The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by Heri Purnomo HaPhe, 2024-01-16 08:59:02

Menerapkan Design Brief

Menerapkan Design Brief

MENERAPKAN DESIGN BRIEF (Desain Komunikasi Visual) M. Safiqurrohman PT LINI SUARA NUSANTARA


MENERAPKAN DESIGN BRIEF (Desain Komunikasi Visual) © 2023 Hak cipta yang dilindungi Undang-Undang ada pada Penulis. Hak penerbitan ada pada PT Lini Suara Nusantara. Penulis : M. Safiqurrohman Editor : Kartika Edi Rahayu Desainer Kover : Achmad Faisal Desainer Isi : Bayu Rizky Tahun terbit : 2023 ISBN : Diterbitkan oleh PT Lini Suara Nusantara Perumahan Dukuhan Baru, RT: 02 RW: 01, Gunungpring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah 56415 Hotline: 0851 6169 4758 Anggota IKAPI Jateng No. 223/JTE/2021 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2002 TENTANG HAK CIPTA PASAL 72 KETENTUAN PIDANA SANKSI PELANGGARAN 1 . Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/ atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2 . Barangsiapa dengan sengaja menyerahkan, menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apa pun, baik secara elektronis maupun mekanis, termasuk memfotokopi, merekam atau dengan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari PT Lini Suara Nusantara.


iii Kata Pengantar Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk mengabdi dan menyumbangkan pikiran untuk nusa, bangsa, dan negara, khususnya melalui bidang pendidikan. Buku Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) ini disusun untuk menunjang proses pembelajaran sesuai dengan Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Buku ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan guru dan peserta didik SMK pada Kompetensi Keahlian Desain Komunikasi dan Visual dalam meningkatkan prestasi dan kualitas pendidikannya. Buku ini disusun secara sistematis dan kronologis sehingga tercipta sebuah buku teks dengan penjelasan yang tepat, interaktif, dan mudah untuk dipahami agar peserta didik dapat memahami secara tuntas, baik yang bersifat teori, latihan soal maupun praktik. Semoga buku ini dapat memberi manfaat bagi bapak/ibu guru dan peserta didik untuk menambah pengetahuan dan keterampilan. Ketua MGMP Multimeda Jawa Timur M. Safiqurrohman, S.Kom., M.Pd.


iv Prakata Sungguh suatu kebanggaan dan rasa syukur dari penulis ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dapat menyelesaikan buku ini. Buku ini ditulis sebagai salah satu sumber belajar peserta didik SMK/MAK Kelas XI dan XII, khususnya pada Fase F untuk mempelajari dan memperdalam materi Menerapkan Design Brief. Buku Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) ini terdiri atas enam bab antara lain 1) Macam Desain Grafis; 2) Basic Design Brief; 3) Information Design; 4) Media Mockup; 5) Display Design with New Media (UI/UX Interface); serta 6) Project Design Corporate Indentity. Setiap bab dalam buku ini dilengkapi dengan Tujuan Pembelajaran yang telah disesuaikan dengan Capaian Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka. Pembahasan materi disajikan dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami, dari pembahasan umum ke pembahasan secara khusus. Untuk menunjang pembelajaran yang aktual, buku ini sudah menerapkan soal-soal evaluasi berbasis HOTS. Dengan demikian, buku Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) diharapkan dapat bermanfaat bagi peserta didik dan pembaca lainnya dalam memperoleh pengetahuan. Penulis menerima saran dan kritik yang membangun. Penulis


v Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Pelajar mampu memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Adapun elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia diuraikan sebagai berikut. a. Akhlak beragama Mengenal sifat-sifat Tuhan dan menghayati bahwa inti dari sifat-Nya adalah kasih dan sayang. b. Akhlaq pribadi Menyadari bahwa menjaga dan merawat diri penting dilakukan, sekaligus menjaga serta merawat orang lain dan lingkungan sekitarnya. c. Akhlak kepada manusia Mengutamakan persamaan dan kemanusiaan di atas perbedaan serta menghargai perbedaan yang ada dengan orang lain. d. Akhlak kepada alam Menyadari pentingnya merawat lingkungan sekitarnya sehingga dia tidak merusak atau menyalahgunakan lingkungan alam agar alam tetap layak dihuni oleh seluruh makhluk hidup saat ini maupun generasi mendatang. e. Akhlak bernegara Memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta menyadari perannya sebagai warga negara. Berkebinekaan Global Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain. Dengan demikian, dapat menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Adapun elemen kunci kebhinekaan global diuraikan sebagai berikut. a. Mengenal dan menghargai budaya • Mengenali, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan berbagai macam kelompok berdasarkan perilaku, cara komunikasi, serta budayanya. • Mendeskripsikan pembentukan identitas dirinya dan kelompok. • Menganalisis bagaimana menjadi anggota kelompok sosial di tingkat lokal, regional, nasional dan global. b. Kemampuan komunikasi intercultural dalam berinteraksi dengan sesama Memperhatikan, memahami, menerima keberadaan, dan menghargai keunikan masing-masing budaya sebagai sebuah kekayaan perspektif sehingga terbangun kesalingpahaman dan empati terhadap sesama. c. Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan • Memanfaatkan kesadaran dan pengalaman kebhinekaannya secara reflektif agar terhindar dari prasangka dan stereotip terhadap budaya yang berbeda sehingga dapat menyelaraskan perbedaan budaya agar tercipta kehidupan yang harmonis antar sesama. • Membangun masyarakat yang damai dan inklusif, berkeadilan sosial, serta berorientasi pada pembangunan yang berkelanjutan secara aktif-partisipatif. Profil Pelajar Pancasila


vi Profil Pelajar Pancasila Gotong Royong Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong, yaitu melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan dengan lancer, mudah, dan ringan. Adapun elemen kunci gotong royong diuraikan sebagai berikut. a. Kolaborasi Bekerja bersama dengan orang lain disertai perasaan senang ketika berada bersama dengan orang lain dan menunjukkan sikap positif terhadap orang lain. b. Kepedulian Memperhatikan dan bertindak proaktif terhadap kondisi atau keadaan di lingkungan fisik sosial. c. Berbagi • Memberi dan menerima segala hal yang penting bagi kehidupan pribadi dan bersama. • Bersedia dan mampu menjalani kehidupan bersama yang mengedepankan penggunaan bersama sumber daya dan ruang yang ada di masyarakat secara sehat. Mandiri Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Adapun elemen kunci mandiri diuraikan sebagai berikut. a. Kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi Melakukan refleksi terhadap kondisi dirinya dan situasi yang dihadapi dimulai dari memahami emosi dirinya dan kelebihan serta keterbatasan dirinya. Dengan demikian, pelajar mampu mengenali dan menyadari kebutuhan pengembangan dirinya yang sesuai dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi. b. Regulasi diri Mampu mengatur pikiran, perasaan, dan perilaku dirinya untuk mencapai tujuan belajarnya.


vii Profil Pelajar Pancasila Bernalar Kritis Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Adapun elemen kunci bernalar kritis diuraikan sebagai berikut. a. Memperoleh dan memproses informasi dan gagasan • Memiliki rasa keingintahuan. • Mengajukan pertanyaan yang relevan. • Mengidentifikasi dan mengklarifikasi gagasan dan informasi yang diperoleh. • Mengolah informasi tersebut. b. Menganalisis dan mengevaluasi penalaran • Menggunakan nalarnya sesuai dengan kaidah sains dan logika dalam pengambilan keputusan dan tindakan. • Melakukan analisis serta evaluasi dari gagasan dan informasi yang ia dapatkan. c. Merefleksi pemikiran dan proses berpikir: Melakukan refleksi terhadap berpikir itu sendiri (metakognisi) dan berpikir mengenai bagaimana jalannya proses berpikir tersebut sehingga ia sampai pada suatu simpulan. d. Mengambil keputusan Mengambil keputusan dengan tepat berdasarkan informasi yang relevan dari berbagai sumber, fakta dan data yang mendukung. Kreatif Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Adapun elemen kunci kreatif diuraikan sebagai berikut. a. Menghasilkan gagasan yang orisinal • Menghasilkan gagasan yang terbentuk dari hal paling sederhana sampai dengan gagasan yang kompleks. • Mengaplikasikan ide baru sesuai dengan konteksnya untuk mengatasi masalah dan memunculkan berbagai alternatif penyelesaian. b. Menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal Menghasilkan karya yang didorong oleh minat dan kesukaannya pada suatu hal, emosi yang ia rasakan, sampai dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan sekitarnya.


viii Kata Pengantar.................................................................................................................. iii Prakata .................................................................................................................. iv Profil Pelajar Pancasila...................................................................................................... v Pendahuluan ................................................................................................................... x Bab 1 Macam Desain Grafis ....................................................................................... 1 A. Desain Grafis Visual Identity........................................................................................... 4 B. Desain Grafis Pemasaran dan Periklanan .................................................................. 10 C. Desain Grafis Publikasi ..................................................................................................... 13 D. Desain Grafis Kemasan..................................................................................................... 20 E. Desain Motion Graphics................................................................................................... 31 F. Desain Grafis Lingkungan............................................................................................... 37 Tugas Mandiri................................................................................................................................ 41 Refleksi............................................................................................................................................. 42 Uji Kompetensi.............................................................................................................................. 42 Bab 2 Basic Design Brief ............................................................................................. 47 A. Creativity ............................................................................................................................... 49 B. Logo Basic Design ............................................................................................................. 50 C. Golden Ratio ........................................................................................................................ 65 D. Grid System .......................................................................................................................... 71 E. Color Wheel .......................................................................................................................... 78 Tugas Kelompok........................................................................................................................... 80 Refleksi............................................................................................................................................. 80 Uji Kompetensi.............................................................................................................................. 80 Bab 3 Information Design .......................................................................................... 87 A. Mind Mapping..................................................................................................................... 89 B. Morphological Matrix ...................................................................................................... 99 C. Moodboard........................................................................................................................... 102 D. Stylescape............................................................................................................................. 108 E. Brand Guideline .................................................................................................................. 109 Tugas Mandiri................................................................................................................................ 112 Refleksi............................................................................................................................................. 112 Uji Kompetensi.............................................................................................................................. 112 Daftar Isi


