The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Proses Produksi Desain (Desain Komunikasi Visual)

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Heri Purnomo HaPhe, 2024-01-16 09:22:19

Proses Produksi Desain (Desain Komunikasi Visual)

Proses Produksi Desain (Desain Komunikasi Visual)

PT Lini Suara Nusantara Proses Produksi Desain (Desain Komunikasi Visual) 36 saran yang konstruktif. Pendapat dari sudut pandang yang berbeda dapat membantu dalam melihat aspek-aspek yang mungkin terlewatkan sebelumnya. g) Revisi dan penyempurnaan Berdasarkan koreksi dan masukan yang diterima, lakukan revisi dan penyempurnaan pada storyboard motion graphic. Perbaiki elemenelemen yang perlu diperbaiki, buat perubahan yang diperlukan, dan pastikan storyboard mencerminkan visi serta tujuan yang diinginkan. 7) Presentasi  Buat presentasi storyboard yang jelas dan mudah dipahami oleh animator, pembuat konten, dan klien. Presentasi storyboard dapat berupa animatic yaitu versi storyboard yang diberi efek transisi dan suara untuk memberikan gambaran lebih nyata dari motion graphic yang akan dibuat. 9. Web dan App Design Web dan app design adalah dua bidang desain yang berkaitan dengan pengembangan tampilan visual serta antarmuka pengguna untuk situs web dan aplikasi mobile. Desain web berfokus pada pengembangan tampilan dan struktur visual dari halaman web, sedangkan desain aplikasi berfokus pada pengembangan tampilan dan interaksi pengguna dalam aplikasi mobile. Desain web mencakup elemen-elemen, seperti layout halaman, tipografi, pemilihan warna, dan grafik yang membentuk pengalaman pengguna dalam mengakses situs web. Tujuan desain web adalah menciptakan tampilan yang menarik, konsisten, dan intuitif sehingga memudahkan pengguna dalam menavigasi dan berinteraksi dengan situs web. Gambar 1.17 Desain Aplikasi Sumber: Dribbble, t.t


Praproduksi 37 Di sisi lain, desain aplikasi berfokus pada pengembangan tampilan dan interaksi pengguna dalam konteks aplikasi mobile. Hal ini mencakup elemen-elemen, seperti navigasi, ikon, tata letak halaman, elemen input, dan animasi. Desain aplikasi bertujuan menciptakan antarmuka pengguna yang menarik, intuitif, dan responsif sehingga pengguna dapat dengan mudah memahami serta menggunakan aplikasi tersebut. Pada umumnya, baik desain web maupun desain aplikasi melibatkan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan pengguna, tujuan bisnis, serta konsep desain yang diinginkan. Desainer web dan aplikasi harus mempertimbangkan aspek-aspek, seperti keterbacaan, kejelasan, konsistensi, aksesibilitas, responsivitas, dan pengalaman pengguna secara keseluruhan. Kedua bidang desain ini juga berkaitan erat dengan pengembangan User Experience (UX) dan User Interface (UI). UX berfokus pada pengalaman pengguna secara keseluruhan, termasuk cara pengguna berinteraksi dengan situs web atau aplikasi. Sementara itu, UI berfokus pada tampilan visual dan elemen-elemen interaktif yang digunakan oleh pengguna. Dalam era digital yang semakin berkembang, desain web dan aplikasi memainkan peran penting dalam menciptakan pengalaman pengguna yang baik dan memenuhi kebutuhan pengguna modern. Berikut beberapa langkah praproduksi yang umumnya dilakukan dalam pembuatan desain web dan aplikasi. a. Pemahaman tujuan dan kebutuhan Pahami dengan baik tujuan bisnis atau tujuan proyek yang ingin dicapai dengan desain web atau aplikasi. Identifikasi kebutuhan pengguna, target audiens, dan konteks penggunaan yang akan memengaruhi desain. b. Penelitian dan analisis Lakukan penelitian tentang industri, pesaing, tren desain terkini, dan preferensi pengguna. Analisis situs web atau aplikasi serupa yang tersedia untuk memahami hal yang berhasil dan hal yang tidak berhasil dalam desain. c. Perencanaan konten dan struktur Tentukan konten yang akan disajikan dalam desain web atau aplikasi, lalu susun struktur halaman atau tata letak yang logis. Buat daftar fitur dan fungsionalitas yang diperlukan, lalu atur hierarki informasi dengan jelas. d. Sketsa dan wireframe Mulai dengan membuat sketsa atau wireframe untuk menggambarkan tata letak umum, penempatan elemen, dan navigasi dalam desain. Hal ini adalah langkah awal dalam memvisualisasikan struktur dan tata letak desain secara kasar. e. Desain visual Setelah wireframe disetujui, lanjutkan dengan merancang tampilan visual menggunakan elemen-elemen, seperti warna, tipografi, ikon, dan grafik. Pastikan desain visual mencerminkan identitas merek atau tujuan proyek yang telah ditetapkan. f. Prototipe interaktif Buat prototipe interaktif yang memungkinkan penggunaan navigasi dan interaksi dasar dalam desain web atau aplikasi. Hal ini membantu untuk menguji dan mendapatkan umpan balik awal tentang fungsionalitas dan pengalaman pengguna. Pilih alat desain prototipe yang sesuai kebutuhan. Beberapa alat populer ini, seperti Adobe XD, Figma, Sketch, InVision, atau Proto.io. Pelajari


