The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

MINI BOOK FILSAFAT
Ontologi, Konstruksi dan Dimensi Pesan Komunikasi
Dera Eka Candelia

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Dera Eka Candelia, 2023-07-12 20:56:48

FILSAFAT KOMUNIKASI

MINI BOOK FILSAFAT
Ontologi, Konstruksi dan Dimensi Pesan Komunikasi
Dera Eka Candelia

Keywords: Filsafat,Komunikasi,Ontologi,Konstruksi,dimensi

Mini Book Filsafat Komunikasi 1


Mini Book Filsafat Komunikasi 2 Ontologi, Konstruksi dan Dimensi Pesan Komunikasi Penulis Dera Eka Candelia Editor Dera Eka Candelia Cover Dera Eka Candelia Dosen Pengampu Abu Amar Bustomi, M.Si PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SUNAN AMPEL SURABAYA 2023


Mini Book Filsafat Komunikasi 3 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah senantiasa saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan buku ini dengan baik guna memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Komunikasi yang berjudul “Ontologi, Konstruksi dan Dimensi Pesan Komunikasi” judul ini dipilih karena banyaknya manusia yang tidak mengetahui mengenai makna ontologi, konstruksi dan dimensi dari pesan komunikasi sendiri hingga banyak terjadi kesalahan meskipun telah dilakukan setiap waktu. Dalam penulisan buku ini saya menyadari jika tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga buku ini dapat terselesaikan. Tujuan saya menuliskan buku yang ringkas ini agar pembaca lebih mudah mempelajari dan memahami apa arti sebenarnya dari makna ontologi, konstruksi dan dimensi dari pesan komunikasi. Serta, agar bisa menambah wawasan baik pembaca maupun saya sebagai penulis. Saya menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu saya mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Yang terakhir, saya berharap semoga buku ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan serta agama. Surabaya, 07 Juli 2023 Penulis, Dera Eka Candelia


Mini Book Filsafat Komunikasi 4 DAFTAR ISI COVER.....................................................................................................................................1 KATA PENGANTAR..............................................................................................................2 DAFTAR ISI..............................................................................................................................3 BAB I.........................................................................................................................................3 Konsep Dasar Filsafat Komunikasi........................................................................................4 Pengertian Filsafat Komunikasi ............................................................................................4 BAB II.......................................................................................................................................4 Ontologi Komunikasi...............................................................................................................5 Pengertian Ontologi Komunikasi...........................................................................................5 Asumsi Ontologi Komunikasi................................................................................................6 BAB III......................................................................................................................................8 Konstruksi Komunikasi...........................................................................................................8 Pengertian Konstruksi Komunikasi........................................................................................8 Aspek Konstruksi Komunikasi...............................................................................................9 BAB IV....................................................................................................................................11 Dimensi Pesan Komunikasi...................................................................................................11 Pengertian Dimensi Pesan Komunikasi ...............................................................................11 Jenis Dimensi Pesan Komunikasi ........................................................................................12 BAB V .....................................................................................................................................14 Hubungan Ontologi, Konstruksi dan Dimensi Pesan Komunikasi...................................14 A. Hubungan Ontologi, Konstruksi dan Dimensi Pesan Komunikasi .................................14 PENUTUP...............................................................................................................................15 A. Kesimpulan......................................................................................................................15 Daftar Pustaka .......................................................................................................................16


