Daya hantar listrik (konduktivitas) pada logam disebabkan oleh adanya elektron
valensi yang bergerak bebas dalam kristal logam. Jika listrik dialirkan melalui logam,
elektron-elektron valensi logam akan membawa muatan listrik ke seluruh logam dan
bergerak dari potensial tinggi menuju potensial yang lebih rendah sehingga terjadi
aliran listrik dalam logam.
AB
Gambar 4. 3 Daya hantar listrik logam
A. Sifat konduktor logam digunakan pada jaringan PLN.
B. Logam dapat menghantarkan listrik.
Sumber: Yayan Sunarya
Jika sejumlah kalor (panas) diserap oleh logam, elektron-elektron valensi
logam akan bergerak lebih cepat dan elektron-elektron tersebut membawa
sejumlah kalor yang diserap. Akibatnya, kalor dapat didistribusikan oleh logam
ke seluruh kristal logam sehingga logam menjadi panas.
Logam juga memiliki sifat lentur (mudah ditempa, dibengkokkan, tetapi
tidak mudah patah). Bagaimana fakta ini dapat dijelaskan? Pahami ilustrasi
berikut.
Ditekan/ Logam berubah bentuk
dipukul
Lautan elektron
Gambar 4. 4 Sifat kekerasan logam
A) Ketika logam diberi tekanan dari luar/dipukul permukaannya, logam akan berubah
bentuk tetapi tidak patah.
B) Kisi-kisi kation bersifat kaku (tetap di tempat), sedangkan elektron valensi logam
bergerak bebas. Jika logam ditempa atau dibengkokkan terjadi pergeseran kation-kation,
tetapi pergeseran ini tidak menyebabkan patah karena selalu dikelilingi oleh lautan
elektron.
Sumber: Martin S. Silberberg
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 44
Mutipel Representasi Kimia
Fakta menunjukkan bahwa logam mengkilap.
Bagaimana teori di atas menjelaskan fakta ini?
Menurut teori Drude-Lorentz, jika cahaya tampak
(visible) jatuh pada permukaan logam, sebagian
elektron valensi logam akan tereksitasi. Ketika
elektron yang tereksitasi itu kembali ke keadaan dasar
akan disertai pembebasan energi dalam bentuk cahaya
atau kilap. Peristiwa ini menimbulkan sifat mengkilap
pada permukaan logam. Apakah penjelasan ini dapat Gambar 4. 5 Kilap logam akan
diterima? hilang jika logam dipotong
dengan sinar laser.
Sumber: Martin S. Silberberg
Beberapa contoh unsur logam adalah Emas (Au),
Perak (Ag), Besi (Fe) dan Tembaga (Cu). Unsur-unsur
logam tersebut terdapat dalam beberapa ayat Al-Quran.
Al-Quran menjelaskan tentang unsur besi dalam Surah Al-
Hadid ayat 25-26 yaitu:
َل َق ۡد أَ ۡر َس ۡل َنا ُر ُس َل َنا بِٱ ۡۡلَيِ َنَٰ ِت َوأَن َز ۡۡلَا َم َع ُه ُم ٱ ۡل ِك َتَٰ َب َوٱلۡ ِمي َزا َن ِِ َل ُقو َم ٱۡلَّا ُس بِٱ ۡلقِ ۡس ِِۖط
د َو َم َنَٰ ِف ُع لِل َّنا ِس َوِِلَ ۡع َل َم ٱََّّل ُل َمن يَن ُُ ُص ُهۥ َو ُر ُس َل ُهۥٞ س َش ِديٞ َۡوأَن َز ۡۡلَا ٱۡ ۡ َل ِدي َد فِيهِ بَأ
َولَ َق ۡد أَ ۡر َس ۡل َنا نُو ٗحا ِإَوبۡ َرَٰهِي َم َو َج َع ۡل َنا ِِف ُذرِ َّيتِ ِه َما٢٥ زٞ بِٱ ۡل َغ ۡي ِ ِۚب إِ َّن ٱََّّل َل قَوِ ٌّي َعزِي
]26-25: [ اۡلـديد٢٦ ر مِ ۡن ُه ۡم َفَٰ ِس ُقو َنٞ ٱۡلُّ ُب َّوةَ َوٱ ۡل ِك َتَٰ َبَۖ َف ِم ۡن ُهم ُّم ۡه َت ۖدِ َو َكثِي
25. Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa
bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan
neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. Dan Kami
ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat
bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah
mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya padahal
Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa.
26. Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami
jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan Al Kitab, maka di antara
mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak di antara mereka fasik.
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 45
Mutipel Representasi Kimia
Ilmuwan yang berjasa dalam meneliti logam besi yaitu Jabr Ibn Hayyan.
Dalam penelitiannya ditemukan fakta-fakta terkait ayat dan unsur besi itu
sendiri, yaitu:
a) Besi memiliki 8 isotop yaitu 54, 56, 57, 58, 59 dan 60. Isotop yang paling
stabil yaitu 57 Fe, sesuai dengan nomor surat Al-Hadid dalam Al-Quran.
b) Perubahan energi ionisasi Fe2+ → Fe3+ sebesar 2957 Kj/mol, dimana 29
merupakan jumlah seluruh ayat dalam surat Al-Hadid dan 57 merupakan
nomor surat Al-Hadid dalam Al-Quran
c) Jika seluruh isotop dijumlahkan, maka hasilnya adalah 451. Kata besi
ditemukan pada ayat ke-25. Jumlah kata dari ayat 1 sampai ayat 25 yaitu 451
katasama dengan penjumlahan seluruh isotopnya.
d) Jumlah kata surat Al-Hadid yaitu 574. Nomor surat Al-Hadid yaitu 57,
sedangkan 4 merupakan jumlah isotop besi yang stabil.
KEGIATAN_1
1. Perhatikan ilustrasi dari ikatan logam berikut. Lengkapi isian di bagian yang
kosong pada paragraf informasi berikut berkaitan dengan ikatan logam!
- + - + -+-
+ -+
- - - -
--
+ - + - + - + -+ Lautan elektron
Atom-atom logam
- -- -
-
+ + + -+ +
-- --
Gambar 4. 6 Ilustrasi ikatan logam
Pada ikatan logam, kisi kristal logam tersusun atas ___________________ pada
atom logam yang berjarak tertentu dan terletak secara beraturan, sedangkan
_____________________ saling bergerak bebas seolah-olah membentuk -
________________ elektron yang dijelaskan oleh teori
____________________________________. _____________________ yaitu
suatu keadaan dimana elektron valensi tidak tetap posisinya pada suatu atom
logam dan senantiasa berpindah-pindah dari satu atom ke atom lainnya.
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 46
Mutipel Representasi Kimia
2. Bagaimana proses terjadinya ikatan logam? Jelaskan!
Penjelasan:
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
3. Mengapa proses terjadinya ikatan logam berbeda dengan ikatan ion maupun
ikatan kovalen? Jelaskan!
Penjelasan:
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
4. Bagaimana keadaan elektron dalam ikatan logam jika logam tersebut dipanaskan
atau berada dalam medan magnet? Jelaskan dan ilustrasikan!
Penjelasan:
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
5. Apakah jumlah elektron valensi berpengaruh terhadap kekuatan logam?
Jelaskan!
Penjelasan:
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
6. Apa saja yang termasuk sifat-
sifat fisik senyawa logam! (Isi
dalam kolom yang disajikan)
01
02
03
04
05
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 47
Mutipel Representasi Kimia
Kesimpulan:
_______________________________________________________________
_______________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
NGOPI (NGOBROL SEPINTAS
Chemistry
Menurut kamu, apakah semua logam dalam suhu kamar
berwujud padat? Sebagian besar logam berwujud padat
karena titik leleh tinggi. Namun ada logam yang berwujud
cair yang dikenal dengan merkuri (80Hg), disebut juga
sebagai raksa.
Termometer adalah salah satu produk merkuri yang
banyak digunakan. Kenapa digunakan raksa? Raksa
memiliki titik beku -390C dan titik didih 3570C sehingga
dapat mengukur temperatur tinggi maupun rendah. Sifat
raksa juga mengkilap, dapat memantulkan cahaya, dan tidak
membasahi dinding tabung sehingga pengukuran suhu
menjadi lebih teliti.
