The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by astilovinasaru, 2022-03-28 11:28:33

Booklet Edible mushroom (2)

Booklet Edible mushroom (2)

Oleh : Asti Lovina Sary
Pembimbing : Dr. Isnawati, M.Si

JURUSAN BIOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT dengan
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Booklet
yang berjudul “Edible Mushroom” dengan sebaik-baiknya.
Booklet ini dapat dijadikan media tambahan dalam
pembelajaran di sekolah maupun bahan bacaan bagi siswa
kelas X SMA/MA.

Booklet ini berisikan berbagai macam Edible Mushroom, cara
budidaya, peluang sebagai usaha, pemasaran dan beberapa
kisah menarik dari pengusaha olahan jamur. Materi disajikan
secara singkat, lengkap dan sederhana agar siswa mudah
mengerti, memahami sekaligus menerapkannya.

Semoga Booklet ini dapat membantu siswa dalam mempelajari
Edible Mushroom dan meningktkan minat berwirausaha terkait
peluang usaha Edible Mushroom.

Penulis menyadari Booklet yang penulis buat ini memiliki
kelebihan dan kekurangan, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan ke depan.

Surabaya, Februari 2022

Penulis

i

Daftar Isi

Kata Pengantar........................................................................................i
Daftar Isi....................................................................................................ii
Edible Mushroom......................................................................................1
Macam-Macam Edible Mushroom............................................................2
Budidaya Edible Mushroom.....................................................................9
Peluang Usaha..........................................................................................24
Pemasaran Usaha Jamur.........................................................................30
Bio Enterpreneur......................................................................................31
Daftar Pustaka..........................................................................................38

ii

Jamur tentunya sudah sangat
akrab dalam kehidupan kalian

bukan?

Jamur dapat ditemukan tumbuh pada batang
tumbuhan di halaman rumah, terutama
setelah hujan. Selain itu, jamur juga banyak
ditemukan di tempat-tempat yang kaya zat
organik atau pada sisa-sisa makanan yang
telah basi.
Terdapat empat divisi utama jamur, yaitu
Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota,
dan Deutromycota.

Tahukah kalian, bahwa kelompok jamur
Basidiomycota banyak memiliki manfaat
sebagai Edible Mushroom.

Apa itu Edible Mushroom?

Edible Mushroom adalah sebutan untuk jamur
kosumsi atau jamur pangan yang dapat dijadikan
sebagai bahan makanan dan bisa berupa hasil
budidaya atau panen dari alam bebas.

1

Info Bio

Selain mempunyai rasa yang enak hampir menyerupai
daging, jamur juga memiliki berbagai kandungan yang
sangat penting bagi kesehatan manusia. Kandungan protein
yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan bahan makanan
dari jenis tanaman lain ini mampu menstimulasi
perkembangan otot. Selain itu jamur juga memiliki beberapa
khasiat yang mampu mencegah dan mengobati berbagai
macam penyakit, misalnya mencegah kanker, mencegah
penyakit sindrom korsakoff (penyakit neurologis yang
membuat penderita mengalami amnesia) dan menurunkan
kadar kolesterol. Kandungan lemak yang rendah pada jamur
menjadikan jamur sebagai salah satu bahan makanan yang
lebih sehat untuk dikonsumsi.

Yuk pelajari
lebih dalam
macam-macam

Edible mushroom

2

Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus)

Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomataceae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus ostreatus

Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang paling banyak
dibudidayakan serta dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Jamur ini awalnya
tumbuh secara alami pada batang-batang pohon yang telah mengalami
pelapukan (Soenanto, 2000).

Jamur tiram merupakan salah satu jamur makroskopik, yang
memiliki bentuk tubuh seperti payung. Jamur tiram merupakan bahan makanan
bernutrisi dengan kandungan protein, air, kalori, karbohidrat dan sisanya
berupa serat zat besi, kalsium, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C. Selain itu
juga mengandung 9 macam asam amino, yaitu lisin, metionin, triptofan,
threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin dan fenilalanin. Lemak dalam jamur
tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi baik yang
menderita kelebihan kolesterol maupun gangguan metabolisme lipid lainnya.

Jamur tiram memiliki berbagai manfaat jika dikonsumsi yaitu diantaranya yaitu:
• Kandungan serat lignoselulosa yang tinggi baik untuk pencernaan, sehingga

dipercaya mampu membantu penurunan berat badan.
• Kandungan senyawa pleuran berkhasiat sebagai antitumor, menurunkan

kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan.
• Kandungan polisakarida, khususnya Beta-D-glucans mempunyai efek positif

sebagai antitumor, antikanker, antivirus (termasuk AIDS), melawan kolesterol,
antijamur, antibakteri, dan dapat meningkatkan sistem imun.
• Membunuh nematoda.
• Mengobati penyakit lever, diabetes, anemia.

3

Jamur Shitake (Lentinus edodes)

Kingdom : Fungi
Divisi : Thallophyta
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomataceae
Genus : Lentinus
Spesies : Lentinus edodes

Jamur Shitake mempunyai tudung menyerupai payung, berwarna
kuning kemerahan sampai cokelat tua. Lebarnya bervariasi 2,5 – 4 cm, bentuknya
cembung sampai agak datar dan atau berputing kecil pada bagian tengahnya,
permukaan tudung dan batangnya kering, berserat dengan kutikula yang
bersisik. Bilah berwarna keputihan, warna berubah menjadi cokelat kemerahan
dan menjadi cokelat tua dengan bertambahnya umur. Tangkai tudung berwarna
sama seperti tudungnya, padat, keras dan kuat, ukuran bagian dasarnya agak
membesar.

Menurut Siswanto (2017) berdasarkan hasil analisis kandungan gizi
dari 100 g berat kering tubuh buah, terdapat protein kasar ( 13,4 – 17,5 g); lemak
kasar (4,9 – 8,9 g); karbohidrat (67,5 – 78,0 g); serat kasar (7,3 – 8,0 g); abu (3,7 –
7,0); dan kalori (387 – 392 Kal). Vitamin yang terdapat pada 100 gram berat kering
badan buah jamur meliputi niasin 54,9 mg; tiamin 7,8 mg; riboflavin 4,9 mg;
vitamin C 9,4 mg; dan ergosterol dan provitamin D2 0,27 %. Senyawa lain adalah
lentinan yaitu suatu polisakarida yang larut di dalam air yang dalam molekulnya
berbentuk β - 1,3 glukan; β - 16 dan β -13 glukopiranosida, yang memiliki
kemampuan anti tumor dan anti kanker. Kandungan leatinan tertinggi akan
didapatkan pada bagian batang sisanya didominasi oleh serat yang berfungsi
mencegah terjadinnya kanker usus.

4

Jamur Merang (Volvariella volvacea)

Kingdom : Fungi

Divisi : Basidiomycota

Kelas : Homobasidiomycetes

Ordo : Agaricales

Famili : Pluteaceae

Genus :Volvariella

Spesies :Volvariella volvacea

Jamur merang (Volvariella sp.) merupakan salah satu jenis jamur
konsumsi yang banyak digemari konsumen. Selain memberikan sensasi rasa
yang nikmat, jamur merang juga memiliki banyak manfaat bagi para
penggemarnya. Di dalam tubuh jamur merang yang bulat dan berwarna putih
kecokelatan tersebut, terdapat kandungan protein sekitar 3,2 g dalam setiap 100
g jamur segar. Selain itu, jamur merang juga memiliki kandungan kalsium dan
fosfor cukup tinggi, yaitu 51 mg dan 223 mg, serta mengandung 105 kj kalori
dengan kandungan lemak rendah 0,9 g.

