INFORMASI UMUM MODUL AJAR Nama Pentusun : Guru Linuhung (SMP Linuhung Kab.Purwakarta-Jawa Barat) Jenjang : SMP Kelas : VII Alokasi waktu : 2 x 40 menit (2 x Prtemuan) Tahun : 2023 Fase : Fase D Elemen : Pola Hidup Sehat (Pola makan sehat bergizi dan seimbang) 1. Landasan Teori : Sebagai negara yang sedang berkembang dan sedang membangun, bangsa Indonesia masih memiliki beberapa ketertinggalan dan kekurangan jika dibandingkan negara lain yang sudah lebih maju. Salah satunya adalah dalam bidang kesehatan, khususnya soal gizi. Berkaitan dengan gizi, Indonesia adalah negara yang mengalami dua masalah gizi sekaligus yaitu kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Salah satu contoh kejadian kekurangan gizi di Indonesia adalah balita pendek atau biasa disebut dengan stunting. Data Prevalensi balita stunting yang dikumpulkan World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional (SEAR). Rata-rata prevalensi balita stunting di Indonesia tahun 2005-2017 adalah 36,4% (Situasi Balita Pendek (Stunting) di Indonesia, 2018). Oleh karena itu, pembelajaran pola makan sehat ini yang dikaitkan dengan TdBA diharapkan mampu untuk menanamkan pengetahuan tentang memenuhi kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi, dengan pola makan berbagai macam bahan makanan sehat setiap hari. Dalam hal ini, variasi makanan sangat memegang peranan penting 2. Model : Discovery Learning 3. Manfaat dan Keunggulan Model : Discovery learning adalah pembelajaran yang mendorong siswa untuk menyelidiki sendiri, menemukan dan membangun pengalaman dan pengetahuan masa lalu, menggunakan intuisi, imajinasi, dan kreativitas, dan mencari informasi baru untuk
menemukan fakta, korelasi, dan kebenaran baru. Belajar tidak sama dengan menyerap apa yang dikatakan atau dibaca, tetapi secara aktif dalam belajar mencari jawaban dan solusi sendiri. 4. Kearifan Lokal Melalui pembelajaran TdBA siswa diharapkan mampu mengenal dan melestarikan lingkungan sekitar dan dapat memanfaatkan lahan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang ditanam sendiri di alam sekitar 5. Karakter • Mandiri • Kreatif • Gotong royong • Tanggung Jawab • Disiplin
MODUL AJAR PJOK SMP FASE D KELAS VII Pola Makan Sehat, Bergizi dan seimbang Insersi TdBA Penyusun : Guru Linuhung Jenjang : SMP Kelas : VII Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit (1 Kali pertemuan). Tahun : 2023 Insersi pada 5 bunga karakter pada modul ini adalah TdBA Kompetensi Awal: Peserta didik telah dapat menunjukkan kemampuan dalam memahami dan mampu menerapkan pola makan sehat, bergizi dan seimbang dan menunjukan kemampuan dalam memaparkan pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai dengan pola perilaku hidup sehat sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki. Profil Pelajar Pancasila: Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan pada Fase D adalah mandiri dan gotong royong yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran memahami dan mampu menerapkan pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan. Sarana Prasarana BuBuku Paket PJOK,Lapangan Ruang Kelas/Kebun Sekolah, Media gambar dan Video, LCD proyektor, youtube. Target Peserta Didik o Peserta didik regular/tipikal tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar Jumlah Peserta Didik o Maksimal 32 peserta didik.
