The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

LAPRAK JARKOM_3D_210631100123_IDA FITRIANA

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by idafffitriana, 2022-12-10 11:14:34

LAPRAK JARKOM_3D_210631100123_IDA FITRIANA

LAPRAK JARKOM_3D_210631100123_IDA FITRIANA

LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

Disusun Oleh :

NAMA : IDA FITRIANA

NIM : 210631100123

KELAS : 3D

DOSEN PENGAMPU : MUHLIS TAHIR, S.Pd., M.Tr.Kom

ASISTEN : NADIA LINA ISWANTI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2022


LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM
JARINGAN KOMPUTER

NAMA : IDA FITRIANA Modul Paraf Asisten
NIM : 210631100123 Modul I
KELAS : 3D Modul II
Dengan rincian kegiatan praktikum : Modul III
Modul IV
No Hari / Tanggal Modul V
Modul VI
1 Senin / 22 Agustus 2022 Modul VII
2 Senin / 05 September 2022 Modul VIII
3 Senin / 19 September 2022
4 Senin / 03 Oktober 2022
5 Senin / 17 Oktober 2022
6 Senin / 31 Oktober 2022
7 Senin / 07 November 2022
8 Senin / 21 November 2022

Nilai Akhir: Bangkalan, 10 Desember 2022
Mengetahui, Asisten Praktikum
Dosen Pengampu,

Muhlis Tahir, S.Pd., M.Tr.Kom. Nadia Lina Iswanti
NIP. 199105242020121012 NIM. 20063110038

ii


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena
atas kehendak limpahan rahmat taufik serta hidayahnya penyusun dapat
menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum Jaringan Komputer. Tujuan laporan ini
saya susun tidak semata-mata untuk mengejar tugas mata kuliah Praktikum
Jaringan Komputer akan tetapi, bersamaan dengan harapan saya agar laporan ini
dapat bermanfaat serta memberikan faedah yang tinggi bagi siapapun yang
membacanya.

Saya menyadari bahwa keberhasilan dari penyusunan laporan akhir
praktikum ini tidak lepas dari adanya bantuan dan dukungan dari beberapa pihak.
Oleh karena itu, penyusun menyampaikan terima kasih kepada :
1. Kepada Bapak Muhlis Tahir, S.Pd., M.Tr.Kom. selaku Dosen pengampu mata
kuliah Praktikum Jaringan Komputer.
2. Kepada Nadia Lina Iswanti selaku Asisten praktikum mata kuliah Praktikum
Jaringan Komputer.
3. Kepada keluarga dan teman-teman yang memberikan dukungan, nasehat,
semangat, dan doa selama ini.

Dalam laporan ini saya mencoba membukukan apa yang dapat saya peroleh
satu semester ini. Format Laporan ini saya buat berdasarkan materi serta analisis
secara langsung yang saya peroleh saat melakukan Praktikum Jaringan Komputer.

Bangkalan, 9 Desember 2022

Ida Fitriana

iii


DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan Praktikum…………………………………………………...ii
Kata Pengantar……………………………………………………………………iii
Daftar isi…………………………………………………………………………..iv
Daftar Gambar……………………………………………………………………..v
Daftar Tabel………………………………………………………………………vi
Laporan Resmi Praktikum Modul 1………………………….…………………….1
Laporan Resmi Praktikum Modul 2……………………………...………………22
Laporan Resmi Praktikum Modul 3………………………………………………33
Laporan Resmi Praktikum Modul 4………………………………………………53
Laporan Resmi Praktikum Modul 5………………………………………………68
Laporan Resmi Praktikum Modul 6……………………………………...…….…86
Laporan Resmi Praktikum Modul 7…………………………………………….104
Laporan Resmi Praktikum Modul 8…………………………………………….115
Penutup……………………………………………………………………,……133
Saran…………………………………………………………………………….133
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..133
Biodata……………………………………………………………………….…134

iv


DAFTAR GAMBAR
Laporan Resmi Praktikum Modul 1…………………………………………….1
Gambar 1…………………………………………………………………..………4
Gambar 2…………………………………………………………………..………4
Gambar 3………………………………………………………………….……….5
Laporan Resmi Praktikum Modul 2…………………………..………………22
Laporan Resmi Praktikum Modul 3……………………………..……………33
Laporan Resmi Praktikum Modul 4…………………………………………..53
Laporan Resmi Praktikum Modul 5………………………………………..…68
Laporan Resmi Praktikum Modul 6……………………………………..……86
Laporan Resmi Praktikum Modul 7………………………………………….104
Laporan Resmi Praktikum Modul 8………………………………………….115

v


DAFTAR TABEL
Laporan Resmi Praktikum Modul 1…………………………………………….1
Gambar 1…………………………………………………………………..………3
Laporan Resmi Praktikum Modul 2…………………………..………………22
Laporan Resmi Praktikum Modul 3……………………………..……………33
Laporan Resmi Praktikum Modul 4…………………………………………..53
Laporan Resmi Praktikum Modul 5………………………………………..…68
Laporan Resmi Praktikum Modul 6……………………………………..……86
Laporan Resmi Praktikum Modul 7………………………………………….104
Laporan Resmi Praktikum Modul 8………………………………………….115

vi


LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

MODUL I

Penyusun :
Ida Fitriana (210631100123)

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

1


MODUL 1
TCP/IP dan SUBNETING

Nama/NIM : Ida Fitriana/210631100123
Hari/Tanggal : Senin, 22 Agustus 2022
Hasil Praktikum :