Mini Book Filsafat Komunikasi 5 BAB I Konsep Dasar Filsafat Komunikasi A. Pengertian Filsafat Komunikasi Filsafat menurut Bahasa berasal dari Bahasa Ynani kuno yaitu “philosophia” berasal dari dua kata yaitu “philos” yang artinya cinta atau kasih saying dan “shopia” yang artinya pengetahuan. Sehingga filsafat dapat diartikan sebagai cinta kasih terhadap suatu pengetahuan. Menggunakan kata filsafat karena merujuk pada keggiatan intelektual yang melibatkan beberapa aspek seperti pemikiran kritis, refleksi filosofis dan pencarian kebijaksanaan dalam memahami kehidupan manusia serta dunia. Beberapa tokoh terkenal filsafat memiliki berbagai pemikiran dan pandangan dalam menyikapi perihal filsafat, Adapun beberapa pendapat mereka yaitu: 1. Socrates, seorang filsuf dari Yunani kuno yang sangat terkenal dan telah dianggap menjadi salah satu pendiri filsafat Barat. Dalam kajiannya, Socrates lebih berfokus pada pemeriksaan diri dan pengetahuan diri karena dia menganggap jika filsafat adalah suatu proses yang dilakukan untuk mencari kebenaran melalui refleksi dan dialog. 2. Aristotle, sebagai seorang filsuf klasik dari Yunani yang menjadi murid dari seorang filsuf juga yaitu Plato, bagi Aritotle filsafat adalah hal yang terlibat dalam dunia fisik melalui pengamatan dan analisis empiris. Dia mengembangkan logika formal dan berkontribusi dalam beberapa bidang pengetahuan. 3. Plato, seorang pendiri Akademi di Athena yang berguru pada Socrates ini menganggap jika filsafat adalah pencarian kebenaran dan pengetahuan yang bersifat abstrak dan objektif. Filsafat pada awalnya hanya dianggap sebagai sebuah pengetahuan namun seiring berjalannya waktu filsafat menjadi rasi ingin tahu dengan kepastian yang awalnya raguragu.pemikiran filsafat didorong agar mengetahui apa yang sebelumnya sudah diketahui dan apa yang belum diketahui. Dalam hubungannya filsafat dan komunikasi memiliki keterikatan sebagai cabang filsafat yang mempelajari mengenai sifat, tujuan dan makna komunikasi yang mencoba untuk memahami aspek-aspek filosofis dalam terjadinya proses komunikasi. Filsafat komunikasi melibatkan beberapa pemikiran kritis tentang bagaimana proses komunikasi terjadi mulai dari bagaimana pesan disampaikan hingga bagaimana pesan dapat dipahami oleh penerima. Dalam filsafat komunikasi tidak hanya mencakup aspek teoritis namun dalam aspek implikasi praktis juga. Pengamatan atau penelitian dalam filsafat komunikasi dapat memberikan wawasan yang luas dan penting untuk memahami peran komunikasi dalam kehidupan dan untuk membangun landasan yang kuat untuk etika komunikasi yang efektif dan baik.


Mini Book Filsafat Komunikasi 6 BAB II Ontologi Komunikasi A. Pengertian Ontologi Komunikasi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah ontologi merupakan cabang ilmu filsafat yang berhubungan dengan hakikat hidup. Secara bahasa, ontologi berasal dari bahasa Yunani “ontos” yang memiliki arti yang ada sedangkan “logos” artinya ilmu. Ontologi merupakan ilmu yang berbicara mengenai yang ada. Ontologis adalah adalah istilah yang digunakan dalam filsafat untuk menggambarkan pandangan tentang realitas atau keberadaan. Secara khusus, ontologis berkaitan dengan pertanyaan tentang apa yang ada, seperti apakah dunia hanya terdiri dari benda materi, atau apakah ada juga benda abstrak seperti konsep dan ide yang mempengaruhi realitas. Ontologi pesan komunikasi merujuk pada sifat dasar atau karakteristik pesan dalam konteks komunikasi. Ontologi pesan komunikasi mencoba memahami esensi pesan, bagaimana pesan dibangun, dan apa yang membuat pesan menjadi pesan. Beberapa hal yang dapat membantu mengetahui ontologi pesan komunikasi sebagai berikut: 1. Simbolik Pesan komunikasi menggunakan simbol-simbol yang memiliki arti konvensional atau disepakati secara sosial. Simbol-simbol ini bisa berupa kata-kata, bahasa tubuh, gambar, suara, atau tanda-tanda lainnya. Simbol-simbol ini dipilih dan digunakan oleh pengirim pesan untuk mewakili ide atau makna tertentu. 2. Makna Pesan komunikasi mengandung makna yang ingin disampaikan oleh pengirim kepada penerima. Makna pesan dapat bersifat konkret atau abstrak, tergantung pada konteks dan simbol yang digunakan. Penting untuk diingat bahwa makna pesan tidak hanya tergantung pada kata-kata atau simbol yang digunakan, tetapi juga pada interpretasi dan pemahaman penerima. 3. Konteks Pesan komunikasi selalu terjadi dalam suatu konteks. Konteks meliputi situasi, lingkungan fisik, hubungan antara pengirim dan penerima, norma sosial, dan faktorfaktor lain yang dapat mempengaruhi makna dan interpretasi pesan. Konteks memberikan kerangka referensi yang membantu penerima memahami pesan yang dikirim. 4. Intensitas dan Kekuatan Pesan komunikasi dapat memiliki berbagai tingkat intensitas dan kekuatan. Beberapa pesan mungkin memiliki dampak emosional yang kuat, sementara yang lain mungkin lebih netral atau informatif. Intensitas dan kekuatan pesan dapat dipengaruhi oleh cara penyampaian, pilihan kata-kata, dan konteks komunikasi. 5. Integritas dan Konsistensi


