The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by seviamelia8, 2022-04-22 02:58:10

Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

KEBUTUHAN GIZI PADA IBU HAMIL



Ni Nyoman Yayu Anggerika , Sudirman , Ahmad Yani 3
2
1
1 Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Palu
2 Dosen Administrasi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Muhammadiyah Palu


3 Dosen Promosi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Muhammadiyah Palu


Email : [email protected]
[email protected]


[email protected]






ABSTRAK

Kebutuhan gizi ibu hamil iyalah pengetahuan ibu terhadap nutrisi yang

baik dikonsumsi ibu pada saat kehamilan agar terpenuhinya asupan gizi bagi ibu
dan janinnya untuk pertubuhan dan perkembangan janin didalam rahimnya, akibat

dari kekurangan zat gizi pada saat kehamilan akan berdapak pada janinnya seperti

bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) beberapa faktor bayi lahir
BBLR salah satunya mengakibatkan anak mengalami stunting dimana stunting

adalah kekurangan gizi kronis berlangsung pada saat kehamilan dan awal bayi

lahir hingga berdampak sampai anak berusia 2 tahun.

Kata kunci : kebutuhan gizi ibu hamil pada saat kehamilan


PENDAHULUAN


Anemia dan kekurangan energi kronik (KEK) adalah penyebab terbesar

dikalangan ibu hamil dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu, dan rendahnya
pendidikan ibu menjadi rendahnya asupan gizi dan pola makan yang benar (Siwi,

2010). Penyebab anemia adalah kekurangan zat besi (Fe) sedangkan zat besi

sangat dibutuhana untuk ibu hamil dalam perkembangan otak bayi pada awal

kelahirannya (Yuliandani et al., 2017). Pada trimester I kehamilan ini yang paling

sering ibu hamil mengalami anemia, dikarenakan pola makan yang tidak baik
disebabkan ibu pada trimester I mengalami mual dan tdk napsu makan (Kusumah,

2009).
Strategi dan penanggulangan anemia pada ibu hamil yang harus diketahui

antara lain makananan yang mengandung asupan gizi, mengkonsumsi tablet
penabah darah (Fe), dan mengkonsumsi vitain dan mineral (Herawati and Astuti,

2010). Kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil disebabkan karena

kurangnya asupan energi pada ibu yang berlangsung lama, sehingga menimbulkan
gangguan kesehatan (Prawita, Susanti and Sari, 2018). Asupan gizi ibu hamil

berpengaruh sanggat penting dengan pertumbuhan janin diselama kehamilan, dan

kejadian BBLR (berat badan lahir rendah) pada saat persalinan maupun tumbuh
kembang bayi (Rukmana and Kartasurya, 2014).

Ibu hamil membutuhkan asupan zat gizi yang baik untuk tumbuh kembang
janinya, untuk itu dibutuhkan asupan gizi yang beragam untuk mencukupi zat gizi

yang terkandung dalam makanan tersebut (Hasanah and Febrianti, 2012).
Penentuan status gizi (PSG) sangat penting pada tumbuh kemang bayi balita,

tujuan dari penentuan status gizi itu sebagai awal perbaikan gizi di suatu

masyarakat kususnya ibu hamil agar kebutuhan gizi bayi balita terpenuhi
(Kemenkes RI, 2017). Adapun penyebab kekurangan enrgi kronis yang paling

sering didapatkan pada ibu hamil iyalah kebiasaan makan ataupun memilih milih
makanan (Hendarto and Pringgadini, 2013)

Asi sanggat penting untuk tumbuh kembang anak asi esklusif dibutuhkan

dari 0-6 bulan untuk ketahanan tubuh anak (Simanjuntak and Sudaryati, 2011).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan BBLR pada bayi yang baru dilahirkan

pertama ibu sewaktu hamil sering mengalami anemia yang berkepanjangan
(Tanziha et al., 2016). Anemia pada saat kehamilan menyebabkan ibu terkena

