The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Terwujudnya peserta Bela Negara CPNS BNPB yang memiliki pengetahuan tentang Bela Negara, Wawasan Kebangsaan, Sistem Pertahanan Semesta, Sejarah Perjuangan Bangsa, Kepemimpinan Berwawasan Bela Negara, Bahaya Narkotika dan Bahaya Terorisme

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by ruswan.bks, 2021-03-23 19:13:10

Pelatihan Bela Negara CPNS BNPB TA. 2021

Terwujudnya peserta Bela Negara CPNS BNPB yang memiliki pengetahuan tentang Bela Negara, Wawasan Kebangsaan, Sistem Pertahanan Semesta, Sejarah Perjuangan Bangsa, Kepemimpinan Berwawasan Bela Negara, Bahaya Narkotika dan Bahaya Terorisme

Keywords: Bela Negara,Wawasan Kebangsaan,Sejarah Perjuangan Bangsa

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

1

PELAPORAN BELA NEGARA BAGI CPNS BNPB TA. 2021 DI PUSAT PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN BELA NEGARA KEMENTERIAN PERTAHANAN RI

Pengarah
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Penanggulangan Bencana

Penulis
Roswanto, SE, MM

Kontributor
Theodora Eva, Anita Puspitasari, Budi Prastyanto, Cepi Firmansyah.

Design Cover
Rivaldy Wijaya Pratama, S. Kom

Foto Dokumentasi
Rivaldy Wijaya Pratama, S. Kom
Budi Prastyanto

Diterbitkan oleh
Pusat Pendidikan dan Pelatihan BNPB
Kawasan Indonesia Peace dan Security Center (IPSC)
Sentul, Bogor, Jawa Barat

ISBN .........................................
Hak Cipta @2021

Hak Cipta dilindungi Undang – Undang. Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi karya
tulis penelitian ilmiah tanpa izin penulis dan penerbit.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

2

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.WB

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta.
20219.

Terima kasih saya ucapkan kepada Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Penanggulangan Bencana yang telah membantu kami baik secara moral maupun materi. Terima
kasih juga saya ucapkan kepada teman teman seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019 yang kami buat
ini masih jauh dari kata sempurna baik segi penyusunan, bahasam maupun penulisannya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik di masa mendatang.

Semoga laporan Bela Negara Bagi CPNS BNPB ini bisa menambah wawasan para
pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Rumpin, 19 Februari 2020

Penulis.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

3

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 3
Daftar Isi 4
Lampiran 61

Bab I Pendahuluan 5
1.1 Latar Belakang 6
`Bab II 1.2 Dasar Hukum dan Peraturan Tentang Wajib Bela Negara 6
Bab III 1.3 Tujuan dan Sasaran Pelatihan 7
1.4 Kompetensi Pelatihan 7
Bab IV 1.5 Tempat Penyelenggaraan 7
Bab V 1.6 Jadwal Pelatihan Bela Negara 10
Bab VI 1.7 Jumlah Peserta Pelatihan 13
Bab V 1.8 Peserta yang mengikuti pelatihan secara Visual Blended 13
1.9 Penyelenggaraan 14
1.10 Pengajar Pelatihan/Widyaiswara/Instruktur
15
Struktur Kruikulum, Mata Pelatihan dan Ringkas 15
Materi 16
A Struktur Kurikulum
B Mata Pelatihan 17
C Jumlah dan Pembelajaran 18
Proses Pelaksanaan Pelatihan Bela Negara 19
A Registrasi Peserta 20
B Pengenalan Daerah Latihan 29
C Pretest 36
D Pembelajaran Hari Ke 1 44
E Pembelajaran Hari Ke 2 51
F Pembelajaran Hari Ke 3
G Pembelajaran Hari Ke 4 55
H Pembelajaran Hari Ke 5 55
Peserta 55
A Persyaratan Peserta 55
B Ketentuan Peserta
C Anggaran 56
D Kualifikasi Keluaran 56
Tenaga Kediklatan
A Tenaga Pendidik 57
B Bimbingan dan Pengasuh 57
Fasilitas Pelatihan 59
A Fasilitas
B Evaluasi
Kesimpulan

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

4

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundang dan petinggi
suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari
suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksitensi negara tersebut.

Setiap masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dalam masalah pembelaan negara.
Hal tersebut merupakan perwujudan kecintaan warga negara pada tanah air yang sudah
memberikan kehidupan padanya. Hal ini terjadi sejak seseorang lahir, tumbuh dewasa serta
dalam upaya mencari penghidupan.

Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan fisik
atau agresi dari pihak yang mengancam keberadaan negera tersebut, sedangkan secara non
fisik konsep ini diartikan sebagai upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa
dan Negara, baik melalui pendidikan, moral, social maupun peningkatan kesejahteraan
orang – orang yang menyusun bangsa tersebut.

Dalam pelaksanaan pembelaan Negara, seorang warga bias melakukannya baik secara fisik
maupun non fisik. Pembelaan Negara secara fisik diantaranya dengan Cara perjuangan
mengangkat sejata apabila ada serangan dari Negara asing terhadap kedaulatan bangsa.

Pengertian bela Negara Indonesia

Bela Negara adalah sikap dan prilaku warga Negara yang dijiwai oleh kecintaanya kepada
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang
Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan Negara yang seutuhnya.

Tiap – tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan Negara dan
syarat – syarat tentang pembelaan diatur dengan undang – undang. Kesadaran bela Negara
itu hakikatnya kesediaan berbakti pada Negara dan kesediaan berkorban membela Negara.
Spectrum bela Negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras.
Mulai dari hubungan baik sesame warga Negara sampai bersama – Sama menangkal
ancaman nyata musuh bersenjata. Tercangkup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat
yang terbaik bagi bangsa dan Negara.

Dengan melaksanakan kewajiban bela Negara tersebut, merupakan bukti dan proses bagi
seluruh warga Negara untuk menunjukkan kesediaan mereka dalam berbakti pada nusa dan
bangsa, serta kesadaraan untuk mengorbankan diri guna membela Negara. Pemahaman bela
Negara itu sendiri demikian luas, mulai dari pemahaman yang halus hingga keras.

Diantaranya dimulai dengan terbinanya hubungan baik antara sesame warga Negara hingga
proses kerjasama untuk menghadapi ancaman dari pihak asing secara nyata. Hal ini

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

5

merupakan sebuah bukti adanya rasa nasionalisme yang diejawantahkan ke dalam sebuah
sikap dan perilaku warga Negara dalam posisinya sebagai warga Negara. Didalam konsep
pembelaan Negara, terdapat falsafah mengenai Cara bersikap dan bertindak yang terbaik
untuk Negara dan bangsa.

Untuk itu, Pusdiklat Penanggulangan Bencana BNPB RI bekerjasama dengan Pusdiklat Bela
Negara Kemhan RI menyelenggarakan Pelatihan Bela Negara bagi CPNS Ta. 2019 BNPB
dengan tujuan Peserta CPNS BNPB dapat memiliki sikap dan perilaku yang berkepribadian
Pancasila, semangat cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, kerelaan berkorban
demi bangsa dan Negara serta memiliki kemampuan awal bela Negara yang tangguh untuk
dapat ditumbuh kembangkan dalam kehidupan sehari – hari di lingkungan pekerjaan.

1.2. Dasar Hukum dan Peraturan tentang Wajib Bela Negara:

 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Pedoman Pembinaan Kesadaraan Bela Negara;

 Peraturan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2017 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertahanan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 444);

 Peraturan Kabadiklat Kemhan Nomor 02 Tahun 2017 tentang Mekanisme
Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan/Kursus di Lingkungan Badiklat Kemhan;

 Keputusan Kabadiklat Kemhan Nomor : KEP/1100/X/2010 tanggal 6 Oktober 2010
tentang Pedoman Pembinaan Kurikulum Diklat/Kursus di Lingkungan Badiklat Kemhan;

 Keputusan Kabadiklat Kemhan Nomor: KEP/709/XII/2018 tanggal 9 Desember 2018
tentang Program Kerja dan Anggaran Badiklat Kemhan TA. 2019;

 Keputusan Kabadiklat Kemhan Nomor: KEP/714/XII/2018 tanggal 28 Desember 2018
tentang Program Kerja dan Anggaran Pusdiklat Bela Negara Badiklat Kemhan TA. 2019

 MOU Pusdiklat PB dengan Pusdiklat Bela Negara Nomor:66/BNPB/III/2016 tanggal
11/3/2016

1.3. Tujuan dan Sasaran Pelatihan
Tujuan Bela Negara bagi Calon Pegawai Negeri Sipil BNPB Ta. 2019
 Terwujudnya peserta Pelatihan Bela Negara bagi CPNS BNPB yang memiliki
pengetahuan tentang bela Negara, wawasan kebangsaan (empat konsesus dasar bangsa),
sistim pertahanan semesta, sejarah perjuangan bangsa, kepemimpinan berwawasan bela
Negara, bahaya narkoba dan penanggulangannya, bahaya terorisme dan radikalisme serta
penanggulangannya;
 Terwujudnya peserta Pelatihan Bela Negara bagi CPNS BNPB yang memiliki
pengetahuan dan sikap perilaku tentang cinta air, kesadaran berbangsa dan bernegara,
setia kepada Pancasila sebagai ideology Negara serta rela berkorban untuk bangsa dan
Negara serta memiliki kemampuan awal bela Negara;
 Terwujudnya peserta Pelatihan Bela Negara bagi CPNS BNPB yang memiliki
kemampuan dasar bela Negara yang dapat bekerja sama dalam berkelompok baris
berbaris, keprotololan, kewaspadaan dini, berinteraksi di alam terbuka menyampaikan
berita dalam keadaan darurat yang berintegrasi dalam komitmen bela Negara melalui
kegiatan api semangat bela Negara.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

6

Sasaran Pelatihan
Mengerti pengetahuan tentang pengantar bela Negara, pengetahuan tentang wawasan
kebangsaan (empat konsesus dasar bangsa), pengetahuan tentang sistim pertahanan semesta
(Sishanta), pengetahuan tentang sejarah perjuangan bangsa, pengetahuan tentang
kepemimpinan berwawasan bela Negara, pengetahuan tentang bahaya narkoba dan
penanggulangan, pengetahuan tentang bahaya terorisme dan radikalisme serta
penangulangganya.

1.4. Kompetensi Pelatihan
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti Pelatihan Bela Negara ini diharapkan Peserta CPNS BNPB memiliki
sikap dan perilaku yang berkepribadian Pancasila, semangat cinta tanah air, kesadaran
berbangsa, kerelaan berkorban demi bangsa dan Negara, serta memiliki kemampuan awal
bela Negara yang tangguh untuk dapat ditumbuh kembangkan dalam kehidupan sehari – hari
di lingkungan pekerjaan.

1.5. Tempat Penyelenggaraan
Penyelenggaraan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019 bertempat di Pusdiklat
Bela Negara Kemhan RI yang beralamat di Unnamed Red, Cibodas, Kec. Rumpin, Bogor,
Jawa Barat 16350

1.6. Jadwal Pelatihan Bela Negara

HARI/ PUKUL KEGIATAN PETUGAS KET
TGL
2 3 4 5
1 Registrasi Peserta
Minggu, 09.00 – 12.00 Penyerahan Adm Pelatih Kantor BNPB
14 Februari
2021 12.00 – 13.00 Isi Form Tim Medis BNPB Lapangan
13.00 – 16.00 Rapid Test Lapangan
Senin, 16.00 – 17.00 Bagi Kaporlap Pelatih
15 Februari 17.00 – 17.30 Pengorganisasian Mess
2021 17.30 – 18.00 Pelatih Lapangan
18.00 – 19.00 Ishoma Pelatih Mess & Ruang
19.00 – 19.30 Pergeseran Pasukan Pelatih
19.30 – 20.30 Pengenalan Daerah Latihan Pelatih Makan
Pelatih Ruang Kelas
20.30 Pengenalan PUD Ruang Kelas
Penurunan Bendera Evkat
04.00 – 05.00 Pelatih Mess
05.00 – 05.30 Ishoma Pelatih
05.30 – 06.15 Mess
Pree Test Pelatih Lapangan
Bimbingan Pengasuhan (Bimsuh) Pelatih Lapangan
Pelatih
Istirahat Malam

Bangun Pagi dan Sholat Subuh
Senam Pagi

Penaikan Bendera

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

7

HARI/ PUKUL KEGIATAN PETUGAS KET
TGL
2 3 4 5
1 06.15 – 06.45 Makan Pagi Pelatih Ruang Makan
06.45 – 07.15 Peraturan Baris Berbaris & Keprotokolan Pelatih
Selasa, 07.15 – 07.45 Apel Pagi Pelatih Lapangan
16 Februari 07.45 – 08.30 Gladi Upacara Pembukaan Pelatih dan Panitia Lapangan
2021 08.30 – 09.00 Persiapan Upacara Pembukaan Pelatih dan Panitia Lapangan
09.00 – 10.00 Upacara Pembukaan Pelatih dan Panitia Lapangan
10.00 – 10.30 Pelatih Lapangan
10.30 – 12.00 Istirahat Kabadiklat Kemhan Ruang Kelas
Jam Pimpinan Cad. Kapusdiklat Bela Ruang Kelas
12.00 – 13.00 Negara
Ishoma Pelatih Mess & Ruang
13.00 – 14.30 Makan
Pengantar Bela Negara Widya Iswara Pusdiklat
14.30 – 1 6.00 Belneg Ruang Kelas
16.00 – 16.30 Nilai-Nilai Dasar Bela Negara
16.30 – 17.15 Istirahat Pusdiklat Belneg Ruang Kelas
17.15 – 18.00 Pelatih Ruang Kelas
18.00 – 19.00 Nilai-Nilai Dasar Bela Negara Ruang Kelas
Penurunan Bendera Pusdiklat Belneg
19.00 – 19.45 Ishoma Pelatih Lapangan
19.45 Pelatih Mess& Ruang

04.00 – 05.00 Belajar Mandiri Pelatih Makan
05.00 – 05.30 Istirahat Malam Pelatih Ruang Kelas
05.30 – 06.15
06.15 – 06.45 Bangun Pagi dan Sholat Subuh Pelatih Mess
06.45 – 07.15 Senam Pagi Pelatih
07.15 – 07.45 Pelatih Mess
07.45 – 09.15 Penaikan Bendera Pelatih Lapangan
Makan Pagi Pelatih Lapangan
09.15 – 09.45 Pelatih Ruang Makan
09.45 – 10.30 Peraturan Baris Berbaris & Keprotokolan Widya Iswara Pusdiklat Lapangan
Apel Pagi Belneg Lapangan
10.30 – 12.00 Ruang Kelas
Pengetahuan tentang Wawasan Pelatih
12.00 – 13.00 Kebangsaan (Empat Konsensus Dasar Widya Iswara Pusdiklat Ruang Kelas
Ruang Kelas
13.00 – 14.30 Bangsa) Belneg
Istirahat Ruang Kelas
14.30 – 16.00 Pengetahuan tentang Wawasan Widya Iswara Pusdiklat
Kebangsaan (Empat Konsensus Dasar Belneg Mess& Ruang
16.00 – 1 6.30 Bangsa) Pelatih Makan
16.30 – 17.15 Pengetahuan tentang Sistem Pertahanan
Semesta (Sishanta) Widya Iswara Pusdiklat Ruang Kelas
17.15 – 18.00 Ishoma Belneg
18.00 – 19.00 Ruang Kelas
Pengetahuan tentang Sejarah Perjuangan Widyaiswara Pusdiklat
Bangsa Belneg Ruang Kelas
Pelatih Ruang Kelas
Pengetahuan tentang Kepemimpinan
Berwawasan Bela Negara Widya Iswara Pusdiklat Lapangan
Istirahat Belneg Mess & Ruang
Pelatih
Pengetahuan tentang Kepemimpinan Pelatih
Berwawasan Bela Negara
Penurunan Bendera
Ishoma