Mini Book Filsafat Komunikasi 7 Pesan komunikasi harus memiliki integritas dan konsistensi yang diperlukan agar pesan dapat dipahami dengan baik oleh penerima. Pesan yang jelas, koheren, dan tidak ambigu cenderung lebih efektif dalam menyampaikan maksud pengirim. Pemahaman ontologi pesan komunikasi membantu kita dalam menganalisis dan memahami komunikasi manusia, baik dalam konteks interpersonal, organisasi, atau media massa. Ini membantu kita menyadari bahwa pesan komunikasi bukan hanya sekadar rangkaian kata atau simbol, tetapi juga memiliki sifat dan karakteristik khusus yang memengaruhi cara kita berkomunikasi dan memahami dunia di sekitar kita. B. Asumsi Ontologi Komunikasi Asumsi ontologis komunikasi mencakup pandangan dasar tentang apa yang merupakan komunikasi, siapa yang terlibat dalam proses komunikasi, apa yang dipertukarkan dalam komunikasi, dan bagaimana komunikasi memengaruhi individu dan masyarakat secara keseluruhan. Asumsi ontologis ini dapat membantu kita memahami bagaimana komunikasi memainkan peran dalam kehidupan sosial dan bagaimana memahami berbagai teori komunikasi yang ada. Berikut adalah beberapa pandangan para ahli tentang asumsi ontologis komunikasi: 1. Harold Lasswell: Asumsi ontologis komunikasi Lasswell adalah bahwa komunikasi adalah proses yang melibatkan pengiriman dan penerimaan pesan. Menurut Lasswell, komunikasi adalah tentang "siapa yang mengatakan apa kepada siapa dengan efek apa-apa. 2. George Gerbner: Asumsi ontologis komunikasi Gerbner adalah bahwa media massa mempengaruhi pemikiran dan perilaku manusia. Menurut Gerbner, media massa adalah salah satu kekuatan sosial utama yang memengaruhi budaya dan perilaku manusia, dan dapat memperkuat atau merusak nilai-nilai sosial. 3. Shannon dan Weaver: Asumsi ontologis komunikasi Shannon dan Weaver adalah bahwa komunikasi adalah proses yang melibatkan pengiriman informasi dari satu titik ke titik lain melalui saluran tertentu. Menurut mereka, komunikasi terdiri dari lima elemen: sumber, pesan, saluran, penerima, dan efek. 4. Niklas Luhmann: Asumsi ontologis komunikasi Luhmann adalah bahwa komunikasi adalah dasar dari sosial. Menurut Luhmann, sosial adalah sistem komunikasi, dan setiap hubungan sosial melibatkan pertukaran pesan atau informasi. Beberapa asumsi ontologis yang sering diangkat dalam kajian komunikasi antara lain: 1. Realitas ada di luar diri manusia. Asumsi ini mengatakan bahwa realitas yang ada di luar diri manusia memiliki keberadaan yang independen dari diri manusia. Oleh karena itu, dalam komunikasi, terdapat pengertian bahwa pesan yang disampaikan oleh komunikator harus memiliki kesesuaian dengan realitas yang ada. 2. Manusia sebagai makhluk sosial Asumsi ini mengatakan bahwa manusia sebagai makhluk sosial tidak bisa dipisahkan dari hubungan sosial yang membentuknya. Oleh karena itu, dalam komunikasi,