ix Bab 4 Media Mockup .................................................................................................. 117 A. Apparel Mockup................................................................................................................. 119 B. Device Screen Mockup .................................................................................................... 131 C. Signs/Billboard Mockup................................................................................................... 151 D. Packing Mockup ................................................................................................................. 166 E. Vehicles Mockup................................................................................................................. 173 Tugas Kelompok........................................................................................................................... 185 Refleksi............................................................................................................................................. 185 Uji Kompetensi.............................................................................................................................. 186 Bab 5 Display Design with New Media (UI/UX Interface) ........................................ 193 A. Fidelity.................................................................................................................................... 195 B. Low-Fidelity Prototype..................................................................................................... 203 C. Hi-Fidelity Prototype......................................................................................................... 206 Tugas Kelompok........................................................................................................................... 214 Refleksi............................................................................................................................................. 214 Uji Kompetensi.............................................................................................................................. 215 Bab 6 Project Design Corporate Indentity ................................................................ 221 A. Modul 1 (Tema, Mind Mapping, dan Moodboard)................................................. 223 B. Modul 2 (Logo Matrix, Alternative Logo, dan Proses Desain Logo) ................. 231 C. Modul 3 (Kemasan Produk dan Poster Produk)....................................................... 235 D. Modul 4 (UI/UX Interface) ............................................................................................... 240 E. Modul 5 (Brand Guideline).............................................................................................. 242 Tugas Kelompok........................................................................................................................... 244 Refleksi............................................................................................................................................. 245 Uji Kompetensi.............................................................................................................................. 245 Daftar Pustaka ................................................................................................................... 254 Daftar Pustaka Gambar..................................................................................................... 260 Biodata Penulis .................................................................................................................. 260 Biodata Penyelia................................................................................................................ 267 Biodata Editor.......... .......................................................................................................... 267


x Pendahuluan A. Rasional Mata Pelajaran Desain Komunikasi Visual adalah konsentrasi keahlian yang membangun kompetensi perancangan solusi komunikasi visual melalui program identitas, informasi, dan persuasi dengan menggunakan media (berbasis cetak), layar (screen), analog atau digital, dua atau tiga dimensi, nyata atau maya (virtual), statis atau interaktif, maupun media berbasis waktu (time based media). Program identitas terkait dengan perancangan identitas visual suatu entitas, seperti identitas jenama (brand), identitas korporat, perancangan key visual produk, brand personal maupun korporat, dan lain-lain. Program informasi terkait dengan perancangan media visual dengan fungsi informasi baik dua dimensi maupun tiga dimensi, seperti desain publikasi baik tercetak maupun digital, rambu (signage), penunjuk arah (wayfinding), infografis dan lain-lain. Adapun program persuasi terkait dengan perancangan media visual dengan fungsi membujuk seperti desain periklanan, desain materi promosi pemasaran, desain permukaan kemasan (surface packaging design), dan lain-lain. Adapun fungsi identitas, informasi, dan persuasi tersebut dapat berjalan sendiri-sendiri ataupun secara terpadu. Mata Pelajaran Desain Komunikasi Visual berfungsi untuk membangun kompetensi peserta didik yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam memberikan solusi atas permasalahan komunikasi visual dengan menggunakan kreativitas, seni, dan pemanfaatan teknologi. Desain komunikasi visual merupakan bidang yang relevan dengan konteks dunia saat ini yang semakin digital. Semua bidang industri, sosial, budaya, ekonomi, politik, dan lainnya membutuhkan dukungan dari desain komunikasi visual dalam mengomunikasikan visi, misi, produk, dan program kepada khalayak sasarannya. Kondisi ini menjadikan bidang desain komunikasi visual sangat dibutuhkan sehingga membuka kesempatan kerja yang luas bagi orang-orang yang memiliki keahlian di bidang ini. Keunggulan lainnya, desain komunikasi visual memiliki klaster yang beragam dari yang paling konvensional berbasis cetak sampai yang menggunakan teknologi terkini berbasis online, artificial intelligence (AI), dan lain sebagainya. Hal ini membuka munculnya beragam jenis okupasi yang dapat dipilih. Kurikulum Merdeka membebaskan sekolah dalam mengembangkan konten pendidikannya sesuai dengan infrastruktur maupun sumber daya manusia yang dimilikinya. Dari sisi peserta didik akan memberikan kesempatan untuk memilih keahlian yang sesuai dengan minat, hasrat, dan kemampuannya. Hal tersebut akan meningkatkan rasio keberhasilan peserta didik untuk meraih cita-citanya. Kurikulum Merdeka sangat relevan untuk konsentrasi keahlian yang menekankan pada kreativitas, seperti desain komunikasi visual. Kurikulum merdeka mendorong terciptanya ekosistem pembelajaran yang kondusif untuk mencetak sumber daya manusia unggul di bidang desain komunikasi visual. Mata pelajaran Desain Komunikasi Visual berfungsi untuk menumbuhkembangkan keprofesionalan dan kebanggan peserta didik terhadap desain komunikasi visual melalui pemahaman secara utuh dan menyeluruh profil wirausaha, peluang usaha dan pekerjaan/profesi, proses bisnis di dunia industri, perkembangan teknologi industri dan dunia kerja serta isu-isu global.


xi Perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan pembelajaran dilakukan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang dicapai. Pembelajaran menggunakan berbagai variasi model pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan menantang, memotivasi peserta didik untuk terlibat aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat, renjana, serta perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Model pembelajaran yang dapat digunakan antara lain project-based learning, problem-based learning, teaching factory, discovery-based learning, inquiry- based learning atau metode dan model lain yang relevan. Mata pelajaran Desain Komunikasi Visual berkontribusi menjadikan peserta didik memiliki kompetensi sebagai kreator dalam bidang desain komunikasi visual yang berakhlak mulia, mampu berkomunikasi, bernegosiasi dan berinteraksi antarbudaya, mampu bekerja dalam tim, bertanggung jawab, memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap situasi dan lingkungan kerja, serta kritis dan kreatif. B. Elemen Pembelajaran Menerapkan Design Brief C. Capaian Pembelajaran Pada fase F, peserta didik mampu menerima, membaca, memahami, dan melaksanakan perintah melalui panduan tertulis (brief) untuk merancang visual secara tepat dalam suatu proyek desain yang diberikan oleh pemberi tugas. Panduan/acuan tersebut meliputi latar belakang proyek, tujuan/obyektif yang ingin dicapai, ruang lingkup pekerjaan, khalayak sasaran yang dituju, media yang digunakan, strategi kreatif dan konsep perancangan, tenggat waktu penyelesaian pekerjaan, para pihak yang terlibat dan peranannya dalam pekerjaan. Peserta didik mampu melakukan pembiasaan sesuai POS, mampu berkolaborasi dan komunikasi dengan tim maupun pihak terkait. D. Tujuan Capaian Pembelajaran 1. Memahami macam desain grafis. 2. Memahami basic design brief. 3. Memahami information design. 4. Memahami media mockup. 5. Memahami display design with new media (UI/UX Interface). 6. Melakukan project design corporate indentity.


xii "Tidak ada inovasi yang dapat tercipta tanpa kolaborasi." Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A


BAB 1 Macam Desain Grafis Profil Pelajar Pancasila 1. Gotong royong 2. Mandiri 3. Bernalar kritis 4. Kreatif Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu 1. memahami macam desain grafis; 2. menjelaskan macam desain grafis; serta 3. menerapkan mengenai macam desain grafis.


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 2 Macam Desain Grafis Desain Grafis Visual Identity Elemen Visual Identity Manfaat Visual Identity Pembuatan Visual Identity Desain Grafis Pemasaran dan Periklanan Tujuan Desain Grafis Pemasaran Manfaat Desain Grafis Pemasaran Aspek Penting dalam Desain Grafis Pemasaran Langkah Pengaplikasian Desain Grafis Pemasaran Desain Grafis Publikasi Tujuan Desain Grafis Publikasi Manfaat Desain Grafis Publikasi Aspek Desain Grafis Publikasi Jenis Design Grafis Publikasi Pengaplikasian Desain Grafis Publikasi Peta Konsep


Macam Desain Grafis 3 Macam Desain Grafis Desain Grafis Kemasan Fungsi Desain Kemasan Prinsip Desain Kemasan Pembuatan Ide Desain Kemasan Produk Kreatif Jenis Struktur dan Material Kemasan Desain Motion Graphics Fungsi Motion Graphics Skill dan Kualifikasi Motion Graphics Pembuatan Motion Graphics Desain Grafis Lingkungan Jenis Desain Grafis Lingkungan Isyarat Visual Grafis Lingkungan Peta Konsep