Menurut Sinanga (2011) mengatakan bahwa selain rasanya yang
enak jamur merang juga terkenal arena gizinya yang tinggi, sehingga jamur
merang diminati dipasaran. Gizi yang terkandung dalam jamur merang
diantaranya adalah nutrisi dan protein yang baik untuk konsumsi manusia.
Bahkan kandungan proteinnya lebih tinggi dibandingkan tumbuh-tumbuhan
secara umum. Jamur merang memiliki kandungan gizi yang lebih baik, dalam
setiap 100 g jamur merang menghasilkan kandungan nutrisi, antara lain: protein
1,8%, lemak 0,3%, karbohidrat 12-48% dari berat kering, kalsium 30 mg, zat besi
0,9 mg, tiamin (vitamin B) 0,03 mg, riboflavin 0,01 m€g, niacin 1,7 mg, vitamin C
1,7 mg, kalori 24 mg, serta kandungan air 93,3 % (Rahmawati, 2016).

Selain mengandung nilai gizi yang tinggi jamur merang juga memiliki
kandungan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat. Jamur merang memiliki
kandungan antibiotik yang berguna untuk mencegah penyakit anemia,
menurunkan darah tinggi, dan mencegah penyakit kanker. Eritadenin yang
terkandung dalam jamur merang dikenal sebagai penawar racun. Kandungan
pati, kalori dan kolestrol pada jamur merang yang rendah dapat dimanfaatkan
sebagai obat pelangsing tubuh dan mencegah penyakit jantung. Kandungan
asam folat yang cukup tinggi bermanfaat sebagai obat penyakit anemia , enzim
tripsin yang dihasilkan jamur merang dapat membantu proses pencernaan.
Selain itu senyawa volvatoksin dan flammutoksin jamur merang dapat
memperkuat jantung (Hendritomo, 2010).

5

Jamur Kuping (Auricularia auricula)

Kingdom :Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Auriculariales
Famili : Auriculariaceae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricularia auricula

Tubuh jamur kuping ini terdiri dari tudung, yang berwarna hitam,
tumbuh saling tumpang tindih dan tidak mudah membusuk. Sebagian besar
jamur kuping tidak mempunyai tangkai, tudungnya langsung melekat pada
subtrat dan tubuh buahnya seperti gelatin, pada permukaan bawah tudung
terdapat pori-pori yang berisi basidiospora. Selain itu, miselium jamur kuping
bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu miselum primer (yang
mempunyai inti sel satu) dan miselium sekunder (yang mempunyai inti sel dua).

Jamur kuping mengandung mineral lebih tinggi yaitu kalsium 159
mg, besi 5,88 mg, magnesium 83 mg, fosfor 184 mg, kalium 754 mg, natrium 35
mg, seng 1,32 mg, tembaga 0,183 mg, mangan 1,951 mg, dan selenium 128 mg,
dibanding daging sapi, daging kambing, dan sayur sayuran lain. Disamping itu
jamur kuping mempunyai kandungan lemak yang lebih rendah yaitu 0,73 g
dibanding dengan jamur jamur merang yaitu 0,9 g dan kandungan serat yang
lebih tinggi yaitu 70,1 g dibanding jenis jamur yang lain seperti jamur merang
yaitu 2,2 g , jamur tiram yaitu 1,56 g (Nunung, 2001).

6

Jamur Enoki (Flammulina velutipes)

Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycotina
Kelas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Marasmiaceae
Genus : Flammulina
Spesies : Flammulina velutipes

Jamur Enoki (Flammulina velutipes) dikenal juga sebagai jamur
musim dingin. Di wilayah dunia beriklim sejuk, jamur ini tumbuh di alam bebas
pada suhu udara rendah mulai musim gugur hingga awal musim semi. Jamur ini
juga diketahui tumbuh di bawah salju. Jamur Enokitake biasanya tumbuh di
permukaan batang pohon Celtis sinensis (bahasa Jepang: Enoki) yang sudah
melapuk, sehingga disebut Enokitake (jamur Enoki). Jamur enoki sering juga
disebut jamur tauge karena bentuknya yang panjang-panjang berwarna putih
menyerupai tauge. Jamur Enoki hasil budidaya bisa dipanen sepanjang tahun.

Jamur Enoki adalah salah satu makanan yang mengandung banyak
nutrisi. Jamur enoki memiliki kandungan nutrisi yang tinggi dan memiliki
komponen-komponen bioaktif yang bermanfaat bagi manusia. Setiap 100 gram
jamur enoki mengandung protein 31,2%, lemak, 5,8% serat 3,3%, dan abu 7,6 %
(Sharma et al., 2009 dalam Marzuki, 2016).

Jamur Enoki juga memiliki banyak sifat fungsional. Kandungan
senyawa flammulin berfungsi sebagai zat antikanker. Jamur enoki dilaporkan
berfungsi sebagai anti oksidan alami (Jang et al., 2009), anti kanker dan jantung
koroner (Martin, 2010), meningkatkan trombosit (Desinova, 2010), antibakteri (De
Melo et al., 2009). Selain itu jamur ini juga menghasilkan nitrit oksida yang
berfungsi sebagai zat antiinflamatori (Tang et al., 2016).

7

Jamur Kancing (Agaricus bisporus)

Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Agaricaceae
Genus : Agaricus
Spesies : Agaricus bisporus

Jamur kancing mendominasi sekitar 70% dari total produksi jamur
pangan (Shi dkk., 2012). Jamur kancing ini memiliki bentuk bulat yang hampir
menyerupai kancing, berwarna putih bersih, krem atau coklat muda, tidak
memiliki klorofil, memiliki tangkai yang relatif pendek, memiliki tudung yang
hampir menyerupai kancing, memiliki hifa yang menyerupai akar dan juga
melekat pada substrat.

Jamur kancing memiliki kadar protein yang cukup tinggi, yaitu
sekitar 26,27%. Komposisi kimia jamur kancing yaitu bahan kering 7,29%, serat
27,4%, lemak 3,22%, total karbohidrat 62,36%, dan kadar abu 7,24% (Liu dkk.,
2014).

8

BUDIDAYA

Sebagian besar wilayah di Indonesia sangat bagus untuk

budidaya jamur, karena alam Indonesia yang hangat dan lembab, dan

jamur akan tumbuh bila dikondisikan sesuai dengan persyaratannya.