Sumber: wordpress.com
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 48
Mutipel Representasi Kimia
Bagian 5
Sumber: id.aliexpress.com
SIFAT FISIK SENYAWA ION
DAN KOVALEN
Pengantar
Sifat fisik suatu senyawa dipengaruhi oleh jenis ikatan kimia
yang terjadi pada senyawa tersebut. Oleh karena pembentukan
ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan logam berbeda-beda dalam
proses terjadinya ikatan, maka senyawa yang terbentuk juga
memiliki sifat fisik yang berbeda. Terkait perbedaan sifat fisik suatu
senyawa kimia ialah seperti fase (wujud) kemudahan menguap
(volatille), daya hantar listrik, dan kelarutan.
Kata Kunci Sifat fisik, senyawa
ion, senyawa kovalen,
logam.
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 49
Mutipel Representasi Kimia
KEGIATAN BELAJAR 5
Indikator: 3.5.10 Menganalisis hubungan antara senyawa
yang berikatan ion, kovalen, dan logam
dengan sifat fisiknya.
Tujuan Pembelajaran:
1. Peserta didik dapat menganalisis hubungan antara senyawa
yang berikatan ion, kovalen dan logam dengan sifat fisiknya
melalui kegiatan praktikum, diskusi dan presentasi dengan tepat
dan benar.
Pengenalan Materi
SENYAWA ION DAN SENYAWA KOVALEN
A. Pengertian Senyawa Ion dan Senyawa Kovalen
Senyawa ion adalah senyawa kimia yang
terbentuk oleh muatan listrik karena adanya gaya
elektrostatis dari kation dan anion (unsur logam dan
nonlogam) yang berikatan ion.
Ingat Konsep Senyawa kovalen terbentuk dari sesama unsur
Ini yaa...!! nonlogam yang membentuk ikatan kovalen (adanya
tarik-menarik antar inti atom dan melibatkan
penggunaan bersama pasangan elektron).
Sedangkan, logam bukanlah seperti ikatan ion
dan ikatan kovalen. Ikatan logam terbentuk akibat
adanya susunan kation-kation beraturan dikelilingi
lautan elektron valensi. Logam terbentuk dari
akibat tarik-menarik muatan positif dari logam dan
muatan negatif dari elektron yang bergerak bebas.
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 50
Mutipel Representasi Kimia
Tabel 5. 1 Perbandingan senyawa ion, kovalen dan logam
Jenis Model Ikatan Interaksi Contoh Senyawa
Ikatan Antara NaCl
Kimia
Ion Kation-Anion
Kovalen ++ Pemakaian N2 (N ≡ N)
Logam ++ bersama Au (Emas)
++ pasangan
elektron
Kation-Elektron
terdelokalisasi
Sumber: Martin S Silberberg
B. Perbandingan sifat fisik senyawa ion dan senyawa kovalen
Secara representasi, berikut dijelaskan sifat fisik senyawa ion dan kovalen:
1) Fase (wujud), kekerasan/kelunakan dan kelarutan senyawanya
Senyawa ion berwujud padat pada suhu kamar (25°C), struktur
kristalnya keras tetapi rapuh yang mudah hancur menjadi serpihan ketika
dipukul. Sedangkan senyawa kovalen pada suhu kamar dapat berwujud gas,
cair (liquid), dan padatan (solid). Padatannya lunak dan tidak rapuh.
Mengapa? Amati ilustrasi berikut.
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 51
Mutipel Representasi Kimia
B
Gambar 5. 1 Kekuatan gaya elektrostatis dan sifat rapuh kristal senyawa ion
A. Senyawa ion berstruktur keras tetapi rapuh, ikatannya mudah terputus, jika dipukul.
B. Susunan ion positif dan negatif dalam kristal saling tarik-menarik. Saat kristal NaCl dipukul,
terjadi pergeseran kisi. Kisi-kisi kation akan saling bersinggungan sehingga terjadi tolak-
menolak. Tolakan ini menimbulkan perpecahan antarkisi, sehingga kristal akan pecah
(serbuk).