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 4 Saat hendak membeli produk, hal apa saja yang kamu lihat sebelum yakin untuk membeli produk tersebut? Apakah desain dalam suatu produk memengaruhi minatmu untuk memilih produk tersebut? Lalu, seberapa penting peran desain dalam publikasi untuk promosi produk? Simak materi berikut untuk memahami macam dan fungsi desain grafis lebih lanjut. A. Desain Grafis Visual Identity Desain grafis identitas visual merupakan jenis desain grafis yang ditujukan untuk memberikan identitas bagi sebuah merek atau bisnis, baik kecil, menengah, maupun besar.  Seorang desainer umumnya dituntut untuk membuat identitas sebuah merek yang mencangkup logo, tipografi, palet warna, dan maskot. Salah satu indikator identitas visual yang berhasil adalah ketika konsumen mudah mengingat produk tertentu hanya dengan melihat sebagian dari gambar atau maskot produknya. Visual identity adalah semua citra dan informasi grafis yang dapat menginfokan suatu merek dan yang membedakannya dari merek lainnya. Hal ini mencakup segala yang dapat dilihat secara fisik oleh konsumen, seperti logo, warna, aset visual, dan desain interior toko. Umumnya, identitas visual dikemas dalam panduan berupa graphic standard manual yang berisi aturan cara menggunakan elemen-elemen visual pada produk suatu brand. Hal tersebut dilakukan agar perusahaan konsisten dalam menggunakan berbagai aset visual dan diksi sehingga brand dapat dikenali dalam segala situasi. Singkatnya, visual identity adalah segala sesuatu yang dapat dilihat oleh konsumen dalam rupa fisik yang berkaitan dengan brand, mulai dari logo sampai packaging. Hal yang dilihat oleh konsumen tersebut akan membentuk persepsi terhadap suatu brand. Dalam hal ini, sangat penting untuk merencanakan identitas dari produk dengan matang karena identitas visual akan menjadi kesan utama bagi konsumen saat melihat produk tersebut. 1. Elemen Visual Identity Berdasarkan penjabaran sebelumnya, telah disebutkan visual identity menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan elemen desain. Aspek-aspek yang membentuk visual identity tersebut dipaparkan sebagai berikut. a. Logo Logo merupakan simbol grafis yang mudah dikenali untuk mengidentifikasi perusahaan, produk komersial, atau entitas publik atau swasta. Logo sebagai salah satu cara untuk membedakan merek satu dengan merek lainnya di dunia yang sangat kompetitif dan beragam. Sebuah logo umumnya merupakan kombinasi dari tipografi, grafik atau simbol, serta perpaduan berbagai macam warna. Tujuan dari membuat logo yakni agar calon konsumen dapat mengidentifikasi bisnis dengan cara yang dapat dikenali dan diingat di benak penggunanya. Seseorang perlu menginvestasikan waktu dan uang dalam pembuatan desain logo. Contohnya, logo IKEA yang telah banyak berubah seiring berjalannya waktu menuju style yang lebih modern, tetapi tetap konstan sejak 1967. Perusahaan tersebut hanya mengubah warna dan tetap mempertahankan bentuk serta font dari logonya. Kombinasi biru dan kuning yang digunakan saat ini bukan hanya berarti kepercayaan dan keandalan, tetapi juga bentuk keramahan dan keterjangkauan. Font bulat dan hitam


Macam Desain Grafis 5 serta berbingkai oval memberikan kesan sebagai merek kuat yang diposisikan dengan baik dan inklusif. Gambar 1.1 Logo IKEA Sumber: IKEAmuseum, 2021 b. Tipografi Selain logo, aspek identitas visual lain yaitu tipografi. Tipografi termasuk dalam elemen pembuatan logo. Menurut KBBI, tipografi adalah ilmu cetak atau seni percetakan. Tipografi juga dapat diartikan sebagai sebuah teknik dalam mengatur huruf dan teks agar menarik serta mudah dimengerti oleh pembaca, baik cetak maupun digital. Tipografi dibagi menjadi beberapa jenis, seperti Serif, Sans Serif, Script, dan Dekoratif. Setiap jenis tipografi tersebut memiliki karakteristiknya masing-masing dalam penggambaran brand image atau merek. Tipografi mampu membantu membentuk kesan terhadap konsumen akan sebuah brand. Tipografi ditentukan dari persona, tujuan, sampai industri suatu brand. Aspek tipografi harus konsisten digunakan dalam setiap desain dan penggunaannya harus disesuaikan tujuan desain tersebut. Gambar 1.2 Contoh Tipografi Sumber: Achsan, 2019


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 6 1) Prinsip tipografi Berikut beberapa prinsip yang terdapat dalam tipografi agar tipografi dapat berfungsi semestinya. a) Readability Prinsip yang pertama yaitu readability. Readability adalah tingkatan ukuran mudahnya teks dapat dibaca oleh audiens. Beberapa faktor yang memengaruhi readability adalah kombinasi dan jarak setiap huruf. b) Legibility Legibility  adalah kemudahan dalam mengenali dan membedakan setiap huruf atau karakter. Prinsip ini wajib dimiliki oleh setiap huruf untuk menghindari serta memperkecil peluang dalam kesalahan mengenali huruf. Apabila sebuah tipografi tidak memenuhi prinsip  legibility, audiens akan kesulitan dalam mengenali dan membaca desain tersebut. c) Visibility Prinsip terakhir adalah  visibility. Sesuai namanya, prinsip ini berhubungan dengan jarak penglihatan antara pembaca dengan objek. Semakin jauh jaraknya maka  visibility-nya akan semakin berkurang. Namun, apabila kedua prinsip sebelumnya sudah terpenuhi dengan baik, visibility tersebut tidak akan menjadi sebuah masalah. 2) Penggunaan tipografi dalam website Dalam melakukan branding, akan sangat banyak media yang digunakan, salah satunya adalah website. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan seorang desainer saat ingin menggunakan tipografi dalam sebuah website. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan saat akan berencana menggunakan tipografi dalam web. a) Menentukan hal yang ingin ditonjolkan Hal utama yang harus dilakukan yakni menentukan hal yang ingin ditunjukkan kepada audiens saat pengunjung berkunjung ke website. Tipografi ini dapat menunjukan ciri khas website yang akan dibuat. Misalnya, website marieguilleumet.com yang berisi cerita keseharian dan saran seputar desain. Website tersebut menggunakan tipografi yang menarik. Selain itu, website tersebut dipadukan dengan tone warna website yang terkesan chill dan playfull.


Macam Desain Grafis 7 Gambar 1.3 Halaman Website dengan Tipografi Sumber: Mebiso, 2013 b) Mempertimbangkan performa website Saat hendak menggunakan tipografi dalam website, harus memperhatikan performa website tersebut lebih dahulu. Walaupun terkesan sepele, tetapi tetap harus dipertimbangkan. Hal tersebut karena dengan tipografi yang tidak sesuai dapat membebani kinerja website yang akan dibuat tersebut. Misalnya, loading halaman yang lama. c) Menyesuaikan penggunaan font Aspek penting lainnya dalam sebuah tipografi adalah pemilihan font. Seorang desainer harus dapat menyesuaikan font formatting untuk website yang akan dibuat. Seorang desainer harus dapat memilih jenis, warna, dan ketebalan dari suatu font. Komposisi font yang baik dalam sebuah website adalah penggunaan minimal dua font yang berbeda. Untuk pengaplikasiannya, harus dipastikan antara font konten atau isi dengan font yang digunakan pada judul (heading) berbeda. c. Warna Elemen visual identity yang ketiga adalah warna. Warna dapat menimbulkan respon emosional pada audiensnya. Palet warna digunakan dalam segala jenis kebutuhan promosi dan branding suatu merek yang diaplikasikan dalam maskot, iklan, halaman media, dan logo. Penggunaan warna yang konsisten akan membuat orang lebih mengingat brand. Warna dapat menjadi indikator tertentu, misalnya untuk menunjukkan brand yang bersemangat dapat menggunakan warna oranye. Selain itu, untuk menunjukkan warna yang memberi kepercayaan dapat menggunakan warna biru. Apabila brand mulai dari logo, konten, sampai packaging memiliki palet warna yang sama, hal tersebut memudahkan audiens dalam mengingatnya.


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 8 Gambar 1.4 Palet Warna Sumber: Depositphotos, t.t d. Gambar dan video Terdapat berbagai tipe gambar yang dapat digunakan, seperti ilustrasi, ilustrasi vector, foto asli, dan video animasi. Gambar dan video dapat mencerminkan branding bisnis dengan baik sehingga menjadi alat termudah untuk memengaruhi audiens secara emosional. Oleh karena itu, perlu dilakukan seleksi mengenai gambar dan video yang akan ditampilkan. Misalnya, apabila bisnis yang dibangun bergerak dalam bidang online banking dengan target market anak muda, dapat melakukan branding dengan membuat video animasi yang menunjukkan kemudahan menggunakan aplikasi tersebut. Selain menarik minat dengan ragam visual yang dihadirkan, video animasi dengan narasi menarik akan lebih mudah dan cepat dipahami. Elemen video lainnya seperti musik juga dapat memperkuat identity bisnis tersebut sehingga secara tidak langsung dapat masuk ke alam bawah sadar penonton.  Gambar 1.5 Iklan Bank Nagari Sumber: Redaksi, 2022


Macam Desain Grafis 9 e. Aset fisik dari brand Aset fisik adalah objek dari suatu brand yang meliputi packaging, alat tulis kantor, seragam, dan interior toko. Visual identity berhubungan dengan tampilan fisik. Dengan demikian, penting untuk menerapkan identitas visual agar terlihat jelas pada aset fisik, contohnya branding pada mobil perusahaan. Seorang desainer dapat mengatur cara penempatan logo pada mobil, penggunaan image yang sesuai identitas visual, bahkan meletakkan elemen visual. Tidak hanya itu, untuk menanamkan identitas perusahaan, umumnya pihak perusahaan akan membagikan souvernir seperti benda-benda kecil. Benda tersebut akan digunakan sehari-hari untuk dibagikan kepada konsumen. 2. Manfaat Visual Identity Memiliki visual identity dalam suatu brand akan menghasilkan banyak manfaat pada brand tersebut. Berikut dijabarkan beberapa manfaat visual identity bagi setiap brand atau merek. a. Meningkatkan brand awareness dan recognition Dengan memiliki visual identity yang kuat maka akan berdampak pada meningkatnya brand awareness maupun brand recognition. Visual identity yang menarik dan terkesan kuat akan menarik perhatian pelanggan baru. b. Membedakan brand dari kompetitor lainnya Akibat terdapat banyak produk dan brand yang berkecimpung di ranah yang sama maka setiap brand tersebut membutuhkan identitas sehingga dapat dibedakan antara brand tersebut dengan brand lainnya atau kompetitornya. Dengan memiliki identitas visual yang eye-catching dan menarik, akan memudahkan konsumen membedakan suatu brand. Hal tersebut dapat menjadi ciri khas sehingga suatu warna atau karakter tertentu akan membuat konsumen memikirkan brand tertentu. Misalnya, logo sepatu asal Jerman dan Puma yang menggunakan karakter hewan singa gunung. Logo ini menggambarkan filosofi sepatu Puma sebagai produk yang memiliki kekuatan dan kecepatan. Hal ini menjadi harapan yang menggambarkan kecepatan Puma dalam membuat design bagus menandingi brand lain. Sementara itu, tulisan Puma merupakan brand identity yang menjadikan perusahaan Puma menjadi salah satu produsen fashion terbesar di dunia. c. Memperkuat hubungan konsumen dengan brand Untuk dapat membuat masyarakat bersedia menggunakan produk atau layanan yang ditawarkan memang tidak mudah. Namun, hal tersebut dapat dibantu dengan membuat visual identity yang menarik dan membuat seseorang relate dengan suatu brand. Tampilan visual sebuah brand dapat menjadi wajah sebuah perusahaan atau bisnis. Oleh karena itu, dari setiap aspeknya diharapkan dapat menyentuh sisi emosional konsumen. Dengan demikian, konsumen dapat merasakan filosofi perusahaan dan mulai menggunakan produk sebagai solusi kebutuhan, bukan hanya percobaan semata. 3. Pembuatan Visual Identity Terdapat banyak elemen yang digunakan dalam pembuatan visual identity. Berikut dijabarkan mengenai beberapa langkah yang dilakukan dalam pembuatan visual identity yang tepat.


