MATERI PLH KELAS IV SEMESTER 2: JUMAT, 18 FEBRUARI 2022
BAB 7: PEMANFAATAN BARANG BEKAS
A. Pengertian Barang Bekas atau Sampah
Barang bekas atau biasa disebut sampah adalah semua barang yang sudah tidak dipakai lagi atau
sudah tidak dibutuhkan lagi dan dibuang. Sampah merupakan salah satu penyebab tidak
seimbangnya lingkungan hidup.
Jika sampah dibuang dengan cara ditumpuk akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Juga
menimbulkan gas-gas berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika sampah dibakar akan mengotori
udara. Jika sampah dibuang ke sungai dapat mengakibatkan banjir dan dapat menimbulkan
pencemaran sumber air bersih. Untuk itu, pengelolaan sampah harus dilakukan secara tepat.
Menurut jenisnya sampah dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sampah organik dan sampah
anorganik. Sampah organik contohnya potongan sayuran, daun, kulit buah, dan sisa makanan. Adapun
sampah anorganik contohnya mineral, minyak bumi, plastik, aluminium, besi, kaleng, karet, dan bahan
sintetis lainnya. Sampah dapat berasal dari berbagai macam kegiatan, misalnya:
1. Rumah tangga
Sampah dari rumah tangga berupa sisa makanan dan peralatan yang sudah tidak terpakai. Misalnya,
bahan pembungkus, kertas, botol, plastik, kaleng, kulit sayuran, kulit buah, dan daun.
2. Tempat perdagangan
Tempat perdagangan contohnya pasar, supermarket, pusat pertokoan, pasar malam, dan warung.
Sampah-sampah yang dihasilkan dari tempat perdagangan tersebut misalnya, barang dagangan yang
rusak, sisa-sisa buah, sisa-sisa sayuran, kertas, plastik, dan karton.
3. Industri atau pabrik
Sampah yang berasal dari industri atau pabrik bergantung pada macam dan jumlah bahan baku yang
digunakan. Ada yang berupa bahan padat maupun cair. Industri atau pabrik sering membuang
sampah di sekitar pabrik atau ke sungai yang dekat dengan lokasi pabrik. Hal itulah yang
menimbulkan pencemaran lingkungan.
4. Perkebunan dan pertanian
Sampah dari kegiatan perkebunan dan pertanian berupa jerami, sekam, dan sisa hasil panen.
Biasanya sampah yang berasal dari kegiatan perkebunan atau pertanian tidak sampai mengganggu
keseimbangan lingkungan. Hal ini karena kebanyakan berupa sampah organik yang dapat diuraikan
oleh mikroorganisme. Sampah dari kegiatan pertanian dan perkebunan dapat pula dijadikan kompos.
5. Sisa bahan bangunan dan konstruksi gedung
Sisa bahan bangunan dan konstruksi Gedung adalah sampah yang berasal dan kegiatan pembangunan
dan pemugaran gedung. Contohnya, serpihan kayu, potongan bambu, pecahan ubin, potongan besi,
pecahan kaca, dan kaleng cat.
B. Pengelolaan Barang Bekas atau Sampah
Pesatnya kemajuan teknologi dapat mempermudah manusia da kegiatan. Adanya teknologi dan
inovasi yang semakin berkembang untuk memproduksi berbagai jenis barang. Banyak di antara
barang yang bahan bakunya merupakan bahan sintetis. Dengan demikian ersebut sudah tidak dipakai
lagi dan menjadi sampah, maka tidak da mikroorganisme.
Tanpa kita sadari, dalam kehidupan sehari-hari kita pun banya barang-barang yang tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme. pembungkus, pakaian yang terbuat dari bahan sintetis, alat-alat
tulis plastik, sol sepatu yang terbuat dari karet, dan sebagainya.
Jika barang-barang tersebut kita gunakan terus-menerus, maka sampah yang dhasilkan pun akan
semakin banyak dan menumpuk, karena tidak dapat diuraikan mikroorganisme. Oleh karena itu, perlu
dilakukan upaya untuk mendaur ulang atau mengolah barang-barang tersebut sehingga dapat
dimanfaatkan kembali.
1. Mengelola Barang Bekas
Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat perlu adanya pengelolaan sampah secara tepat
sesuai dengan kondisi daerah setempat. Adapun teknik atau cara mengelola sampah yang dapat
dilakukan di antaranya sebagai berikut.
a. Mengurangi (reduce)
Mengurangi atau reduce artinya mengurangi jumlah pemakaian barar berpotensi menjadi sampah,
terutama sampah anorganik. Misalnya hengurangi penggunaan bahan dari plastik. Hal ini karena
plastik sulit sekali diuraikan.
b. Memperbaiki (repair)
Memperbaiki atau repair artinya memperbaiki barang-barang yang rusak sehingga dapat digunakan
kembali. Tujuannya untuk bisa menghemat penggunaan bahan bakar, dan menghemat pengeluaran,
serta mengurangi sampah anorganik.
