The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Organisme yang termasuk dunia tumbuhan (Plantae) terdiri atas banyak sel (multiseluler), sel-selnya mengandung kloroplast yang berisi klorofil (zat warna hijau) sehingga bersifat autotrouf (dapat mensintesis makanan sendiri dari senyawa anorganik), sel memiliki dinding sel yang tebal terbuat dari selulosa, yang termasuk plantae adalah tumbuhan Lumut (Bryopphyta) dan Paku-pakuan (Pteridophyta) dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
Berdasarkan ada atau tidak adanya pembuluh angkut, tumbuhan dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
• Tumbuhan tidak berpembuluh (non-tracheophyta) yang meliputi tumbuhan lumut (Bryophita)
• Tumbuhan berpembuluh (tracheophyta) yang meliputi tumbuhan paku (Pteridophyta) dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Berdasarkan cara perkembangbiakan :
1. Kormofita berspora : Bryophyta dan Pterydophyta
2. Kormofita berbiji : Spermatophyta

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by maharani17.gita, 2022-06-23 13:37:18

KINGDOM PLANTAE

Organisme yang termasuk dunia tumbuhan (Plantae) terdiri atas banyak sel (multiseluler), sel-selnya mengandung kloroplast yang berisi klorofil (zat warna hijau) sehingga bersifat autotrouf (dapat mensintesis makanan sendiri dari senyawa anorganik), sel memiliki dinding sel yang tebal terbuat dari selulosa, yang termasuk plantae adalah tumbuhan Lumut (Bryopphyta) dan Paku-pakuan (Pteridophyta) dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta).
Berdasarkan ada atau tidak adanya pembuluh angkut, tumbuhan dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
• Tumbuhan tidak berpembuluh (non-tracheophyta) yang meliputi tumbuhan lumut (Bryophita)
• Tumbuhan berpembuluh (tracheophyta) yang meliputi tumbuhan paku (Pteridophyta) dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Berdasarkan cara perkembangbiakan :
1. Kormofita berspora : Bryophyta dan Pterydophyta
2. Kormofita berbiji : Spermatophyta

Keywords: BIOLOGI SMA X

KINGDOM
PLANTAE

Maharani Gita Puspitasari kelas
X
1120016100044

Kompetensi Dasar:
3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai
obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.
4.1 Menyajikan data tentang objek dan permasalahan biologi pada berbagai
tingkatan organisasi kehidupan sesuai dengan metode ilmiah dan
memperhatikan aspek keselamatan kerja serta menyajikannya dalam bentuk
laporan tertulis.

Ciri-Ciri Umum Plantae

Organisme yang termasuk dunia tumbuhan (Plantae) terdiri atas banyak sel
(multiseluler), sel-selnya mengandung kloroplast yang berisi klorofil (zat warna
hijau) sehingga bersifat autotrouf (dapat mensintesis makanan sendiri dari
senyawa anorganik), sel memiliki dinding sel yang tebal terbuat dari selulosa,
yang termasuk plantae adalah tumbuhan Lumut (Bryopphyta) dan Paku-
pakuan (Pteridophyta) dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta).

Merupakan organisme multiseluler,
Eukariot
autotroph (fotosintetik)
Dinding sel tumbuhan disusun atas senyawa selulosa
Menyimpan kelebihan karbohidratnya dalam bentuk
amilum

Lumut (Bryophyta)

Tumbuhan lumut merupakan
sekumpulan tumbuhan kecil, yang
hidup di darat dan masih
menyukai tempat lembab, tidak
memiliki akar, batang dan daun
sejati, serta tidak memiliki
pembuluh pengangkut (xilem dan
floem),

merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan
bertalus (Talofita) dengan tumbuhan ber-kormus
(kormofita) dan mengalami pergiliran keturunan

Ciri Ciri Tumbuhan Lumut

Ukuran : makroskopis 1-2 cm, dan
ada yang mencapai 40 cm.
Bentuk tubuh : memiliki dua bentuk
generasi, yaitu generasi Gametofit
dan generasi Sporofit