Budidaya jamur dapat dilakukan dengan mudah dan murah karena

kandungan komponennya banyak menggunakan limbah, misalkan serbuk

kayu dari bekas gergaji dan dedak. Jenis jamur yang paling banyak

dibudidayakan di Indonesia antara lain: jamur tiram, jamur merang, jamur

shitake, dan jamur kuping. Sterilisasi

Baglog jamur Inokulasi

Panen Inkubasi

Pengemasan Gambar Proses
Budidaya Jamur

Tiram

9

Alur Budidaya Jamur Tiram

Penyiapan Serbuk Gergaji

Pencampuran Pengomposan
Media Sterilisasi

Pembuatan
Baglog

Inokulasi

Inkubasi dan
Pemeliharaan

Pemanenan

Sumber : (Siswanto, 2017)

10

a. Penyiapan Serbuk Gergaji

Serbuk gergaji sebanyak 75% dilakukan pengayakan terlebih
dahulu sebelum dicampur dengan bahan-bahan seperti bekatul
dan kapur. Pengayakan dilakukan, pada prinsipnya adalah untuk
menyeragamkan ukuran serbuk gegaji. Tujuannya supaya
pencampuran serbuk kayu dengan bahan-bahan yang lainnya
dapat merata, sehingga nantinya pertumbuhan miselia jamur
dapat tumbuh dengan merata.

b. Pencampuran Media

Serbuk gergaji yang telah ditakar dicampur dengan campuran
bahan-bahan lain seperti kapur, dan bekatul di tempat yang
terpisah. Komposisi bekatul dan kapur pada masing-masing
baglog sama yaitu 20% dan 5%. Campuran media yang sudah
merata selanjutnya dicampur dengan air sampai diperoleh
kadar air media campuran 60% dengan ciri-ciri hingga
kenampakan campurannya jika media tanam digenggam,
kemudian genggaman tangan dibuka maka media campuran
tidak hancur, tetapi juga mudah dihancurkan dengan tangan

c. Pengomposan

Setelah media tanam jamur selesai, kemudian ditutup
menggunakan terpal. Pengomposan pada media tersebut
dilakukan selama 5 (lima) hari. Terjadinya fermentasi dalam media
ditunjukkan dengan adanya perubahan struktur yang menjadi
lebih halus, warna yang menjadi lebih gelap dan memiliki aroma
yang khas pada kayu.

d. Pembuatan Baglog

Setelah proses fermentasi, kemudian dimasukkan ke dalam
kantong plastik polipropilen (PP) ukuran 1500 g dengan berat
total media tanam yaitu 1000 g. Selanjutnya media tanam di
dalam kantong plastik (baglog) tersebut dipadatkan dengan
cara dipukulkan ke tanah agar media tanam padat dan tidak
mudah hancur.

11

e. Sterilisasi

Sterilisasi media dengan menggunakan autoclave
pada suhu 121°C selama 45 menit. Media yang sudah
disterilisasikan kemudian didinginkan selama 8-12
jam. Pendinginan media tanam dilakukan karena pada
prinsipnya pendinginan dilakukan agar pada saat
media tanam diinokulasi, bibit jamur tidak akan mati.

f. Inokulasi

Inokulasi dilakukan di ruang khusus yang sudah
disterilisasi dengan menyemprotkan alkohol 70%. Cara
yang dilakukan dengan membuka penutup baglog
kemudian bagian ujung dari baglog didekatkan pada
bunsen, bibit jamur dimasukkan lewat cincin paralon
bagian tengah dalam media. Inokulasi ini dilakukan satu
per satu baglog.

g. Inkubasi dan Pemeliharaan

Inkubasi dilakukan dengan cara menyimpan pada rumah jamur
dengan kondisi tertentu yang bertujuan supaya miselium jamur
tumbuh dengan baik. Semua baglog ditempatkan di rak kayu
dengan posisi horizontal dan dibiarkan sampai miselium jamur
tiram putih tumbuh memenuhi seluruh baglog.

Kondisi ruangan inkubasi diatur dengan suhu 27-30°C dengan
kelembaban 60-70%. Suhu dan kelembaban dalam ruangan
dapat diatur dengan pengaturan sirkulasi udara dan
penyiraman pada lantai kumbung apabila diperlukan.
Kelembaban dan suhu diukur menggunakan termometer
ruangan dan higrometer. Inkubasi diakhiri setelah 5-6 minggu
yang ditandai dengan adanya miselium yang tampak putih
merata menyelimuti seluruh permukaan media tanam.

12

Alur Budidaya Jamur Merang

Persiapan Media Persiapan Bibit
Tanam
Fermentasi

Sterilisasi

Inokulasi

Inkubasi

Pemeliharaan

Pemanenan

Sumber : (Siswanto, 2017)

13

Berikut beberapa cara budidaya jamur merang yang harus
dipersiapkan (Berbisnis Jamur, 2011).

a. Persiapan Bibit Jamur Merang

Persiapan bibit jamur menjadi poin penting sebelum akhirnya
menekuni bisnis budidaya jamur. Untuk budidaya jamur merang
skala rumah tangga, akan lebih efisien bila dimulai dari bibit F3
menjadi F4 dan dibudidayakan hingga masa panen tiba.
Sedangkan untuk skala industri, dapat membiakkan bibit murni,
bibit F1, F2, F3 hingga F4 dengan bantuan fasilitas yang
memadai. Apabila persiapan bibit jamur sudah selesai, maka
tahapan selanjutnya yang perlu dilakukan yaitu mempersiapkan
teknik budidaya jamur yang akan digunakan.

b. Persiapan media tanam

Pada dasarnya jamur merang memiliki habitat hidup di
tempat berupa sisa tumbuhan atau makhluk hidup yang
telah mengalami pelapukan. Untuk menyiasatinya, dapat
dibuat media buatan dari campuran jerami padi dan kapas
(50%:50%), kapur pertanian (2% dari berat jerami dan kapas),
bekatul (10%), dan urea (1%).

c. Fermentasi

Untuk mempercepat proses pelapukan media, dapat
dilakukan proses fermentasi dengan cara memotong jerami
padi dengan ukuran 10-15cm, campur dengan kapas, dan
kapur lalu rendam dalam air selama 24 jam. Setelah itu
angkat campuran media tersebut dan tumpuk di atas lantai
dengan ukuran 1,5 m x 1,5 m x 1,5 m. Tutup tumpukan media
tersebut dengan plastik, dan diamkan 4-6 hari. Setiap 2-3
hari campuran media harus di bolak balik, sebelum akhirnya
ditambahkan 10% bekatul, 1% urea, dan 2% kapur pertanian.

14

d. Sterilisasi dalam kumbung jamur

Tahapan sterilisasi dilakukan dengan cara memasukan
media tanam secara merata di atas rak tanam yang
disiapkan dalam kumbung jamur, ketebalan media
dengan ukuran 15-20 cm. Tutup rapat kumbung jamur,
lalu dialirkan uap panas ke dalam kumbung tersebut.
Proses ini dilakukan selama 2-4 jam hingga suhu di
dalam kumbung jamur naik sampai 70ºC, selanjutnya
diamkan rumah kumbung jamur sekitar 24 jam, hingga
suhunya kembali turun menjadi 32-35ºC.

e. Inokulasi (penanaman bibit)

Penanaman bibit jamur merang dilakukan
dengan menebarkan langsung bibit ke rak tanam
yang telah disterilisasikan. Apabila
menggunakan media tanam dengan ukuran
tinggi sekitar 15-20 cm, panjang 3 m dan lebar 1
m, diperkirakan bibit jamur yang dibutuhkan
berkisar 10-14 botol bibit jamur merang dengan
isi 220 cc.

f. Inkubasi

Proses inkubasi bibit jamur merang bisa dilakukan di
rumah kumbung jamur. Idealnya tingkat suhu yang
dibutuhkan antara 32-35ºC, dengan kelembaban 65%, dan
bantuan cahaya lampu TL sebesar 60 watt. Disamping itu
untuk mempercepat pertumbuhan misellium, kumbung
jamur harus tetap ditutup selama 3-4 hari. Dan setelah 4-8
hari biasanya misellium akan tumbuh membentuk
primordia jamur, hingga pada akhirnya bisa dipanen
setelah 8-12 hari. Waktu panen jamur merang yang paling
tepat adalah saat kuncupnya belum mekar. Bila jamur
dipanen ketika kuncup telah mekar, maka nilai
ekonomisnya akan turun dan kurang diminati pasar.