Ketersediaan Materi o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : TIDAK. o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami konsep: TIDAK. Materi Ajar, Alat, dan Bahan yang Diperlukan 1. Materi Pokok Pembelajaran 2. Materi Pembelajaran Reguler Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mampu menerapkan pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan diantaranya: 1. Pola Makan Sehat 2. Zat Gizi Makanan 3. Gizi Seimbang. 4. Pengaruh Gizi Makanan Terhadap Kesehatan 3. Materi Pembelajaran Remidial Materi pembelajaran untuk remedial sama dengan materi reguler. Akan tetapi penekanan materinya hanya pada materi yang belum dikuasai (berdasarkan identifikasi) yang akan dipelajari peserta didik kembali. Materi dapat dengan menambah materi dari berbagai sumber bagi peserta didik. Setelah dilakukan identifikasi kelemahan peserta didik, guru dapat mengubah strategi dengan memasangkan peserta didik dan belajar dalam kelompok agar bisa saling membantu, serta berbagai strategi lain sesuai kebutuhan peserta didik. 4. Materi Pembelajaran Pengayaan Materi pembelajaran untuk pengayaan sama dengan reguler. Materi dapat dikembangkan dengan meningkatkan kompleksitas materi, dan mengubah lingkungan pembelajaran di dalam rangkaian gerakan yang sederhana.
Media Pembelajaran a. Peserta didik sebagai model atau guru yang menjelaskan tentang pola makan sehat,zat gizi makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan. b. Gambar atau poster tentang pola makan sehat, zat gizi makanan, gizi seimbang,pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan. c. Vidio pembelajaran tentang pola makan sehat, zat gizi makanan, gizi seimbang, pengaruh zat gizi makanan terhadap kesehatan. Alat dan Bahan Pembelajaran a. Ruangan kelas atau sejenisnya. b. Alat peraga makanan sehat, bergizi dan seimbang. c. Poster makanan sehat, bergizi dan seimbang. d. Vidio pembelajaran makanan sehat, bergizi dan seimbang. Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak. Model Pembelajaran Pada modul ini guru memilih menggunakan model discovery learning, dimana pembelajaran yang mendorong siswa untuk menyelidiki sendiri, menemukan dan membangun pengalaman dan pengetahuan masa lalu, menggunakan intuisi, imajinasi, dan kreativitas, dan mencari informasi baru untuk menemukan fakta, korelasi, dan kebenaran baru. Pengaturan Pembelajaran Pengaturan Peserta Didik: o Individu o Berpasangan o Berkelompok o Klasikal Metode: o Diskusi o Demonstrasi o Simulasi o Resiprokal Asesmen Pembelajaran
Menilai Ketercapaian Tujuan Pembelajaran: o Asesmen individu o Asesmen kelompok Jenis Asesmen: o Pengetahuan (lisan dan tertulis). o Keterampilan (praktik dan kinerja). o Sikap (mandiri dan gotong royong). o Portopolio. Tujuan Pembelajaran Peserta didik memahami dan mempraktikan kemampuannya cara memilih jenis tanaman dan sayuran menjadi kebutuhan untuk dikonsumsi setiap hari sehingga peserta didik dapat menunjukan kemampuan dalam memahami dan dapat menerapkan pola makan sehat,bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai profil pelajar pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai karakter seperti : berkolaborasi,kepedulian/empati, berbagi serta dapat menerapkan pola prilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman Bermakna Setelah peserta didik mempelajari materi pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan sesuai dengan pola perilaku hidup sehat; manfaat apakah yang dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari? Pertanyaan Pemantik 1. 1. Pernahkah kalian memakan sayuran di rumah? 2. 2. Mengapa kebutuhan makanan bergizi sangat penting harus ditulis dengan runtut dan sistematis? Prosedur Kegiatan Pembelajaran Aktivitas 1 1. Pendahuluan (10 Menit) 1.1 Peserta didik dan Guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama, mengajak siswa bersyukur atas nikmat Tuhan yang sudah dirasakan. 1.2 Guru mengecek kehadiran peserta didik. 1.3 Peserta didik bersama dengan guru membahas kembali kesepakatan kelas yang telah