Sumber: Martin S Silberberg
Selanjutnya, bagaimana kelarutan senyawa Catatan
kovalen dan senyawa ion di dalam pelarut tertentu? Chemistry
Senyawa ion larut dalam senyawa polar karena molekul
pelarut menghadapkan kutub negatifnya ke kutub Like dissolved like.
positif dan begitu pula sebaliknya. Senyawa ionik dan Sebuah prinsip kelarutan
senyawa kovalen polar cenderung larut dalam pelarut di mana suatu zat hanya
polar sedangkan senyawa kovalen nonpolar cenderung akan larut pada pelarut
larut dalam pelarut nonpolar mengikuti konsep like yang sejenis. Maksudnya,
disolve like. zat yang bersifat polar
akan larut pada pelarut
polar dan zat nonpolar pun
akan larut pada pelarut
yang nonpolar.
Contoh
Setiap tiga macam zat terlarut, NaCl, naftalena, dan gula dimasukkan
pada tiga macam pelarut, misalnya air, alkohol, dan benzena sehingga diperoleh
9 macam larutan.
Tabel 5. 2 Data hasil pengamatan
Senyawa NaCl Naftalena Gula
√ (C10H8)
Air (H2O) (C6H12O6)
Alkohol (C2H5OH) √ √
Benzena (C6H6) √
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 52
Mutipel Representasi Kimia
Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa:
1. Senyawa NaCl (senyawa ion) larut dalam pelarut air, tetapi tidak larut
dalam pelarut organik seperti alkohol dan benzena;
2. Senyawa C10H8 (naftalena) larut dalam benzena, tetapi tidak larut dalam
air maupun alkohol;
3. Gula pasir (C6H12O6) larut dalam air dan alkohol, tetapi tidak larut dalam
pelarut benzena.
2) Kemudahan menguap (volatille), titik leleh dan titik didih
Jika di dapur terdapat cuka Uap tersebut tentu berasal dari
(asam asetat, CH3COOH, senyawa zat yang ada di sekitar anda. Jika
kovalen) dan garam dapur (NaCl, suatu zat berwujud padat atau cair
senyawa ion), senyawa mana yang tercium baunya, berarti zat tersebut
akan tercium baunya? Tentu yang mudah menguap atau memiliki titik
tercium adalah cuka. Mengapa didih relatif rendah pada tekanan
garam dapur tidak tercium baunya? normal. Pada kasus tersebut, cuka
Jika anda merasakan bau sesuatu, mudah menguap dibandingkan
berarti ada gas atau uap dari suatu garam dapur. Titik didih cuka
zat yang masuk ke hidung anda. 119°C dan garam dapur 1.517°C.
Kemudahan menguap dari senyawa kovalen banyak dimanfaatkan sebagai
produk kosmetik (parfum atau deodorant). Karena sedikit saja senyawa kovalen yang
dicampurkan ke dalam produk komersial memberikan bau yang harum.
Gambar 14. Produk-produk komersial yang
mengandung senyawa kovalen. Sumber: google.com
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 53
Mutipel Representasi Kimia
Tabel 5. 3 Titik didih dan titik lebur senyawa ion
Senyawa Ion Titik Lebur Titik Didih
NaCl 800°C 1470°C
CaCl2 772°C 1412°C
MgCl2 712°C 1412°C
Tabel 5. 4 Perbandingan titik didih senyawa kovalen sederhana dan raksasa
Senyawa Kovalen
Struktur Molekul Sederhana Struktur Kovalen Raksasa
Zat Titik Didih Zat Titik Didih
Metana (CH4) -161°C Intan (C) 4830°C
Air (H2O) 100°C Silikon (Si) 2355°C
Klor (Cl2) -35°C Silika (SiO2) 2230°C
Gambar 5. 2 Struktur kovalen raksasa atom karbon (intan dan grafit).