KEK, gizi diwaktu hamil sanggat penting jika kebutuhan tak terpenuhi sanggat

fatal bagi ibu hamil bisa menyebabkan angka kematian ibu (AIK) tinggi
(Yuliastuti, 2014)

Masalah terbesar diindonesia saat ini iyalah BBLR pada bayi yang

disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan rendahnya pendidikan ibu tentang
asupan gizi yang baik pada saat kehamilan (Yulianti and Hargiono, 2016). Bukan

cuaman asupan gizi kebanyakan ibu hamil tdk mengetahui dirinya terjangkit

penyakit HIV, oleh karna itu sebelum hamil ibu di anjurkan untuk memeriksakan
kesehatannya terlebih dahulu agar tdk menular k anaknya kelak (Direktorat Bina

Kesehatan Ibu, Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak and Kementerian
Kesehatan RI, 2011). Menurut ststistik kematian bayi di indonesia sanggat tinggi

iyalah 90% diakibatkan oleh BBLR angka ini sanggat tinggi dibandingakan

dengan negara-negara tetangga kita yg berkembang salah satu faktornya iyalah
usia ibu yang terlalu mudah untuk hamil (Fabella Khoiriah Dian Isti Angraini,

MPH, dr Novita Carolina, M.Sc, 2015)



METODE

Makalah ini dibuat berdasarkan literature pada jurnal yang telah ada, pihak
penulis hanya meriview jurnal yang diambil dari beberapa jurnal dan dijadikan

sebuah reverensi pada review ini penulis mengambil masalah dari beberapa jurnal
mengenai kebutuhan gizi pada ibu hamil.




HASIL
Kebutuhan zat gizi ibu hamil sangat penting bagi pertumbuhan dan

perkembangan janin maka dari itu ibu hamil sangatlah harus mencukupi asupan
zat gizinya agar janin dapat berkembang dengan normal, kekurangan zat gizi pada

ibu hamil akan mengakibatkan kekurangan energi kronis (KEK) kek itu sendiri
disebabkan karena kekurangan asupan makanan yang tidak sesuai dengan

kebutuhan asupan makanan ibu hamil hal ini mengakibatkan tumbuh kembang

janin terhambat.
Dan ada beberapa faktor lain salah satunya dikarenakan usia ibu hamil

terlalu mudah atau terlalu tua pada saat kehamilan, apa bila usia ibu terlalu muda
pada saat hamil maka janin yang diandung akan bersaing dengan sang ibu untuk

mendapatkan zat gizi karena ibu dan janinnya sama-sama membutuhkan zat gizi

untuk tumbuh kembangnya, Akibatnya janin yang dikandung mengalami

keguguran, pertumbuhan janin tidak maksimal membuat bayi lahir dengan bearat
badan lahir rendah (BBLR).

Pada dasarnya ibu hamil sangat memerlukan tambahan zat gizi untuk

tubuh kembang jain yang dikandungnya, namun kebanyakan karena kurangnya
pengetahuan ibu maka kekurangan gizi yang sering terjadi adalah ibu hamil

mengalami kekurangan energi protein, mineral, zat besi dan kalsium yang sanggat
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin didalam kandungan.

Kebutuhan energi yang harus dipenuhi ibu hamil iyalah 80.000 kalori

selama kehamilan, dan kebutuhan zat besi sanggatlah dibutuhkan oleh ibu hamil
bukan cuman untuk pembentukan janin, zat besi sanggat dibutuhkan untuk

pembentuk sel-sel darah merah, perkembangan otak, pembentukan otot, jika ibu
kekurangan zat besi ibu kan mengalami anemia hingga bayi kemungkinan lahir

prematur, Sedangkan kalsium yang dikonsumsi ibu sangat dibutuhkan untuk
membentukan tulang pada janin.

Rata –rata ibu hamil kadar hemoglobinnya menurun atau biasa disebut

anemia jika ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet zat besi (fe) yang diberikan
dipuskesman atau rumah sakit bersalin pada saat pemerikaan kesehatan ibu dan

anak (KIA), maka dari itu ibu hamil harus rutin mengkonsumsi tablet zat besi (fe)
agar ibu tidak mengalami anemia dimasa kehamilannya.