15

Alur Budidaya Jamur Kuping

Persiapan Media Persiapan Alat dan
Tanam Bahan

Pencampuran

Fermentai

Sterilisasi Baglog

Inkubasi

Pemeliharaan

Pemanenan

Sumber : (Siswanto, 2017)

16

a. Persiapan Alat dan Bahan

1. Alat yang digunakan dalam budidaya:
 Ayakan, untuk menyaring serbuk gergaji agar ukurannya sama.
 Alat pencampur, terdiri dari 2 buah sekop dan 2 buah cangkul, digunakan pada
pencampuran media jamur.
 Sterilizer, digunakan untuk memanaskan dan mensterilkan media tanam atau
baglog.
 Rak penumbuhan, untuk menempatkan baglog pada saat penumbuhan di kumbung.
 Ember untuk tempat air.
Sprayer untuk menjaga kelembaban pada kumbung pada saat penumbuhan.
Pinset atau obeng minus digunakan pada saat proses inokulasi.
 Lampu spirtus untuk memanaskan alat yang akan digunakan pada proses inokulasi.
 Timbangan digunakan untuk pengontrol berat baglog dan digunakan untuk
menimbang hasil panen.
 Karet gelang, cincin pralon, kapas digunakan saat pewadahan media.
 Alkohol dan pembakar spirtus berfungsi untuk mensterilkan alat dan ruangan.

2. Bahan yang digunakan dalam budidaya:
 Serbuk kayu sebagai bahan dasar media jamur kuping.
 Bekatul atau dedak digunakan sebagai bahan tambahan nutrisi pada media.
 Kapur, digunakan untuk menambah kalsium, dan juga untuk menaikkan pH media.
 Gips, digunakan untuk menambah unsur kalsium dan mengeraskan media.
 Tepung biji-bijian untuk tambahan nutrisi pada media.
 Pupuk kimia digunakan untuk menambah unsur hara yang terdapat pada media.
 EM4 digunakan untuk proses dekomposisi saat proses fermentasi.

b. Persiapan Media Tanam

Setelah alat dan bahan tersedia maka kegiatan budidaya jamur kuping dapat
dilakukan dengan langkah pertama yaitu dengan persiapan media tanam dengan cara:
pengayakan serbuk gergaji sehingga didapat serbuk gergaji yang seragan ukurannya.
Pengukuran formulasi media jamur kuping yang diinginkan dengan campuran untuk
10kg serbuk kayu yaitu :
1. 15% bekatul
2. 1-3% dolomit (menyesuaikan pH)
3. 1% Gips
4. 1% Urea
5. 1% TSP
6. 20 ml EM4
7. 10-20 liter air (menyesuaikan kandungan air dalam media)

17

c. Pencampuran

Setelah semua bahan sudah disediakan maka
pencampuran dilakukan hingga homogen dan tidak
terjadi penggumpalan karena terlalu banyak air. Proses
pencampuran yang homogen akan memudahkan dalam
proses pengomposan yang merata, pada proses ini
dilakukan dengan cara mengaduk sedikit demi sedikit
hingga campuran bahan yang di campur menjadi
homogen dan kandungan air sesuai dengan yang
diinginkan.

d. Fermentasi

Proses fermentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan
serbuk kayu dan menutupinya dengan terpal/ plastik yang besar
dan dibiarkan 4-7 hari, agar proses dekomposisi yang terjadi
sempurna. Setelah proses pengomposan selesai maka
dilakukan pewadahan media, dengan menggunakan plastik
polipropelin. Pada kegiatan ini media yang diisikan pada bag
log dipadatkan dengan tujuan agar nutrisi dalam baglog dapat
banyak tersimpan dan juga agar tidak mudah susut, dan juga
mudah nantinya dalam penataan, pada bagian ujung plastik
diberi cincin pralon dan menutupnya dengan kapas hingga
baglog berbentuk seperti botol.

e. Sterilisasi Baglog

Proses selanjutnya adalah sterilisasi baglog dengan
menggunakan tungku besar yang dapat diatur suhu dan
tekanannya dalam tungku, suhu yang terdapat dalam
ruangan yaitu 100°C dan dengan tekanan 1,5 BAR selama
4 jam. Setelah disterilkan baglog didinginkan hingga suhu
baglog turun menjadi suhu alam sekitar. Pendinginan ini
dilakukan selama 1-3 hari. Setelah baglog dingin maka
dilakukan inokulasi atau pembibitan pada baglog.

18

f. Inkubasi

Proses inkubasi perlu dilakukan pada balog sehabis
diinokulasi, hal ini dilakukan untuk penyebaran miselium agar
cepat menyebar. Jika baglog sudah berwarna putih semua atau
dominan putih maka baglog jamur sudah dapat dipindah ke
ruang penumbuhan atau kumbung. Setelah muncul pinhet
dilakukan penyobekan agar tubuh buahnya muncul.
Pemeliharaan dilakukan dengan cara menyemprot atau
penyiraman di kumbung dengan cara pengkabutan
menggunakan sprayer.

f. Pemanenan

Setelah badan jamur cukup optimal untuk dipanen maka dilakukan
pemanenan dengan cara memotong badan buah dengan tangan.
Proses selanjutnya yang dilakukan adalah pencucian badan buah
yang sudah dipanen lalu ditiriskan lalu dikeringkan di bawah sinar
matahari hingga kering, pengeringan dilakukan selama 4-5 hari, dan
setelah itu dilakukan pengepakan dengan memasukkan hasil panen
kering ke dalam plastik, dan tidak lupa dilakukan sortasi dan grading.
Kegiatan budidaya jamur kuping dapat dilakukan dengan teknik yang
sangat sederhana. Orientasi kegiatan ini adalah menciptakan dan
menjaga agar lingkungan budidaya sesuai dengan syarat tumbuh
jamur kuping. Ringkasan dari kegiatan yang dilakukan dalam budidaya
jamur kuping adalah pembuatan rumah jamur atau kumbung,
perawatan miselium dan tubuh buah jamur agar tetap dalam kondisi
optimal, serta pengendalian hama dan penyakit yang berpotensi
menimbulkan kerugian dalam budidaya. Langkah terakhir dari
kegiatan ini adalah pemanenan (Tanijogonegoro, 2013).