1.1 Tujuan
Dalam praktikum ini, diharapkan:
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Konsep penghitungan subnet jaringan komputer
3. Mengkonfigurasi TCP/IP pada sisco packet tracer

1.2 Landasan / Dasar Teori
A. Media Transmisi

Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan
informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Media transmisi
dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Media transmisi berkabel, yaitu media transmisi yang menghubungkan

pengirim dan penerima secara fisik berupa kabel. Media transmisi
berkabel ini dibedakan menjadi:
• Twisted Pair
• Coaxial
• Fiber Optik
b. Media transmisi tanpa kabel/nirkabel
• Gelombang Mikro
• System Satelit
• Infra Merah
• Sinar Laser

2


Twisted Pair
Kabel twisted pair (pasangan berpilin) merupakan sebuah bentuk

kabel dimana dua konduktor digabungkan yang bertujuan untuk
mengurangi atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar seperti
radiasi elektromagnetik dari kabel unshielded twisted pair (UTP), dan
crosstalk (cakap silang) diantara pasangan kabel yang berdekatan. Kabel
twisted pair lebih tipis, lebih mudah putus, dan mengalami gangguan lain
sewaktu kabel kusut. Akan tetapi, keunggulan kabel twisted pair ini
terhadap jaringan secara keseluruhan yaitru apabila sebagian kabel twisted
pair rusak, maka tidak semua jaringan akan terhenti seperti yang mungkin
terjadi pada kabel coaxial. Contoh dari twisted pair ini adalah Unshielded
Twisted Pair (UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP).

a. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Unshielded Twisted Pair atau disingkat UTP adalah salah satu jenis kabel
jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga yang tidak dilengkapi
dengan shield/pelindung internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling
umum dan sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN) karena
harganya yang cukup murah, fleksibel dan memiliki kinerja yang relatif
bagus.

Tabel 1. Kategori Kabel UTP

KATEGORI KEGUNAAN

Komunikasi suara analog, hanya cocok untuk

Category 1 (Cat1) suara saja.

Transmisi suara maupun data digital hingga 4

Category 2 (Cat2) megabit per detik

Category 3 (Cat3) Transmisi data digital hingga 10 megabit per

detik

Category 4 (Cat4) Transmisi data digital hingga 16 megabit per

detik

Category 5 (Cat5) Transmisi data digital hingga 100 megabit per

detik

3


Enhanced Category

5 (Cat5e) Transmisi data digital hingga 250 megabit per
detik

Category 6 (Cat6) Transmisi data hingga diatas 1000 megabit per

detik. Digunakan untuk mendukung Ethernet.

Diantara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e)
dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang
banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet. Konektor
yang biasa digunakan adalah RJ45.

Gambar 1. Unshielded Twisted Pair (UTP)

Terdapat 2 buah strategi pengkabelan kabel UTP Category 5 ini, yaitu:
• Kabel Straight
Digunakan untuk menghubungkan client ke hub atau router.

Gambar 2. Kabel Straight
4


• Kabel Crossover
Digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus
tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

Gambar 3. Kabel Crossover

B. Subnetting

a. Subnetting dan Netmask Kelas A
1. Diketahui suatu IP 10.0.0.0/16
2. Menghitung jumlah subnet Netmasknya /16 : 255.255.0.0
Bilangan biner = 11111111.11111111.00000000.00000000
Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet
kedua (angka 1)
: 28 = 256 subnet
3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit
(bit 0) Jumlah host = 216 – 2 = 65534 host
4. Blok subnet : 256 – 255 = 1 Blok subnetnya : 0,1,2,3,4, dst.

5. Tabel Pembagian Subnet Kelas A

Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0

Host 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.255.0.1 10.255.0.1

Pertama

Host 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254

Terakhir

Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255

5


b. Subnetting dan Netmask Kelas B

1. Diketahui suatu IP 172.16.0.0/25
2. Menghitung jumlah subnet

Netmasknya /25 : 255.255.255.128

Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.10000000

Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yg aktif dimluai dari octet
ketiga (angka 1)

: 29 = 512 subnet

3. Mengitung julah host per subnet
Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit (bit 0)
Jumlah host = 27 – 2 = 126 host

4. Blok subnet : 256 – 128 = 128

Blok subnetnya : 0,128

5. Tabel Pembagian Subnet Kelas B

Subnet 172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 … 172.16.255.128

Host 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 … 172.16.255.129

Pertama

Host 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 … 172.16.255.254

Terakhir

Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 … 172.16.255.255

c. Subnetting dan Netmask Kelas C
1. Diketahui suatu IP 192.168.1.0/26
2. Menghitung jumlah subnet
Netmasknya /2 : 255.255.255.192

Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.11000000

Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet ke
4 (angka 1) : 22 = 4 subnet

6


3. Mengitung julah host per subnet Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit
(bit 0)

Jumlah host = 26 – 2 = 62 host
4. Blok subnet : 256 – 192 = 64 Blok subnetnya : 0,64,128,192
5. Tabel Pembagian Subnet Kelas C
Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193

Pertama

Host 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254

Terakhir

Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

d. Subnetting dan Netmask Menggunakan VLSM
1. Diketahui IP 192.168.0.0/27
2. Ip addres tersebut akan dibagi dalam 3 jaringan Lan 1 : 100 host
Lan 2 : 50 host
Lan 3 : 10 host
3. Urutkan jaringan dari host yang paling besar sampai dengan host
yang paling terkecil.
- Lan 1 : 100 host
- Lan 2 : 50 host