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

8

HARI/ PUKUL KEGIATAN PETUGAS KET
TGL
2 3 4 5
1 Makan
Rabu, 19.00 – 19.45 Belajar Mandiri Pelatih Ruang Kelas
17 Februari 19.45 Istirahat Malam Pelatih Mess
2021
04.00 – 05.00 Bangun Pagi dan Sholat Subuh Pelatih Mess
Kamis, 05.00 – 05.30 Senam Pagi Pelatih Lapangan
18 Februari 05.30 – 06.15 Pelatih Lapangan
2021 06.15 – 06.45 Penaikan Bendera Pelatih Ruang Makan
06.45 – 07.15 Makan Pagi Pelatih Lapangan
07.15 – 07.45 Pelatih Lapangan
07.45 – 09.15 Peraturan Baris Berbaris & Keprotokolan Widya Iswara Pusdiklat Ruang Kelas
Apel Pagi Belneg
09.15 – 09.45 Pelatih Ruang Kelas
09.45 – 10.30 Kewaspadaan Dini Widya Iswara Pusdiklat Ruang Kelas
Belneg
10.30 – 12.00 Istirahat BNN Ruang Kelas
Kewaspadaan Dini
12.00 – 13.00 Pelatih Mess& Ruang
Pengetahuan tentang Bahaya Narkoba Makan
13.00 – 13.45 dan Penanggulangannya BNN
Ishoma Ruang Kelas
13.45 – 16.00 BNPT
Pengetahuan tentang Bahaya Narkoba Ruang Kelas
16.00 – 16.30 dan Penanggulangannya Pelatih
16.30 – 17.15 Pelatih Ruang Kelas
17.15 – 18.00 Pengetahuan tentang Bahaya Terorisme Pelatih Ruang Kelas
18.00 – 19.00 dan Radikalisme serta Pelatih
Penanggulangannya Lapangan
19.00 – 19.45 Istirahat Pelatih Mess& Ruang
19.45 Bimsuh Pelatih
Penurunan Bendera Makan
04.00 – 05.00 Ishoma Pelatih Ruang Kelas
05.00 – 05.30 Pelatih
05.30 – 06.15 Belajar Mandiri Pelatih Mess
06.15 – 06.45 Istirahat Malam Pelatih
06.45 – 07.15 Pelatih Mess
07.15 – 07.45 Bangun Pagi dan Sholat Subuh Pelatih Lapangan
07.45 – 09.15 Senam Pagi Tim Widya Iswara Lapangan
Pusdiklat Belneg Ruang Makan
09.15 – 09.45 Penaikan Bendera Pelatih Lapangan
09.45 – 12.00 Makan Pagi Tim Widya Iswara Lapangan
Pusdiklat Belneg Lapangan
12.00 – 13.00 Peraturan Baris Berbaris & Keprotokolan Pelatih
Apel Pagi Ruang Kelas
13.00 – 13.45 Evkat Lapangan
13.45 – 16.00 Keterampilan Bela Negara (Outbound) Pelatih
16.00 – 16.30 Pelatih Mess & Ruang
16.30 – 17.15 Istirahat Pelatih Makan
Keterampilan Bela Negara (Outbound)
Ruang Kelas
Ishoma Ruang Kelas
Ruang Kelas
Post Test Ruang Kelas
Bimsuh
Istirahat
Bimsuh

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

9

HARI/ PUKUL KEGIATAN PETUGAS KET
TGL
2 3 4 5
1 17.15 – 18.00 Penurunan Bendera Pelatih Lapangan
18.00 – 19.00 Pelatih Mess& Ruang
Jumat, Ishoma
19 Februari 19.00 – 22.00 Koordinator Pelatih Makan
2021 22.00 – 23.00 Caraka Malam Koordinator Pelatih Lapangan
Api Semangat Bela Negara (ASBN) Lapangan
23.00 Pelatih
Istirahat Malam Mess
04.00 – 05.00 Pelatih
Bangun Pagi dan Sholat Subuh Mess
Pelatih
05.00 – 05.30 Senam Pagi Pelatih Lapangan
05.30 – 06.15 Penaikan Bendera Pelatih Lapangan
06.15 – 06.45 Pelatih Ruang Makan
06.45 – 0 7.00 Makan Pagi Pelatih Lapangan
07.00 – 07.15 Peraturan Baris Berbaris & Keprotokolan Evkat Lapangan
07.15 – 07.30 Pelatih dan Panitia Lapangan
07.30 – 07.45 Apel Pagi Pelatih dan Panitia Lapangan
07.45 – 08.00 Monev Pelatih dan Panitia Lapangan
08.00 – 09.00 Pelatih Lapangan
09.00 – 09.30 Gladi Upacara Penutupan Pelatih Taman NKRI
09.30 – 10.00 Persiapan Upacara Penutupan Pelatih Lapangan
10.00 – 12.00 Lapangan
Upacara Penutupan
Foto Bersama

Persiapan Pergeseran Peserta
Pergeseran Peserta

1.7. Jumlah Peserta Pelatihan
Peserta Pelatihan Bela Negara bagi CPNS BNPB berjumlah 92 orang yang terdiri dari:
a) Putra (51)
b) Putri (41)

NO NAMA LENGKAP NIP PANGKAT JABATAN
GOL. RUANG
1 Abdussalam Askaruddin, S.Ak. 199401032020121012 Penata Muda (III/a) Analis Keuangan
2 Adhitya Suwendar, S.M. 199205172020121005 Penata Muda (III/a) Penyusun Kebutuhan Barang
Inventaris
3 Agung Fenandri Putra Pratama, 198702142020121002 Penata Muda (III/a) Analis Bencana
S.Kom.
199610092020121006 Penata Muda (III/a) Analis Perencanaan Strategis
4 Agung Setyo Budi, S.I.A. 199012062020121005
198602082020121003 Penata Muda (III/a) Analis Perencanaan
5 Agung Wibawa, S.E. 199608272020121005 Penata Muda (III/a) Analis Perbendaharaan
6 Akhmad Reza Mubarok, S.E. 198509272020121003 Penata Muda (III/a) Analis Bencana
7 Aldila Aminudin, S.Sos. 199011102020121010 Penata Muda (III/a) Analis Kemitraan
8 Alfan Ardianto, S.Sos. 199506012020121007 Penata Muda (III/a) Analis Bencana
9 Ali Aji Penata Muda (III/a) Analis Tata Ruang
10 Alif Vaiz Wardana, S.T.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

10

NO NAMA LENGKAP NIP PANGKAT JABATAN
199512152020121009 GOL. RUANG
11 Ammar Farras Sabila, S.Psi. 198907152020121007 Penata Muda (III/a) Analis Bencana
12 Andi Rahmat, S.E. Penata Muda (III/a) Analis Tindak Lanjut
199306182020122011 Laporan Hasil Pemeriksaan
13 Annisa Amalia, S.Kesos. 199504092020122013 Penata Muda (III/a) Penyuluh Bencana
14 Aprilia Sugiantini, S.H. 199505062020122019 Penata Muda (III/a) Analis Bencana
15 Auliya Setianti Wahyuani, Penata Muda (III/a) Analis Sistem Informasi Dan
199405142020121008 Jaringan
S.Kom. 199408182020121006 Penata Muda (III/a) Analis Perbendaharaan
16 Azharuddin, S.E. Penata Muda (III/a)
Analis Pengembangan
17 Bayu Agus Tri Tunggal, S.Ars. Penata Muda (III/a) Infrastruktur
Analis Pemberdayaan
18 Bintang Bhagaskara, S.Psi. 199705142020121007 Penata Muda (III/a) Masyarakat
Penata Muda (III/a) Analis Bencana
19 Devise Yulia Sari, S.Sos 198507162020122004 Analis Pemberdayaan
20 Diah Budiarti, S.Psi 199708092020122008 Penata Muda (III/a) Masyarakat
Penata Muda (III/a) Analis Bencana
21 Didik Kurniawan, S.Kom 199210292020121008 Analis Kerjasama Luar
22 Ditto Rizki Samudra, S.Hub.Int 199410062020121008 Penata Muda (III/a) Negeri

23 Dorit Freegart Hamsah Alim, 198805022020121006 Penata Muda (III/a) Analis Bencana
S.M. Penata Muda (III/a)
Penata Muda (III/a) Analis Bencana
24 Enti Ruwahita, S.E 199601182020122011 Penata Muda (III/a) Analis Hukum
Penata Muda (III/a) Analis Kelembagaan
25 Fahmi Virgiandani, S.H. 199008302020121006 Penata Muda (III/a) Penyuluh Bencana
Penata Muda (III/a) Analis Bencana
26 Faiz Damayanti, S.Sos. 199408172020122013 Analis Perencanaan
Penata Muda (III/a) Analis Kelembagaan
27 Fiki Hari Nugraha, S.Kesos 199408172020121010 Penata Muda (III/a) Masyarakat
Penata Muda (III/a)
28 Galuh Adnindya, S.Psi. 199204012020122015 Analis Keuangan
Penata Muda (III/a) Analis Bencana
29 Gangga Pamadya Bagaskara, S.M. 199602222019011001 Penata Muda (III/a) Analis Pengembangan
Penata Muda (III/a) Infrastruktur
30 Gerry Faiz Pratama, S.I.P. 199303252020121007 Penata Muda (III/a)
Penata Muda (III/a) Analis Kemitraan
31 Golda Kusuma Akbar Sihite, S.E. 198807012020122008 Penata Muda (III/a) Analis Kemitraan
Penata Muda (III/a) Analis Kelembagaan
32 Hamzah Sabtian Sitorus, S.T. 199305222020121006 Analis Bencana
Analis Data Dan Informasi
33 Himmah Qudsiyyah, S.T 199408092020122009
Analis Perbendaharaan
34 Indah Sakina Kasanti, S.E 199509192020122009
Analis Bencana
35 Irena Rahmawati, S.Sos 198507012020122002

36 Ishak Norman Pangihutan, S.Ap 199105132020121018

37 Jazmi Adlan Bohari, S.H. 199401012020121011
38 Kartika Puji Pangesti, S.Kom. 198604262020122006

39 Loka Sa'Id Alchudriy, S.E 199406272020121010

40 Mikel Faklin, S.T. 199606232020122010

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

11

NO NAMA LENGKAP NIP PANGKAT JABATAN
198805132020121004 GOL. RUANG
41 Moch Rosadi Sampurno, S.E. 199605022020121013 Penata Muda (III/a) Analis Bencana
42 Mochammad Hardian Meilana, Penata Muda (III/a) Analis Rancangan Naskah
198503242020122004 Perjanjian
S.H.Int. Penata Muda (III/a)
Analis Tindak Lanjut
43 Mona Regis Renggani, S.E. Penata Muda (III/a) Laporan Hasil Pemeriksaan

44 Muhamad Aprisky Auliyah, 199404162020121010 Penata Muda (III/a) Analis Sistem Informasi dan
S.Kom Jaringan
Penata Muda (III/a)
45 Muhammad Fajri Setia Trianto, 199606072020121008 Penata Muda (III/a) Analis Bencana
S.E. Penata Muda (III/a)
Analis Perencanaan Strategis
46 Muhammad Kahfi Arashi, S.Sos. 199603222020121009 Penata Muda (III/a)
Penata Muda (III/a) Analis Bencana
47 Nadya Devina Zharfan, S.Ars. 199508082020122009 Penata Muda (III/a) Analis Kurikulum Dan
48 Nur'Anisa, S.Pd. 199701262020122012 Pembelajaran
Penata Muda (III/a) Analis Perbendaharaan
49 Nurhayati Hilda Arista, S.E. 199306052020122014 Penata Muda (III/a)
Penata Muda (III/a) Analis Bencana
50 Nurhayati Nahar, S.Psi 199412112020122013 Penata Muda (III/a) Analis Bencana
Penata Muda (III/a)
51 Orizon Africanus Andriano 198806242020121003 Penata Muda (III/a) Analis Bencana
Auparay, Se Penata Muda (III/a) Analis Bencana
Analis Data Dan Informasi
52 Puri Puspa Damayanti, S.Mat 199601112020122006 Penata Muda (III/a) Analis Bencana
Penata Muda (III/a) Analis Hukum
53 Qurrata A'Ini, S.T. 199301132020122005 Penata Muda (III/a) Analis Bencana
Analis Peraturan Perundang-
54 Ratih Ayu Permata, S.Kom 199504302020122011 Penata Muda (III/a) Undangan dan Rancangan
Peraturan Perundang-
55 Ria Nindiani Kurnia, S.Kom 198703072020122007 Penata Muda (III/a) Undangan

56 Sri Mulyani, S.H. 199005202020122006 Penata Muda (III/a) Analis Permasalahan Hukum
Pengatur (II/c)
57 Tiurma Wansyahalinda Lubis, S.T 198606262020122008 Pengatur (II/c) Analis Bencana

58 Wahyu Albadat, S.H 199006262020121005 Pengatur (II/c) Analis Pengembangan
Infrastruktur
59 Waldi Khairi Indika, S.H 198805022020121005
Analis Kelembagaan
60 Wingga Wahyu Ramadhan, S.Ant 199412302020121007 Masyarakat
Analis Rancangan Naskah
61 Wisnu Erlangga, S.T. 199406082020121005 Perjanjian
Analis Bencana
62 Yessica, S.IP. 199208022020122017 Pengelola Database

63 Yudhistira Wirya Saputra, S.H 198810072020121005 Pengelola Media Center Dan
Kemitraan Media
64 Yusuf Bagaskoro, S.T. 199512022020121010 Pengelola Database

65 Afifa Nomita Dewi, A.Md.Kom. 199807302020122005

66 Alya Faradilla, A.Md.I.Kom. 199804142020122005

67 Anisa Latifah, A.Md. 199411102020122011

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

12

NO NAMA LENGKAP NIP PANGKAT JABATAN
GOL. RUANG
68 Anisya Intan Pandini, A.Md.A.B. 199709272020122020 Pengatur (II/c) Pengelola Penyelenggaraan
Diklat
69 Anisya Savania Safira, A.Md 199707012020122017 Pengatur (II/c) Sekretaris
199004012020121007 Pengatur (II/c) Pengelola Media Cetak
70 Apri Setiawan, Amd 199108182020122015 Pengatur (II/c) Pengelola Database
199511162020121009 Pengatur (II/c) Pengelola Database
71 Divika Namastute, A.Md.Kom 199501162020122015 Pengatur (II/c) Verifikator Keuangan
198801302020121004 Pengatur (II/c) Pengelola Database
72 Eko Wahyudi, A.Md
199402032020121010 Pengatur (II/c) Pengelola Database
73 Faiza Anreza, A.Md 199606132020121010 Pengatur (II/c) Pranata Bencana

