50 DESAIN MOTIF BATIK PURWAKARTA i
SEBUAH EKSPLORASI KEARIFAN LOKAL PURWAKARTA
2020
50 DESAIN MOTIF BATIK PURWAKARTA
Sebuah eksplorasi kearifan lokal dan penggalian potensi kedaerahan
menjadi gagasan motif batik
Disusun Oleh :
Ariesa Pandanwangi
Tim Perancangan Motif Batik Purwakarta:
Ariesa Pandanwangi
Niken Apriani
Fasya Millatina Maulana
Anindita Mazaya Gitalalita
Saftiyaningsih Ken Atik
Email : [email protected]
59 halaman, 29.7 x 42 cm
Dipakai untuk lingkungan sendiri.
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian.
Atau seluruh isi buku ini tanpa ijin tertulis dari Tim Pengembangan Batik Purwakarta.
Cetakan Perdana, Maret tahun 2020
ii
DAFTAR ISI
III --------------------- DAFTAR ISI
IV --------------------- SEKAPUR SIRIH
1 --------------------- MOTIF BATIK
59 -------------------- ACUAN PUSTAKA
iii
SEKAPUR SIRIH
KETUA TIM PENGEMBANGAN BATIK PURWAKARTA
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Sungguh merupakan suatu kehormatan kami masih dipercaya untuk
mendesain motif batik Purwakarta. Sejumlah lima puluh (50) desain motif
Batik Purwakarta ini kami persembahkan kepada pemerintah daerah serta
pemegang kebijakan dalam pengembangan batik Purwakarta. Buku ini
merupakan kelanjutan dari buku yang telah terbit sebelumnya yaitu berisikan
100 desain batik Purwakarta dan sebagian besar sudah diwujudkan dalam
bentuk produk kain batik. Selanjutnya buku kedua ini berisikan 50 desain
motif batik Purwakarta, yang diterbitkan sebagai salah satu upaya dalam
membangun identitas lokal melalui motif-motif batik yang digali dari
kearifan lokal Purwakarta, kemudian diadaptasi secara aspiratif sehingga
dapat menjadi rujukan dalam perancangan motif batik Purwakarta.
Perancangan ini dikaitkan dengan filosofi dari masyarakat Purwakarta
berdasarkan potensi, unggulan dan kemampuan yang dimiliki oleh
Purawakarta. Untuk itu diucapkan terimakasih atas kerja keras dan kerja sama
tim pengembangan batik Purwakarta, serta semua pihak yang telah
memberikan kontribusinya dalam perancangan 50 desain motif Batik
Purwakarta. Diharapkan motif-motif tersebut dapat menjadi rujukan
pengembangan selanjutnya, memperkaya khasanah batik nusantara, dan
dapat memberikan keberkahan untuk semua pihak. Aamiin Ya Rabbal Alamin.
Bandung, 1 Maret 2020
Wasalam,
Ariesa Pandanwangi
iv
Ariesa Pandanwangi, lahir, sekolah, lulus S3 FSRD ITB dan saat
ini berprofesi sebagai dosen, di Fakultas Seni Rupa dan Desain
Universitas Kristen Maranatha-Bandung. Aktif meneliti tentang
batik, penelitiannya didanai dari hibah Kemenristekdikti,
pengabdian pada masyarakat sebagai trainer workshop batik
di berbagai kota di Indonesia dan luar negeri. aktif pameran
karya seni di dalam dan luar negeri, juga mensinergikan energi
kreatif perempuan Indonesia melalui sebuah komunitas yang
diinisiasinya. Kini tergabung ke dalam tim pengembangan
batik Purwakarta. Selain itu travelling ke pelosok Indonesia
juga ke beberapa Negara memberikan pengalaman berharga
sekaligus sebagai ide dalam membuat karya-karyanya. Ariesa,
juga seorang aktivis pelayanan sosial dan anggota Lions Club
di Distrik 307 B2 di Indonesia. Fun, relax, and enjoy.
