MODUL PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA Tema: Kearifan Lokal ( Membuat keripik pisang , Fokus: makanan tradisional khas daerah sekitar sekolah )
A. INFORMASIUMUM a) Identitas Modul Nama penyusun : Ahmad Sarip, S.Pd Institusi : SMP Negeri 3 Samboja Tahundisusunnya : 2023 Jenjang sekolah : SMP Fase : D Kelas : 7 Alokasiwaktu : 11 Minggu Topik : Makanan Tradisional b) Sarana danPrasarana Lembar Kerja Peserta Didik Nama : ........................... Kelas : ........................... Kelompok : ........................... “PROJECT KEARIFAN LOKAL” LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK PEMBUATAN KRIPIK PISANG Peserta didik dapat bekerjasama dengan teman sekelompoknya (dimensi gotong-royong) Peserta didik dapat melakukan kreativitas dalam pembuatan kripik pisang sebagai produk lokal (dimensi kreativitas) A. Tujuan Project Tujuan keterampilan : Peserta didik terampil membuat kripik pisang yang gurik, renyah dan enak Tujuan karakter: B. Alat dan Bahan Alat: Gas LPG ( 1 tabung ) Baskom ukuran sedang (2 buah) Piring ( 2 buah ) Erok ( 1 buah ) Sotil ( 1 buah ) Pasah pengiris pisang Pisau Plastik kemasan (3 pcs ) Serbet / kain lap Alat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pisang kepok / pisang bawen ( 3 sisir / lirang) Garam halus (1 bungkus ) Garam kasar (1 bungkus) Gula halus (1 bungkus) Minyak goreng ( 1 liter) Air bersih Bahan: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
B. KOMPONEN INTI a) Deskripsi Singkat Projek Projek penguatan profil pelajar pancasila dengan tema: KEARIFAN LOKAL (Membuat keripik pisang, Fokus:makanan tradisional). Dalam projek ini kita akan mengangkat makanan tradisional yang ada di lingkungan sekitar yaitu pisang. Proyek ini dilaksanakan dengan sasaran kelas 7 karena baru tahun pelajaran ini SMP Negeri 3 Samboja memulai “Mandiri Belajar” b) Dimensi dan Sub elemen dari profil pancasila yang berkaitan: Dimensi Profil Pelajar Pancasila: 1. Bergotong royong 2. Kreatif Sub-elemen dari profil pelajar pancasila yang berkaitan: Memahami budaya-budaya yang ada di lingkungan sekitar • Kerjasama / kolaborasi • Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama • Menghasilkan karya dan Tindakan yang orisinil c) Tujuan spesifik untuk fase D Membuat keripik pisang Fokus:Makanan tradisional Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinil Siapkan baskom sedang dan isilah dengan air bersih secukupnya! Kupaslah pisang dari kulitnya! Rendamlah pisang yang telah dikupas ke dalam baskom! Irislah pisang kemudian letakkan dalam rendaman air! Tambahkan garam kasar ke dalam rendaman pisang! Kemudian siapkan perapian dengan menyalakan kompor! Siapkan wajan lalu tuangkan minyak secukupnya untuk menggorang irisan pisang! Gorenglah irisan pisang, hingga berwarna kuning keemasan lalu tiriskan! Setelah semua digoreng, pisahkan menjadi tiga (3) bagian di atas piring ! Masing – masing bagian berilah rasa dari gula halus dan garam halus secukupnya! Kemaslah ke dalam plastik kemas! C. Langkah kerja: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. c) Target Peserta didik Peserta didik reguler/tipikal: umum d) Relevansi tema dan topik projek untuk satuan pendidikan: Kearifan lokal, media edukasi kepada peserta didik mengenai berbagai macam kebudayaan yang ada dimasyarakat atau lingkungan sekitar.