19

Alur Budidaya Jamur Kancing

Pencampuran Persiapan Alat dan
Bahan

Fermentasi

Pendinginan

Sterilisasi Baglog

Inkubasi

Pemeliharaan

Pemanenan

Sumber : (Siswanto, 2017)

20

a. Persiapan Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan dalam budidaya jamur kancing (Putry, 2011) :

1. Bibit jamur (F3)

2. Jerami 7. Air Kelapa

3. Bekatul 8. Tanah
4. Kapur Pertanian 9. Sodium metabiosulfit

5. ZA 10. Natrium klorida

6. Urea 11. TSP

Alat yang digunakan dalam budidaya jamur kancing (Putry, 2011) :

1. Ember 9. Terpal
2. Alas mencampur 10. Botol
3. Alat pencampur 11. AC/kipas angin/balok es
4. Gunting/alat pemotong untuk jerami 12. Kaleng
5. Timbangan 13. Kotak plastik/kardus
6. Alat pembangkit uap air 14. Alat sterilisasi
7. Drum sterilisasi
8. Rak

b. Penyiapan Media Tanam

Untuk pembudidayaan jamur kancing, media tanam yang digunakan terbuat dari
campuran jerami padi (100%), kapur pertanian (2,5%), bekatul (3%), dan ditambahkan
urea (9%), ZA (1%), dan TSP (1,2%).

c. Pengomposan

Caranya dengan memotong jerami padi dengan ukuran 10-15 cm, dicuci hingga bersih
dan ditiriskan sampai kelembapannya 65%. Selanjutnya tumpuk jerami dengan ukuran
10-15 cm dan tambahkan media lain berupa bekatul dan kapur diatasnya. Susun lapisan
media tersebut berselang-seling antara jerami padi dengan campuran bekatul dan
kapur. Pada hari berikutnya lakukan pembalikan, agar campuran media merata dan
tambahkan urea sebanyak 0,9% (bila kurang lembab bisa ditambahkan air). Pada hari ke
enam media ditambahkan dengan ZA 1%, dan diaduk-aduk agar semuanya merata.
Sedangkan pada hari ke sepuluh, tambahkan TSP sebanyak 1,2% lalu aduk-aduk dan
diamkan selama 12-17 hari. Proses pengomposan yang sempurna akan menghasilkan
kompos dengan ciri warna yang gelap, tidak berbau, struktur halus/remah dan pH netral
(pH 7).

21

d. Sterilisasi

Proses sterilisasi dilakukan dengan cara meletakan media
tanam (yang telah dikompos) secara merata di atas rak-rak
tanam yang disiapkan di ruang kumbung jamur, dengan
ketebalan media tanam sekitar 15-20 cm. Kemudian alirkan uap
panas dari perebusan air di pembangkit uap hingga suhu
ruang kumbung mencapai 60-65°C, pertahankan suhu tersebut
selama 12 jam. Apabila suhunya telah mencapai 65°-75°C maka
bukalah ventilasi ruangan agar suhunya kembali turun menjadi
40-45°C. Usahakan untuk menjaga kestabilan suhu di ruang
kumbung pada kisaran 40°-45°C selama kurang lebih 70 jam.

e. Inokulasi

Setelah suhu ruangan turun menjadi 32°C, maka bibit jamur kancing
sudah bisa ditanam. Untuk tahapan ini dibutuhkan suhu ruangan ideal
berkisar 28,8-30°C pada daerah dataran tinggi, dan suhu 24,4-26,6°C
pada dataran rendah. Dengan tingkat kelembapan mencapai 90-100%
maka bibit jamur kancing akan menunjukan pertumbuhan miseliumnya
pada usia 12-14 hari. Sirkulasi udara di dalam kumbung harus merata.
Untuk itu diperlukan penggunaan kipas angin atau bahkan AC sehingga
sirkulasi udara akan tetap lancar sekalipun ruang dalam keadaan
tertutup rapat.

f. Fermentasi

Proses selanjutnya yaitu casing atau pelapisan tanah setebal 3-
5 cm di atas media tanam yang telah ditumbuhi miselium.
Tanah yang digunakan sebagai casing harus tanah cokelat
serta berpori, selain itu pH tanah sekitar 6,2-8, dan yang paling
penting terbebas dari hama ataupun penyakit. Sebelum tanah
digunakan, sterilisasikan terlebih dahulu dengan uap panas
pada suhu 70°C selama 2-4 jam atau diberi 2 liter formalin
sebanyak 40% per m3 tanah. Pelapisan tanah sangat penting
dilakukan untuk menopang jamur agar dapat berdiri tegak.

22

g. Pemeliharaan

Setelah 9-14 hari setelah masa casing dilakukan, biasanya tubuh buah mulai muncul.
Untuk itu, bukalah ventilasi pada rumah kumbung jamur agar proses pertumbuhan
jamur kancing bisa lebih cepat Suhu ruangan untuk tahap pembentukan tubuh buah ini
dijaga antara 16-20°C. Kisaran suhu ini dapat diperoleh dengan bantuan penyiraman
atau pendingin AC, atau dengan membuka pintu dan jendela. Cara lain yang lebih
sederhana yaitu dengan menyimpan balok balok es di dalam ruangan. Perlakuan suhu
rendah ini bertujuan untuk memicu perubahan fisiologis dari pertumbuhan miselium ke
pembentukan tubuh buah (biasanya tiga hari kemudian jamur sudah bisa dipanen).

23

PELUANG
USAHA

Selain dijual sebagai bahan baku mentah,
jamur tiram juga dapat dijual dalam bentuk
produk olahan. Diversifikasi produk olahan
jamur cukup banyak dapat bentuk segar,
kering, kaleng, serta diolah menjadi keripik,
pepes, tumis, dan nugget

24

Jamur Krispi

Peluang bisnis kipik jamur
tiram atau jamur krispi sangat
menjanjikan karena budaya
konsumsi dan kebiasaan
makan atau mencicipi
makanan ringan hampir
digemari oleh setiap orang,
baik itu dari kalangan anak
kecil sampai orang dewasa. Di
samping itu, juga dikarenakan
kebiasaan orang setiap kali
makan selalu disertai dengan
kipik.

Abon Jamur

Usaha abon jamur saat ini belum
begitu banyak yang menggelutinya.
Hampir semua orang dan kalangan
menyukai jenis makanan Abon. Inilah
yang menjadikan alasan mengapa
abon jamur layak untuk dijadikan
usaha.

25

Bakso Jamur

Rasa jamur yang enak, gurih dan kenyal saat
dimakan dinggap mampu untuk menggantikan
daging sapi dalam pengolahan bakso. Telah
banyak kita ketahui jika dalam membuat bakso
biasa menggunakan campuran daging sapi juga
tepung sagu, namun kini banyak masyarakat yang
mulai menggunakan jamur segar segar sebagai
bahan pengganti daging dalam produksi bakso.
Inovasi yang baru ini muncul dikarenakan bahan
jamur pada dasarnya jamur mempunyai tekstur
yang hampir menyerupai dengan daging.
Kreatifitas pelaku usaha bakso jamur ini memang
sangat tepat, cita rasa yang dihasilkan dari olahan
bakso jamur tidak kalah bersaing dengan bakso
sapi pada umumnya. Kemunculan bakso jamur ini
juga mendapat respon sangat positif dari
masyarakat, bakso sehat ini banyak disukai mulai
anak-anak hingga orang tua. Antusias masyarakat
akan bakso jamur cukup tinggi, baik yang
penasaran ingin mencoba rasa bakso berbeda
dan pecinta makanan vegetarian. Tidak sedikit
pula masyarakat yang mulai tertarik dan
mengusung bakso jamur ini menjadi sebuah
peluang usaha yang menjanjikan.