74 Fajar Fariyanto Hidayat, 199607122020122017 Pengatur (II/c) Pranata Barang Dan Jasa
A.Md.Kom
Pengatur (II/c) Pengelola Database
75 Firman Habiebil, A.Md.
Pengatur (II/c) Pengelola Database
76 Ikhsan Badriawan Maradona, Pengatur (II/c) Pengelola Database
A.Md Pengatur (II/c) Verifikator Keuangan
Pengatur (II/c) Pengelola Database
77 Indriawati Nafiatul Tadqiroh, Pengatur (II/c) Arsiparis Terampil
A.Md. Ak.
Pengatur (II/c) Pengelola Database
78 Intan Palupi Dwi Nugrahani, 199505312020122008 Pengatur (II/c) Pengelola Database
A.Md. Pengatur (II/c) Pengelola Database
Pengatur (II/c) Pengelola Database
79 Muhammad Aripin, A.Md.Kom. 199409042020121006 Pengatur (II/c) Pengelola Database
Pengatur (II/c) Pranata Barang Dan Jasa
80 Posma Ricky Siregar, A.Md 198611162020121004 Pengatur (II/c) Pranata Bencana

81 Praditya Muftiadhi, A.Md. 198910252020121003 Pengatur (II/c) Pengelola Database
Pengatur (II/c) Pranata Barang dan Jasa
82 Priyoga Ahmad Ridwanto, A.Md 199503092020121008

83 Putri Anisah Fitriani, 199612152019122001
A.Md.M.I.D.,S.I.Pust.

84 Reza Azis 198710182020121004
85 Rizqitha Maula, A.Md 199805052020122008
86 Sandi Prasetyo, A.Md 198811172020121004
87 Teguh Setiawan, A.Md 199005082020121003
88 Tina Meilina, Amd.Kom 199105172020122018
89 Wardina Janani, A.Md.A.P.S. 199609072020122015

90 Wiendy Evanisepti Yusuf, A.Md 199709282020122009

91 Yoan Cantika, A.Md. 199701052020122009
92 Yoga Putra Pratama, A.Md.Ak. 199708282020121010

1.8.Peserta yang mengikuti Pelatihan secara Visual Blended
Sejumlah 4 peserta dari 92 orang yang mengikuti pelatihan ini disebabkan :
1) Pasca melahirkan; (2)
2) Pasca perawatan medis (1 Tipes)
3) Terindekteksi Covid – 19 (1)

1.9. Penyelenggaraan

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

13

Pusdiklat Penanggulangan Bencana bekerjasama dengan Pusdiklat Bela Negara Kemhan RI
Tahun Anggaran 2021.

1.10. Pengajar Pelatihan/ Widyaiswara/Instruktur
 Pusdiklat Bela Negara Kemhan RI (Widyaiswara & Instruktur)
 Badan Narkotika Nasional (Widyaiswara)
 Badan Nasional Penanggulangan Teroris (Instruktur)

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

14

BAB II
STRUKTUR KURIKULUM, MATA PELATIHAN DAN RINGKAS MATERI

A. Struktur Kurikulum

Untuk mencapai kompetensi diatas Pelatihan Bela Negara bagi CPNS BNPB, struktur kurikulum yang
digunakan terdiri dari tiga kelompok materi, yaitu Umum, Inti, dan Pendukung.
1. Kelompok Materi Umum

Materi Umum ditunjukan untuk membekali peserta CPNS BNPB denan kemampuan memahami
tentang Kebijakan Nasional tentang Rencana Aksi Nasional Bela Negara, serta ditambah dengan
materi yang dikembangkan dari kompetensi khusus dari masing – masing Kementerian Lembaga;
2. Kelompok Materi Inti
Materi ini membekali peserta CPNS BNPB dengan kemampuan memahami, memaknai, dan
menerapkan nilai – nilai Dasar Bela Negara, Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara, Konsepsi
Kebangsaan, Integritas Moral, etika dan supermasi hukum, Kearifan dan Keunggulan Lokal untuk
Kesejahteraan
3. Kelompok Materi Pendukung
Materi Pendukung membekali peserta CPNS BNPB dengan kemampuan Dinamika Kelompok,
Dinamika Global yang mempengaruhi Bela Negara dan Evaluasi Subtansi serta Evaluasi Rencana
Tindak Lanjut.

B. Mata Pelatihan
Bidang Studi Dasar
1) Pengantar bela Negara;
2) Pengetahuan tentang Wawasan kebangsaan (empat konsesus dasar bangsa)
3) Pengetahuan tentang Sistim pertahanan semesta (Sishanta);
4) Pengetahuan tentang Sejarah Perjuangan Bangsa;
5) Pengetahuan tentang Kepemimpinan berwawasan bela Negara;
6) Pengetahuan tentang Bahaya Narkoba dan Penanggulangnya;
7) Pengetahuan tentang Bahaya Terorisme dan Radikalisme serta penanggulangannya;
Bidang Studi Inti
A. SBS. Nilai – Nilai Dasar Bela Negara;
1) Cinta tanah air;
2) Kesadaran berbangsa dan bernegara;
3) Setia kepada Pancasila sebagai ideology Negara;
4) Rela berkorban untuk bangsa dan Negara;
5) Kemampuan awal bela Negara;
B. SBB. Keteremapilan Dasar Bela Negara
1) Peraturan baris berbaris;
2) Peraturan keprotokolan;
3) Kewaspadaan dini;
4) Keterampilan bela Negara/Outbound;
5) Caraka malam;
6) Api semangat bela Negara

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

15

Bidang Studi Pendukung
1) Muatan local/Jam Pimpinan;
2) Bimbingan dan Pengasuhan;
3) Upacara pembukaan/Penutupan.

C. Jumlah Jam Pembelajaran
Sesuai dengan tujuan dan sasaran yang Akan dicapai, maka pembelajaran yang digunakan pada
Pelatihan Bela Negara bagi CPNS BNPB adalah pendekatan pembelajaran Andragogi dengan jumlah
jam pembelajaran (JP) sebagai berikut:
1) Bidang Studi Dasar (36 %) = 18 Jp;
2) Bidang Studi Inti (48 %) = 24 Jp;
3) Bidang Studi Pendukung (16 %) = 8 Jp

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

16

BAB III
PROSES PELAKSANAAN PELATIHAN
BELA NEGARA BAGI CPNS TA. 2019

PERSIAPAN KEBERANGKATAN
PESERTA

Registrasi Peserta

Minggu, 14 Februari 2021/Pkl. 09.00-12.00

Jakarta – Sebanyak 92 Calon Pegawai

Negeri Sipil Badan Nasional

Penanggulangan Bencana Ta. 2019

menjalani tes swab antigen yang

merupakan syarat wajib bagi peserta

sebelum mengikuti Pelatihan tersebut.

Pelaksanaan tes swab dilaksanakan di

Kantor Badan Nasional

Penanggulangan Bencana. 4 orang

peserta tidak bisa mengikuti kegiatan

diantara 2 Pasca melahirkan, 1 Pasca
perawatan, 1 terpapar covid – 19.

Sebelum dilakukan tes mereka wajib mengisi formulir. Adapun pelaksanaan swab dari BNPB.
Kasubid Biro SDM, Kheriawan tes swab di depan peserta pelatihan menyampaikan, bahwa saat ini
Bogor berstatus zona kuning sehingga masih memberlakukan secara ketat protokol kesehatan
seperti, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.

“ dimasa pandemi seperti ini kita tetap mewaspadai/kesiapsiagaan dalam penyebaran Covid-19
terhadap orang yang berstatus OTG, jadi jangan merasa percaya terhadap teman atau orang sekitar
bahwa mereka orang yang bersih dari virus, karena virus ini hanya dapat di lihat melalui tes swab,
ujarnya.

Pelaksanaan kegiatan pelatihan selama 5 hari yang direncanakan akan dilakukan pembukaan

pelatihan pada tanggal 15 februari 2021 di Pusdiklat Bela Negara Kementerian Pertahanan yang
beralamat, Kecamatan Rumpin, Bogor – Jawa Barat.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

17

Pengenalan Daerah Latihan

Minggu, 14 Februari 2021, Pkl 16.00 – 17.00

Rumpin- Pemerintah

merecanakan 100 juta kader bela

negara dalam kurun waktu 10

tahun ke depan. Tapi tenang itu

bukan berarti kader sipil harus

angkat senjata. Meski ditatar oleh

anggota TNI, bukan berarti para

kader Bela Negera CPNS BNP

Ta. 2019 ini belajar total militer.

Bela Negara bukanlah wajib

wiliter dan harus angkat senjata.

‘Oh nggak ada nembak, Memang

ada pelajaran tentang pengenalan

senjata. Itu agar mereka mengerti saja. Bela Negara lebih pada wawasan kebangsaan. Ada juga
pelajaran beladiri,” ungkap Kapten Yuli saat berbincang dengan koordinator Widyaiswara

Pusdiklat di Pusdiklat Bela Negara,rumpin (14/02/2021)

Pusdiklat Bela Negara merupakan salah satu lokasi tempat akan diselenggaranya program Bela
Negara Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Sebenarnya pendidikan bela negara sudah sering
dilakukan di lokasi ini bagi pihak – pihak yang menginginkannya. Seperti dari perusahaan swasta,
instasi pemerintahan, dan juga dari dunia citivas akademi.

“ Kalau dari instansi ya semuanya, mula dari level bawah, menengah, atau atasan. Iya bener, atasan
– atasan juga ikut. “ kata Roswanto.

Kegiatan bela negara yang selama ini sudah dilakukan adalah memberikan pelajaran mengenai
kedisplinan. Itu dimulai dari hal – hal kecil sejak bangun hingga tidur kembali.

“Abis bangun nanti mereka merapikan PUUD (Peraturan Urusan Dinas Dalam). Kasur harus
dirapihkan serta dijemur untuk penanggulangan Covid – 19 saat ini, seprai sampai kencang
posisinya. Lemari juga harus rapi. Lalu kemudian ke kamar mandi, sembahyang, senam, mandi,
makan, apel,” jelas Kapten Yuli

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

18

Setelah apel, peserta bela negara lalu melakukan kegiatan, baik yang bersifat teori maupun praktek.
Di sela – sela latihan, bahkan pelatih juga menyediakan snack atau camilan bagi peserta dengan
mematuhi protokol kesehatan Covid – 19.

“ Setelah isoma dan pretest peserta balik ke barak istirahat. Balik jam 20.00 kegiatan malam, apel
malam lalu tidur. Memang kegiatan full, “ Ucap Kapten Tatang.

Pendidikan bukan melulu harus bersifat serius. Para peserta juga diajarkan bagaimana membuat yel
– yel, bernyanyi, untuk melatih kekompakan.

Pelatihan fisik pun juga perlu memperhatikan unsur cuaca. Jika panas menyengat, kegiatan akan
dialihkan untuk berada di dalam ruangan. Ada tandanya, yakni jika CB2 , pelatihan fisik harus
ditunda dulu.

Meski mengaku secara fisik energinya sangat terkuras,Mona Regis CPNS Unit Inspektorat senang
mengikuti bela negara. Banyak hal positif yang ia petik dari program ini.

“ Kalau capek secara fisik sih iya, tapi bawa asyik aja. Awalnya emang kaget banget, karena kita
dari sipil tahu – tahu diajari secara militer. Tapi lama – lama biasa, sekarang udah enak semua,
“tuturnya.

“Banyak positif, bisa bikin kita disiplin. Hormat sama yang lebih senior. Terus jadi makin banyak
kawan. Ini kan kami dari BNPB. Bisa saling kenal satu sama lain,” Mona Regis. (ruswan

PRETEST

Minggu, 14 Februari 2021. Pkl 19.00 – 19.30

Rumpin- Sebagai Penyelenggaraan
Kegiatan Pelatihan Bela Negara bagi
CPNS BNPB Ta. 2019, salah satu untuk
mengetahui tingkat keberhasilan adalah
melalui pre test. Pre test diberikan dengan
maksud untuk mengetahui apakah ada
diantara peserta yang sudah mengetahui
mengenai materi yang akan diajarkan. Pre
test juga bisa diartikan sebagai kegiatan
menguji tingkatan pengetahuan peserta
terhadap materi yang akan disampaikan,
kegiatan pre test dilakukan sebelum
kegiatan pengajaran diberikan. Adapun manfaat dari diadakannya pre test adalah untuk mengetahui
kemampuan awal peserta mengenai pelajaran yang disampaikan. Dengan mengetahui kemampuan
awal peserta ini, fasilitator Bela Negara Pusdiklat Bela Negara menentukan cara penyampaian
pelajaran yang akan d tempuhnya nanti.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

19

PEMBELAJARAN HARI KE 1

Senam Pagi

Senin, 15 Februari 2021, Pkl 05.00 – 05.30

Rumpin- Mengawali kegiatan
berolahraga, sangat baik untuk
mendukung aktivitas siang maupun sore
hari. Untuk itu, seluruh peserta Pelatihan
Bela Negara bagi CPNS BNPB Ta. 2019
mengikuti acara senam pagi. Wajah ceria
terpancar pada 88 CPNS BNPB Ta. 2019
yang ikut Pelatihan Bela Negara Tahun
2021 tersebut.

Mereka mengikuti kegiatan senam dari
pukul 05.00 hingga 07,30 tetap dalam
protokol Covid – 19 yang kemudian
memperhatikan sarapan pagi.

Upacara Bendera

Senin, 15 Februari 2021, Pkl. 05.30 – 06.15

Rumpin – Pembangunan Karakter
Bangsa diselenggarakan salah satunya
melalui pembinaan kesadaraan bela
negara bagi setiap warga negara
Indonesia dalam rangka penguatan jati
diri bangsa yang berdasarkan
kepribadian dan berkebudayaan
berdasarkan Pancasila dan UUD Negara
RI 1945. Komitmen dan kepatuhan
seluruh warga negara dalam
membangun kekuatan bangsa dengan
kepatuhan seluruh warga negara dalam
membangun kekuatan bangsa dengan segenap pranata, prinsip dan kondisi yang diyakini
kebenarnnya serta digunakan sebagai instrumen pengaturan kehidupan moral, identifikasi, karakter
serta jati diri bangsa berdasarkan Pancasila dan UUD Negara RI 1945 merupakan modal dasar yang
mampu mendinamisasikan pembangunan nasional di segala bidang.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

20

Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai – nilai bela negara dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman yang
pada hakikatnya mendasari proses nation and charater building. Proses nation and charater building
terssebut didasari oleh sejarah perjuangan bangsa, sadar akan ancaman bahaya nasional yang tinggi
serta memiliki semangat cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin Pancasila
sebagai idiologi negara, kerelaan berkorban demi bangsa dan Negara.

Calon Pegawai Negeri Sipil BNPB sebagai calon aparatur pemerintahan sudah seharusnya
mengambil bagian lini terdepan dalam setiap upaya bela negara, sesuai bidang tugas dan tanggung
jawab masing – masing. Kesiapsiagaan bela Negara bagi CPNS BNPB menjadi titik awal langkah
panjang pengabdian yang didasari oleh nilai – nilai dasar negara. Ketangguhan mental yang
didasarkan pada nilai – nilai cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara akan menjadi
sumber energi yang luar biasa dalam pengambilan sebagai abdi negara dan abdi rakyat.

Kesiapsiagaan bela negara bagi CPNS BNPB bukanlah kesiapsiagaan untuk melaksanakan
perjuangan fisik seperti para pejuang terdahulu, tetapi bagaimana melanjutkan perjuangan mereka
dengan pranata nilai yang sama demi kejayaan bangsa dan negara Indonesia.