1
Motif Rereng Purwa
Motif batik ini digagas dari
gapura Malati Gapura Malati
yang menjadi gapura di seluruh
sudut kabupaten Purwakarta.
Diharmonikan dengan
unggulan daerah yaitu buah
manggis. Komposisi motif ini
dibuat diagonal dan disusun
berselang seling antara gapura
malati dan manggis. Warna
ungu dirujuk dari warna buah
manggis dibuat gradasi ke arah
ungu muda bercampur
magenta.
2
Motif Rereng Manggu
Manggis (Manggu-Bahasa
Sunda) menginspirasi dalam
pembuatan motif batik ini.
Manggis sebagai unggulan
produk Purwakarta, buahnya
memiliki makna filosfis sebagai
lambang kejujuran, buah
manggis selalu memberikan
kebenaran, kesamaan antara
apa yang ada dalam
penampilan (perkataan)
dengan isi (kenyataan).
Komposisi buah manggis
disusun diagonal diselang
seling dengan daun jamuju
yang banyak terdapat di
Purwakarta. Warna motif
diambil dari warna dasar buah
manggis yaitu gradasi unggu
yang dipadukan dengan
gradasi daun jamuju.
3
Motif Cai Jatiluhur
Motif berbentuk tetesan air ini
diinspirasi dari air (Cai-Bahasa
Sunda) Jatiluhur di pelimpah
morning glory. Komposisi
bentuk tetesan air dibuat
saling silang dan disusun
diagonal ke arah kiri dan
kanan. Pada sisi kanan
meupakan bentuk perwakilan
dari pelimpah morning glory.
Warna dibuat gradasi hitam ke
arah abu muda,
menggambarkan dibawah air
jatiluhur terdapat endapan
lumpur.
4
Motif Masigit Cilodong
Motif ini diinspirasi dari
mesid (Masigit-Bahasa Sunda)
Cilodong. Pola motif dibuat
berulang ke arah horisontal
dibuat. Latar motif disusun
motif-motif yang merujuk
pada ornamen yang terdapat
di mesjid Cilodong. Dibuat
mengarah keatas merujuk
yang Kuasa berada diatas.
Warna kuning keemasan
dianalogikan sebagai
keagungan mesjid, tempat
beribadah umat Islam.
5
Motif Plered 1
Motif yang diinspirasi dari
unggulan Plered yaitu
gerabah dan batagapit
dipadukan dengan latar garis
diagonal saling silang, agar
terkesan dinamis. Pada sisi
kanan merupakan bentuk
perwakilan dari daun pohon
hanjuang. Warna dibuat
gradasi dari kuning oranye
hingga warna coklat dan
unggu, perwakilan dari warna
api pembakaran gerabah.
6
Motif Gapura Plered
Motif yang diinspirasi dari
unggulan Plered yaitu
gerabah dan batagapit
dipadukan dengan latar
garis diagonal saling
silang, agar terkesan
dinamis. Bentuk gapura
diposisikan diantara
batagapit dianalogikan
sebagai pintu gerbang.
Warna gerabah merujuk
pada warna asli gerabah.
7
Motif Manggu Kecubung
Bunga kecubung yang
mengilhami bentuk
pelimpah morning glory
diwaduk
jatiluhurmenginspirasi dalam
pembuatan motif batik ini,
dipadukan dengan produk
unggulan buah manggis.
Latar motif dipadukan
menjadi tiga susun dengan
titik, garis saling silang dan
garis veritkal. Warna objek
merujuk pada warna bunga
kecubung dan buah
manggis, sedangkan warna
latar dibuat biru tua untuk
membuat objek dalam motif
menjadi eye catching.
8
Motif Menong 1
Menong memiliki arti
perempuan cantik.
Kulitnya bersih, bibirnya
mungil, beralis panjang,
dan di kepala terdapat
mahkota menyerupai
sigar. Menong Purwakarta
cantik dan lucu, dibuat laki
dan perempuan.
Warnanya hitam dan
merah membuat patung
kecil ini menggemaskan.