Nasi Jamur

Berbagai jenis makanan saat ini
sangat banyak sekali sehingga kita
dapat memilih jenis makanan yang
paling di sukai. Sajian makanan yang
berasal dari nasi dan jamur membuka
peluang usaha untuk berbisnis jamur
terutama untuk kalangan pelajar.
Peminat yang cukup tinggi menjadikan
nasi jamur saat ini banyak diserbu
oleh berbagai kalangan.

26

Sate Jamur

Pada umumnya daging yang sering diolah menjadi masakan sate yaitu berupa
daging kambing, ayam, kelinci, sapi dan kuda. Namun saat ini sudah ada kreasi
tebaru dari olahan sate yang terbuat dari jamur tiram. Jamur tiram memang bisa
dijadikan masakan sate sehingga memiliki rasa yang nikmat dan lebih menggoda.
Sate jamur tiram dibuat dari bahan utama jamur tiram yang telah kemudian ditusuk
menggunakan bambu serta dibumbui seperti sate pada umumnya dan kemudian
dipanggang. Sate jamur tiram memang cukup bermanfaat bagi tubuh. Hal ini
dikarenakan kandungan gizi pada jamur tiram bila dijadikan sate memang tidak
akan berkurang. Karena pengolahannya dengan cara dipanggang. Selain itu jamur
tiram juga dapat menurunkan kolesterol serta bersifat anti bakteri dan anti tumor.

Cilok Jamur

Cilok bentuknya bulat-bulat seperti bakso, hanya saja berbeda bahan dasarnya. Bisa
juga terdapat telur atau daging cincang di dalamnya, karena terbuat dari bahan
dasar tepung kanji maka cilok jika dimakan rasanya kenyal. Tak hanya disukai oleh
anak-anak, pada zaman modern ini ternyata hampir semua orang menyukai cilok,
seperti para mahasiswa dan orang tua. Tak hanya menjadikan sebagai makanan
ringan yang enak, cilok juga dapat menjadi sebuah peluang usaha.

27

Jamur Konsumsi Siap Saji

Makanan dalam kemasan
kaleng ini merupakan olahan
makanan dari jamur abalone
yang disajikan praktis.

Saat ini, jamur telah menjadi bahan Somay Jamur
dasar pembuatan makanan yang
bervariasi, seperti keripik, sayuran, sop, 28
sate, dan lain sebagainya. Selain itu,
jamur juga dapat dijadikan sebagai
bahan pembuatan siomay. Hal ini
didasarkan pada alasan siomay adalah
jenis makanan yang disukai yang oleh
berbagai kalangan, khususnya kalangan
remaja. Siomay juga tergolongan
makanan yang bergizi dan enak
disantap. Di samping itu, harga siomay
juga tidak terlalu mahal. Dengan adanya
peluang usaha ini akan memanfaatkan
dan meningkatkan hasil olahan jamur
menjadi makanan yang menyehatkan,
lezat, enak, variatif dan banyak diminati
konsumen, sehingga memiliki nilai jual
yang tinggi dan dapat diterima
masyarakat. Serta mewujudkan
usaha/industri rumahan Siomay Jamur
sebagai usaha sampingan pelajar
dengan modal usaha yang tidak terlalu
besar.

Nugget Jamur

Nugget merupakan salah satu produk
pangan berprotein siap saji yang kini
menjadi tren konsumsi pangan
praktis oleh masyarakat. Pada
umumnya nugget dibuat dari protein
hewani. Protein hewani umumnya
mengandung lemak tinggi dan apabila
dikonsumsi berlebihan dapat
berdampak pada meningkatnya resiko
serangan jantung, obesitas, kanker,
dan hipertensi, untuk mengatasi hal
tersebut diperlukan sumber pangan
berprotein alternatif yang baik bagi
kesehatan seperti jamur merang atau
jamur pangan lainnya.

Bakwan Jamur

Peluang menjalankan usaha makanan
dengan menyajikan menu bakwan
jamur tiram sosis ayam memang
sangat menguntungkan sekali untuk
dijalani. Menu bakwan jamur tiram
sosis ayam juga bisa menjadi pilihan
salah satu menu yang disajikan dalam
menjalankan usaha makanan.
Peluang yang menjanjikan bisa dilihat
dari banyak masyarakat yang
menyukai olahan bakwan jamur tiram
sosis ayam. Peminat konsumen yang
semakin lama semakin banyak
menjadikan usaha bakwan jamur
tiram sosis ayam sebagai salah satu
peluang bisnis yang harus Anda
lakukan untuk dikembangkan dalam
usaha.

29

Analisa Pemasaran
Usaha Jamur

Setelah jamur berhasil dipanen dalam kualitas terbaik dan dikemas secara menarik,
kemudian tahap paling penting yaitu proses pemasaran atau penjualan jamur. Jamur
dapat dijual dengan cara dikemas langsung atau diolah menjadi berbagai produk
olahan. Anda bisa meraup keuntungan besar dari bisnis Edible mushroom. Adapun
cara pemasaran jamur bisa dilakukan dengan mudah melalui berbagai cara, antara
lain:

1. Menjual langsung ke konsumen

Cara ini paling mudah dilakukan. Anda 2. Menitipkan di warung
bisa menjual jamur tiram ke lingkungan atau toko sayuran
terdekat terlebih dahulu. Dimulai dari
anggota keluarga, sanak kerabat, Jamur merupakan jenis sayuran yang
tetangga, sahabat, teman, rekan kerja, bisa dijadikan atau diolah jadi sayur
kenalan dan lain sebagainya. Kemudian atau oseng. Seringkali ibu rumah
meminta rekomendasi mereka supaya tangga menjadikan menu jamur sebagai
mempromosikan usaha jamur yang anda makanan favorit keluarga. Karena
jalani. selain memiliki rasa yang enak, jamur
bisa meningkatkan kesehatan tubuh
3. Penjualan online manusia. Sebagai bahan makanan yang
banyak diminati maka untuk
Di tengah kemajuan teknologi memasarkannya anda bisa menitipkan
komunikasi dan informasi, Anda harus jamur tiram di warung atau toko
bisa menyesuaikan usaha jamur tiram sayuran terdekat sistem konsinyasi
anda dengan perkembangan jaman yang atau jual putus.
ada. Sobat bisa menjual jamur tiram
melalui media sosial facebook, olx,
bukalapak, twitter, shoope, instagram,
whatsapp, dan lain sebagainya. Cara
pemasaran Edible mushroom melalui
online terbukti efektif menjaring
sebanyak mungkin pelanggan dari
berbagai daerah di tanah air hingga ke
mancanegara. Sehingga anda bisa
meraup keuntungan dari bisnis Edible
mushroom.