Mini Book Filsafat Komunikasi 8 manusia selalu terlibat dalam proses interaksi sosial dan membutuhkan interaksi sosial untuk menjalin hubungan sosial yang bermakna. 3. Komunikasi sebagai proses konstruksi realitas. Asumsi ini mengatakan bahwa manusia tidak hanya menerima informasi dari realitas yang ada di luar dirinya, tetapi juga aktif dalam membangun realitasnya sendiri melalui proses komunikasi. Oleh karena itu, komunikasi dapat dianggap sebagai proses konstruksi realitas bersama yang melibatkan interaksi antara pengirim dan penerima pesan. 4. Bahasa sebagai konstituen utama dalam komunikasi Asumsi ini mengatakan bahwa bahasa sebagai sistem simbolik merupakan konstituen utama dalam proses komunikasi manusia. Oleh karena itu, pemahaman pesan dalam komunikasi sangat bergantung pada pemahaman bahasa yang digunakan dalam proses komunikasi. 5. Komunikasi sebagai proses transaksi Asumsi ini mengatakan bahwa dalam komunikasi, terdapat proses transaksi yang melibatkan pertukaran pesan antara komunikator dan komunikan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, dalam proses komunikasi, terdapat interaksi dua arah yang melibatkan feedback dari penerima pesan. Asumsi ontologis ini dapat bervariasi tergantung pada sudut pandang dan teori komunikasi yang digunakan. Beberapa asumsi ontologis yang mungkin termasuk: 1. Komunikasi sebagai proses pengiriman pesan. Komunikasi sebagai proses di mana pesan atau informasi dikirim dari sumber ke penerima melalui saluran tertentu. 2. Komunikasi sebagai proses sosial. Komunikasi sebagai proses yang terjadi dalam konteks sosial, yang melibatkan interaksi antara orang-orang dalam sebuah sistem sosial. 3. Komunikasi sebagai proses penyampaian makna. Komunikasi sebagai proses di mana makna dipertukarkan antara orang-orang melalui bahasa, simbol, atau tanda. 4. Komunikasi sebagai dasar dari sistem sosial. Komunikasi sebagai dasar dari sistem sosial, di mana individu membangun hubungan dan interaksi sosial melalui pertukaran pesan. 5. Komunikasi sebagai konstruksi realitas. Komunikasi sebagai proses yang membantu membangun realitas sosial dan menghasilkan konsep-konsep seperti identitas, kebenaran, dan makna.


Mini Book Filsafat Komunikasi 9 BAB III Konstruksi Komunikasi A. Pengertian Konstruksi Komunikasi Konstruksi komunikasi merupakan pendekatan dalam Ilmu komunikasi yang memandang komunikasi sebagai proses sosial yang melibatkan pembangunan atau konstruksi makna oleh para partisipan komunikasi. Pendekatan ini menekankan bahwa makna dalam komunikasi tidak ditemukan secara objektif, namun dibangun secara bersama-sama melalui interaksi dan interpretasi sosial. Dalam konstruksi komunikasi, para partisipan komunikasi turut andil dalam membangun dan memaknai pesan-pesan yang disampaikan. Makna pesan dibentuk melalui proses interpretasi yang melibatkan pemahaman individu, pengalaman dan konteks sosial. Pendekatan konstruksi komunikasi menyoroti urgensi dari bahasa, simbol dan tanda-tanda dalam membangun makna. Bahasa serta simbol-simbol yang digunakan dalam komunikasi dapat membantu proses penyampaian sebuah pesan, pengungkapan pikiran dan emosi, serta membentuk persepsi dan pemahaman bersama. Konstruksi komunikasi melibatkan “nonverbal cue” atau isyarat nonverbal, seperti gerakan tubuh dan ekspresi wajah yang memberikan informasi tambahan dalam memahami sebuah pesan. Konstruksi pesan komunikasi dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, budaya, dan psikologis yang kompleks. Pertama yaitu dari faktor sosial. Dari faktor sosial itu sendiri ada norma sosial dan peran sosial. Norma sosial dalam suatu kelompok atau masyarakat mempengaruhi cara orang berkomunikasi. Norma-norma ini mencakup aturan-aturan tentang cara berbicara, berpakaian, berinteraksi, dan sebagainya. Pesan komunikasi dikonstruksi dengan mempertimbangkan norma-norma ini agar sesuai dengan harapan sosial. Sedangkan dari faktor peran sosial yang dimainkan oleh individu dalam suatu konteks juga mempengaruhi konstruksi pesan komunikasi. Seseorang yang berada dalam peran otoritas mungkin menggunakan bahasa yang lebih formal dan mengungkapkan pesan dengan sikap yang lebih serius, sedangkan seseorang yang berada dalam peran yang lebih santai mungkin menggunakan bahasa yang lebih informal dan mengungkapkan pesan dengan sikap yang lebih santai pula. Yang kedua yaitu dari faktor budaya. Dari faktor budaya sendiri ada nilai dan kepercayaan serta bahasa dan simbol yang mempengaruhi konstruksi pesan komunikasi. Nilai dan kepercayaan memaknai bahwa budaya mempengaruhi konstruksi pesan komunikasi melalui nilai-nilai dan kepercayaan yang dianut oleh suatu kelompok atau masyarakat. Nilai-nilai ini mencakup apa yang dianggap penting, seperti kehormatan, kerjasama, atau individualisme. Pesan komunikasi dapat mencerminkan dan dipengaruhi oleh nilai-nilai ini. Faktor budaya yang kedua yaitu bahasa dan symbol. Bahasa dan simbol yang digunakan dalam suatu budaya juga berpengaruh besar dalam konstruksi pesan


