ke lapangan. a. Berdasarkan lingkup aktivitas tersebut, hal yang perlu dimiliki lulusan SMK dengan level 2 agar naik menjadi level 4 diuraikan sebagai berikut. 1) Memiliki pengetahuan operasional yang mendalam tentang akuntansi. 2) Mampu mengerjakan siklus akuntansi untuk perusahaan menengah atau perusahaan ETAP. 3) Memiliki kemampuan komputer, terutama Microsoft Office dan aplikasi komputer akuntansi. 4) Mampu berkomunikasi dengan orang lain. 5) Mampu bekerja sama dengan orang lain dan mengelola SDM. 6) Memiliki kemampuan problem solving dan menemukan solusi yang kreatif. 7) Mampu bertanggung jawab atas pekerjaannya dan dapat diberi tanggung jawab atas hasil pekerjaan orang lain. 8) Memiliki jiwa kepemimpinan. 9) Mampu dalam pengambilan keputusan. 10) Memiliki kemampuan manajerial. b. Tujuan diadakannya sertifikasi teknisi akuntan muda dijabarkan sebagai berikut. 1) Memastikan dan memelihara kompetensi tenaga kerja dalam pengelolaan dokumen dana kas kecil dan memproses dokumen dana kas di bank. 2) Sebagai acuan dalam melakukan sertifikasi kompetensi kerja di Lembaga Sertifikasi Profesi Akuntansi dan Asesor Kompetensi. 3) Memastikan pengelolaan dokumen dana kas kecil dan dokumen dana kas di bank sesuai dengan bidang kompetensi teknisi akuntansi muda. 3. Profil Pekerjaan Akuntan Profil pekerjaan yaitu instrumen yang dibuat perusahaan untuk mendefinisikan pembagian tugas, tujuan pekerjaan, serta kompetensi atau latar belakang pendidikan yang dibutuhkan. Profil pekerjaan akuntan dapat kamu lihat dengan mengamati lowongan pekerjaan di bidang akuntansi yang banyak terdapat di koran maupun di internet. Dalam lowongan pekerjaan, pada umumnya tercantum kualifikasi yang dibutuhkan serta deskripsi pekerjaan. Setiap perusahaan memiliki profil pekerjaan yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan. Akan te tetapi , jika kamu mencermati lowongan pekerjaan yang ada, terdapat beberapa profil pekerjaan yang sama.
Profil Pekerjaan, Peluang Usaha, dan Etika Profesi Akuntansi 9 Gambar 1.6 Pekerjaan Akuntan Sumber: Legalika, 2020 Akuntan merupakan salah satu profesi yang memiliki kesan prestisius di masyarakat, keberadaannya di dalam dunia bisnis memang berkontribusi besar karena akuntan difungsikan untuk meningkatkan transparansi dan kualitas informasi keuangan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan suatu perusahaan. Perusahaan dapat dikatakan baik jika memiliki sistem keuangan yang kredibel sehingga segala hal diatur dengan saksama. Sama halnya dengan dokter dan profesi lain, akuntan juga diharuskan mematuhi etika dan standar akuntansi yang ada. Indonesia sendiri memiliki beberapa standar akuntansi yang digunakan. Salah satunya adalah IFRS (International Financing Reporting Standards) yang secara global juga digunakan banyak negara lain. Berdasarkan lowongan pekerjaan yang terdapat di www.loker.id dan www. jobstreet.co.id, profil pekerjaan akuntan yang dibutuhkan yaitu kompetensi personal yang tidak hanya kompetensi hard skill. Namun, juga perlu kompetensi soft skill. Hard skill yang dimaksud adalah pengetahuan dan keterampilan yang perlu dimiliki seorang akuntan. Selain itu, dibutuhkan oleh perusahaan yang dapat dibuktikan dengan ijazah atau sertifikat kompetensi keahlian. Adapun soft skill yaitu kepribadian yang dimiliki seseorang yang tidak dapat dibuktikan, tetapi dapat dilihat dari kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, tidak sedikit orang berlomba untuk menjadi akuntan profesional, khususnya pada perusahaan besar. Sebagian besar masyarakat mungkin memiliki pandangan bahwa profesi akuntan hanya ada dalam perusahaan bisnis saja dan menurut mereka semua jenis pekerjaan akuntan adalah sama. Jika dipandang, akuntan memiliki profesi yang berbeda. Berikut jenis profesi akuntan yang memiliki tugas berbeda.
PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga 10 a. Jenis profesi akuntan Jenis profesi akuntan dijelaskan sebagai berikut. 1) Akuntan perusahaan Jenis yang pertama ini juga dikenal dengan nama akuntan internal. Akuntan ini terikat dan bekerja di sebuah perusahaan. Tugasnya adalah menyusun sistem akuntansi, menyusun anggaran, menghandle masalah perpajakan, melakukan audit internal, hingga menyusun laporan keuanga, baik dilakuan secara manual atau menggunakan aplikasi yang nantinya laporan keuangan tersebut akan digunakan untuk audit eksternal. Akuntan perusahaan wajib memiliki ketelitian yang tinggi karena perusahaan bergantung pada penyajian laporan keuangan perusahaan. 2) Akuntan publik Akuntan publik umumnya melakukan audit (pemeriksaan), menyediakan jasa perpajakan, hingga memberikan konsultasi manajemen. Akuntan publik memiliki kewajiban untuk memberikan layanan kepada masyarakat secara langsung. Profesi ini akan menghasilkan berbagai macam jasa kepada masyarakat. Jasa tersebut dikelompokan sebagai berikut. a) Jasa assurance Jasa assurance yaitu profesional independen yang meningkatkan mutu informasi bagi pengambil keputusan. Jasa ini dikenal dengan sebutan jasa audit. b) Jasa atestasi Jasa ini berhubungan dengan suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang independen dan kompeten tentang asersi dalam suatu hal yang material dengan kriteria yang ditetapkan. c) Jasa nonassurance Jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik di dalamnya tidak memberikan suatu pendapat, keyakinan negatif, ringkasan temua, atau bentuk lain keyakinan. Jasa yang dihasilkan di antaranya jasa kompilasi, jasa perpajakan, dan jasa konsultasi. 3) Akuntan pemerintah Jenis yang terakhir ini bekerja di lembaga pemerintahan. Beberapa contoh lembaga pemerintahan yang memiliki profesi ini di dalamnya adalah BPK (Badan Pemeriksaan Keuangan) dan BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan). Pemerintah memiliki standar akuntansi yang berlaku khusus untuk pembukuan pemerintahan. Pada akuntan pemerintah ini, dibutuhkan pengetahuan yang khusus. Pada umumnya, peraturan atau kebijakan tersebut berhubungan dengan pekerjaannya dalam menjadi akuntan pemerintah. Dengan mengetahui peraturan atau kebijakan tersebut, akan menjadi dasar yang bagus untuk melakukan pekerjaannya di pemerintah pusat atau daerah. Hal ini akan memudahkan setiap pekerjaan yang didapatkannya.
Profil Pekerjaan, Peluang Usaha, dan Etika Profesi Akuntansi 11 b. Hard skill dan soft skill akuntan Berikut hard skill dan soft skill yang dibutuhkan akuntan oleh perusahaan. 1) Hard skill Hard skill yang banyak dibutuhkan oleh perusahaan diuraikan sebagai berikut. a) Pengetahuan dasar akuntansi (pencatatan jurnal, memproses buku besar, hingga pembuatan laporan keuangan). b) Pengetahuan perpajakan (perhitungan dan pelaporan pajak). c) Mahir menggunakan komputer, terutama aplikasi Microsoft Office (Excel dan Word). d) Mampu mengoperasikan aplikasi komputer akuntansi (Accurate). e) Mampu berbahasa asing seperti bahasa Inggris atau Mandarin. Adapun tidak semua menuntut keahlian ini, namun menjadi nilai tambah bagi calon pelamar. 2) Soft skill Soft skill yang diinginkan oleh perusahaan sebagai berikut. a) Memiliki sikap jujur. b) Disiplin terhadap segala hal. c) Teliti dan cermat. d) Dapat bertanggung jawab. e) Memiliki integritas. f) Memiliki kemampuan komunikasi yang baik. g) Mampu bekerja dalam tim maupun secara individu. h) Mau belajar dan mengembangkan diri. i) Mampu bekerja di bawah tekanan. j) Mampu mengatur waktu/memiliki manajemen waktu yang baik. k) Memiliki kemampuan problem solving. l) Mau bekerja keras dan memiliki inisiatif. B. Peluang Usaha serta Profesi-Profesi di Bidang Akuntansi dan Keuangan Lembaga Adapun mengenai peluang usaha serta profesi-profesi di bidang akuntansi dan keuangan lembaga dijelaskan sebagai berikut. 1. Memahami Peluang Usaha serta Profesi-Profesi Akuntan Pada iklan Gambar 1.1, perusahaan membuka lowongan pekerjaan bagi lulusan SMK. Jika kamu mencari lowongan kerja lain di koran maupun di internet, masih banyak lowongan pekerjaan yang membuka kesempatan bagi lulusan SMK, terutama SMK Jurusan Akuntansi. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan selama tiga tahun pembelajaran, jika ditekuni dengan baik, seorang lulusan SMK Jurusan Akuntansi dan Keuangan Lembaga dapat menjadi akuntan profesional. Banyaknya peluang kerja bagi lulusannya membuat jurusan ini masih banyak diminati hingga saat ini. Bahkan, semboyan “SMK Bisa!” akan mencetak lulusan SMK Jurusan AKL dapat melanjutkan pendidikan profesi akuntansi untuk dapat membuka praktik akuntan sendiri.
PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga 12 Peluang pekerjaan bagi lulusan SMK Jurusan Akuntansi di antaranya yaitu menjadi tenaga admin, menjadi staf bagian keuangan, menjadi asisten akuntan, dan menjadi kasir. Selain itu, tempat kerja untuk lulusan SMK Akuntansi juga banyak, tidak terbatas pada usaha dagang saja, tetapi di semua jenis usaha. Selama uang masih ada, disitu akuntansi dibutuhkan. Adapun bengkel, rumah sakit, salon, toko kelontong, cafe, rumah makan, laundry, supermarket, dan pabrik merupakan contoh-contoh perusahaan yang menggunakan lulusan SMK Jurusan Akuntansi untuk membantu dalam operasional usahanya. 2. Peluang Karir dan Profesi Akuntan Secara rinci, peluang karir dan profesi yang dapat dipilih di bidang akuntansi sebagai berikut. a. Staf akuntansi dan audit Seorang staf akuntansi pada umumnya bertugas untuk memeriksa transaksi keuangan, memeriksa kelengkapan dokumen transaksi, kemudian mencatat transaksi tersebut ke dalam sistem komputer, serta membuat laporan keuangan. Pada perusahaan besar, umumnya staf akuntansi akan terbagi-bagi tugasnya. Ada yang menjadi staf bagian piutang, staf bagian utang, staf bagian kas kecil, serta staf bagian pembelian, bergantung pada kebutuhan perusahaan. Untuk staf audit, lingkup pekerjaannya adalah memastikan kesesuaian laporan keuangan dengan bukti transaksi yang ada. b. Konsultan keuangan Tugas seorang konsultan keuangan adalah memberikan masukan pada klien terkait dengan perencanaan atau pengelolaan keuangan, kebutuhan keuangan, serta manajemen pajak dan lainnya. c. Akuntan privat Akuntan privat hanya bekerja pada satu perusahaan. Dengan kata lain, seseorang yang bekerja sebagai akuntan di suatu perusahaan disebut juga dengan akuntan privat. Akuntan ini hanya fokus pada satu perusahaan yang dinaunginya. d. Financial analyst Financial analyst adalah profesi yang bertugas untuk menyusun informasi keuangan yang kemudian akan menjadi dasar pengambilan keputusan dalam sebuah bisnis. Profesi ini memiliki tugas untuk membuat susunan keuangan, baik perusahaan kecil, menengah, maupun besar. e. Auditor internal Profesi yang satu ini memiliki tugas memeriksa laporan keuangan internal sebuah perusahaan dan memberikan masukan untuk pihak manajemen. Profesi ini memiliki peran penting untuk melihat dan meninjau laporan keuangan agar perusahaan dapat memiliki sistem keuangan yang kredibel serta akuntabel sehingga perusahaan dapat melihat transparansi keuangannya. f. Konsultasi pajak Peluang atau prospek kerja akuntansi yang satu ini bertugas memberikan konsultasi perpajakan untuk mereka yang wajib pajak. Umumnya, yang menggunakan konsultan pajak ini ialah perusahaan kecil, menengah, dan besar yang memiliki wajib pajak. Hal ini agar memudahkan perusahaan untuk memantau pengeluaran perusahaan terkait dengan pajak.
Profil Pekerjaan, Peluang Usaha, dan Etika Profesi Akuntansi 13 g. Perencana keuangan Profesi ini memiliki peran untuk merencanakan keuangan, baik perusahaan kecil, menengah, maupun besar bergantung pada klien. h. Account payable Profesi ini bertugas mengurusi akuntansi utang piutang. i. Credit analyst Profesi yang satu ini umumnya bekerja di industri perbankan untuk menganalisis calon nasabah yang akan mengajukan pinjaman. j. Kasir Lulusan akuntansi pastinya memiliki keahlian dalam menghitung yang cukup baik. Keahlian ini akan sangat bermanfaat jika bekerja sebagai kasir. k. Teller bank Teller bank bertugas melayani penarikan, transfer, dan penyetoran uang dari pelanggan hingga melakukan pemeriksaan kas. l. Customer bank Meskipun tidak berhubungan langsung dengan uang, namun dengan ilmu akuntansi yang sudah dimilliki tentu akan lebih paham mengenai permasalahan-permasalahan yang ditanyakan oleh nasabah. m. Budgeting staf Budgeting staf memiliki tugas, yaitu menyusun, mengelola, dan membuat laporan mengenai anggaran yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. n. Staf inkaso Staf inkaso ini untuk menyiapkan dokumen-dokumen penagihan, serta mengontrol dan mencatat hasil-hasil penagihan perusahaan. C. Etika Profesi Akuntansi Pada umumnya, perusahaan lebih banyak menuntut kemampuan soft skill yang berkaitan dengan etika profesi. Etika profesi adalah sikap etis yang dimiliki seorang profesional sebagai sikap hidup dalam menerapkan norma-norma pada bidang-bidang khusus (profesi). Etika profesi pada umumnya dinyatakan dalam kode etik yang menjadi pegangan dalam menentukan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh pengemban profesi tertentu (Sihotang, 2019). Akuntan sebagai suatu profesi juga memiliki kode etik tersendiri. Hal ini karena menurut De George (dalam Sihotang, 2019), etika adalah bagian yang tidak terpisahkan dari bisnis dan menjadi lem yang merekatkan semua pihak yang terkait dalam bisnis. Akuntan adalah sebuah profesi yang mengemban fungsi penting yang menghubungkan perusahaan maupun lembaga pemerintah dengan pihak lain seperti masyarakat. Data keuangan yang dihasilkan dari pekerjaan seorang akuntan akan menjadi dasar pengambilan keputusan bagi banyak pihak. Jadi, jika terdapat kesalahan dalam penyajian data keuangan, keputusan yang diambil juga dapat berdampak salah dan dapat merugikan berbagai pihak. Contohnya, seorang akuntan menyajikan data keuangan suatu perusahaan dalam keadaan baik dan menguntungkan. Padahal kondisi sebenarnya perusahaan tersebut hampir bangkrut dan tidak mampu membayar utang-utangnya. Namun, karena membaca laporan keuangan yang baik maka kreditur bersedia memberi pinjaman besar pada
PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga 14 perusahaan tersebut. Akibatnya, kreditur tersebut dirugikan karena ternyata perusahaan tidak mampu membayar utang-utangnya. Berdasarkan ilustrasi tersebut, dapat kamu ketahui jelas pentingnya seorang akuntan untuk dapat melakukan pekerjaannya dengan baik dan memegang prinsip-prinsip etika profesi akuntan. 1. Pendapat Ahli Terkait Prinsip Akuntan Terdapat dua ahli yang memiliki pandangan berbeda terkait dengan prinsip akuntan yakni Sonny Keraf dan Sitohang. Berikut prinsip akuntan menurut pendapat ahli. a. A. Sonny Keraf Menurut A. Sonny Keraf (dalam Sihotang, 2019), terdapat empat prinsip moral yang berlaku bagi semua profesi. Prinsip moral tersebut dijabarkan sebagai berikut. 1) Tanggung jawab Seorang akuntan diharapkan memiliki tanggung jawab, baik secara moral maupun tanggung jawab terhadap pekerjaannya. Seseorang yang bertanggung jawab berarti dia memiliki integritas, kejujuran, dan komitmen untuk menerapkan etika profesi. Selain itu, orang yang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya berarti dia memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaannya serta mampu menjaga kerahasiaan profesinya. 2) Keadilan Prinsip ini menuntut agar dalam menjalankan pekerjaannya kaum profesional menjamin hak semua pihak. Dalam artian, tidak ada pihak yang dirugikan. 3) Otonomi Otonomi yang dimaksud adalah seorang profesional harus memiliki otonomi moral. Selain itu, mereka memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan yang sulit dan tidak terpengaruh oleh orang lain atau kelompok tertentu sehingga prinsip keadilan dapat ditegakkan. 4) Kepercayaan Salah satu ciri profesi adalah pengabdian pada masyarakat. Jadi, dalam melaksanakan profesinya, seorang profesional akan selalu berhubungan/berelasi dengan orang lain. Dalam berelasi dengan orang lain, kepercayaan merupakan nilai yang sangat penting. Seorang yang profesional akan selalu berusaha menjaga kepercayaan tersebut, memiliki tanggung jawab dalam pekerjaannya dan berbuat sesuai dengan perkataannya. b. Sihotang Menurut Sihotang (2019) dalam bukunya yang berjudul Etika Profesi Akuntansi, terdapat enam prinsip etis profesi akuntansi. Enam prinsip yang perlu dimiliki seorang yang berprofesi di bidang akuntansi diuraikan sebagai berikut. 1) Tanggung jawab moral Profesi akuntan dalam masyarakat memiliki peranan yang sangat penting dalam memelihara berjalannya bisnis perusahaan secara tertib dengan menilai kewajaran dari laporan keuangan yang disajikan oleh perusahaan. Wujud tanggung jawab moral seorang akuntan terkait dengan kompetensi teknis dan kompetensi etis. Kompetensi teknis yaitu akuntan
Profil Pekerjaan, Peluang Usaha, dan Etika Profesi Akuntansi 15 mengetahui tugas dan memiliki pengetahuan serta keterampilan untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik. Kompetensi etis yaitu kesadaran akuntan sebagai pelayan publik yang mengutamakan kepentingan umum dan bukan kepentingan pribadi maupun golongan. Akuntan harus memberikan informasi yang sebenarnya mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku. Jadi, wujud nyata dari tanggung jawab moral seorang akuntan adalah mencintai profesinya, melakukan yang terbaik, dan sesuai dengan aturan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Selain itu, berani menanggung risiko serta bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya. 2) Independensi Independensi atau kebebasan adalah situasi atau keadaan yang seseorangnya tidak terikat dengan pihak manapun atau dapat dikatakan independensi merupakan keadaan seseorang memiliki kesempatan menentukan tindakannya. Independensi melekat dalam profesi akuntansi karena akuntan memberikan pelayanan kepada kepentingan masyarakat. Hal ini berarti seorang akuntan dalam melakukan pekerjaannya, baik untuk membuat laporan keuangan maupun memeriksa laporan keuangan tidak bergantung pada pihak manapun. Akuntan menunjukkan independensinya dengan membebaskan diri dari berbagai kepentingan sendiri, klien, maupun kepentingan pihak-pihak yang membutuhkan jasanya dan pelaku bisnis. Dalam menjalankan prinsip ini, seorang akuntan dapat saja menghadapi berbagai macam ancaman, baik dari diri sendiri, kekerabatan maupun intimidasi dari pihak lain. Oleh karena itu, seorang akuntan yang profesional tidak perlu takut terhadap semua ancaman ini. 3) Integritas Seorang yang berintegritas selalu melihat segala hal sesuai dengan keadaan sebenarnya dan tidak mudah tergoda oleh bujukan atau rayuan yang mengganggu. Bagi orang yang berintegritas, salah adalah salah dan benar adalah benar. Orang tersebut memandang segala hal secara objektif. Seorang yang berintegritas adalah orang yang memiliki sifat jujur, memiliki prinsip moral yang kuat, berani mengatakan yang benar, kesesuaian perkataan dan perbuatan, serta konsisten. Orang yang berintegritas pada umumnya akan dipercaya oleh orang lain. 4) Objektivitas Objektivitas merupakan suatu keyakinan dan kualitas yang memberikan nilai bagi siapa saja/pelayanan auditor (IAI dalam Sihotang, 2019). Objektivitas bagi seorang akuntan berarti akuntan tidak boleh mengabaikan fakta dan tidak boleh berkompromi dengan pihak-pihak manapun. Dalam kode etik yang disusun oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), dinyatakan bahwa objektivitas adalah memberikan kualitas bagi akuntan sekaligus memberikan nilai atau jasa yang diberikan oleh anggota. Prinsip objektivitas ini memuat sikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain (Sihotang, 2019).
PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga 16 5) Kepentingan publik Profesi akuntan adalah profesi yang berkaitan dengan kepentingan umum yakni melayani kepentingan publik. Oleh karena itu, seorang akuntan harus menempatkan kepentingan publik di atas kepentingan pribadi dan golongan. Akuntan mungkin saja bekerja untuk klien tertentu atau untuk perusahaan tertentu. Namun, pekerjaan akuntan tidak hanya ditujukan bagi klien ataupun perusahaannya, melainkan bagi berbagai pihak, seperti pemberi kredit (kreditur), investor, pemerintah, pegawai, dunia bisnis dan keuangan, serta masyarakat. Jadi, melayani kepentingan umum adalah tujuan utama akuntan sehingga kepentingan publik ada di atas semua kepentingan para pihak (Sihotang, 2019). 6) Konfidensialitas Konfidensialitas adalah sebuah relasi berdasarkan kepercayaan. Konfidensialitas yakni seseorang memberikan informasi yang sifatnya rahasia kepada orang lain yang dia percayai (Sihotang, 2019). Sederhananya, konfidensialitas yaitu prinsip untuk menjaga rahasia dalam pekerjaan. Kerahasiaan perlu dijaga untuk menghindari penyalahgunaan informasi dalam hubungan bisnis dan profesi demi keuntungan pribadi atau pihak ketiga. Kewajiban akuntan dalam menjaga rahasia tidak hanya saat menjalankan tugas, tetapi sesudahnya tanpa ada batasan waktu, kecuali jika rahasia tersebut merusak kepentingan umum atau membahayakan kepentingan publik maka konfidensialitas dapat dilanggar. 2. Fungsi dan Tujuan Prinsip Etika Profesi Akuntan Seseorang dengan profesi akuntan atau auditor harus memiliki kode etik dan prinsip dasar akuntansi yang baik. Profesi yang mereka jalani sangat berat tanggung jawabnya. Hasil pekerjaannya dibutuhkan oleh para pihak pemakai informasi akuntansi dan kepentingan publik lain untuk membuat keputusan dalam bisnis. a. Fungsi etika profesi Berikut uraian mengenai fungsi dari etika profesi. 1) Memberikan laporan dan menyajikan data yang benar tentang perusahaan. 2) Membantu penegakan hukum. 3) Mencegah adanya kecurangan akuntansi. 4) Mengajarkan tentang tanggung jawab dan kewajiban moral kepada akuntan dan auditor. 5) Mengenali masalah akuntansi yang berkaitan dengan etika. 6) Sebagai pedoman bagi seluruh anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang ditetapkan. 7) Sebagai sebuah alat kontrol sosial bagi masyarakat umum terhadap profesi tertentu. 8) Sebagai sarana untuk dapat mencegah campur tangan dari pihak lain di luar organisasi, terkait hubungan etika di dalam keanggotaan suatu profesi.
Profil Pekerjaan, Peluang Usaha, dan Etika Profesi Akuntansi 17 b. Tujuan etika profesi Berikut uraian mengenai tujuan etika profesi. 1) Untuk menjunjung tinggi martabat suatu profesi. 2) Untuk menjaga serta mengelola kesejahteraan anggota profesi. 3) Untuk dapat meningkatkan pengabdian para anggota profesi. 4) Untuk membantu meningkatkan mutu profesi. 5) Untuk meningkatkan pelayanan profesi tersebut di atas keuntungan pribadi. 6) Untuk menentukan standar baku bagi profesi. 7) Untuk meningkatkan kualitas organisasi menjadi lebih profesional dan juga terjalin dengan erat. 3. Contoh Kasus Pelanggaran Kode Etik Akuntansi Berikut uraian mengenai contoh kasus pelanggaran yang terdapat dalam akuntansi. a. Manipulasi laporan keuangan PT KAI Transparansi serta kejujuran dalam pengelolaan lembaga yang merupakan salah satu derivasi amanah reformasi ternyata belum sepenuhnya dilaksanakan oleh salah satu badan usaha milik negara yakni PTKereta Api Indonesia. Dalam laporan kinerja keuangan tahunan yang diterbitkannya pada tahun 2005, pihak PT KAI mengumumkan bahwa keuntungan sebesar Rp6,90 milyar telah diraihnya. Padahal, apabila dicermati, sebenarnya harus dinyatakan menderita kerugian sebesar Rp63 milyar. Kerugian ini terjadi karena PT Kereta Api Indonesia telah tiga tahun tidak dapat menagih pajak pihak ketiga. Akan tetapi, dalam laporan keuangan tersebut pajak pihak ketiga dinyatakan sebagai pendapatan. Meskipun berdasarkan standar akuntansi keuangan, pihak ketiga tidak dapat dikelompokkan dalam bentuk pendapatan atau aset. Dengan demikian, kekeliruan dalam pencatatan transaksi atau perubahan keuangan telah terjadi di sini. Pada lain pihak, PT Kereta Api Indonesia memandang bahwa kekeliruan pencatatan tersebut hanya terjadi karena perbedaan persepsi mengenai pencatatan piutang yang tidak tertagih. Terdapat pihak yang menilai bahwa piutang pada pihak ketiga yang tidak tertagih tersebut bukan pendapatan. Jadi, sebagai konsekuensinya PT Kereta Api Indonesia seharusnya mengakui menderita kerugian sebesar Rp63 milyar. Sebaliknya, terdapat juga pihak lain yang berpendapat bahwa piutang yang tidak tertagih tetap dapat dimasukkan sebagai pendapatan PT Kereta Api Indonesia sehingga keuntungan sebesar Rp6,90 milyar dapat diraih pada tahun tersebut. Adapun diduga manipulasi laporan keuangan PT Kereta Api Indonesia telah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Jadi, akumulasi permasalahan terjadi di sini. b. Kasus atas laporan keuangan PT Muzatek, PT Luhur Artha Kencana, dan Apartemen Nuansa Hijau Kasus pelanggaran standar profesional akuntan publik kembali muncul. Menteri Keuangan pun memberi sanksi pembekuan. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membekukan izin Akuntan Publik (AP) Drs. Petrus Mitra Winata dari Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Mitra Winata dan Rekan selama dua tahun, terhitung sejak 15 Maret 2007. Kepala Biro Hubungan Masyarakat Departemen Keuangan Samsuar Said dalam siaran pers yang diterima
PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga 18 Hukumonline, Selasa (27/3), menjelaskan sanksi pembekuan izin diberikan karena akuntan publik tersebut melakukan pelanggaran terhadap Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Pelanggaran tersebut berkaitan dengan pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan PT Muzatek Jaya tahun buku berakhir 31 Desember 2004 yang dilakukan oleh Petrus. Selain itu, Petrus juga telah melakukan pelanggaran atas pembatasan penugasan audit umum dengan melakukan audit umum atas laporan keuangan PT Muzatek Jaya, PT Luhur Artha Kencana, dan Apartemen Nuansa Hijau sejak tahun buku 2001 sampai dengan 2004. c. Kasus KAP Anderson dan Enron Kasus KAP Anderson dan Enron terungkap saat Enron mendaftarkan kebangkrutannya ke pengadilan pada tanggal 2 Desember 2001. Saat hal tersebut terungkap, terdapat hutang perusahaan yang tidak dilaporkan yang menyebabkan nilai investasi dan laba yang ditahan berkurang dalam jumlah yang sama. Sebelum kebangkrutan Enron terungkap, KAP Anderson mempertahankan Enron sebagai klien perusahaan dengan memanipulasi laporan keuangan dan penghancuran dokumen atas kebangkrutan Enron. Sebelumnya Enron menyatakan bahwa periode pelaporan keuangan yang bersangkutan tersebut, perusahaan mendapatkan laba bersih sebesar $ 393, padahal pada periode tersebut perusahaan mengalami kerugian sebesar $ 644 juta yang disebabkan oleh transaksi yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan yang didirikan Enron. Tugas Kelompok Carilah sepuluh lowongan pekerjaan dari internet. Kemudian identifikasikan lowongan pekerjaan tersebut sesuai profil pekerjaan yang diinginkan perusahaan. Buatlah kolom untuk mempermudah pengerjaan tugas seperti berikut. No. Nama Pekerjaan Kualifikasi Pendidikan Kompetensi Hard Skill Kompetensi Soft Skill Lain-Lain
Profil Pekerjaan, Peluang Usaha, dan Etika Profesi Akuntansi 19 Refleksi Berilah tanda centang (√) sesuai dengan tingkat pemahaman pada masing-masing indikator pencapaian kompetensi. No. Indikator Pencapaian Kompetensi Tingkat Pemahaman 25% 50% 75% 100% 1. Menjelaskan profesi akuntansi lulusan SMK. 2. Menguraikan profil pekerjaan akuntan serta kompetensi personal dalam bidang akuntansi dan keuangan. 3. Menentukan peluang usaha dan profesi-profesi yang ada di bidang akuntansi dan keuangan lembaga. 4. Mengidentifikasi pedoman, prosedur, dan aturan yang berkaitan dengan etika profesi akuntansi. 5. Melakukan pengecekan etika profesi dalam bidang akuntansi dan keuangan dalam pelaksanaan pekerjaan. A. Soal Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat. Uji Kompetensi 1. Soft skill yaitu kepribadian yang dimiliki sesorang yang tidak dapat dibuktikan, tetapi dapat dilihat dari kemampuan berinteraksi dengan orang lain. Berikut soft skill yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam bidang pekerjaan, kecuali …. A. mampu mengatur waktu/memiliki manajemen waktu yang baik B. mampu bekerja secara tim maupun individu C. mampu menyelsaikan masalah D. mampu bekerja di bawah tekanan E. mampu mengatur waktu dalam melakukan pekerjaan 2. Mampu mengerjakan siklus akuntansi untuk perusahaan menengah atau perusahaan ETAP, memiliki kemampuan komputer, terutama Microsoft Office dan aplikasi komputer akuntansi, serta memiliki kemampuan manajerial. Hal tersebut termasuk kualifikasi level 4 berdasarkan pada …. A. SKKNI B. SKNI C. ETAP D. AKUNTAN E. KKNI
PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga 20 3. Acuan dunia pendidikan untuk merumuskan kurikulum dan bagi guru SMK untuk merumuskan kegiatan pembelajaran agar siswa memiliki kualifikasi kompetensi yang dapat siap kerja tercantum pada Perpres nomor …. A. 8 Tahun 2012 B. 182 Tahun 2013 C. 12 Tahun 2008 D. 9 Tahun 2013 E. 10 Tahun 2012 4. Perhatikan pernyataan berikut. (1) Memeriksa transaksi keuangan (2) Memeriksa kelengkapan dokumen transaksi (3) Membuat laporan keuangan (4) Membuat dokumen hasil kerja (5) Mencatat transaksi keuangan (6) Mengarsip laporan hasil rapat Pernyataan tersebut termasuk tugas yang dikerjakan seorang akuntan. Adapun yang termasuk tugas sebagai staf keuangan dan audit adalah …. A. (1), (2), (4), dan (6) B. (1), (2), (3), dan (5) C. (1), (2), (3), dan (6) D. (2), (3), (4), dan (5) E. (2), (3), (4), dan (6) 5. Seorang akuntan adalah orang yang memiliki keahlian dalam bidang akuntansi. Berikut yang bukan termasuk profesi akuntan yaitu …. A. akuntan internal B. akuntan eksternal C. akuntan pemerintahan D. akuntan proposal E. akuntan pendidikan 6. Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Jasa Profesional adalah keputusan menteri tenaga kerja dan transmigrasi …. A. Nomor 128 Tahun 2013 B. Nomor 182 Tahun 2012 C. Nomor 182 Tahun 2013 D. Nomor 112 Tahun 2002 E. Nomor 188 Tahun 2012
Profil Pekerjaan, Peluang Usaha, dan Etika Profesi Akuntansi 21 7. Wujud tanggung jawab moral seorang akuntan terkait dengan kompetensi teknis dan kompetensi etis. Berikut yang dimaksud dengan kompetensi teknis adalah .... A. kesadaran akuntan sebagai pelayan publik yang mengutamakan kepentingan umum B. kesadaran akuntan sebagai pelayan publik yang tidak mengutamakan kepentingan pribadi maupun golongan C. akuntan harus memberikan informasi yang sebenarnya mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku D. akuntan mengetahui tugas dan memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik E. akuntan melakukan pekerjaan yang terbaik dan sesuai dengan aturan dalam menyelesaikan pekerjaannya dan berani menanggung risiko serta bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya 8. Berikut yang bukan termasuk ciri-ciri orang yang berintegritas adalah .... A. melihat segala hal sesuai dengan keadaan sebenarnya dan tidak mudah tergoda oleh bujukan atau rayuan yang mengganggu B. menganggap bahwa salah adalah salah dan benar adalah benar C. memandang segala hal secara objektif D. memiliki sifat jujur, memiliki prinsip moral yang kuat, berani mengatakan yang benar, kesesuaian perkataan dan perbuatan, serta konsisten E. mudah percaya kepada orang lain 9. Perhatikan pernyataan berikut. (1) Sikap adil dan tidak memihak (2) Jujur secara intelektual (3) Tidak mudah terpengaruh (4) Tidak berprasangka serta bebas dari benturan kepentingan (5) Tidak berada di bawah pengaruh pihak lain (6) Selalu memberikan yang terbaik Berdasarkan pernyataan di atas, yang termasuk prinsip objektivitas adalah .... A. 1, 2, 3, dan 4 B. 1, 2, 4, dan 5 C. 1, 3, 4, dan 5 D. 2, 3, 5, dan 6 E. 2, 4, 5, dan 6
PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga 22 10. Konfidensialitas yaitu prinsip untuk menjaga rahasia dalam pekerjaan. Kerahasiaan perlu dijaga untuk .... A. menghindari penyalahgunaan informasi dalam hubungan bisnis dan profesi demi keuntungan pribadi atau pihak ketiga B. menghindari adanya perselisihfahaman terkait informasi dalam hubungan bisnis dan profesi demi keuntungan pribadi atau pihak ketiga C. membangun relasi bisnis dengan memberikan informasi tertentu dalam hubungan bisnis dan profesi D. menjaga loyalitas klien dalam hubungan bisnis dan profesi demi keuntungan pribadi E. memberikan pelayanan tambahan bagi klien dalam hubungan bisnis dan profesi demi keuntungan bersama B. Soal Esai Uraian Jawablah dengan tepat dan benar. 1. Dalam lowongan pekerjaan pada umumnya tercantum kualifikasi yang dibutuhkan serta deskripsi pekerjaan. Setiap perusahaan memiliki profil pekerjaan yang berbedabeda sesuai dengan kebutuhan. Sebutkan kualifikasi-kualifikasi pekerjaan yang umumnya dicantumkan oleh perusahaan dalam lowongan pekerjaan. 2. Akuntan adalah orang yang memiliki keahlian di bidang akuntansi. Sebut dan jelaskan pembagian profesi akuntan. 3. Etika profesi adalah sikap etis yang dimiliki seorang profesional sebagai sikap hidup dalam menerapkan norma-norma pada bidang-bidang khusus (profesi). Jelaskan pendapatmu mengenai pentingnya etika profesi dan sebutkan hal-hal yang kamu ketahui tentang etika profesi. 4. Akuntan adalah sebuah profesi dan mengemban fungsi penting yang menghubungkan perusahaan maupun lembaga pemerintah dengan pihak lain seperti masyarakat. Data keuangan yang dihasilkan dari pekerjaan seorang akuntan akan menjadi dasar pengambilan keputusan bagi banyak pihak. Jelaskan peran profesi akuntan bagi sebuah perusahaan dan berikan contoh implementasi cara kerja akuntan. 5. Konfidensialitas adalah sebuah relasi yang berdasarkan kepercayaan. Seseorang tersebut memberikan informasi yang sifatnya rahasia kepada orang lain yang dipercayai. Uraikan pendapatmu tentang konfidensiensialitas.