Modul Projek Fase D Tema :Kearifan Lokal Topik : M e m b u a t K e r i p i k P i s a n g Total waktu: 6 Minggu Dimensi Profil Pelajar Pancasila: - Gotong royong - Kreatif Kerjasama Komunikasi untuk mencapai tujuan bersama Menghasilkan karya dan Tindakan yang orisinil Sub-elemen yang disasar Asesmen Diagnostik. Dilakukan sebelum projek dimulai untuk mengukur kompetensi awal peserta didik yang dipakai untuk menentukan kebutuhan diferensiasi peserta didik, pengembangan alur dan kegiatan projek, dan penentuan perkembangan sub-elemen antarfase Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran peserta didik terhadap budaya yang ada dilingkungan sekitar 1 2 3 4 5 Mengenali jenisjenis makanan tradisional yang ada di lingkungan sekitar sekolah Refleksi awal ( assesment diagnostik ) Pemberian materi tentang pembuatan keripik pisang lewat video Kunjungan ke wirausaha keripik pisang dan atau pengrajin keripik pisang Diskusi tentang makanan tradisional (kripik pisang) Tahap Kontekstualisasi. Mengontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat 6 7 8 9 Pengumpulan, Pengorganisasian, dan Penyajian Data Diskusi tentang makanan tradisional (keripik pisang) Pengorganisasian Data Secara Mandiri Asesmen Formatif; membuat kelompok membuat keripik pisang 10 11 12 13 14 Membuat Aksi Nyata tentang makanan tradisional daerah di Sekolahku: Eksplorasi program pengelolaan mural Membuat Aksi Nyata tentang makanan tradisional daerah di sekolahku: Peranku dan aksiku Membuat Aksi Nyata tentang makanan tradisional daerah di sekolahku: Menentukan Karakteristik Makanan tradisional di lingkungan sekolah Mural Aksi Nyata budaya sekolahku: Membuat keripik pisang Asesmen Formatif Simulasi Pameran Keripik pisang Aksi Nyata Membuat keripik pisang di sekolahku 15 16 Evaluasi Solusi Yang Ditawarkan Mari Beraksi Sambil Refleksi membuat keripik pisang di Sekolahku d) Alur Kegiatan Projek secara umum
Dimensi Profil Pelajar Pancasila terkait Elemen Profil peserta didik Pancasila Sub-elemen Profil Pelajar Pancasila Target Pencapaian di akhir Fase D (SMP, 12 15 tahun) Aktivitas Terkait Gotong Royong Kolaborasi Kerjasama dalam pembuatan keripik pisang Menyelaraskan ide dan tindakan sendiri dengan ide tindakan orang lain untuk melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan kelompok di lingkungan sekitar,serta memberi semangat kepada orang lain untuk bekerja efektif dan mencapai tujuan bersama. 10, 11, 13 Koordinasi sosial dalam pembuatan keripik pisang Membagi peran dan menyelaraskan tindakan dalam kelompok serta menjaga tindakan agar selaras untuk mencapai tujuan 10, 12, 14 Kreatif Menghasilkan karya dan Tindakan yang orisinil Mempelajari konsep dan langkah -langkah pembuatan keripik pisang dan memikirkan cara untuk melakukannya dengan lebih baik. Mengidentifikasi materi untuk mengaitkan dan menginterpretasi informasi serta memberi ide untuk mengaplikasikan dalam membuat keripik pisang 2, 3, 4 Mengidentifkasi materi untuk mengaitkan dan menginterpretasi informasi serta memberi ide dalam diskusi pembuatan keripik pisang. Mengidentifikasi, mengaitkan dan menganalisis informasi yang relevan serta memprioritaskan beberapa gagasan tertentu dalam pembuatan keripik pisang 5,6,7,8,13 Memberi ide/ Gagasan dengan berbagai argument dalam mengembangkannya dalam pembuatan keripik pisang 8,9,10,11 Pemetaan Dimensi Elemen