- Lan 3 : 10 host
4. buat urutan desimal seperti berikut :

5. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 1
a. Menghitung jumlah host
100 < 2n – 2 (100 adalah jumlah host LAN1, n adalah pangkat yang
diambil dari urutan desimal) 100 < 27 – 2

7


100 < 128 – 2
100< 126 (126 adalah jumlah host LAN 1)
b. Menghitung prefix
Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 7 = 25 (25 adalah prefix LAN1, netmasknya
= 255.255.255.128 /25)
6. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 2

a. Menghitung jumlah host

50 < 2n – 2 (50 adalah jumlah host LAN2, n adalah pangkat yang
diambil dari urutan desimal) 50 < 26 – 2
50 < 64 – 2
50 < 62 (62 adalah jumlah host LAN2)
b. Menghitung prefix

Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask, n
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 6 = 26 (26 adalah prefix LAN2,
netmasknya = 255.255.255.192 /26)
7. Hitung jumlah range IP dan prefix LAN 3

a. Menghitung jumlah host

10 < 2n – 2 (10 adalah jumlah host LAN3, n adalah pangkat yang
diambil dari urutan desimal) 10 < 24 – 2
10 < 16 – 2

10 < 14 (14 adalah jumlah host LAN3)
b. Menghitung prefix

Prefix = 32 – n (32 adalah jumlah maksimal bit dari netmask,
adalah pangkat yang diambil dari urutan desimal)
Jadi prefix = 32 – 4 = 28 (28 adalah prefix LAN3,
netmasknya = 255.255.255.240 /28)

8


8. Buat table pembagian IP Address

C. TCP/IP
TCP/IP memiliki beberapa elemen umum yaitu sebagai berikut.
a. IP Address
Merupakan sebuah struing unik dalam angka decimal yang dibagi dalam
empat segmen. Tiap-tiap segmen bias ditulisi angka yang terdiri dari 0
hingga 255 yang merepresentasikan 8 bit alamat tiap segmen atau 32 bit
untuk keseluruhannya.
b. Netmask atau Subnet Mask
Adalah tanda yang fungsinya membagi alamat IP yang menunjukkan
subnetwork. Misal IP kelas C, netmask standart adalah 255.255.255.0
c. Network Address
Mepresentasikan porsi jaringan dari alamat IP, misalnya host 12.128.1.2
di jaringan kelas A memiliki network address 12.0.0.0. Host jaringan
yang menggunakan IP pribadi seperti 192.168.1.100 akan menggunakan
network address 192.168.1.0. Network address tersebut menjelaskan
bahwa jaringan termasuk dibagian kelas C 192.168.1
d. Broadcast Address
Merupakan alamat IP yang memungkinkan data jaringan dikirimkan
secara simultan ke semua host disebuah subnetwork. Broadcast Addres
standart untuk jaringan IP adalah 255.255.255.255. Namun broadcast
ini tidak bisa digunakan karena terblok oleh router. Alamat broadcast
biasanya diset auntuk subnetwork tertentu saja missal IP
192.168.1.1 akan memiliki alamat broadcast 192.168.1.255.
e. Gateway Address
Merupakan alamat IP yang harus dilewati oleh semua komputer di
jaringan yang ingin berkomunikasi dengan host di jaringan lain.

9


f. Name Server Address
Menunjukkan IP address dari domain name service yang bertujuan
menerjemahkan nama hostname ke alamat IP.

Remote System
Remote system merupakan sistem yang mengendalikan atau mengakses
mesin/komputer dari jarak jauh atau dengan menggunakan komputer
lainnya. Remote system ini mempermudah kita dalam bekerja, jika
pada suatu saat kita tidak dapat bekerja pada mesin/ komputer tersebut.
Secure Shell merupakan suatu protokol yang mendukung sistem remote
system ini.

Secure Shell (SSH)
Secure Shell (SSH) yang fungsi utamanya adalah untuk mengakses
mesin secara remote ini merupakan suatu protokol yang memfasilitasi
sistem komunikasi yang aman diantara dua sistem yang menggunakan
arsitektur client/server, serta memungkinkan seorang user untuk login
ke server secara remote. Mode teks ataupun mode grafis merupakan
bentuk akses remote yang bisa diperoleh dengan menggunakan SSH.
Cara kerja dari SSH yaitu mengenkripsi data selama proses komunikasi
yang terjadi antara server dan client sehingga menyulitkan user lain
yang tidak diinginkan yang berusaha mendapatkan account dan
password sehingga merusak server yang ada. Enkripsi merupakan
proses atau mekanisme untuk mengamankan informasi dengan cara
membuat informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan
pengetahuan atau alat khusus
SSH dirancang untuk menggantikan service-service pada sistem
UNIX/LINUX yang menggunakan sistem plaint-text seperti telnet, ftp,
rlogin, rsh, rcp. Fungsi ftp digantikan oleh sftp (secure ftp), sedangkan
fungsi rcp (remote copy) digantikan oleh scp (secure copy).

10


1.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan adalah hal yang harus ada dan dibutuhkan demi kelancaran
pelaksanaan praktikum.
1) Alat
Dalam pelaksanaan praktikum alat digunakan sebagai media
penunjang kegiatan, dapat berupa perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware)
a) Perangkat Lunak (software) : Sisco Packet Tracer
b) Perangkat Keras (hardware) : PC / Laptop
2) Bahan
a) Modul 1

1.4 Langkah-Langkah Percobaan
1. Pertama membuka software Sisco Packet Tracer. Kemudian mulai
memasukkan bahan bahan yang mau ditambahkan. . Caranya kita
mengklik dibagian kiri bawah, lalu drug and drop item yang akan
digunakan. Lalu atur posisi sesuai yang diinginkan. Disini saya mulai
menambahkan beberapa item.

