The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Modul Ekosistem Pesisir Pantai dan Laut REV1

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Ayu Chyntia Dewi, 2023-02-15 20:51:50

Modul Ekosistem Pesisir Pantai dan Laut REV1

Modul Ekosistem Pesisir Pantai dan Laut REV1

MODUL EKOSISTEM PESISIR PANTAI DAN LAUT kelas vii smp/mts Kurikulum Merdeka


DAFTAR ISI Pendahuluan Sekilas E-Modul Ekosistem pesisir dan Laut i ii capaian dan tujuan pembelajaran bagian 1 MATERI EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT 2 a. ekosistem 3 b. Pola Interaksi dalam Ekosistem 4 rantai makanan dan jaring jaring makanan 5 6 piramida makanan aliran energi 6 pola interaksi antar makhluk hidup 10 c. Konservasi dalam Ekosistem d. Manusia sebagai Penentu Ekosistem 12 e. akibat kerusakan ekosistem 10 f. keseimbangan ekosistem pesisir dan laut 15


DAFTAR ISI 19 g. Pulau Terancam Tenggelam h. Permasalahan Ekosistem Pesisir 20 dan Laut bagian 2 PERMASALAHAN EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT 23 i. stem bagian 3 evaluasi dan refleksi 26 j. evaluasi 30 k. refleksi LAMPIRAN 33 KUNCI JAWABAN 34 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 36 FORMAT PENILAIAN PROYEK 39 BIODATA PENULIS 32 daftar pustaka


Sekilas tentang E-Modul Ekosistem Laut E-Modul ini berisi tentang ekosistem laut Setiap materi penting dilengkapi dengan peta konsep Ikuti arahan dari Ibu guru berkacamata kerudung cokelat, "Ibu KIM-KIM" Siapkan alat tulis di setiap materi penting untuk mencatat perintah dari Ibu guru berkacamata kerudung cokelat Ketika ada barcode video pembelajaran, kalian dapat menonton videonya Pecahkan permasalahan yang terjadi Ikuti kegiatan proyek dengan pendekatan STEM sesuai tahapan yang disediakan Latihan Soal i


Capaian Pembelajaran Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang upayaupaya mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya di wilayah pesisir dan laut Peserta didk mampu merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi pencemaran di wilayah pesisir dan laut Peserta didik mampu mencegah perubahan iklim yang terjadi di wilayah pesisir dan laut 1. 2. 3. ii


EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT 1 BAB Baca dengan saksama dan temukan pengertian kosa kata yang ada di dalam peta konsep pada materi selanjutnya! PETA KOMPONEN EKOSITEM DAN POLA INTERAKSINYA


Individu Satu makhluk hidup, seperti seekor ikan populasi Kumpulan dari beberapa individu sejenis, seperti sekelompok ikan komunitas Beberapa populasi yang hidup bersama. Semuanya adalah makhluk hidup, seperti ikan, kepiting, rumput laut dan uburubur. ekosistem Kumpulan dari komponen biotik (makhluk hidup) dan abiotik (makhluk tak hidup yang saling berinteraksi. Contoh ikan, uburubur, kepiting , rumput laut, air, batu, pasir, sinar matahari, oksigen yang saling berhubungan. biosfer Kumpulan ekosistem yang terdapat di Bumi. Biosfer merupakan lapisan Bumi yang di dalamnya terdapat kehidupan 2 A. EKOSISTEM Setiap makhluk hidup memerlukan tempat tinggal yang berbeda-beda. Tempat makhluk hidup disebut Habitat. Di dalam habitatnya, makhluk hidup senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi (hubungan) antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut Ekosistem. Ekosistem terdiri komponen biotik dan abiotik. Biotik artinya komponen yang terdiri dari makhluk hidup sedangkan abiotik yaitu komponen tak hidup. Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut dengan Ekologi. Ekosistem terdiri dari satuan – satuan ekosistem yang saling berinteraksi. Satuan dalam ekosistem adalah individu, populasi, komunitas, ekosistem dan biosfer. Tabel 1. Satuan ekosistem dan contohnya satuan ekosistem pengertian contoh


3 Ekosistem ada 2 macam yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alami merupakan ekosistem yang terbentuk secara alami (tanpa campur tangan manusia). Contoh ekosistem alami adalah sungai, danau, hutan hujan tropis, gurun dan laut. Ekosistem buatan adalah ekosistem yang terbentuk sebagai hail kerja manusia. Contoh ekosistem buatan sawah, kolam, tambak dan hutan wisata. Komponen biotik dalam ekosistem berdasarkan peranannya dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu produsen, konsumen dan pengurai (dekomposer). Produsen adalah pengahasil makanan pertama yang berupa tumbuhan. Konsumen adalah makhluk hidup yang memakan makhluk hidup yang lain. Apabila konsumen memakan tumbuhan maka disebut dengan konsumen I (primer). Hewan yang memakan konsumen I disebut konsumen II (sekunder), sedangkan hewan pemakan konsumen II disebut konsumen III (tersier) sampai dengan konsumen puncak atau konsumen akhir. Konsumen puncak ini akan mati dan diuraikan oleh jamur ataupun bakteri yang disebut disebut dengan dekompuser. Keterangan gambar menunjukkan bahwa tumbuhan mangrove dan serasah berfungsi sebagai produsen karena termasuk dalam organisme autotrof. Ikan kecil dan Udang berfungsi sebagai konsumen I, sedangkan ikan pemakan udang dan dan ikan keciltermasuk ke dalam konsumen II. Ikan besar dan burung pemakan ikan termasuk dalam konsumen III. Konsumen III mati dan diuraikan oleh bakteri yang berfungsi sebagai pengurai. Gambar 1. Peranan komponen biotik dalam ekosistem; produsen, konsumen dan pengurai