ALUR PROJEK SECARA UMUM Merumuskan Mempersiapkan observasi Mengenal dan mendekati persoalannya (mencerap) Mencari inspirasi 1. Mengamati Apa yang terjadi? Mendefinisikan tujuan daritemuan Membuat kerangka konteks 2. Mendefinisikan Oh, ternyata itu yang hendak dicapai Tindak Lanjut Melontarkan dan mengembangkan gagasan Membuat alternatif solusi 3. Menggagas Bagaimana aku bisa menjadi bagian dari solusi? Memilih solusiyang sesuai dengan tujuan Membuat purwarupa 4. Memilih Bagaimana aku bisa mewujudkannya tujuan? Membagi pengetahuan Meminta masukan 5. Merefleksikan Bagaimana supaya ide ini menjadi lebih baik? Asesmen Diagnostik Asesmen Formatif Waktu penggunaan Pada awal perencanaan projek (identifikasi kesiapan sekolah), jika membuat sendiri modul projek. Pada saat penentuan dimensi, elemen, dan sub-elemen, jika menggunakan modul projek yang sudah ada Berkala, berkelanjutan selama projek Pihak yang memberikan asesmen Pendidik Pendidik, peserta didik secara pribadi (self- assessment), sesama peserta didik (peerassessment), mitra sekolah dalam projek (misalnya: orang tua, narasumber projek) Contoh bentuk asesmen Rubrik, observasi, kuesioner, refleksi, esai Rubrik, umpan balik (dari pendidik dan sesama peserta didik) baik secara lisan maupun tertulis, observasi, diskusi, presentasi, jurnal, refleksi, esai e) Asesmen
Asesmen Diagnostik Asesmen Formatif Manfaat untuk Tim fasilitasi projek Menciptakan baseline (garis dasar) untuk menilai kemampuan awal peserta didik. Informasi ini dipakai untuk merencanakan kegiatan projek yang efektif dan bermakna untuk peserta didik, untuk mencapai konsep learning atthe right level Menentukan sub- elemen yang sesuai dengan fasenya Mengawasipem- belajaran peserta didik selama projek Memastikan perkembangan kompetensi peserta didik sesuai dengan sub-elemen Profil Pelajar Pancasila yang disasar Mengecek pemahaman peserta didik mengenai isu projek Manfaat untuk peserta didik Memahami performa diawal projek Membantu peserta didik memperbaiki dan mengembangkan diri Membantu peserta didik Tahap Assesmen Menentukan tujuan pembelajaran 1. Membuat keripik pisang di satuan pendidikan, Fokus: Pengembangan karakter menghargai makanan tradisional daerah di lingkungan sekitar, menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal. (Fase D) 2. Merancang indikator kemampuan Mampu membuat keripik pisang sebagai wujud mencintai makanan tradisional daerah Mampu menunjukkan sikap bergotong royong, dan kreatif dalam pembuatan keripik pisang. Mampu merefleksikan identitas diri yang terbentuk dari kearifan lokal Menyajikan informasi 3. Menyusun strategi asesmen Bentuk asesmen Melaksanakan pembuatan keripik pisang Menyajikan informasi (membuat Keripik Pisang) Rubrik observasi Instrumen asesmen Jurnal dan lembar ceklis Hasil Keripik Pisang Pemetaan Alur Asesmen:
Tahap Assesmen 4. Mengolah hasil assesmen Dari hasil rubrik yang dilakukan, kesimpulannya sudah mampu menunjukkan kreatifitas dalam membuat keripik pisang Dari hasil jurnal dan lembar ceklis,Asudah mampu menunjukkan sikap gotong royong dan kreatif dalam membuat keripik pisang. Dari hasil keripik pisang yang dibuat, kesimpulannya dapat merefleksikan identitas diri yang terbentuk dalam bergotong royong membuat membuat keripik pisang. 5. Menyusun laporan Setelah mengolah hasil assesmen dan bukti pencapaian, berada pada fase D dengan tema projek “Kearifan lokal”. Hal tersebut teramati dari kemampuannya yang sudah optimal dalam menjalankan projek membuat keripik pisang, menunjukkan sikap Bergotong Royong,dan kreatif dalam membuat keripik pisang. No Aspek pengamatan Capaian BB MB SB BSH 1. Siswa mempunyai ide untuk bertanya 2. Siswa memiliki semangat /antusias yang tinggi pada projek 3. Siswa memiliki rasa ingin tahu yang besar dalam proses projek 4. Siswa mau menerima kritik dan saran dari teman atau kelompok lain 5. Siswa memiliki imajinasi tinggi dalam pembuatan keripik pisang Rubrik Perkembangan Sub-elemen Antarfase Rubrik asesmen: 1. Dimensi:Assesmen Kreatif Fase D