Gametofit adalah lumut yang menghasilkan gamet (sel kelamin )
Sporofit adalah lumut yang menghasilkan spora, letak menunpang
pada gametofit

Struktur dan fungsi tubuh

Generasi gametofit :
·Merupakan generasi penghasil gamet
·Terdiri dari sel dengan kromosom yang tidak berpasangan
(haploid)
·Memiliki alat perkembang biakan yang disebut
gametangium
·Gametangium jantan disebut anteridium menghasilkan
spermatozoid
·Gametangium betina disebut arkegonium menghasilkan
sel telur (ovum)

Generasi Sporofit (sporogonium) :
·Terdiri dari sel-sel gengan kromosom yang berpasangan
(diploid)
·Merupakan generasi penghasil spora - Spora dihasilkan di
dalam kotak spora (sporangium)
·Letak sporofit menumpang pada gametofit
·Sporofit menghasilkan spora dengan bentuk dan ukuran yang
sama (homospora/isospora).

Reproduksi

Terjadi secara aseksual dan seksual
Aseksual dilakukan dengan spora,
prosesnya adalah sporogonium (lumut
sporofit) membentuk sporangium, di
dalam sporangium terjadi pembelahan
membentuk spora haploid, spora tumbuh
jadi protonema, kemudian tumbuh jadi
gametof haploid (n).
Seksual terjadi penyatuan gamet jantan
(spermatozoid) dengan gamet betina
(ovum). prosesnya adalah , fertilisasi
antara sperma dan ovum menghasilkan
zigot (2n). Zigot membelah menjadi
embrio yang kemudian tumbuh menjadi
sporofit yang diploid (2n).

Siklus Hidup Lumut Daun

Paku-pakuan (Pterydophyta)

Tumbuhan Paku adalah :
tumbuhan yang sudah memiliki
akar, batang dan daun sejati,
berkembang biak dengan spora
(kormofita berspora), dan memiliki
pembuluh angkut xilem dan floem,
memiliki klorofil, berakar serabut
dan mengalami pergiliran
keturunan

Ciri-ciri tumbuhan Paku

Pada batang sudah terdapat jaringan
pengangkut, dengan sistem konsentris.
Terjadi metagenesis.
Generasi sporofit mempunyai akar sejati,
berumur panjang dan merupakan
keturunan generatif.
Generasi gametofitnya adalah protalium,
tidak mempunyai akar sejati, serta
mempunyai anteridium dan arkegonium.

Embrionya berkutub satu
Ujung daun paku yang muda umumnya menggulung.
Akar paku berupa akar serabut, terdapat kaliptra, tipe pembuluh angkut
konsentrik.
Batang umumnya berupa akar tongkat, kecuali pada paku tiang dan sejenisnya.
Daun paku dapat dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil, tetapi dapat juga
dibedakan menjadi sporofil dan tropofil.

Reproduksi Tumbuhan Paku

Tumbuhan paku dapat melakukan reproduksi secara
aseksual (vegetatif) dan seksual (generatif).
a. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan
spora di dalam sporangium dan menggunakan rizom.
Rizom akan membentuk tunas-tunas tumbuhan paku yang
berkoloni.
b. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan
spermatozoid di dalam anteridium dan ovum di dalam
arkegonium. Fertilisasi antara spermatozoid dan ovum
akan menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi
sporofit atau tumbuhan paku

Paku Homospora
(Isospora)
Merupakan kelompok
tumbuhan paku yang
hanya menghasilkan
satu jenis spora saja,
misalnya paku kawat
(Lycopodium clavatum).

Paku Heterospora
Merupakan kelompok
tumbuhan paku yang
menghasilkan dua jenis
spora yaitu: mikrospora
(jantan) dan makrospora
(betina), misalnya paku
rane
(Selaginella wildenowii)
dan semanggi (Marsilea
crenata).