Pada bagian bawah
terdapat produk unggulan
Purwakarta, manggis
disusun ke arah
horisontal.
9
Motif Menong 2
Motif ini masih sama
dengan motif Plered 1,
yang membedakan adalah
warnanya dibuat hitam
putih.
10
Motif Menong 3
Menong Purwakarta
dipadukan dengan ikon
Purwakarta seperti gapura
malati, juga produk
unggulan seperti bata
gapit. Komposisi dibuat
saling silang ke arah
diagonal. Warna
divisualisasikan dengan
warna hitam putih.
11
Motif Menong 4
Pasangan menong
Purwakarta menjadi
inspirasi dalam motif batik
ini. Komposisi dibuat
saling silang ke arah
diagonal. Warna
divisualisasikan dengan
warna biru tua.
12
Niken Apriani, selama 24 tahun mengajar di SMPN 3 dan kini
mengajar di SMPN 13 Cimahi. Selain mengajar, memberikan
workshop batik, dan terus mengembangkan material serta
teknik membatik, juga sangat aktif memamerkan karya
batiknya hingga ke luar negeri. Setiap tahun hampir selalu
terjadwal untuk memenuhi undangan dari luar negeri untuk
mensosialisasikan hasil pengembangannya sekaligus menjadi
trainer batik. Selain itu masih juga aktif memberikan workshop
di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP Seni Budaya) di
tingkat Propinsi Jawa Barat. Kesibukannya tidak menghalangi
untuk tetap aktif memamerkan karyanya. Aktivitasnya kini
tergabung ke dalam tim pengembangan batik Purwakarta.
13
Motif Lenggok Gapura Melati 1
Gapura Melati bentuknya
berundak 3 dengan ujungnya
menghadap langit, memiliki
makna dan filosofi. Tiga
undakan mencerminkan
karakter tata Negara yang
dianut oleh leluhur Sunda
dengan makna Tri Tangtu di
Buana. Filosofi itu
menggambarkan Rama, Resi,
dan Prabu. Rama berati
masyarakat dengan keluarga
kuat dan terdidik, Resi adalah
para cendikiawan, dan Prabu
adalah simbol pemimpin yang
kuat. Gapura melati ini menjadi
ikon Purwakarta dijadikan motif
batik dengan berbagai gaya
kemungkinannya yang
merupakan gerbang dari kota
Purwakarta, dipadukan dengan
unsur lain seperti untaian
cengkeh membentuk seperti
roda kehidupan masyarakat
Purwakarta yang terus maju.
14
Motif Lenggok Gapura Melati 2
.
15
Motif Lenggok Gapura Melati 3
.
16
Motif Buah Pala
Purwakarta kaya dengan
keindahan dan juga pemanfaatan
alam. Kekayaan alam Purwakarta
salah stunya buah pala. Keunikan
dari buah pala, yaitu kulit atau
daging buah pala juga bisa di buat
bahan makanan yaitu biasa di
sebut dengan manisan.
17
Motif Mozaik Purwakarta
Purwakarta yang kaya dengan
beragam budaya dan
keindahan alam juga
pemanfaatan alanya, disusun
dalam rangkaian bentuk belah
ketupat yang tersusun penuh
sebagai motif betapa kayanya
bumi Purwakarta.
18
Motif Kendi Purwakarta 1
Plered dikenal dengan
sejarah panjang penghasil
gerabah. Perpaduan
gerabah Plered dengan
berbagai bentuk dan motif
pada dinding gerabahnya,
dengan menjuntai daun
jamuju yang juga identitas
flora Purwakarta menjadi
motif yang
menggambarkan
Purwakarta tetap menjaga
kelestarian budaya dan
alamnya.
19
Motif Kendi Purwakarta 2
20
Motif Gelora pegunungan
Motif daun jamuju berpadu
dengan kuncup bunga kering
pohon cengkeh dan burung anis
menggambarkan begitu kaya
Kabupaten Purwakarta dengan
alam flora fauna.
