JURNAL
REFLEKSI DUA
MINGGUAN
MODUL 3.2
PEMIMPIN DALAM
PENGELOLAAN
ASET SUMBER
DAYA
Ririn Suhariyanti
CGP Angkatan 5
Kelas 88-B Mojokerto
Setelah mempelajari modul 3.2. Pemimpin dalam
Pengelolaan Sumber Daya, saya merefleksikan hasil dari
kegiatan yang saya ikuti di LMS ini dalam bentuk jurnal
refleksi. Jurnal refleksi ini saya tulis sebagai media untuk
mendokumentasikan perasaan, gagasan dan pengalaman
serta praktik baik yang telah saya dilakukan. Model refleksi
yang saya gunakan pada minggu ke-20 ini adalah model 5 :
Connection, challenge, concept, change (4C). Model ini
dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison (2011).
Connection Kaitan Antar materiĀ
Banyak hal yang terjadi pada modul ini sehingga banyak hal
dan ilmu baru yang saya dapatkan yaitu pada sesi Ruang Kolaborasi
modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Sebelumnya
karena kesibukan di tempat kerja, saya tertinggal pada saat sesi 1
ruang kolaborasi. Bahkan pada saat itu saya belum sempat
membaca modul, sehingga begitu masuk ruang kolaborasi, saya
benar-benar merasa tertinggal dari rekan-rekan yang lain
Sebagai tindak lanjut dari ruang kolaborasi pertama membuat
pemetaan aset Daerah, berdasarkan 7 kelompok aset yang dimiliki
Kecamatan Ngoro meliputi ; 1). Modal Manusia, 2). Modal Sosial,
3). Modal Fisik, 4). Modal Finansial, 5). Modal Alam/Lingkungan, 6
Modal Politik dan 7) Modal Agama/ Budaya. Dalam kelompok kami
oleh Fasilitator Bapak Ratno Kumar Jaya dibagi menjadi 3 kelompok
yaitu Kelompok 1, Kelompok 2, Kelompok 3. Saya tergabung di
kelompok 1 bersama Bu Zamil, Bu Nurul, dan Pak Mukhlis. ruang
kolaborasi pertama kami berdiskusi dalam BOR Google Meet yang
disediakan Fasilitator kami melakukan pemetaan aset daerah yang
bisa dimanfaat sekolah untuk kepentingan pembelajaran yang
berpihak pada murid. Kemudian kami mempresentasikan hasil
diskusi kelompok kami berbagi peran untuk mempresentasikan ke 7
aspek yang sudah didiskusikan kemudian menjawab merespon
pertanyaan/ masukan dari kelompok lain.
Connection Kaitan Antar materiĀ
Kaitan antar materi, Jika materi dihubungkan dengan materi
dua modul sebelumnya coaching dan pengambilan keputusan
berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip serta 9 langkah sebagai
pemimpin pembelajaran kaitan materi yang didapat sebagai calon
guru penggerak sangat berkaitan erat dengan proses coaching,
coach memaksimalkan potensi coachee untuk menjelaskan
masalahnya dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
Challenge
Tentu saja banyak ide serta materi yang
saya dapatkan dalam mempelajari modul 3.2
ini yaitu salah satunya mengetahui strategi
pemberdayaan aset, yaitu berpikir berbasis
aset dan bukan berpikir berbasis masalah.
Sehingga memahami aset yang
dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten
Tulungagung yang dapat di manfaatkan
untuk media pembelajaran di sekolah
khususnya di wilayah Kabupaten
Tulungagung, dan memanfaatkan aset
yang dimiliki sekolah untuk keperluan
proses pembelajaran yang berpihak
pada murid dan kegiatan maupun
program sekolah.
Concept
Konsep yang sangat penting/ utama adalah
melakukan pemetaan aset sekolah berdasarkan 7
modal aset yang meliputi ; 1). Modal Manusia, 2).
Modal Sosial, 3). Modal Fisik, 4). Modal Finansial, 5).
Modal Alam/Lingkungan, 6 Modal Politik dan 7) Modal
Agama/ Budaya. Dari kegiatan pemetaan ini kita dapat
mengetahui dan memaksimalkan penggunaan aset
sekolah. Juga terus mengembangkan komunitas
sekolah berbasis aset menekankan pada kemandirian
dari komunitas untuk menyelesaikan tantangan yang
dihadapi melalui kekuatan dan potensi yang ada dalam
diri.
Perubahan yang ingin saya lakukan adalah
mengaplikasikan apa yang telah saya pelajari pada
modul 3.2. Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber
Daya,sehingga merubah pola pikir yang semula
berpikir berbasis masalah menjadi berpikir berbasis
aset, serta mengajak komunitas praktisi serta rekan
sejawat terutama di lembaga sekolah saya untuk
menerapkan berpikir berbasis aset karena
pendekatan berbasis aset ini merupakan sebuah
cara untuk menemukan dan menggali hal-hal yang
positif. Dengan menggunakan kekuatan sebagai
kekuatan berpikir. Sehingga secara bersama-sama
bahu membahu membangun sekolah tercinta
dengan potensi yang dimilikinya, fokus pada
pembangunan sumber daya yang ada di sekolah
dalam rangka mewujudkan merdeka belajar.
Change