Paku Peralihan

Merupakan kelompok

tumbuhan paku yang

menghasilkan spora yang

bentuk dan ukurannya sama

(isospora) tetapi memiliki

fungsi berbeda yaitu

sebagian jantan dan

sebagian betina

(heterospora), misalnya

paku ekor kuda (Equisetum

debile).

Tumbuhan Berbiji
(Spermatophyta)

Spermatophyta berasal dari bahasa yunani, yaitu
sperma yang berarti biji, dan phyton yang berarti
tumbuhan. Meliputi semua tumbuhan berpembuluh
yang bereproduksi secara generatif dengan
membentuk biji. Spermatophyta merupakan anggota
plantae sejati dan menghasilkan biji untuk
perkembangbiakannya (kormofita berbiji ) sedang alat
perkembangbiakannya tampak jelas dapat diamati
sehingga disebut sebagai Phanerogamae.

Ciri-ciri Spermatophyta

Memiiki biji.
Memiliki berkas pengangkut (xilem dan floem)
Merupakan tumbuhan kormophyta (memiliki akar,
batang dan daun sejati)
Menghasilkan bunga (Anthophyta). Bersifat
autotrof.
Alat perkembangbiakan sudah jelas antara jantan
dan betina yang berupa bunga atau strobilus.
Generasi saprofitnya berupa tumbuhan dan
generasi gametofitnya berupa bunga.

Reproduksi Tumbuhan Biji

Perkembang biakan tumbuhan biji terjadi secara generatif
(seksual) dengan membentuk biji yang diawali dengan
pembentukan gamet (gametogenesis), penyerbukan
(polinasi), peleburan gamet jantan dan betina (fertilisasi)
yang menghasilkan Misal, kemudian menjadi embrio.
Gymnospermae bereproduksi secara generatif (seksual)
dengan membentuk biji. Alat reproduksinya berupa
strobilus terbentuk ketika tumbuhan sudah dewasa.
Angiospermae memiliki alat perkembangbiakan yaitu
berupa bunga. Reproduksi pada Angiospermae diawali
dengan adanya proses penyerbukan dan proses
pembuahan

Klasifikasi Spermatophyta

Gymnospermae (Berbiji terbuka)
Disebut biji terbuka karena bijinya tidak ditutupi oleh
daging buah. Gymnospremae umumnya memiliki
struktur daun tebal, banyak cabang, tudung daun
membentuk kerucut, dan belum memiliki bunga
sesungguhnya. Reproduksi generatif terjadi satu kali
pembuahan (pembuahan tunggal) yang menghasilkan
zygot. Waktu antara penyerbukan dan pembuahan
berlangsung relatif lama.

Ciri-ciri Gytmnospermae

1. Memiliki bakal biji yang tidak tertutup
oleh daun buah.

2.Berupa perdu atau pohon, batang
dapat tumbuh membesar dan
bercabang-cabang.

3.Belum memiliki bunga sejati (hanya
berupa strobilus jantan dan betina)

Angiospermae (Berbiji tertutup)
Disebut biji tertutup karena bijinya terbungkus oleh daging
buah. Memiliki alat reproduksi berupa bunga sempurna
(benang sari, putik, bakal buah, bakal biji, mahkota, kelopak,
dan tangkai). Reproduksi generatif mengalami dua kali
pembuahan (pembuahan ganda) yang menghasilkan zygot
(pembuahan inti generatif/sperma dengan ovum) dan
endosperm (pembuahan inti generatif/sperma dengan
kandung lembaga skunder).

Ciri-ciri Angiospermae

Bakal biji diselubungi daun buah yang
merupakan bakal buah.
Berupa herba, perdu, atau pohon.
Mempunyai organ yang berupa bunga
lengkap (terdapat kelopak bunga,
mahkota bunga, serta alat kelamin berupa
benang sari dan putik)


Click to View FlipBook Version