21
Motif Harmoni 1
Buah Manggis buah berwarna
ungu ini dinobatkan sebagai
lambang kejujuran , manggis
selalu jujur. Dalam hidup,
perlunya kita mencontoh filosofi
manggis yang mungkin terlihat
sederhana, namun memiliki isi
yang begitu indah,, yang selalu
sama, antara perkataan dan
kenyataan. Cengkeh sendiri
merupakan pohon yang kokoh
harum bunganya dengan
banyak manfaat. Perpaduan
kedua pohon ini digambarkan
dengan batik harmoni.
22
Motif Harmoni 2
Jamuju dan burung Anis sebagai
identitas flora fauana Purwakarta,
kedua ikon ini dijadikan motif
menggambarkan keharmonisan.
23
Motif Harmoni 3
Paduan bata merah khas Plered
dengan gunung parangnya dan
gapura melati ditambah rangkaian
biji kopi yang membentuk bunga
merupakan satu simbol kekuatan
dan kekayaan yang dimiliki
purwakarta, alam dan komoditas
kabupaten Purwakarta
24
Motif Manggis 1
Rasanya kecut-kecut manis,
buah yang memiliki kulit ungu
ini termasuk buah yang hanya
berbuah di musim tertentu.
buah ungu ini dinobatkan
sebagai lambang kejujuran.
Maksud dari lambang kejujuran
adalah buah manggis selalu
memberikan kebenaran,
kesamaan antara apa yang ada
dalam penampilan (perkataan)
dengan isi (kenyataan).
Buah manggis dan daun jamuju
keduanya identitas dari flora
Purwakarta.
25
Motif Manggis 2
26
Motif Manggis 3
27
Motif Manggis 4
28
Motif Manggis 5
29
Motif Pelangi Wisata 1
Dengan icon dan pintu gerbang
gapura melati dipadukan
dengan kekayaan alam dan
kuliner kota purwakarta. Buah
manggis yang asam dan manis
menjadi unggulan buah asli
purwakarta. Sate Maranggi,
Simping merupakan kuliner
khas kota ini juga , dipadukan
dengan indahnya alam gunung
parang dan daun pohon jamuju
menjadi satu kesatuan motif
yang menggambarkan begitu
kaya dan beraneka ragam kab
Purwakarta.
30
Motif Pelangi Wisata 2
31
Motif Pelangi Wisata 3
32
Motif Spirit Purwakarta 1
Siluet mesjid Tajug Gede yang
merupakan salah satu kebanggaan
kab Purwakarta, daun jamuju
sebagai identitas flora Purwakarta,
gapura melati dan ornament Islamic
berpadu menjadi motif yang
dinamis.
33
Motif Spirit Purwakarta 2
Bentuk gapura melati yang sudah
di tranformasi . bentuk atap
Tajug Gede yang terlihat dari
atas, bunga manggis, siluet
masjid Tajug Gede, dan
ornament Islamic yang terdapat
di masjid Tajug Gede,
merupakan perpaduan dinamis
dari sepirit warga kabupaten
Purwakarta.
34
Motif Gemulai diantara daun Teh
Bukit Panenjoan merupakan perkebunan
teh yang ada di kabupaten Purwakarta .
figure pemetik daun teh
menggambarkan pekeja perempuan
yang sangat ulet dari pagi hingga sore
menjadi sumber inspirasi diantara daun
teh dan bunga melati.
35
Fasya Millatina Maulana, mahasiswa FSRD ITB
angkatan 2017 Program Studi Kriya. Tinggal
di Cimahi, Jawa Barat. Ketertarikannya pada
bidang art dan desain, sudah dimulainya
sejak kecil. Kerap mengikuti berbagai lomba
seperti menggambar, mewarnai, desain batik,
stop motion dan desain poster. Kiprahnya
membuahkan hasil, dibuktikan dengan
prestasinya sebagai Juara I Lomba Poster
FLS2N tingkat kota, Juara II Lomba Desain
Batik FLS2N Tingkat Kota, Juara II Lomba Stop
Motion tingkat kota, serta meraih beberapa
penghargaan lainnya. Kini membuat desain
batik, desain scarf, membuat portrait
illustration serta papercut. Fasya kini
tergabung ke dalam tim pengembangan
batik Purwakarta.