Mini Book Filsafat Komunikasi 10 komunikasi. Cara kata-kata, frasa, dan simbol-simbol dikonstruksi dan digunakan dapat sangat berbeda antara budaya-budaya yang berbeda. Hal ini dapat menyebabkan perbedaan dalam pemahaman dan interpretasi pesan komunikasi. Yang terakhir yaitu faktor psikologis. Dari faktor psikologis sendiri ada pengalaman individu serta motivasi dan emosi yang mempengaruhi konstruksi pesan komunikasi. Pengalaman hidup dan latar belakang individu memainkan peran penting dalam konstruksi pesan komunikasi. Pengalaman masa lalu, nilai-nilai pribadi, dan kepercayaan pribadi mempengaruhi pemilihan kata, struktur pesan, dan cara menyampaikannya. Motivasi dan emosi individu juga mempengaruhi konstruksi pesan komunikasi. Misalnya, seseorang yang memiliki motivasi untuk meyakinkan orang lain mungkin menggunakan argumen dan strategi persuasif dalam pesan komunikasinya. Emosi seperti kegembiraan, kemarahan, atau kesedihan juga dapat mempengaruhi cara pesan disampaikan dan diterima. Secara keseluruhan, faktor sosial, budaya, dan psikologis saling berinteraksi dalam konstruksi pesan komunikasi. Masing-masing faktor ini mempengaruhi pilihan bahasa, simbol, nilai-nilai, norma sosial, dan pengalaman pribadi dalam proses komunikasi. B. Aspek Konstruksi Komunikasi Konstruksi pesan komunikasi merujuk pada proses pembentukan dan penyusunan pesan yang dilakukan oleh pengirim dalam komunikasi. Konstruksi pesan komunikasi melibatkan pemilihan simbol-simbol, pengaturan informasi, dan penggunaan strategi komunikasi yang tepat untuk mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan. Berikut adalah beberapa aspek yang terkait dengan konstruksi pesan komunikasi: 1. Pemilihan simbol-simbol Pengirim pesan memilih simbol-simbol yang akan digunakan untuk menyampaikan pesannya. Simbol-simbol ini bisa berupa kata-kata, bahasa tubuh, gambar, suara, atau tanda-tanda lainnya. Pemilihan simbol-simbol ini didasarkan pada konteks, audiens, dan tujuan komunikasi yang diinginkan. 2. Pengaturan informasi Pengirim pesan perlu mengatur informasi yang akan disampaikan agar pesan menjadi jelas dan terstruktur. Pengaturan informasi melibatkan penyusunan pesan dalam urutan yang logis, pengelompokan ide-ide yang terkait, dan memberikan penekanan pada poin-poin penting. Pengirim juga perlu memperhatikan kejelasan dan kekompleksan pesan agar dapat dipahami oleh penerima. 3. Gaya dan tone komunikasi Pengirim pesan memilih gaya komunikasi yang sesuai dengan konteks dan audiens yang dituju. Gaya komunikasi mencakup aspek-aspek seperti formalitas atau informalitas, keakraban atau kewenangan, dan kehangatan atau kejelasan. Tone komunikasi mencerminkan sikap atau perasaan pengirim terhadap pesan yang disampaikan.


