The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual Kelas X

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Heri Purnomo HaPhe, 2024-01-16 09:15:07

Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual Kelas X

Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual Kelas X

DASAR-DASAR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL KELAS X Ady Wicaksono Mario Gunawan PT LINI SUARA NUSANTARA


DASAR-DASAR DESAIN KOMUNIKASI VISUAL SMK/MAK Kelas X © 2022 Hak cipta yang dilindungi Undang-Undang ada pada Penulis. Hak penerbitan ada pada PT Lini Suara Nusantara. Penulis : Ady Wicaksono Mario Gunawan Editor : Diyah Apriyanti Desainer Kover : Achmad Faisal Desainer Isi : Achmad Faisal Tahun terbit : 2022 ISBN : Diterbitkan oleh PT Lini Suara Nusantara Perumahan Dukuhan Baru, RT: 02 RW: 01, Gunungpring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah 56415 Hotline: 0851 6169 4758 Anggota IKAPI Jateng No. 223/JTE/2021 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA PASAL 72 KETENTUAN PIDANA SANKSI PELANGGARAN 1 . Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2 . Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari PT Lini Suara Nusantara.


iii Kata Pengantar Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk mengabdi dan menyumbangkan pikiran untuk nusa, bangsa, dan negara, khusunya melalui bidang pendidikan. Buku Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual Kelas X ini disusun untuk menunjang proses pembelajaran sesuai dengan Capaian Pembelajaran dan Elemen Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Buku ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan guru dan siswa SMK pada Kompetensi Keahlian Perhotelan dalam meningkatkan prestasi dan kualitas pendidikannya. Buku ini disusun secara sistematis dan kronologis sehingga tercipta sebuah buku teks dengan penjelasan yang tepat, interaktif, dan mudah untuk dipahami agar siswa dapat memahami secara tuntas, baik yang bersifat teori, latihan soal, maupun praktik. Semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi bapak/ibu guru dan siswa untuk menambah pengetahuan dan keterampilan. Ketua MGMP Multimedia Jawa Timur M. Safiqurrohman, S.Kom., M.Pd.


iv Prakata Sungguh suatu kebanggaan dan rasa syukur dari penulis ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat menyelesaikan buku ini. Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar siswa SMK/MAK Kelas X untuk mempelajari dan memperdalam materi administrasi pajak. Buku Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual Kelas X ini terdiri atas delapan bab antara lain 1) Komunukasi Visual; 2) Creative Thinking dan Budaya Kerja; 3) Prinsip Gambar; 4) Tipografi; dan 5) Fotografi; 6) Videografi; 7) Tata Cahaya dalam Pengambilan Gambar; serta 8) Desain Grafis. Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Kompetensi Dasar dan Tujuan Pembelajaran yang telah disesuaikan dengan Kurikulum Merdeka. Pembahasan materi disajikan dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, dari pembahasan umum ke pembahasan secara khusus. Untuk menunjang pembelajaran yang aktual, buku ini sudah menerapkan soal-soal evaluasi berbasis HOTS. Dengan demikian, buku Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual Kelas X diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa dan pembaca lainnya dalam memperoleh pengetahuan. Penulis menerima saran dan kritik yang membangun. Penulis


v Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar mampu memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Adapun elemen kunci beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia diuraikan sebagai berikut. a. Akhlak beragama Mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati bahwa inti dari sifat-Nya adalah kasih dan sayang. b. Akhlaq pribadi Menyadari bahwa menjaga dan merawat diri penting dilakukan, sekaligus menjaga serta merawat orang lain dan lingkungan sekitarnya. c. Akhlak kepada manusia Mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan orang lain. d. Akhlak kepada alam Menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitarnya sehingga dia tidak merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam agar alam tetap layak dihuni oleh seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang. e. Akhlak bernegara Memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai warga negara. Berkebhinekaan Global Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Dengan demikian, dapat menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Adapun elemen kunci kebhinekaan global diuraikan sebagai berikut. a. Mengenal dan menghargai budaya • Mengenali, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan berbagai macam kelompok berdasarkan perilaku, cara komunikasi, serta budayanya. • Mendeskripsikan pembentukan identitas dirinya dan kelompok. • Menganalisis bagaimana menjadi anggota kelompok sosial di tingkat lokal, regional, nasional dan global. b. Kemampuan komunikasi intercultural dalam berinteraksi dengan sesama Memperhatikan, memahami, menerima keberadaan, dan menghargai keunikan masing-masing budaya sebagai sebuah kekayaan perspektif sehingga terbangun kesalingpahaman dan empati terhadap sesama. c. Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan • Memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebhinekaannya secara reflektif agar terhindar dari prasangka dan stereotip terhadap budaya yang berbeda sehingga dapat menyelaraskan perbedaan budaya agar tercipta kehidupan yang harmonis antar sesama. • Membangun masyarakat yang damai dan inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan secara aktif-partisipatif. Profil Pelajar Pancasila


vi Profil Pelajar Pancasila Gotong Royong Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong, yaitu melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancer, mudah, dan ringan. Adapun elemen kunci gotong royong diuraikan sebagai berikut. a. Kolaborasi Bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan senang ketika berada bersama dengan orang lain dan menunjukkan sikap positif terhadap orang lain. b. Kepedulian Memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di lingkungan fisik sosial. c. Berbagi • Memberi dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama. • Bersedia dan mampu menjalani kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat secara sehat. Mandiri Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Adapun elemen kunci mandiri diuraikan sebagai berikut. a. Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi Melakukan refleksi terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi dimulai dari memahami emosi dirinya dan kelebihan serta keterbatasan dirinya. Dengan demikian, pelajar mampu mengenali dan menyadari kebutuhan pengembangan dirinya yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi. b. Regulasi diri Mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku dirinya untuk mencapai tujuan belajarnya.


vii Profil Pelajar Pancasila Benalar Kritis Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Adapun elemen kunci bernalar kritis diuraikan sebagai berikut. a. Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan • Memiliki rasa keingintahuan. • Mengajukan pertanyaan yang relevan. • Mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh. • Mengolah informasi tersebut. b. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran • Menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan. • Melakukan analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan. c. Merefleksi pemikiran dan proses berpikir: Melakukan refleksi terhadap berpikir itu sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu simpulan. d. Mengambil keputusan Mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan informasi yang relevan dari berbagai sumber, fakta dan data yang mendukung. Kreatif Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Adapun elemen kunci kreatif diuraikan sebagai berikut. a. Menghasilkan gagasan yang orisinal • Menghasilkan gagasan yang terbentuk dari hal paling sederhana sampai dengan gagasan yang kompleks. • Mengaplikasikan ide baru sesuai dengan konteksnya untuk mengatasi masalah dan memunculkan berbagai alternatif penyelesaian. b. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal Menghasilkan karya yang didorong oleh minat dan kesukaannya pada suatu hal, emosi yang ia rasakan, sampai dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya.


viii Kata Pengantar.................................................................................................................. iii Prakata .................................................................................................................. iv Profil Pelajar Pancasila...................................................................................................... v Pendahuluan ................................................................................................................... x Bab 1 Komunikasi Visual ........................................................................................... 1 A. Memahami Dasar Komunikasi....................................................................................... 3 B. Memahami Sejarah Desain Komunikasi Visual........................................................ 9 C. Memahami Perkembangan Teknologi dan Media................................................. 11 D. Memahami Industri DKV dan Kekayaan Intelektual.............................................. 18 Tugas Mandiri................................................................................................................................ 24 Tugas Kelompok........................................................................................................................... 24 Refleksi............................................................................................................................................. 24 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 25 Bab 2 Creative Thinking dan Budaya Kerja ............................................................. 29 A. Berpikir Kreatif..................................................................................................................... 31 B. Estetika dalam Desain....................................................................................................... 34 C. Proses Produksi dalam Desain Komunikasi Visual.................................................. 42 D. Budaya Kerja serta Kesehatan dan Keselamatan Kerja dalam Desain Komunikasi Visual................................................................................................ 47 Tugas Kelompok........................................................................................................................... 53 Refleksi............................................................................................................................................. 53 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 54 Bab 3 Prinsip Gambar ................................................................................................ 59 A. Gambar Sketsa .................................................................................................................... 61 B. Gambar Ilustrasi.................................................................................................................. 66 C. Gambar Bentuk................................................................................................................... 69 D. Gambar Perspektif ............................................................................................................. 70 Tugas Mandiri................................................................................................................................ 73 Refleksi............................................................................................................................................. 74 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 74 Bab 4 Tipografi ........................................................................................................... 79 A. Tipografi dan Sejarahnya................................................................................................. 81 B. Fungsi Tipografi .................................................................................................................. 83 C. Jenis Huruf Tipografi ......................................................................................................... 83 D. Anatomi Tipografi .............................................................................................................. 88 E. Hierarki Tipografi................................................................................................................ 89 F. Contoh-Contoh Tipografi ................................................................................................ 90 Daftar Isi


