The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by febri.fajar02, 2021-11-28 04:18:23

E-BOOK_Ragil Bekti Pambudi_X AKL-1

E-BOOK_Ragil Bekti Pambudi_X AKL-1

CERITA RAKYAT

Legenda
Kelekup Gangsa

Ragil Bekti Pambudi
X AKL-1
SMKN 1 Pangkalan Bun



A. Latar Belakang Masalah
Di Indonesia tumbuh berbagai cerita rakyat dengan corak dan budaya yang beranekaragam. Cerita rakyat

itu sendiri memiliki beberapa jenis. Diantaranya, ada yang berupa fabel (cerita binatang), legenda (cerita tentang
asal usul suatu tempat), mite (cerita tentang makhluk halus), dan sage (cerita tentang kepahlawanan).

Cerita rakyat adalah yang bersumber hikayat-hikayat warisan bangsa, yang diungkapkan dari satu
generasi ke generasi tanpa disandarkan kepada pendirinya (Thu'aimah 1998: 202). Cerita rakyat yang
berkembang di Indonesia sangatlah banyak, seperti contoh Danau Toba, Malin Kundang, Roro Jonggrang, Putri
Duyung, dan lain-lain. Termasuk cerita rakyat yang berkembang di Provinsi Lampung, tepatnya di
Kabupaten Lampung Barat yaitu Legenda Kelekup Gangsa Ular Naga di Danau Ranau.

Pesan moral yang kita dapatkan apabila mendengarkan cerita Legenda Kelekup Gangsa Ular Naga
di Danau Ranau, diantaranya tentang kekeluargaan, menjauhi perbuatan jahat dan selalu berbuat baik. Pesan
moral yang disampaikan baik melalui peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh-tokohnya ataupun yang
diungkapkan secara langsung maupun tidak langsung melalui tingkah laku tokoh-tokohnya.
B. Pengertian Cerita Rakyat

Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang dimasyarakat dan di sampaikan secara turun-menurun.
Sementara itu menurut Thu’aima, cerita rakyat adalah yang bersumber hikayat-hikayat warisan bangsa yang
diungkapkan dari satu generasi tanda disandarkan kepada pendirinya.

C. Jenis-jenis Cerita Rakyat
Jenis-jenis cerita rakyat terbagi menjadi empat, antara lain:

1. Fabel
Fabel adalah jenis cerita rakyat yang pelaku atau tokoh dalam cerita adalah hewan.

2. Legenda
Legenda adalah cerita rakyat yang mengisahkan asal-usul suatu tempat atau daerah.

3. Mite
Mite adalah cerita rakyat yang mengisahkan kehidupan dewa-dewi atau yang berhubungan dengan makluk
halus.

4. Sage
Sage adalah bentuk cerita rakyat yang bercerita tentang kepahlawan.

D. Contoh Cerita Rakyat
Legenda Kelekup Gangsa Ular Naga di Danau Ranau
Pada zaman dahulu kala, awal mula adanya penduduk yang mendiami Pekon Way Mengaku sekitar
keturunan yang ke III (anak-anak dari Sebuay). Sebagaimana dalam sejarah bahwa suami dari Sebuay adalah
seorang laki-laki dari Gunung Aji Ranau yang datang ke Pekon Way Mengaku dan menemukan jodohnya pada
Sebuay dalam bahasa Lampung "Bakas Semanda". Yaitu seorang perempuan yang mengambil seorang laki-laki
dan dalam hidupnya sehari-hari, kegiatan keluarga laki-laki secara utuh mengikuti pihak istri. Bahkan akan terus
mengikuti kegiatan secara utuh hingga akhir hayatnya.
Dari perkawinan tersebut lahir 7 (tujuh) orang anak semuanya laki-laki yang masing-masing punya
panggilan atau pengurau, yaitu Umpu Suat, Se Bebigor, Se Batin Balak, Se Mandi Walay, Se Jambi dan Se
Gundang Caring atau Sekutu Ni way.

Ketujuh orang anak-anak dari Sebuay tersebut, bagi warga yang masih anak keturunan memanggilnya
dengan nama panggilan "Tian Pitu Jong". Mereka berpencar untuk meneruskan kehidupan di luar Pekon Way
Mengaku ke seluruh penjuru Daerah Provinsi Lampung bahkan sampai Provinsi Banten. Hingga kini yang masih
terlacak dan di ketahui keberadaannya dari 6 (enam) keturunan yang lain dari adik-adiknya, yaitu berada di :
1. Tanjung Heran Sukau;
2. Penggawa Lima Tengah Krui dan Sekuting Liwa;
3. Ngambur Krui;
4. Pangkul, Way Gelang Semaka (Tenggamus);
5. Tanjungan Kalianda (Lampung Selatan) dan
6. Banton ata Provinsi Banten.

