PENGEMBANGAN KURIKULUM
PENDIDIKAN JASMANI
Nama: Mohamad Kosasih
NPM: 20198510081
Matkul : Kurikulum Penjas
Dosen Pengampuh :Bapak Adrian
PENGERTIAN KURIKULUM
Pada masa Yunani dahulu kala istilah
“kurikulum” menunjukkan tahapan-tahapan
yang harus dilalui atau ditempuh oleh
seorang pelari dalam perlombaan estafet
yang dikenal dalam dunia atletik, proses
lebih lanjut istilah ini ternyata mengalami
perkembangan sehingga penggunaan istilah
ini merambah kedunia pendidikan.
Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003:
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan nasional.
Tujuan Pendidikan antara lain:
01 Tujuan Institusional 03 Tujuan Instruksional
Kompetensi Lulusan) Adalah (Kompetensi Dasar) dirumuskan
tujuan yang yang harus sebagai kemampuan-kemampuan
dicapai oleh suatu lembaga yang diharapkan dimiliki anak didik
pendidikan, contoh : SD, SMP,
SMA 04 Tujuan instruksional Umum
sifatnya lebih luas dan mendalam.
02 Tujuan Kurikuler
(Standart Kompetensi) 05 Tujuan instruksional khusus
Adalah tujuan bidang studi Kemampuan lebih terbatas dan
atau mata pelajaran harus dapat diukur
Beberapa isu yang muncul dalam
kurikulum Pendidikan Jasmani SMA/MA
dapat kita telusuri berdasarkan
beberapa sudut pandang sebagai
berikut :
1. Isu Program
2. Isu Proses Pembelajaran
3. Isu Penilaian/Evaluasi
4. Isu Jumlah dan Karakteristik Siswa
5. Isu Sarana dan Prasarana
Pembelajaran Penjas
6. Isu Keberhasilan Kurikulum Penjas
1. Isu Program
Materi kurikulum SMA/MA pada dasarnya
merupakan berbagai gerak dasar, yang antara
lain dapat diklasifikasikan ke dalam cabang
olahraga atletik, permainan, senam, beladiri, dan
olahraga tradisional.
2. Isu Proses Pembelajaran
Pengembangan tujuan secara holistic dan
cenderung didasarkan terutama pada minat,
perhatian, kesenangan, dan latar belakang
gurunya. Dengan kata lain, aktivitas belajar
cenderung kurang didasarkan pada karakteristik
anak didiknya, misal, terdiri dari sejumlah
permainan olahraga untuk orang dewasa.
3. Isu Penilaian/Evaluasi
Evaluasi merupakan bagian yang tak dapat
dipisahkan (integral) dari suatu proses belajar
mengajar. Evaluasi berfungsi sebagai salah satu
cara untuk memantau perkembangan belajar dan
mengetahui seberapa jauh tujuan pengajaran dapat
dicapai oleh siswa.
4. Isu Jumlah dan Karakteristik Siswa
Guru penjas di SMA/MA sering dihadapkan dengan
masalah jumlah siswa yang cukup banyak mulai dari
Kelas X sampai Kelas XII, bahkan ditambah dengan
siswa dari kelas paralel. Lebih rumit lagi karena yang
dipelajari adalah sesuai dengan kemampuan fisik dan
perkembangan mental yang berbeda-beda.
5. Isu Sarana dan Prasarana
Pembelajaran Penjas
Kurangnya sarana dan prasarana
pembelajaran penjas merupakan salah satu
isu yang cukup merata dan sangat terasa
oleh para pelaksana penjas di lapangan.
6. Isu Keberhasilan Kurikulum Penjas
dikemukakan oleh NASPE (National Association for
Sport and Physical Education, 1992) :
Memiliki keterampilan-keterampilan yang
penting
Bugar secara fisik.
Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani.
Mengetahui manfaat dari aktivitas jasmani.
Menghargai aktivitas jasmani
KTSP & K13
1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP)
Konsep Dasar KTSP
Dalam Standar Nasional Pendidikan
(SNP Pasal 1, Ayat 15) dikemukakan
bahwa kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun dan
dilaksanakan oleh masing-masing
satuan pendidikan.
Secara khusus tujuan diterapkan KTSP adalah.
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan
inisiatif sekolah dalam mengembangkan kurikulum,
mengelola, dan memberdayakan sumberdaya yang
tersedia.
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat
dalam pengembangan kurikulum melalui pengambilan
keputussan bersama.
3. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan
pendidikan tentang kualitas pendidikan yang akan dicapai.
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan terdapat 11 mata pelajaran
yang diajarkan, sebagai berikut;
pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan, bahasa Indonesia,
matematika, IPA, IPS, kerajinan
tangan dan kesenian, pendidikan
jasmani, seni budaya dan
keterampilan, mulok, dan
pengembangan diri.
2. KURIKULUM 2013 (K13)
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum
yang sedang dalam tahap perencanaan
dan saat ini sedang dalam proses
pelaksanaan oleh pemerintah, karena ini
merupakan perubahan dari struktur
kurikulum KTSP. Perubahan ini dilakukan
karena banyaknnya masalah dan salah
satu upaya untuk memperbaiki kurikulum
yang kurang tepat.
Dalam Kurikulum 2013 kegiatan
pengembangan silabus beralih
menjadi kewenangan pemerintah,
kecuali untuk mata pelajaran tertentu
yang secara khusus dikembangkan di
satuan pendidikan yang bersangkutan.
Persamaan dan Perbedaan Antara KTSP
dan Kurikulum 2013
1. PERSAMAAN
• Kurikulum 2006 (KTSP) dan Kurikulum 2013 sama-sama
menampilkan teks sebagai butir-butir KD.
• Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada 2013 sama-
sama dibuat atau dirancang oleh pemerintah tepatnya oleh
Depdiknas.
• Beberapa mata pelajaran masih ada yang sama seperti KTSP.
• Terdapat kesamaan esensi kurikulum, misalnya pada pendekatan
ilmiah yang pada hakekatnya berpusat pada siswa. Dimana siswa
yang mencari pengetahuan bukan menerima pengetahuan.
2. PERBEDAAN
KTSP
• Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu
• Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
• Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain
• Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda
• Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah
K13
• Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (Sikap, Keteampilan,
Pengetahuan)
• Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi
dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
• Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan keterampilan
berbahasa)
• Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui
mengamati, menanya, mencoba, menalar
Terima Kasih
"Kekuatan sejati berasal dari dalam diri. Semangat
menjadi nomor satu, tidak ada yang bisa
mewujudkannya kecuali diri sendiri."