dilakukan sebelumnya untuk menyegarkan ingatan. 1.4 Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama satu pertemuan harus bisa memilih jenis makanan atau sayuran yang bergizi dan sehat. 1.5 Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang manfaat pola hidup sehat untuk memberikan pemahaman bermakna peserta didik. 1.6 Peserta didik dan guru menyepakati instrument penilaian yang akan digunakan pada materi pola hidup sehat 1.7. Peserta didik melaksanakan senam TDBA. 2. Inti (60 Menit) 2.1 Peserta didik menyimak tayangan/gambar tentang dampak gizi buruk serta tanaman dan sayuran yang mengandung zat kimia bagi kesehatan manusia. (Niti Harti) 2.2 Peserta didik dan guru bertanya jawab dan berdiskusi tentang tayangan video/gambar dengan sikap kritis (Niti Surti) 2.3 Sesuai arahan guru, secara berkelompok peserta didik menuju ke kebun sekolah untuk mengamati dan berdiskusi tentang tanaman-tanaman yang tumbuh tanpa menggunakan pupuk kimia dan melaksanakan wawancara kepada Tim TdBA sekolah tentang proses penanaman benih sampai dengan tahap panen, dengan mengisi LKPD yang sudah disiapkan oleh guru. (Niti Bukti) 2.4 Peserta didik kembali ke kelas untuk mempresentasikan dan merefleksi hasil pengamatan melalui wawancara tentang pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan. Guru melakukan penilaian. (Niti Sajati)
3. Penutup (10 Menit) 3.1 Guru memberikan penguatan terhadap materi yang sudah dipelajari hari ini 3.2 Peserta didik dibimbing guru membuat kesimpulam terhadap materi hari ini 3.3 Guru memberikan penguatan untuk menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan dan menjaga lingkungan sekitar. A. Refleksi Peserta Didik dan Pendidik : 1. Peserta didik dengan beragam cara (memberikan, gambar, melalui tulisan atau lisan, dan lain-lain), untuk menunjukkan pemahaman terhadap materi pembelajaran hari ini. 2. Peserta didik mengajukan pertanyaan yang ingin diketahui lebih lanjut. • Berdasarkan hasil refleksi, pendidik dan peserta didik merencanakan tindaklanjut dengan memperbanyak tanaman dan sayuran yang memiliki nilai ekonomis disekolah. ( Niti Sajati ) B. Refleksi Peserta Didik dan Pendidik : 1. Refleksi Peserta Didik Pengetahuan atau keterampilan yang sudah saya pelajari 1. ………………………………………………………………………………………... 2. ……………………………………………………………………………………………. 3. ……………………………………………………………………………………………. Refleksi Proses Belajar 1. Kegiatan yang paling sulit bagi saya pada bab ini: ………………………………………………………………………………………………. 2. Hal yang saya lakukan untuk memperbaiki hasil belajar saya: ………………………………………………………………………………………………. 3. Kepada siapa saya minta bantuan untuk memperbaiki hasil belajar saya: ………………………………………………………………………………………………. 4. Pandangan saya terhadap usaha belajar yang telah saya lakukan: 1 2 3 4 5 Lingkari salah satu angka untuk menggambarkan: 1=sangattidakpuas
2=tidakpuas 3=biasa saja 4=puas 5=sangat puas 2. Refleksi Guru Tabel Refleksi Strategi Pembelajaran No Pendekatan/Strategi Sudah Saya Lakukan Sudah Saya Lakukan tetapi Belum Efektif Masih Perlu Saya Tingkatkan Lagi 1 Saya sudah menyiapkan media dan alat peraga sebelum memulai pembelajaran. 2 Saya sudah melakukan kegiatan pendahuluan dan mengajak peserta didik berdiskusi, membuat prediksi terhadap tema yang akan dibahas. 3 Saya sudah mengoptimalkan partisipasi peserta didik dengan memasangkan dan mengelompokkan mereka dengan teman yang tepat. 4 Saya sudah mengelaborasi tanggapan seluruh peserta didik dalam kegiatan berdiskusi. 5 Saya sudah memberikan alternatif kegiatan pendampingan dan pengayaan sesuai dengan kompetensi peserta didik. 6 Saya sudah memperhatikan reaksi peserta didik dan menyesuaikan strategi pembelajaran dengan rentang perhatian dan minat peserta didik. 7 Saya sudah memilih dan menggunakan media dan alat peraga pembelajaran yang relevan di luar yang disarankan buku guru ini. 8 Saya melakukan pemetaan terhadap kemampuan peserta didik pada setiap kegiatan yang diukur dalam tes formatif pembelajaran.