PEMBAHASAN


Pemberian tablet Fe(zat besi) pada masa kehamilan harus terpenuhi untuk
kebutuhan ibu dan janinnya, dikarenakan kurangnya asupan zat besi yang

dikonsumsi ibu mengakbatkan ibu terkena anemia atau kadar hemoglobin (Hb)
ibu hamil menurun. Jika ibu kurang mengkonsumsi asupan zat besi pada saat

kehamilan berdampak buruk bukan cuman pada ibu tapi juga pada perkembangan

janin (Susiloningtyas, 2012b). Kebutuhan energi dan asupan zat gizi pada saat
kehamilan sanggat dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin, maka dari itu jika

kekurangan asupan zat gizi pada saat kehamilan bisa mengakibatkan janin

bertumbuh tak sempurna (Lubis, 2003). Pendidikan gizi bagi ibu hamil diperlukan

untuk pengetahuan ibu tentang makanan yang baik dikonsumsi pada saat

kehamilan agar ibu terhindar dari masalah anemia yang sering di alami oleh ibu
hamil, pendidikan tersebut bisa melalui via SMS (Kusfriyadi, 2010).

Ibu hamil harus memenuhi kebutuhan zat gizi dan mendapatkan makanan
yang cukup gizi agar janin yang dikandungnya bertumbuh kembang dengan baik

sehingga terhindar dari berat badan lahir rendah (BBLR), BBLR dapat
mengakibatkan bayi lahir stunting (MCA Indonesia, 2014). Kepatuhan ibu hamil

untuk Mengkonsumsi tablet zat besi atau Fe pada masa kehamilan berjumlah 90

tablet minimal yang perlu dikonsumsi di masa kehamilan (Susiloningtyas, 2012a).
kekurangan zat gizi tertentu dapat mengakibatkan ibu mengalami anemia pada

saat kehamilan sehingga suplai darah yang seharusnya diantarkan ke oksigen
sebagai sumber makanan janin terhambat itulah penyebab tumbuh kembang janin

tak normal (Nurhidayati Rohmah Dyah and Irdawati, 2013).

Pada saat kehamian kebutuhan zat besi ibu meninggkat dua kali lipat
dibandingkan perempuan remaja makanya dimasa kehamilan ibu hamil sering

mengalami anemia disebabkan karena volume darah ibu menurun (Ratih, 2017).
Selain harus mengkonsumsi asupan gizi yang baik ibu hamil juga harus terhindar

dari stres yang bisa mengakibatkan kesehatan janin mengalami hal yang sama,

jika ibu stres janin tidak bisa bertumbuh dengan normal (Tampubolon Elmina,
2008). Asupan makanan yang mengandung zat gizi untuk ibu hamil sanggat

berpengaruh terhadap air susu ibu (ASI) pada saat janinnya lahir itu sebabnya
status gizi ibu hamil harus terpenuhi dengan baik (Hardinsyah, Riyadi and

Napitupulu, 2016).

Mengkonsumsi Gizi seimbang untuk ibu hamil berpengaruh langsung
untuk metabolisme janin yang dikandungnya Asupan gizi yang seragam sangat

baik seperti karbohidrat, protein, lemak dan mineral (Dewantari, 2013). Ibu hamil
harus banyak mengkonsumsi sayur dan buah agar tidak mengalami anemia yang

dapat beresiko ketuban pecah dini dan hipokalsemia (Hanani, Suyatno and P,

2016). Masalah anemia pada ibu hamil di indonesia masih tinggi diakarnakan ibu
kurang mengkonsumsi makanan yang cukup kalori, protein, vitamin, mineral dan

cairan untuk mencukupkan kebutuhan gizi ibu, janin serta plasenta (Lina Marlina,

2018)

Kebutuhan akan zat gizi ibu hamil meninggkat pada saat trimenster ke III
dikarenakan janin menyimpan zat besi untuk persediaan dirinya dibulan pertama

kelahirannya makanya cenderung ibu hamil menggalami anemia pada trimester III
(Setyawati and Syauqy, 2014). Janin dan ibu memerlukan asupan nutrisi yang

baik selama kehamilan, jika ibu kekurangan cairan pada saat kehamilan bisa
berdampak pada konstipasi (Rahayu, Ummah and Juanita, 2010). Stunting iyalah

Kekurangan energi kronis yang disebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan asupan

gizi ibu disaat kehamil, stunting terjadi mulai dari janin masih dikandung
(Kusumawardhani, Gunawan and Aritonang, 2017).