PT Lini Suara Nusantara Proses Produksi Desain (Desain Komunikasi Visual) 38 fitur dan kemampuan alat tersebut agar dapat menggunakan alat tersebut dengan efektif dalam membuat prototipe interaktif. g. Uji pengguna Lakukan pengujian pengguna menggunakan prototipe atau desain yang telah dikembangkan. Amati cara pengguna berinteraksi dengan desain, identifikasi masalah atau hambatan, dan ambil umpan balik untuk meningkatkan desain. h. Refining dan revisi Berdasarkan umpan balik pengguna dan hasil pengujian, lakukan perbaikan dan revisi pada desain. Perhatikan masalah keterbacaan, konsistensi, responsivitas, dan kegunaan umum dalam desain web atau aplikasi. i. Konsolidasi dan dokumentasi Setelah desain akhir selesai, konsolidasikan semua elemen desain, gambar, warna, dan tipografi dalam panduan desain. Buat dokumentasi yang lengkap tentang desain web atau aplikasi, termasuk instruksi pengembangan untuk tim pengembang. j. Kolaborasi dengan tim pengembang Bekerja sama dengan tim pengembang dalam mengimplementasikan desain ke dalam kode. Pastikan bahwa tampilan dan fungsionalitas desain sesuai yang diharapkan. 10. UI-UX Design User Interface (UI) design dan User Experience (UX) design adalah dua aspek penting dalam pembuatan desain digital seperti aplikasi mobile dan situs web. UI design berkaitan dengan tampilan visual dan interaksi antarmuka pengguna. Hal ini mencakup elemen-elemen, seperti tata letak, warna, tipografi, dan ikon. Tujuan UI design adalah menciptakan tampilan yang menarik, intuitif, dan mudah digunakan bagi pengguna. Desain antarmuka yang baik membantu pengguna untuk berinteraksi dengan aplikasi atau situs web secara efektif dan menyenangkan. UX design berkaitan dengan pengalaman pengguna secara keseluruhan saat menggunakan produk digital. Gambar 1.18 UI-UX Sumber: Binaracademy, t.t Hal tersebut mencakup segala aspek dari awal sampai akhir interaksi pengguna dengan produk. Tujuan utama UX design adalah menciptakan pengalaman pengguna yang positif, memuaskan, dan efisien. UX design mempertimbangkan aspek, seperti kemudahan penggunaan, kejelasan informasi, responsivitas,


Praproduksi 39 kecepatan, keterbacaan, dan interaksi yang mengalir dengan baik. Dalam istilah yang lebih sederhana, UI design adalah cara sesuatu terlihat, sedangkan UX design adalah cara sesuatu terasa. UI design mencakup desain visual yang menarik dan menarik hati, sedangkan UX design berfokus pada kepuasan dan kemudahan penggunaan saat berinteraksi dengan produk digital. Penting untuk menggabungkan UI design dan UX design dalam proses pembuatan desain digital. Keduanya berperan penting dalam menciptakan pengalaman pengguna yang baik, memenuhi kebutuhan pengguna, dan mencapai tujuan bisnis yang diinginkan. Berikut langkah-langkah praproduksi yang umumnya dilakukan dalam pembuatan desain UI dan UX. a. Penelitian pengguna Lakukan riset tentang pengguna target, termasuk preferensi, kebutuhan, dan perilaku pengguna. Identifikasi masalah yang dihadapi pengguna saat menggunakan produk serupa dan cari tahu mengenai hal yang diharapkan dari desain baru. b. Analisis persaingan Pelajari desain produk serupa yang terdapat di pasar. Identifikasi kelebihan dan kekurangan, lalu cari cara untuk membedakan desain agar lebih menarik bagi pengguna. c. Pengumpulan persyaratan Identifikasi persyaratan dan tujuan desain yang ingin dicapai. Jelaskan fitur dan fungsionalitas yang diperlukan serta perhatikan batasan teknis yang tersedia. d. Pengembangan penggunaan kasus Buat skenario penggunaan kasus yang berbeda untuk memahami cara pengguna akan berinteraksi dengan produk. Identifikasi langkah-langkah yang harus diambil oleh pengguna untuk mencapai tujuan. e. Sketsa dan wireframe Buat sketsa kasar atau wireframe untuk menggambarkan tata letak, struktur informasi, dan navigasi produk. Hal ini membantu mengatur elemen desain secara kasar sebelum melibatkan aspek visual yang lebih rinci. f. Prototipe Buat prototipe interaktif untuk memberikan gambaran nyata tentang cara produk akan berfungsi. Hal ini memungkinkan pengujian pengguna awal dan memperbaiki masalah UX yang mungkin muncul sebelum melanjutkan ke tahap desain lebih rinci. g. Desain visual Setelah wireframe dan prototipe dikonfirmasi, buat desain visual dengan memperhatikan elemen-elemen, seperti tipografi, warna, ikon, dan grafik agar tampilan visual lebih menarik. Pastikan desain visual mendukung tujuan UX dan menciptakan keselarasan dengan merek atau identitas visual yang tersedia. Berikut beberapa prinsip desain visual yang umum digunakan dalam UI/UX design. 1) Konsistensi Konsistensi dalam prinsip visual desain sangat penting untuk menciptakan pengalaman yang baik dan mengomunikasikan pesan secara efektif. Pastikan bahwa elemen desain, seperti warna, jenis huruf, ikon, dan tata letak konsisten di seluruh aplikasi atau situs web. Hal ini