30

Bio Enterpreneur

Kisah Sukses Pengusaha Muda Dari
Bisnis Nugget Jamur

Dalam dunia bisnis ada beberapa strategi yang harus diterapkan untuk mencapai
suatu target kesuksesan, dua diantaranya adalah membuat suatu produk dengan
harga semurah mungkin, atau kedua yaitu dengan membuat produk yang berbeda
dengan produk lain. Ada banyak sekali pengusaha sukses dengan menerapkan dua
strategi tersebut. Khusus dari produk inovasi sudah banyak sekali wirausaha yang
sukses dari strategi ini. Salah satunya adalah pengusaha muda Gracia Puspita
Suciono, pengusaha muda yang berumur 26 tahun ini sukses dengan produk nugget
jamurnya yang dilabeli merk Hiratake Chess Nugget. Yang menjadi inovasi dari nugget
ini adalah bahan dasarnya, yaitu kalau nugget pada umumnya menggunakan bahan
dasar ayam, maka berbeda dengan inovasi yang dilakukan Gracia, yaitu menggunakan
jamur tiram sebagai bahan dasarnya. Dari keterangan yang didapat alasan
menggunakan bahan dasar jamur tiram adalah karena bahan ini lebih sehat dan dapan
dikonsumsi oleh berbagai kalangan bahkan oleh vegetarian. selain tanpa
menggunakan daging nugget ini juga tidak menggunakan pengawet dan tanpa vetsin
sehingga lebih menyehatkan. “Kita memang memproduksi nugget untuk memenuhi
pola hidup sehat. Makanya kami tidak menggunakan pengawet dan vetsin,” kata Gracia
seperti dikutip dari myoyeah, Jumat (19/6/2015).

31

Wanita muda ini memulai bisnis nugget ini sekitar empat tahun lalu yaitu pada tahun
2011, pada awalnya Gracia dibantu sang ibu yang hobi masak ingin membuat suatu
inovasi pada suatu produk makanan agar lebih sehat namun juga enak untuk disantap,
dari beberapa kali melakukan percobaan akhirnya berhasil dibuat nugget dengan
bahan jamur tiram. Dari iseng untuk dimakan sendiri, akhirnya terpikir oleh wanita
muda ini untuk menjual produk makanan tersebut.

Awalnya Gracia memasarkan produknya ini sebagai bisnis sampingan karena waktu itu
masih sebagai karyawan sebuah perusahaan. Pembelinyapun masih seputar kerabat
dekat dan teman - temannya sendiri. Setelah menikah Graciapun memutuskan untuk
berhenti sebagai karyawan kantoran dan dia pun lebih fokus mengembangkan bisnis
ini. Langkah awal yang ditempuh adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi dari
usahanya tersebut. Gracia pun mengangkat beberapa karyawan, sampai saat ini
memiliki 13 karyawan, produksi nugget jamurnya pun mencapai 6 ton perbulan dengan
omset mencapai Rp 100 juta perbulan. Pangsa pasarnya pun semakin melebar pada
awalnya yang hanya dipasarkan di sekitar Jabodetabek , sekarang sudah merambah ke
luar Jawa seperti Pontianak dan Bangka Belitung.

Saat ini Gracia berusaha untuk memasarkan nugget jamur ini sampai ke luar negeri
target awalnya adalah memasarkan ke Singapura dan Malaysia, dan dalam 2 bulan
tersebut dia menargetkan rencana tersebut terealisasi. Dari info yang didapat beberapa
partner distributornya bahkan sudah mengirimkan produk ini sampai Malaysia. Seperti
wirausaha lainnya, menurut cerita dari pengusaha muda ini, usaha yang dirintisnya ini
bukannya tanpa berbagai rintangan pada awalnya, salah satunya sulitnya
mensosialisasikan kepada distributor dan para pelanggannya, terutama mengenai
manfaat kesehatan, tanpa pengawet serta hal mengenai ketahanan produk ini. "
Produk nugget jamur ini sebenarnya bisa disimpan sampai enam bulan lamanya, akan
tetapi harus dengan cara penyimpanan yang benar, yaitu dengan menyimpan nugget
jamur ini di dalam freezer, kalaupun tidak dalam freezer maka masa simpannya akan
pendek" tambah Gracia. Gracia pun menyimpulkan bahwasannya sosialisasi serta
pengertian baik oleh distributor maupun konsumennya menjadi faktor penting dalam
kesuksesanya ini.Sosialisasi dan edukasi mendalam terhadap produk nugget jamur ini
menjadi tantangan tersediri kedepannya ketika pangsa pasarnya sudah mencapai
pasar internasional, namun pengusaha muda ini sangat optimis bisa melakukannya
untuk mengembangkan usahanya.

sumber : www.detik.com

32

Bisnis Jamur Di Era Pandemi

Di era milenium ini semakin banyak orang tertarik berwirausaha. Kini sudah tak asing lagi
melihat kaum milenial berbisnis. Itulah mengapa Infinite 88
menghadirkan entrepreneur muda dalam forum ke-23 ini, dengan tema “Peluang
Budi Daya Jamur dengan Berbagai Kreasi dan Inovasi”. Taufik Hidayat, seorang anak
muda asal Pangalengan, Bandung, Jawa Barat mencoba membudidayakan jamur tiram
bermodal halaman rumah. Tak sedikit kendala yang ia jumpai dalam menjalankan
usahanya, seperti masalah modal dan teknik media tanam. “Kendala yang saya temukan
mengarah pada media tanam, karena saya berasal dari jurusan elektro yang tiba-tiba
harus belajar pertanian,” ujarnya. Meski dalam dua tahun ia banyak menemui kegagalan,
ia pantang menyerah. Kini usahanya memberi hasil baik, tak hanya bagi diri sendiri tetapi
juga orang lain. “Sekarang saya bisa membantu orang lain untuk belajar bertani jamur ini
dalam satu minggu,” tutur alumnus Politeknik Bandung ini. Semula ia melakukan
pemasaran secara door to door. Sekarang, konsumenlah yang mencari produknya.

Peluang usaha jamur juga dilakukan Partini di Semarang. Dia mengolah jamur menjadi
camilan jamur crispy. “Bisnis ini dari berkah corona, karena awalnya saya berbisnis katering
yang saat ini sudah vakum selama enam bulan,” kenang Partini.
Bisnis jamur crispy milik Partini dilakukan dengan cara try and error. Jika jamur crispy pada
umumnya hanya bertahan sehari, tapi miliknya bisa bertahan dua bulan, sehingga bisa
dijual keluar daerah.
Saat memulai bisnis Partini memasarkan produknya pada orang-orang terdekat, seperti
keluarga dan teman. Ia juga memanfaatkan media sosial seperti facebook.
Bisnis serupa juga dilakoni Dede Sutisna dari Kamojang, Garut, Jawa Barat. Dede
memilih jamur sebagai bahan dasar olahan makanannya. “Kami membuka bisnis olahan
makanan jamur yang kami buat menjadi jamur crispy, bakso jamur, dan masih banyak lagi,”
katanya.
Usahanya ini mampu memberikan manfaat bagi orang lain, khususnya para janda dan orang
tua tunggal. Dede mengakui bahwa ia masih menemukan permasalahan terutama terkait
berjualan secara online. “Masih ada ibu-ibu yang kurang pandai bermain media
sosial, sehingga mengeluhkan cara berjualan online,” tutur Dede. (Patricia)