2. Rubrik Perkembangan Sub-elemen Antarfase Dimensi: Gotong royong FaseD Penilaian dapat didasarkan pada kriteria berikut : Aspek pengamatan Capaian BB MB SB BSH Siswa berkontribusi pada kerja kelompok Siswa bekerja secara kolaboratif dengan siswa lainnya Siswa menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang dijadwalkan Dalam keripik pisang, keripik dibuat dengan renyah Dalam pisang, keripik dibuat dengan higienis dengan berbagai rasa Dalam pisang, keripik dikemas dengan rapi Tabel 1. Penilaian Kerja kelompok (keripik pisang) Kategori 1 2 3 4 Kontribusi Siswa tidak pernah mengerjakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya, siswa tidak memberikan ide ide Siswa Menyelesaikan Sebagian tugas yang menjadi tanggung jawabnya, siswa memberikan ide ide bermanfaat Siswa berkontribusi, Menyelesaikan Sebagian tugas yang menjadi tanggung jawabnya, siswa sering memberikan ide-ide bermanfaat Siswa selalu bersedia membantu dan melakukan lebih dari tanggung jawabnya, siswa selalu memberi ide-ide yang bermanfaat Kolaborasi Siswa tidak pernah mendengarkan dan berbagi beberapa kali, seringkali mengganggu jalannya kerja kelompok. Siswa kadang mendengarkan dan berbagi beberapa kali, kadang tidak melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya Siswa sering bersedia mendengarkan dan berbagi, bersedia melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya Siswa selalu mendengarkan, berbagi dan mendukung teman kelompoknya. Mengkoordinir kinerja kelompok. Fokus Siswa tidak pernah fokus pada tugas dan hal yang perlu dilakukan dan mengandalkan pekerjaan temannya. Siswa hampir selalu fokus pada tugas dan hal yang perlu dilakukan dan perlu diingatkan temannya saat kerja kelompok. Siswa kadang fokus pada tugas dan hal yang perlu dilakukan dan dapat diandalkan temannya. Siswa selalu fokus pada tugas dan hal yang perlu dilakukan dan sangat mandiri. Kriteria Penilaian Kerja kelompok (tabel 2)
3. Rubrik evaluasi implementasi aksi projek Digunakan oleh peserta didik dan pendidik untuk menilai solusi aksi yang ditawarkan peserta didik dalam projeknya. a) Pertanyaan Pemantik Sebutkan berbagai budaya yang ada dilingkungan sekitarmu? Bagaimana cara melestarikan budaya – budaya yang ada dilingkungan sekitar kita? b) Pengayaan dan Remedial Kegiatan pembelajaran remedial dilaksanakan dalam bentuk Remidial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai Tujuan Pembelajaran maupun kepada peserta didik yang sudah melampaui Tujuan Pembelajaran. Remidial terdiri atas dua bagian :Remidial karena belum mencapai Tujuan Pembelajaran dan Remidial karena belum mencapai Tujuan Pembelajaran. Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum mencapai Tujuan Pembelajaran . Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum mencapai Tujuan Pembelajaran. Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah tuntas mencapai Tujuan Pembelajaran. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan,sesuai kesepakatan dengan peserta didik. Kegiatan pembelajaran pengayaan dilaksanakan dalam bentuk: c) Refleksi peserta didik dan guru. Refleksi peserta didik : Terdapat pada setiap “refleksi diri” yang disampaikan disetiap akhir proyek. Refleksi Guru: - Apakah peserta didik mampu menunjukkan pemahaman konsep dengan baik? - Apakah peserta didik mampu berpikir kreatif dengan baik? - Jika peserta didik mengalami kesulitan, bagaimana guru akan menindak lanjutinya?