c. Menggunakan ulang (reuse)
Menggunakan ulang atau reuse artinya mempergunakan kembali barang bekas terutama barang-
barang yang tidak mudah terurai. Contohnya plastik atau kaleng bekas digunakan untuk tempat gula,
tempat pensil, tempat bumbu dapur, pot dan sebagainya.
d. Mendaur ulang (recycle)
Mendaur ulang atau recycle artinya mengolah kembali barang bekas untuk dibuat benda atau bahan
yang dapat digunakan lagi. Contohnya, yaitu:
• Plastik dapat dibuat menjadi barang hiasan
• Plastik juga dapat diproses kembalil di pabrik sehingga dapat dicetak lagi
• Plastik dan botol dapat didaur ulang menjadi alat-alat turnah tangga lainnya.
• Sampah organik dapat dibuat kompos
Pengelolaan sampah harus dimulai dari lingkungan keseharian kita masing masing baik
lingkungan rumah maupun sekolah. Adapun pengelolaan sampah yang dapat kita lakukan di lingkungan
antara lain sebagai berikut.
• Menyediakan dua macam tempat sampah.
• Masing-masing tempat sampah diberi nama, sampah organik (sampah basah) dan sampah
anorganik (sampah kering).
• Biasakan membuang sampah pada masing-masing tempat yang sudah disediakan.
• Gunakan penutup yang rapi agar tidak menimbulkan bau.
• Buanglah segera jika sampah sudah penuh ke tempat pembuangan sampah.
• Jangan membakar sampah plastik karena dapat menimbulkan polusi udara.
• Sebaiknya sisa makanan dijadikan makanan ternak, seperti ikan dan ayam. Koran bekas, kaleng,
plastik, dan botol bekas dapat dijual ke pengumpul barang bekas.
• Buatlah kerajinan tangan dari sampah yang dapat dimanfaatkan di rumah atau di sekolah.
2. Manfaat Mengelola Barang Bekas
Jika kita kreatif, dari barang bekas sebenamya dapat dibuat barang-barang yang
bermanfaat. Misalnya kertas koran bekas dapat dijadikan bubur kertas kemudian dicetak ulang
menjadi kertas daur ulang untuk bahan baku kerajinan. Sampah plastik, botol kaca, dan kaleng dapat
didaur ulang dan dicetak menjadi barang yang sama ataupun barang yang berfungsi lain. Adapun
sampah-sampah organik dapat dijadikan kompos.
Pengelolaan barang bekas yang didaur ulang di pabrik ataupun dijadikan barang kerajinan
tangan banyak memberikan manfaat. Beberapa manfaat dari pengelolaan barang bekas adalah
sebagai berikut.
a. Menghemat energi, uang, dan waktu.
b. Dapat dipakai kembali dalam bentuk dan fungsi yang sama/berbeda.
c. Dapat mengurangi pencemaran lingkungan (udara, air, dan tanah).
d. Menciptakan lapangan kerja.
e. Dapat menyelamatkan sumber daya alam.
C. Pemanfaatan Barang Bekas
Barang-barang bekas yang masih bisa dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan banyak
macamnya. Misalnya, kain perca, tutup botol, kertas, dus bekas, sedotan, botol plastik, dan gelas
plastik kemasan air mineral, Barang bekas tersebut dapat menjadi barang yang berguna dan
mempunyai nilai ekonomis, Barang-barang tersebut sangat mudah kita peroleh di sekitar kita.
Sekarang kita akan mempelajari tentang pemanfaatan barang bekas yang berasal dari sedotan,
gelas plastik kemasan air mineral, dan botol plastik
Sedotan dan gelas/botol plastik kemasan air mineral merupakan barang bekas atau sampah
yang sangat mudah kita temui di sekitar kita. Hampir di setiap tempat sampah terdapat sampah
jenis ini. Tidak hanya itu saja, jika membutuhkan gelas/botol plastic bekas ini dalam jumlah yang
besar, kita dapat memperolehnya di tempat pengumpul barang-barang bekas. Di sana gelas/ botol
plastik sudah dipisahkan dari jenis sampah-sampah lainnya dan siap untuk dijual. Sangat mudah
untuk mendapatkannya, bukan?
Banyak barang kerajinan yang dapat kita buat dari bahan dasar gelas/ botol plastik bekas. Berikut
beberapa diantaranya:
a. Gelas plastik dapat dibuat kincir angin mainan
b. Sedotan dapat dibuat menjadi bunga plstik
c. Botol plastik dapat dibuat menjadi tempat pensil atau vas bunga.
TUGAS PLH KELAS IV SEMESTER 2: JUMAT, 18 FEBRUARI 2022
(ditulis di buku tulis)
Amatilah lingkungan sekitarmu. Catatlah barang-barang bekas apa saja yang masih dimanfaatkan
pada tabel berikut!
No. Nama Barang Bekas Manfaat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.