IDA FITRIANA
210631100123

2. Kemudian menambahkan kabel pada semua item dengan menggunakan
kabel cross/straight agar saling terhubung. Disini saya mulai
menghubungkan 1 router dengan 2 switch, yaitu switch0 dan switch1

11


dengan menggunakan kabel straight. Kemudian dari switch dihubungkan
menggunakan kabel straight ke class A dan B yang masing-masing terdiri
dari tiga client.

IDA FITRIANA
210631100123

3. lalu menambahkan kabel straight dari router-PT Router 1 ke switch-PT
Switch1. Tetapi karena pada router 1 tidak bisa menghubungkan kabel
dikarenakan port sudah terpakai router0. Jadi menambahkan port dengan
klik router1 kemudian klik physical. Lalu klik off pada device view.
Kemudian drug and drop port. Kemudian nyalakan kembali.

IDA FITRIANA
210631100123

sesudaH

IDA FITRIANA
210631100123

12


4. Selanjutnya menghubungkan router1 dengan Hub dengan menggunakan
kabel Straight.

IDA FITRIANA
210631100123

5. Kemudian dari Hub0 dihubungkan menggunakan kabel Straight ke masing
masing client di setiap class C.

IDA FITRIANA
210631100123

6. Lalu masukkan IP,ke dalam masing masing switch/hub dan client. klik
switch0, kemudian klik config, lalu pada fastethernet memasukkan
confuration IP Address sesuai dengan kelas A yaitu 10.10.0.0. Dan tidak
lupa mencentang semua kolom di kanan atas.

IDA FITRIANA
210631100123

13


7. Untuk memasukkan IP pada class A , dengan mengklik salah satu client di
class A. Kemudian klik desktop lalu klik ip configuration.

IDA FITRIANA
210631100123

Selanjutnya memasukan ip Address pada setiap clien di class A. disini
saya mencoba memasukkan IP yaitu 10.0.0.2.

IDA FITRIANA
210631100123

8. Lakukan penambahan IP pada semua client kelas A. Dan inilah tampilan
akhir setelah semua telah dimasukkan IP.

IDA FITRIANA
210631100123

14


9. Selanjutnya, untuk mengetahui apakah telah terhubung atau error, maka
dilakukan pengecekan. Caranya yaitu dengan memilih salah satu client.
Kemudian klik desktop lalu pilih command prompt. Kemudian masukkan
IP yang akan di cek. Jika program berjalan, maka telah terhubung atau
telah berhasil. Dan lakukan percobaan client di setiap kelas.

IDA FITRIANA
210631100123

1.5 Hasil dan Analisa
1. Hasil :

IDA FITRIANA
210631100123

Analisa: gambar diatas hasil ketika sudah nge ping PC0 di kelas A dengan
IP address 10.0.0.2. Dan Hasilnya terhubung (berjalan).
2. Hasil :

15


IDA FITRIANA
210631100123

Analisa: gambar diatas adalah hasil ketika meng run/ping PC yang ada di
kelas B. Disini ngeping PC3 di kelas B dengan menggunakan IP 172.16.0.2.
Dan semuanya terhubung.
3. Hasil:

IDA FITRIANA
210631100123

Analisa : gambar diatas adalah hasil ketika mengrun PC6 yang ada kelas C
yang menggunakan IP 192.168.1.2. Semuanya terhubung.
4. Hasil:

IDA FITRIANA
210631100123

16


Analisa : gambar diatas adalah hasil akhir membuat skema topologi
jaringan computer dengan menggunakan kelas IP A,B,C.

1.6 Tugas
1. Tentukan tipe koneksi masing-masing kabel dalam gambar berikut ini:

JAWAB:
A. Kabel straight (router – hub)
B. Kabel straight ( router – switch)
C. Kabel cross ( switch – hub)
D. Kabel straight ( switch – mini kompoter)
E. Kabel straight (hub – laptop)
F. Kabel straight (hub – workstation)
G. Kabel straight (hub – server)
H. Kabel straight (hub – komputer)
I. Kabel cross (workstation - workstation)

2. Diketahui suatu IP 10.10.0.0/16 (Kelas A). Hitunglah jumlah subnet, host
per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.

JAWAB:
• Menghitung jumlah subnet Netmasknya /16 : 255.255.0.0
Bilangan biner = 11111111.11111111.00000000.00000000

17


Jumlah subnet : 2n ≥ n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet

kedua (angka 1)

: 28 = 256 subnet

• Mengitung jumlah host per subnet
Jumlah host = 2x – 2 -> x = sisa bit (bit 0)
Jumlah host = 216 – 2 = 65534 host

• Blok subnet : 256 – 255 = 1

Blok subnetnya : 0,1,2,3,4, dst.