33

Kreatif! Mahasiswa ITS Ini
Eksis di Usaha Sego
Njamoer

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - “Sego Njamoer”, tampilannya mini, dalam sebuah
kemasan yang eksotik. Ini adalah wirausaha yang dibesut mahasiswa ITS, dan kini kian
ekspansi di beberapa kampus dan gerai-gerai umum. Sego Njamoer berawal ide dari
mahasiswa ITS (Institut Teknologi 10 November), yaitu Mahendra Ega, Dega Adi Pratama
dan Rizki Yulianto. Mereka bepfikir sederhana, yaitu menemukan makanan sederhana yang
mengenyangkan, sehat, bernutrisi tinggi dan tidak menguras kantong. Usaha ini bermula
dari mengikut sertakan diri dalam Program Kreativitas Mahasiswa di ITS. Lomba
berkelompok di bidang kewirausahaan yang diadakan Dirjen Dikti untuk mengasah
kreativitas mahasiswa.
Pada mulanya, semua ide berawal lingkungan mahasiswa. Dengan segala aktivitasnya,
mahasiswa dituntut memiliki kondisi kesehatan yang prima untuk menunjang performa dan
prestasi, sehingga dibutuhkan pemenuhan gizi yang baik. Kemudian terinspirasi dengan
konsep praktis ala nasi onigiri dan mobile packaging ala fast food dan berbahan dasar
jamur tiram yang telah terbukti memiliki nilai gizi yang lengkap dan tinggi. “Sudah menjadi
kebiasaan orang Indonesia, apabila belum makan nasi maka mereka belum merasa sudah
makan,” jelas Jaka, sebagai Manajer Sego Njamoer. “Produksi Sego Njamoer ini menjadi
salah satu solusi sebagai tidak teraturnya pola makan konsumen,” tambah Jaka.
Sego Njamoer dibandrol mulai harga Rp 5 ribu untuk sego njamoer reguler dengan ukuran
mini, sedangkan untukukuran jumbo dibandrol Rp 8 ribu. Untuk menu yang paling banyak
diserbu adalah Pentol Njamoer yang dibandrol harga Rp 10 ribu per paket, sedangkan per
biji dibandrol dengan harga Rp 1250. Harga Sego Njamoer ini sudah disesuaikan dengan
kantong mahasiswa alias anak kos-kosan. Sego Njamoer ini memiliki beberapa cabang, di
Surabaya sendiri ada 8 cabang yaitu Kampus UKWMS (UWM), Kampus Stikom, Kampus
UPN, Kampus ITS, Kampus PENS, Kampus Ubaya, Kampus Unair dan Kampus PERBANAS.
Sasaran utama dari Sego Njamoer ini adalah mahasiswa, alasannya karena di kampus tidak
akan kehabisan konsumen melainkan akan bertambah dengan adanya mahasiswa baru.
Sego Njamoer ini berbentuk hati yang sengaja dibentuk dengan cetakan khusus. Nasi putih
yang tengahnya diberi irisan jamur tiram kemudian ditutup dengan nasi putih kembali lalu
dipres dengan cetakan khusus. Packaging yang digunakan pun berbeda dari tampilan
awalnya hanya dibungkus dengan kertas biasa, dan sekarang menggunakan box mini
didesain cantik dengan warna hijau.Bahkan di kemasan itu diberi tulisan; Di sini, Ada doa
petani jamur. (Tari UTM)

34

Daftar Pustaka

Choirul. 2017. Kreatif! Mahasiswa ITS Ini Eksis di Usaha Sego Njamoer.
https://bangsaonline.com/berita/37631/kreatif-mahasiswa-its-ini-eksis-di-usaha-
sego-njamoer?page=2

Desinova N. P. 2010. History of The Study Thrombolytic and Fibrinolytic Enzymes of
Higher Basidiomycetes Mushrooms. International Journal of Medicinal
Mushrooms 12 (3) : 317-326.

Giarta. 2015. Kisah Sukses Pengusaha Muda Dari Bisnis Nugget Jamur.
http://businessarchives.blogspot.com/2015/12/kisah-sukses-pengusaha-muda-
dari-bisnis.html

Jang, M-S., Hee-Yeon P., Hideki U. dan Toshiaki O. 2009. Antioxidative Effects of
Mushroom Flammulina velutipes Extract On Polyunsaturated Oils In Oil-in-Water
Emulsion. Food Sci. Biotechnol 18 (3) : 604- 609.

Hendritomo, H. I. 2010. Jamur Tiram. Lily Publisher, Yogyakarta.
Martin, P.2010. Medicinal Mushrooms A clinical Guide. Mycology Press. UK.
Marzuki, B. M., Tatang S. E. dan Joko K. 2016. Pengaruh Penambahan Berbagai Takaran

Ampas Tahu pada Media Bibit Induk Jagung Terhadap Pertumbuhan Miselium
dan Bobot Bibit Induk Jamur Enoki (Flammulina Velutipes (Curt.:Fr.) Singer.).
Jurnal Pangan 147-152
Nunung. 2001. Pertumbuhan Jamur Tiram. Alumni Bandung.
Patricia. 2020. Bisnis Jamur Di Era Pandemi. https://www.ikaundip.org/readmore/62957-
bisnis-jamur-di-era-pandemi
Putry, F. 2011.Budidaya Jamur Kancing/Champignon (Agaricus Bisporus).
Rahmawati, Nini, Hasanuddin dan Rosmayati. 2016. Budidaya Pengolahan Jamur Merang
(Volvariella volvaceae) dengan Media Limbah Jerami. Jurnal Abdimas Talenta. Vol
01. No 01.
Sinaga, M.S. 2011. Budidaya Jamur Merang. Jakarta: Penebar Swadaya.
Siswanto. 2017. Petunjuk Praktis Budidaya Jamur Kancing Sistem Semi Moderen.
Soenanto, H. 2000. Jamur Tiram. Semarang: Aneka Ilmu
Tang, C., P. Ching-Xin Hoo, Loh Teng-Hern T., P. Pusparajah, Tahir M. K., Learn-Han L.,
Bey-Hing G. dan Kok-Gan C. 2016. Golden Needle Mushroom: A Culinary Medicine
with Evidenced-Based Biological Activities and Health Promoting Properties.
Frontiers in Pharmacology 7 (474).
Tanijogonegoro. 2013. Teknik Dan Cara Budidaya Jamur Kuping
Tutut Furi Kusumaningrum. 2018. Implementasi Convolution Neural Network (CNN).
Untuk Klasifikasi Jamur Konsumsi Di Indonesia Menggunakan Keras Jurusan
Statistika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengeahuan Alam Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta Moderen. Jurusan Agroteknologi. Fakultas Pertanian
Universitas Islam Balitar.
Soenanto. 1999. Jamur Tiram Budi Daya Dan Peluang Usaha. Aneka Ilmu. Semarang.
Soenanto. 1999. Jamur Kuping Budidaya Dan Peluang Usaha. Aneka Ilmu. Semarang.

35

Booklet
Edible Mushroom

Membaca ialah upaya merekuk makna ikhtiar
untuk memahami alam semesta. Itulah mengapa
buku disebut jendela dunia, yang merangsang

pikiran agar terus terbuka

-MATA NAJWA-


Click to View FlipBook Version