Pembukaan

Senin, 15 Februari 2021, Pkl. 09.00 – 10.00

Rumpin – Amanat Undang –
Undang Dasar 1945, Pasal 27
ayat (3) bahwa “ Setiap warga
Negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan
Negara” Pemahanan Bela Negara
sesuai tekad, sikap dan perilaku
serta tindakan warga Negara baik
secara perorangan maupun
kolektif dalam menjaga
kedaulatan Negara, keutuhan
wilayah dan keselamatan bangsa
dan Negara.

Semua itu di jiwai kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945 menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara dari berbagai ancaman
yang terdapat di Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya

Nasional untuk Pertahanan Negara.

Hal itu disampaikan oleh Kabadiklat Kemhan Mayjen Joko Supriyanto, SH; saat membacakan
sambutan Pembukaan Pelatihan Bela Negara bagi CPNS BNPB tahun 2021, Senin (15/1), di
Lapangan Olah Raga Pusdiklat Bela Negara, Rumpin Bogor.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

21

Lebih lanjut Kabadiklat berpesan, kepada semua Peserta Pelatihan Bela Negara bagi CPNS BNPB
agar mengikuti semua aturan dan ketentuan yang berlaku di Pusdiklat Bela Negara Badiklat
Kemhan ini, “ Laksanakanlah semua instruksi dari pengajar/ widyaiswara/pelatih, jangan pernah
mengenal kata menyerah dan tetap semangat. Latihan akan terasa ringan bila peserta Pelatihan
melaksanakan dengan ikhlas dan penuh rasa tanggung jawab,” tegasnya.

Jam Pimpinan

Senin, 15 Februari 2021 Pkl.10.30 – 12.00

Bogor – 15 Februari 2021
bertempat di Aula Pusdiklat Bela
Negara Kemhan RI Rumpin (Ruang
Makan Merah Putih), Plh. Sestama
Harmensyah memberikan jam
pimpinan kepada seluruh Peserta
CPNS BNPB. Kegiatan ini
merupakan kegiatan rutin yang
diadakan oleh Pusdiklat Bela
Negara walaupun di masa Pandemi
Covid – 19 dan tetap mematuhi
Prokes. Pada jam pimpinan kali ini
Plh. Sestama Harmensyah memberikan arahan kepada seluruh peserta CPNS BNPB Akan
pentingnya manajemen dalam suatu organisasi dan peran penting dalam penanggulangan bencana.
Seluruh panitia dan penyelenggara memiliki peran penting dalam organisasi, Plh. Sestama
mengharapkan seluruh anggota berperan aktif dalam mendukung tugas pokok Penanggulangan
Bencana yang memiliki jiwa kemanusiaan. Sekali lagi Plh. Sestama BNPB menekankan Akan
pentingnya kebersamaan. Kebersamaan ini yang dibangun untuk menciptakan suasana kerja yang
kondusif dalam Penanggulangan Bencana.

Pengantar Bela Negara

Senin, 15 Februari 2021, Pkl. 13.00 – 14.30

Rumpin - Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang diproklamasikan tanggal 17
Agustus 1945, mempunyai Tujuan Nasional:
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia; memajukan
kesejahteraan umum; mencerdaskan
kehidupan bangsa; serta ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial. Tujuan Nasional tersebut diamanatkan

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

22

dalam alinea ke empat Pembukaan Undang Undang Dasar 1945. Didalamnya sekaligus terkandung
tugas dan pekerjaan yang harus dilakukan negara sepanjang sejarahnya. Perwujudan dan
pencapaian tujuan-tujuan luhur tersebut tentu saja tidak lepas dan tidak sepi dari ancaman,
gangguan, hambatan dan tantangan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri.
Semuanya bersifat “merintangi” bahkan “membahayakan “negara. Oleh karena itu harus sedapat
mungkin dicegah, dihadapi dan diatasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Ujar Kolonel
Heru Darmawan (Widyaiswara Ahli Madya).

Untuk itu partisipasi dan keikutsertaan setiap dan seluruh warga negara merupakan keharusan
eksistensial dan konstitusional yang tidak bisa ditawar-tawar lagi. Partisipasi itu sesungguhnya
adalah hak dan kewajiban setiap warga negara serta merupakan wujud tanggung jawab dan
komitmen warga negara. Secara konstitusional tercantum dalam Pasal 27 ayat (3) Undang Undang
Dasar 1945, yang berbunyi:”Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya
pembelaan negara” Oleh sebab itu tidak satupun warga negara yang dewasa serta sehat jasmani dan
rohani boleh menghindari keharusan dengan berbagai alasan. Untuk dapat melaksanakan hak dan
kewajiban tersebut setiap warga negara harus dilandasi dengan integritas yang tinggi, memiliki
jatidiri sebagai bangsa Indonesia.

APA sesungguhnya yang dimaksud dengan “bela negara”? Kamus Umum Bahasa Indonesia
mengartikan istilah “bela” sebagai menjaga baik-baik, memelihara, merawat, melepaskan dari
bahaya, memihak untuk melindungi dan mempertahankan sesuatu.

Sesuatu yang harus dijaga, dipelihara, dirawat, dilindungi dan dipertahankan dalam konteks ini
adalah negara. Tegasnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai
Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote. Dengan demikian “membela negara” dapat diartikan
sebagai menjaga, memelihara, melindungi dan mempertahankan eksistensi negara bahkan
melepaskannya dari bahaya.

Kemudian muncul pertanyaan: “Mengapa negara harus dibela?” Jawabannya sederhana, yaitu
karena negara sebagai kesatuan politik masyarakat memegang peran dan fungsi yang sangat besar
dan penting bagi setiap dan segenap warganya dalam kerangka pengembangan dirinya sebagai
manusia maupun sebagai bangsa.

Patut disadari sepenuhnya bahwa kesadaran bela negara bukanlah sesuatu yang tumbuh dengan
sendirinya dalam diri setiap warga negara. Diperlukan upaya-upaya sadar dan terencana secara
matang untuk menanamkan dalam diri warga negara landasan dan nilai-nilai bela negara sebagai
berikut, yaitu: (a). cinta terhadap tanah air, (b).sadar berbangsa dan bernegara, (c). Yakin Akan
Pancasila sebagai ideologi negara dan (d). Rela berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia serta
(e). Memiliki kemampuan awal bela negara. Kelima nilai dasar bela negara hendaknya dipandang
sebagai keutamaankeutamaan hidup yang harus dihayati oleh para warga negara pada semua
lapisan. Demikan pendidikan dipandang sebagai jalan atau sarana yang paling tepat untuk
menyadarkan para warga negara Akan pentingnya nilai-nilai bela negara. Karena sebagai sarana
penyadaran (konsientisasi), pendidikan menerangi cipta (akal), menggugah dan menghangatkan
rasa (emosi), dan memperteguh karsa (kehendak) para warga negara sehingga mereka memiliki
rasa-memiliki (sense of belonging), rasa tanggung jawab (sense of responsibility) dan komitmen
yang tinggi terhadap nasib bangsa dan negaranya. “Outcome” atau hasil yang diharapkan dari
pendidikan kesadaran bela negara adalah warga negara yang sadar Akan hak dan kewajibannya

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

23

membela negara, dan yang mampu menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa. “Jelas Heru Dermawan.

Nilai – Nilai Dasar Bela Negara

Senin, 15 Februari 2021, Pkl. 14.30 – 17.15

Rumpin - Cinta tanah air adalah perasaan
cinta terhadap bangsa dan negara. Karena
cinta terhadap tanah air maka dengan sepenuh
hati rela berkorban untuk membela bangsa
dan negara dari setiap ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan. Pada hakikatnya
cinta tanah air adalah kebanggaan menjadi
bagian dari tanah air dan bangsa yang pada
ujungnya ingin berbuat sesuatu untuk
mengharumkan Nama tanah air dan bangsa.
Untuk memahami pentingnya mewujudkan cinta tanah air, dapat kita wujudkan setiap hari dengan
bagaimana sikap kita dalam menjalani hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan
pantang menyerah, peduli dan saling membantu antara umat. Itu merupakan cerminan cinta tanah
air. Cinta tanah air adalah sebagian dari iman. Negara dan bangsa adalah bagian yang tidak
terpisahkan dari kehidupan kita. Yang Akan selalu kita bawa sampai akhir hayat kita. Negara dan
bangsa tidak akan terlepas dari kehidupan kita.” Jelas Kolonel INF Ade Kurnianto (Widyaiswara
Ahli Madya)

Cinta tanah air dapat pula diartikan rasa kebanggan, rasa memiliki, rasa menghormati dan loyalitas
yang dimiliki setiap individu pada negara dimana dia tinggal. Kesemuanya itu tercermin pada
perilaku membela, menjaga dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa
dan negaranya, mencintai adat dan budaya yang ada di negaranya serta melestarikan alam dan
lingkungannya.

Sadar berbangsa dan bernegara
Bangsa adalah sekelompok manusia yang memiliki kesamaan asal keturunan, adat-istiadat, budaya,
sejarah dan berpemerintahan sendiri. Sedangkan berbangsa adalah sekelompok manusia tersebut
memiliki landasan etika, bermoral dan berakhlak mulia dalam bersikap mewujudkan makna social
dan adil. Negara adalah suatu organisasi dari sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang
bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dan mengakui adanya satu pemerintahan yang
mengurus tata tertib dan serta keselamtan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut.
Sedangkan bernegara adalah sikap dari kelompok manusia yang mempunyai kepentingan yang
Sama dan menyatakan dirinya sebagai satu bangsa serta berproses dalam satu wilayah atau satu
negara.

Kesadaran dapat diartikan sebagai sikap perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri dengan
dengan dilandasi suasana hati yang ikhlas/rela tanpa tekanan dari luar untuk bertindak yang pada
umunya dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri sendiri dan lingkungannya.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

24

Berbangsa dan bernegara merupakan suatu konsep atau istilah yang seorang individu terikat dan
atau menjadi satu bagian dari suatu bangsa (nation) dan negara (state).

Jadi kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia mempunyai makna bahwa individu yang hidup
dan terikat dalam kaidah dan naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia harus mempunyai
sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi keikhlasan/kerelaan bertindak
demi kebaikan bangsa dan negara Indonesia.

Bagaimana kesadaran berbangsa dan bernegara rakyat Indonesia? Apakah masih kuat atau
cenderung lemah? Bila melemah APA gejalanya dan penyebabnya? Gejala melemahnya kesadaran
berbangsa dan bernegara antara lain dapat kita lihat dari perilaku individu sebagai rakyat maupun
pejabat yang masih menunjukkan tindakan-tindakan yang melanggar kaidah hukum, seperti mafia
hukum, pencemaran lingkungan, tindakan kriminalitas, pembalakan liar, lebih mementingkan diri
dan kelompok, korupsi, bersikap kedaerahan yang berlebihan, anarkis, penggunaan narkoba, kurang
menghargai karya bangsa sendiri, mendewakan produk bangsa lain dan masih banyak lagi perilaku
yang memperlemah kesadaran berbangsa dan bernegara.

Yakin Akan Pancasila sebagai ideology Negara

Ideologi berasal dari bahasa Inggris idea yang berarti gagasan, pemikiran pengertian, dan logy yang
berarti ilmu, pengetahuan. Dalam bahasa Yunani idean yang berarti mengetahui, melihat dengan
budi, dan logos yang berarti ajaran atau ilmu. Jadi ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang
gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide (sciences of ideas) atau pengertian-pengertian dasar.
Pengertian ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta kepercayaan
yang bersifat sistematis dan berorientasi pada tingkah laku dalam berbagai bidang kehidupan,
diantaranya kehidupan politik, hukum, pertahanan keamanan, ekonomi, sosial-budaya serta bidang
keagamaan / kepercayaan.

Jadi Pancasila sebagai ideologi negara, adalah ideologi yang bersumber dari seluruh nilai-nilai
Pancasila. Pancasila sebagai ideologi negara adalah nilai-nilai Pancasila menjadi sumber inspirasi
dan cita-cita hidup bangsa Indonesia. Pancasila menjadi pedoman hidup dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai dasar negara adalah nilai-nilai Pancasila merupakan
suatu dasar nilai untuk mengatur pemerintahan negara. Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi negara
merupakan sumber semangat bagi para penyelenggara negara dan para pelaksana pemerintahan
dalam menjalankan tugas dan wewenangnya agar tetap diliputi dan diarahkan pada azas
kerokhanian negara seiring dengan perkembangan jaman dan dinamika masyarakat.

Pancasila sebagai konsep, gagasan atau himpunan dan ide-ide sesungguhnya telah teruji, baik
dalam kajian ilmiah apalagi dalam menghadapi ujian dan ancaman yang secara fisik ingin merubah
Pancasila sebagai ideologi negara. Setelah Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945,
telah terjadi beberapa peristiwa yang sadar atau tidak ingin merubah ideologi Pancasila. Antara lain
pemberontakan PKI Madiun pada 1948, pemberontakan DI/TII, pemberontakan PRRI/Permesta,
pemberontakan G.30.S/PKI. Namun kesemuanya itu dapat ditumpas oleh bangsa Indonesia yang
tetap mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara. Kita tidak berlebihan bila mengatakan
bahwa Pancasila terbukti sakti dalam menghadapi berbagai ujian dan gangguan. Pancasila sejak
lama telah terbukti sakti, sakti dalam arti bukan mistik atau klenik, namun sakti dalam arti ketika

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

25

diserang dari berbagai penjuru, dari berbagai paham selalu dapat mempertahankan keberadaannya
sebagai ideologi negara, sebagai dasar negara.

Dalam era global saat ini yang ditunjang dengan kemajuan teknologi utamanya Teknologi
Informasi dan Transportasi, telah mengubah tata Cara kehidupan berbangsa dan bernegara, antar
bangsa dan negara seolah-olah sudah tidak ada batasnya (borderless). Kehidupan masyarakat
semakin demokratis, diwarnai dengan aktifitas untuk menanamkan nilai-nilai diluar ideologi
Pancasila. Bahkan ada upaya untuk menggantikan Pancasila sebagai ideologi negara. Disisi lain
masyarakat kita semakin mudah terprovokasi, mudah marah, siap menang namun tidak siap kalah,
serta memaksakan kehendak yang berujung pada timbulnya konflik horizontal. Kondisi yang
memprihatinkan ini adalah indikasi bahwa makin tergerusnya nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu
nilainilai Pancasila yang sudah ada jauh sebelum negeri ini berdiri harus kita hidupkan kembali,
harus kita revitalisasi.

Keyakinan Akan Pancasila sebagai ideologi negara, sebagai salah satu nilai dari kesadaran bela
negara harus ditanamkan kepada setiap warga negara. Pemahamaman Pancasila sebagai ideologi
negara serta bukti nyata Akan kesaktian Pancasila dalam perjalanan sejarah bangsa harus tertanam
dalam sanubari setiap warga negara yang memiliki hak dan kewajiban dalam upaya bela negara.