KESIMPULAN

Kecukupan asupan zat gizi bagi ibu hamil sanggat berpengaruh terhadap

tumbuh kembang janin yang dikandungnnya, beberapa ibu kurang menggetahui

kandungan nutrisi yang baik untuk dikonsumsi pada saat kehamilan, tak banyak
ibu mengkonsumsi makanan yang kurang baik atau makanan yang hanya ibu

sukai saja yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan janin diladam rahim

ibu dan bisa menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR).
Perkembangan janin didalam rahim berlangsung 9 bulan dan masa

perkembangannya bertahap mulai dari pembentukan otak, tulang belakang,
jantung, organ tubuh hingga alat gerak indra. Makanya ibu hamil membutuhkan

zat-zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, zat besi, kalsium, asam folat,
kolin, vitamin E, vitamin A, vitamin B1,iyodium, dan zink untuk pertumbuhan

janinnya.

Tak banyak juga karena keterbatasan ekonomi atau rendahnya ekonomi
yang membuat ibu tidak bisa mengkonsumsi makanan yang cukup nutrisi untuk

ibu dan janinnya.

DAFTAR PUSTAKA


Dewantari, N. M. (2013) ‘PERANAN GIZI DALAM KESEHATAN
REPRODUKSI Ni Made Dewantari 1’, Jurnal Skala Husada.


Direktorat Bina Kesehatan Ibu, Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak and

Kementerian Kesehatan RI (2011) ‘PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI
IBU KE ANAK ( PPIA )’, Direktorat Bina Kesehatan Ibu Ditjen Bina Gizi dan

Kesehatan Ibu dan Anak Kementertian Kesehatan RI.


Fabella Khoiriah Dian Isti Angraini, MPH, dr Novita Carolina, M.Sc, D. dr A. S.
(2015) ‘Hamil Dengan Berat Bayi Lahir Rendah’, Jurnal Majority.


Hanani, Z., Suyatno and P, S. F. (2016) ‘Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Konsumsi Sayur dan Buah pada Ibu Hamil di Indonesia (Berdasarkan Data
Riskesdas 2013)’, Jurnal Kesehatan Masyarakat.


Hardinsyah, Riyadi, H. and Napitupulu, V. (2016) ‘Kecukupan Energi, Protein,

Lemak dan Karbohidrat’, Research Gate Publication.


Hasanah, D. N. and Febrianti, M. (2012) ‘Kebiasaan makan menjadi salah satu
penyebab kekurangan energi kronis (kek) pada ibu hamil di poli kebidanan rsia

lestari cirendeu tangerang selatan’, Jurnal Kesehatan Reproduksi.


Hendarto, A. and Pringgadini, K. (2013) ‘Nilai Nutrisi Air Susu Ibu’, Ikatan
Dokter Anak Indonesia.


Herawati, C. and Astuti, S. (2010) ‘Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan

Anemia Gizi pada Ibu Hamil di Puskesmas Jalaksana Kuningan Tahun 2010’,
Jurnal Kesehatan Kartika.


Kemenkes RI (2017) ‘Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun 2016’, Biro

Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat.

Kusfriyadi, M. K. (2010) Pengaruh pendidikan gizi ibu hamil dan pesan gizi

melalui Short Message Service (SMS) terhadap pengetahuan, kepatuhan minum
tablet besi dan kadar Hemoglobin ibu hamil di kota Palangka Raya, Universitas

Stuttgart.