Mini Book Filsafat Komunikasi 11 4. Penggunaan strategi persuasif Dalam beberapa kasus, pengirim pesan dapat menggunakan strategi persuasif untuk mempengaruhi sikap, keyakinan, atau tindakan penerima. Strategi persuasif melibatkan penggunaan logika, bukti, emosi, otoritas, atau sumber daya lainnya untuk membujuk penerima menerima pesan atau mengambil tindakan tertentu. 5. Adaptasi kepada audien Pengirim pesan perlu mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan audiens saat mengkonstruksi pesan. Ini termasuk pemilihan bahasa yang cocok, penyampaian informasi yang relevan dengan kepentingan dan latar belakang audiens, dan penggunaan strategi yang sesuai untuk mempertahankan minat dan keterlibatan mereka.


Mini Book Filsafat Komunikasi 12 BAB IV Dimensi Pesan Komunikasi A. Pengertian Dimensi Pesan Komunikasi Dimensi Dimensi pesan dalam komunikasi merujuk pada elemen-elemen yang terlibat dalam proses pengiriman pesan antara pengirim dan penerima. Pembahasan mengenai dimensi pesan dalam komunikasi meliputi beberapa aspek, seperti konten pesan, bentuk pesan, struktur pesan, dan cara pesan diterima. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang setiap dimensi pesan dalam komunikasi: 1. Konten Pesan: Dimensi konten pesan mencakup informasi atau gagasan yang ingin disampaikan oleh pengirim. Konten pesan dapat berupa fakta, pendapat, instruksi, cerita, atau emosi yang ingin disampaikan. Penting untuk memperhatikan kejelasan, keakuratan, dan relevansi konten pesan agar dapat dipahami dengan baik oleh penerima. 2. Bentuk Pesan: Bentuk pesan merujuk pada cara komunikasi dilakukan, baik secara lisan, tertulis, visual, atau nonverbal. Bentuk pesan dapat berupa pidato, tulisan, gambar, video, atau bahasa tubuh. Pilihan bentuk pesan dapat mempengaruhi cara penerima memproses informasi dan memahami pesan yang disampaikan. 3. Struktur Pesan: Struktur pesan melibatkan pengaturan dan penyusunan informasi dalam pesan. Struktur pesan mencakup pemilihan urutan, pengelompokan, dan pengaturan isi pesan untuk mencapai tujuan komunikasi yang efektif. Struktur pesan yang teratur dan terorganisir membantu penerima dalam memahami pesan dengan lebih baik. 4. Gaya dan Bahasa: Gaya dan bahasa yang digunakan dalam pesan memiliki peran penting dalam komunikasi. Gaya komunikasi mencakup penggunaan kata-kata, nada suara, gaya penulisan, atau bahasa tubuh yang digunakan oleh pengirim. Pemilihan bahasa dapat mempengaruhi pemahaman dan interpretasi penerima terhadap pesan. 5. Emosi dan Ekspresi: Dimensi ini melibatkan emosi yang terkait dengan pesan yang disampaikan, baik oleh pengirim maupun penerima. Ekspresi emosi dapat mempengaruhi cara pesan diterima dan dipahami. Emosi yang disampaikan dalam pesan dapat berupa kegembiraan, kekesalan, kecemasan, atau motivasi. 6. Konteks Komunikasi: Konteks komunikasi, seperti situasi sosial, budaya, atau lingkungan, juga merupakan dimensi penting dalam pesan. Konteks dapat mempengaruhi pemahaman, penafsiran, dan makna yang terkandung dalam pesan. Misalnya, pesan yang disampaikan dalam konteks formal akan berbeda dengan pesan yang disampaikan dalam konteks informal. Memperhatikan dan memahami dimensi pesan dalam komunikasi sangat penting untuk memastikan bahwa pesan dapat disampaikan secara jelas, dipahami dengan benar,


