The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nurwidagdo59, 2023-02-14 10:58:36

Ruang Kolaborasi 1.4 Budaya Positif.pdf

Ruang Kolaborasi 1.4 Budaya Positif.pdf

My popular projects EARLIEST TO CURRENT YEAR CALON GURU PENGGERAK ANGKATAN 6 KOTA BLITAR FASILITATOR : Bapak IMAM HANAFI, M. Pd ANGGOTA KELOMPOK C : Ika Fatmasari Nur Widado Tri Winarsih


KASUS 3 : Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun beliau memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak acuh pada pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke depan dan kerjakan di papan tulis” . Fajar pun tampak malas-malasan maju ke depan, dan sesampai di depan papan tulis pun, Fajar hanya diam terpaku, sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan spidol di tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali perhatikan! Sudah sana, duduk kembali, kira-kira siapa yang bisa?”


Fajar pun kembali duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi pada Fajar, sepertinya tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu bagus untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh ibu Dani, Fajar hanya menjawab, “Tidak tahu Bu” . Ibu Dani pun menjawab, “Gimana kamu Fajar, kamu gak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek-capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun diam membisu. Kasus 3 (Lanjutan)


Lakukan Analisis dan Jawablah pertanyaan ini! 1.Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya kepada Fajar? 2.Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang diperlukan oleh Fajar? 3.Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan! 4.Apabila Anda adalah kepala sekolah disana dan mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda?


1. Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani dalam pendekatannya kepada Fajar? Kontrol pembuat orang merasa bersalah. Karena, fajar tidak mengikuti pelajaran dengan baik dan tidak merasa kasihan dengan gurunya. Hal ini ditunjukkan oleh pernyataan bu Dani : “Gimana kamu Fajar, kamu gak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capekcapek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” App 1App 2App 3App 4App 5


2. Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang diperlukan oleh Fajar? App 1 App 2 App 3 App 4 App 5 Kebutuhan tentang merasa di cintai dan diterima. (Kebutuhan menurut teori : Kebutuhan survival (bertahan hidup), kebutuhan merasa dicintai dan diterima, Freedom (kebebasan), fun (kesenangan), Power (kekuatan)


3. Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang akan dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaanpertanyaan seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan. Jika ibu Dani sebagai pemantau, maka yang dilakukan bu Dani adalah memonitoring dan mencari informasi berdasarkan data. a. Tentang latar belakang Fajar. b. Pengalaman belajar dengan mapel lain, apakah sama bermalasmalasan juga. c. Bu DaAnppi 1 bekerjasamAppa 2 dengan guArppu 3 BK menyeAlpep s4aikan masAaplpa 5h yang dihadapi.


Pertanyaan seperti apa yang akan diajukan? a. Ada masalah apa dengan kamu? Coba cerita ke Ibu b. Fajar kenapa kamu tidur-tiduran, semalam tidur jam brp? c. Fajar kenapa kamu bersikap seperti itu, apakah kamu tidak menyukai bahasa inggris? d. Fajar apakah kamu ada masalah dengan orang tua kamu? e. Fajar apakah kamu ada masalah dengan teman-teman kamu? f. Fajar yang kamu harapkan pelajaran bahasa inggris ini seperti apa? Tindakan Bu Dani :Karena kamu belum bisa mengerjakan soal bahasa inggris, maka kamu akan saya beri 15 menit tambahan waktu untuk mengerjakan.


4. Apabila Anda adalah kepala sekolah disana dan mengetahui hal ini, bagaimana tindak lanjut Anda? 1.KS berkomunikasi dengan guru mapel bahasa inggris, mengenai permasalahan fajar. 2.Bu dani dan KS berkolaborasi dengan BK, mengenai permasalahan yang dihadapi Fajar.


Kesimpulan : Dalam menciptakan suasana belajar tenang dan nyaman. Sekolah harus memiliki suasana positif yaitu saling menghormati dan menghargai, saling dukung, bebas dari tekanan, dan tidak diskriminatif. Lingkungan belajar mendukung pengembangan diri siswa, yaitu bersih, asri, nyaman, dan tersedianya fasilitas penunjang. Sebagai teladan, guru bertutur kata dengan sopan, lembut, dan bertingkah laku yang baik. Guru memandang siswa sebagai individu dengan potensi yang unik, sehingga setiap potensi yang dimilikinya perlu dikembangkan. Guru menghargai pendapat siswa, peduli dengan perasaan siswa, dan siap berkolaborasi untuk memfasilitasi siswa.


Click to View FlipBook Version