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 10 a. Buat visual identity yang sejalan dengan brand identity yang dibangun Aspek-aspek visyal identity perlu diperhatikan lebih dahulu sehingga setiap orang dapat memahami suatu hal yang akan dibangun oleh brand tersebut. Untuk menghasilkan visual yang baik dan tepat, diperlukan konsultasi mendalam kepada desain profesional. b. Fokus pada cerita yang menarik bagi target market Buat visual identity dengan simpel dan seunik mungkin, tetapi tetap dapat menggambarkan brand identity perusahaan tersebut. Dengan demikian, audiens akan fokus dalam memahami brand yang dijual. c. Buat desain untuk berbagai media desain (platform online maupun offline) Untuk mencakup seluruh target pasar, tentu diperlukan pemasaran yang tepat. Banyaknya masyarakat yang menghabiskan waktunya di depan gadget memungkinkan untuk melakukan promosi secara online. Namun, untuk mengenalkan produk kepada orang-orang, sebaliknya diperlukan pengenalan brand menggunakan media offline, seperti iklan televisi, radio, brosur ataupun pamflet yang disebarkan. B. Desain Grafis Pemasaran dan Periklanan Desain grafis adalah sesuatu yang dilakukan menggunakan elemen visual, termasuk tulisan, bentuk, dan gambar untuk menciptakan persepsi akan suatu pesan yang disampaikan dalam bentuk digital atau cetak. Sementara itu, marketing atau pemasaran merupakan studi dan kegiatan dalam manajemen hubungan pertukaran. Pemasaran ini untuk membuat, menyimpan, dan memuaskan pelanggan atau konsumen pada suatu produk. Pelanggan sebagai fokus kegiatan merupakan kesimpulan pemasaran dalam komponen utama manajemen bisnis. Dengan kata lain, marketing bertujuan mempromosikan produk atau jasa kepada konsumen yang dianggap sesuai waktu tertentu. Dalam materi ini akan dipaparkan hubungan antara desain grafis dengan pemasaran atau yang lebih umum disebut desain grafis pemasaran dan periklanan. Gambar 1.6 Pengaplikasian Desain Grafis Pemasaran dan Periklanan Sumber: Rezqiana, 2022


Macam Desain Grafis 11 Berkembangnya zaman memungkinkan bidang marketing juga mengalami perkembangan, begitu juga dengan desain. Marketing memerlukan desain yang bagus untuk dapat lebih meyakinkan pelanggan atau klien agar percaya dengan produk. Desain grafis ini umumnya untuk kepentingan sebuah kampanye pemasaran dan periklanan. Tujuan utamanya memersuasifkan konsumen dalam mempertimbangkan nilai dari sebuah produk yang ditawarkan. Salah satu bentuknya adalah banner, pamflet, flyer, dan brosur dalam cetakan ataupun bentuk digital. 1. Tujuan Desain Grafis Pemasaran Berikut diuraikan mengenai tujuan penggunaan desain grafis pemasaran. a. Memersuasif konsumen Salah satu tujuan utama penggunaan desain grafis dalam bidang pemasaran yakni memersuasifkan calon pembeli. Dengan demikian, konsumen memilih produk yang dijual dan menjadi konsumen tetap. b. Menaikkan target penjualan Dengan desain yang menarik, tentu perusahaan menginginkan suatu peningkatan penjualan dan produksi terhadap produk tersebut. Hal ini memungkinkan penjualan sesuai target yang telah ditentukan. c. Membangun citra perusahaan yang baik Desain harus mampu menggambarkan kualitas maupun citra yang dibangun pada sebuah produk. Dengan desain yang baik maka citra produk atau perusahaan akan meningkat sehingga masyarakat akan lebih memilih produk tersebut sebagai kebutuhan. 2. Manfaat Desain Grafis Pemasaran Desain yang menarik tanpa branding yang tepat akan menjadi kegagalan dalam sebuah produk. Oleh karena itu, perlu dibuat desain yang mampu mendongkrak pemasaran produk. Desain tersebut tidak hanya sekadar mengatur tata letak gambar dan huruf, tetapi juga harus membuat konsumen tertarik. Oleh karena itu, berikut dijabarkan peran dan manfaat desain grafis pemasaran. a. Menciptakan identitas merek yang kuat Desain grafis membantu menciptakan logo dan elemen merek yang dapat membedakan merek dari pesaing. Selain itu, dapat memberikan identitas visual yang konsisten dan mudah diingat oleh pelanggan. b. Meningkatkan daya tarik visual Desain grafis mampu memberikan tampilan visual yang menarik untuk menarik perhatian calon pelanggan. Dengan demikian, pelanggan akan tertarik dan memperhatikan produk atau layanan yang ditawarkan. c. Meningkatkan pengalaman pengguna Desain grafis dapat membantu memperbaiki pengalaman pengguna dengan menciptakan desain yang intuitif. Selain itu, desain grafis mudah digunakan pada media promosi yang berbeda. d. Meningkatkan kepercayaan pelanggan Desain grafis dapat membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan. Hal tersebut dilakukan dengan memberikan kesan profesional dan terpercaya pada suatu merek.


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 12 e. Meningkatkan daya saing Desain grafis dapat membantu merek bersaing di pasaran. Desain grafis juga dapat menarik perhatian pelanggan melalui promosi dan tampilan menarik. f. Memperkuat brand loyalty Desain grafis yang konsisten dan terintegrasi dapat membantu memperkuat loyalitas merek. Selain itu, memudahkan pelanggan mengenali merek dan mengembangkan hubungan yang lebih erat dengan merek. g. Meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran Desain grafis yang baik dapat membantu meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran. Hal tersebut karena desain grafis dapat menarik perhatian dan menginspirasi tindakan yang diinginkan dari calon pelanggan. 3. Aspek Penting dalam Desain Grafis Pemasaran Dalam desain grafis pemasaran, terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan oleh desainer dan pemilik usaha agar desain dapat berhasil dalam mempromosikan produk atau layanan yang akan ditawarkan. Dengan memperhatikan aspek-aspek penting ini, desain grafis pemasaran dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesadaran merek dan mempromosikan produk atau layanan yang ditawarkan. Beberapa aspek penting tersebut dipaparkan sebagai berikut. a. Tujuan pemasaran Desain grafis harus mengacu pada tujuan pemasaran yang jelas dan spesifik. Tujuan yang dimaksud dapat berupa peningkatan penjualan, peningkatan kesadaran merek, atau mengubah persepsi pelanggan terhadap merek yang akan dipromosikan. b. Target audiens Desain grafis harus disesuaikan dengan target audiens yang dituju. Hal ini penting untuk menarik perhatian target audiens dan memengaruhinya untuk mengambil tindakan. c. Konsistensi merek Desain grafis harus selalu mencerminkan identitas merek yang konsisten. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran merek dan memperkuat citra merek di mata pelanggan. d. Komunikasi visual Aspek penting selanjutnya adalah komunikasi visual. Desain grafis harus mampu mengomunikasikan pesan pemasaran dengan jelas serta efektif melalui elemen visual, seperti gambar, warna, dan tipografi. e. Kreativitas Desain grafis yang kreatif dan menarik dapat membuat merek, produk, atau layanan yang ditawarkan terlihat lebih menarik di mata pelanggan. Namun, kreativitas harus tetap disesuaikan dengan tujuan dan identitas merek. f. Konsistensi media Desain grafis harus disesuaikan dengan media pemasaran yang digunakan, seperti iklan cetak, iklan televisi, atau media sosial. penyesuaian ini agar efektif dalam memenuhi tujuan pemasaran di setiap media.


Macam Desain Grafis 13 g. Teknik desain yang tepat Desain grafis harus dibuat dengan teknik desain yang tepat untuk media pemasaran yang digunakan. Contohnya, format file yang sesuai dan resolusi yang cukup agar tidak blur saat di-print atau terlihat pecah saat digunakan dalam media online. 4. Langkah Pengaplikasian Desain Grafis Pemasaran Pengaplikasian desain grafis dalam pemasaran sangat penting untuk menciptakan pesan yang efektif dan menarik bagi konsumen. Dengan mengaplikasikan desain grafis pemasaran yang efektif maka dapat membantu meningkatkan kesadaran merek atau produk, meningkatkan konversi penjualan, dan memperkuat citra merek di mata konsumen. Berikut diuraikan beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam pengaplikasian desain grafis pemasaran dan periklanan. a. Menentukan tujuan dan sasaran pemasaran Sebelum memulai desain grafis, harus dipastikan memahami tujuan dan sasaran pemasaran lebih dahulu. Hal ini untuk menentukan pesan dan gaya visual yang ingin ditampilkan saat melakukan pemasaran serta periklanan. b. Memilih gaya visual yang sesuai Setelah memahami tujuan pemasaran, penentuan gaya visual sesuai merek atau produk yang ingin diiklankan harus dilakukan. Gaya visual dapat berupa warna, font, dan gambar. c. Menggunakan elemen grafis yang menarik Untuk menarik perhatian konsumen, dapat menggunakan elemen grafis yang menarik seperti gambar atau ilustrasi. Gambar yang digunakan berkaitan dengan merek atau produk yang diiklankan harus disesuaikan. d. Membuat tata letak yang efektif Tata letak yang efektif dapat membantu pesan pemasaran lebih mudah dipahami oleh konsumen. Tata letak yang digunakan harus dipastikan mudah dibaca dan memiliki hierarki visual yang jelas. e. Pertimbangkan media pemasaran yang berbeda Desain grafis pemasaran dapat diaplikasikan di berbagai media, seperti poster, brosur, dan iklan digital. Pastikan desain grafis yang dibuat dapat diterapkan pada media yang berbeda dengan ukuran dan format yang berbeda. f. Uji dan evaluasi desain grafis Setelah desain grafis dibuat, dilakukan uji coba dan evaluasi untuk memastikan pesan pemasaran terkirim dengan baik dan efektif. Hal ini dapat membantu dalam meningkatkan desain grafis untuk kampanye pemasaran selanjutnya. C. Desain Grafis Publikasi Sesuai namanya, cabang ilmu desain grafis yang khusus dalam bidang publikasi ini berfokus pada industri publikasi seperti pembuatan media cetak layaknya majalah, koran, dan katalog, baik berbentuk fisik maupun digital. Umumnya, para desainer publikasi bekerja sama dengan para editor visual agar visual terlihat lebih menarik bagi para audiens. Desain grafis publikasi umumnya mencakup pemilihan tata letak, jenis huruf, warna, dan gambar. Semua elemen tersebut harus ditempatkan dengan cermat dan dikoordinasikan dengan baik untuk mencapai tampilan yang seimbang, menarik, dan profesional.