PT Lini Suara Nusantara Proses Produksi Desain (Desain Komunikasi Visual) 40 membantu pengguna memahami dan berinteraksi dengan antarmuka dengan lebih mudah. Gambar 1.19 Konsistensi dalam Desain Sumber: Nikolov, 2017 2) Hirarki visual Gunakan prinsip desain, seperti ukuran, kontras, dan penempatan untuk mengatur elemen-elemen antarmuka sehingga informasi yang paling penting dan relevan menonjol. Hal ini membantu pengguna memahami alur informasi dengan jelas dan lebih efektif. Gambar 1.20 Visual Hirarki pada UI-UX Sumber: Widiastuti, 2021 3) Warna Pilih palet warna yang sesuai merek atau tujuan aplikasi serta mempertimbangkan kontras untuk memastikan keterbacaan yang baik. Warna juga dapat dimanfaatkan untuk membedakan elemen interaktif, menyoroti informasi penting, atau menciptakan suasana tertentu.


Praproduksi 41 Gambar 1.21 Palet Warna UI-UX Sumber: Aldo, 2022 4) Tipografi Pilih jenis huruf yang sesuai konteks aplikasi serta memperhatikan keterbacaan dan pemahaman. Jenis huruf yang dipilih harus mudah dibaca di berbagai ukuran dan perangkat. Gambar 1.22 Tipografi Sumber: Jagodesain, 2019 5) Ruang negatif Gunakan ruang kosong di sekitar elemen-elemen desain untuk menciptakan keseimbangan visual dan meningkatkan keterbacaan. Selain itu, dapat untuk membantu pengguna dalam memfokuskan perhatian pada elemen-elemen penting.


PT Lini Suara Nusantara Proses Produksi Desain (Desain Komunikasi Visual) 42 Gambar 1.23 Ruang Negatif Sumber: Jagodesain, 2019 6) Grafis dan ikon Gunakan grafis dan ikon yang tepat untuk memperjelas makna dan fungsi elemen antarmuka. Pastikan grafis dan ikon tersebut mudah dikenali dan konsisten dengan merek atau gaya desain yang diinginkan. 7) Responsif Pastikan desain visual tetap berfungsi dengan baik di berbagai perangkat dan ukuran layar. Responsif dalam desain visual adalah penting agar pengguna dapat mengakses dan menggunakan aplikasi dengan nyaman dari perangkat apapun. 8) Aksesibilitas Memperhatikan aksesibilitas dalam desain visual. Misalnya, memberikan kontras yang cukup antara teks dan latar belakang, ukuran teks yang mudah dibaca, serta perhatian terhadap pengguna dengan gangguan penglihatan atau kebutuhan aksesibilitas lainnya. h. Pengujian pengguna Lakukan pengujian pengguna untuk menguji fungsionalitas, kegunaan, dan keterbacaan desain. Perhatikan umpan balik dari pengguna dan perbaiki desain berdasarkan temuan pengujian. i. Iterasi dan perbaikan Lakukan iterasi desain berdasarkan umpan balik dari pengujian pengguna. Perbaiki masalah dan tingkatkan UX berdasarkan temuan yang diidentifikasi selama pengujian. j. Dokumentasi Dokumentasikan semua elemen desain, guideline, dan keputusan yang diambil dalam suatu dokumen panduan. Hal ini membantu memastikan konsistensi desain dan memudahkan kolaborasi dengan tim pengembang. 11. Concept Art Concept art adalah sebuah gambar atau ilustrasi yang dibuat untuk menggambarkan konsep dan ide-ide visual dari suatu karya seni atau proyek kreatif, seperti film, game, buku, atau animasi. Tujuan utama dari concept art adalah mengomunikasikan ide-ide kreatif kepada tim produksi atau klien agar dapat memahami dan memvisualisasikan cara karya tersebut akan terlihat. Dalam concept art, seorang desainer umumnya menggunakan teknik menggambar atau melukis untuk menciptakan gambar-