ix Tugas Kelompok........................................................................................................................... 94 Refleksi............................................................................................................................................. 94 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 94 Bab 5 Fotografi ........................................................................................................... 99 A. Memahami Fotografi ........................................................................................................ 101 B. Memahami Kamera ........................................................................................................... 111 C. Prinsip dan Cara Kerja Kamera....................................................................................... 117 D. Perawatan Peralatan Fotografi ...................................................................................... 118 Tugas Mandiri................................................................................................................................ 123 Refleksi............................................................................................................................................. 123 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 123 Bab 6 Videografi ........................................................................................................ 127 A. Videografi dan Sinematografi........................................................................................ 129 B. Teknik Kamera Video......................................................................................................... 132 C. Framing, Komposisi, dan Camera Movement.......................................................... 132 D. Produksi Videografi............................................................................................................ 142 Tugas Mandiri................................................................................................................................ 143 Refleksi............................................................................................................................................. 144 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 144 Bab 7 Tata Cahaya dalam Pengambilan Gambar ..................................................... 149 A. Prinsip Dasar Tata Cahaya................................................................................................ 152 B. Fungsi Tata Cahaya ............................................................................................................ 153 C. Peralatan Tata Cahaya....................................................................................................... 155 D. Jenis Pencahayaan............................................................................................................. 160 E. Aksesori Tata Cahaya......................................................................................................... 161 Tugas Mandiri................................................................................................................................ 168 Refleksi............................................................................................................................................. 168 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 169 Bab 8 Desain Grafis .................................................................................................... 173 A. Desain Grafis........................................................................................................................ 175 B. Format File Grafis................................................................................................................ 180 C. Perangkat Lunak Pengolah Gambar untuk Desain Grafis.................................... 187 Tugas Kelompok........................................................................................................................... 194 Refleksi............................................................................................................................................. 195 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 195 Daftar Pustaka ................................................................................................................... 202 Daftar Pustaka Gambar..................................................................................................... 205 Biodata Penulis .................................................................................................................. 213 Biodata Penyelia................................................................................................................ 214 Biodata Editor.......... .......................................................................................................... 214


x Pendahuluan A. RASIONAL MATA PELAJARAN Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual merupakan mata pelajaran kejuruan berisi kompetensi-kompetensi yang mendasari penguasaan keahlian pekerjaan desain komunikasi visual. Di dalamnya berisi berbagai ilmu dasar sebagai bekal mempelajari mata pelajaran lain. Keberadaannya berfungsi membekali siswa dengan seperangkat pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan passion (renjana) supaya memiliki dasar yang kuat untuk mempelajari mata pelajaran selanjutnya di kelas XI dan XII. Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual berfungsi untuk menumbuhkembangkan keprofesionalan dan kebanggaan siswa terhadap desain komunikasi visual melalui pemahaman secara utuh dan menyeluruh profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi, proses bisnis di dunia industri, perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu global, teknik dasar proses produksi pada industri, ketrampilan membuat sketsa dan illustrasi untuk kebutuhan dasar rancangan desain, komposisi tipografi untuk kebutuhan dasar rancangan desain, prosedur penggunaan peralatan fotografi, komputer grafis. Selain itu, sebagai landasan pengetahuan dan ketrampilan untuk pembelajaran di kelas XI dan XII pada konsentrasi keahlian yang bersangkutan. Perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran dilakukan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang ingin dicapai. Pembelajarannya menggunakan berbagai variasi model pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk terlibat aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat, renjana, serta perkembangan fisik dan psikilogis siswa. Model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain: project-based learning, problem-based learning, teaching factory, discovery-based learning, inquiry-based learning, atau metode dan model lain yang relevan. Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual berkontribusi menjadikan siswa memiliki kompetensi sebagai seniman, dan/atau pekerja seni dalam bidang desain komunikasi visual yang berakhlak mulia, mampu berkomunikasi, bernegoisasi dan berinteraksi antar budaya, mampu bekerja dalam tim, bertanggungjawab, memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap situasi dan lingkungan kerja, serta kritis dan kreatif. B. ELEMEN 1. Profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi bidang Desain Komunikasi Visual 2. Proses bisnis berbagai industri di bidang Desain Komunikasi Visual 3. Perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu global pada bidang Desain Komunikasi Visual 4. Teknik dasar proses produksi pada industri Desain Komunikasi Visual 5. Sketsa dan ilustrasi 6. Komposisi typography 7. Fotografi dasar 8. Komputer grafis


xi C. TUJUAN Mata pelajaran Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual bertujuan membekali siswa dengan dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap (hard skills dan soft skills, karakter) meliputi 1. memahami profil technopreneur, peluang usaha dan pekerjaan/profesi di bidang Desain Komunikasi Visual; 2. memahami proses bisnis berbagai industri di bidang Desain Komunikasi Visual; 3. memahami perkembangan teknologi di industri dan dunia kerja serta isu-isu global pada bidang Desain Komunikasi Visual; 4. memahami teknik dasar proses produksi pada industri Desain Komunikasi Visual; 5. memahami keterampilan membuat sketsa dan ilustrasi untuk kebutuhan dasar rancangan desain; 6. memahami komposisi tipografi untuk kebutuhan dasar rancangan desain; 7. memahami prosedur penggunaan peralatan fotografi; dan 8. memahami komputer grafis yang dibutuhkan pada pekerjaan Desain Komunikasi Visual.


xii "Tidak ada inovasi yang dapat tercipta tanpa kolaborasi." Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A


BAB 1 Komunikasi Visual Profil Pelajar Pancasila 1. Berkebinekaan global 2. Bergotong royong 3. Bernalar kritis Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu 1. memahami dasar komunikasi visual; 2. mengidentifikasi sejarah desain komunikasi visual; 3. mengidentifikasi desain komunikasi visual dan kekayaan intelektual; serta 4. menganalisis perkembangan teknologi visual. Capaian Pembelajaran 1. Memahami dasar komunikasi 2. Memahami sejarah desain komunikasi visual 3. Menjelaskan perkembangan proses produksi industri ekonomi kreatif 4. Memahami teknologi digital dalam dunia industri 5. Memahami industri desain komunikasi visual 6. Memahami kekayaan intelektual


PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual 2 Peta Konsep


Komunikasi Visual 3 Mari kamu melihat sesuatu yang berbeda. Ternyata, sejak zaman prasejarah, manusia sudah berusaha berkomunikasi dengan manusia lain. Mereka berusaha menyampaikan pesan kepada kelompok manusia lain dengan tanda asap yang mungkin pernah kamu lihat dalam ilustrasi atau film kartun. Kamu dapat saja berandai-andai bahwa mereka mungkin habis berburu dan menyampaikan pesan, “Teman-teman, ada ayam bakar enak di sini, kemarilah!”. Pada masa dahulu, masyarakat tradisional memanfaatkan kentongan untuk mengabarkan waktu sahur di kampung atau untuk memberitahu keadaan berbahaya maupun musibah. Gambar 1.1 Ilustrasi Pesan Tanda Asap Sumber: Ady Wicaksono A. Memahami Dasar Komunikasi Komunikasi memungkinkan kamu untuk memahami dan memperoleh pengetahuan serta pemahaman informasi. Komunikasi tidak mungkin terjadi tanpa bahasa. Dengan bahasa, berbagai pesan yang rumit dapat disampaikan. Makna dari pesan yang dimaksud dapat beragam karena persepsi setiap orang berbeda. Oleh karena itu, terdapat materi yang harus dipelajari untuk memahami hal yang berkaitan dengan pesan tersebut yaitu yang berkaitan dengan komunikasi. 1. Sejarah Komunikasi Visual Kamu pasti pernah membaca mengenai lukisan gua tertua di dunia berusia 45.000 tahun yang terdapat di Sulawesi. Demikian halnya dengan relief dinding candi Borobudur yang menceritakan banyak hal yang ingin disampaikan kepada generasi setelah masa Syailendra.


PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual 4 Gambar 1.2 Lukisan Gua Prasejarah di Sulawesi Sumber: Aubert, 2021 Gambar 1.3 Relief Candi Borobudur Sumber: Aryuni, 2021 Terdapat sesuatu yang ingin disampaikan oleh kedua hal tersebut kepada semua orang yang mencermatinya. Manusia adalah makhluk mandiri, namun sekaligus juga makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan interaksi dengan manusia lain. Berbagai usaha manusia untuk menyampaikan ide, maksud, dan kemauan agar manusia dapat saling berhubungan dengan manusia lainnya adalah proses awal terjadinya komunikasi. Proses komunikasi manusia sudah dimulai sejak masa 150.000 tahun yang lalu dengan bahasa verbal. Selanjutnya, berkembang menjadi masa piktograf hieroglif di Mesir pada sekitar 4.000 SM. Komunikasi berkembang dalam bentuk yang lebih efektif dengan adanya alfabet pada masa Phoenisia di Mediterania pada masa 1.700 sampai 1.500 SM. Di Indonesia, kamu pasti mengenal huruf Pallawa yang berkembang menjadi aksara Jawa Kuno. Manusia berkembang dan berinteraksi dengan lingkungan sosialnya sampai mampu memanfaatkan sumber yang ada untuk merekam sesuatu. Lembar papirus, batu, kayu, kulit, kain, atau bahan lain dimanfaatkan untuk berkomunikasi dalam bentuk gambar maupun tulisan.


Komunikasi Visual 5 Gambar 1.4 Hieroglif Sumber: Patricia, t.t Gelombang radio dan gelombang elektromagnetik dikembangkan sedemikian rupa sampai internet ditemukan. Data berubah dari wujud fisik menjadi nirbentuk dalam rupa data digital. Hubungan antarmanusia tidak lagi membutuhkan keberadaan fisik karena kecepatan akses sudah tidak lagi menjadi penghalang dengan adanya internet. Tulisan, gambar, suara, dan film tidak lagi memiliki penghalang yang berarti untuk dikomunikasikan antarmanusia. Gambar 1.5 Ilustrasi Evolusi Komunikasi Sumber: Guest Contributor, 2018 2. Memahami Komunikasi Secara bahasa, kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio dan kata itu bersumber pada communis. Communis berarti sama dalam arti kata sama makna yaitu sama makna mengenai suatu hal. Jadi, komunikasi berlangsung apabila antara orangorang yang terlibat terdapat kesamaan mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.


PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual 6 a. Definisi komunikasi menurut beberapa sumber Definisi komunikasi sangat beragam. Berikut definisinya menurut beberapa sumber dalam Wicaksono dan Hendra (2021). 1) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang maupun lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. 2) Kamus Oxford menyebutkan bahwa komunikasi adalah pengiriman atau tukar-menukar informasi ide. 3) Menurut Dr. Phil Astrid Susanto (1983), komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang mengandung arti. 4) Bernard Berelson dan Gary A. Steiner dalam Mulyana (2000) menyatakan bahwa komunikasi merupakan sebuah tindakan atau proses transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan semacamnya. Hal yang ditransmisikan ini dapat berupa simbol-simbol, kata-kata, gambar, figur, grafik, dan semacamnya. 5) Komunikasi dapat didefinisikan sebagai perilaku verbal atau simbolik yang pengirimnya berusaha mendapatkan efek yang dikehendakinya dari penerima (B. F. Skinner). 6) John Fiske (2007) menyampaikan komunikasi sebagai proses transmisi pesan (transmission of messages). Hal ini terkait pada cara komunikator dan komunikan melakukan encode dan decode serta cara komunikator menggunakan saluran maupun media komunikasi. Hal ini menjadikan komunikasi sebagai sebuah proses seseorang memengaruhi tingkah laku atau pikiran orang lain. Berdasarkan beberapa definisi tersebut, terdapat komponen penting yang dapat kamu simpulkan. Dalam komunikasi, pasti terdapat yang menyampaikan pesan, pesan itu sendiri, dan yang diberi pesan. Hal ini disebut sebagai komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (yang menerima pesan). Gambar 1.6. Hubungan Antarkomponen Komunikasi Sumber: Ady Wicaksono Selanjutnya, terdapat komponen lain yang penting antara lain media untuk menyampaikan pesan dan respons terhadap pesan itu sendiri. Untuk lebih ringkasnya, komunikasi terdiri atas lima komponen. Komponen pertama adalah komunikator yaitu pihak yang menyampaikan pesan. Komponen kedua adalah media komunikasi yaitu perantara atau medium untuk menyampaikan pesan. Media ini dapat berupa simbol, lambang, teks, gambar, kabel, jaringan, dan media lain. Media ini juga dapat bersifat nonfisik, suara, tindakan, atau gerakan. Komponen ketiga adalah message (pesan) yaitu pemahaman yang berusaha


Komunikasi Visual 7 disampaikan oleh komunikator. Komponen keempat adalah komunikan yaitu pihak penerima pesan dari komunikator. Komponen terakhir adalah sikap atau respons dari komunikan terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator. 3. Jenis Komunikasi Saat kamu pulang sekolah dan berpisah dengan temanmu, kamu mungkin akan mengucapkan, “Sampai ketemu besok!”. Lalu, saat lampu lalu lintas menyala merah, kamu akan menghentikan kendaraan. Kedua pengalaman tersebut adalah bentuk yang akrab kamu alami sebagai contoh jenis komunikasi. Secara umum, menurut penyampaiannya, komunikasi dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut. a. Komunikasi verbal Komunikasi verbal adalah bentuk komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik berupa lisan maupun tulisan. Terdapat beberapa jenis komunikasi verbal yang diuraikan sebagai berikut. 1) Berbicara dan menulis Bicara adalah komunikasi verbal-vokal. Sedangkan, menulis adalah komunikasi verbal-nonvokal. 2) Mendengarkan dan membaca Mendengar adalah mengambil getaran bunyi. Sedangkan, mendengarkan adalah mengambil makna dari sesuatu yang didengarkan. Dengan membaca, kamu melakukan cara untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis. b. Komunikasi nonverbal Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya disampaikan tanpa menggunakan kata-kata. Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi jenis ini lebih banyak digunakan daripada komunikasi verbal. Komunikasi nonverbal (nonverbal communicarion) menempati porsi yang penting karena banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi nonverbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Bentuk komunikasi nonverbal meliputi bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol, pakaian seragam, warna, dan intonasi suara. Gambar 1.7 Pertanda dengan Tangan sebagai Contoh Komunikasi Nonverbal Sumber: Elegant Bridal, 2022


PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual 8 Kedua jenis komunikasi tesebut saling melengkapi satu dengan yang lain. Komunikasi nonverbal dapat terjadi secara otomatis dan tidak disengaja. Misalnya, saat kamu marah, kamu akan bicara dengan intonasi tinggi karena emosi. 4. Fungsi Komunikasi Terdapat beberapa fungsi komunikasi yang merujuk pada pendapat para ahli dalam bidang ilmu komunikasi. Fungsi-fungsi ini menurut Ivony (2017) dirangkum sebagai berikut. a. Menyampaikan pikiran dan perasan Dengan komunikasi, kamu dapat mengungkapkan sesuatu yang sedang kamu pikirkan atau rasakan kepada orang lain. Dengan cara ini, orang lain akan memahami hal tersebut agar terjadi keseimbangan. Namun, penting untuk selalu memperhatikan etika dalam berkomunikasi. b. Berinteraksi dengan sesama Dengan berinteraksi dengan sesama, kamu menciptakan keterkaitan dengan manusia lain. Dengan demikian, manusia tidak terisolasi dan terasing dari pergaulan. Hal ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan hidup manusia itu sendiri. c. Memberi Informasi Penyampaian informasi yang baik akan mendistribusikan pesan dengan lengkap. Dengan demikain, data dapat tersampaikan dengan rinci dan respons yang diharapkan akan dapat terpenuhi. d. Menambah wawasan/pengetahuan Sangat jelas bahwa dengan informasi, wawasan dan pengetahuanmu akan bertambah luas. Wawasan yang luas akan membantu kamu untuk memahami kehidupan kamu lebih baik. e. Hiburan Dengan berkomunikasi, seseorang dapat menghibur orang lain dan mendapat penghiburan dari orang lain. Rudolf F. Verderber (dalam Wicaksono dan Hendra, 2021) menyatakan bahwa manusia melakukan komunikasi untuk kesenangan. Effendi (dalam Wicaksono dan Hendra, 2021) juga menyatakan bahwa salah satu fungsi komunikasi adalah to entertain yaitu untuk menghibur orang lain atau menyenangkan hati orang. f. Memengaruhi orang lain Thomas M. Scheidel (dalam Wicaksono dan Hendra, 2021) menyatakan bahwa dengan berkomunikasi, seseorang dapat memengaruhi orang lain agar berpikir, merasa, atau berperilaku seperti yang diharapkannya. Dengan menyampaikan ide, gagasan, atau hal yang kamu pikirkan kepada orang lain, kamu dapat membujuk seseorang untuk memiliki sikap dan perilaku seperti yang kamu harapkan serta memberikan arahan mengenai sikap maupun perilaku yang harus diikuti. g. Pengendalian Komunikasi dapat mengarahkan seseorang untuk bertindak sesuai dengan aturan tertentu dan sifatnya memaksa. Misalnya, peraturan untuk tidak membuat kegaduhan ketika berada di dalam perpustakaan atau peraturan mengenai aturan kerja di suatu perusahaan.