Profil Pekerjaan, Peluang Usaha, dan Etika Profesi Akuntansi 23 C. Tugas Praktik Perhatikan dan baca berita berikut. BPK: Jiwasraya Rekayasa Lapkeu, Laba Semu Sejak 2006 Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan laba keuangan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sejak 2006 semu. Sebab, raupan laba tersebut diperoleh karena rekayasa laporan keuangan (window dressing). “Meski sejak 2006 perusahaan masih laba, tetapi laba tersebut laba semu sebagai akibat rekayasa akuntansi atau window dressing,” ujar Ketua BPK Agung Firman Sampurna dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (8/1). Lalu, pada 2017 perusahaan memperoleh laba Rp2,4 triliun, tetapi tidak wajar karena ada kecurangan pencadangan Rp7,7 triliun. “Jika pencadangan sesuai ketentuan harusnya perusahaan rugi,” ujarnya. Pada 2018, perusahaan merugi Rp15,3 triliun. Kemudian, pada September 2019, perusahaan diperkirakan rugi Rp13,7 triliun. Keuangan memburuk hingga November 2019, keuangan perusahaan negatif Rp27,2 triliun. “Kerugian terjadi karena Jiwasraya menjual produk saving plan bunga tinggi di atas deposito sejak 2015. Dana tersebut diinvestasikan di reksa dana kualitas rendah jadi negative spread,” ujarnya. Selanjutnya, Agung menjelaskan, produk saving plan memang memberikan kontribusi pendapatan tertinggi sejak 2015. Namun, produk yang ditawarkan melalui bank ini (bancaasurance) menawarkan bunga tinggi dengan tambahan manfaat asuransi dan tidak mempertimbangkan biaya atas asuransi yang dijual. Selain itu, penunjukkan bancassurance diduga tidak sesuai ketentuan. “Produk saving plan diduga konflik kepentingan karena Jiwasraya mendapat fee atas penjualan produk tersebut,” ujarnya. Sebelumnya, Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengisyaratkan skandal besar terkait kasus Jiwasraya. Ia juga menekankan persoalan Jiwasraya kompleks. “Semua yang terlibat, ini kompleks masalahnya. Tidak seperti yang teman-teman (media) duga. Ini jauh lebih kompleks daripada yang teman-teman dapat bayangkan,” ujar Agung pekan lalu. Dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I (IHPS) Tahun 2016, BPK menyatakan pengelolaan dana investasi nasabah dan pengelola dananya tidak menerapkan prinsip korporasi yang sehat. Praktik tersebut terjadi pada 2014–2015. Masalah lain terkait pembayaran komisi jasa penutupan kepada pihak terjamin. Menurut BPK, pembayaran tersebut tidak sesuai dengan besaran komisi yang dimuat dalam perjanjian kerja sama. Kemudian, pencatatan piutang pokok dan bunga gadai polis yang belum sesuai dengan nota dinas direksi Nomor 052.a.ND.K.0220066. Lalu, kekurangan penerimaan atas penetapan nilai premi yang harus dibayarkan oleh PT BSP. Jiwasraya akhirnya mendapatkan karma dari ‘dosa-dosa’ lamanya. Perusahaan gagal membayar klaim nasabahnya sebesar Rp802 miliar pada Oktober 2018 lalu. Kementerian BUMN mengungkap Jiwasraya banyak menempatkan dana investasi di saham-saham gorengan.
PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Akuntansi dan Keuangan Lembaga 24 Kemudian, Kejaksaan Agung menyebut 95 persen dana investasi Jiwasraya ditempatkan di saham ‘sampah’. Berdasarkan dugaan awal, Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan total dana yang diinvestasikan di saham ‘sampah’ tersebut mencapai Rp5,7 triliun atau 22,4 persen dari total investasi Jiwasraya. Tidak hanya itu, ia melanjutkan, 98 persen dari dana investasi di reksa dana atau senilai Rp14,9 triliun dititipkan pengelolaannya kepada perusahaan-perusahaan manajer investasi dengan kinerja buruk. Demi mengusut kasus Jiwasraya, Kejagung telah mencekal sepuluh orang. Mereka adalah HR, DA, HP, NZ, DW, GL, ER, HD, BT, dan AS. Berdasarkan artikel tersebut, analisislah pelanggaran etika profesi yang dilakukan oleh Jiwasraya.