Rela berkorban untuk bangsa dan Negara Indonesia

Patriotisme adalah sikap yang berani, pantang menyerah dan rela berkorban demi bangsa dan
negara. Patriotisme berasal kata patriot dan isme yang berarti sifat kepahlawanan atau jiwa
pahlawan (dalam bahasa Inggris patriotism atau heroism). Pengorbanan ini dapat berupa harta
benda atau jiwa raga. Patriotisme pada dasarnya berkaitan erat dengan nasionalisme. Nasionalisme
adalah paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Kesadaran keanggotaan suatu
bangsa yang secara potensial maupun aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan dan
mengabdikan jatidiri, integritas, kemakmuran dan kekuatan suatu bangsa (Saptono, 2009). Dari
definisi diatas dapat dipahami bahwa keduanya sama-sana berorientasi pada kecintaan pada bangsa
dan negara. Karena itu patriotisme sering disinonimkan dengan nasionalisme.

Sejarah perjuangan Indonesia telah membuktikan bahwa bangsa Indonesia telah banyak berkorban
untuk mencapai kemerdekaan. Selama 350 tahun lebih bangsa ini hidup dalam kesengsaraan
dibawah kekuasaan penjajah. Pengalaman pahit selama itu dijadikan sebagai motivasi atau
penggerak untuk meraih kemerdekaan sehingga benarbenar terbebas dari berbagai penderitaan.
Peristiwa 10 Nopember 1945 merupakan bukti nyata perjuangan bangsa Indonesia yang memiliki
semangat patriotik. Mereka tetap mempertahankan kemerdeakaan dan tidak ingin bangsa lain
kembali menjajah tanah air Indonesia. Tidak sedikit yang gugur dalam peristiwa heroik tersebut.
Jiwa raga dan harta mereka korbankan. Kecintaan terhadap tanah air, bangsa dan negara merupakan
dorongan utama para pejuang saat itu. Perjuangan serta pengorbanan para pahlawan dalam merebut
dan mempertahankan kemerdekaan dilandasi kecintaan mereka terhadap tanah air, bangsa dan
Negara.

Saat ini perjuangan dan pengorbanan secara fisik melawan penjajah sudah tidak ada lagi, Tetapi
patriotisme jiwa kepahlawanan dengan berjuang serta berkorban demi bangsa dan negara dalam
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 perlu ditingkatkan lagi. Secara
konstitusional perjuangan dan pengorbanan ini telah diamanatkan dalam pasal 27 ayat (3) UUD

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

26

1945 yang berbunyi “Setiap warga negara berhak dan wajib dalam upaya bela
negara” .Pengorbanan ini demi tetap tegaknya NKRI, kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan
keselamatan seluruh rakyat dari segala bentuk ancaman baik ancaman fisik maupun non-fisik.

Rela berkorban demi bangsa dan negara yaitu dengan rela mengorbankan waktu, tenaga, pikiran
dan harta-benda untuk kepentingan umum. Atau dengan pengertian lain adalah pengabdian tanpa
pamrih yang diberikan oleh warga negara terhadap tanah tumpah darah dengan penuh kesadaran,
keikhlasan dan tanggung jawab untuk mempertahankan kelangsungan kejayaan bangsa dan negara
Republik Indonesia. Ditengah arus globalisasi saat ini, dimana sifat dan perilaku individu yang
kurang perduli dengan kehidupan sekitarnya semakin menonjol, muncul pertanyaan: masih adakah
warga negara kita yang dengan ikhlas dan rela berkorban demi bangsa dan negara dari warga
negara kita? Ternyata masih banyak diantara warga negara kita yang dengan sukarela dan
bergotong royong mengabdikan dirinya untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara. Sebagai
misal pelaksanaan siskamling/ronda malam yang dilaksanakan demi keamanan lingkungan
perumahan. Melaksanakan siskamling adalah merupakan wujud kerelaan berkorban anggota
masyarakat untuk kepentingan dan keamanan bersama. Beberapa penerima Anugerah Kalpataru
dalam bidang penyelamatan lingkungan adalah bukti bahwa masih ada warga negara yang dengan
sukarela berkorban untuk kepentingan bersama. (Membuat bendungan, membuat jalan tembus,
menyelamatkan hutan mangrove dan lain sebagainya). Beberapa kegiatan di lingkungan pendidikan
tinggi juga menunjukkan kerelaan berkorban untuk masyarakat, bangsa dan negara. Antara lain,
program KKN, dibalik adanya nilai akademik bagi mahasiswa, mereka juga menerapkan ilmu
pengetahuan yang telah diterima di bangku kuliah untuk kemaslahatan kehidupan masyarakat.
Penciptaan peralatan Teknologi Tepat Guna dan disumbangkan kepada masyarakat Akan dapat
meningkatkan taraf kehidupanmasyarakat terutama yang didaerah tertinggal. Sekelompok anak
muda / mahasiswa dengan sukarela membuat rumah singgah dan memberikan pendidikan non-
formal kepada anak-anak jalanan (dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sesuai salah satu
tujuan nasional). Para sukarelawan yang terjun dalam menanggulangi bencana alam juga bukti
masih adanya kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara. Dan masih banyak lagi kegiatan yang
menunjukkan adanya kerelaan berkorban demi bangsa dan Negara.

Namun disisi lain, masih banyak warga negara yang tidak perduli dengan nasib bangsa dan
negaranya. Mereka telah terbawa arus glogalisasi yang membuatnya terlena dengan paham-paham
yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu pemahaman kerelaan berkorban
untuk bangsa dan negara yang merupakan salah satu nilai-nilai bela negara harus ditanamkan dan
disadarkan kepada segenap warga negara melalui pendidikan formal dan non formal serta
keteladanan dari berbagai pihak termasuk para pemimpin bangsa.

Memiliki kemampuan awal bela Negara

Nilai bela negara terakhir adalah memiliki kemampuan awal bela negara secara psikis maupun
fisik. Secara psikis, yaitu memiliki kecerdasan emosional, spiritual dan intelegensia (EQ, SQ, IQ),
senantiasa memelihara jiwa dan raganya serta memiliki sifatsifat disiplin, ulet, kerja keras dan
tahan uji. Dan tidak kalah pentingnya secara psikis adalah mentaati semua peraturan perundangan.
Sedangkan secara fisik yaitu memiliki kondisi kesehatan yang prima, ketrampilan jasmani untuk
mendukung kemampuan awal bela negara secara psikis dengan gemar berolahraga dan senantiasa
menjaga kesehatan. Potensi atau kemampuan awal bela negara secara psikis maupun fisik dapat

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

27

dikembangkan dan ditingkatkan. Sebagai contoh kecerdasan emosional (EQ) dilatih atau dibiasakan
dengan pengendalian diri, bersikap sopan santun, rendah hati.

Kecerdasan spiritual (SQ) ditingkatkan dengan senantiasa rajin melaksanakan ibadah sesuai dengan
agama atau kepercayaan masing-masing. Kecerdasan intelegensia (IQ) dikembangkan dengan
mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan. Kemampuan awal bela negara secara fisik dapat
dikembangkan dengan menjaga kesehatan agar tetap prima dengan jalan menjaga asupan makanan
yang bergizi (empat sehat Lima sempurna), mempertahankan kesamaptaan jasmani dengan
olahraga.

Penurunan Bendera

Senin, 15 Februari 2021, Pkl. 17.15 – 18.00

Rumpin – Mayor Imal, Bertindak selaku
Pembina Upacara Bendera di Pusdiklat Bela
Negara Kemhan RI. Kegiatan upacara
penurunan bendera selain dikuti oleh Peserta
Pelatihan Bela Negara CPNS BNPB juga dikuti
anggota pasukan gabungan non program
Kemhan RI. Menurut imal menegaskan bahwa
kegiatan Upacara Penurunan Bendera yang
berlangsung di Pusdiklat Bel Neg, Kec. Rumpin
ini merupakan kegiatan yang sangat efektif
dalam rangka menumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme di kalangan CPNS BNPB
sebagai generasi muda dan sebagai penerus Bangsa. Selain itu kegiatan ini bertujuan agar CPNS
BNPB membiasakan diri dengan ketertiban dan kedisiplinan.
Selain itu, Mayor Imal juga mengigatkan akan pentingnya pendidikan pendahuluan Bela Negara
kepada para generasi muda.

Imal berharap agar pelaksanaan kegiatan Upacara Penuruan Bendera yang sudah berjalan dan
menjadi rutinitas tersebut agar dikantor sebaik-baiknya dengan pola perencanaan yang matang
dengan memperhatikan beberapa aspek dan melibatkan seluruh komponen Kantor

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

28

PEMBELAJARAN HARI KE 2

Senan Pagi

Selasa, 16 Februari 2021, Pkl. 05.00 – 05.30

Rumpin – Pusdikat Bel Neg, Dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran
di Pusdiklat Bela Negara banyak
komponen yang mendukun salah
satunya adalah kesehatan peserta
Pelatihan Bela Negara bagi CPNS
BNPB.

Untuk mendukung proses

pembelajaran yang sehat dan

memberikan penyegaran dan rasa

Segar pada seluruh komponen serta

untuk mengembangkan bakat dan

melatih peserta dalam berolahraga,

CPNS BNPB.

Kegiatan itu bias dilakukan pada setiap hari. Dalam pelaksanaan program ini para Instruktur Bela
Negara yang ada di Pusdiklat Bela Negara Rumpin. Sersan Mayor Ayu dan Risma dengan
semangat memberikan dan membimbing peserta didik untuk melakukan senam pagi, hal ini selain
membiasakan berolahraga juga mendidik peserta dalam pembelajaran.

Secara bertahap kegiatan ini Akan melibatkan seluruh komponen CPNS BNPB serta Pegawai di
Lingkungan Pusdiklat Bela Negara dalam kegiatan dan tentu saja memperoleh manfaat badan sehat.
Senam pagi dilakukan sebelum jam pelajaran dimulai. Para peserta Pelatihan nampak bergembira
dan antusias mengikuti senam pagi di lingkup Pusdiklat Bela Negara.

Penaikan Bendera

Selasa, 16 Februari 2021, Pkl. 05.30 – 06.15

Rumpin – Nilai – nilai yang
terkandung dalam proses upacara
bendera/penaikan bendera perlu
dipahami oleh para peserta Bela
Negara CPNS BNPB agar dapat
menumbuhkan jiwa patriotisme (cinta
tanah air) dan nasionalisme (cinta
bangsa). Pada dasarnya dengan
mengikuti upacara bendera para

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

29

peserta diingatkan terus akan Pancasila, Proklamasi Kemerdekaan, dan Pembukaan UUD 1945,
“ Instruktur Mayor Imal.

Dengan disiplin tinggi setiap peserta Bela Negara CPNS BNPB ditempa untuk menghargai,
menghormati dan mencitai bendera merah putih. Dan bendera merah putih itu untuk tidak bisa
dilepaskan dari negara, bangsa dan tanah air Indonesia. Artinya, pendidikan Bela Negara secara
tidak langsung membangun cinta kepada Negara, Bangsa dan Tanah Air Indonesia. Karakter
bangsa yang seperti inilah yang seharusnya memang ditanamkan kepada para peserta Bela Negara
CPNS BNPB.

Peraturan Baris Berbaris & Keprotokolan

Selasa, 16 Feberuari 2021, Pkl. 06.45 – 07.15

Rumpin – 2 hari sudah CPNS BNPB
menjalani pelatihan bela negara. Tahapan
demi tahapan kegiatan, seperti
keprotokolan, latihan peraturan baris
berbaris (PBB), nilai-nilai dasar bela
negara, bahaya narkoba, terorisme,
radikalisme, serta API semangat bela
negara, telah berhasil dilalui.
“Luar biasa, adalah kata yang cocok untuk
disematkan untuk rekan-rekan atas capaian
dalam mengikuti rangkaian Orwastu
hingga saat ini”.

Melalui kegiatan ini, CPNS BNPB ditempa untuk tetap semangat dan memiliki daya juang. Uji
mental pun dilakukan agar tahan dan sigap dalam menghadapi kesulitan dan tekanan, terutama
dengan berbagai kegiatan dan aktivitas yang padat.

Selain disiplin, tentunya juga dibutuhkan jiwa pantang menyerah dan senantiasa membela negara

dengan memprioritaskan NKRI di atas kepentingan pribadi dan golongan. Hal ini diharapkan dapat
senantiasa diterapkan di lingkungan kerja nantinya Ujar “Mayor Imal (fasilitator)

Intan juga mengungkapkan bahwa rekan-rekan CPNS ini adalah generasi penerus yang merupakan
penggerak motor Instansi BNPB. “CPNS yang memiliki kompetensi yang mumpuni dan sikap kerja

yang profesional diharapkan dapat mendorong dan menyukseskan Instansi BNPB untuk mencapai
visi dan misi Instansi BNPB,” ungkapnya

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

30

Pengetahuan tentang Wawasan Kebangsaan (empat Konsensus Dasar Bangsa)

Selasa, 16 Februari 2021, Pkl. 07.15 – 10.30

Rumpin - Wawasan kebangsaan
merupakan sudut pandang suatu bangsa
dalam memahami keberadaan jati diri
dan lingkungannya, hal tersebut
merupakan penjabaran dari falsafah
bangsa sesuai dengan keadaan wilayah
suatu negara dan bangsa.

Para peserta Pelatihan Bela Negara bagi
CPNS BNPB menerima materi
wawasan kebangsaan dan nilai-nilai
bela negara di aula Pusdiklat Bela Negara, Rumpin. Mereka nampak antusias, santai namun serius
saat menerima materi pembelajaran. Makna dan hakikat serta penjabaran materi wawasan
kebangsaan dan nilai-nilai bela negara penting untuk dipahami khususnya oleh ASN mengingat
kedudukannya sebagai salah satu unsur aparatur negara yang berperan sebagai perekat persatuan
dan kesatuan bangsa. “Ujar Kolonel Inf. Deden Koswara M.Si (Widyaiswara Ahli Madya)

Dalam materi wawasan kebangsaan dan nilai bela negara terdapat beberapa nilai-nilai bela negara
seperti cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan negara, Pancasila, rela berkorban untuk bangsa dan
negara serta memiliki kemampuan bela negara khususnya untuk nilai-nilai Pancasila.

Diharapkan setelah mendapatkan materi tersebut, para peserta Pelatihan Bela Negara bagi CPNS
BNPB mampu memahami wawasan kebangsaan dalam NKRI dan nilai-nilai Aparatur Sipil Negara
sebagai dasar mengutamakan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.

Pengetahuan tentang Sistem Pertahanan Semesta (Sishanta)

Sedang Menge Selasa, 16 Februari 2021, Pkl 10.30 -12.00

Rumpin - Berbagai upaya ditempuh Indonesia
untuk mempertahankan kemerdekaanya, salah
satunya dengan membangun system pertahanan
yang kuat. Pembangunan system pertahanan
yang kuat ditunjukan untuk mempertahankan
kedaulatan Negara, keutuhan NKRI, dan
keselamatan segenap bangsa dari ancaman serta
gangguan terhadap keutuhan bangsa dan Negara.
Untuk mempetahankan kedaulatan Negara dari
ancaman serta gangguan, maka Indonesia
menerapkan Sistim Pertahanan Semesta
(Sishanta)

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

31

Pengajar Pelatihan Bela Negara bagi CPNS BNPB, menjelaskan bahwa Sistim Pertahanan
Indonesia bersifat semesta yang melibatkan seluruh sumber daya nasional yang dipersiapkan secara
dini oleh pemerintah.

Diselenggarakan secara total, terpadu, terarah dan berkelanjutan untuk menegakkan kedaulatan
Negara, menjaga keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa dari segala bentuk ancaman.
Sistim pertahanan semesta terdiri dari empat komponen, yaitu komponen utama, komponen
cadangan, komponen pendukung dan pendidikan bela Negara.