• Tabel Pembagian Subnet Kelas A

Subnet 10.0.0.0 10.1.0.0 … 10.254.0.0 10.255.0.0

Host 10.0.0.1 10.1.0.1 … 10.255.0.1 10.255.0.1

Pertama

Host 10.0.255.254 10.1.255.254 … 10.254.255.254 10.255.255.254

Terakhir

Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 … 10.254.255.255 10.255.255.255

3. Diketahui suatu IP 172.16.5.0/27 (Kelas B). Hitunglah jumlah subnet,
host per subnet, bloksubnet dan buat tabelnya.

JAWAB :
• Menghitung jumlah subnet Netmasknya /27 : 255.255.255.224
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.11100000

Jumlah subnet : 2n ≥ n = jumlah bit yg aktif dimluai dari octet ketiga
(angka 1)

: 211 = 2048 subnet
• Mengitung jumlah host per subnet

Jumlah host = 2x – 2 ≥ x = sisa bit (bit 0)
Jumlah host = 25 – 2 = 30 host
• Blok subnet : 256 – 224 = 32
Blok subnetnya : 0,32,64,128, dst
• Tabel Pembagian Subnet Kelas B

18


Subnet 172.16.0.0 172.16.5.32 172.16.5.64 … 172.16.5.128

Host 172.16.5.1 172.16.5.33 172.16.5.65 … 172.16.5.129

Pertama

Host 172.16.5.30 172.16.5.62 172.16.5.126 … 172.16.5.253

Terakhir

Broadcast 172.16.5.31 172.16.5.63 172.16.5.127 … 172.16.5.254

4. Diketahui suatu IP 192.168.100.0/24 (Kelas C ). Hitunglah jumlah
subnet, host per subnet, blok subnet dan buat tabelnya.

JAWAB:

• Menghitung jumlah subnet Netmasknya /24 : 255.255.255.0
Bilangan biner = 11111111.11111111. 11111111.00000000

Jumlah subnet : 2n -> n = jumlah bit yang aktif dimluai dari octet
setelah octet ke 3) 20 = 1
• Jumlah host = 28 = 256 host
• Blok subnet : 256 – 0 = 256

Blok subnetnya : 0,256
• Tabel Pembagian Subnet Kelas C

Subnet 192.168.1.0 192.168.1.64 192.168.1.128 192.168.1.192

Host 192.168.1.1 192.168.1.65 192.168.1.129 192.168.1.193

Pertama

Host 192.168.1.62 192.168.1.126 192.168.1.190 192.168.1.254

Terakhir

Broadcast 192.168.1.63 192.168.1.127 192.168.1.191 192.168.1.255

5. Dengan menggunakan metode VLSM dan IP192.168.1.0/25 hitunglah
jumlah host persubnet, prefix per jaringan dan buat tabelnya untuk LAN1
50 Host, LAN2 20 Host, LAN3 115 Host.

JAWAB:
• Mengurutkan host dari yang terbanyak/terbesar

19


- Lan 3 = 115 host
- Lan 1 = 50 host
- Lan 2 = 20 host
• Hitung jumlah range IP Lan 3

a. Jumlah host
115 ≤ 2 – 2
115 ≤ 27 − 2
115 ≤ 128 – 2
115 ≤ 126 (jadi jumlah host LAN 3 = 126)

b. Prefix
Prefix = 32 – n
= 32 – 7 = 25 (Jadi prefix LAN 25)

• Hitung jumlah range IP Lan 1
a. Jumlah host
50 ≤ 2 – 2
50 ≤ 26 − 2
50 ≤ 64 – 2
50 ≤ 62 (jadi jumlah host LAN 1 = 62)
b. Prefix
Prefix = 32 – n
= 32 – 6 = 26 (Jadi prefix LAN 1 = 26)

• Hitung jumlah range IP Lan 2
a. Jumlah host
20 ≤ 2 – 2
20 ≤ 25 − 2
20 ≤ 32– 2
20 ≤ 30 (jadi jumlah host LAN 2 = 30)
b. Prefix
Prefix = 32 – n
= 32 – 5 = 27 (Jadi prefix LAN 2 = 27)

20


• Tabel pembagian IP Host akhir broadcast Prefix
LAN Subnet Host pertama

3 192.168.1. 192.168.1.1 192.168.1. 192.168.1.127 25
0 126

1 192.168.1. 192.168.1.129 192.168.1. 192.168.1.191 26
128 0190

2 192.168.1. 192.168.1.193 192.168.1. 192.168.1.207 27
192 206

1.7 Kesimpulan
• Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan
informasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Media transmisi
dibedakan menjadi dua, yaitu media transmisi berkabel dan nirkabel.
• Kabel twisted pair (pasangan berpilin) merupakan sebuah bentuk kabel
dimana dua konduktor digabungkan yang bertujuan untuk mengurangi
atau meniadakan interferensi elektromagnetik dari luar. Contoh dari
twisted pair ini adalah Unshielded Twisted Pair (UTP) dan Shielded
Twisted Pair (STP).
• Ada 3 kelas subnetting yaitu kelas A,B, dan C

1.8 Lampiran

21


LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

MODUL II

Penyusun :
Ida Fitriana (210631100123)

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

22


MODUL 2
CRIMPING KABEL

Nama/NIM : Ida Fitriana/210631100123
Hari/Tanggal : Senin/5 September 2022

1.1 Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis kabel jaringan
2. Memahami Langkah-langkah Crimping
3. Mampu melakukan crimping

1.2 Landasan/Dasar Teori
A. KRIMPING KABEL
Crimping merupakan proses dimana sebuah kabel jaringan mampu
menjadi sebuah kabel jaringan yang utuh atau sempurna, atau crimping
juga disebut cara membuat kabel jaringan.
Crimping kabel di bedakan menjadi dua tipe kabel yaitu :
• Kabel Cross
• Kabel Straight
1. Kabel Cross
Untuk tipe cross itu digunakan untuk menyambungkan langsung antar
dua PC, atau yang umumnya digunakan untuk menyambungkan antar
hub. (misalnya karena colokan di hubnya kurang).

