Cornelius Mega - X MIPA - 7
LAPORAN PRAKTIKUM
AYUNAN SEDERHANA
SMAKSTA
1 | FISIKA : AYUNAN SEDERHANA
SMAKSTA
BAB 1
PENDAHULUAN
I. JUDUL
AYUNAN SEDERHANA
II. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengukur percepatan gravitasi bumi menggunakan ayunan.
III. LANDASAN TEORI
Ayunan sederhana (simple pendulum) merupakan model yang
disempurnakan, terdiri dari sebuah massa titik yang ditahan oleh
benang kaku dengan massa yang daibaikan. Jika massa titik ditarik ke
salah satu sisi dari posisi kesetimbangannya dan dilepaskan, massa
tersebut akan berosilasi di sekitar posisi kesetimbangannya.
Lintasan dari massa titik tidak berupa garis lurus, akan tetapi berupa
busur dari suatu lingkaran dengan jari -jari L yang sama dengan
panjangnya tali (Gambar 1). Kita menggunakan x sebagai koordinat
kita yang diukur sepanjang busur. Jika geraknya merupakan harmonik
sederhana, gaya pemulihnya harus berbanding lurus dengan x atau
(karena x = Lθ) dengan θ.
Pada Gambar, gaya pemulih F adalah
komponen tangensial dari gaya total :
F = mg sin θ (1)
Gaya pemulih diberikan oleh gravitasi.
Tegangan tali T hanya bekerja untuk
membuat massa titik bergerak dalam
busur. Jika sudut θ kecil, sin θ sangat
dekat dengan θ dalam radian. Dengan
pendekatan semacam ini, maka
persamaan (1) menjadi :
2 | FISIKA : AYUNAN SEDERHANA
SMAKSTA (3)
dengan periodenya :
Medan gravitasi merupakan daerah yang masih mendapat pengaruh gravitasi.
Gaya gravitasi bumi yang bekerja pada berada dalam medan gravitasi bumi
dapat menimbulkan percepatan gravitasi bumi.
Gaya yang bekerja pada suatu benda di permukaan bumi sama dengan berat
benda tersebut, sesuai dengan hukum gravitasi Newton yang menyatakan bahwa
“gaya gravitasi antara dua benda merupakan gaya tarik-menarik yang
besarnya berbanding lurus dengan massa tiap-tiap benda dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda”. Arah gaya gravitasi selalu
sejajar dengan garis hubung kedua benda dan membentuk pasangan gaya aksi-
reaksi.
3 | FISIKA : AYUNAN SEDERHANA
SMAKSTA
IV. ALAT DAN BAHAN
1. Statif 3. Mistar 30cm
2. Stopwatch 4. Tali benang
5. Bola beban
V. CARA KERJA
1. Menggantungkan bola beban dengan tali benang.
2. Mengayunkan batu beban dengan sudut simpangan 10°
3.Mengukur waktu untuk 10 kali ayunan penuh dengan menggunakan
stopwatch dan mencatat hasil tersebut ke dalam tabel
4. Mengulangi kegiatan 1 dan 2 untuk batu beban massa tetap
dengan panjang tali yang berbeda
4 | FISIKA : AYUNAN SEDERHANA
SMAKSTA
VI. DATA PENGAMATAN
No Massa Panjang Waktu Periode Percepatan
bandul tali l 10T T Gravitasi
(gram) (cm) (sekon)
1 m1=… 30cm 11,53s 1,153s 3,61063m/s2
2 m2=… 42cm 13,19s 1,319s 3,8626 m/s2
VII. ANALISIS DATA
1. Dari data pengamatan, selanjutnya membuat grafik hubungan T2
terhadap l.
2. Menentukan besarnya nilai percepatan gravitasi g dari data
pengamatan.
5 | FISIKA : AYUNAN SEDERHANA
SMAKSTA
3. Menghitung percepatan gravitasi rata-rata.
4. Massa bandul tidak mempengaruhi dalam percepatan gravitasi,
karena jika massa berubah walau panjang tali dan periode sama
maka nantinya hasil dari percepatan gravitasi sendiri akan tetap
sama.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
-Kesimpulan :
Kesimpulan yang didapat dari praktikum dan dari data-data
yang sudah di dapat terlihat bahwa semakin besar massa benda
maka akan semakin cepat periode ayunan tersebut dan semakin
pendek tali maka akan semakin besar periodenya.
-Saran
Dari praktikum ini saya saya menyarankan agar nanti kedepannya
bisa praktek lebih teliti lagi.
IX. FAKTOR-FAKTOR KESALAHAN :
1. Mengukur sudut
2. Mengayunkan bola beban yang tidak sesuai sudut yang
ditentukan
6 | FISIKA : AYUNAN SEDERHANA
SMAKSTA
X. LAMPIRAN
Nama Kelompok
7 | FISIKA : AYUNAN SEDERHANA