C. Lampiran 1. Lembar Kerja Peserta Didik Lembar Kegiatan Peserta didik Membuat Keripik Pisang Metode : Praktek / demonstrasi Tujuan : Membuat Keripik Pisang B. Alat dan Bahan Alat: 1. Gas LPG ( 1 tabung ) 2. Baskom ukuran sedang ( 2 buah ) 3. Piring ( 2 buah ) 4. Erok ( 1 buah ) 5. Sotil ( 1 buah ) 6. Pasah pengiris pisang 7. Pisau 8. Plastik kemasan ( 3 pcs ) 9. Serbet / kain lap Bahan: 1. Pisang kepok / pisang bawen ( 3 sisir / lirang) 2. Garam halus ( 1 bungkus ) 3. Garam kasar ( 1 bungkus ) 4. Gula halus ( 1 bungkus ) 5. Minyak goreng ( 1 liter ) 6. Air bersih Langkah kegiatan 1. Langkah-langkah pembuatan a. Tahap awal 1) Lakukan persiapan Siswa dikumpulkan dan diberi informasi tentang projek yang akan dibuat Siswa diajak untuk mengenal apa itu keripik pisang Siswa diajak untuk mengenal apa itu makanan tradisional Siswa diajak untuk mengidentifikasi makanan tradisional yang ada di lingkungan sekitar 2) Menuangkan gagasan Guru memfasilitasi alat /sarana untuk membuat keripik pisang kepada siswa Siswa mencoba membuat gambar tentang budaya daerah di kertas gambar Jika sudah selesai hasilnya dikumpulkan ke Guru fasilitator projek 3) Memilih Rasa Pilihlah rasa yang alami/organik agar memberikan dampak kesehatan bagi yang mengkonsumsi b. Tahapan membuat keripik pisang 1) Siapkan baskom sedang dan isilah dengan air bersih secukupnya! 2) Kupaslah pisang dari kulitnya! 3) Rendamlah pisang yang telah dikupas ke dalam baskom! 4) Irislah pisang kemudian letakkan dalam rendaman air! 5) Tambahkan garam kasar ke dalam rendaman pisang!
6) Kemudian siapkan perapian dengan menyalakan kompor! 7) Siapkan wajan lalu tuangkan minyak secukupnya untuk menggorang irisan pisang! 8) Gorenglah irisan pisang, hingga berwarna kuning keemasan lalu tiriskan! 9) Setelah semua digoreng, pisahkan menjadi tiga (3) bagian di atas piring ! 10) Masing – masing bagian berilah rasa dari gula halus dan garam halus secukupnya! 11) Kemaslah ke dalam plastik kemas! Tabel Projek Membuat Keripik Pisang Buatlah laporan dari hasil kegiatan yang telah kamu lakukan : Jawab : Buatlah kesimpulannya : Jawab :
2. Bahan Bacaan Guru dan peserta didik 1. K e r i p i k P i s a n g Bagi kebanyakan orang, camilan menjadi salah satu hal yang wajib tersedia di dalam rumah maupun tempat kerja. Baik itu, saat beraktivitas atau bersantai, snack ringan selalu bisa menjadi teman yang sempurna untuk menjadikan mood lebih terangkat dan juga tingkatkan produktivitas. Di antara beragam jenis camilan yang bisa dipilih, keripik tetap menjadi favorit bagi sebagian orang. Dengan tekstur yang crunchy dan praktis untuk dikonsumsi, keripik seakan tak bisa terlewat dari perhatian saat sedang memilih camilan untuk dijadikan stok di rumah. Varian rasa keripik pun beragam sehingga lebih mudah disesuaikan dengan selera, ada yang gurih, asin, dan juga pedas. Ada pula varian keripik dengan rasa manis yang tidak hanya bikin ketagihan, yaitu keripik pisang. Keripik pisang sangat cocok dijadikan camilan yang mampu memanjakan lidah, sekaligus mencukupi kebutuhan nutrisi penting dalam tubuh dan sayang jika dilewatkan. Kalau tidak percaya, simak kandungan gizi pada keripik pisang dan sederet manfaatnya untuk kesehatan berikut ini. Dengan rasanya yang begitu lezat, kebanyakan dari kamu mungkin belum pernah menyadari jika keripik pisang tergolong sebagai makanan ringan dengan segudang nutrisi dan gizi yang menyehatkan. Sejumlah kandungan gizi pada keripik pisang pun amat penting untuk didapatkan oleh tubuh. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut. Pektin: Pektin adalah zat yang berguna untuk membantu tubuh dalam melancarkan sistem kerja organ pencernaan. Tidak hanya itu, pektin juga memiliki fungsi untuk membuang racun yang tersimpan di dalam tubuh. Catechin dan Dopamin: Kedua zat ini berguna untuk menurunkan risiko seseorang terkena serangan jantung. Tidak hanya itu, jika dikonsumsi secara rutin, catechin dan dopamin mampu mencegah terjadinya berbagai masalah kesehatan degeneratif lain. Tryptophan: Tryptophan adalah jenis amino acid atau asam amino yang bermanfaat untuk meningkatkan produksi dari hormon serotonin. Buat kamu yang belum tahu, serotonin adalah hormon yang mampu memberikan rasa rileks, rasa kantuk, dan ketenangan sehingga membuat keripik pisang cocok dijadikan camilan di kala santai atau di tengah kesibukan pekerjaan. Selain kandungan nutrisi penting di atas, keripik pisang juga menyimpan beragam kandungan gizi walaupun telah melalui berbagai proses pengolahan. Meskipun tak sebesar pada buah pisang yang belum diolah, nutrisi yang terkandung pada keripik pisang juga tidak boleh disepelekan. Berikut adalah kandungan nutrisi yang terdapat pada 72 gram atau 1 cup keripik pisang. 1) 374 kalori. 2) 16 gram protein. 3) 42 gram karbohidrat. 4) 5,5 gram serat. 5) 25 gram gula. 6) 25 gram total lemak. 7) 21 gram lemak jenuh. 8) Memenuhi 8 persen kebutuhan tubuh akan kalium. 9) Memen 10) uhi 11 persen kebutuhan tubuh akan vitamin B6
Meski mengandung beragam nutrisi tersebut, tetap batasi jumlah keripik pisang yang dikonsumsi agar tak mengalami beragam dampak buruk pada kesehatan 1. Mencegah Risiko Anemia Anemia adalah masalah kesehatan yang bisa saja dialami oleh semua orang. Anemia terjadi akibat tubuh yang kekurangan sel darah merah, dan rentan menyerang kaum hawa yang baru saja menjalani masa haidnya. Ketika seseorang terkena anemia, tubuhnya akan terasa lebih lemas, bahkan bisa juga menyebabkan kehilangan kesadaran atau pingsan. Nah, dengan mengonsumsi keripik pisang, kamu bisa mencegah risiko terkena masalah anemia. Hal ini dikarenakan camilan sehat tersebut memiliki kandungan zat besi cukup banyak yang berguna untuk memproduksi sel darah merah dalam tubuh. 2. Tingkat Sistem Kerja Otak Salah satu kandungan utama pada keripik pisang adalah tryptophan. Kandungan tersebut memiliki manfaat untuk menghasilkan hormon serotonin yang mampu membuat tubuh merasa lebih rileks dan meningkatkan suasana hati. Ketika tubuh terasa rileks dan pikiran lebih tenang, sistem kerja otak akan turut meningkat. Dalam kata lain, mengonsumsi keripik pisang bisa membantu kamu untuk lebih fokus ketika bekerja maupun berpikir karena kemampuan otak meningkat. 3. