The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by hidayataufik137, 2021-07-17 11:01:20

MENERAPKAN K3 FO

MODUL PEMBELAJARAN

MENERAPKAN K3 FIBER
OPTIK
Taufik Hidayat, S.Pd
SMK NEGERI 5 GOWA

Page - 1

Tujuan
 Peserta mampu memahami prosedur kesehatan, keselamatan, dan

keamanan kerja sesuai dengan unit
 Peserta mampu menerapkan prosedur K3 khususnyadalam

pengukuran, penyambungan, instalasi dan terminasi kabel serat optik

Page - 2

Pokok Materi
1. Pengertian K3
2. Keselamatan kerja pada penyambungan fiber optik
3. Keselamatan kerja saat pengukuran jaringan fiber optik
4. Keselamatan kerja di atas tiang
5. Keselamatan kerja di jalan

Keselamatan kerja di manhole

Page - 3

Pengertian K3 menurut UU No 1 Th 1970
Setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta
produktivitas Nasional

Setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja terjamin pula keselamatannya
Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien

Page - 4

Keselamatan (safety)
Keselamatan kerja diartikan sebagai upaya-upaya yangditujukan untuk melindungi
pekerja; menjaga keselamatan orang lain; melindungi peralatan, tempat kerja dan
bahan produksi; menjaga kelestarian lingkungan hidup dan melancarkan proses
produksi.

Kesehatan (health)
Kesehatan diartikan sebagai derajat/tingkat keadaan fisik dan psikologi individu (the
degree of physiologicaland psychological well being of the individual).
Secara umum, pengertian dari kesehatan adalah upaya-upaya yang ditujukan untuk
memperoleh kesehatan yang setinggi-tingginya dengan cara mencegah dan
memberantas penyakit yang diidap oleh pekerja, mencegah kelelahan kerja, dan
menciptakan lingkungankerja yang sehat.

Page - 5

Jadi, penerapan K3 adalah untuk menjamin keselamatan dan kesehatan bagi :

1. Pekerja
2. Lingkungan kerja
3. Peralatan kerja

Page - 6

Keselamatan kerja pada penyambungan fiber optik
Dalam panyambungan fiber optik ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan yaitu :
a. Kebersihan tempat maupun alat kerja.
b. Kelengkapan keselamatan kerja.
c. Urutan proses penyambungan.

Page - 7

Kebersihan tempat maupun alat kerja
 Sebelum bekerja yakinkan bahwa alat
berfungsi dengan baik (sudah dikalibrasi).
 Tempat dan alat bekerja harus bersih dari
debu atau kotoran yang lain.
 Setelah selesai bekerja alat dan tempat kerja
dibersihkan dari sisa pekerjaan seperi
potongan optik, jelly yang menempel dan
kotoran lainnya.

Page - 8

b Kelengkapan keselamatan kerja
. Pekerjaan penyambungan kabel optik daan

penanganan sarana sambung kabel (closure), serta
penyambungan fiber optik mempunyai beberapa
kelengkapan keselamatan kerja yaitu :

 Sarung tangan
 Kacamata pelindung
 Peralatan (tools) yang sesuai
 Isolasi / Lakban
 Bak sampah

Page - 9

c. Urutan pekerjaan penyambungan

1) Penanganan kabel dan sarana sambung kabel
(closure)

Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
 Gunakan alat / perkakas kerja yang benar.
 Memakai sarung tangan untuk pekerjaan seperti

penarikan kabel, pengupasan kulit kabel,
terminasi kabel.
 Perhatikan lekuk kabel pada rute menikung,
perhatikan aturan bending kabel. Pendekatan
yang digunakan adalah, radius atau diameter
tekukan kabel minimal 20 kali diameter kabel.

Page - 10

2) Pekerjaan penyambungan fiber optik

Hal-hal yang harus diperhatikan adalah :
 Gunakan kacamata pelindung mata (bila

perlu).
 Sisa potongan optik dibersihkan dari alat

maupun tempat kerja dengan cara diambil
dengan lakban dan dibungkus kembali
dengan lakban, kemudian dibuang ke
tempat sampah.
 Jangan menyentuh langsung fiber optik
yang sudah dikupas dengan tangan
telanjang.
 Jangan meniup potongan fiber optik.
 Perhatikan tekukan fiber saat disimpan di
dalam tray. Pendekatannya adalah radius
tekukan minimal 3 cm.

Page - 11

Keselamatan kerja saat pengukuran jaringan optik
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
 Tidak melihat langsung pada ujung serat optik, karena cahaya yang dikeluarkan
oleh sumber optiktermasuk cahaya tidak tampak dan berbahaya bilakena mata.
 Pada pengukuran dengan OTDR, terminal ujungjauh ditutup.
 Lakukan pengecekan power yang digunakan secaraseksama.
 Menaruh peralatan praktek (OPM & OTDR) secarahati-hati.
 Memasang konektor dengan benar.

Page - 12

Keselamatan kerja mendirikan tiang
Hal-hal yang perlu diperhatikan :
 Sebelum menggali tanah, periksa jaringan lainnya yang ada di dalam tanah.

Page - 13

 Pasang kelengkapan sebelum
tiang didirikan.

Page - 14

Keselamatan bekerja di atas tiang

Hal-hal yang perlu diperhatikan :
 Periksa kondisi tiang, pastikan tiang dalam kondisi

baik, tidak keropos.
 Pasang tangga dengan sudut kemiringan yang

cukup, dan ikat bagian atas.