Praproduksi 43 gambar yang mendalam dan detail. Gambar-gambar tersebut dapat mencakup karakter, lokasi, objek, dan kendaraan yang akan muncul dalam karya akhir. Konsep seni ini juga dapat melibatkan penggunaan warna, pencahayaan, serta efek visual untuk menciptakan suasana dan mood yang diinginkan. Concept art berperan penting dalam tahap praproduksi karena memberikan panduan visual kepada tim kreatif lainnya, seperti sutradara, desainer, atau pengembang. Tim kreatif menggunakan concept art sebagai referensi dan pedoman dalam membuat desain, membuat set, mengembangkan karakter, atau menghasilkan efek visual yang sesuai konsep. Gambar 1.24 Ilustrasi Concept Art Sumber: Oliver, 2021 Dalam konteks game, concept art juga dimanfaatkan untuk menggambarkan latar belakang, karakter, dan objek dalam permainan. Hal tersebut membantu pengembang dalam memvisualisasikan dunia game dan membantu pemain merasakan atmosfer serta pengalaman yang diinginkan oleh pengembang. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa concept art adalah gambar atau ilustrasi yang dimanfaatkan untuk menggambarkan ide-ide visual dari suatu karya seni atau proyek kreatif. Proses ini memainkan peran penting dalam praproduksi karena membantu tim kreatif dalam memahami serta memvisualisasikan konsep yang akan diwujudkan dalam karya akhir. Dalam pembuatannya, berikut langkah-langkah umum dalam praproduksi pembuatan concept art. a. Pemahaman proyek Pahami dengan baik konsep dan visi proyek yang akan diwujudkan dalam concept art. Pelajari detail tentang cerita, karakter, lingkungan, atau objek yang perlu digambarkan. b. Penelitian dan referensi Lakukan penelitian dan pengumpulan referensi terkait dengan proyek. Studi tentang gaya seni yang relevan, referensi visual, atau karya seni sejenis yang dapat memberikan inspirasi.


PT Lini Suara Nusantara Proses Produksi Desain (Desain Komunikasi Visual) 44 c. Sketsa kasar Mulai dengan sketsa kasar untuk menggambarkan ide-ide awal. Gunakan pensil atau alat digital untuk membuat komposisi dasar dan mengatur elemen utama dalam gambar. d. Refined sketch Pilih sketsa terbaik dan rinci untuk digunakan sebagai dasar konsep. Perbaiki detail dan proporsi serta perhatikan elemen desain, seperti pose karakter, struktur lingkungan, atau bentuk objek. e. Pewarnaan awal Tambahkan pewarnaan dasar ke sketsa untuk memberikan gambaran visual yang lebih lengkap. Gunakan palet warna yang sesuai suasana atau mood yang ingin dicapai. f. Detail dan textures Perhatikan detail dan tekstur dalam gambar untuk membuatnya lebih hidup dan realistis. Tambahkan detail, seperti tekstur kulit, permukaan objek, atau elemen lingkungan yang relevan. g. Pencahayaan dan atmosfer Pertimbangkan pencahayaan dan atmosfer dalam gambar untuk menciptakan suasana yang diinginkan. Eksplorasi dengan pencahayaan yang dramatis, pencahayaan remang-remang, atau efek khusus untuk meningkatkan suasana dan narasi. h. Variasi konsep Buat beberapa variasi konsep apabila diperlukan. Eksplorasi dengan sudut pandang, gaya seni, atau interpretasi yang berbeda untuk memberikan pilihan kepada tim kreatif atau klien. i. Umpan balik dan revisi Setelah konsep awal selesai, minta umpan balik dari tim kreatif atau klien. Terima masukan dan saran untuk memperbaiki atau mengubah konsep sesuai kebutuhan. j. Finalisasi dan presentasi Setelah melakukan proses revisi, finalisasi gambar dengan rincian dan akurasi yang tepat. Siapkan gambar dalam format yang sesuai dan presentasikan kepada tim kreatif atau klien untuk penggunaan selanjutnya dalam proses produksi. 12. Environmental Graphic Design Environmental graphic design adalah proses merancang elemen-elemen grafis yang diterapkan pada ruang fisik, seperti bangunan, lingkungan perkotaan, atau ruang interior. Hal ini untuk menciptakan pengalaman visual yang berhubungan dengan lingkungan tersebut. Tujuan dari environmental graphic design adalah meningkatkan fungsionalitas, estetika, dan pengalaman pengguna dalam ruang tersebut. Dalam environmental graphic design, elemen grafis, seperti signage (tanda), wayfinding (petunjuk arah), papan informasi, grafik dinding, atau pencahayaan dapat dimanfaatkan untuk membantu orang berorientasi, mengomunikasikan informasi, atau menciptakan identitas visual yang kohesif.