Sumber: google.com
3) Konduktivitas listrik
Konduktivitas listrik adalah ukuran dari kemampuan suatu bahan/zat
untuk menghantarkan arus listrik dengan baik. Sifat penghantar listrik yang
baik tersebut disebabkan adanya gerakan ion-ion dalam leburan senyawa atau
larutannya. Senyawa ion merupakan penghantar listrik yang baik dalam
larutan maupun lelehan atau leburannya tetapi tidak pada fase padatan.
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 54
Mutipel Representasi Kimia
A. Padatan senyawa B. Lelehan C. Larutan senyawa
ion senyawa ion ion dalam air
Gambar 5. 3 Konduktivitas listrik dan pergerakan ion.
A. Tidak ada arus listrik yang mengalir dalam padatan senyawa ion karena
ion-ionnya terikat kuat sehngga tidak ada yang bergerak.
B. Dalam lelehan senyawa ion, ion-ion bergerak ke elektroda membawa
arus istrik.
C. Dalam keadaan larutannya dalam air, ion-ion juga bergerak bebas dan
dapat menghantarkan arus listrik.
Sumber: Martin S Silberberg
Pada senyawa kovalen baik dalam bentuk gas, padatan maupun cairannya
bersifat netral. Artinya, tidak terjadi pemisahan atom-atom membentuk ion
yang bermuatan listrik, melainkan tetap sebagai molekul kovalen. Sehingga,
senyawa kovalen bukan penghantar listrik yang baik.
KEGIATAN_1
1. Lengkapi tabel 5.5 Sifat fisik senyawa berikut!
Tabel 5. 5 Sifat fisik senyawa
Sifat Fisik Senyawa Ion Senyawa Kovalen Logam
Fase (wujud) ………………... …………………... padatan, kecuali
pada suhu Hg (raksa)
kamar
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 55
Mutipel Representasi Kimia
Titik leleh dan ………………... …………………... ………………...
titik didih
Sebagai konduktor
Konduktivitas dalam fase cair …………………... ………………...
Listrik
(lelehan) dan …………………... keras tetapi lentur
Kekerasan (mudah ditempa,
larutan larut dalam pelarut dibengkokkan,
Kelarutan organik tetapi tidak
………………... larut dalam pelarut tidak mudah
air patah)
………………...
………………...
2. Senyawa ion dalam fase lelehan dan larutan merupakan konduktor (penghantar
listrik yang baik) tetapi tidak dalam fase padatannya. Mengapa demikian?
Jelaskan dengan gambar!
Penjelasan:
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
3. Kristal senyawa ion yang dikenai tekanan (dipukul) akan pecah menjadi
serbuk lebih kecil sedangkan kristal logam tidak. Bagaimana hal itu dapat
terjadi? Jelaskan dengan gambar!
Penjelasan:
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
________________________________________________________________________
Kesimpulan:
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
______________________________________________________________
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 56
Mutipel Representasi Kimia
PRAKUSI “Praktikum
& Diskusi”
Chemistry
Membandingkan Sifat Fisik Senyawa Ion
dan Senyawa Kovalen
1. Tujuan percobaan: Membandingkan
kemudahan menguap garam dapur
(senyawa ion) dan naftalena (senyawa
kovalen) Alat: Larutan NaCl Air (H2O)
2.
a. Cawan penguap
b. Kaki tiga
c. Bunsen
d. Kawat kasa
Bahan:
a. Garam dapur (NaCl)
b. Air
3. Cara kerja:
a. Siapkan 2 wadah berisi air, kemudian
beri nama gelas a dan 2. Pada gelas a
masukkan larutan garam dapur (NaCl)
dan selanjutnya dalam gelas b masukkan
air (H2O).
b. Uapkan setiap larutan senyawa NaCl dan
H2O pada gelas dengan waktu yang
sama.
A Tabel 5. 6 Hasil pengamatan praktikum
. No.
Senyawa Sifat Fisik Sebelum Sifat Fisik Sesudah
Praktikum Praktikum
Larutan Natrium
1. Klorida (NaCl)
2. Air (H2O)
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 57
Mutipel Representasi Kimia
No. Senyawa Keterangan Perubahan Menit ke-
2 4 8 16 20
B Titik Didih
. 1. Larutan Natrium Warna
Klorida (Nacl )
Aroma
Titik Didih
2. Air (H2O) Warna
Aroma
Note: Gunakan simbol berikut untuk mengisi hasil pengamatan pada kolom B.