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 14 Salah satu hal penting dalam desain grafis publikasi adalah mempertimbangkan audiens target yang akan membaca publikasi tersebut. Hal ini memungkinkan seorang desainer untuk membuat pilihan desain yang menarik perhatian serta memenuhi kebutuhan pembaca. Desain grafis publikasi yang baik harus dapat menjaga kesatuan merek dan konsistensi dari publikasi tersebut sehingga memperkuat citra merek. Pada industri publikasi yang kompetitif, desain grafis publikasi yang baik menjadi kunci dalam menarik pembaca dan membedakan produk dari pesaing. Oleh karena itu, desain grafis publikasi yang efektif sangat penting untuk memastikan pesan dan isi dari publikasi dapat diterima dengan baik oleh audiens target. 1. Tujuan Desain Grafis Publikasi Tujuan utama dari desain grafis publikasi adalah membuat tampilan publikasi yang menarik dan informatif sehingga dapat memikat dan menarik perhatian pembaca. Secara keseluruhan, tujuan dari desain grafis publikasi adalah membuat publikasi yang menarik dan efektif untuk membantu mengomunikasikan pesan dengan tepat dan efisien kepada audiens target. Berikut beberapa tujuan dari desain grafis publikasi. a. Menarik perhatian Desain grafis publikasi harus dirancang sedemikian rupa untuk menarik perhatian pembaca. Kemudian mendorongnya membaca publikasi lebih lanjut. b. Meningkatkan keterbacaan Desain grafis publikasi yang baik dapat membantu meningkatkan keterbacaan publikasi dengan memilih tata letak dan ukuran font yang tepat. Selain itu, dapat memastikan kontras yang memadai antara teks dan latar belakang. c. Menjaga konsistensi merek Desain grafis publikasi harus mencerminkan merek dan citra perusahaan. Hal tersebut dilakukan dengan menggabungkan elemen-elemen merek, seperti logo, warna, dan font khusus. d. Meningkatkan pemahaman konten Desain grafis publikasi juga dapat membantu memperjelas konten yang disajikan menggunakan grafik, tabel, dan ilustrasi. Peningkatan pemahaman konten ini juga termasuk dalam tujuan desain grafis publik. e. Meningkatkan pengalaman pembaca Desain grafis publikasi yang baik dapat memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan. Selain itu, dapat menyajikan informasi dengan cara yang mudah dipahami oleh pembaca. 2. Manfaat Desain Grafis Publikasi Desain grafis publikasi memiliki manfaat yang sangat penting dalam komunikasi visual dan dapat membantu meningkatkan efektivitas publikasi. Dalam era digital saat ini, desain grafis publikasi juga dapat membantu menarik perhatian di media sosial dan platform online. Dengan demikian, hal ini memiliki manfaat yang lebih luas dan lebih penting bagi perusahaan serta organisasi. Berikut beberapa manfaat desain grafis publikasi. a. Membuat publikasi menarik Desain grafis publikasi dapat membantu menciptakan publikasi yang menarik. Dengan demikian, dapat menarik lebih banyak pembaca dan meningkatkan citra merek yang ditawarkan.


Macam Desain Grafis 15 b. Memudahkan pembaca memahami isi promosi Dengan grafik, tabel, ilustrasi, dan tata letak yang baik, desain grafis publikasi dapat membantu membawa pesan serta informasi secara jelas. Selain itu, hal tersebut akan mudah dimengerti oleh pembaca. c. Menjaga kesatuan merek Desain grafis publikasi yang konsisten dengan merek akan membantu memperkuat citra merek. Selain itu, dapat menciptakan kesan yang kokoh di mata audiens. d. Menyampaikan pesan secara efektif Desain grafis publikasi dapat membantu menyampaikan pesan secara efektif. Dengan demikian, dapat membantu memengaruhi pembaca dengan cara yang diinginkan oleh penulis. e. Memperkuat pengalaman membaca Desain grafis publikasi yang bagus memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan. Selain itu, dapat membantu membawa pesan dan informasi dengan cara yang mudah dipahami oleh pembaca. f. Meningkatkan penjualan Meningkatkan penjualan merupakan manfaat desain grafis publikasi yang keenam. Dengan membantu menciptakan publikasi yang menarik dan efektif, desain grafis publikasi dapat membantu meningkatkan penjualan atau hasil pemasaran perusahaan. g. Memperkuat hubungan dengan audiens Penciptaan publikasi yang menarik dan informatif ini memungkinkan desain grafis publikasi membantu memperkuat hubungan dengan audiens dan meningkatkan kesadaran merek. Memperkuat hubungan dengan audiens ini termasuk manfaat desain grafis publikasi yang ketujuh. 3. Aspek Desain Grafis Publikasi Desain grafis publikasi memiliki banyak aspek penting yang perlu dipertimbangkan agar publikasi tersebut dapat mencapai tujuan dan menarik perhatian pembaca atau audiens. Dalam desain grafis publikasi, semua aspek ini harus dikoordinasikan dengan baik untuk mencapai publikasi yang menarik, efektif, serta sesuai merek dan tujuan yang ingin dicapai. Berikut beberapa aspek penting dalam desain grafis publikasi. a. Tata letak (layout) Tata letak adalah susunan elemen visual pada halaman publikasi, seperti teks, gambar, dan grafis. Tata letak yang baik harus mempertimbangkan arah baca, penggunaan spasi kosong, dan pemilihan ukuran font yang tepat untuk memudahkan pembaca dalam membaca dan memahami isi publikasi. b. Warna Warna sangat penting dalam desain grafis publikasi karena dapat memengaruhi emosi dan citra merek. Pemilihan warna yang tepat dan konsisten dengan merek serta konten publikasi dapat membantu meningkatkan daya tarik visual dan memberikan kesan yang kuat di mata pembaca. c. Tipografi Tipografi mencakup pemilihan jenis huruf, ukuran, dan penempatan teks pada halaman publikasi. Pemilihan jenis huruf dan ukuran yang tepat akan memudahkan pembaca dalam membaca dan memahami isi publikasi.


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 16 d. Gambar dan grafis Gambar dan grafis dapat menambah daya tarik visual pada publikasi dan membantu memperjelas pesan yang ingin disampaikan. Pemilihan gambar dan grafis yang tepat harus didasarkan pada merek dan konten publikasi. e. Konsistensi merek Konsistensi merek dalam desain grafis publikasi sangat penting untuk memperkuat citra merek dan membuat publikasi mudah dikenali oleh pembaca. Konsistensi merek harus diterapkan pada pemilihan warna, tipografi, dan penggunaan logo. f. Target audiens Publikasi harus dirancang untuk target audiens yang spesifik dan mempertimbangkan preferensi visual, kemampuan membaca, dan latar belakang pembaca. Dengan mempertimbangkan audiens target, publikasi dapat lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan mencapai tujuan. g. Kesesuaian isi dan desain Desain grafis publikasi harus selaras dengan konten yang disajikan. Dengan demikian, membantu meningkatkan pemahaman dan kesan pembaca terhadap pesan yang ingin disampaikan. 4. Jenis Design Grafis Publikasi Desain grafis publikasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan fokus dan tujuannya. Semua jenis dari desain grafis publikasi memiliki karakteristik dan tujuan yang berbeda-beda, tetapi tetap harus mempertimbangkan aspek-aspek penting yang terdapat dalam desain grafis publikasi. Berikut beberapa jenis design grafis publikasi. a. Majalah Desain grafis majalah umumnya berfokus pada penggabungan teks dan gambar untuk menciptakan tampilan visual yang menarik dan memikat pembaca. Desain majalah tentu harus mempertimbangkan tata letak, tipografi, dan pemilihan gambar yang tepat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Gambar 1.7 Penerapan Desain pada Majalah Sumber: Mahamerubali, t.t


Macam Desain Grafis 17 b. Buku Desain grafis buku melibatkan pembuatan tata letak dan pemilihan tipografi yang tepat untuk meningkatkan pembacaan dan pemahaman isi buku. Selain itu, desain buku juga mempertimbangkan penggunaan gambar dan grafis yang sesuai untuk meningkatkan daya tarik visual. Gambar 1.8 Desain Buku Cerita Anak Sumber: Agnes, t.t c. Brosur Brosur umumnya dibutuhkan dalam pemasaran dan memerlukan desain grafis yang menarik untuk menarik perhatian audiens. Desain brosur harus mempertimbangkan tata letak, tipografi, pemilihan warna, serta penggunaan gambar dan grafis yang tepat untuk mencapai tujuan pemasaran. Gambar 1.9 Penerapan Desain pada Brosur Sumber: Percetakan, 2020 d. Surat kabar Desain grafis surat kabar melibatkan penggabungan teks dan gambar untuk menciptakan tampilan yang menarik dan mudah dibaca oleh pembaca. Desain surat kabar harus mempertimbangkan tata letak, tipografi, pemilihan gambar dan grafis, serta penggunaan warna yang sesuai.