Praproduksi 45 Gambar 1.25 Penerapan Environmental Graphic pada Kantor Google Sumber: Lax, t.t Contohnya, dalam lingkungan perkotaan, environmental graphic design dapat melibatkan perancangan tanda jalan, peta interaktif, atau signage yang membantu orang menavigasi kompleksitas kota. Di dalam ruang perkantoran, environmental graphic design dapat mencakup desain signage kamar, petunjuk arah, atau grafik dinding yang menggambarkan identitas merek perusahaan. Dalam keseluruhan, environmental graphic design adalah tentang menciptakan pengalaman visual yang menyelaraskan elemen grafis dengan ruang fisik untuk memperbaiki navigasi, menyampaikan informasi, dan meningkatkan estetika serta pengalaman pengguna dalam suatu lingkungan. Berikut langkah-langkah umum dalam praproduksi pembuatan environmental graphic design. a. Pemahaman proyek Pahami dengan baik konsep dan visi proyek yang akan diwujudkan dalam environmental graphic design. Pelajari kebutuhan pengguna, tujuan komunikasi, dan lingkungan fisik yang akan diintegrasikan dengan desain. b. Penelitian dan analisis lingkungan Lakukan penelitian tentang lingkungan tempat desain akan diterapkan. Pahami karakteristik fisik, tata letak, arsitektur, dan penggunaan ruang tersebut. Identifikasi tantangan, peluang, dan kebutuhan desain yang muncul. c. Identifikasi kebutuhan grafis Tentukan jenis elemen grafis yang diperlukan untuk mencapai tujuan desain. Misalnya, signage, papan informasi, grafik dinding, atau pencahayaan. Sesuaikan kebutuhan dengan fungsi, informasi, dan tujuan komunikasi yang ingin disampaikan. d. Riset dan referensi Lakukan riset dan kumpulkan referensi terkait dengan environmental graphic design. Studi tentang desain yang sukses dalam lingkungan serupa atau gaya desain yang relevan. Dapatkan inspirasi untuk membangun konsep dan pendekatan desain yang unik. e. Sketsa kasar Mulai dengan sketsa kasar untuk menggambarkan ide-ide awal. Eksplorasi berbagai konsep dan pengaturan elemen grafis dalam lingkungan fisik. Fokus pada pemetaan tanda, penempatan signage, dan integrasi visual dengan ruang.