4 1.Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan Rantai makanan merupakan peristiwa makan dan dimakan. Rantai makanan yang terbentuk akan berbeda komponennya sesuai dengan ekosistemnya, seperti ekosistem sawah, kebun, sungai, lautdan lain sebagainya. Komponen pada ekosistem saling mempengaruhi. Apabila salah satu komponen mengalami penurunan populasi atau ledakan populasi maka akan berpengaruh terhadap komponen yang lainnya. Kumpulan dari beberapa rantai makanan disebut dengan jaring-jaring makanan. Contoh Rantai Makanan yang terjadi di laut berawal dari fitoplakton dimakan oleh zooplankton, kemudian zoo plankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan-ikan kecil dimakan oleh ikan-ikan sedang dan terakhir dimakan oleh konsumen pucak yaitu ikan besar. Seperti terlihat pada gambar 2A. Gambar 2A; Rantai Makanan di Laut 2a Jaring-jaring makanan merupakan kumpulan dari rantai makanan. Dimulai dari produsen berupa lamun laut dan fitoplankton. Lamun laut dimakan kepiting sebagai konsumen I kemudian kepiting tersebut dimakan cumi-cumi sebagai konsumen II. Cumi-cimi dimakan oleh penguin dan gajah laut dan berakhir pada konsumen puncak yaitu paus pembunuh. Masih dalam jaring-jaring makanan yang sama. Fitoplakton dimakan zooplankton (konsumen I). Fitoplankton juga dimakan udang (konsumen II), kemudian dimakan ikan sebagai konsumen III. Ikan juga bisa disebut sebagai konsumen II karenabisa langsung memakan zooplankton. Ikan dimakan Bangau sebagai konsumen IV. Bangau dan ikan dimakan singa laut (konsumen IV dan V) dan konsumen puncak berakhir pada paus biru, seperti terlihat pada gambar 2B.


5 Gambar 2B; Jaring-jaring Makanan di Laut 2b 2. aliran energi Setiap makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan berbagai aktivitas kehidupan. Hewan mendapatkan energi dengan memakan tumbuhan atau hewan lain. Tumbuhan mendapat energi dari matahari melalui proses fotosintesis. Aliran energi diawali dari proses fotosintesis yang terjadi pada Lamun sebagai produsen, kemudian aliran energi berpindah ke Bulu Babi yang berfungsi sebagai konsumen 1. Alairan energi terus berpindah secara berurutan ke Ikan Buntal dan Ikan Hiu. Aliran Energi dari hiu yang mati dan diuraikan oleh pengurai juga memberikan energi ke padang Lamun. Gambar 4. Aliran energi Ekosistem Padang Lamun


6 3. piramida makanan Piramida makanan merupakan perbandingan jumlah antara produsen, konsumen I, konsumen II dan konsumen puncak. Jika dalam ekosistem seimbang maka produsen menduduki dasar piramida dengan jumlah terbanyak sedangkan konsumen puncak mempunyai jumlah yang paling sedikit. Bentuk piramida yang semakin atas, semakin mengecil memiliki arti bahwa perpindahan zat dan energi dari makhluk hidup pemakan tidak sebesar makhluk hidup yang dimakan. Semakin ke atas, perpindahan energi dan zat semakin sedikit. Piramida Ekosistem Laut 4. pola interaksi makhluk hidup Setiap makhluk hidup bergantung pada pada makhluk hidup lainnya dan dapat membentuk pola interaksi. Pola Interaksi aadalah hubungan antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya.


interaksi pengertian contoh netralisme Hubungan yang saling tidak mempengaruhi. Ikan memakan plankton sedangkan penyu memakan ubur-ubur. kompetisi Hubungan yang bersaing untuk tumbuh dan berkembang. Seperti kuda laut dan ikan sama-sama memakan plankton. predasi Interaksi antara pemangsa dan mangsa. Paus memakan ikan-ikan kecil. Paus sebagai pemangsa dan ikan kecil sebagai mangsanya. parasitisme Interaksi antara parasit dan inang. Parasit adalah pihak yang diuntungkankan sedangkan inang yang dirugikan. Parasitnya adalah kerang yang menempel ditubuh penyu (sebagai inang) mutualisme Interaksi yang saling menguntungkan. Ikan badut dengan anemone laut. Ikan badut untung dapat berlidung sedangkan anemon untung juga karena parasit dibersihkan oleh ikan badut komensalisme Hubungan yang menguntungkan satu pihak dan yang lain tidak terpengaruhi (tidak untung dan tidak rugi). Ikan hiu dan ikan remora. Ikan remora selalu mengikuti ikan hiu dan menunggu sisa makanan ikan hiu. 7 Tabel 2. Interaksi antar makhluk hidup


8 Sekarang sudah selesai membaca ekosistem dan pola interaksinya..! Adakah kosa kata yang menurut kalian sulit dan belum bisa kalian pahami..? Ok, kalau ada yang belum dipahami, silahkan catat ya. Kalian bisa berdiskusi dengan teman dan guru pendamping. Catatanku Hari Ini materi yang belum saya pahami: Saya akan belajar kembali materi yang belum saya pahami dengan cara:


9 Baca dengan saksama dan temukan pengertian kosa kata yang ada di dalam peta konsep pada materi selanjutnya! PETA KONSEP KEGIATAN MANUSIA PADA KONSERVASI


10 Konservasi adalah sebuah konsep yang digunakan untuk pengelolaan sumber daya alam yang bertanggung jawab untuk mempertahankan sistem sosial ekologi yang komplek. Konservasi erat kaitanya dengan keanekaragaman hayati (biodiversity). Pilar konservasi keanekaragaman hayati bertujuan untuk melindungi, melestarikan, memanfaatkan danmengembangkan secara arif dan melestarikan lingkungan hidup, flora dan fauna. Program pilar konservasi keanekaragaman hayati meliputi inventarisasi, pemantauan flora dan fauna, pembibitan, penanaman, dan perawatan tanaman. Konservasi keanekaragaman hayati untuk hewan atau tumbuhan langka seperti Harimau Jawa, Badak Bercula Satu dan Orang Utan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan in situ dan ex situ. Konservasi secara in situ adalah pelestarian hewan ataupun tumbuhan yang dilakukan di habitat aslinya. Seperti Badak Bercula Satu tetap dilestarikan di Taman Nasional Ujung Kulon Banten. Konservasi secara ex situ adalah pelestarian hewan ataupun tumbuhan dengan cara membawa ke luar dari habitat aslinya disebabkan habitat aslinya rusak, sehingga tidak layak untuk dihuni dan apabila ingin mengembalikan fungsi habitatnya membutuhkan waktu yang lama. Seperti Orang Utan yang dibawa ke kebun Binatang. Konservasi juga dilakukan olen masyarakat dengan kegiatan berwawasan lingkungan yang dapat menjaga dan melestarikan dengan memanfaatkan secara arif untuk melestarikan lingkungan hidup di sekitar. Menjaga lingkungan dengan upaya menerapkan konsep mutualisme antara manusia dan alam, manusia dapat memanfaatkan lingkungan yang bisa menambahkan pendapat ekonomi dan alam tetap terjaga serta menjaga lingkungan dari kerusakan. Manusia merupakan spesies di Bumi yang paling mendominasi. Oleh karena itu, setiap aktivitas manusia berpengaruh terhadap keberadaan suatu ekosistem seperti proses kegiatan produksi pangan, hilangnya habitat flora fauna untuk memenuhi kebutuhan papan dan polusi yang berlangsung terutama daerah perkotaan yang tingka kepadatan populasinya tinggi. 1.PRODUKSI PANGAN Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok adalah dengan produksi pangan. Produksi pangan, pertambakan, dan kegiatan lainnya yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia turut mempengaruhi ekosistem. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat menyebabkan eutrofikasi peraiaran dan menurunkan kesuburan tanah sehingga organisme non-target juga terbunuh akibat penggunaan pestisida.


Budidaya tambak secara besar-besaran tanpa memperhatikan limbah buangan dapat mencemari lingkungan dan dapat menyebabkan perubahan ekosistem dengan hilangnya hutan mangrove dan tanaman pantai lainnya yang berfungsi sebagai penyangga (buffer) di area tambak udang tersebut. 2. kerusakan habitat Perkebunan merupakan salah satu faktor penyebab hilangnya ekosistem alami. Banyak hutan ditebang di Indonesia untuk diubah menjadi lahan perkebunan, diantaranya untuk lahan kelapa sawit. Dampaknya banyak jenis tumbuhan dan hewan yang terancam punah akibat kehilangan habitatnya. Alih fungsi lahan lainnya seperti pertambangan dan pembuatan pumikiman terus menyebabkan kerusakan habitat. Kerusakan habitat yang terjadi dilaut salah satunya adalah rusaknya terumbu karang yang disebabkan karena alat penangkap ikan yang tidak ramah lingkungan. Alat penagkap ikan dengan menggunakan bahan peledak, cantrang, dan sebaginya. Apabila terumbu karang rusak, maka ikan-ikan kecil tidak ada,begitu juga dengan ikan besar yang memangsa ikan kecil tersebut. Tentunya kejadian ini akan merugikan nelayan. Gambar : 5A menangkap ikan menggunakan bom ikan dan 5B ilustrasi akibat bom ikan terumbu karang menjadi rusak. 5a 5b Sumber : https://lautsehat.id 3. polusi Polusi adalah masuknya zat-zat beracun ke dalam lingkungan sehingga mengganggu keseimbangan lingkungan alamiah. Kerusakan lingkungan akibat pencemaran (polusi) terjadi dimana-mana yang berdampak pada menurunnya kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Bahkan, pencemaran dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi manusia seperti penyakit dan bencana alam. 11


