The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by nurain.mohamad27, 2021-04-19 03:00:58

FLIPBOOK AFIKSIA

FLIPBOOK AFIKSIA

FLIPBOOK
“ASFIKSIA”
DOSEN PENGAMPU : SITI CHOIRUL DWI ASTUTI M.Tr.Keb

SITI NUR’AIN MOHAMAD
NIM: 751540120092

KELAS: 1C KEBIDANAN

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
TAHUN 2021

Asfiksia neonatorum merupakan suatu kondisi di mana bayi tidak dapat
bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Keadaan
tersebut dapat disertai dengan adanya hipoksia, hiperkapnea, sampai
asidosis. Asfiksia ini dapat terjadi karena kurangnya kemampuan organ
bayi dalam menjalankan fungsinya, seperti pengembangan paru.

Asfiksia neonatorum dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya
adalah adanya :
(1) penyakit pada ibu sewaktu hamil seperti hipertensi, gangguan atau
penyakit paru, dan gangguan kontraksi uterus;
(2) pada ibu yang kehamilannya berisiko;
(3) faktor plasenta, seperti janin dengan solusio plasenta;
(4) faktor janin itu sendiri, seperti terjadi kelainan pada tali pusat, seperti
tali pusat menumbung atau melilit pada leher atau juga kompresi tali
pusat antara janin dan jalan lahir;
(5) faktor persalinan seperti partus lama atau partus dengan tindakan
tertentu.

Berdasarkan nilai APGAR ( Appearence,
Pulse, Grimace, Activity, Respiration).
Asfiksia diklasifikasikan menjadi 4 yaitu :
asfiksia berat dengan nilai APGAR 0-3,
asfiksia ringan dengan nilai APGAR 4-6, bayi
normal atau sedikit asfiksia dengan nilai
APGAR 7-9, bayi normal dengan nilai APGAR
10.

***

1. Sebagai seorang bidam bagaimana cara anda menangani kasus
asfiksia neonatorum pada bayi baru lahir? (Penanya : Ni Nyoman
Selviyanti) (Penjawab : Sri Wahyuni Abd. Rahman)
Jawab :
Jadi menurut saya sebagai seorang bidan yang dapat kita lakukan
untuk menangani asfiksia pada bayi baru lahir yaitu :
1.Memberikan ibu tambahan oksigen pada saat persalinan untuk
meingkatkan oksigenasi bayi sebelum lahir.
2.Melakukan pemeriksaan lebih lanjut apakah ada resiko untuk
melahirkan normal. Jika ada, menurut saya kita sebagai bidan
dapat menyarankan ibu untuk memilih operasi sesar sebagai upaya
penyelamatan bagi persalinan yang sulit.
3.Melakukan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan APGAR SKOR
untuk mengetahui apakah bayi ini mengalami asfiksia, dengan cara
ini bidan dapat secepatnya menangani asfiksia agar tidak berlanjut
pada kematian bayi.

2. Jadi telah di jelaskan bahwa asfiksia merupakan suatu kondisi

dimana bayi tidak dapat bernafas secara spontan dan teratur,

keadaan tersebut dapat disertai dengan

hipoksia,hiperkapnea,sampai osidosis, Pertanyaannya apakah yang

dimaksud dengan hipoksia, hiperkapnea dan osidosis itu?

(Penanya: Mariani Yusuf) (penjawab: Nadia Bilondatu)

Jawaban :

Hipoksia atau kekurangan oksigen dalam jaringan tubuh

merupakan suatu keadaan yang berbahaya. Tanpa oksigen yang

cukup, organ-organ seperti otak dan hati dapat mengalami

kerusakan dalam waktu singkat.

Hiperkapnia adalah kondisi yang terjadi akibat kadar karbon

dioksida terlalu tinggi dalam darah. Hal ini sering disebabkan oleh

hipoventilasi atau gangguan pernapasan, di mana kurangnya

oksigen yang masuk ke paru-paru dan kurangnya karbon dioksida

yang dikeluarkan.

Asidosis adalah kondisi yang terjadi ketika kadar asam di dalam
tubuh sangat tinggi. Kondisi ini ditandai dengan beberapa gejala,
misalnya napas pendek, linglung, atau sakit kepala.
3. Sebutkan faktor-faktor yang menyebabkan asfiksia neonatrum!
(Penanya : Fitri Akase) (Penjawab : Putri Regina Nusi)
Jawab :
1. penyakit pada ibu sewaktu hamil seperti hipertensi, gangguan
atau penyakit paru, dan gangguan kontraksi uterus
2. pada ibu yang kehamilannya berisiko
3. faktor plasenta, seperti janin dengan solusio plasenta

4. faktor janin itu sendiri, seperti terjadi kelainan pada tali pusat,
seperti tali pusat menumbung atau melilit pada leher atau juga
kompresi tali pusat antara janin dan jalan lahir
5. faktor persalinan seperti partus lama atau partus dengan
tindakan tertentu.
4. Apakah bayi yang terkena asfiksia sejak baru lahir akan
berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangannya?
(Penanya : Tasya Abdullah) (Penjawab : Dwi Amalia
Pakaya)
Jawab :
Asfiksia yang terjadi pada saat kelahiran dapat menyebabkan
gangguan baik setelah kelahiran atau pada jangka waktu yang lebih
lama setelah kelahiran. Jadi jelas akan mempengaruhi proses
tumbuh kembang bayi. Saat organ-organ tubuhnya tidak cukup
mendapatkan pasokan oksigen, maka kinerja pun akan menurun.
alhasil pertumbuhan dan perkembangan bayi pun akan ikut
terhambat.

5. Jelaskan apa penyebab terjadi asfiksia pada bayi (Penanya : Sri
Meyanti Olii) (Penjawab : Putri Regina Nusi)
Jawaban :
Penyebab terjadinya asfiksia pada bayi adalah: Gangguan pada
plasenta, seperti lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum bayi
dilahirkan (solusio plasenta). Tekanan darah ibu yang terlalu tinggi
atau terlalu rendah selama mengandung. Proses persalinan yang
terlalu lama.

***


Click to View FlipBook Version