PT Lini Suara Nusantara Proses Produksi Desain (Desain Komunikasi Visual) 46 f. Perancangan detail Pilih sketsa terbaik dan rinci untuk dikembangkan lebih lanjut. Perhatikan ukuran, warna, tipografi, grafis, dan komposisi dalam desain. Pertimbangkan keterbacaan, kontras, dan kesesuaian dengan lingkungan sekitar. g. Prototipe dan uji coba Buat prototipe desain untuk diterapkan dalam lingkungan fisik. Uji kelayakan dan efektivitas desain dalam membantu navigasi, menyampaikan informasi, atau menciptakan identitas visual. Berikan kesempatan kepada pengguna untuk memberikan umpan balik. h. Kolaborasi dan revisi Libatkan pemangku kepentingan dan tim terkait untuk mendapatkan umpan balik serta persetujuan. Terima masukan dan saran untuk memperbaiki atau mengubah desain sesuai kebutuhan dan harapan. i. Finalisasi dan implementasi Setelah revisi, finalisasi desain dengan rincian dan spesifikasi yang tepat. Persiapkan file atau instruksi yang diperlukan untuk implementasi desain dalam lingkungan fisik. Kolaborasi dengan kontraktor atau pihak terkait untuk penerapan desain. j. Evaluasi dan pemeliharaan Lakukan evaluasi terhadap desain setelah diimplementasikan. Amati respons pengguna dan keefektifan desain dalam mencapai tujuan. Lakukan pemeliharaan rutin untuk memastikan desain tetap terlihat dan berfungsi dengan baik. Tugas Kelompok Kelompokmu telah ditugaskan untuk melakukan praproduksi concept art dengan tema kebudayaan Indonesia. Berikut instruksi dan pertanyaan yang harus dijawab kelompok. Instruksi 1. Bentuklah kelompok terdiri atas 3–5 anggota. 2. Pilihlah salah satu elemen kebudayaan Indonesia sebagai fokus utama concept art kelompokmu. Elemen tersebut dapat berupa tari tradisional, rumah adat, seni ukir, kerajinan tangan, atau elemen kebudayaan lainnya. 3. Lakukan penelitian mendalam tentang elemen kebudayaan yang dipilih, termasuk sejarah, makna simbolik, dan karakteristik uniknya. 4. Diskusikan dan tentukan konsep visual yang akan dihasilkan dalam concept art kelompokmu. Pastikan konsep tersebut mencerminkan esensi dan keindahan elemen kebudayaan yang dipilih. 5. Bagilah tugas-tugas antara anggota kelompok, seperti menggambar sketsa kasar untuk menggambarkan ide-ide awal. 6. Kemudian, pilih sketsa terbaik dan rinci sebagai dasar konsep serta dilanjutkan dengan pewarnaan dasar ke sketsa. Namun, harus memperhatikan detail dan tekstur dalam gambar. 7. Buat beberapa variasi konsep visual dalam concept art jika diperlukan. 8. Setelah selesai, presentasikan concept art kelompokmu secara visual dan lisan di kelas atau kelompok lain.


Praproduksi 47 Pertanyaan 1. Jelaskan yang menjadi inspirasi kelompokmu dalam menciptakan concept art tersebut. 2. Jelaskan cara kelompokmu memadukan elemen tradisional dan sentuhan kontemporer dalam concept art. 3. Jelaskan pesan atau makna yang ingin disampaikan oleh kelompokmu melalui concept art ini. Refleksi Berilah tanda centang (√) sesuai dengan tingkat pemahaman pada masing-masing indikator pencapaian kompetensi. No. Indikator Pencapaian Kompetensi Tingkat Pemahaman 25% 50% 75% 100% 1. Memahami tahapan awal persiapan dalam sebuah produksi. 2. Menjabarkan definisi, konsep, dan prinsipprinsip dalam praproduksi desain. 3. Menerapkan dan mempersiapkan segala hal dalam proses praproduksi desain. 4. Memahami lingkup praproduksi dalam desain. 5. Mampu mengevaluasi seluruh persiapan sebelum memasuki tahap pelaksanaan produksi. A. Soal Pilihan Ganda Pilihlah jawaban yang paling tepat. Uji Kompetensi 1. Konseptualisasi praproduksi desain adalah tahapan dalam proses desain yang fokus pada …. A. implementasi desain ke dalam produk akhir B. pengujian dan evaluasi desain C. pengumpulan ide dan pembentukan konsep desain D. presentasi dan komunikasi desain kepada klien E. penerapan prinsip-prinsip desain visual


PT Lini Suara Nusantara Proses Produksi Desain (Desain Komunikasi Visual) 48 2. Tujuan dari konseptualisasi praproduksi desain adalah …. A. menghasilkan desain yang estetis dan menarik secara visual B. mengidentifikasi dan memahami kebutuhan pengguna C. mengevaluasi kelayakan teknis desain D. meningkatkan fungsionalitas dan kegunaan desain E. mengoptimalkan strategi pemasaran produk 3. Salah satu aspek penting dalam konseptualisasi praproduksi desain adalah …. A. membuat dokumentasi teknis dan spesifikasi desain B. menyusun strategi pemasaran dan promosi produk C. membentuk tim proyek dan mengalokasikan tugas D. meninjau dan memperbaiki prototipe desain yang tersedia E. mengidentifikasi tren desain terkini dan mengaplikasikannya dalam desain 4. Tahapan menelusuri sumber informasi agar keabsahan informasi sesuai kebutuhan yang benar adalah …. A. starting – chainning – browsing – differentiating – monitoring – verifying – extracting – ending B. starting – chainning – browsing – monitoring – differentiating – extracting – verifying – ending C. starting – browsing – chainning – differentiating – monitoring – extracting – verifying – ending D. starting – chainning – browsing – differentiating – monitoring – extracting – verifying – ending E. starting – monitoring – browsing – chaininng – differentiating – extracting – verifying – ending 5. Tujuan dari pembuatan konsep awal dalam praproduksi desain adalah …. A. menentukan warna dan tipografi yang akan digunakan dalam desain B. menciptakan prototipe interaktif yang dapat diuji oleh pengguna C. mengidentifikasi kebutuhan dan tujuan desain yang spesifik D. menentukan anggaran dan jadwal produksi untuk desain E. melakukan evaluasi kelayakan teknis dan keuangan desain 6. Memahami target pengguna dalam pembuatan konsep awal penting dilakukan untuk …. A. memastikan kesesuaian dengan tren desain terkini B. mengidentifikasi risiko dan tantangan yang mungkin terjadi C. memenuhi persyaratan teknis dan fungsional pengguna D. menentukan harga jual dan strategi pemasaran produk E. menciptakan pengalaman pengguna yang memuaskan 7. Selama pembuatan konsep awal, yang dilakukan untuk menghasilkan beragam ide desain adalah …. A. melakukan survei online kepada pengguna yang tersedia B. mengadakan sesi brainstorming dan diskusi tim C. melakukan analisis data pasar dan tren desain terkini D. menggunakan algoritma dan kecerdasan buatan untuk menghasilkan ide E. membaca laporan dan artikel tentang desain yang sukses