Komponen utama dalam Sishanta yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI). Jadi TNI yang menjadi
garda terdepan dalam usaha mempertahankan kedaulatan Negara Indonesia.

Pengajar Pelatihan Kol Inf. Trijono. Prio. P menjelaskan ada dua Cara yang dilakukan TNI untuk
melindungi kedaulatan Indonesia, yaitu dengan Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer
Selain Perang (OMSP).

OMSP berfungsi untuk mengatasi gerakan separatism bersenjata, mengatasi aksi terorisme,
mengamankan wilayah perbatasan, mengamankan obyek vital nasional yang bersifat strategis,
mengamankan Presiden dan Wakil Presiden berserta keluarganya, dan sebagainyah.

Keterlibatan Warga Negara dalam Sishanta

Upaya mempertahankan kedaulatan Negara tidak hanya dilakukan oleh TNI, tetapi juga warga
Negara. Sebab sistim pertahanan semesta melibatkan seluruh sumber daya nasional. Warga Negara
merupakan salah satu sumber data nasional, berarti warga Negara ikut terlibat dalam sishanta.
Keterlibatan warga Negara dalam sishanta tercermin dari implementasi pendidikan bela Negara.

Pendidikan bela Negara dilaksanakan untuk mencetak kader bela Negara yang disiapkan menjadi

komponen cadangan dan komponen pendukung. Komponen cadangan dan komponen pendukung

berfungsi untuk memperbesar dan memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama. Selian
itu, kader bela Negara juga berperan menjadi garda terdepan dalam menangkal ancaman non –

militer.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa sistim pertahanan semesta (sishanta) melibatkan semua komponen,
tidak hanya TNI tetapi juga warga Negara. Semua bersatu padu untuk mempertahankan kedaulatan
dan keutuhan NKRI.

Pengetahuan tentang Sejarah Perjuangan Bangsa

Sedang Menge Selasa, 16 Februari 2021, Pkl 13.00 – 14.30

Rumpin - Sejarah adalah salah satu mata pelajaran yang wajib untuk kita ketahui dan pelajari
ilmunya. Salah satunya adalah sejarah Bangsa Indonesia. Negara yang terkenal dengan sejarahnya
Akan penjajahan dari negara asing itu ternyata memiliki masa lalu yang bisa dijadikan sebagai
bahan ilmu pengetahuan.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

32

Termasuk sejarah kemerdekaan Indonesia
yang penuh dengan pro ataupun kontra
yang menyimpan banyak sekali tragedi dan
perjuangan. Untuk itu dalam pembahasan
kali ini Akan dijelaskan sejarah singkat
kemerdekaan Indonesia yang bisa
digunakan untuk menambah ilmu
pengetahuan kita. “Ujar Kolonel Ronny
Sugandi, ST, MT

Yang mungkin Akan bermanfaat sebagai acuan para masyarakat Indonesia, khususnya para
generasi bangsa yang wajib untuk meneruskan perjuangan para pahlawan Indonesia yang telah
dahulu gugur di Medan perang.Kemerdekaan indonesia memang dikenal sebagai salah satu tragedi
kebangsaan yang sangat membutuhkan perjuangan. Makna dan artinya sangat besar bagi
masyarakat Indonesia dengan banyak mengorbankan para pahlawan yang ikut berjuang.

Dengan mengingat kejadian sejarah tersebut, rasa nasionalisme kita terhadap Bangsa Indonesia
Akan semakin bertambah. Banyak sekali peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi sejarah
kemerdekaan Indonesia. Misalnya saja peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia, peristiwa
G30/S/PKI, peristiwa Rengasdengklok, dan masih banyak peristiwa-peristiwa lainnya. Untuk itu
dalam pembahasan kali ini Akan dijelaskan beberapa sejarah dan peristiwa kemerdekaan Indonesia.

Sejarah Kemerdekaan Indonesia
Pada pembahasan berikutnya Akan dijelaskan mengenai sejarah singkat sebelum kemerdekaan
Indonesia dengan beberapa penderitaan yang dialaminya. Perjuangan Bangsa Indonesia dalam
mencapai kemerdekaan harus melalui beberapa penjajahan oleh bangsa asing.

Setidaknya dalam kisaran waktu tahun 1945-1955 bangsa Indonesia mencapai puncak perjuangan
kemerdekaannya. Sejarah perjuangan Kemerdekaan Indonesia diawali dengan penjajahan oleh
Bangsa Portugis.

Budaya Indonesia
Setelah keberhasilan bangsa tersebut dalam menjajah Indonesia, membuat beberapa pihak bangsa
Eropa lainnya ikut terdorong untuk menjajah Indonesia dengan tujuan untuk mendapatkan
keuntungan. Setelah berjuang melawan penjajahan kedua bangsa tersebut, selanjutnya tiba pada
perjuangan untuk melawan penjajahan bangsa Belanda. Pada tahun 1602 Belanda berhasil
mendirikan Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) dengan tujuan untuk menguasai pasar
rempah-rempah Indonesia. Belanda berhasil menjajah Indonesia sekitar 3, 5 tahun. Kemudian
datanglah Bangsa Jepang untuk menggantikan penjajahan Bangsa Belanda dengan sebuah
perjanjian Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Pada mulanya, kedatangan mereka
mendapat sambutan baik dari warga Indonesia, namun kenyataannya mereka memperlakukan
Indonesia Sama halnya dengan Belanda.

Perjuangan kemerdekaan Indonesia sampai pada terbentuknya BPUPKI oleh Jepang. Badan
tersebut dibentuk dengan tujuan untuk mempersiapkan usaha-usaha dalam rangka untuk meraih
kemerdekaan negara Indonesia. Namun tak lama, badan tersebut digantikan oleh PPKI sebagai
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

33

Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia tentunya tidak diperoleh dengan Cara yang mudah.
Banyak peristiwa-peristiwa penting yang menjadi sejarah kemerdekaan Indonesia.
1) Penyerahan Jepang Terhadap Sekutu
2) Peristiwa Rengasdengklok
3) Perumusan Teks Proklamasi Kemerdekaan
4) Teks Proklamasi Kemerdekaan
5) Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan

Hal ini diharapkan dapat menjadi acuan ingatan para generasi muda untuk terus meneruskan
perjuangan para pahlawan demi mengingat betapa kuat dan gigih perjuangan mereka dalam
memerdekakan Indonesia.Semoga informasi-informasi tersebut dapat bermanfaat bagi ilmu
pengetahuan kita dan menambah wawasan Akan kecintaan kita terhadap Bangsa Indonesia.

Dengan mengetahui sejarah kemerdekaan Indonesia, tentunya rasa nasionalisme Akan semakin
bertambah. Selain itu dengan mengingat perjuangan para pahlawan kemerdekaan Indonesia, kita
juga Akan semakin semangat untuk berjuang pada masa sekarang ini.

Pengetahuan tentang Kepemimpinan Berwawasan Bela Negara

Sedang Menge Selasa, 16 Februari 2021, Pkl 14.30 – 17.15

Rumpin - Bangsa Indonesia memiliki sejarah
kepemimpinan yang menunjukan semangat,
tekad, kerja keras dan cerdas serta komitmen
kebangsaan untuk menyatukan bangsa, yang
memiliki landasan budaya, moral dan spiritual
yang tinggi sebagai alat pembelajaran turun
temurun bagi semua lapisan masyarakat.
Dalam sejarahnya, kawasan Nusantara sejak
jaman dahulu kala hingga berabad-abad yang
lalu sudah dihuni oleh berbagai kerajaan dari
yang kecil atau suku tertentu saja, hingga yang
berhasil memerintah dalam suatu kawasan luas, mencakup beberapa kepulauan besar dan kecil,
mampu melintasi laut dan lautan, dengan beragam entitas suku, etnis bangsa, kawin mawin yang
datang dan merantau serta kembali dengan entitas yang lain, dan bahkan kekuasaannya menjangkau
wilayah sampai diluar kawasan nusantara seperti Sriwijaya dan Majapahit. Jadi dapat disimpulkan
bahwa kemajemukan dan keaneka-ragaman masyarakat Indonesia sudah menjadi ciri yang melekat
dan merupakan modal dasar bagi kelahiran Kepemimpinan Nasional Bangsa Indonesia.

Namun demikian, pada era ini konsep kepemimpinan yang berwawasan kebangsaan masih bersifat
sporadis, dan bahkan merupakan suatu pengecualian daripada suatu Norma yang diterima secara
umum. Bahkan kemajemukan yang ada justru menjadi aspek yang rawan konflik, karena masing-
masing kelompok berusaha untuk mempertahankan eksistensinya serta bersaing untuk
memperjuangkan kepentingan kelompoknya masing-masing. Kerawanan inilah yang kemudian
juga dimanfaatkan oleh para penjajah kolonial dari luar untuk memecahkan kekuatan perlawanan

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

34

yang berusaha mengusir mereka dari bumi Nusantara. Demikian juga kondisi saat ini sangat

mengkhawatirkan karena wawasan kebangsaan masyarakat semakin rentan, pemikiran primordial

justru berkembang semakin menyempit, yang mengakibatkan juga akan bermunculan kader kader
pemimpin yang berkualitas rendah.” Ujar Kol. Inf Nurwanto, S. Ag., M. Si (Widyaiswara Ahli

Madya)

Di era inilah mulai muncul kepemimpinan yang berwawasan kebangsaan, yang antara lain dimulai
dari Budi Utomo sampai Sumpah Pemuda, sampai dengan kepemimpinan Bung Karno yang telah
memperkenalkan “Nasionalisme dan Kebangsaan Indonesia”. Setelah Proklamasi 17 Agustus
1945 bangsa Indonesia yang baru merdeka ini harus berjuang mencegah kembalinya penjajah
Belanda. Saat itulah, pimpinan bangsa berusaha untuk mengobarkan semangat persatuan dan
nasionalisme yang tinggi seperti yang ditunjukan oleh Panglima Besar Jenderal Sudirman, Bung
Karno, Bung Hatta, Haji Agus Salim, Robert Wolter Monginsidi, Wahid Hasyim, Jos Sudarso,
Bung Tomo dan para pimpinan bangsa lainya. Tanpa memperhatikan perbedaan, mereka bahu-
membahu dengan seluruh lapisan rakyat dan berbagai golongan komponen bangsa untuk
mewujudkan cita-cita perjuangan, yaitu Indonesia yang Merdeka. Pada saat itu kepemimpinan
karismatik, paternalistik dan primordial sangat kuat, dimana pemimpin lebih banyak
menggunakan pengaruh pribadi yang dimilikinya.

Di era ini kita dapat melihat bahwa konsep Nasionalisme Indonesia telah mapan, sehingga lebih
memungkinkan untuk memunculkan para pemimpin nasional yang berwawasan kebangsaan. Pada
periode ini sudah banyak muncul berbagai lembaga pendidikan yang didirikan untuk menyiapkan
para pimimpin yang profesional. Walaupun Gaya kepemimpinan sebagian diantaranya masih
mempengaruhi dan melakukan intervensi politik yang kental mengarah kepada penguatan untuk
kekuasaan pribadi bukan untuk negara. Tetapi sebaliknya dari perjalanan sejarah Kepemimpinan
Nasional akhirnya muncul juga pemuda pemuda yang memiliki kaliber kepemimpinan yang
berwawasan kebangsaan hingga terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita
cintai.

Penurunan Bendera

Sedang Menge Selasa, 16 Februari 2021, Pkl 17.15 - 18.00

Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di
Pusdiklat Bela Negara ini dengan menerapkan
Protokol Kesehatan Covid-19, pukul 17.15 –
18.00 WIB di Lapangan Upacara Pusdiklat
Bela Negara Kemhan RI, Rumpin

Matahari sudah tak lagi menyengat, Pasukan
Bela Negara CPNS BNPB segera menyusun
formasi untuk menggelar Upacara Penurunan
Sang Saka Merah Putih di Lapangan Pusdiklat
Bela Negara selaku Inspektur Upacara Pelda
Budiyana dan dilanjutkan dengan Upacara Penurunan Bendera Merah Putih

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

35

PEMBELAJARAN HARI KE 3

Senam Pagi

Sedang Menge Rabu, 17 Februari 2021, Pkl. 05.00 – 05.30

Rumpin, Pagi selalu diawali dengan senam.
“Senam ini selain untuk menyehatkan jasmani,
juga berfungsi untuk menghilangkan dingin”
ujar salah satu pelatih di sela-sela kegiatan.

Senam pagi bertujuan untuk penyegaran
jasmani, sedangkan apel pagi berfungsi
sebagai titik awal kegiatan hari. Pelatih Akan
menyampaikan menu pendidikan hari itu
beserta hal-hal APA saja yang harus
diperhatikan oleh peserta. Persiapan yang
matang Akan membantu peserta menyerap
materi-materi yang disampaikan oleh para
pelatih.

Konsentrasi penuh menjadi hal yang mutlak bagi para peserta saat menerima materi. Hal itu
dikarenakan hampir semua materi yang diberikan bertempat di luar ruangan (outdoor). Selain itu,
materi yang diberikan sangat menguras tenaga maupun pikiran. Sedikit kelalaian dapat
mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

Aktivitas-aktivitas tersebut bertujuan untuk membentuk pribadi-pribadi yang unggul. Nilai-nilai
seperti kerja Sama, mampu bekerja di bawah tekanan, fokus terhadap tujuan, hingga semangat
pantang menyerah diharapkan melekat pada setiap individu peserta pendidikan Bela Negara.

Penaikan Bendera

Sedang Menge Rabu, 17 Februari 2021, Pkl. 05.30 – 06.15

Rumpin – Setiap hari siswa pelatihan
Bela Negara BNPB mengikuti upacara
bendera. Jika diperhatikan dengan
seksama, upacara itu terdiri dari 3
komponen utama. Yaitu, petugas
pelaksanaan, pembinaan upacara dan
peserta upacara.

Pelaksanaan upacara adalah petugas
yang melaksanakan prosesi upacara
bendera dari awal sampai akhir.
Protokol/pembawa acara, pemimpin
barisan upacara, perwira upacara,

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

36

pengibar bendera, pembaca UUD 1945 adalah pelaksanaan upacara. Peserta upacara berbaris
membentuk formula tertentu sesuai dengan kondisi lapangan upacara bendera. Peserta upacara
berkewajiban mengikuti aba – aba pemimpin barisan upacara. Kemudian berkewajiban
mendengarkan dengan baik amanat upacara dan mengikuti proses lainnya dalam upacara bendera.

Manfaat mengikuti upacara bendera
Bagi peserta Bela Negara CPNS BNPB, mengikuti upacara setiap hari adalah suatu keharusan
sesuai tata tertib siswa selama mengikuti pendidikan di Pusdiklat Bela Negara. Lebih dari itu,
mengikuti proses upacara dengan hidmad Akan bermanfaat besar bagi peserta terutama sekali
dalam membetuk karakter positif. Karakter positif yang dibentuk pada diri siswa antara lain:
disiplin, cinta tanah air, tenggang rasam sikap sosial dan masih banyak yang lainnya.

.00

Peraturan Baris Berbaris & Keprotokolan

Rabu, 17 Februari 2021, Pkl. 06.45 – 07.15

Pelaksanaan Baris Berbaris dan
Keprotokolan, dengan mengambil lokasi di
Pusdiklat Bela Negara, Rumpin Jawa
Barat untuk latihan baris-berbaris.