Mini Book Filsafat Komunikasi 13 dan mencapai tujuan yang diinginkan. Penting untuk memilih konten yang relevan, menggunakan bentuk dan struktur yang tepat, memperhatikan gaya dan bahasa yang digunakan, serta mempertimbangkan konteks komunikasi yang ada. Dengan memahami dimensi pesan ini, komunikasi dapat menjadi lebih efektif dan efisien. B. Jenis Dimensi Pesan Komunikasi Dimensi pesan komunikasi mengacu pada berbagai aspek atau elemen yang terkait dengan pesan dalam proses komunikasi. Pemahaman tentang dimensi pesan membantu kita menganalisis pesan secara lebih komprehensif. Berikut adalah beberapa dimensi pesan komunikasi yang penting: 1. Dimensi Verbal dan Nonverbal Dimensi verbal menekankan pada penggunaan kata-kata atau bahasa yang digunakan dalam pesan. Ini mencakup pemilihan kata, struktur kalimat, gaya bahasa, dan nuansa verbal yang dapat mempengaruhi makna pesan. Sedangkan dimensi nonverbal berfokus pada ekspresi wajah, bahasa tubuh, gerakan, kontak mata, serta intonasi suara dan penggunaan suara lainnya. Dimensi nonverbal memberikan tambahan informasi yang mengiringi pesan verbal dan dapat mempengaruhi pemahaman dan interpretasi pesan. 2. Dimensi Kualitatif dan Kuantitatif: Dimensi kualitatif merujuk pada aspek subjektif pesan, seperti emosi, nilai-nilai, preferensi, dan sikap yang terkandung di dalamnya. Dimensi ini berkaitan dengan bagaimana pesan memengaruhi penerima secara pribadi dan bervariasi tergantung pada persepsi dan interpretasi individu. Adapun dimensi kuantitatif berfokus kepada informasi yang dapat diukur secara objektif, seperti fakta, angka, statistik, atau data lainnya. Dimensi kuantitatif memberikan komponen faktual atau empiris dalam pesan yang dapat diverifikasi atau dibandingkan. 3. Dimensi Intensitas Emosional Dimensi ini menekankan pada tingkat emosi atau afeksi yang terkandung dalam pesan. Pesan komunikasi dapat memiliki intensitas emosional yang tinggi atau rendah, tergantung pada konteks dan niat pengirim. Pesan dengan intensitas emosional tinggi cenderung memiliki dampak yang lebih kuat pada penerima. 4. Dimensi Pilihan Kata dan Gaya Bahasa Dimensi pilihan kata dan gaya bahasa berfokus pada pilihan kata dan penggunaan gaya bahasa dalam pesan. Pilihan kata yang tepat dapat mempengaruhi pemahaman, persuasi, atau efektivitas pesan. Gaya bahasa, seperti bahasa formal atau informal, bahasa teknis atau sederhana, juga dapat membentuk citra atau persepsi pengirim pesan. 5. Dimensi Sintaksis dan Struktur Pesan Dimensi yang merujuk pada tata bahasa dan struktur pesan seperti bagaimana pesan disusun dalam kalimat atau paragraf, bagaimana informasi diorganisir, dan penggunaan tanda baca adalah aspek-aspek yang termasuk dalam dimensi sintaksis dan struktur pesan.


Mini Book Filsafat Komunikasi 14 BAB V Hubungan Ontologi, Konstruksi dan Dimensi Pesan Komunikasi A. Hubungan Ontologi, Konstruksi dan Dimensi Pesan Komunikasi Ontologi, konstruksi, dan dimensi pesan komunikasi saling terkait dan saling mempengaruhi dalam konteks studi komunikasi. Adapun keterkaitan antara tiga elemen pesan komunikasi yaitu sebagai berikut: 1. Ontologi dan Konstruksi Ontologi berhubungan dengan sifat dasar dari realitas atau keberadaan, sementara konstruksi mencakup proses sosial dalam membangun realitas sosial melalui interaksi komunikasi. Ontologi mempengaruhi cara kita memahami realitas dan pandangan dunia yang mendasari komunikasi kita. Sementara itu, konstruksi berbicara tentang bagaimana realitas sosial dibangun melalui simbol-simbol, norma, dan nilai-nilai yang digunakan dalam komunikasi. Konstruksi sosial mencerminkan pemahaman dan interpretasi bersama dari realitas berdasarkan ontologi yang dipahami oleh individu dan masyarakat. 2. Ontologi dan Dimensi Pesan Komunikasi Ontologi mempengaruhi pemilihan simbol-simbol dalam pesan komunikasi. Pandangan dunia yang dipahami oleh pengirim pesan akan memengaruhi pilihan dan makna simbol-simbol yang digunakan dalam pesan. Misalnya, ontologi yang menganggap realitas sebagai konstruksi sosial akan mempengaruhi penggunaan simbol-simbol yang mencerminkan perspektif tersebut. 3. Konstruksi dan Dimensi Pesan Komunikasi Konstruksi sosial memainkan peran penting dalam penyusunan pesan komunikasi. Pengirim pesan membangun pesan mereka berdasarkan norma-norma sosial, nilainilai, dan interpretasi bersama. Konstruksi ini mempengaruhi pengaturan informasi, gaya bahasa, pemilihan kata, dan strategi komunikasi yang digunakan dalam pesan. 4. Ontologi, Konstruksi, dan Dimensi Verbal dan Nonverbal Ontologi mempengaruhi pemilihan simbol-simbol verbal dan nonverbal dalam pesan komunikasi. Konstruksi sosial yang didasarkan pada ontologi tertentu akan mempengaruhi cara simbol-simbol ini dipilih, digunakan, dan diinterpretasikan oleh pengirim dan penerima pesan.