Praproduksi 49 8. Untuk mempersiapkan segala sesuatunya agar proses produksi dapat berjalan sesuai konsep dan menghasilkan suatu karya merupakan tujuan dari …. A. praproduksi B. synopsis C. rendering D. sketsa E. metering 9. Awalan yang menandai dimulainya proses praproduksi adalah …. A. ide B. tema C. konsep D. synopsis E. storyboard 10. Software untuk membuat motion graphic adalah …. A. Adobe Photoshop  B. Adobe Illustrator  C. Adobe Premiere Pro  D. Adobe After Effects  E. Autodesk Maya 11. Penyusunan klip secara kasar pada tahap setelah produksi disebut juga dengan …. A. course editing B. online editing C. offline editing D. composing E. finalizing 12. Jenis motion graphic yang bertujuan menyampaikan pesan atau informasi secara visual disebut sebagai …. A. explainer video  B. whiteboard animation  C. documentary  D. Public Service Announcement (PSA)  E. advertisment 13. Tahapan pertama dalam proses pembuatan motion graphic adalah …. A. konsep dan ide  B. sketsa dan storyboard  C. pengambilan gambar  D. animasi  E. penyelesaian dan rendering 14. Tujuan dari praproduksi UI/UX desain adalah …. A. menentukan tata letak visual dan estetika desain B. membangun prototipe interaktif yang dapat diuji oleh pengguna C. mengumpulkan informasi dan memahami kebutuhan pengguna D. menentukan fitur dan fungsionalitas utama dari antarmuka E. membuat dokumentasi teknis untuk pengembangan aplikasi


PT Lini Suara Nusantara Proses Produksi Desain (Desain Komunikasi Visual) 50 15. Hasil dari praproduksi UI/UX adalah …. A. prototipe interaktif yang siap diimplementasikan B. rancangan tata letak dan komposisi visual antarmuka C. analisis pengguna dan rekomendasi perbaikan antarmuka D. dokumentasi teknis dan spesifikasi antarmuka E. konsep desain yang dijelaskan dalam bentuk narasi atau dokumentasi B. Soal Esai Uraian Jawablah dengan tepat dan benar. 1. Jelaskan secara rinci mengenai hal yang dimaksud dengan konseptualisasi praproduksi desain. Gambarkan langkah-langkah utama yang dilakukan dalam konseptualisasi tersebut. 2. Jelaskan pentingnya memahami target pengguna dalam konseptualisasi praproduksi desain. Jelaskan pengertian tentang target pengguna dapat memengaruhi desain yang dihasilkan. 3. Jelaskan peran dari prototipe dalam konseptualisasi praproduksi desain. Jelaskan manfaat yang diperoleh dengan membuat prototipe dan pengujian prototipe dapat membantu dalam pengembangan desain yang lebih baik. 4. Jelaskan pentingnya memahami karakteristik media cetak yang akan digunakan dalam praproduksi desain. Jelaskan beberapa faktor yang perlu diperhatikan dan faktor-faktor tersebut dapat memengaruhi hasil akhir desain cetak. 5. Jelaskan yang dimaksud dengan perijinan dan izin dalam praproduksi videografi. Jelaskan pentingnya memperoleh izin dan perijinan yang diperlukan sebelum memulai proses produksi video sertakan juga langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mengurus perijinan dan izin tersebut. C. Tugas Praktik Dalam tugas ini, kalian akan diberikan kesempatan untuk merencanakan dan melaksanakan tahap praproduksi dalam fotografi. Sebelum itu, buatlah kelompok beranggotakan 3–4 orang. Kalian akan belajar mengenai proses perencanaan, persiapan, dan pengorganisasian yang diperlukan sebelum sesi pemotretan sebenarnya. Tugas ini akan membantu kalian memahami pentingnya praproduksi dalam mencapai hasil fotografi yang berkualitas. Petunjuk tugas 1. Tentukan konsep Pilihlah konsep atau tema yang ingin kalian jelajahi dalam proyek fotografi. Kalian dapat memilih tema, seperti potret, landscape, fashion, makanan, atau apa pun yang menarik bagi kalian. 2. Penelitian dan inspirasi Lakukan penelitian mendalam tentang konsep atau tema yang kalian pilih. Pelajari gaya fotografi yang berkaitan, ciri khas, teknik, dan elemen visual yang umumnya digunakan dalam konsep tersebut. Cari inspirasi dari karya-karya fotografi terkenal atau dari fotografer yang kalian kagumi. 3. Pemilihan lokasi Tentukan lokasi yang sesuai dengan konsep atau tema yang kalian pilih. Kemungkinan tempat itu di luar ruangan, dalam studio, atau di lokasi lain yang