Komunikasi Visual 9 h. Motivasi Komunikasi dapat memperkuat motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu. Hal ini seperti yang dilakukan para motivator untuk membangkitkan kualitas hidup pendengarnya. i. Mengambil Keputusan Seperti disebutkan sebelumnya, dengan komunikasi, seseorang dapat menyampaikan informasi tertentu mengenai suatu peristiwa atau permasalahan sehingga dapat memberikan alternatif pilihan. Selain itu, berdasarkan informasi yang ada, seseorang akan dapat melakukan evaluasi serta analisis mengenai keputusan terbaik yang akan diambil. B. Memahami Sejarah Desain Komunikasi Visual Pada dasarnya, kamu dapat melihat komunikasi visual dengan cara yang sama seperti yang dilakukan pada masa lalu. Perbedaan utama terletak pada platformnya. Saat ini, kamu diperlihatkan papan reklame digital dan media melalui perangkat seluler serta laptop. Dalam bentuk yang lebih canggih, kamu sudah melihat virtual reality dan augmented reality serta dunia metaverse. Konsumsi media digital sekarang sudah menjadi budaya. Asal-usul komunikasi visual dapat dilihat dari bahasa tulisan adalah kumpulan gambar yang disepakati sekelompok orang untuk memiliki arti tertentu. Huruf Latin dikenal mulai abad VI SM. Bagi yang memahaminya, huruf tersebut akan tampak seperti sekelompok garis acak. Namun, bahasa Latin berkembang dan menjadi dasar bagi banyak bahasa Eropa, termasuk bahasa Inggris. Asia menggunakan logogram, seperti Hanzi dari China dan Kanji dari Jepang. Bahasa Korea dibangun di atas struktur seperti bahasa Inggris. Bahkan, dengan semua perbedaan ini, kesamaannya bahwa semua budaya ini menggunakan gambar yang dikenal sebagai kata-kata untuk berkomunikasi.


PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual 10 Gambar 1.8 Logogram Sumber: Nihongo-Malaysia, t.t Desain Komunikasi Visual (DKV) sebelumnya dikenal sebagai desain grafis. Dengan perkembangan teknologi, batasan tersebut menjadi tidak relevan saat muncul produkproduk, seperti billboard video, website, media interaktif, dan game. Saat desain grafis semakin intensif bersentuhan dengan teknologi digital, istilah DKV muncul. Perkembangan teknologi yang semakin pesat memengaruhi tumbuhnya kebutuhan desain baru yang tidak hanya diaplikasikan pada media cetak atau statis. Desain grafis pada akhirnya tidak lagi hanya menyangkut unsur-unsur grafis. Desain komunikasi (communication design) merupakan bagian dari desain yang menitikberatkan pada penyampaian informasi kepada publik melalui berbagai media, bukan hanya media cetak. Komunikasi visual telah dipengaruhi oleh faktor sosial budaya berdasarkan praktik komunikasi visual masa lalu. Pada tingkat yang paling dasar, sejarah desain komunikasi visual dimulai pada proses kreatif yang menggabungkan seni visual dan teknologi untuk mengomunikasikan ide. Hal ini dimulai dengan pesan bahwa di tangan seorang desainer berbakat, diubah menjadi komunikasi visual yang melampaui kata-kata dan gambar belaka. Dengan mengontrol warna, jenis, gerakan, simbol, dan gambar, desainer komunikasi visual menciptakan serta mengelola produksi visual yang dirancang untuk menginformasikan, mendidik, membujuk, bahkan menghibur audiens tertentu. Kamu dapat mempelajari lebih banyak mengenai sejarah DKV melalui tautan https:// cutt.ly/eGfF6kh atau dapat memindai QR Code berikut.


Komunikasi Visual 11 C. Memahami Perkembangan Teknologi dan Media Media audio visual menjadi jembatan manusia untuk melakukan komunikasi dengan manusia lain. Teknologi memungkinkan manusia untuk menciptakan media tersebut sampai pada kemungkinan yang sebelumnya mungkin tidak pernah terbayangkan. DKV sangat bergantung pada perkembangan teknologi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, media adalah alat (sarana) komunikasi, seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk. Selanjutnya, audio diartikan bersifat dapat didengar atau alat peraga yang bersifat dapat didengar (misalnya radio). Sementara itu, visual diartikan dapat dilihat dengan indra penglihat (mata) atau berdasarkan penglihatan. Menurut kamus Oxford, media berarti cara utama untuk orang banyak menerima informasi dan hiburan. Dalam hal ini, televisi, radio, koran, dan internet. Media berkembang untuk memenuhi kebutuhan manusia terhadap informasi. Selain itu, media digunakan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia untuk berhubungan dengan manusia lain dan menciptakan keterikatan bahwa manusia tidak dapat hidup sendirian. Media berkembang dari bentuk yang primitif sampai bentuk yang sangat dinamis dari cipta rasa karya manusia yang didukung teknologi yang sangat berkembang. Saat ini, dapat dikatakan bahwa dunia sudah berada dalam genggaman dengan semakin kecilnya gadget yang kamu gunakan. Gadget ini bahkan dapat menghubungkan kamu dengan manusia lain di seluruh penjuru dunia. 1. Periode Media McLuhan dalam Saefudin (2008), mengemukakan bahwa media terbagi dalam empat periode besar yang diuraikan sebagai berikut. a. Lisan Periode ini merupakan periode saat manusia berkomunikasi secara langsung dengan manusia lain. Dalam buku Komunikasi Massa, Nuruddin (dalam Wicaksono dan Hendra, 2021) menyampaikan bahwa manusia pada era ini mulai memiliki kemampuan untuk berbicara dan berbahasa meskipun terbatabata dalam kelompok masyarakat tertentu. Percakapan dan bahasa sendiri diperkirakan muncul sekitar 35.000 – 40.000 SM. b. Tulisan Era tulisan ini adalah masa manusia purba dengan lukisannya di goa. Lukisan goa tertua terdapat di Sulawesi yang diperkirakan berusia 40.000 tahun. Manusia menemukan alfabet yang dapat digunakan sebagai simbol-simbol untuk berkomunikasi tanpa harus berinteraksi. Dengan ini, manusia semakin mudah untuk mendapatkan informasi. Penglihatan merupakan indra yang sangat penting dalam komunikasi ini.


PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual 12 c. Percetakan Seiring dengan ditemukannya mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada tahun 1450, manusia memasuki periode percetakan. Buku dan material cetak digunakan semua orang untuk menyampaikan pesan. Pada masa ini, manusia sudah mulai menghilangkan kebutuhan interaksi fisik secara langsung untuk berkomunikasi. d. Teknologi Periode ini dimulai saat Alexander Graham Bell menemukan telepon yang selanjutnya Samuel Morse menemukan telegraf. Demikian juga dengan Guglielmo Marconi yang berperan penting sebagai orang yang pertama kali mengirim pesan melalui radio. Dunia menjadi semakin kecil dan seolah tanpa jarak. Komunikasi lisan secara langsung tidak lagi diperlukan karena terdapat sambungan online. Tulisan dan gambar yang harus dicetak dengan pelat sudah digantikan dengan foto serta huruf yang dapat dikirim secara langsung sebagai data. Saat ini, telepon sudah bergabung dengan gambar dalam bentuk live video call. Kabar di belahan dunia lain sudah dapat disaksikan secara langsung melalui berita di internet atau live streaming. Kamu juga dapat melihat tayangan yang berisikan film yang menunjukkan evolusi perkembangan teknologi melalui tautan https://qrgo.page.link/5ALoC atau dapat memindai QR Code berikut. 2. Klasifikasi Jenis-Jenis Media Media komunikasi visual harus dipahami sebagai komponen pembentuk produk. Komponen ini ternyata sudah berkembang sampai bentuk kolaborasi antara audio dan visual. Media audio visual adalah seperangkat alat yang digunakan untuk menampilkan gambar bergerak dan bersuara sehingga dapat membentuk karakter sama dengan objek aslinya karena adanya keterpaduan antara gambar dan suara yang ditampilkan (Sanaky, 2013). Rujukan menyebutkan bahwa terdapat dua jenis media antara lain bersifat auditif (suara) dan visual (gambar). Studi mengenai komunikasi memberikan uraian mengenai klasifikasi media audio visual. a. Media cetak Media cetak adalah media massa yang menggunakan gambar dan tulisan di atas kertas dalam penyampaian informasinya. Cina dan Jepang telah memulai awal pembuatan media cetak ini pada abad ke-8.