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 18 Gambar 1.10 Penerapan Desain pada Surat Kabar Sumber: Kompas, 2019 e. Katalog Katalog adalah bentuk publikasi untuk mengenalkan produk atau jasa. Desain katalog harus mempertimbangkan tata letak, pemilihan warna, tipografi, serta penggunaan gambar dan grafis yang tepat. Hal tersebut untuk menarik perhatian target audiens dan memudahkan pembaca dalam menemukan informasi yang dibutuhkan. Gambar 1.11 Penerapan Desain Publikasi pada Katalog Sumber: Supriyadi, 2016


Macam Desain Grafis 19 f. Poster Desain grafis poster harus menarik perhatian dan dapat dilihat dari jarak jauh. Desain poster harus mempertimbangkan tata letak, pemilihan warna, tipografi, serta penggunaan gambar dan grafis yang tepat. Hal tersebut untuk menciptakan pesan yang efektif dan mudah diingat oleh target/audiens. Gambar 1.12 Penerapan Desain Publikasi pada Poster Sumber: Canva, t.t g. Kalender Desain kalender memerlukan penggabungan antara tata letak, pemilihan warna, tipografi, serta gambar atau grafis yang sesuai untuk menciptakan tampilan visual yang menarik. Desain kalender juga mempertimbangkan konsistensi merek untuk meningkatkan kesan merek dan memudahkan pembaca dalam mengingat merek. Gambar 1.13 Penerapan Desain Publikasi pada Kalender Sumber: Souvernirkantorpajak, 2019


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 20 5. Pengaplikasian Desain Grafis Publikasi Desain grafis publikasi dapat diterapkan dalam berbagai bentuk media publikasi, termasuk majalah, buku, brosur, poster, spanduk, katalog, buletin, dan infografis. Selain itu, diterapkan dalam publikasi digital, seperti e-book, newsletter, dan situs web. Dalam semua bentuk media publikasi tersebut, desain grafis publikasi harus diarahkan untuk mencapai tujuan publikasi, mencerminkan merek dan citra perusahaan, serta mempertimbangkan audiens target. Dengan menerapkan desain grafis publikasi yang baik, publikasi tersebut akan lebih menarik, informatif, dan efektif dalam menyampaikan pesan kepada audiens. Berikut beberapa contoh pengaplikasian desain grafis publikasi. a. Majalah dan buku Desain grafis publikasi dapat diterapkan dalam pembuatan majalah dan buku menggunakan tata letak yang menarik serta pilihan font yang tepat. Selain itu, mempertimbangkan aspek-aspek desain lainnya, seperti warna, tipografi, serta penggunaan gambar dan ilustrasi. b. Brosur dan poster Desain grafis publikasi dapat diterapkan dalam pembuatan brosur dan poster untuk kampanye iklan atau acara promosi. Hal tersebut dapat menggunakan warna dan grafis yang menarik untuk menarik perhatian audiens. c. Katalog Desain grafis publikasi umumnya untuk memproduksi katalog produk. Hal tersebut dapat menggunakan foto produk yang menarik dan informasi yang mudah dipahami. Selain itu, dibutuhkan tata letak yang rapi dan konsisten. d. Infografis Desain grafis publikasi dapat diterapkan dalam pembuatan infografis. Hal tersebut dapat membantu dalam menyajikan informasi dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh pembaca. e. Publikasi digital Desain grafis publikasi dapat diterapkan dalam publikasi digital, seperti e-book, newsletter, dan situs web menggunakan tampilan dan layout yang menarik. Selain itu, dapat menggunaan gambar dan ilustrasi untuk memperkuat pesan yang disampaikan. D. Desain Grafis Kemasan Sebuah produk umumnya menggunakan packaging dalam jasa pesan antar. Namun, sebuah penelitian menemukan fakta bahwa suatu desain packaging yang dapat digunakan juga memengaruhi tindakan konsumen. Beberapa orang membeli produk karena tertarik dengan packaging-nya yang bagus. Kasus ini tentu banyak terjadi selama ini. Hal ini cukup menjadi sorotan publik. Misalnya, pada tahun 2022, Chatime mengeluarkan seri kolaborasi bersama BT21. Hal ini menyebabkan banyak orang berbondong-bondong mengantre produk tersebut karena seri ini tergolong limited. Hal ini merupakan contoh keberhasilan marketing dalam membuat desain.


Macam Desain Grafis 21 Gambar 1.14 Packaging Chatime BT21 Sumber: Untari, 2022 Dalam desain kemasan produk, desain berperan vital menentukan visual produk. Hal pertama yang akan konsumen lihat dan cermati saat membeli produk adalah kemasannya. Visual kemasan produk yang biasa umumnya kurang diminati oleh konsumen, berbeda dengan visual kemasan yang menarik dan terkesan unik. Desain kemasan merupakan usaha kreatif dalam memproses suatu benda yang nantinya berfungsi sebagai pembungkus atau wadah dari suatu produk. Proses pembuatan desain mengacu pada rancangan untuk produk itu sendiri. Misalnya, bahan dasar kemasan, warna, jenis font, sampai elemen grafisnya. Namun pada masa kini, membuat desain pengemasan yang unik saja tidak cukup. Sebuah desain yang baik hendaknya juga memiliki nilai cerita yang dapat tersampaikan ke konsumen. Secara tidak langsung, kemasan pada akhirnya harus mampu memberi pengalaman ke konsumen melalui sentuhan, penglihatan, ataupun bau. Dengan kompleksitas sebuah desain packaging produk tersebut, sangat wajar apabila akhirnya banyak produsen mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk rancangan desain. Sebuah kemasan bukan sekadar persoalan memenangkan hati para konsumen, tetapi juga menyampaikan pesan penting sampai ke hati konsumen. 1. Fungsi Desain Kemasan Desain  dari packaging produk tentu  harus mewakili kebutuhan produsen ke konsumen. Kebutuhan yang dimaksud yakni tentang menariknya desain tersebut bagi konsumen, target pemasaran produk, dan pesan atau informasi tersirat yang dapat konsumen dapatkan dari kemasan. Berikut diuraikan fungsi dari desain packaging produk. a. Media komunikasi tentang produk ke konsumen Rincian tentang produk umumnya tampil pada informasi produk sehingga konsumen lebih mudah membaca sekaligus memahaminya. Citra produk juga dapat dilihat melalui visual yang terdapat pada kemasan. b. Penentu identitas produk Dalam hal ini, desain secara tidak langsung memengaruhi branding produk. Dalam sekali lihat, konsumen dapat mengetahui identitas produk tanpa harus membaca semua info pada kemasan.


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 22 c. Mewakili estetika produk Kadang-kadang beberapa produk yang sebenarnya secara kualitas biasa-biasa saja, namun dengan cepat produk tersebut dicari banyak orang dan menjadi hits hanya karena pengemasan yang menarik. Hal ini membuktikan desain menjadi kunci penting dalam faktor estetika untuk mendapatkan lebih banyak konsumen. d. Brand image jangka panjang Untuk dapat konsisten memenangi persaingan bisnis yang ketat, desain pada pengemasan produk ini harus kuat. Tujuannya menjaga brand image untuk waktu lebih lama serta diingat oleh konsumen. Seiring berjalannya waktu, produsen perlu melakukan  review  desain berkala, khususnya saat ingin rebranding produk tersebut. 2. Prinsip Desain Kemasan Berikut beberapa prinsip dalam desain pengemasan produk yang harus produsen perhatikan dan pertimbangkan dalam desain kemasan produk. a. Kesederhanaan Bentuk desain dan warna yang jelas jauh lebih menguntungkan produsen daripada desain yang terlalu kompleks serta menutupi informasi-informasi terkait produk. Kesederhaan dalam desain, misalnya dari segi warna, elemen, bahkan bentuk huruf harus diprioritaskan. Hal ini karena produsen hanya memiliki waktu empat sampai lima detik untuk menarik hati calon konsumen. Gambar 1.15 Penerapan Prinsip Kesederhanaan Sumber: Flexypack, 2022 Akan terkesan sia-sia apabila memiliki produk dengan pengemasan unik dan terlihat mewah, namun informasi yang tercantum pada kemasan sangat sedikit dan membuat konsumen bingung. Seorang desainer yang membuat desain kemasan harus menerapkan prinsip tersebut karena fungsi kemasan digunakan sebagai media komunikasi. b. Kejujuran Prinsip yang kedua yakni kejujuran. Prinsip ini sering dilupakan oleh produsen, khususnya untuk produk-produk makanan. Produsen harus menjunjung tinggi kejujuran untuk konsumen. Maksudnya, menggunakan visual gambar produk


Macam Desain Grafis 23 yang sebenarnya, tidak melakukan editing berlebihan yang memungkinkan produk tampak lebih bagus. Jika editing yang dilakukan berlebihan, konsumen akan sangat kecewa saat visual produk pada kemasan tidak sesuai, bahkan jauh dari realita yang diterima. Melakukan ketidakjujuran pada desain pengemasan dapat berujung pada menurunnya citra produk dan hilangnya kepercayaan konsumen. Gambar 1.16 Penerapan Prinsip Kejujuran Sumber: Flexypack, 2022 c. Autentik Banyaknya produk sejenis yang beredar di masyarakat akan semakin ketat persaingan dalam produk. Tidak sedikit produsen memilih membuat desain kemasan yang mirip dengan kompetitor. Tujuannya untuk mengecoh konsumen saat hendak membeli. Strategi ini memang cukup efektif, bahkan jika kemiripan nyaris sulit dibedakan dalam beberapa detik pertama. Namun, hal ini jelas tidak sejalan dengan prinsip desain. Sebuah desain harus autentik atau tidak menjiplak dan mirip antara satu dengan lainnya. Caranya, gunakan prinsip Amati, Tiru, dan Modifikasi (ATM) dalam merancang sebuah desaih pengemasan. Seorang desainer harus mampu memberikan pembeda dan keunikan pada kemasan. Gambar 1.17 Penerapan Prinsip Autentik Sumber: Flexypack, 2022


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 24 d. Unik dan menarik Sebelum membuat desain final, produsen harus membayangkan penampakan produknya saat dijejerkan dengan produk sejenis. Perhatikan produk tersebut terlihat lebih mencolok atau tidak. Selain itu, perhatikan juga produk tersebut berpotensi membuat calon pembeli berhenti sejenak, lalu mengambilnya atau tidak. Dengan demikian, sangat penting membuat kemasan yang unik dan menarik. Nilai dari keunikan ini dapat produsen ambil dari berbagai aspek, misalnya warna atau ilustrasi produk pada kemasan. Perhatian konsumen sejak awal harus tertuju pada kemasan produk sehingga konsumen tanpa perlu berpikir panjang akan membelinya. Gambar 1.18 Penerapan Kemasan Unik Sumber: Faizal, 2018 e. Food safety Dalam rancangan desain pengemasan, bahan  packaging  juga tidak boleh produsen abaikan. Jauh sebelum membuat desain semenarik mungkin, produsen harus memilih bahan pengemas yang menjamin keamanan konsumen. Artinya, bahan tersebut harus sudah masuk kategori  food grade. Memberikan jaminan keamanan pangan pada konsumen juga wajib masuk checklist para produsen saat mendesain kemasan. Bahan berkualitas sebenarnya memudahkan proses cetak kemasan serta desain yang tersedia juga dapat tercetak bagus.