Kusumah, U. W. (2009) ‘Kadar haemoglobin ibu hamil trimester II-III dan faktor-
faktor yang mempengaruhinya di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009’,

Universitas Sumatera Utara.


Kusumawardhani, I., Gunawan, I. M. A. and Aritonang, I. (2017) ‘ASI Eksklusif,

Panjang Badan Lahir, Berat Badan Lahir Rendah Sebagai Faktor Risiko
Terjadinya Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan Di Puskesmas Lendah II Kulon

Progo’, Skripsi. doi: 10.1021/j100709a023.

Lina Marlina (2018) ‘PENGARUH PEMBERIAN TABLET VITAMIN C

TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL YANG

MENGKONSUMSI TABLET FE DI DESA CIHAURBEUTI KABUPATEN
CIAMIS’, Jurnal Keperawatan & Kebidanan STIKes Mitra Kencana

Tasikmalaya.


Lubis, Z. (2003) Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi yang
Dilahirkan, Zulhaida@ telkom. net.


MCA Indonesia (2014) ‘Stunting dan Masa Depan Indonesia’, Millennium

Challenge Account - Indonesia.


Nurhidayati Rohmah Dyah and Irdawati, S. (2013) ‘Analisis Faktor Penyebab
Terjadinya Anemia Pada Ibu Hamil Diwilayah Kerja Puskesmas Tawangsari

Kabupaten Sukoharjo’, Naskah Publikasi.

Prawita, A., Susanti, A. I. and Sari, P. (2018) ‘Survei Intervensi Ibu Hamil

Kurang Energi Kronik (Kek) Di Kecamatan Jatinangor Tahun 2015’, Jurnal

Sistem Kesehatan. doi: 10.24198/jsk.v2i4.12492.


Rahayu, D., Ummah, F. and Juanita, F. (2010) ‘Hubungan Pola Makan Ibu Hamil

dengan Kejadian Konstipasi di BPS Aida Hartatik Desa Ndalanggu Kecamatan

Deket Kabupaten Lamongan’, Surya.


Ratih, R. H. (2017) ‘PENGARUH PEMBERIAN ZAT BESI ( Fe ) TERHADAP
PENINGKATAN HEMOGLOBIN IBU HAMIL ANEMIA’, JOMIS (Journal Of

Midwifery Science).


Rukmana, S. C. and Kartasurya, M. I. (2014) ‘HUBUNGAN ASUPAN GIZI
DAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN

LAHIR BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SURUH KABUPATEN

SEMARANG’, Journal of Nutrition College.

Setyawati, B. and Syauqy, A. (2014) ‘PERBEDAAN ASUPAN PROTEIN, ZAT

BESI, ASAM FOLAT, DAN VITAMIN B12 ANTARA IBU HAMIL
TRIMESTER III ANEMIA DAN TIDAK ANEMIA DI PUSKESMAS

TANGGUNGHARJO KABUPATEN GROBOGAN’, Journal of Nutrition

College.


Simanjuntak, D. H. and Sudaryati, E. (2011) Gizi pada Ibu Hamil dan Menyusui,
Universitas Sumatera Utara.


Siwi, S. S. (2010) Hubungan tingkat pengetahuan tentang gizi dengan kadar
hemoglobin pada ibu hamil di Kecamatan Jebres Surakarta, Hemoglobin.


Susiloningtyas, I. (2012a) ‘Pemberian Zat Besi (Fe) Dalam Kehamilan’,

Suhardjo, 2003.


Susiloningtyas, I. (2012b) ‘PEMBERIAN ZAT BESI (Fe) DALAM
KEHAMILAN Oleh : Is Susiloningtyas’, Suhardjo, 2003.


Tampubolon Elmina (2008) ‘Analisis Implementasi penanggulangan Gizi Buruk

Di wilayah Kerja Puskesmas Medan Labuhan Kecamatan Medan Labuhan. Tesis’,
thesis.


Tanziha, I. et al. (2016) ‘Faktor Risiko Anemia Ibu Hamil di Indonesia’, 1978-

105.


Click to View FlipBook Version