Komunikasi Visual 13 Gambar 1.9 Media Cetak Sumber: Brightspot, 2019 Johan Gutenberg pada tahun 1455 membuat media cetak memulai perkembangannya yang luar biasa melalui penggunaan mesin cetak dengan model baja yang dapat bergerak. Terdapat bermacam-macam turunan dari produk media cetak, namun menurut T. Poe (2011), media cetak diklasifikasikan ke dalam tiga media utama sebagai berikut. 1) Buku Pencetakan dan distribusi buku menyebabkan transformasi budaya, seperti yang dilakukan radio, televisi, dan internet. Munculnya literasi memungkinkan orang untuk mempelajari berbagai hal untuk diri mereka sendiri. Dengan buku, manusia membedakan diri mereka dari orang lain dengan hal yang mereka baca dan yang mereka ketahui. Sebelumnya, manusia mengandalkan pendongeng, pendeta, guru, atau pemimpin lain untuk mendapatkan informasi. Dengan cara ini, orang mungkin hanya terpapar pada beberapa sumber informasi sepanjang hidup mereka dan informasi yang disampaikan oleh sumber-sumber ini dapat dibatasi serta disimpangkan. 2) Koran Lebih dari sekadar buku, koran pernah berfungsi sebagai teman kehidupan sehari-hari dalam masyarakat dengan menyediakan liputan rutin peristiwa, baik bersejarah maupun duniawi, dan memungkinkan kamu untuk belajar tentang peristiwa terkini di luar komunitas serta negara. Sementara itu, radio, televisi, dan berita online melayani fungsi tersebut bagi kebanyakan orang saat ini. Koran adalah media massa pertama yang mengumpulkan dan menyebarkan informasi tersebut. 3) Majalah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, majalah adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. Menurut waktu penerbitannya, majalah dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, dan mingguan. Sementara itu, menurut pengkhususan isinya,


PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual 14 majalah dibedakan menjadi majalah berita, wanita, remaja, olahraga, sastra, dan ilmu pengetahuan tertentu. Pada umumnya, manusia lebih menikmati melihat dan mendengar daripada menulis serta membaca. Hal ini mengakibatkan majalah sebagai media cetak menghadapi tantangan untuk bertahan menghadapi televisi dan internet. b. Media elektronik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media elektronik adalah sarana media massa yang menggunakan alat-alat elektronik modern, seperti radio, televisi, komputer, dan handphone. Media elektronik adalah informasi atau data yang dibuat, disebarkan, dan diakses menggunakan suatu bentuk elektronik, energi elektromekanik, atau alat lain yang digunakan dalam komunikasi elektronik. Media yang termasuk dalam media elektronik meliputi televisi, radio, komputer, handphone, dan alat lain yang mengirim dan menerima informasi menggunakan elektronik (Surya, 2012). Sementara itu, Xie-Connell (2015) menyampaikan bahwa yang termasuk media elektronik adalah radio, televisi, dan internet. 1) Radio Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, radio berarti siaran (pengiriman) suara atau bunyi melalui udara. Media massa berbasis audio merujuk pada penemuan telegraf pada tahun 1840 oleh Samuel Morse. Komunikasi ini berbasis kabel dengan sistem kode ketukan listrik yang harus diterjemahkan artinya oleh penerima. Kelemahan dari telegraf adalah membutuhkan kabel dan tidak dapat mengirim suara. Radio menjadi media untuk menyampaikan hiburan, informasi, dan berita dengan jangkauan yang sangat luas. Pada sejarahnya, Indonesia yang saat itu masih bernama Hindia Belanda mendirikan radio siaran pertamanya pada tanggal 16 Juli 1925 yang bernama Bataviase Radio Vereniging atau BRV di Batavia atau Jakarta tempo dulu. Radio menjadi bagian tidak terpisahkan dari perkembangan kemerdekaan Indonesia. Kamu pasti ingat cara pahlawan nasional Soetomo membakar semangat arek-arek Surabaya melalui radio pada pertempuran 10 November1945. 2) Televisi Dari bahasa Yunani, tele yang berarti jauh dan viso yang berarti penglihatan. Dengan demikian, televisi diartikan sebagai alat komunikasi jarak jauh yang menggunakan penglihatan. Televisi berkembang sedemikian rupa dari bentuk sederhana sampai live streaming seperti sekarang. T. Poe (2011) menyampaikan bahwa manusia suka menonton dan mendengarkan sesuatu pada saat bersamaan. Setidaknya selama 140.000 tahun, manusia mendapatkan hiburan dan informasi dengan mengamati serta mendengarkan hal-hal yang terjadi di sekitar mereka. Hal ini dilakukan secara langsung karena pada masa itu, manusia belum mampu membuat replika dari informasi tersebut dalam bentuk fisik. Baru sekitar 40.000 tahun yang lalu, kamu mengetahui bahwa nenek moyang


Komunikasi Visual 15 kamu pertama kali mulai menjelajahi media visual, termasuk gambar, lukisan, dan patung. Seperti halnya radio, beberapa orang secara bersamaan mengembangkan teknologi yang kemudian dikenal sebagai televisi. Televisi paling awal harus diputar atau dipindahkan secara mekanis sebelum bersifat elektronik. Pada tahun 1884, Paul Nipkow menemukan perangkat mirip televisi mekanis yang dapat memproyeksikan gambar visual Felix the Cat yang terkenal saat itu. Pada tahun 1923, Vladimir Zworykin meningkatkan teknologi ini yang diikuti oleh John Baird dan Philo Farnsworth. Secara kolektif, orang-orang ini bertanggung jawab atas penemuan televisi yang merupakan media massa pertama yang mampu mentransmisikan sinyal audio dan visual secara instan serta tanpa kabel. Televisi menjalankan peran yang luar biasa dalam membangun peradaban manusia. Dari bentuk sederhana sampai bentuk digital seperti sekarang, manusia masih sangat bergantung pada keberadaan televisi untuk mengonstruksi budayanya. Televisi di Indonesia memulai sejarahnya saat TVRI memulai siaran perdananya pada 17 Agustus 1962. TVRI menyiarkan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia dari halaman Istana Merdeka Jakarta pada saat itu. Sebelumnya, TVRI sebenarnya merupakan program khusus yang dilaksanakan untuk menyukseskan Asian Games di Jakarta tahun 1962. Presiden Soekarno memiliki andil yang cukup besar dalam pembangunan TVRI sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia. Pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI kembali menyiarkan siaran langsung upacara pembukaan Asian Games keempat dari Stadion Gelora Bung Karno. Pada hari tersebut sampai saat ini, diperingati sebagai hari ulang tahun TVRI. Kamu dapat mengakses tautan https://qrgo.page.link/SuSFW untuk lebih mengenal stasiun televisi nasional TVRI. Diresmikannya satelit Palapa di tahun 1976 memungkinkan adanya channel berbeda untuk siaran. Hal ini membuka kesempatan televisi swasta untuk berkembang. Televisi swasta pertama adalah Rajawali Citra Televisi Indonesia yang berdiri pada 24 Agustus 1989. Selanjutnya, televisi swasta tumbuh dengan beragam gaya dan karakteristiknya. 3) Telepon seluler atau handphone Dari bentuk konvensional, telepon berkembang dari kepentingan komunikasi suara dua arah menjadi media mobile yang sangat kompleks. Saat ini, sebagai media pembawa pesan, handphone sudah mampu mengakomodir komunikasi massa dalam bentuk gambar, suara, bahkan data dalam format lain. Kanal internet dan fungsi konversi data digital memungkinkan telepon menjadi media yang serbaguna. Sambungan komunikasi dengan surat, gambar, suara, dan video sudah dikembangkan sedemikian rupa dengan cerdas. Ditambah fungsi operasionalnya yang bersifat mobile, handphone menjadi salah satu kebutuhan hidup manusia saat ini. Keberadaan media ini sudah menjadi salah satu budaya massa manusia sekarang.


PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual 16 Gambar 1.10. Media Elektronik Sumber: Amanda, t.t Sebagai bahan referensi dan membuka cakrawala belajarmu, perkembangan teknologi telepon seluler dapat kamu akses melalui tautan https://qrgo.page.link/6DfsP atau pindai QR Code berikut. 4) Internet Sebagai media elektronik, internet berawal dari tim Berners-Lee yang membuat internet berfungsi untuk massa. Pada tahun 1989, BernersLee membuat kode pemrograman komputer baru yang memperbaiki beberapa masalah yang membatasi pertumbuhan internet sebagai media massa. Sebelumnya, tidak terdapat bahasa umum yang dapat dikenali dan digunakan oleh semua komputer untuk berkomunikasi serta terhubung. Berners-Lee memecahkan masalah ini dengan pembuatan Hypertext Transfer Protocol (HTTP). Hal ini memungkinkan orang membuat koneksi elektronik atau tautan ke informasi di komputer atau server lain. Dia juga menemukan Hypertext Markup Language (HTML) yang memberi


Komunikasi Visual 17 pengguna bahasa yang sama untuk membuat dan mendesain konten online. Berners-Lee juga menemukan browser pertama yang memungkinkan orang mencari informasi dan bernavigasi di antara banyak komputer. Berners-Lee menamai jaringan barunya sebagai World Wide Web (WWW). Jaringan baru ini dibagi ke domain publik sehingga berbagai orang dapat menggunakan dan menyesuaikannya secara gratis. c. Media digital Konsep digital tidak akan dapat lepas dari sejarah angka nol (0) dan kombinasinya dengan angka satu (1) dalam bilangan biner. Pada angka nol, operasinya pertama kali ditentukan oleh astronom dan ahli matematika Hindu Brahmagupta pada tahun 628. Lalu, konsep nol digunakan di Cina dan Timur Tengah. Pada tahun 773, nol mencapai Baghdad dan menjadi bagian dari sistem angka Arab yang didasarkan pada sistem India. Seorang ahli matematika Persia Mohammad ibn Musa al-Khwarizmi menyarankan bahwa sebuah lingkaran kecil harus digunakan dalam perhitungan jika tidak terdapat angka yang muncul di tempat puluhan. Orang Arab menyebut lingkaran ini sebagai sifr atau kosong. Nol sangat penting bagi Al-Khwarizmi yang menggunakannya untuk menemukan aljabar pada abad kesembilan. Al-Khwarizmi juga mengembangkan metode cepat untuk mengalikan dan membagi angka yang dikenal sebagai algoritma. Gambar 1.11 Mohammad ibn Musa al-Khwarizmi Sumber: Wikidata, 2022 Perkembangan kode digital adalah inovasi pertama yang membuka jalan bagi internet dan semua media digital. Inovasi ini terjadi pada 1940-an yang mengarah pada pengembangan komputer pertama. Kedua, pada tahun 1971, mikroprosesor yang mampu membaca dan menyimpan sinyal elektronik membantu dalam membangun komputer. Terakhir, pengembangan kabel serat optik pada pertengahan 1980-an memungkinkan transmisi informasi dalam jumlah besar. Kabel ini mulai menggantikan kabel tembaga yang digunakan oleh perusahaan telepon, televisi, kabel, dan satelit. Karena kemajuan ini, informasi sekarang bergerak di sekitar kamu dalam bentuk pulsa cahaya yang mewakili digit (kode digital), bukan pulsa listrik lama (Campbell, 2007). Era


PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual 18 Internet dan media digital dimulai pada tahun 1990 dan berlanjut sampai hari ini. Media digital semuanya dibangun dengan cara yang sama yaitu kode biner digital yang terdiri atas angka satu dan nol. Gambar 1.12 Ilustrasi Media Digital Sumber: Bandicam Company, 2022 Dapat disimpulkan secara sederhana bahwa media digital adalah media yang dikodekan dalam bahasa yang dapat dibaca oleh mesin. Kode ini umumnya berbasis biner (0 dan 1). Media digital dirancang untuk membaca kode numerik tersebut. Sistem kode bersama ini berarti bahwa berbagai mesin yang dapat mendekode (membaca) kode biner dapat memahami, menyimpan, dan memutar ulang informasi tersebut. Bentuk media digital sangat beragam dengan bermacam-macam jenis dan fungsinya. Media digital membaca, menulis, dan menyimpan data (teks, gambar, suara, serta video) menggunakan kode numerik. Saat kamu mendengarkan musik di handphone atau membaca file tugas dari guru di e-mail, kamu sudah mengakses media digital. Contoh lain adalah saat kamu berinteraksi dengan temanmu melalui media sosial atau sedang mengadakan video conference dengan gurumu. Saat itu, kamu juga sedang berinterkasi dengan media digital. D. Memahami Industri Desain Komunikasi Visual dan Kekayaan Intelektual Perhatikan pemaparan materi berikut agar kamu dapat memahami industri desain komunikasi visual dan kekayaan intelektual. 1. Industri Desain Komunikasi Visual Kreativitas merupakan salah satu nilai jual tinggi di era modern sekarang ini. Dari pemerintahan sampai perusahaan swasta, pasti membutuhkan sentuhan kreatif dalam melancarkan proses penyampaian pesan kepada masyarakat luas. Dalam hal ini, bidang DKV memiliki peran penting dalam merealisasikannya.


Komunikasi Visual 19 Peralihan tren ke ranah digital ini menjadi pangsa pasar yang besar bagi subsektor desain komunikasi visual untuk terus berkarya. Hal ini mengingat di dunia digital, visual menjadi kunci penting dalam mengenalkan sebuah produk. Sentuhan visual warna, garis, bidang, bentuk, tipografi, ilustrasi, fotografi, bagan, infografis, dan layout menjadi sarana komunikasi yang dapat menarik konsumen. Melalui komunikasi visual yang tepat, pesan dari produk atau brand lebih mudah diingat masyarakat. Hal ini juga pastinya menghemat waktu dan tenaga. DKV memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif di Indonesia. Bahkan, subsektor ini turut serta mengembangkan subsektor ekonomi kreatif lainnya, seperti kuliner, fashion, kriya, TV dan radio, penerbitan, arsitektur, desain produk, musik, sampai periklanan. Desain komunikasi visual juga memiliki peranan besar dalam membantu mempromosikan program-program pemerintah. Contohnya, selama pandemi COVID-19, komunikasi visual banyak dijadikan media untuk menyampaikan informasi terkait protokol kesehatan pada masyarakat. Saat ini, DKV membawahi desain periklanan, desain identitas usaha, desain multimedia, desain marka lingkungan, desain grafis industri, desain grafis media, cerita bergambar, fotografi, videografi, ilustrasi, animasi, dan media kreatif. Sebagian besar desainer komunikasi visual bekerja berdasarkan kebutuhan yang diarahkan oleh klien sehingga ia tidak dapat semaunya sendiri saat menentukan ukuran, media, warna, teknik dan material. Produk DKV dapat dijumpai di berbagai tempat dalam keseharian kita, seperti iklan (media massa cetak atau elektronik), internet, poster, signboard, katalog, brosur, kartu nama, kemasan, baliho, sampai animasi. Berikut uraian mengenai beberapa ruang lingkup DKV. a. Desain periklanan (advertising) Perancangan untuk menghasilkan ide-ide segar, unik dan tepat agar komunikasi pemasaran efektif. Agar sesuai dan efektif, ide kreatif harus relevan dengan audiens target. b. Desain identitas usaha (corporate identity) Corporate identity merupakan suatu bentuk visual dari image dan identitas suatu perusahaan. Hal tersebut terkait dengan simbol yang mencerminkan image yang hendak disampaikan perusahaan kepada khalayaknya. c. Desain marka lingkungan (environment graphics) Desain lingkungan melibatkan perancangan lingkungan dengan cara yang dapat melibatkan orang-orang dengan ruang tersebut. Desain lingkungan menggabungkan desain grafis, arsitektur, desain interior, desain lanskap, dan desain industri untuk menciptakan sesuatu yang lebih dari sekadar pengaturan lokasi. Desain lingkungan memiliki kemampuan untuk membuat ruang lebih informatif, lebih mudah dinavigasi, dan lebih berkesan bagi pengunjungnya. d. Desain grafis industri Desain industri adalah proses desain yang diterapkan pada produk fisik yang akan diproduksi oleh produksi massal. Hal ini adalah tindakan kreatif untuk menentukan dan mendefinisikan bentuk serta fitur produk yang terjadi sebelum pembuatan atau produksi produk.


PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual 20 e. Desain grafis cetak Desain grafis cetak berkaitan dengan rancangan untuk buku, surat kabar, majalah, dan media cetak. Hal ini umumnya dilakukan di pekerjaan penerbitan ataupun redaksional. f. Cerita bergambar (komik) Komik adalah media artistik yang menggabungkan kata-kata dan gambar. Komik sering kali memiliki kemampuan untuk memberikan narasi lebih ringan dan mudah diikuti ketimbang media cetak lain. g. Fotografi Forografi sudah menjadi industri besar. Kemampuannya menyampaikan pesan melalui gambar menjadi salah satu kekuatan fotografi. h. Videografi Videografi menyediakan akses informasi, baik secara auditory maupun secara visual, secara bersamaan. i. Ilustrasi Ilustrasi adalah metode berkomunikasi dengan gambar (komunikasi visual), baik dalam bentuk cerita, pesan, maupun perasaan. Menggunakan seni dan kata-kata bersama-sama membantu menjelaskan atau memperjelas ide-ide yang sulit atau rumit. j. Animasi Animasi sangat membantu dalam membuat pesan yang jelas dan konsisten. Sebagai bentuk komunikasi visual yang menarik, animasi mampu menarik perhatian audiens dengan mudah. Animasi mampu menyederhanakan ide-ide kompleks dan menceritakan sebuah kisah yang akan memikat serta melibatkan audiens. k. Media Interaktif Media interaktif memungkinkan pengguna untuk mengontrol, menggabungkan, dan memanipulasi berbagai jenis media, seperti teks, suara, video, grafik komputer, dan animasi. Prospek potensial subsektor desain komunikasi visual berbanding lurus dengan sumbangsihnya terhadap PDB nasional. Sebelum pandemi COVID-19 melanda, subsektor desain komunikasi visual menyumbang 579,3 miliar pada 2016. Sementara itu, saat COVID-19 melanda, menurut data Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia 2020-2021, tercatat subsektor desain komunikasi visual menyumbang angka yang besar yakni 0,82 triliun. DKV juga menjadi salah satu subsektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang efektif dalam menyerap pekerja. Masih dari data yang sama, subsektor DKV memperkerjakan 29.651 pekerja selama 2020. Melihat prospeknya yang bagus, pascapandemi diprediksi akan terdapat 30.914 orang pekerja di subsektor DKV. 2. Kekayaan Intelektual Kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP) mengacu pada kreasi pikiran, seperti penemuan, karya sastra dan seni, desain, simbol, serta nama dan gambar yang digunakan dalam perdagangan. IP dilindungi undang-undang oleh, misalnya paten, hak cipta, dan merek dagang, yang memungkinkan orang memperoleh pengakuan atau keuntungan finansial dari yang mereka ciptakan. Dengan mencapai keseimbangan yang tepat antara kepentingan inovator dan kepentingan publik


Komunikasi Visual 21 yang lebih luas, sistem IP bertujuan mendorong lingkungan tempat kreativitas dan inovasi dapat berkembang. Gambar 1.13 Ilustrasi Kekayaan Intelektual Sumber: War IP Law PLLC, t.t Jenis-jenis kekayaan intelektual seperti yang telah disampaikan melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual diuraikan sebagai berikut. a. Merek Merek adalah tanda yang dapat ditampilkan secara grafis berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari dua atau lebih unsur tersebut. Tanda tersebut untuk membedakan barang atau jasa yang diproduksi oleh orang atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa. b. Paten Paten adalah hak eksklusif inventor atas penemuan di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan penemuannya. c. Desain industri Desain industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, komposisi garis, warna, maupun garis dan warna, atau gabungannya yang berbentuk tiga dimensi atau dua dimensi. Desain ini memberikan kesan estetis dan dapat diwujudkan dalam pola tiga dimensi atau dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas industri, maupun kerajinan tangan. d. Hak cipta Hak cipta merupakan salah satu bagian dari kekayaan intelektual yang memiliki ruang lingkup objek dilindungi paling luas. Hal ini karena mencakup ilmu pengetahuan serta seni dan sastra (art and literary) yang di dalamnya mencakup pula program komputer. Perkembangan ekonomi kreatif yang menjadi salah satu andalan Indonesia dan berbagai negara serta berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi secara pesat mengharuskan adanya pembaruan Undang-Undang Hak Cipta. Hal ini mengingat hak cipta menjadi basis terpenting dari ekonomi kreatif nasional. Dengan Undang-Undang Hak Cipta yang memenuhi unsur pelindungan dan pengembangan ekonomi kreatif ini,


PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual 22 diharapkan kontribusi sektor hak cipta dan hak terkait bagi perekonomian negara dapat lebih optimal. e. Indikasi geografis Indikasi geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang atau produk yang karena faktor lingkungan geografis, termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut, memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang atau produk yang dihasilkan. Tanda yang digunakan sebagai indikasi geografis dapat berupa etiket atau label yang dilekatkan pada barang yang dihasilkan. Tanda tersebut dapat berupa nama tempat, daerah, wilayah, kata, gambar, huruf, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut. f. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST) Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST) adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen. Sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif dan sebagian atau semua interkoneksi dalam suatu sirkuit terpadu serta peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk persiapan pembuatan sirkuit terpadu. g. Rahasia dagang Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum di bidang teknologi atau bisnis, memiliki nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang. h. Kekayaan intelektual komunal Ekspresi budaya tradisional adalah segala bentuk ekspresi karya cipta, baik berupa benda, tidak benda, maupun kombinasi keduanya, yang menunjukan keberadaan suatu budaya tradisional yang dipegang secara komunal dan lintas generasi. 3. Technopreneur Technopreneur sangat dibutuhkan di era globalisasi saat ini. Proses globalisasi yang sedang terjadi saat ini menuntut perubahan perekonomian Indonesia dari resourced based (berdasarkan sumber daya alam) ke knowledge based (berdasarkan pengetahuan). Resource based yang mengandalkan kekayaan dan keragaman sumber daya alam umumnya menghasilkan komoditi dasar dengan nilai tambah yang kecil. Salah satu kunci penciptaan knowledge based economy adalah adanya technology entrepreneur atau disingkat menjadi technopreneur yang merintis bisnis baru dengan mengandalkan inovasi. Menurut Drucker (1996), entrepreneurship didefinisikan sebagai aktivitas yang secara konsisten dilakukan untuk mengonversi ide yang bagus menjadi kegiatan usaha yang menguntungkan. Menurut Suparno (2008), entrepreneurship adalah proses mengorganisasikan dan mengelola risiko untuk sebuah bisnis baru. Kata technopreneurship merupakan gabungan dari kata technology dan entrepreneurship. Kata ini dapat disimpulkan sebagai proses pembentukan dan kolaborasi antara bidang usaha serta penerapan teknologi sebagai instrumen pendukung atau sebagai dasar dari usaha itu sendiri, baik dalam proses, sistem, pihak yang terlibat, maupun produk yang dihasilkan. Secara umum, kata teknologi digunakan untuk merujuk pada penerapan praktis ilmu pengetahuan ke dunia industri atau sebagai kerangka pengetahuan