36
Motif Batu Cikao
Motif pada batik ini terdiri dari batu- .
batuan yang terdapat di Taman Cikao
khas Kota Purwakarta yang
dikombinasikan dengan daun jamuju dan
bagian bawah batik yang merupakan
motif dari waduk jatiluhur tampak atas
yang disederhanakan.
37
Motif Kembang Malati
Motif batik ini terdiri atas kumpulan
bunga melati dari berbagai jenis,
mulai dari yang kuncup hingga
mekar.
38
Motif Daun Morning Glory
Komposisi daun dari bunga
morning glory/ bunga kecubung
dari berbagai sudut pandang.
Ditambah dengan motif bunga
melati didalamnya.
39
Motif Sejoli Anis
Motif utama pada batik ini adalah
sepasang burung anis dan bunga
melati yang menjadi ciri khas
Kota Purwakarta, yang
dikomposisikan menjadi satu
kesatuan.
40
Anindita Mazaya Gitalalita, menempuh pendidikan dasar
hingga menengah di Mutiara Bunda - Bandung. Sejak kecil
sudah menyukai bidang seni, khususnya seni rupa,
diantaranya berperan aktif dalam kelompok studi kreatif,
penyaji karya seni rupa dalam pameran dan berpartisipasi
dalam kegiatan seni di tengah masyarakat. Tahun 2017
diterima sebagai mahasiswa di Program Studi Kriya,
Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung.
Anin berkonsentrasi di bidang Kriya Tekstil, dengan
peminatan desain busana. Selain menekuni kuliahnya Anin
tergabung ke dalam tim pengembangan batik Purwakarta.
41
Motif Capura
Motif Capura ini merupakan
singkatan dari carita purwakarta.
Batik ini disusun dengen elemen-
elemen yang membangun dan
mendeskripsikan Purwakarta,
sehingga seolah-olah sedang
menceritakan kekayaan dan
keberagaman yang dimiliki
Purwakarta.
42
Motif Kana Cai
Motif Kana Cai ini mengangkat
kekayaan dan sumber daya yang
dimiliki Waduk Jatiluhur. Dalam motif
ini terdapat perahu-perahu cantik
yang dimanfaatkan oleh warga
sekitar sebagai objek wisata Jatiluhur.
Selain itu adapun turbin morning
glory yang selama ini menjadi
pemasok energi di Purwakarta.
Visualisasi motif ini menggambarkan
peran penting yang dimiliki Jatiluhur
untuk Purwakarta
43
Ken atau Atik adalah dosen dan Ketua Program Studi Seni
Kriya Universitas Muhammadiyah Bandung sejak 2014.
Ken juga terlibat dalam pendidikan bagi penyandang
sindrom autisma dan masyarakat umum, serta sebagai
narasumber dan instruktur di berbagai tempat di tanah
air. Saat ini aktif di Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB) dan
Jejaring Pecinta Tenun Nusantara (JANTERA), sebagai
pengurus. Ken juga menjadi pengurus di bidang Daya
Saing Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jawa
Barat sejak 2018. Aktif diberbagai penyelenggaraan
pameran dan kegiatan kriya dan budaya. Menjadi
pengurus sekaligus perancang dan penata kostum
Lembaga Seni Manikam Khatulistiwa, grup teater, dan
beberapa pertunjukan kolaboratif. Beberapa kali
mengikuti pameran di dalam dan luar negeri serta
menjadi duta tim kesenian Indonesia di beberapa negara
eropa. Kecintaannya pada tanah air dan budaya Indonesia
membuka cakrawala bagi Ken untuk selalu menggali
gagasan dan mewujudkanya sebagai karya puisi - kriya
tekstilnya.
44
Motif Rereng Manah
45
Motif Rereng Manah
46