12 Banyak aktivitas manusia yang tidak disadari menyebabkan terjadi pencemaran, misalnya penggunaan kendaran bermotor, membuang sisa limbah ke sungai secara langsung. Limbah tambak yang dibuang langsung ke laut tanpa diolah terlebih dahulu dapat menyebabkan ikan-ikan kecil di laut dangkal dekat pesisir mati dan nelayan tradisional susah mendapatkan ikan. Gambar 6: Limbah cair yang dibuang langsung ke sungai Sumber : https://kompasiana.com 1. pemanasan global Pemanasan global adalah suatu bentuk ketidakseimbangan ekosistem di bumi akibat terjadinya peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut dan daratan bumi. Pemanasan global ini ditandai dengan naiknya suhu atmosfer, laut dan daratan. Penyebab Pemanasan global adalah efek rumah kaca. Efek rumah kaca diakibatkan karbondioksida CO2 yang dihasilkan kegiatan bumi seperti hasil pernafasan dan hasil pembakaran minyak bumi(seperti hasil pembakaran bensin, solar dan lainnya) menyelubungi bumi. Karena kadarnya sudah berlebihan maka CO2 seolah seperti kaca yang menutup permukaan bumi yang menyebabkan panas berlebihan. Selain karbondioksida ada juga sulfur dioksida dan metana. Akibat dari pemanasan global menyebabkan iklim di bumi tidak stabil, meningkatnya permukaan laut, suhu global cenderung meningkat dan terjadinya gangguan ekologis. Terjadinya pemanasan global, langsung atau tidak langsung diakibatkan oleh aktivitas manusia.


13 Gambar 7: Ilustrasi terjadinya pemanasan global Sekarang sudah selesai membaca ekosistem dan pola interaksinya..! Adakah kosa kata yang menurut kalian sulit dan belum bisa kalian pahami..? Ok, kalau ada yang belum dipahami, silahkan catat ya. Kalian bisa berdiskusi dengan teman dan guru pendamping. Catatanku Hari Ini materi yang belum saya pahami: Saya akan belajar kembali materi yang belum saya pahami dengan cara:


14 Baca dengan saksama dan temukan pengertian kosa kata yang ada di dalam peta konsep pada materi selanjutnya! PETA KONSEP KESEIMBANGAN EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT


15 Ekosistem laut merupakan sistem akuatik yang terbesar di planet bumi. Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua atau pulau dengan benua atau pulau lainnya. Di tepian laut terdapat ekosistem pantai yang merupakan tatanan sebuah kesatuan lingkungan pantai secara utuh dengan segenap unsur lingkungan hidup yang memengaruhinya. Ekosistem pantai memiliki arti penting sebagai tempat berkembang biaknya berbagai jenis biota laut, tanaman bakau (mangrov) dan juga sebagai sarana pelestarian pantai dari ancaman abrasi air laut. Jarak aman pantai, minimal 100 mdari titik pasang tertinggi ke arah darat. Perubahan atau kerusakan yang menimpa suatu ekosistem akan menimpa pula ekosistem lainnya. Selain itu wilayah pesisir juga dipengaruhi oleh berbagai macam kegiatan manusia baik langsung atau tidak langsung maupun proses-proses alamiah yang terdapat diatas lahan maupun lautan Ada 4 (empat) ekosistem penting di dalam wilayah pesisir dan laut yakni: ekosistem estuaria (muara sungai), ekosistem mangrove, ekosistem padang lamun dan ekosistem terumbu karang. Gambar 5. Ekosistem-ekosistem pesisir dan laut Sumber: https://doi.org/10.1007/978-3-319-93284-2_9


16 1.Ekosistem Estuaria (Muara Sungai) Estuaria adalah perairan yang semi tertutup yang berhubungan bebas dengan laut, sehingga air laut dengan salinitas tinggi dapat bercampur dengan air tawar.Peran ekologis penting antara lain sebagai sumber zat hara dan bahan organik yang diangkut lewat sirkulasi pasang surut, penyedia habitat, tempat mencari makanan, dan sebagai tempat untuk bereproduksi serta tumbuh besar bagi sejumlah spesies hewan terutama bagi sejumlah spesies ikan dan udang. Perairan estuaria secara umum dimanfaatkan manusia untuk tempat pemukiman, tempat penangkapan dan budidaya sumberdaya ikan, jalur transportasi, pelabuhan dan kawasan industri. 2. ekosistem mangrove Ekosistem Mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis dan sub tropis, yang didominasi oleh beberapa jenis pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut pantai berlumpur. Fungsi mangrove sebagai peredam gelombang dan badai, pelindung abrasi, penahan lumpur serta penangkap sedimen. Mangrove juga berfungsi tempat perkembangbiak dan mencari makan berbagai jenis ikan, udang serta biota laut, dan penghasil kayu serta sebagai daerah tujuan wisata alam. 3. ekosistem padang lamun Padang lamun (sea grass) merupakan tumbuhan berbunga yang hidup terbenam di dasar laut. Tumbuhan ini terdiri dari akar, batang (rhizome) dan daun. Warna daun kecoklatan sedang batang coklat tua, batangnya berbukubuku dan berbunga. Lamun hidup di perairan dangkal agak berpasir, sering juga dijumpai di ekosistem terumbu karang. Lamun membentuk padang yang luas dan lebat di dasar laut yang masih terjangkau oleh cahaya matahari dengan tingkat energi cahaya yang memadai bagi pertumbuhannya. Secara umum semua tipe dasar laut dapat ditumbuhi lamun, namun padang lamun yang luas hanya dijumpai pada dasar laut lumpur pasiran dan tebal. Padang lamun sering terdapat di perairan laut antara hutan rawa mangrove dan terumbu karang.