9 Saya telah mengumpulkan hasil pekerjaan peserta didik sebagai asesmen formatif peserta didik. 10 Saya telah mengajak peserta didik merefleksi pemahaman dan keterampilan mereka pada akhir pembelajaran Bab III. Aspek Jawaban Keberhasilan yang saya rasakan dalam mengajarkan bab ini Kesulitan yang saya alami dan akan saya perbaiki untuk bab berikutnya Kegiatan yang paling disukai peserta didik Kegiatan yang paling sulit dilakukan peserta didik Buku atau sumber lain yang saya temukan untuk mengajar bab ini C. Assesmen Pembalajaran Asesmen Sikap Penilaian Pengembangan Karakter (Dimensi Mandiri dan Gotong Royong) Penilaian Keterampilan Penyelesaian Masalah Dan Kemampuan Presentasi Peserta Didik 1. Rubrik penilaian keterampilan penyelesaian masalah dan presentasi. Nama Memahami masalah Merencanakan penyelesaian Penyelesaian masalah Kemampuan presentasi Total Skor Nilai Akhir 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
ℎ = 100 Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < Nilai Akhir ≤ 4,00 Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < Nilai Akhir ≤ 3,33 Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < Nilai Akhir ≤ 2,33 Kurang : apabila memperoleh skor : Nilai Akhir ≤ 1,33 2. Pedoman penskoran Indikator Keterangan Skor Memahamimasalah Tidak menuliskan atau tidak menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal 1 Hanya menuliskan atau menyebutkan apa yang diketahui 2 Menuliskan atau menyebutkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal dengan kurang tepat 3 Merencanakan penyelesaian Tidak menyajikan urutan langkah penyelesaian 1 Menyajikan urutan langkah penyelesaian, tetapi urutan penyelesaian yang disajikan kurang tepat 2 Menyajikan urutan langkah penyelesaian yang benar dan mengarah pada jawaban yang benar 3
Penyelesaian masalah Ada penyelesaian, tetapi prosedur tidak jelas 1 Menggunakan prosedur tertentu yang benar tetapi jawabansalah 2 Menggunakan prosedur tertentu yang benar dan hasil benar 3 Kemampuan presentasi Terdapat lebih dari 1 kriteria pada kemampuan presentasi 1 Terdapat lebih dari 2 kriteria pada kemampuan presentasi 2 - Dipresentasikan dengan percaya diri, antusias dan bahasayang lantang - Seluruh anggota kelompok berpartisipasi dalampresentasi - Dapat mengemukakan ide dan berargumen dengan baik. 3 D. Refleksi Peserta Didik dan Pendidik : 1. Refleksi Peserta Didik Penilaian pengetahuan dan Keterampilan Ananda diminta untuk menyajikan/menuliskan makanan 4 sehat 5 sempurna,penilaian ini dapat dilakukan berkelompok. Petunjuk Penilaian: Berikan tanda ceklist (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap Ananda menyajikan atau menuliskan tiap jenis makanan 4 sehat 5 sempurna. Rubrik Penilaian Nama : …………… Kelas :…………... No Indikator Penilaian Hasil Penilaian Baik Sedang Kurang (3) (2) (1) 1 Jenis Tanaman / Sayuran yang termasuk kedalam makanan 4 sehat 5 sempurna