Keterangan:
─= Tidak Ada
Mulai Muncul Sedikit
+= Sekali
Sedikit
++ = Banyak
Sangat Banyak
+++ = Tidak Berwarna
Coklat Muda
++++ = Coklat Sebagian
Coklat Pekat
Coklat ─ = Bening
Putih
Coklat + = Putih Keruh
Sedikit Mmenyengat
Coklat ++ = Menyengat
Sangat Menyengat
Coklat +++ =
Putih + =
Putih ++ =
Putih +++ =
Menyengat + =
Menyengat ++ =
Menyengat +++ =
C. Pertanyaan
1. Apa yang terjadi pada saat kedua bahan mulai dilakukan pemanasan?
Penjelasan:
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
2. Senyawa manakah yang lebih mudah menguap? Mengapa?
Penjelasan:
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 58
Mutipel Representasi Kimia
3. Senyawa manakah yang memiliki aroma lebih tajam? Mengapa?
Penjelasan:
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
Kesimpulan:
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
CHEisMTRY
MOLEKUL KOVALEN:
ASAM LAURAT (C12H24O2)
Chemistry
Asam laurat adalah asam lemak jenuh yang merupakan sebagian
besar komponen dari minyak kelapa
Bahan dasar pembuatan sabun, detergen,
dan kosmetik
Anti bakteri, virus, dan jamur
Meningkatkan jumlah lemak baik sehingga
dapat menurunkan resiko penyakit jantung
Sumber energi (minyak goreng dan
biodiesel)
Sumber: sainspop.com
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 59
Mutipel Representasi Kimia
UJI KOMPETENSI
A. Pilihan Ganda
1) Susunan elektron valensi gas mulia di bawah ini yang tidak memenuhi aturan
oktet adalah….
A. 54Xe D. 10Ne
B. 36Kr E. 2He
C. 18Ar
2) Kestabilan gas mulia dijadikan pijakan atom-atom lain untuk menjadi lebih
stabil, sehingga atom-atom di alam menginginkan konfigurasi seperti gas mulia
dengan melakukan cara-cara berikut, kecuali….
A. Melepaskan elektron D. Menerima pasangan elektron
B. Mengikat elektron E. Menerima minimal 2 pasang elektron
C. Memasangkan elektron
3) Di antara unsur-unsur di bawah ini yang paling stabil adalah….
A. 8P D. 12S
B. 9Q E. 20T
C. 10R
Wacana berikut digunakan untuk mengerjakan soal nomor 4 dan 5.
Dua buah unsur mempunyai notasi 1399X dan 186Y
4) Ditinjau dari konfigurasi elektronnya, kecenderungan atom-atom dalam
mencapai kestabilan unsur secara berturut-turut adalah….
A. Melepas 1 elektron, menerima 2 elektron
B. Melepas 2 elektron, menerima 1 elektron
C. Melepas 2 elektron, melepas 1 elektron
D. Menerima 1 elektron, melepas 2 elektron
E. Menerima 2 elektron, melepas 1 elektron
5) Senyawa yang dihasilkan bila kedua unsur berikatan adalah….
A. X2Y2 D. XY2
B. X2Y3 E. XY
C. X2Y
6) Jika unsur 2173G berikatan dengan unsur 186L, maka rumus senyawa dan jenis
ikatan yang terjadi secara berturut-turut adalah….
A. GL; ionik D. G2L; kovalen
B. G2L; ionik E. G2O3; kovalen
C. G2O3; ionik
?!?!?!?!?!?!?! E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 60
Mutipel Representasi Kimia
7) Perbedaan antara ClO2 dan ClO2- berturut-turut yang paling tepat adalah….
A. Senyawa; ion D. Unsur; senyawa
B. Senyawa; unsur E. Senyawa; senyawa
C. Ion; senyawa
8) Berikut sifat-sifat senyawa ion, kecuali....
A. Larut dalam air D. Larutannya dapat menghantarkan listrik
B. Lunak dan rapuh E. Lelehannya dapat menghantarkan listrik
C. Titik leleh tinggi
9) Gambar elektron dari unsur 1326T jika membentuk ion adalah….