“Tujuan diadakan kegiatan ini adalah
memberikan pengetahuan dan pemahaman
kepada CPNS di Badan Nasional
Penanggulangan Bencana dalam Bela
Negara agar dapat melaksanakan apel secara
tertib dan rapi serta memotivasi CPNS agar
senantiasa meningkatan kedisiplinan dalam
bekerja”.

Pembinaan Pelatihan Bela Negara dilatar belakangi oleh perbedaaan pengetahuan dan
pemahaman dari setiap CPNS BNPB yang ada, dimana pendidikan Bela Negara bagi CPNS BNPB
yang bervariasi dari yang hanya lulusan setingkat Diploma hingga yang menyelesaikan studi S.1.
Instruktur berpesan “Agar setiap CPNS BNPB dapat belajar dan menimba ilmu kedisiplinan
dari bapak-bapak yang sudah terlatih dan terpercaya”.

Terjadi kehebohan dari beberapa peserta saat latihan baris-berbaris yang menyebabkan kami
tertawa terbahak-bahak, pertama saat berlatih penghormatan ada yang posisinya benar dan ada yang
posisinya terbalik seperti isarat “cape deh”. Kedua saat perserta berlatih lencang kanan salah satu
peserta sempat terjatuh karena terdorong peserta di sebelah kiranya, dan kehebohan ketiga terjadi
saat di tes balik kiri disini menampakan formasi yang beragam ada yang berputar kekanan ada yang
berputar kekiri dan bahkan ada juga yang diam saja, ketika salah satu peserta di tes oleh pelatih
untuk mempraktek aba-aba balik kiri disini yang membuat peserta lain tertawa, terlihat peserta
hanya memutarkan badan tanpa tahap-tahan yang benar.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

37

Kewaspadaan dini

Rabu, 17 Februari 2021, Pkl. 07.45 – 10.30

Rumpin - Kolonel Inf Faisal

(Widyaiswara Ahli Madya) mengatakan

program pelatihan Bela Negara bagi

CPNS BNPB, merupakan bentuk

kewaspadaan dalam menjaga bangsa dari

segala bentuk ancaman. Ancaman saat ini

tidak selalu bebentuk dari segala

berbentuk serangan militer, namun juga

bisa dengan masuknya budaya luar ke

Indonesia.

“Sebenarnya dalam satu kehidupan itu
kita harus waspada, misalnya musik – musik Indonesia tidak mendapatkan tempat, lalu kemudian
dibanjiri dengan musisi – musisi dari luar, itu serangan” Ujar Widyaiswara Ahli Madya.

Jadi serangan itu bukan melulu seperti militer, misalnya pesawat tempur perang dengan senjata.
Bukan, serangan macam – macam melalui media sosial juga bisa. Ujar beliau.

Widyaiswara Ahli Madya mengungkapkan, satu hal yang mendasari pemerintah mengainisiasi
program Bela Negara adalah makin besarnya pengaruh dari luar negeri terhadap generasi milenial,
khususnya dampak dari perkembangan teknologi informasi yang pesat. Ia mencontohkan musik pop
dari Korea yang bisa mempengaruhi dunia.

“Kita lihar seperti negera Korea, negara yang menurut saya dibandingkan Indonesia kan besaran
Indonesia, tapi dia melalui KPOP bisa membanggakan negaranya, bisa mempengaruhi seluruh
dunia, seperti itu kan menjadi suatu yang penting.

Saat ini implementasi program Bela Negara masih dalam tahap pembahasan dengan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Program Bela Negara akan disiapkan untuk kalangan. Rencananya,
setelah universitas, program tersebut akan diturunkan ke sekolah.

16 Februari 2021, Pkl10.30 -1
Pengetahuan tentang Bahaya Narkoba dan Penanggulanggannya

Rabu, 17 Februari 2021, Pkl. 10.30 – 13.45

Rumpin - Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongangolongan sebagaimana terlampir dalam
Undang-Undang

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

38

Ini (Menurut Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 Tentang
Narkotika). Pada perkembangan saat ini, narkotika tidak hanya digunakan dalam bidang farmasi
saja, tetapi sudah terjadi penyalahgunaan narkotika. Hal ini sering kali ditemukan pada kalangan
remaja hingga masyarakat usia dewasa. “Jelas Retno (Widyaiswara Ahli Madya)

Remaja adalah masa di mana seorang individu
mengalami peralihan dari masa anak-anak menuju
ke dewasa. Masa remaja disebut masa yang paling
rawan dihadapi individu sebagai anak. Dari yang
tadinya anak-anak mereka mengalami
perkembangan secara fisik maupun psikis dengan
beberapa perubahan. Orang tua yang memiliki anak
tentu Akan menghadapi hal ini di kala membesarkan
anak mereka, anak yang beranjak remaja Akan
mengalami perubahan sesuai dengan pertumbuhan
moral seorang anak. Jika kontrol dari orang tua dan orang terdekat anak kurang, maka seringkali
terjadi penyimpangan pada anak tersebut. Penyimpangan ini cenderung kearah negatif yang sering
disebut dengan kenakalan remaja. Ada banyak jenis kenakalan remaja, seperti perkelahian dan
minum-minuman keras, pencurian, perampokan, perusakan/pembakaran, seks bebas bahkan
narkoba. Salah satu bentuk kenakalan remaja yang saat ini dapat dikategorikan mengkhawatirkan
adalah penyalahgunaan narkoba.

Peredaran dan penyalahgunaan Narkoba merupakan salah satu permasalahan nasional yang
dipandang serius oleh pemerintah, karena dapat menyebabkan rusaknya moral bangsa. Karena itu
pemerintah sangat memberikan perhatian terhadap penanganan atas penyalahgunaan Narkoba. Di
negara kita, masalah merebaknya penyalahgunaan narkoba semakin lama semakin meningkat. Efek
domino akibat dari penyalahgunaan narkoba juga semakin beragam, serta usaha untuk mengatasi
penyalahgunaan Narkoba merupakan langkah yang tidak mudah untuk dilaksanakan. Penyalah
guna adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak atau melawan hukum. Ketika seseorang
melakukan penyalagunaan Narkotika secara terus-menerus, maka orang tersebut Akan berada pada
keadaan ketergantungan pada Narkotika, baik secara fisik maupun psikis. Ketergantungan
Narkotika adalah kondisi yang ditandai oleh dorongan untuk menggunakan Narkotika secara terus-
menerus dengan takaran yang meningkat agar menghasilkan efek yang Sama dan apabila
penggunaannya dikurangi dan/atau dihentikan secara tiba-tiba, menimbulkan gejala fisik dan psikis
yang khas.

Untuk penanggulangan penyalahgunaan narkoba diperlukan upaya yang terpadu dan
komprenhensif yang meliputi upaya preventif, represif, terapi dan rehabilitasi Penyebab terjadinya

penyalahgunaan narkoba disebabkan oleh beberapa faktor yang saling mempengaruhi satu sama
lain, yaitu: 1) Faktor letak geografi Indonesia; 2) Faktor ekonomi; 3) Faktor kemudahan
memperoleh obat; 4) Faktor keluarga dan masyarakat; 5) Faktor kepribadian; 6) Faktor fisik dari
individu yang menyalahgunakannya.

Dengan kenyataan ini, sepertinya tidak ada satu sistem atau kelompok pun yang bisa memberantas
dan mencegah sendiri penyalahgunaan narkoba dilingkungannya. Pemerintah saja tidak dapat

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

39

mengatasi masalah narkoba tersendiri.Masalah penyalahgunaan narkoba yang sangat kompleksi ini
tetap menuntut penanganan secara komprehensif dan terpadu, dengan partisipasi aktif dari
masyarakat baik secara individu maupun kelompok yang mempunyai potensi membantu generasi
muda mencegah penyalahgunaan narkoba.

Pengetahuan tentang Bahaya Terorisme dan Radikalisme Serta Penanggulanganya

Rabu, 17 Februari 2021, Pkl. 13.45 – 16.00

Rumpin - Terorisme merupakan kejahatan terhadap
negara dan lebih luas lagi merupakan kejahatan terhadap
kemanusiaan. Terorisme sangat mengganggu kehidupan
masyarakat di seluruh dunia, dimana hidup menjadi tidak
pasti dan penuh dengan kecemasan. Korban terorisme
tidak pandang bulu, bahkan orang yang tidak bersalah
Sama sekali dapat menjadi korbannya. Oleh karena itu,
terorisme dalam segala bentuk harus ditanggulangi
bersama oleh semua komponen bangsa, baik aparat
penegak hukum, aparat keamanan maupun seluruh
lapisan masyarakat” Ujar Muhamad Cahiril Anwar, SH

Secara khusus, sinergi antara masyarakat dengan TNI AD sebagai salah satu komponen bangsa dan
alat negara, perlu ditingkatkan sehingga menjadi bagian penting dalam penggulangan terorisme.
Makalah ini membahas hal-hal sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat dan TNI AD
dalam berkontribusi untuk menanggulangi terorisme. Metode pembahasan merujuk pada kegiatan
nyata di masyarakat.

Studi kasus sinergi antara Pusdiklat BNPB dengan Pusdiklat Bela Negara dalam pelaksanaan
berbagai kegiatan bela negara yang pada akhirnya merupakan bagian untuk penanggulangan
terorisme. Hasil yang diharapkan adalah makin kuatnya sinergi pemerintah dengan Pusdiklat Bela
Negara dalam melaksanakan tugas bersama yaitu pencegahan dan penggulangan terorisme di
tengah lingkungan kerja sekitar.

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI), teror merupakan usaha menciptakan
ketakutan, kengerian, dan kekejaman oleh seseorang atau golongan. Meneror berarti berbuat kejam
(sewenang-wenang dan sebagainya) untuk menimbulkan rasa ngeri atau takut. Sedangkan terorisme
merupakan penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan
(terutama tujuan politik); praktik tindakan teror.

Berdasarkan arti kata di atas, terlihat bahwa terorisme merupakan suatu kejahatan yang luar biasa,
baik kepada negara maupun kepada kemanusiaan. Aksi terorisme dapat berupa ancaman
menggunakan kekerasan fisik yang telah disiapkan sebelumnya, dilakukan pada saat semua lengah,
dilaksanakan secara tiba-tiba yang pada akhirnya menimbulkan kepanikan dan dampak yang sangat
merugikan, baik secara fisik maupun secara psikis. Berbagai kelompok teroris melaksanakan

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

40

kegiatannya dengan Cara ekstrem dan radikal untuk mencapai tujuan kelompoknya namun dengan
mengorbankan orang lain, dan bahkan orang lain yang tidak bersalah atau tidak terlibat Sama
sekali.

Terorisme diberbagai belahan dunia, telah banyak sekali menghancurkan peradaban,
menghancurkan kehidupan masyarakat, membuat masyarakat menderita, dalam suasana ketakutan
dan ketidakpastian, bahkan hal yang Sama juga terjadi pada keluarga pelaku teror sendiri. Teror
menghasilkan teror baru, baik bagi masyarakat maupun kepada pelaku. Sementara disini lain,
manusia hidup ingin mendapatkan ketenangan, kebahagiaan, kesejahteraan dan masa depan yang
makin baik.

Oleh karena itu, perlu dicari solusi terbaik dalam penanggulangan terorisme ini. Semua harus
dikembalikan pada tujuan hidup manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling mulia, yaitu hidup
bahagia baik di dunia maupun dikehidupan setelah dari dunia ini. Saling mengasihi, menyayangi,
dan menghormati antar sesama manusia sebagai ciptaan Tuhan, dengan tujuan hakiki adalah
kebahagian hidup bersama dalam kemuliaan Tuhan.

Sinergi dengan Dunia Pendidikan

Dunia pendidikan, baik pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi merupakan bagian yang
sangat penting untuk menanamkan pemahaman terkait dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahaya
kegiatan terorisme bagi bangsa dan negara serta masyarakat luas. Siswa maupun mahasiswa
merupakan orang-orang terdidik yang menjadi ujung tombak masa depan bangsa dan negara serta
masyarakat, perlu diberikan pemahaman yang mendalam terkait dengan Pancasila, UUD 1945,
tujuan dan cita-cita negara, pluralisme, toleransi, tenggang rasa, saling menghormati, nasionalisme,
bela negara, kedisiplinan dan bahaya terorisme bagi kehidupan bersama.

Lembaga pendidikan tidak saja mengajarkan keilmuan sesuai dengan tingkatan pendidikan yang
dilaksanakan, tetapi juga berkewajiban menanamkan nilai-nilai luhur kemanusiaan secara universal
dan secara khusus nilai-nilai bela negara dan toleransi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Orang tua mempercayakan pendidikan dan pengembangan karakter anak-anak mereka salah
satunya melalui lembaga pendidikan. Dalam hal ini, sekolah, pendidik dan tenaga kependidikan
menjadi ujung tombak terbentuknya generasi muda yang mempunyai karakter yang baik, nilai-nilai
luhur kemanusiaan dan mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk kebahagian hidup
bersama seluruh umat manusia. Hal ini tercermin dalam tujuan pendidikan nasional dalam Undang-
Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan
nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

“Dengan terbentuknya karakter Pancasila dalam diri setiap insan khususnya di dunia pendidikan,
maka akan berdampak pada pencegahan tindakan terorisme yang muncul dari kesadaran individu-
individu terdidik”

Terorisme merupakan kejahatan terhadap negara dan lebih luas lagi merupakan kejahatan terhadap
kemanusiaan. Terorisme sangat mengganggu kehidupan masyarakat di seluruh dunia, dimana hidup

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

41

menjadi tidak pasti dan penuh dengan kecemasan. Perlu upaya nyata dari semua komponen
masyarakat termasuk TNI untuk membangun kesadaran masyarakat Akan bahaya dan dampak
terorisme. Sinergi antara masyarakat dengan TNI sebagai salah satu komponen bangsa dan alat
negara, perlu ditingkatkan sehingga menjadi bagian penting dalam penggulangan terorisme.

Sinergi melalui hal-hal kecil sehari-hari yang menyentuh kehidupan masyarakat sangat membantu
mengurangi tumbuhnya pikiran teror. Hal ini perlu dilakukan secara simultan dengan penegakan
hukum yang telah dilaksanakan oleh pihak yang berwenang. Pendekatan kemanusiaan yang
menyentuh hati nurani dan kebutuhan masyarakat, terutama bagi yang kekurangan secara ekomoni,
pendidikan, kesehatan, informasi dan kebutuhan dasar lainnya perlu dilakukan secara intensif dan
berkelanjutan. Kehadiran TNI di kehidupan masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan
berkolaborasi lembaga pendidikan dan komponen lainnya sangat diperlukan sehingga bersama-
sama masyarakat tersebut dapat membangun kesadaran Akan bahaya terorisme dan melakukan
pencegahan sejak dini. Komunikasi sosial yang intens dengan menggunakan berbagai media,
khususnya media sosial terkini menjadi salah satu upaya untuk melawan propaganda terorisme
yang juga menggunakan media sosial untuk mempengaruhi masyarakat, khususnya generasi muda.

Bimsuh

Rabu, 17 Februari 2021, Pkl. 16.30 – 17.15

Rumpin – Pelatihan bongkar pasang tenda oleh
Peserta Bela Negara CPNS BNPB bersama Instruktur
Bela Negara.