23


Urutan pemasangan kabel UTP tipe cross :

Ujung kabel A Ujung kabel B

Putih orange Putih hijau

Orange Hijau

Putih hijau Putih orange

Biru Biru

Putih biru Putih biru

Hijau Orange

Putih coklat Putih coklat

Coklat Coklat

2. Kabel Straight
Kabel straight biasanya digunakan ketika untuk menghubungkan

komputerjaringan yang memakai hub atau client ke hub. Kabel straight
adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada
kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada
kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel
sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke
pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan
seterusnya.

Urutan pemasangan kabel UTP tipe straight:

Ujung kabel A Ujung kabel B

Putih orange Putih orange

Orange Orange

Putih hijau Putih hijau

24


Biru Biru
Putih biru Putih biru

Hijau Hijau
Putih coklat Putih coklat

Coklat Coklat

Kabel UTP

Definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai untuk
membuat jaringan komputer, berupa kabel yang di bagian dalamnya
berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini terbagi kedalam 2
jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded. Shielded adalah jenis dari
kabel UTP yang memiliki selubung pembungkus, sedangkan unshielded
adalah jenis yang tidak mempunyai selubung pembungkus. Untuk
koneksinya kabel jenis ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11. Fungsi
kabel UTP yaitu dapat digunakan sebagai kabel untuk jaringan Local Area
Network (LAN) pada sistem network/jaringan komputer, dan umumnya
kabel UTP memiliki impedansi kurang lebih 100 ohm, dan juga dibagi
menjadi kedalam beberapa kategori berdasarkan kemampuannya sebagai
penghantar data.
B. Konektor RJ45

25


Konektor RJ 45 digunakan untuk menghubungkan kabel dengan port
yang menggunakan port RJ 45. Konektor jenis ini sangat sering kita
jumpai karena banyak perangkat jaringan yang menggunakan port RJ 45
contohnya seperti LAN Card, router, switch dan lain-lain. Konektor RJ 45
tidak lepas dengan kabel UTP. Sebelum memasang konektor RJ 45, kabel
UTP biasanya disusun terlebih dahulu sesuai pin nya, susunan pin pada
kabel tergantung dari jenis kabel yang akan digunakan, apakah
menggunakan kabel straight atau menggunakan kabel crossover.
C. Crimping Tool

Crimping tools adalah peralatan yang digunakan untuk meng-
crimping RJ-45yang sudah terpasang kabel UTP dengan benar.
Fungsinya adalah :

a. Digunakan untuk memotong kabel
b. Digunakan untuk mengelupas kabel
c. Digunakan untuk mengcrimping RJ-45
D. LAN Tester

26


Lan Cable tester adalah alat untuk memeriksa kesempurnaan
pemasangan kabel konektor LAN (RJ45). Fungsinya agar bisa mengetahui
kabel LAN yang ingin kita pakai itu sudah sempurna atau tidak 5. 2 buah
laptop pastikan 2 buah laptop memiliki lan card. lan card adalah ‘pintu’ ke
jaringan dari komputer. setiap jenis aktivitas jaringan memerlukan lan card
– internet, jaringan printer, menghubungkan komputer bersama-sama. saat
ini banyak perangkat berisi kartu jaringan: televisi untuk aplikasi mereka
gratis, pemutar blu-ray, ponsel, telepon voip desk, bahkan lemari es. lan card
adalah perangkat keras, yang dapat ditambahkan ke komputer atau mereka
dapatdiintegrasikan ke dalam perangkat keras utama computer
E. Hub

Hub merupakan perangkat keras yang sangat penting dalam jaringan
komputer, Hub sangat mempengaruhi proses koneksi antar komputer
sehingga jika Hub mengalami kerusakan maka seluruh jaringan komputer
akan terputus dan terganggu. Hub berfungsi sebagai peragkat keras
penerima sinyal dari sebuah komputer dan merupakan titik pusat yang
menghubungkan ke seluruh komputer dalam jaringan tersebut. Hub juga
berperan sebagai penguat sinyal kabel UTP, konsentrator dan penyambung.

1.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan adalah hal yang harus ada dan dibutuhkan demi kelancaran
pelaksanaan praktikum.
1) Alat
Dalam pelaksanaan praktikum alat digunakan sebagai media
penunjang kegiatan, dapat berupa : gunting, Lan tester, crimping tool,
konektor RJ45

27


2) Bahan
a) Modul 1, kabel UTP

1.4 Langkah-Langkah Percobaan
1. Mengupas /membuka bagian luar kabel kira-kra 2 cm dengan menggunakan
crimping tool.

2. Jika bagian luarnya sudah terlepas, lalu uraikan kabel kabelnya agar lebih
mudah untuk mengurutkan warna. Dan Urutkan kabel dengan ketentuan
warna sesuai dengan tipe kabel (kabel cross dan straight).

3. Jika sudah urut, maka rapikan kabel dn potong sedikit ujungnya
menggunakan crimping tool/gunting agar ujungnya rata.

28


4. Lalu masukkan kabel pada konektor. Pemasangannya harus sesuai dengan
urutan kabel, jika kabel pertama harus masuk pada lubang pertama dan
seterusnya.

5. Setelah kabel sudah terpasang dengan baik pada konektor, selanjutnya
masukkan kabel pada crimping tool untuk di press. Dan pastikan setelah di
press kabel tidak goyang.