Mini Book Filsafat Komunikasi 15 PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan buku “Filsafat Komunikasi: Ontologi, Konstruksi dan Dimensi Pesan Komunikasi” dijelaskan filsafat dan komunikasi memiliki hubungan yang sangat erat dalam membangun suatu proses komunikasi. Sehingga dapat diketahui jika dalam komunikasi terdapat tiga aspek penting yaitu ontologi, konstruksi dan dimensi pesan komunikasi. Pemahaman mendalam yang dikaji dalam buku ini menjelaskan secara rinci mengenai bagaimana tiga aspek yang termasuk dalam filsafat mempengaruhi komunikasi. Dalam aspek komunikasi ini yang pertama ontologi komunikasi berkaitan dengan hakikat yang ada sebagai realitas dalam komunikasi yang mencakup pengkajian terhadap pengirim pesan, penerima pesan, pesan itu sendiri, saluran komunikasi, dan konteks komunikasi. Memahami ontologi komunikasi membantu memahami elemen-elemen komunikasi secara lebih dalam. Adapun dalam konstruksi pesan komunikasi membantu kita menjadi lebih sadar tentang bagaimana pesan dikonstruksi, disusun, dan disampaikan kepada penerima. Ini membantu pengirim untuk menjadi lebih efektif dalam menyampaikan pesan mereka dan mencapai tujuan komunikasi yang diinginkan. Dimensi pesan komunikasi membantu untuk memahami berbagai elemen yang membentuk pesan dan bagaimana pesan dapat dipahami dan diinterpretasikan oleh penerima. Hal ini mempengaruhi efektivitas komunikasi dan keseluruhan proses interaksi komunikasi. Dimensi pesan komunikasi melibatkan aspek-aspek pesan yang mempengaruhi pemahaman, interpretasi, dan penerimaan pesan. Beberapa dimensi pesan yang dapat diperhatikan antara lain dimensi verbal dan nonverbal, dimensi kualitatif dan kuantitatif, dimensi intensitas emosional, dimensi pemilihan kata dan gaya bahasa, serta dimensi sintaksis dan struktur pesan. Memahami dimensi-dimensi ini membantu dalam memahami kompleksitas komunikasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman pesan. Jadi, ontologi mempengaruhi konstruksi sosial dalam komunikasi, yang pada gilirannya mempengaruhi pemilihan simbol-simbol dalam pesan dan dimensi pesan komunikasi secara keseluruhan. Memahami hubungan antara ontologi, konstruksi, dan dimensi pesan komunikasi membantu kita mengenali kompleksitas komunikasi manusia dan pengaruhnya terhadap cara kita membangun, menyampaikan, dan memahami pesan dalam konteks sosial.


Mini Book Filsafat Komunikasi 16 Daftar Pustaka Zamroni, M. (2009). Filsafat Komunikasi: Pengantar Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis. IRCISOD. Basit, A. (2016). Konstruksi ilmu komunikasi islam. Jurnal Penelitian Agama, 17(1), 73-95. Fathoni, A. W. (2011). Asumsi-asumsi Ontologis Dalam Konsep Teoritis Komunikasi Ideal Menurut Jürgen Habermas. Zahra, V. N. A., Fadilla, N., & Widiatmoko, R. B. (2023). HAKIKAT KOMUNIKASI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA. Etika dan Filsafat Komunikasi dalam Realita Sosial, 24. Liliweri, A. (2017). Komunikasi antar personal. Prenada Media. Fathoni, A. W. (2011). Asumsi-asumsi Ontologis Dalam Konsep Teoritis Komunikasi Ideal Menurut Jürgen Habermas. Ronda, A. M. (2018). Tafsir Kontemporer Ilmu Komunikasi: Tinjauan Teoretis, Epistemologi, Aksiologi. Indigo Media.


Mini Book Filsafat Komunikasi 17


Click to View FlipBook Version