Instruktur Bela Negara Mayor Tatang, pada Rabu 17
Februari 2021 melaksanakan kegiatan pelatihan
penanganan bencana berlatih cara bongkar pasang
tenda bersama peserta Bela Negara CPNS BNPB.
Kegiatan ini merupakan bagian rutin dari Pusdiklat
Bela Negara untuk melatih Kader Bela Negara dalam
hal penanganan bencana yang datang nya tidak bisa di
prediksi.

Kegiatan ini sebagai wujud kerjsama BNPB dan Pusdiklat Bela Negara terkait agar tercipta suasana
aman dan kondusif.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

42

Penurunan Bendera

Rabu, 17 Februari 2021, Pkl. 17.17 – 18.00

Upacara penurunan bendera dilaksanakan setiapa usai
kegiatan kegiatan Belajar mengajar di Pusdiklat Bela
Negara, Rumpin.Upacara Penurunan Bendera
dilaksanakan sebagai salah satu wujud dan penanaman
nilai Patriotisme atau Cinta Tanah Air yang
ditanamkan Kepada para Peserta Pelatihan Bela
Negara CPNS BNPB Ta. 2019

Pada rabu, para peserta Pelatihan Bela Negara CPNS
BNPB semuanya berkumpul di lapangan guna
mengikuti upacara penurunan bendera. Para peserta
berbaris dengan tertib sesuai kelompok masing-
masing. Setiap kelompok dijadikan dua baris (Regu)
yakni satu barisan Putra dan satunya lagi barisan Putri yang masing-masing terdapat Pimpinan
Regu.

Upacara penuruan bendera dapat betrjalan tertib dan lancar. Petugas yang menjadi pembina upacara
penuruan bendera dalam amanatnya beliau menyampaikan bahwa “pentingnya mengikuti upacara
penurunan bendera, salah satu manfaat adalah menanamkan sikap disiplin dalam diri, karena pada
saat upacara kita dituntut utuk disiplin dan mengikuti garis komando

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

43

PEMBELAJARAN HARI KE 4

Senam Pagi

Kamis, 18 Februari 2021, Pkl. 05.00 – 05.30

Rumpin, CPNS BNPB melaksanakan Giat Rutin
Senam Pagi di Pusdiklat Bela Negara, Rumpin Jawa
Barat.

Senam pagi tersebut dipandu oleh instruktur senam
profesional yang berpengalaman dan diikuti oleh
seluruh Peserta Pelatihan Bela Negara.

Kegiatan senam sehat ini di lakukan sebagai upaya
menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh serta
kondisi fisik dan mental yang prima bagi seluruh
pegawai dalam masa pandemi covid-19. Meskipun
melaksanakan kegiatan senam sehat secara bersama-sama Akan tetapi kegiatan ini dilaksanakan
dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu menerapkan social distancing, penggunaan masker
dan lainnya. Selain bermanfaat untuk tubuh, kegiatan senam pagi juga bertujuan untuk
meningkatkan kebersamaan dan kekompakan di selama menjadi peserta Pelatihan Bela Negara
CPNS BNPB.

“Menjaga kesehatan menjadi suatu hal yang mutlak untuk dilakukan mesikupun ditengan pandemi
Covid-19. Bukan saja kesehatan fisik yang harus dijaga, namun juga kesehatan psikis. Dengan
memiliki fisik dan psikis yang sehat maka tingkat produktivitas yang baik juga akan senantiasa
mengikuti” ucap Instrukur Pelatih Bela Negara.

Penting bagi kita untuk menjaga kesehatan tubuh terutama bagi para Pegawai BNPB. Karena
dengan sehat aktifitas sehari – hari dapat berjalan dengan baik sehingga berdampak pada
peningkatan produktivitas kerja berupa optimalisasi karya – karya yang dihasilkan. Selain olahraga,
tubuh sehat juga didapat dengan menjaga pola makan yaitu dengan mengonsumsi buah serta sayur
– sayuran.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

44

Penaikan Bendera

Kamis, 18 Februari 2021, Pkl. 05.30 – 06.16

Rumpin – Siswa Bela Negara CPNS BNPB
menggelar upacara pengibaran bendera merah putih
yang dilaksanakan rutin setiap hari di Pusdiklat Bela
Negara. Upacara pengibaran bendera merah putih ini
sebagai wujud penghormatan kita khususnya atas jasa
para pahlawan. Untuk itu, kita sebagai bangsa
Indonesia wajib mencitai tanah air kita dan mengisi
kemerdekaan ini dengan hal yang positif dan
membangun.
Lebih lanjut Instruktur Bela Negara menekankan
kepada seluruh Peserta Bela Negara CPNS BNPB

Peraturan Baris Berbaris & Keprotokolan

Kamis, 18 Februari 2021, Pkl. 06.45 – 07.15

Rumpin – Guna meningkatkan kemampuan dalam hal
peraturan baris berbaris serta untuk meningkatkan
kedisplinan dan semangat siswa Bela Negara CPNS
BNPB dalam melaksanakan tugas, selesai pelaksanaan
apel pagi, seluruh peserta Pelatihan CPNS BNPB
diingatkan kembali akan pelajaran baris berbaris di
halaman Pusdiklat Bela Negara.

Kegiatan pelatihan baris berbaris siswa bela negara
tersebut dipimpin oleh Mayor Tatang serta diawasi
langsung oleh Kolonel Heri, para kader bela negara CPNS
BNPB mengulang kembali gerakan – gerakan baris
berbaris yang pernah diajarkan pada saat melaksanakan pendidikan di Universitas. Kader bela
negara melaksanakan gerakan antara lain sikap penghormatan, jalan di tempat hadap kanan kiri
langkah tegap maupun periksa kerapian.

Dengan kegiatan latihan seperti ini kami berharap kemampuan dari anggota kader bela negara
CPNS BNPB semakin bertambah dan sigap jika sewaktu waktu mendapatkan tugas untuk
memimpin PBB dalam berbagai acara pemerintah maupun melatih PBB di Kantor.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

45

Keterampilan Bela Negara (Outbound)

Kamis, 18 Februari 2021, Pkl. 09.45 – 12.00

Bogor - Program outbound bela negara merupakan
satu dari jenis program outbound motivasi yang kami
tujukan kepada seluruh lapisan masyarakat, pelajar,
mahasiswa dan semua anak bangsa.

Tahukah anda tentang BELA NEGARA ?? Bela
negara terkadang selalu dikaitkan dengan urusan
militer, seolah-olah kewajiban serta tanggung jawab
untuk membela negara hanya ditujukan kepada para
Tentara Nasional Indonesia.

Bukan seperti itu !! Berdasarkan Pasal 30 UUD
1945, bela negara merupakan hak dan kewajiban setiap warga negara Republik Indonesia karena itu
merupakan upaya setiap warga negara berkewajiban untuk mempertahankan Republik Indonesia
dari ancaman baik ancaman dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Baru-baru ini Teror bom ulah kamu teroris dan kaum radikal telah merusak sendi-sendi kekuatan
kebangsaan serta telah mengotori mental anak-anak bangsa dengan budaya teror dan
kekerasan. Aksi para teroris akan berpotensi memberikan efek traumatik yang berakibat buruknya
mental anak-anak. Aksi kekejaman para teroris akan tersimpan dalam benak mereka dan berefek
buruk. Lebih parah lagi jika mereka terinspirasi untuk melakukan tindakan yang serupa.

Sebagai provider outbound yang bergerak dalam berbagai macam pelatihan kami tergerak atas hal
ini, tidak cukup hanya status prihatin di media sosial saja, tidak cukup hanya kecaman dan kutukan,
selain doa yang selalu kita panjatkan kita semua harus bangkit dan memberantas benih-benih
radikalisme di Indonesia.

Atas dasar CINTA NKRI kami turut memberantas ideologi terosisme dan radikalisme melalui
program pelatihan outbound bela negara. Karenanya, sebuah kesadaran untuk bela negara
merupakan satu hal yang wajib dimiliki oleh setiap lapisan warga negara Indonesia sebagai wujud
menunaikan hak dan kewajibannya dalam upaya membela negara.

Ini akan menjadi modal dasar sekaligus kekuatan bangsa, dalam rangka menjaga keutuhan NKRI,
kedaulatan serta kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia.

Progam outbound bela negara ini sebetulnya sudah ada dalam menu layanan pelatihan kami yaitu
salah satu konsep outbound motivasi, dengan durasi 2 hari 1 malam atau 3 hari 1 malam para
peserta akan mendapatkan materi wawasan kebangsaan, semangat patriotisme dalam bentuk materi
indoor maupun simulasi-simulasi melalui skenario games yang dikemas dengan tematik yang
memorable.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

46

Program outbound ini dijalankan dengan menggunakan pembelajaran ERAT : “Edukatif – Reflektif
– Afirmasi – Terapan”. Dimana EDUKATIF merupakan proses belajar dari pengalaman, peserta
menjalankan dan merasakan proses pembelajaran yang terjadi selama pelatihan secara langsung &
terus menerus. Sehingga banyak hal yang bisa didapatkan, sesuai dengan tujuan yang dimaksudkan.

REFLEKTIF berarti peserta diajak dan diberikan media untuk melakukan refleksi dari setiap
kegiatan yang dijalankan. Sehingga mampu mendapatkan nilai pembelajaran dari setiap
aktifitasnya. Kemampuan menggali nilai-nilai pembelajaran inilah, yang secara hakiki memberikan
nilai guna manfaat, untuk memperbaiki pola pikir & sikap mental yang lebih positif.

AFIRMASI dalam berproses selama kegiatan, peserta membangun komitmen diri (self
commitment), atas pembelajaran yang didapatkan, dengan cara autosugesti & motivasional.
Sehingga pengalaman diri yang didapatkan, mampu melekat kuat di setiap pribadi seseorang.

TERAPAN berati sangat bisa di aplikasikan, skenario pelatihan ini diciptakan secara tematik dan
berorientasi sebuah kebutuhan, dan nilai-nilai pembelajarannya bisa diterapkan.

Post Test Kamis, 18 Februari 2021, Pkl. 13.00 – 13.45

Rumpin – Post Test merupakan bentuk
pertanyaan yang diberikan setelah
pelajaran/mater telah disampaikan.
Singkatnya, post test adalah evaluasi akhir
saat meteri yang diajarkan pada hari itu
telah diberikan yang mana seorang
Widyaiswara memberikan post test dengan
maksud apakah peserta Bela Negara CPNS
BNPB sudah mengerti dan memahami
mengenai materi baru saja diberikan pada
hari itu. Manfaat dari diadakan post test ini
adalah untuk memperoleh gambaran
tentang kemampuan yang dicapai setelah
berakhirnya penyampaian pelajaran. Hasil
post test ini dibandingkan dengan hasil pree
test yang telah dilakukan sehingga akan
diketahui seberapa jauh efek atau pengaruh
dari pengajaran yang telah dilakukan,
disamping sekaligus dapat diketahui bagian
bagian mana dari bahan pengajaran yang
masih belum diketahui oleh sebagaian besar
peserta Bela Negara CPNS BNPB.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

47

Bimsuh

Kamis, 18 Februari 2021, Pkl. 13.45 – 16.00

Rumpin – Disela kegiatan
belajar teknik pemasang dan
pembongkaran tenda, Kapten
Yuli selaku pelatih materi, mula
– mula memberi contoh teknik
bongkar pasang tenda, setelah
itu giliran peserta CPNS BNPB
latihan praktik satu persatu.

Kapten Yuli, mengemukakan,

materi bongkar pasang tenda
merupakan materi yang sangat
penting untuk latihan ini,
karena setiap ada bencana yang
pertama kita mendirikan adalah
tenda untuk posko dengan
posisi yang menguntungkan
dari beberapa aspek.
“Misalnya di ketinggian tidak terjadi banjir atau longsor. Setelah itu baru pasang alat dapur dan
perlengkapannya,” Ungkapnya.

Selaku Instruktur, Kapten Yuli menambahkan, teknik bongkar tenda dan pasang dapur lapangan

diajarkan dengan harapan dapat bermanfaat saat mereka berada di posisi yang sebenarnya misalnya
banjir bandang atau longsor, warga segera diungsikan teknik ini bisa dipakai,”Ucapnya.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

48

Penurunan Bendera Kamis, 18 Februari 2021, Pkl. 17.15 – 18.00

Rumpin – Upacara penurunan
bendera ini dengan menerapkan
protokol kesehatan Covid -19 Pukul
17.15 di Lapangan upacara Gedung
Bela Negara Rumpin.

Matahari sudah tak lagi menyengat,
Peserta Bela Negara CPNS BNPB
Ta. 2021 segera menyusun formasi
untuk menggelar Upacara penurunan
bendera merah putih di depan Mayor
Tatang selaku Inspektur upacara.

Caraka Malam

Sedang Menge Kamis, 18 Februari 2021, Pkl. 19.00 – 22.00

Bogor, Sebanyak 88 peserta Pelatihan
Bela Negara CPNS BNPB mengikuti
kegiatan Caraka Malam di Pusdiklat
Bela Negara, Rumpin. Caraka malam
yang merupakan puncak dari
rangkaian kegiatan Kesiapsiagaan Bela
Negara ini setiap angkatannya dikemas
berbeda dan memiliki cerita yang
penuh makna. Caraka malam sendiri
adalah suatu teknik komunikasi yang
digunakan oleh tentara di jaman
dahulu ketika teknologi seperti
telepon, sms, dan internet belum ada
seperti saat ini. Dimana seorang tentara diberikan suatu pesan oleh atasannya dan pesan tersebut
harus disampaikan kepada tujuan dengan bagaimanapun caranya, halangannya, dan rintangannya.
Pesan tersebut sangat rahasia dan tidak boleh bocor kepada siapapun dan tidak lupa peserta
diwajibkan mengikuti Protokol Kesehatan Covid - 19

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

49

API Semangat Bela Negara Kamis, 18 Februari 2021, Pkl. 22.00 – 23.00

Sedang Menge

Bogor, Pembina Upacara menyalakan
Api Semangat Bela Negara sekaligus
menandai telah terselenggaranya kegiatan
caraka malam Pada Pelatihan Bela
Negara CPNS BNPB. Kegiatan ini
merupakan runtutan dari kegiatan
Kesiapsiagaan Bela Negara yang telah
berlangsung 5 hari sebelumnya.

Pada Kamis, malam tepatnya pukul 22.00
– 23.00 WIB peserta dikumpulkan di

halaman Pusdiklat Bela Negara, Rumpin

untuk menerima arahan dari panitia.
Sebanyak 92 peserta lengkap dengan atribut untuk mengikuti kegiatan kali ini serta Prokes Covid –

19.

Berbeda dengan caraka malam sebelumnya, Jalur yang ditempuh oleh semua peserta kali ini
tergolong lebih menantang. Dikarenakan tidak hanya jalur hutan yang harus dilalui namun peserta
juga harus menyelesaikan tantangan di dalam Lingkup Pusdiklat Bela Negara, Rumpin dalam
keadaan gelap gulita.

Dalam menyusuri jalur, Pada pos satu sebagai pos Start peserta dilepas untuk berjalan berdua,
masing-masing diberikan satu misi rahasia yang wajib untuk dijaga kerahasiaannya sampai pada
pos terakhir, dan apabila misi bocor maka dianggap gugur dalam menjalankan tugas dengan
ditandai pemakaian topi terbalik.

Laporan Pelatihan Bela Negara Bagi CPNS BNPB Ta. 2019

50


Click to View FlipBook Version