A. D.
B.
E.
C.
10) Seorang praktikan mencoba menjelaskan teori awan elektron pada ikatan logam
dengan analogi. Ia mengisi suatu baskom dengan bola tenis hingga penuh lalu
diisi air. Yang merupakan analogi untuk atom logam adalah…
A. Baskom D. Bola tenis
B. Air E. Tidak ada pilihan yang tepat
C. Sela diantara bola tenis
11) Sifat-sifat logam berikut yang benar adalah....
A. Mudah ditempa
B. Pada suhu kamar ada yang berwujud cair
C. Mempunyai titik leleh tinggi
D. Dapat menghantarkan listrik
E. Semua logam pada suhu kamar berwujud padat
?!?!?!?!?!?!?! E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 61
Mutipel Representasi Kimia
12) Perhatikan struktur Lewis berikut!
1 2
H •• •• → H+ 3
•• •O•
5H4
Angka 3 dan 4 secara berturut-turut menjelaskan.…
A. Ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen rangkap 2
B. Ikatan kovalen tunggal dan ikatan kovalen koordinasi
C. Ikatan kovalen rangkap 2 dan ion hidrogen
D. Ion hidrogen dan ikatan kovalen koordinasi
E. Ion hidrogen dan ikatan kovalen rangkap 2
13) Unsur X dengan konfigurasi elektron 2, 8, 8, 1 dapat membentuk ikatan ion
dengan unsur yang konfigurasi elektronnya....
A. 2, 8, 1 D. 2, 6
B. 2, 8, 2 E. 2, 8
C. 2, 8, 7
B. Esai
1) Apa yang dimaksud dengan struktur Lewis? Jelaskan!
Jawaban:
_________________________________________________
_________________________________________________
2) Gambarkan struktur Lewis pada unsur-unsur periode 1 dan 2!
Jawaban:
_________________________________________________
_________________________________________________
3) Bagaimana terjadinya ikatan ion? Jelaskan dan beri contoh!
Jawaban:
_________________________________________________
_________________________________________________
4) Jelaskan perbedaan istilah ikatan kovalen dan ikatan ion!
Jawaban:
_________________________________________________
_________________________________________________
?!?!?!?!?!?!?! E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 62
Mutipel Representasi Kimia
5) Ion apa saja yang membentuk senyawa Al2S3 ?
Jawaban:
_______________________________________________
_______________________________________________
6) Gambarkan bentuk ikatan dan jelaskan dengan singkat senyawa gas
hidrogen sianida (HCN) yang beracun! (C merupakan atom pusat)
Jawaban:
_______________________________________________
_______________________________________________
7) Molekul BF3 bereaksi dengan ion F- membentuk ion BF4-. Gunakan
struktur Lewis untuk menerangkan bahwa dalam reaksi ini terbentuk ikatan
kovalen koordinasi!
Jawaban:
_______________________________________________
_______________________________________________
8) Mengapa atom H tidak membentuk ikatan rangkap? Jelaskan!
Jawaban:
_______________________________________________
_______________________________________________
9) Jelaskan teori awan elektron (Drude-Lorentz) terkait pembentukan ikatan
logam! Dari terori tersebut, bagaimana sifat fisik logam?
Jawaban:
______________________________________________
______________________________________________
10) Tuliskan perbedaan sifat fisik senyawa ion dengan senyawa kovalen!
Jawaban:
______________________________________________
______________________________________________
?!?!?!?!?!?!?! E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 63
Mutipel Representasi Kimia
DAFTAR PUSTAKA
Braddy, Neil D J, Alison H. 2011. The Molecular Nature of Matter, 6th ed.
ISBN 978-0-470-57771-4 - 978-0-470-91770-1. US: John Willey
and Sons, Inc,
Ebbing, Darrel D and Gammon, Steren D. 2009. General Chemistry, 9th ed.
Buston: Houghton Mifflin Company.
Goldberg, David E. 2007. Kimia untuk Pemula Edisi Ketiga. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Guru Indonesia Cerdas. 2010. Super Pintar Soal untuk SMA/MA IPA.