 Kenakan sabuk pengaman, helm, sarung tangan.
 Hentikan kegiatan saat hujan turun, terutama hujan

yang disertai dengan petir. Turunlah dari tangga dan
mencari tempat perlindungan yang aman.

Page - 15

Keselamatan kerja di jalan

Hal-hal yang perlu dipenuhi adalah sbb :
a. Perijinan dari pihak yang berkepentingan.
b. Kewajiban penanggung jawab lapangan :

 Memprediksi arus lalu lintas, terutama jam sibuk
 Mencegah masuknya pihak ketiga.
 Bila perlu menempatkan petugas lalu-lintas.
c. Penempatan material dan peralatan kerja
 Atur peralatan dan material agar tidak mengganggu lalulintas, dan aman.
 Gunakan lampu penerangan, khususnya malam hari.

Page - 16

d. Cara parkir
 Tempatkan kendaraan ke arah datangnya lalulintas.
 Aktifkan rem tangan dan persneling rendah atau
posisi mundur.
 Ganjal roda bagian depan maupun belakang
 Menyediakan jalur bagi pejalan kaki.
 Menyediakan jalur bagi kendaraan umum.

Page - 17

e. Pemasangan rambu pengaman
1) Tujuan
 Untuk memberikan informasi kepada

masyarakat umum tentang adanya kegiatan.
 Untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

2) Jenis rambu-rambu
 Papan peringatan.
 Lampu (flashing light).

 Safety cone, safety bar, pagar/tali pembatas,
bendera, dll.

3) Hal-hal yang harus diperhatikan

Page - 18  Harus dipasang walaupun pekerjaan hanya

sebentar.
 Harus jelas dan nampak dari kejauhan.
 Saat memasang, harus dilakukan dari arah

datangnya kendaraan dan sebaliknya pada saat

pengambilan.

 Pastikan rambu-rambu tersebut masih
berfungsi dengan baik.

Penempatan rambu-rambu pengaman

Jalur pejalan kaki

4,0 m 4,0 m : Kerucut pengaman
(safety cone)
Lampu pengaman
: Pagar pengaman : Papan petunjuk

(safety bar)

Page - 19

Keselamatan kerja di manhole (MH) ::
a. Di dalam MH kemungkinan ada gas-gas yang membahayakan atau berkurangnya
oksigen yang tidak dapat dideteksi panca indera. Oleh sebab itu sebelum
melakukan kegiatan di dalam MH harus dilakukan ventilisasi, pengukuran gas,
dan mengeluarkan air dari dalam MH.

Page - 20

b. Hal-hal yang harus diperhatikan :
 Gunakan tangga khusus waktu masuk ke dalam MH.
 Gunakan tali atau kantong untuk menurunkan/menaikkan material &
peralatan.
 Bekerja di MH paling sedikit harus dilakukan 2 orang (1 orang harus
berada di luar MH).
 Jangan menyalakan api di dalam MH.

Page - 21

Ventilisasi
a. Tujuannya adalah untuk menghilangkan gas-gas berbahaya serta mencukupi

kandungan oksigen di dalam MH
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan :

 Gunakan ventilator MH.
 Tempatkan pada posisi yang menguntungkan.
 Jarak antara ujung pipa dengan dasar MH + 30 cm.
 Ventilisasi minimum 5 x volume bagian dalam MH.
 Selama bekerja, sebaiknya ventilisasi dilakukan secara berkesinambungan.

Page - 22

Pengukuran udara di dalam MH
a. Kandungan udara di dalam MH dapat diketahui dengan menggunakan ‘gas detector’.
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan :

 Pastikan bahwa kondisi ‘gas detector’ dalam keadaan baik.
 Pengecekan udara minimal di 5 titik yang berbeda secara horisontal dan

vertical.

Page - 23

Ventilisasi Manhole Ventilator

Udara masuk Arah angin

Pipa Aliran udara
udara
+ 30 cm

Page - 24

Jenis gas dan ambang batas yang diijinkan

Jenis gas Ambang batas (%) Sifat gas
Karbon monoksida Kurang dari 0.005 (50 ppm) Beracun
Metan Kurang dari 1.5 Mudah terbakar
Gas-gas yang mudah terbakar
(combustible gas) Kurang dari 30 Mudah terbakar
Oksigen
H2S Lebih dari 18 Jika kurang O2 menyesakkan
Kurang dari 0.001 (10 ppm) Beracun

Page - 25

Gejala pada tubuh akibat kekurangan oksigen

Kadar Oksigen Gejala

16 % Sesak nafas, detak jantung bertambah cepat, sakit kepala,
12 & muntah-muntah
10 %
8% Sakit kepala, lemas, bisa pingsan
6%
Muka pucat, sulit bernafas, pingsan

Pingsan, bisa meninggal dalam7-8 menit

Pingsan dalam satu tarikan nafas, nafas berhenti, dan akan
meninggal dalam 6 menit

Page - 26

UNTUK MENCEGAH TERJADINYA KECELAKAAN, LAKUKAN
HAL-HAL SEBAGAI BERIKUT :

 Mengetahui aturan keselamatan kerja secara baik dan
benar

 Hindari kondisi yang dapat menyebabkan kecelakaan
 Bersikap hati-hati dan tidak terburu-buru
 Hentikan kegiatan bila kondisi kesehatan mulai menurun

Page - 27

Page-28 TERIMA KASIH


Click to View FlipBook Version