Macam Desain Grafis 25 Gambar 1.19 Kemasan Kertas Kraft pada Makanan Kering Sumber: Putramapack, 2021 Gambar di atas menunjukkan sebuah kemasan makanan ringan yang terbuat dari kertas kraft. Kemasan ini cocok digunakan karena bahannya yang cukup tebal dan mampu melindungi produk di dalamnya. Selain itu, untuk memudahkan penyimpanan, diberikan sebuah zip sebagai penutupnya. Bentuk dari kemasan ini beragam seperti persegi dan persegi panjang. 3. Pembuatan Ide Desain Kemasan Produk Kreatif Membuat ide desain kemasan produk yang menarik adalah proses kreatif yang memerlukan beberapa langkah dan ide-ide yang kreatif. Berikut beberapa cara yang umum dilakukan dalam membuat ide desain kemasan produk yang menarik. a. Mengenali pasar target Pertama-tama, penting untuk memahami target pasar produk yang dipasarkan. Produsen harus mengetahui bahwa produk tersebut ditujukan untuk anakanak, remaja, atau orang dewasa. Produsen juga harus mengetahui target pasarnnya lebih condong pada wanita atau pria dan lebih memilih kemasan yang praktis atau kemasan yang menarik. Dengan memahami target pasar produk, akan memudahkan menghasilkan desain kemasan sesuai preferensi dan kebutuhannya. Misalnya, pada gambar di bawah, target pasar kemasannya ditujukan untuk anak-anak. Dengan demikian, produsen dapat memberikan bentuk yang terkesan gemas dan terdapat hadiah untuk menarik perhatian anak kecil. Gambar 1.20 Contoh Kemasan Makanan Target Pasar Anak-Anak Sumber: Bukalapak, t.t


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 26 Lalu pada kemasan dengan target pasar remaja sampai dewasa memiliki tampilkan kemasan produk yang unik, tetapi tetap berguna. Dengan demikian, hal tersebut akan memudahkan para remaja dan orang dewasa dalam mengonsumsi produk tersebut. Gambar 1.21 Contoh Kemasan Makanan Target Pasar Remaja Sumber: Dikemas, 2018 Kemudian, kemasan untuk target pasar orang dewasa sampai manula, seiring bertambahnya umur, kemasan bukan lagi penentu untuk membeli. Orang dewasa cenderung memperhatikan kejelasan jumlah isi dari produk tersebut. Jadi, kemasan yang sederhana tentu menjadi opsi yang baik. Gambar 1.22 Contoh Kemasan Makanan Target Pasar Dewasa Sumber: Alibaba, t.t b. Membuat desain kemasan yang kreatif dan unik Untuk menarik perhatian konsumen, desain kemasan produk harus kreatif dan unik. Menggunakan kombinasi warna yang menarik, desain geometris yang menarik, atau elemen desain yang lebih artistik patut dicoba. c. Menggunakan gambar yang menarik Penggunaan gambar pada kemasan produk juga dapat memengaruhi daya tarik konsumen. Gambar yang digunakan harus diperhatikan sesuai produk yang dijual dan tetap menarik perhatian. Produsen juga dapat menggunakan gambar yang mencerminkan nilai produk seperti bahan alami atau lingkungan yang bersih.


Macam Desain Grafis 27 d. Mempertimbangkan faktor fungsional Selain menarik, desain kemasan tersebut harus berfungsi dengan baik. Pertimbangkan faktor fungsional ini, seperti ukuran kemasan yang tepat untuk produk, kemudahan dalam membuka dan menutup kemasan, serta kemasan yang tahan lama untuk melindungi produk dari kerusakan. e. Mencoba berinovasi Berinovasi dan berpikir out of the box harus dicoba. Misalnya, seseorang dapat menggunakan bahan kemasan yang unik atau menciptakan kemasan yang dapat digunakan ulang. Ide-ide inovatif ini dapat membuat produk menjadi berbeda dari produk sejenis di pasaran. f. Konsisten dengan merek Desain kemasan harus dipastikan selalu konsisten dengan merek yang dibuat. Hal Ini dapat membantu membangun citra merek yang konsisten dan memudahkan konsumen mengenali produk tersebut. Gambar 1.23 Konsistensi pada Kemasan Produk MCD Sumber: Simajuntak, 2016 4. Jenis Struktur dan Material Kemasan Dalam pembuatan kemasan, seorang tim produksi dan desainer harus mempertimbangkan dengan baik terkait bahan serta material yang digunakan. Berikut macam-macam jenis dari material dan bahan kemasan. a. Canisters Canisters adalah gulungan spiral kardus yang membentuk silinder. Jenis ini diproduksi dalam variasi tebal dan panjang.


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 28 Gambar 1.24 Jenis Penggunaan Plastik Sumber: M. Safiqurrohman b. Plastik Terdapat banyak variasi plastik yang menawarkan kualitas dan properti berbeda yang melayani serangkaian kebutuhan penyimpanan. Jenis plastik yang umum digunakan dipaparkan dalam poin-poin berikut. Gambar 1.25 Jenis Penggunaan Plastik Sumber: M. Safiqurrohman 1) Low Density Polyethylene (LDPE) umumnya untuk kontainer dan tas pakaian. 2) High Density Polyethylene (HDPE) dimanfaatkan untuk kemasan susu, deteren, botol kosmetik, dan cairan pembersih rumah tangga. 3) Poly Ethylene Terephthalate (PET) umumnya digunakan pada kemasan air mineral, minuman karbonasi, kantung makanan, dan produk kesehatan. 4) Polypropylene digunakan pada pembuatan botol dan tutup botol karena bahannya cukup tebal. 5) Polystyrene (PS) umumnya dipakai pada CD case dan botol pil.


Macam Desain Grafis 29 c. Kemasan blisters Jenis lain struktur kemasan plastik kaku adalah kemasan blister. Struktur ini dibentuk dalam suhu dan tekanan tinggi serta ditempatkan di depan produk. Dengan demikian, memungkinkan produk tersebut dapat terlihat melalui plastik yang transparan. Gambar 1.26 Kemasan Blister Sumber: M. Safiqurrohman d. Kaca Kontainer kaca ini memiliki bentuk, ukuran, dan warna yang sangat bervariasi. Mirip dengan karton, kaca bersaing dengan plastik sebagai material untuk desain kemasan. Umumnya jenis ini digunakan pada produk parfum, kosmetik, obat-obatan, dan minuman. Gambar 1.27 Kemasan Kaca Sumber: M. Safiqurrohman e. Kaleng logam Kemasan logam dibuat dari timah, aluminium, dan baja. Ketersedian bahan baku produksi membuat material kemasan ini sebagai struktur berbiaya rendah untuk diproduksi. Makanan hasil olahan, aerosol, cat, bahan kimia, dan produk otomotif adalah beberapa produk umum yang menggunakan kaleng logam.


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 30 Gambar 1.28 Kemasan Kaleng Sumber: M. Safiqurrohman f. Tube Tube logam umumnya terbuat dari aluminium. Jenis ini umumnya untuk produk obat-obatan, kesehatan, dan kecantikan, seperti pasta gigi, krim, gel, serta balsemi. Gambar 1.29 Kemasan Tube Sumber: M. Safiqurrohman g. Kemasan fleksibel Kemasan fleksibel mencakup beragam struktur dan material atau kombinasi. Kemasan ini umumnya seperti kertas dan plastik yang tidak kaku. Bentuk fleksibel yang umum adalah tas, kantung, tabung, atau pembungkus dari film. Gambar 1.30 Kemasan Fleksibel Sumber: M. Safiqurrohman


Macam Desain Grafis 31 E. Desain Motion Graphics Motion graphics merupakan percabangan ilmu dari seni desain grafis. Pada umumnya, motion graphics adalah gabungan media audio visual yang menggabungkan seni film dan desain grafis dengan memasukan elemen-elemen yang berbeda. Misalnya, ilustrasi, tipografi, fotografi, video dan musik yang dibuat menggunakan teknik animasi 2D atau 3D. Motion graphics dalam dunia broadcast memiliki peran sangat kuat di televisi, contohnya dalam pembuatan iklan komersial, program berita, program hiburan, promo, dan opening suatu program televisi. Persamaan motion graphics dengan animasi adalah bentuk seninya yang berupa benda atau karakternya diberikan gerakan. Motion graphics dan animasi juga termasuk prinsip animasi. Prinsip-prinsip ini merupakan seperangkat aturan visual yang diterapkan oleh desainer untuk membuat ilusi seolah-olah benda menjadi hidup dengan cara alami. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa motion graphics dan animasi sebenarnya saling melengkapi. Seiring dengan kemajuan teknologi, inovasi terkait pembuatan motion graphics juga lebih berkembang. Beberapa informasi terlalu rumit dapat disajikan dalam gambar diam. Artinya, infografis harus dikecilkan atau kurang dari perincian yang komprehensif agar informasi dapat diterima oleh audiens. Terdapat berbagai macam jenis motion graphics berdasarkan fungsi dan penggunaanya, seperti motion graphics tipografis, judul video, animasi loop, UI motion graphic, animasi icon, motion graphics untuk broadcast, dan gambar gift. Gambar 1.31 Contoh Motion Graphics Produk Sumber: M. Safiqurrohman 1. Fungsi Motion Graphics Selain membuat ilustrasi menjadi lebih hidup, terdapat beberapa kegunaan motion graphics lainnya. Beberapa di antaranya dijabarkan sebagai berikut. a. Membagikan informasi Apabila seseorang ingin membagikan informasi atau pesan kepada audiens terkait suatu hal, cara ini lebih mudah dan efektif. Melalui motion graphics, informasi yang banyak dan terkesan membosankan dapat diubah ke dalam bentuk gambar bergerak dan menambahkan audio serta tulisan yang sesuai. Selain menjadi lebih enak dilihat, informasi yang ingin disampaikan tentu lebih mudah dimengerti, bahkan oleh anak-anak yang belum dapat membaca.