6. Lakukan hal sama pada ujung kabel satunya. Namun penyusunan warna
kabel tetap diperhatikan sesuai dengan kabel yang akan dibuat.

29


7. Kemudian mengecek kabel menggunakan LAN tester. Jika lampu menyala
semua sesuai dengan jenis kabel maka kabel yang suda dicrimping sudah
benar.

1.5 Hasil dan Analisa Percobaan

Analisa: Gambar diatas adalah hasil ketika sudah menyelesaikan crimping
kabel straight dan cross. Setelah kabel sudah terpasang dan jika di tes pada
lan tester sudah urut dan sesuai, maka kabel tersebut sudah benar .
1.6 Tugas
1. Sebutkan dan jelaskan jenis kabel UTP.

JAWAB:
• Category 1 (Cat 1): komunikasi suara analog, hanya cocok untuk suara

saja
30


• Category 2 (Cat 2) : transmisi suara maupun data digital hingga 4
megabit per detik

• Category 3 (Cat 3): transmisi data digital hingga 10 megabit per detik
• Category 4(Cat 4) : transmisi data digital hingga 16 megabit per detik
• Category 5 (Cat 5): transmisi data digital hingga 100 megabit per detik
• Enhanced category 5 (Cat 5e) : transmisi data digital hingga 250 megabit

per detik
• Category 6 (Cat 6): transmisi data digital hingga diatas 1000 megabit per

detik. Digunakan untuk mendukung Gigabit Ethernet

2. Jelaskan tentang Medium Dependent Interface
( automatic medium- dependent interface crossover - Auto-MDIX ).
JAWAB:
Sebuah Medium Dependent Interface mendeskripsikan interface (fisik dan
elektrik) pada sebuah jaringan komputer dari sebuah implementasi lapisan
fisik ke medium fisik yang digunakan untuk membawa transmisi. Pada
interface jaringan terbaru, port auto-MDIX mendeteksi apakah koneksi
membutuhkan kabel crossover, dan dengan otomatis memilih konfigurasi
MDI atau MDIX untuk menghubungkan secara tepat.

1.7 Kesimpulan
Crimping merupakan proses sebuah kabel jaringan mampu menjadi sebuah

kabel jaringan yang utuh atau sempurna, atau crimping juga disebut cara
membuat kabel jaringan. Terdapat 2 tipe kabel yaitu kabel cross dan straight.
Untuk melakukan crimping kabel membutuhkan beberapa alat dan bahan,
yaitu kabel UTP, konektor RJ45, crimping tool, Lan tester.

31


1.8 Lampiran
Gambar 1.1 Proses Pelaksanann Praktikum

32


LAPORAN
PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

MODUL III

Penyusun :
Ida Fitriana (210631100123)

LABORATORIUM KOMPUTASI DAN JARINGAN
KOMPUTER PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2022

33


MODUL 3
ROUTING

Nama/NIM : Ida Fitriana/210631100123
Hari/Tanggal : Senin/19 September 2022

1.2 Tujuan
1. Memahami konsep routing jaringan
2. Mengkonfigurasi routing pada sebuah jaringan
3. Troubleshoot Routing Jaringan

1.2 Landasan/Dasar Teori
a. Pengertian
Dalam proses pengiriman data dari satu komputer ke komputer lain maka
akan menciptakan sebuah jalur yang dilalui data tersebut agar bisa sampai
ke komputer tujuan, jalur yang dipilih tersebut dinamakan rute. Mekanisme
yang mengatur pengiriman paket data yang di transmisikan dari satu
network ke network yang lain dinamakan Routing. Perangkat yang bisa
melakukan routing atau menyimpan tabel routing dinamakan router. Router
mempunyai banyak gateway karena fungsi dari router adalah
menghubungkan banyak jaringan yang berbeda.
b. Konsep Dasar Routing
Fungsi utama dari router adalah merutekan paket (informasi). Sebuah router
memiliki kemampuan routing, artinya router dapat mengetahui ke mana rute
perjalanan informasi (paket) akan dilewatkan sesuai dengan tabel routing
yang dimilikinya. Jadi router bisa membedakan apakah informasi (paket)
ditujukan untuk host yang satu network yang sama ataukah berada di
network berbeda. Jika paket tersebut ditujukan untuk host yang masih dalam
satu jaringan maka router akan mencegah paket tersebut dikirimkan keluar
jaringan. Jika host yang dituju berbeda jaringan maka router akan
meneruskannya ke jaringan tersebut.

34


1.3 Alat dan Bahan
Alat dan bahan adalah hal yang harus ada dan dibutuhkan demi kelancaran
pelaksanaan praktikum.
2) Alat
Dalam pelaksanaan praktikum alat digunakan sebagai media penunjang
kegiatan, dapat berupa perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware)
a) Perangkat Lunak (software) : Sisco Packet Tracer
b) Perangkat Keras (hardware) : PC / Laptop
2) Bahan
a) Modul 3

1.4 Langkah-Langkah Percobaan
a. Membuat Routing Static dengan GUI
1. Membuat topologi sederhana dengan menggunakan aplikasi sisco packet
tracer.

IDA FITRIANA
210631100123

2. Melakukan konfigurasi router0 pada interface fastEthernet 0/0.
Masukkan IP Address 192.168.1.1 dan subnet mask 255.255.255.0. Dan
jangan lupa mengaktifkan port status.

35


IDA FITRIANA
210631100123

3. Lakukan juga konfigurasi router0 pada interface fastEthernet 1/0.
Masukkan IP Address 192.168.2.1 dan subnet mask 255.255.255.0. Dan
jangan lupa mengaktifkan port status.