Skor Maksimal (3) Pedoman Penskoran Skor Baik jika Ananda menyajikan jenis makanan sebanyak 4 sampai 5 jenis makanan 4 sehat 5 sempurna Skor Sedang Jika hanya menuliskan 2 sampai 3 jenis makanan 4 sehat 5 sempurna secara benar Skor Kurang Hanya satu menuliskan jenis makanan 4 sehat 5 sempurna secara benar Dengan berkelompok masing masing menyajikan/menuliskan jenis makanan 4 sehat 5 sempurna secara utuh. Petugas mengamati sajian setiap kelompok. 1. Lampiran A. Lembar Kerja Peserta Didik Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pertemuan 1 Nama : Kelas : Materi : Hari, Tanggal : Petunjuk : 1. Amatilah tanaman-tanaman yang terdapat di kebun sekolahmu kemudian hasil pengamatanmu tulis di format beriku! Hasil Pengamatan Tanaman di Kebun Sekolah No Aspek Pengamatan Hasil Pengamatan Keterangan 1 Kondisi daun 2 Kondisi batang
3 Kondisi bunga/buah 4 Jenis pupuk yang digunakan 5 Kondisi Tanah 6 Jenis – Jenis Tanaman 2. Lakukan wawancara terhadap Tim TdBA di sekolahmu dengan menggunakan tabel berukut! Hasil Wawancara Terhadap Tim TdBA SMPN … No Pertanyaan Jawaban Keterangan 1 Nama Bapak/Ibu? 2 Jabatan dalam Tim TdBA? 3 Jenis pupuk apakah yang dipergunakan untuk merawat tanam yang ada di sekolah? 4 Mohon dijelaskan tentang pupuk bio compound/eco enzyme/pupuk organis cair (POC)/kompos, tujuan, manfaat, bahan, dan cara pembuatannya! Pilih salah satu E. Pengayaan dan Remidial 1. Pengayaan Guru melaksanakan kegiatan pengayaan untuk peserta didik yang memiliki minat khusus atau kemampuan belajar di atas teman-temannya. Bentuk pengayaan dengan memberikan tugas menjadi tutor sebaya kepada teman-temannya yang masih mengalami kesulitan.
2. Remidial Guru melaksanakan remidial bagi peserta didik yang masih belum memahami materi pelajaran. Bentuk remidial dengan bimbingan secara individual atau bimbingan dalam kelompok kecil melalui kegiatan pendampingan. F. Bahan Bacaan Pendidik dan Peserta Didik 1. Bahan Bacaan Pendidik 1.1 Buku Jenis-jenis Teks Analisis Fungsi, Struktur, dan Kaidah serta Langkah Penulisannya, penulis Dr. E. Kosasih, M.Pd. 1.2 Sumber lainnya dari google, koran, dll. 2. Bahan Bacaan Peserta Didik 2.1 Buku Teks PJOK kelas VII Muhajir. 2016. Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Kemendikbud 2.2 Sumber lainnya dari google, koran, dll. 2.3 https://www.sahabatnestle.co.id/content/gaya-hidup-sehat/inspirasi-kesehatan/sumber ……………, ………..2023 Memeriksa dan Menyetujui, Kepala SMP/MTs Guru Mata Pelajaran …………………………….. ……………………………..