Komunikasi Visual 23 yang digunakan untuk menciptakan alat-alat serta mengembangkan keahlian dan mengekstraksi materi guna memecahkan persoalan yang ada. Sementara itu, kata entrepreneurship berasal dari kata entrepreneur yang merujuk pada seseorang atau agen yang menciptakan bisnis/usaha dengan keberanian menanggung risiko dan ketidakpastian untuk mencapai keuntungan serta pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang ada. Adapun technopreneur merupakan orang yang menjalankan technopreneurship atau sesorang yang menjalankan usaha yang memiliki semangat entrepreneur dengan memasarkan dan memanfaatkan teknologi sebagai nilai jualnya (Zimmerer, dkk, 2008). Gambar 1.14 Ferry Unardi sebagai Pendiri Traveloka Sumber: Apriyono, 2016 Terdapat perbedaan antara entrepreneurship biasa dan technopreneurship (technology entrepreneurship). Technology entrepreneurship harus sukses pada dua tugas utama antar lain menjamin bahwa teknologi berfungsi sesuai kebutuhan target pelanggan dan teknologi tersebut dapat dijual dengan mendapatkan keuntungan. Entrepreneurship biasa umumnya hanya berhubungan dengan bagian yang kedua yakni menjual dengan mendapatkan profit. Seorang entrepreneur melakukan beberapa hal yang meliputi mengidentifikasi dan mengevaluasi peluang pasar, menemukan solusi untuk mengisi peluang pasar tersebut, memperoleh sumber daya yang diperlukan (uang, orang, dan peralatan) untuk menjalankan bisnis, mengelola sumber daya dari tahap awal (startup) ke fase bertahan (survival) dan fase pengembangan (ekspansi), serta mengelola risiko-risiko yang berhubungan dengan bisnisnya. Terdapat banyak contoh perusahaan berbasis teknologi yang sukses di Indonesia yang diuraikan sebagai berikut. a. Tokopedia Perusahaan yang didirikan oleh William Tanuwijaya pada tahun 2009 merupakan salah startup tech yang termasuk ke dalam Unicorn di Asia Tenggara. Saat ini, Tokopedia juga menjadi marketplace nomor 1 di Indonesia. b. Gojek Perusahaan berbasis teknologi besutan Nadiem Makarim ini sudah mencapai nilai valuasi triliunan meskipun mereka tidak memiliki armada sendiri. Gojek bergerak di bidang transportasi online dan pembayaran online.


PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual 24 c. Bukalapak Sama seperti Tokopedia, Bukalapak merupakan salah satu marketplace terbesar yang sukses di Indonesia. Achmad Zaky adalah orang di balik berdirinya perusahaan sukses ini. d. Ruangguru Beberapa tahun ke belakang, khususnya di tahun 2019, Ruangguru sedang gencar-gencarnya promosi besar-besaran di TV. Perusahaan teknologi yang bergerak di bidang pendidikan ini merupakan perusahaan edutech tersukses dan terbesar di Indonesia pada tahun 2020. e. Traveloka Traveloka menyediakan fasilitas untuk memesan hotel dan tiket yang sangat memudahkan pengguna. Tugas Mandiri DKV merupakan disiplin ilmu terapan berkaitan dengan komunikasi. Menurut fungsi komunikasi, berikan contoh konkret kejadian sehari-hari yang mencerminkan masingmasing dari fungsi komunikasi tersebut. Tugas Kelompok Kamu telah belajar mengenai perkembangan desain komunikasi visual sampai kekayaan intelektual. Buatlah kelompok kecil yang terdiri atas empat siswa, lalu diskusikan hal-hal berikut. 1. Buatlah ringkasan mengenai perkembangan media dalam bentuk narasi audio singkat berdurasi 5 menit. Kamu dapat merekam audio menggunakan handphone kamu. 2. Dalam bentuk visual, buatlah infografis yang menerangkan mengenai sejarah perkembangan media, mulai dari massa prasejarah sampai internet. Kamu dapat memanfaatkan penggunaan software pengolah grafis untuk membuat infografis ini. Refleksi Berilah tanda centang (√) sesuai dengan tingkat pemahaman pada masing-masing indikator pencapaian kompetensi. No. Indikator Pencapaian Kompetensi Tingkat Pemahaman 25% 50% 75% 100% 1 Memahami dasar komunikasi visual dengan seksama. 2 Mengidentifikasi sejarah desain komunikasi visual dengan rasa ingin tahu. 3 Mengidentifikasi desain komunikasi visual dan kekayaan intelektual dengan mandiri. 4 Menganalisis perkembangan teknologi visual dengan teliti.


Komunikasi Visual 25 A. Soal Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat. Uji Kompetensi 1. Manusia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan interaksi dengan manusia lain. Hal ini membuktikan manusia sebagai …. A. makhluk individu B. makhluk komunal C. makhluk sosial D. makhluk interaksional E. makhluk budaya 2. Salah satu bahasa gambar yang digunakan untuk komunikasi di Mesir sekitar 4000 tahun SM adalah …. A. pictogram B. hologram C. relief D. hieroglif E. logogram 3. Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang maupun lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Pengertian tersebut adalah definisi komunikasi menurut … A. Kamus Besar Bahasa Indonesia B. Phil Astrid Susanto C. kamus Oxford D. John Fiske E. Bernard Berelson 4. Dalam komunikasi, terdapat komponen pengirim pesan dan penerima pesan yang disebut …. A. komunikasi dan komika B. komunikator dan komika C. komika dan komunikan D. komunikator dan komunikan E. komunikasi dan komunikan 5. Saat kamu melambaikan tangan tanda berpisah, kamu melakukan jenis komunikasi … A. nonverbal B. verbal C. perlambang D. tanda E. kinesik


PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual 26 6. Komunikasi dapat digunakan sebagai landasan untuk pengambilan keputusan. Hal ini merupakan bagian dari …. A. manfaat komunikasi B. tujuan komunikasi C. pilihan komunikasi D. efek komunikasi E. fungsi komunikasi 7. Tulisan Hanzi dari China dan Kanji dari Jepang merujuk pada gambar yang memiliki arti dan digunakan sebagai alat komunikasi. Tulisan tersebut disebut …. A. pictogram B. hologram C. relief D. hieroglif E. logogram 8. Percetakan merupakan salah satu periode media. Hal ini ditandai dengan ditemukannya mesin cetak pada tahun 1450 oleh …. A. Alexander Graham Bell B. Samuel Morse C. Guglielmo Marconi D. Johannes Gutenberg E. Isaac Newton 9. Manusia sudah mulai menghilangkan kebutuhan interaksi fisik secara langsung untuk berkomunikasi saat ditemukan telegraf oleh …. A. Alexander Graham Bell B. Samuel Morse C. Guglielmo Marconi D. Johannes Gutenberg E. Isaac Newton 10. Salah satu media cetak berupa terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca, dan menurut waktu penerbitannya dibedakan menjadi majalah bulanan, tengah bulanan, dan mingguan adalah …. A. koran B. majalah C. komik D. buku E. e-book 11. Salah satu ruang lingkup DKV berupa bentuk visual dari image dan identitas suatu perusahaan yang berkaitan dengan simbol yang mencerminkan image yang hendak disampaikan perusahaan kepada khalayaknya adalah …. A. company identity B. corporate identity C. organization identity D. brand identity E. advertisement identity


Komunikasi Visual 27 12. Dalam perkembangannya, media yang dikodekan dalam bahasa yang dapat dibaca oleh mesin yang umumnya berbasis biner (0 dan 1) adalah …. A. media cetak B. media kode C. media digital D. media massa E. media file 13. Media yang dikodekan dalam sistem kode 0 dan 1 menggunakan sistem bilangan …. A. heksa B. peta C. tersier D. biner E. beta 14. Untuk tujuan industri, DKV sangat bergantung pada kemampuannya menjadi sarana komunikasi rupa produk yang dapat menarik perhatian. Tujuan dari usaha menarik perhatian tersebut diarahkan pada …. A. produsen B. industri C. desain D. konsumen E. pasar 15. Berbeda dengan karya seni, produk DKV tidak boleh bersifat subjektif karena berhubungan dengan kemauan dari klien. Oleh karena itu, produk DKV harus bersifat …. A. objektif B. eksklusif C. inklusif D. pasif E. dinamis


PT Lini Suara Nusantara Dasar-Dasar Desain Komunikasi Visual 28 B. Soal Esai Uraian Jawablah dengan tepat dan benar. 1. Jelaskan hal yang mendasari manusia untuk berkomunikasi. 2. Jelaskan hal penting yang mendasari sejarah dari desain komunikasi visual. 3. Cermati kejadian di sekitar kamu. Terdapat kejadian saat hal pribadi menjadi konsumsi publik melalui internet dengan media sosialnya. Jelaskan menurut pendapat kamu cara yang paling efektif untuk dapat menyaring informasi yang positif dan negatif dari media sosial. 4. Jelaskan fungsi sosial dari media beserta contoh kejadian yang mencerminkan fungsi tersebut. 5. Jika terkait dengan technopreneurship, jelaskan menurut kamu bidang pekerjaan atau potensi yang dapat dikembangkan untuk bidang DKV.


Click to View FlipBook Version