IDA FITRIANA
210631100123

4. Melakukan konfigurasi router1 pada interface fastEthernet 0/0.
Masukkan IP Address 192.168.1.2 dan subnet mask 255.255.255.0. Dan
jangan lupa mengaktifkan port status.

IDA FITRIANA
210631100123

36


5. Lakukan juga konfigurasi router1 pada interface fastEthernet 1/0.
Masukkan IP Address 192.168.3.1 dan subnet mask 255.255.255.0. Dan
jangan lupa mengaktifkan port status.

IDA FITRIANA
210631100123

6. Konfigurasi IP address pada PC0 dengan IP 192.168.2.2

IDA FITRIANA
210631100123

7. Konfigurasi IP address pada PC1 dengan IP 192.168.3.2

IDA FITRIANA
210631100123

8. Maka router dan pc memiliki IP Address seperti gambar dibawah ini.

IDA FITRIANA
210631100123

37


9. Konfigurasi routing pada router0
• Network : 192.168.3.0 (jaringan yang dituju)
• Mask : 255.255.255.0 (subnet mask dari jaringan)
• Next Hop : 192.168.1.2 (gerbang yang akan dilalui pada router 1 untuk
menuju ke jaringan 192.168.3.0/24)

IDA FITRIANA
210631100123

10. Konfigurasi routing pada router1
• Network : 192.168.2.0 (jaringan yang dituju)
• Mask : 255.255.255.0 (subnet mask dari jaringan)
• Next Hop : 192.168.1.1(gerbang yang akan dilalui pada router 1
untuk menuju ke jaringan 192.168.2.0/24)

IDA FITRIANA
210631100123

b. Konfigurasi routing dinamis dengan CLI
1. Membuat topologi sjaringan menggunakan aplikasi sisco packet tracer
seperti gambar dibawah

IDA FITRIANA
210631100123

38


2. Konfigurasi interface fa 0/0 pada router0. Dengan ip address 192.168.1.1

IDA FITRIANA
210631100123

3. Konfigurasi interface fa 1/0 pada router0. Dengan ip address 192.168.2.1

IDA FITRIANA
210631100123

4. Konfigurasi interface fa0/0 pada router1. Dengan ip address 192.168.1.2

IDA FITRIANA
210631100123

39


5. Konfigurasi interface fa1/0 pada router1. Dengan ip address 192.168.3.1

IDA FITRIANA
210631100123

6. Konfigurasi IP address pada PC0. Dengan IP address 192.168.2.2

IDA FITRIANA
210631100123

7. Konfigurasi IP address pada PC1. Dengan IP address 192.168.3.2

IDA FITRIANA
210631100123

8. Sehingga interface pada router dan PC memiliki IP address seperti
gambar dibawah

IDA FITRIANA
210631100123

40


9. Konfigurasi routing RIP di router0 seperti berikut

IDA FITRIANA
210631100123

10. Konfigurasi routing RIP di router0 seperti berikut

IDA FITRIANA
210631100123

1.5 Hasil dan Analisa Percobaan
1. Hasil:

IDA FITRIANA
210631100123

Analisa: Gambar diatas hasil dari proses konfigurasi routing static dengan
GUI. Melakukan tes koneksi dari PC0 ke PC1 dengan menggunakan
perintah ping. PC0 dengan IP Address 192.168.1.2 dan IP address PC1
192.168.3.2. Serta hasil dari kedua PC tersebut ketika diping dapat
terhubung.(berjalan).

41


2. Hasil:

IDA FITRIANA
210631100123

Analisa: Gambar diatas hasil dari proses konfigurasi routing static dengan
GUI. Melakukan tes koneksi dari PC1 ke PC0 dengan menggunakan
perintah ping. PC1 dengan IP Address 192.168.1.1 dan IP address PC0
192.168.2.2. Serta hasil dari kedua PC tersebut ketika diping dapat
terhubung.(berjalan).
3. Hasil:

IDA FITRIANA
210631100123

Analisa: Gambar diatas hasil dari proses konfigurasi routing static dengan
CLI. Melakukan tes koneksi dari PC0 ke PC1 dengan menggunakan

42


perintah ping. Menggunakan ip address 192.168.3.2. Dan hasilnya dapat
terhubung.(berjalan).
4. Hasil:

IDA FITRIANA
210631100123

Analisa: Gambar diatas hasil dari proses konfigurasi routing static dengan
CLI. Melakukan tes koneksi dari PC1 ke PC0 dengan menggunakan
perintah ping. Menggunakan ip address 192.168.2.2. Dan hasilnya dapat
terhubung.(berjalan).
1.6 Tugas
1. Lakukan routing dinamis RIP menggunakan Cisco Packet Tracer berbasis
CLI / Text ! (network ID ada 2 digit nim belakang)
JAWAB:
• Membuat topologi jaringan

IDA FITRIANA
210631100123

43


• Konfigurasi interface fa 0/0 pada router0. Dengan IP 192.168.23.1

IDA FITRIANA
210631100123

• Konfigurasi interface fa 1/0 pada router0. Dengan IP 192.168.1.1

IDA FITRIANA
210631100123

• Konfigurasi interface fa 0/0 pada router1. Dengan IP 192.168.23.2

IDA FITRIANA
210631100123

• Konfigurasi interface fa 1/0 pada router1. Dengan IP 192.168.2.1

IDA FITRIANA
210631100123

44


Click to View FlipBook Version