Di dalam keluarga tersebut ada sebuah benda pusaka berupa Kentungan atau disebut dalam bahasa
Lampung adalah "Kelekup Gangsa". Kelekup Gangsa tersebut digunakan untuk memberi tanda-tanda kepada
semua anggota keluarga untuk berkumpul ataupun sedang ada bahaya.
Konon ceritanya, Kelekup Gangsa tersebut bilamana dibunyikan dengan dipukul atau ditabuh maka bunyinya
akan sampai ke Pulau Jawa sekitar daerah Banton/Banten. Karena itulah sebabnya, ada salah satu keturunan

dari Pekon Way Mengaku yang berada di daerah Banten dan memiliki keturunan hingga kini.
Seiring dengan perkembangan waktu, maka pihak keluarga suami dari Sebuay mengetahui akan hal

ikhwal ini. Keajaiban dari harta pusaka Sebuay berupa Kelekup Gangsa atau Kentungan, sehingga
menimbulkan niat kurang baik dari saudara-saudara pihak keluarga (suami Sebuay) untuk mencuri Kelekup
Gangsa.

Hingga pada suatu hari, sekelompok orang (saudara suami Sebuay) pun benar-benar mencuri Kelekup
Gangsa tersebut. Dan setelah berhasil mencuri Kelekup Gangsa tersebut, sekelompok pencuri itu berlari
meninggalkan desa tetapi mengingat perjalanan yang akan ditempuh jauh, dengan berjalan kaki, dan
melewati hutan belantara. Maka, perjalanan tersebut baru sampai di Danau Ranau pada waktu sore hari. Dan
demi keamanan, Kelekup Gangsa itu juga dimasukkan ke dalam air Danau Ranau, lalu akan meneruskan
perjalanan pada keesokan harinya.

Pada keesokan harinya, saat akan meneruskan perjalanan, ternyata Kelukup Gangsa tersebut berubah
menjadi Seekor Ular Naga. Itulah sekilas cerita tentang legenda Ular Naga di Danau Ranau milik Pribumi
Way Mengaku. Dan hingga kini masih melegenda pada masyarakat Pribumi Asli Way Mengaku dan menjadi
warahan dari zaman ke zaman karena tidak ada berupa buku dokumentasi yang mencatat sejarah dan kisah

ceritanya. Warahan sendiri dalam bahasa Lampung memliki arti cerita zaman dahulu yang disebarkan secra
lisan.

Dan itu pula yang menyebabkan enam keturunan yang lainnya hingga kini masih menetap di tempat-
tempat yang disebutkan diatas. Bahkan telah menyebar luas dan mempunyai banyak keturunan dimana-mana.
Dikarenakan kentungan untuk memanggil pulang dan mengumpulkan mereka berupa Kelukup Gangsa telah
berubah menjadi Seekor Ular Naga di Danau Ranau.

Kesimpulan
Salah satu contoh cerita rakyat adalah Legenda Kelekup Gangsa Ular Naga di Danau Ranau. Cerita rakyat

ini sangat terkenal bagi masyarakat Lampung Barat.Kelekup Gangsa adalah benda pusaka milik keluarga Sebuay
yang digunakan untuk mengumpulkan semua keluarga keturunan ataupun pertanda bahaya. Konon ceritanya,
Kelekup Gangsa tersebut bilamana dibunyikan dengan dipukul maka bunyinya akan sampai ke daerah Banten. Pada
suatu hari Kentungan itu dicuri oleh seorang keluarga suami Sebuay. Dan pada saat perjalanan membawa Kentungan
tersebut, pencuri itu berhenti sejenak di Danau Ranau karena hari sudah malam. Dan dimasukkanlah Kentungan
tersebut ke dalam Danau Ranau agar tidak diketahui orang lain. Dan saat akan melanjutkan perjalanan, Kentungan
itu sudah menjadi Seekor Ular Naga yang mendiami Danau Ranau, Dan hingga saat ini masih banyak warga yang
percaya bahwa Ular Naga itu memang benar-benar ada keberadaannya di Danau Ranau.

Saran
Saran untuk pembaca setelah membaca makalah ini, semoga cerita rakyat dapat dikenal lebih luas lagi oleh

banyak orang orang dan dilestarikan oleh seluruh masyarakat Indonesia.


Click to View FlipBook Version