Praproduksi 51 relevan. Pastikan lokasi tersebut mendukung konsep dan memberikan latar yang menarik untuk pemotretan kalian. 4. Perizinan dan izin Jika kalian memilih lokasi yang memerlukan perizinan atau izin khusus, pastikan untuk mengurusnya dengan benar. Jika perlu, hubungi pemilik atau pihak yang berwenang untuk mendapatkan izin resmi sebelum melanjutkan. 5. Pemilihan model atau subjek Jika proyek kalian melibatkan model atau subjek, tentukan karakteristik yang kalian cari. Cari model atau subjek yang sesuai dengan konsep dan tujuan kalian. Jika kalian tidak menggunakan model, pastikan memiliki objek atau elemen yang dapat menjadi fokus dalam fotografi. 6. Penjadwalan dan koordinasi Buat jadwal yang rinci untuk sesi pemotretan kalian. Tentukan tanggal, waktu, dan durasi yang sesuai. Koordinasikan dengan model, tim makeup dan styling (jika diperlukan), serta orang lain yang terlibat dalam proyek. 7. Rencana peralatan Tentukan peralatan fotografi yang kalian butuhkan. Periksa kamera, lensa, tripod, flash, dan aksesori lain yang diperlukan. Pastikan semuanya berfungsi dengan baik dan siap digunakan pada hari pemotretan. 8. Penyiapan pengaturan cahaya Jika diperlukan, rencanakan pengaturan pencahayaan yang sesuai dengan konsep kalian. Pilihlah kalian akan menggunakan pencahayaan alami atau buatan, atau kombinasi keduanya. Jika kalian tidak yakin, lakukan pengujian sebelum hari pemotretan. 9. Perencanaan properti dan aksesori Tentukan properti dan aksesori yang diperlukan untuk memperkuat konsep kalian. Pastikan memiliki semua yang kalian butuhkan sebelum hari pemotretan. Jika perlu, siapkan daftar belanjaan atau cari penyewaan yang diperlukan. 10. Penyusunan tim Jika proyek kalian membutuhkan bantuan dari tim, seperti asisten fotografer, stylist, makeup artist, atau lainnya, pastikan mereka siap dan berkoordinasi dengan baik sebelum hari pemotretan. 11. Rencana keamanan dan kesehatan Pertimbangkan faktor keamanan dan kesehatan dalam proses praproduksi kalian. Pastikan lingkungan pemotretan aman dan sesuai dengan standar keselamatan. Selain itu juga, perhatikan kesehatan dan kenyamanan model atau subjek yang terlibat. 12. Rencana cadangan Siapkan rencana cadangan untuk mengatasi kemungkinan kendala atau perubahan yang tidak terduga. Hal ini dapat mencakup rencana cuaca alternatif, pemilihan lokasi cadangan, atau pengaturan pemotretan alternatif jika terjadi masalah. 13. Dokumentasi Selama proses praproduksi, dokumentasikan semua langkah dan keputusan yang kalian ambil. Hal ini akan membantu kalian dalam mengingat dan mengevaluasi proses ini di masa depan.


PT Lini Suara Nusantara Proses Produksi Desain (Desain Komunikasi Visual) 52 14. Refleksi Setelah menyelesaikan tahap praproduksi, tuliskan refleksi singkat tentang pengalaman kalian. Bagikan pemikiran tentang proses perencanaan, tantangan yang dihadapi, dan hal yang kalian pelajari dalam persiapan praproduksi fotografi. Tugas Buatlah laporan hasil kegiatan yang telah kalian dilakukan untuk dikumpulkan ke guru dengan disertai dokumentasi di atas.


Click to View FlipBook Version