17 4. ekosistem terumbu karang Terumbu Karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan tumbuhan alga. Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat kompleks dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi dan ekosistem yang sangat sensitif terhadap berbagai gangguan baik yang ditimbulkan secara alamiah maupun akibat kegiatan manusia. Terumbu karang ada yang berupa bentuk batuan gamping (CaCO3) yang cukup kuat menahan gelombang laut. Terumbu Karang berfungsi berfungsi tempat tinggal, tempat berlindung tempat mencari makan dan tempat memijah bagi berbagai macam jenis biota seperti kerang-kerangan (mollusca), udang-kepiting (crustacea), bintang laut (echinodermata), cacing(polychaeta), sponge (porifera), ikan dan plankton. Jika dibedakan berdasarkan ekositem alami dan buatan pada ekosistem pesisir, maka ekosistem alami yang terdapat di wilayah pesisir antara lain adalah terumbu karang (coral reefs), hutan mangrove, padang lamun, sedangkan ekosistem buatan antara lain berupa tambak, kebun kelapa, sawah pasang surutdan kawasan pariwisata Dibentuknya ekosistem buatan oleh manusia harus disertai dengan pengelolaan lingkungan yang tepat sehingga tidak berpengaruh terhadap kelestarian lingkungan dan tidak menghilangkan fungsi penting dari ekosistem alami lainnya seperti hutan mangrove, padang lamun dan terumbu karang.


18 Sekarang sudah selesai membaca ekosistem dan pola interaksinya..! Adakah kosa kata yang menurut kalian sulit dan belum bisa kalian pahami..? Ok, kalau ada yang belum dipahami, silahkan catat ya. Kalian bisa berdiskusi dengan teman dan guru pendamping. Catatanku Hari Ini materi yang belum saya pahami: Saya akan belajar kembali materi yang belum saya pahami dengan cara:


Saat ini, perlahan sejumlah pulau di Indonesia mulai menyusut. Studi Badan Riset dan Inovasi Nasional memperkirakan 115 pulau kecil dan sedang terancam tenggelam pada 2100 mendatang. Salah satu pulau yang sedang tenggelam adalah Pulau Pari di Kepulauan Seribu. Deli, seorang warga Pulau Pari menceritakan, bahwa banjir rob lebih sering terjadi dibanding 10 tahun lalu. Menurut Robert Koop peneliti dari Rutgers University mengatakan kenaikan muka air laiut dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu 40 % adalah turunnya muka tanah di daratan, 30 % meningkatnya suhu permukaan laut karena perubahan iklim dan 30% akibat dari mencainya es di kutub. Badan Informasi Geospasial membandingkan garis pantai Pulau Pari antara 2013 dan 2021. Nampak pengurangan luas area sekitar 6 hektare, atau setara dengan enam lapangan sepak bola. Kepala Pusat Layanan Informasi Iklim BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menilai ini adalah dampak langsung perubahan iklim. Tak hanya Pulau Pari yang terdampak, tapi juga beberapa pulau lainnya. Pulau Miangas di ujung utara Indonesia dan berbatasan dengan Filipina juga menyusut. Pulau Putri yang berbatasan dengan Singapura yang pada tahun 2000 luasnya 131.374 m2 hanya tersisa sekitar 24.266 m2 pada 2016. 19 PERMASALAHAN EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT BAB Sekarang kita sampai pada topik yang berhubungan dengan permasalahan yang sering terjadi pada ekosistem pesisir dan laut. Baca dengan seksama bacaannya. Bisa juga ditonton langsung dari barcode (Please Scan Me!) yang tersedia, kemudian cari solusi dengan cara berdiskusi dengan teman lainnya. Selamat mengerjakan ! Sumber : http://youtube.be/g0vsuSQXp00 Please Scan Me!


20 Perkumpulan nelayan yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nelayan (AMN) dan Pemerhati Ekosistem Laut (PEL) mendatangi gedung DPRD Sumenep, Madura. Mereka melaporkan adanya sebagian nelayan yang menangkap ikan dan rajungan menggunakan sarkak. Alat tangkap sarkak (Pukat Tarik Penggaruk) dilarang penggunaannya oleh pemerintah sejak tahun 2018 karena menyebabkan terumbu karang rusak. Hal tersebut yang meresahkan nelayan tradisional yang alat tangkapnya ramah lingkungan karena menyebabkan hasil tangkapan ikan dan rajungan mereka menurun. Penangkapan Ikan Perhatikan bacaan berikut dan tuliskan jawabannya di kolom disukusiku hari ini! 1.Mengapa penggunaan alat tangkap sarkak dapat meresahkan nelayan tradisional ? Coba kaitkan dengan materi rantai makanan! Diskusiku Hari Ini 1.Bagaimana solusi yang tepat untuk menghentikan penggunaan alat tangkap tersebut? Sumber :https://infopublik.id/


21 Sampah di pesisir dan Laut Perhatikan bacaan berikut dan tuliskan jawabannya di kolom disukusiku hari ini! PENYU HIJAU DITEMUKAN MATI Penyu hijau berukuran besar ditemukan mati di pantai Kedongan, Kecamatan Kuta, Bali, Kamis (12/1/2023). Bangkai satwa yang terancam punah ini berada ditumpukan sampah plastik yang berserakan. Sumber : www.merdeka.com Apa penyebab penyu hijau mati ditumpukan sampah ? Kaitkan dengan rantai makanan ! 1. Diskusiku Hari Ini 2. Bagaimana solusi yang tepat untuk melindungi biota (makhluk hidup) laut dari kerusakan atau kematian seperti pada kasus penyu hijau ini ?