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 32 Gambar 1.32 Motion Graphics untuk Membagikan Informasi Sumber: Calon Sarjana, 2023 Berdasarkan gambar tersebut, konten yang diberikan adalah sebuah informasi umum terkait alam. Namun, dengan pengemasan yang menarik melalui sebuah animasi dan motion graphics maka konten tersebut terasa tidak membosankan dan mempu membuat orang antusias untuk menontonnya. b. Film dan video Salah satu penggunaan  motion graphics yang paling umum adalah untuk menampilkan judul  yang dilihat di awal atau akhir pertunjukan film. Kegunaannya membuat para penontonnya takjub dan impresif. Agar film terasa lebih menarik, audio dan style dari teks juga dipilih semenarik mungkin. Gambar 1.33 Motion Graphics pada Intro Film Sumber: M. Safiqurrohman c. Logo Tidak hanya penerapannya dalam video, motion graphics juga dapat diterapkan pada pembuatan logo. Selain logo berbentuk dua dimensi, kini logo menjadi lebih atraktif dengan bentuk animasi. Umumnya, logo bergerak ini dipasang untuk kebutuhan video dalam sebuah konten agar terlihat lebih hidup.


Macam Desain Grafis 33 Gambar 1.34 Penerapan Motion Graphic pada Iklan Adidas Sumber: Zid, t.t d. Konten media sosial Di era digital ini, kebutuhan konten sosial media semakin beragam, khususnya untuk brand. Untuk menarik perhatian followers dibutuhkan variasi konten, mulai dari foto, video, bahkan animasi. Tidak hanya  brand,  channel  berita, bahkan akun-akun resmi kenegaraan juga menggunakan konten berbentuk animasi. Gunanya untuk memudahkan audiens dalam memahami informasi yang diberikan. Informasi yang rumit akan susah dicerna jika bentuknya teks panjang. Pengubahan format ke dalam motion graphics ini dianggap efektif karena selain lebih singkat juga lebih mudah dipahami. Gambar 1.35 Penerapan Motion Graphics pada Konten Sumber: Yenshen Lim, 2021 e. VDigital marketing Dalam  digital marketing  banyak cara untuk mempromosikan suatu brand seperti SEO, social media marketing, dan SEM. Semua teknik online marketing ini dapat menggunakan motion graphics untuk tujuan promosi atau tujuan lainnya.


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 34 Gambar 1.36 Pembuatan Iklan Menggunakan Motion Graphics Sumber: Kambar, 2021 2. Skill dan Kualifikasi Motion Graphics Untuk mendalami bidang motion graphics, terdapat beberapa skill dan kualifikasi yang perlu dikuasai. a. Skill desain grafis Untuk masuk ke dalam dunia ini, harus memiliki dasar menguasai teknik dalam desain grafis. Setidaknya seorang desainer harus memahami terkaitlayout, typography, dan unsur-unsur penting dalam teori warna. Membuat gambar menjadi bergerak merupakan hal yang tidak mudah maka skill desain grafis perlu diasah sebelum belajar membuat motion graphics dan animasi. b. Memahami animasi Untuk mendalami dunia motion, seseorang harus benar-benar menguasai 12 unsur penting dalam animasi. Hal ini dapat dikatakan sangat penting karena terlepas dari teknik yang digunakan atau secanggih software yang dipakai, apabila tidak memenuhi unsur tersebut, hasil desain akan kurang memuaskan. Unsur-unsur penting dalam animasi tersebut meliputi beberapa hal berikut. 1) Squash and stretch. 2) Solid drawing. 3) Timing and spacing. 4) Anticipation. 5) Staging. 6) Straight ahead action and pose to pose. 7) Follow through and overlapping action. 8) Slow in and slow out. 9) Arcs. 10) Secondary action. 11) Exaggeration. 12) Appeal. Untuk memahami unsur penting dalam animasi bukan hal yang dapat dilakukan secara singkat. Seorang desainer harus memahaminya sambil melakukan praktik secara langsung. Berlatih adalah kunci dari dunia desain grafis.


Macam Desain Grafis 35 c. Kreatif Salah satu tujuan utama seorang motion designer yakni menyampaikan cerita kepada audiens. Pekerjaan seorang motion graphic designer bukan sekadar membawa sebuah gambar menjadi hidup. Desainer harus tahu cara terbaik untuk membuatnya hidup. Sederhananya, motion designer dapat dikatakan seorang story teller. Kreativitas sangat penting dalam menjadi seorang designer karena seseorang akan dihadapkan oleh berbagai macam klien dan proyek. Kadang-kadang, permintaan setiap klien yang berbeda membuat designer tidak dapat menggunakan gaya atau cara yang sama dalam setiap proyek yang dikerjakan. Untuk mengatasi hal tersebut, pencarian inspirasi untuk memperkaya referensi dari karya-karya lainnya, khususnya yang sedang tren sangat diperlukan. d. Kemampuan teknis Selain kreativitas, kemampuan teknis adalah hal sangat penting. Dalam konteks ini, seorang desainer perlu menguasai software-software yang penting dalam pembuatan motion graphics. Software-software ini seperti Adobe Photoshop, Adobe After Effects, Cinema 4D, Maya 3D, dan Adobe Illustrator. 3. Pembuatan Motion Graphics Terdapat empat tahapan dalam membuat motion graphics. Tahapan tersebut wajib dilakukan untuk menghidari stuck saat proses pembuatan animasi berlangsung. Dalam pengerjaannya, kadang-kadang banyak para motion designer yang mengalami stuck saat proses animasi sampai menjadi blank (tidak memiliki ide). Hal ini kemungkinan karena motion designer melakukan bypass atau melompati tahapan cara membuat motion graphics untuk mengejar deadline dari klien. Pembuatan motion graphics yang tepat diuraikan sebagai berikut. a. Penemuan ide animasi motion graphics Tahapan pertama yang harus dilakukan yakni menemukan ide. Ide animasi merupakan sebuah alur cerita dari animasi motion graphics yang akan dibuat. Alur cerita ini harus menjelaskan detail. Misalnya, seorang klien yang ingin membuat animasi tentang proses pendaftaran eCourse online maka hal pertama yang harus dilakukan adalah menanyakan semua detail tentang eCourse online ke klien. Mulai cara daftar eCourse, alur pendaftarannya, sampai goal yang diharapkan klien. Semakin banyak informasi yang didapatkan, semakin mudah dalam menyusun ide animasinya. Setelah itu, disusun dalam bentuk poin ide seperti berikut. 1) Customer mengunjungi website dan mengklik tombol beli. (Visual: smartphone membuka web eCourse online dan klik tombol pendaftaran). 2) Customer akan dapat email notifikasi. (Visual: amplop dengan tulisan email pembelian). 3) Customer akan melakukan transfer. (Visual: uang yang muncul dari internet banking dengan tulisan transfer dana). 4) Customer akan dapat notifikasi sudah terdaftar. (Visual: smartphone dengan notifikasi pendaftaran). 5) Customer akan mendapat akses materi eCourse. (Visual: membuka akses materi eCourse di komputer). 6) Tampilkan logo dan tagline klien. (Visual: animasi logo klien muncul).


PT Lini Suara Nusantara Menerapkan Design Brief (Desain Komunikasi Visual) 36 Melalui penuangan ide bentuk poin seperti ini akan memudahkan proses pembuatan sketsa storyboard. Hal ini juga memungkinkan tidak keluar dari konsep utama. b. Membuat sketsa storyboard motion graphics Sketsa storyboard adalah sebuah proses visual untuk mengubah poin ide yang awalnya berupa kata-kata menjadi sebuah gambar sketsa kasar ke dalam sketch book. Terdapat tiga manfaat sketsa storyboard sebelum masuk ke dalam proses animasi. 1) Memberikan gambaran visual animasi yang akan klien dapatkan. 2) Meminimalkan proses rework dari klien. 3) Mencegah terjadinya stuck dan blank saat proses animasi. Pembuatan sketsa untuk storyboard tidak perlu bagus, tetapi jalan cerita harus tergambar jelas antara objek utama dan pelengkapnya. Contoh storyboard berdasarkan langkah pertama yang telah dijelaskan sebelumnya dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 1.37 Sketsa Storyboard Sumber: Astadigital, 2022 c. Membuat storyboard digital motion graphics Langkah yang ketiga yakni membuat storyboard digital. Storyboard ini merupakan proses menggambar ulang sketsa storyboard yang sudah mendapat persetujuan dari klien ke dalam bentuk vektor illustrasi menggunakan software Adobe Illustrator. Pemilihan warna yang salah, penggambaran ilustrasi yang buruk, dan penggunaan elemen pendukung yang tidak tepat akan menciptakan


Macam Desain Grafis 37 sebuah karya motion graphics yang tidak menarik dari segi visual serta penyampaian pesan. Gambar 1.38 Storyboard Digital Sumber: Astadigital, 2022 d. Proses animasi motion graphics Proses animasi merupakan proses final dalam pembuatan motion graphics. Semua element vektor dari storyboard digital akan digerakkan satu per satu sampai menjadi sebuah karya motion graphics sesuai keinginan klien. Gambar 1.39 Hasil Motion Graphics Sumber: AstaDigital, 2020 F. Desain Grafis Lingkungan Desain grafis adalah bentuk komunikasi visual untuk menyampaikan pesan dan informasi kepada audiens. Desain grafis juga merupakan sebuah representasi visual menggunakan elemen-elemen visual. Salah satu objek desain grafis sendiri adalah environmental graphic design yang merupakan perancangan dari aspek-aspek visual terkait wayfinding,


Click to View FlipBook Version