Yogyakarta: Penerbit Indonesia Cerdas.
Refelita, Fitri. 2011. Kimia Dasar 1. Pekanbaru: Cadas Press.
Silberberg, Martin S. 1945. Principle of General Chemistry, 1st ed. ISBN
978-0-07-310720-2 - 0-07-310720-4. Boston: McGraw-Hill
Companies.
Syarifuddin, Nuraini. 1994. Ikatan Kimia. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Sunarya, Yayan. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia untuk Kelas X
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Yenti, Elvi. 2016. Ikatan Kovalen: Deskripsi Klasik dan Mekanika
Kuantum. Pekanbaru: Cahaya Firdaus.
?!?!?!?!?!?!?! E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi 64
Mutipel Representasi Kimia
Bayu Pranata
Penulis lahir di Asahan, 11 Juli 2000. Penulisa merupakan anak
kedua dari dua bersaudara. Penulis sekarang tinggal di Desa Bangko
Sempurna RT-044/RW-012, Kecamatan Bangko Pusako, Kabupaten
Rokan Hilir, Provinsi Riau. Penulis merupakan mahasiswa Pendidikan
Kimia Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. Sebelum belajar
ditingkat perguruan tinggi, penulis menempuh pendidikan di SD Negeri
010 Bangko Sempurna, SMP Negeri 6 Bangko Pusako dan SMA Negeri
4 Bangko Pusako.
Pengalaman penulis dibidang akademik yaitu mengikuti OSN
(Olimpiade Sains Nasional) Biologi tingkat Provinsi pada tahun 2014
dan Lomba Debat Nasional tingkat Kabupaten pada tahun 2016.
Sedangkan pada bidang akademik, penulis memiliki hobi dalam dunia
musik dimulai dari mengikuti kegiatan ekstrakurikuler marching Band
di tingkat SMP dan SMA, paduan suara di tingkat SMA dan pernah
menjadi juara dua se-kota Semarang bersama Paduan Suara Fakultas
Sains dan Teknologi pada tahun 2018.
Pengembangan E-Module ini dilakukan untuk memenuhi syarat
penyelesaian tugas akhir skripsi. Semoga E-Module ini menjadi berkah
dan bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya, peserta didik dan
Bapak/Ibu guru. Terimakasih banyak telah membaca E-Module ini
dengan baik.
E-mail: 1. [email protected]
2. [email protected]
E-MODUL Kimia SMA/MA Berorientasi
Mutipel Representasi Kimia 65
Mempelajari ilmu kimia, berarti mengkaji konsep-konsep dan
juga fakta-fakta abstrak. Hal ini menyebabkan peserta didik banyak
yang menganggap bahwa kimia itu sulit sehingga diperlukan adanya
suatu upaya untuk membuat materi kimia yang bersifat abstrak tersebut
menjadi lebih konkret. Salah satunya melalui representasi, yang dikenal
dengan istilah multiple chemical representation (multipel representasi
kimia).
Multipel representasi kimia merupakan konsep ilmiah yang
mengekspresikan fenomena, konsep abstrak, gagasan, dan proses
mekanisme dengan mencakup tiga level representasi yaitu level
makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Level makroskopik
merupakan representasi yang diperoleh melalui pengamatan nyata
terhadap suatu fenomena yang dapat dilihat langsung oleh
pancaindera atau pengalaman yang dialami peserta didik sehari-hari.
Contohnya, perubahan warna dalam reaksi kimia. Sedangkan, level
submikroskopik merupakan representasi yang memberikan penjelasan
pada tingkat partikel dimana materi digambarkan sebagai suatu atom,
molekul, dan ion. Adapun representasi level simbolik melibatkan
penggunaan simbol, rumus dan persamaan kimia.
Belajar dengan E-Module berorientasi multipel representasi kimia
akan memudahkan peserta didik belajar mandiri kapanpun dan
dimanapun. Karena, bahan ajar ini menggunakan bahasa, contoh, dan
konsep yang mudah dipahami dan mencakup pengaplikasian
kehidupan sehari-hari.