22 Problematika Tambak Udang Perhatikan bacaan berikut dan tuliskan jawabannya di kolom disukusiku hari ini! Maraknya budidaya tambak udang di berbagai daerah di Indonesia diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masayarakat. Akan tetapi di balik budidaya ini ada dampak limbah dari keberadaan Tambak Udang yang kini mulai dirasakan sejumlah nelayan di pesisir Binuangeun kecamatan Wanasalam, Lebak selatan (Baksel). Pasalnya, limbah yang dibuang ke laut yang diduga oleh perusahaan tambak itu menyebabkan hasil tangkapan ikan para nelayan setempat menurun karena lingkungan dan habitat ikan tercemar. “Sebelum ada tambak udang pendapatan tangkapan ikan kami normal, bahkan pernah mendapat keuntungan sampai Rp 2 juta sekali turun melaut dalam satu malam. Tetapi, saat ini penghasilan dari tangkapan kami sering tidak menentu, bahkan tak jarang tidak mendapatkan hasil sama sekali,” ungkap Sp. Senada, nelayan lain RN (30) mengatakan, pendapatan para nelayan kembang kempis. Menurutnya, jangankan bisa membawa hasil ke rumah, untuk mengembalikan biaya operasional saja sangat berat. “Kami berharap pemerintah memberikan sanksi tegas kepada perusahaan tambak udang itu. Aktivitas perusahaan sudah merusak lingkungan dan mengganggu kehidupan kami. Jadi kalau ini tetap dibiarkan, mungkin ke depan kehidupan kami tinggal cerita,” tuturnya jengkel. Gambar 1. Budidaya Tambak Udang Gambar 2. Limbah Budidaya Tambak Udang yang Dibuang Langsung ke Laut Sumber: www.banpos.com Bau pekat saat hembusan angin tertiup dorongan air limbah berwarna hitam!


23 Permasalahan problematika tambak udang belum ada solusinya… Yuk..selesaikan dengan kegiatan proyek STEM. Ikuti langkahlangkanya dan perhatikan setiap tahapannya. Selamat mengerjakan! STEM adalah pendekatan yang mengintegrasikan antara Science, Technology, Engineering and Mathematics secara terpadu. STEM menjadi kombinasi yang sangat tepat untuk menemukan solusi permasalahan di dunia nyata dalam peoses pembelajaran. Kegiatan STEM pada ekosistem pesisir dan laut yang dipilih dalam kegiatan proyek ini adalah membuat miniatur tambak udang yang ramah lingkungan. Tambak yang ramah lingkungan yaitu tambak yang dilengkapi dengan pengolahan limbah. Limbah yang berasal dari tambak udang dapat dikurangi beban limbahnya dengan mengolah air limbah tersebut. Pengelolaan air buangan tambak dapat dilakukan dengan mengendapkan limbah lumpur pada petak/saluran pengendapan sebelum dibuang ke peraiaran umum atau kelaut. Pengendapan limbah tambak udang dikenal dengan sebutan IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah). Instalasi Pengelohan limbah Air Limbah (IPAL) merupakan suatu struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut tidak membahayakan dan dapat digunakan pada aktifitas lainnya. Contoh IPAl pada budidaya tambak dapat dibuat seperti pada gambar (6). Gambar 6. Tambak Udang yang dilengkapi dengan IPAL Sumber : Agustinia dkk. 2020 Membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa Menyiapkan alat dan bahan diantranya : sterofom, tusuk sate, busa warna hijau tua, lem, pensil, spidol warna warni dan penggaris Membuat proyek; Pembuatan miniatur tambak terdiri dari tiga tahapan penting diantaranya: a) mencari masalah dan menyelesaikannya dalam gambar miniatur yang tersedia, b) proses pembuatan dan menjawab tantangan soal, dan c) presentasi dan laporan tertulis kelompok. 1. 2. 3. Langkah-langkah kegiatan STEM dimulai dengan


Kegiatan I: Siswa bersama kelompok menemukan masalah pada rencana pembuatan miniatur tambak udang ramah lingkungan di atas dan buatlah rencana untuk menyelesaikan masalah tersebur. Tulislah masalahnya dan cara kalaian menyelesaikannya masalah tersebut (nama alat dan jumlah alat di proyek) ! 24 Solusi dari permasalahan ini dapat dicari dengan memilih gambar A, B, atau C di bawah ini: Perhatikan gambar miniatur tersebut dengan seksama. Sekarang, carilah permasalahan yang akan terjadi pada miniatur tambak udang ramah lingkungan tersebut dengan mencari alat yang tidak ada di dalamnya dan merupakan bagian penting pada proses budidaya tambak udang. 1.agenda proyek stem Kegiatan II: Siswa bersama kelompok membuat miniature tambak udang ramah lingkungan menggunakan alat dan bahan yang sudah disiapkan oleh pembimbing. Tulislah langkah-langkahnya! Apabila ada perubahanan dari rencana awal atau strategi awal, tulislah di kolom ini!


Kegiatan III: Setelah membuat miniatur dari tambak udang ramah lingkungan tersebut, maka tentukannlah fungsi dari : a. alat tambahan sebagai teknologi b. mangrove c. IPAL (Instalasi Pengolohan Limbah) d. apabila luas tambak dalam 100 m² terdapat 20 pohon mangrove, maka berepa banyak pohon mangrove yang ada di miniature tambak ramah lingkungan yang kalian buat! Kegiatan IV: Persiapkan untuk persentasi dan laporan dari setiap kelompok! 25