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung dan Kanker Selain tryptophan, catechin dan dopamin juga menjadi nutrisi andalan yang terkandung pada keripik pisang. Fungsi dari kedua nutrisi tersebut adalah mencegah datangnya masalah kesehatan degeneratif yang mampu membahayakan nyawa penderitanya. Beberapa contoh penyakit degeneratif adalah kanker dan penyakit jantung. Jadi, kamu bisa mencegah risiko terjadinya penyakit berbahaya yang memiliki sebutan silent killer tersebut sembari menikmati makanan yang terasa begitu lezat di lidah. Mengetahui fakta tersebut, yakin masih mau melewatkan camilan ini? 4. Menjadikan Organ Pencernaan Lebih Lancar Kandungan serat pada buah pisang bisa dibilang cukup tinggi. Meskipun telah diolah hingga menjadi keripik, kandungan serat pada pisang tersebut masih tetap terjaga sebagian dan mampu membuat organ pencernaan menjadi lebih lancar. Alhasil, kemampuannya untuk memroses makanan menjadi lebih optimal dan mencegah risiko masalah sembelit, diare, hingga kanker usus. 5. Camilan yang Cocok Dikonsumsi di Kala Diet Dengan sistem kerja pencernaan yang lebih lancar, keripik pisang dapat menjadi pilihan camilan yang cocok dikonsumsi saat menjalani diet. Dengan kandungan serat yang lebih tinggi ketimbang keripik kentang, keripik pisang mampu membuat perut merasa kenyang lebih lama. Alhasil, nafsu makan lebih mudah untuk dijaga dan menyukseskan program diet yang sedang kamu jalani. Kapan lagi bisa tetap nyemil camilan lezat dan memanjakan lidah saat diet, ya, kan? 6. Sebagai Pencegah Asma
Camilan tersebut ternyata juga memiliki kandungan zat yang berguna sebagai pencegahan terhadap datangnya masalah kesehatan kronis yang terjadi pada organ pernapasan (asma). 7. Menjaga Kesehatan Mata Manfaat keripik pisang lainnya yang tak boleh dilewatkan adalah menjaga kesehatan mata. Dalam keripik pisang, terdapat kandungan vitamin A yang kamu sendiri pasti sudah memahami khasiatnya pada kondisi mata. Asalkan diolah dengan cara dan proses yang tepat, kandungan vitamin A pada keripik pisang tidak akan hilang. Saat asupan vitamin A tubuh tercukupi, kamu bisa mencegah risiko terkena masalah rabun ataupun katarak pada mata sehingga tak menurunkan kemampuan penglihatan. 8. Melancarkan Peredaran Darah Seperti yang sempat dijelaskan sebelumnya, salah satu nutrisi yang terkandung pada keripik pisang adalah kalium. Kandungan gizi tersebut diperlukan oleh tubuh guna melancarkan peredaran darah. Saat peredaran darah menjadi lancar, berbagai risiko penyakit berbahaya dan bisa mengancam kesehatan bisa dihindari. Tidak hanya itu, rutin mengonsumsi makanan dengan kandungan kalium juga bisa membuat tekanan darah menjadi lebih teratur. Tentunya, tetap perhatikan takaran keripik pisang yang dikonsumsi agar manfaatnya yang satu ini bisa didapatkan secara optimal. 9. Mengoptimalkan Kerja Jantung Manfaat menyehatkan terakhir yang bisa kamu dapatkan adalah mengoptimalkan kerja jantung. Manfaat ini masih berkaitan dengan kandungan kalium pada keripik pisang yang jika dikonsumsi secara teratur mampu membantu kerja jantung lebih optimal tanpa hambatan. Ketika sistem kerja jantung tak terganggu, aliran darah ke semua bagian tubuh akan menjadi lebih lancar dan memperkecil risiko munculnya berbagai masalah kesehatan akibat peredaran darah yang tersumbat.