Ekosistem yang sehat berbeda dengan ekosistem yang dipenuhi oleh pencemaran. Berilah tanda centang pada kolom sesuai/tidak sesuai untuk pernyataan-pernyataan berikut berdasarkan ilustrasi gambar untuk soal 1) sampai 4). no pernyataan sesuai tidak sesuai 1. Ekosistem laut yang yang tidak tercemar dapat menyediakan hasil tangkapan ikan dengan baik 2. Laut yang dengan pemandangan gedung pabrik industri yang menjulang tinggi dapat dijadikan wahana parawisata 3. Ekosistem laut yang terjaga dari pencemaran menyediakan terumbu karang yang indah, ikanikan dan biota laut lainnya. 4. Limbah yang merusak ekosistem laut dapat berasal dari daratan yang dihasilkan oleh kegiatan manusia 26 B EVALUASI DAN REFLEKSI AB Sekarang waktunya untuk mengasah kemampuan dengan latihan-latihan soal. Yuk kita kerjakan soal-soalnya! 1.Perhatikan gambar berikut berikut dengan seksama! (untuk soal 1-4)


no kolom i kolom ii 5. Kegiatan menangkap ikan dengan bermodal, rumah bambu ditengah laut, lampu dan jaring yang dibenamkan di tengah laut. Biasanya ada dua orang nelayan yang bekerjasama untuk menangkap dengan cara mengangkat jaring secara kompak sehingga jaring mampu menangkap rombongan ikan yang bergerak mendekati lampu. (........) 6. Ekosistem yang berfungsi sebagai peredam gelombang dan badai, pelindung abrasi, penahan lumpur, penangkap sedimen, tempat perkembangbiak dan mencari makan berbagai jenis ikan, udang serta biota laut, dan penghasil kayu serta sebagai daerah tujuan wisata alam. (........) 7. Ekosistem yang berupa bentuk batuan gamping (CaCO3) yang cukup kuat menahan gelombang laut dan berfungsi berfungsi tempat tinggal, tempat berlindung tempat mencari makan dan tempat memijah bagi berbagai macam jenis biota seperti kerangkerangan, udang-kepiting , bintang laut, sponge, ikan dan plankton. (........) 8. Peristiwa makan dan dimakan dalam ekosistem tertentu mulai dari produsen, konsumen I,II, III, IV dan pengurai. Apabila ekosistem terjaga dengan baik, maka akan terjadi keseimbangan diantara komponen penyusunnya. (........) 27 2. Pasangkanlah pernyataan pada kolom I dengan gambar pada kolom II yang tepat dan sesuai untuk soal nomor 5 sampai 8! a b c d


28 3. Cermati infografis berikut ini untuk soal nomor 9 sampai 12! Infografis tersebut menjelaskan tentang cantrang. Berilah tanda centang pada kolom betul /salah pada pernyataan-pernyataan berikut. Untuk nomor 9 sampai 12! no pernyataan betul salah 9. Penggunaan cantra dapat menyebabkan hasil ikan tangkapan sampingan lebih banyak dari pada ikan tangkapan yang bernilai ekononis dan konsumsi. 10. Penggunaan cantrang hanya di bagian permukaan perarairan saja. 11. Kapal akan menarik cantang sampai seluruh bagian kantong jaring terangkat dapat menyebabkan ikan-ikan kecil yang ada di dekat terumbu karang juga tertangkap. 12. Hasil sampingan tangkapan ikan tidak dapat dikonsumsioleh manusai hanya bisa dijadikan tepung ikan untuk pakan ternak.


29 4. Cermati infografis berikut untuk soal no. 13 sampai 15!


30 Jawablah pertanyaan (13-15) dengan tepat berdasarkan informasi dari infografis tersebut ! 13. Apa penyebab dan dampak terjadinya penebalan lapisan atmosfer? 14.Mengapa revolusi industri merupan penyebab awal terjadinya perubahan peningkatan suhu bumi terjadi? 15. Sebutkan 3 dampak yang paling berpengaruh terhadap ekosistem pesisir dan laut! 1. Apa saja yang sudah saya kuasai? 2. Apa saja yang belum saya pahami? 3. Apa yang ingin saya pelajari lebih lanjut setelah mengetahui ekosistem laut? 4. Apakah akan ada perubahan dalam diri saya untuk berbuat yang lebih positif terhadap lingkungan terutama di kawasan peisisr dan laut? Dengan cara apa saya akan melakukannya? Sekarang sudah selesai semua materi ekosistem laut..! Ok..Sekarang tanyakan pada diri kalian sendiri pertanyaan dibawah ini. Atulis jawabannya secara jujur ya! Selamat berjumpa kembali dengan ibu KIM-KIM di pelajaran yang lain. Semoga Sukses Selalu!


31


32 Daftar Pustaka Agustinia, et al. 2020. Gracilaria for Tadang : Pemanfaatan Rumput Laut Gracilaria sp. Untuk Biofilter Tambak UDang di Pantai Trisik. Jurnal Ilmiah Penalaran dan Penelitian Mahasiswa Earp,H.S . 2018. “For a World Without Boundaries: Connectivity Between Marine Tropical Ecosystems in Times of Change”..Journal. https://doi.org/10.1007/978-3-319-93284- 2_9 Hajid, S. 2021. “Pulau-pulau Indonesia Terancam Tenggelam: Bertahan Walau Rumah Mulai Tergenang. BBC News Indonesia.”[Online] Tersedia: http://youtube.be/g0vsuSQXp00 Inabuy Victoriani, et al. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam SMP Kelas VII. Jakarta : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Kadafi, M. 2023. “Penyu Hijau Berukuran Besar Mati di Tumpukan Plastik Pantai Kedonganan Bali.” [Online]. Tersedia: https://www.merdeka.com Mahrizal, A,A. 2021. “Petani Bondowowso Protes Pencemaran Limbah Pabrik, Polisi Turun Tangan.” [Online]. Tersedia: https://malang.suara.com/ Muhtadi, Ahmad et al. 2017. Ekosistem Pesisir dan Laut di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara Ramadhanei, S. 2021. “Bius Ikan dan Bom Ikan Ancaman Laut Indonesia Tengan dan Timur-Ekspediasi Pembela Laut 2019.” Tersedia:https://lautsehat.id Tim Abdi Guru. 2016. IPA Terpadu SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga Tobari. 2018. “Tangkap Ikan Pakai Sarkak, Ratusan nelayan datangi DPRD”. [Online].Tersedia: https://infopublik.id/ Widayoko, A. (2020). Bahan Ajar STEM. Yogyakarta: Deepublish. Yudita, K.R. 2021. “Penyebab Pemansan Global serta Usaha untuk Menanggulanginya.” Tersedia: https://m.tribunnews.com _________. 2022.”Tambak Udang Dituding Rugikan Nelayan.” Tersedia : https://banpos.com


bentuk soal No bentuk isian no menjodohkan no bentuk isian 1. Sesuai 5. D 9. Betul 2. Tidak Sesuai 6. A 10. Salah 3. Sesuai 7. C 11. Betul 4. Sesuai 8. B 12. Salah ESSAY 13. Jawaban ada pada informasi di infogaris (point 6) 14. Jawaban ada pada informasi di infogaris (point 6) 15. Jawaban ada pada informasi di infogaris (point 6) 33 Kunci Jawaban nilai: nilai benar 30 x 100


34


35


no aspek skor 1 2 3 4 A Perencanaan 1. Persiapan alat dan bahan 2. Desain Miniatur Tambak Udang 3. Membuat miniatur tambak Udang sesuai Desain 4. Kesiapan B Pelaksanaan 1.Kerapian dan variasi proyek 2. Presentasi 3. Penjelasan Teori C Laporan Proyek Kesimpulan sesuai perencanaan 36


aspek kriteria 4 3 2 1 A.1 Alat dan bahan sudah tersedia dengan baik dan lengkap (100%) Alat dan bahan sudah tersedia lebih dari setengah kebutuhan (80%) Alat dan bahan tersedia kurang dari setengah dari kebutuhan (60%) Alat dan bahan tersedia hanya beberapa saja A.2 Merancang desain dengan lengkap, detail, dan rapi Merancang desain dengan lengkap, detail, dan kurang rapi Merancang desain dengan lengkap, kurang detail, dan kurang rapi Merancang desain dengan kurang lengkap, kurang detail, dan kurang rapi A.3 kelompok membuat proyek berdasarkan desain, rapi dan menarik kelompok membuat proyek berdasarkan desain, rapi dan kurang menarik kelompok membuat proyek berdasarkan desain, kurang rapi dan kurang menarik kelompok membuat proyek tidak berdasarkan desain, kurang rapi dan kurang menarik A.4 Kelompok menyelesaikan penuh proyek 100 % Kelompok menyelesaikan proyek 80 % Kelompok menyelesaikan proyek 60 % Kelompok menyelesaikan proyek kurang dari 60 % B.1 Produk yang dihasilkan rapi dan ada inovasi baru yang bermanfaat Produk yang dihasilkan tidak rapi dan ada inovasi baru yang bermanfaat Produk yang dihasilkan tidak rapi dan ada inovasi baru namun tidak bermanfaat Produk yang dihasilkan tidak rapi dan tidak ada inovasi 37 Rubrik


aspek kriteria 4 3 2 1 B.2 SIKAP Duduk/berdiri tegak, pandangan ke depan, mandiri, percaya diri dan disiplin Duduk/berdiri tegak, pandangan ke depan, cukup mandiri, cukup percaya diri dan cukup disiplin Duduk/berdiri tegak, pandangan ke depan, tetapi kurang mandiri, percaya diri dan disiplin. Duduk/berdiri tegak, pandangan ke bawah, tidak mandiri, tidak percaya diri dan tidak disiplin PENGGUNAAN BAHASA Penggunaaan bahasa Indonesia sangat sesuai EYD dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan Menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai EYD dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan Menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai EYD namun bercampur dengan bahasa sehari-hari dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan Menggunakan bahasa seharihari dalam menjelaskan dan menjawab pertanyaan B.3 Dapat menjelaskan karakteristik uji coba proyek sesuai teori dengan lancar tanpa kesalahan konsep Dapat menjelaskan karakteristik uji coba proyek sesuai teori dengan kurang lancar tanpa kesalahan konsep Dapat menjelaskan karakteristik uji coba proyek sesuai teori dengan lancar namun ada kesalahan konsep Dapat menjelaskan karakteristik uji coba proyek sesuai teori dengan kurang lancar namun ada kesalahan konsep 38 Rubrik


FARIHA SHIYAMA 39 Biodata Penulis S1 Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Malang (Lulus tahun 2008) S2 Magister Pendidikan Biologi (2020-sekarang) Dusun Laok Lorong , Desa Banjar-Barat Kecamatan Gapura Kabupaten, Sumenep Madura Jawa Timur. Komplek The Rasheesa No.143 Jl. Balongan Tanah Baru Depok Jawa Barat Tempat, Tanggal Lahir: Sumenep, 1986 Pendidikan: Alamat: [email protected]


Click to View FlipBook Version