INFORMASI UMUM MODUL AJAR Nama Pentusun : Guru Linuhung (SMP Linuhung Kab.Purwakarta-Jawa Barat) Jenjang : SMP Kelas : VIII Alokasi waktu : 2 x 40 menit (2 x Prtemuan) Tahun : 2023 Fase : Fase D Elemen : Permainan Tradisional 1. Landasan Teori : Olahraga tradisional atau permainan tradisional merupakan permainan asli rakyat sebagai aset budaya bangsa yang memiliki unsur olah fisik tradisional. Permainan rakyat yang berkembang cukup lama ini perlu dilestarikan karena selaln sebagai sarana hiburan, kesenangan, dan kebutuhan interaksi sosial, olahraga ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas jasmani pelakunya. Pada umumnya, olahraga tradisional memiliki ciri kedaerahan asli yang sesuai dengan tradisi budaya setempat dan berkaitan erat dengan kebiasaan atau adat suatu kelompok masyarakat tertentu.[1] Olahraga tradisional memiliki keunikan-keunikan yang jarang atau mungkin tidak ditemukan pada masyarakat modern karena ia merupakan masyarakat zaman dulu sebagai cerminan dari budaya mereka. Keunikan-keunikan tersebut tidak hanya menarik untuk ditonton tetapi juga merupakan sajian yang tidak ditemukan di tempat lain. Oleh karena itu, olahraga tradisional juga bisa menjadi objek wisata yang dapat disajikan kepada para wisatawan. [2] Permainan tradisional memiliki manfaat yang baik bagi perkembangan anak, baik secara fisik maupun mental. Misalnya, permainan congklakatau dakon yang bermanfaat dalam mengembangkan kecerdasan intelektual dan melatih penggunaan strategi dalam mengumpulkan biji lebih banyak daripada lawannya. Ada pula permainan yang dapat mengembangkan kecerdasan mental atau emosional, misalnya permainan layang-layang. (https://id.wikipedia.org/wiki/Cabang_olahraga_tradisional)
2. Model : Discovery Learning pembelajaran yang mendorong siswa untuk menyelidiki sendiri, menemukan dan membangun pengalaman. 3. Manfaat dan Keunggulan Model : Discovery learning adalah pembelajaran yang mendorong siswa untuk menyelidiki sendiri, menemukan dan membangun pengalaman dan pengetahuan masa lalu, menggunakan intuisi, imajinasi, dan kreativitas, dan mencari informasi baru untuk menemukan fakta, korelasi, dan kebenaran baru. Belajar tidak sama dengan menyerap apa yang dikatakan atau dibaca, tetapi secara aktif dalam belajar mencari jawaban dan solusi sendiri. 4. Kearifan Lokal Melalui permainan tradisional jawa barat siswa diharapkan mampu mengenal dan melestarikan pemainan permainan tradisional yang terdapat di daerah asalnya. Lebih luasnya nanti siswa mampu mengembangkan permainan permainan yang telah ada. 5. Karakter • Mandiri • Gotong royong • Disiplin • Kreatif
MODUL AJAR PJOK FASE D KELAS VIII Permainan Tradisional Insersi 5 Bunga Karakter Penyusun : Guru Linuhung Jenjang : SMP Kelas : VIII Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit (2 Kali pertemuan). Tahun : 2023 Insersi pada 5 bunga karakter pada modul ini adalah 7 poe atikan yaitu “MANEUH DI SUNDA” Kompetensi Awal: Peserta didik telah dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif dalam berbagai olahraga tradisional anak Indonesia sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki. Profil Pelajar Pancasila: Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan pada Fase D adalah mandiri dan gotong royong yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet, balap karung, mendorong ban. Sarana Prasarana o Lapangan olahraga atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah). o Karung goni atau bahan sejenisnya. o Ban motor bekas atau sejenisnya. o Tali karet o Tali pembatas o Peluit dan stopwatch. Target Peserta Didik o Peserta didik regular/tipikal. Jumlah Peserta Didik
o Maksimal 32 peserta didik. Ketersediaan Materi o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : TIDAK. o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami konsep: TIDAK. Materi Ajar, Alat, dan Bahan yang Diperlukan 1. Materi Pokok Pembelajaran a. Materi Pembelajaran Reguler Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak permainan tradisional anak Indonesia, diantaranya: 1) Permainan tradisional anak Indonesia melalui permainan karet. 2) Permainan tradisional anak Indonesia melalui permainan balap karung. 3) Permainan tradisional anak Indonesia melalui permainan mendorong ban. b. Materi Pembelajaran Remidial Materi pembelajaran untuk remedial sama dengan materi reguler. Akan tetapi penekanan materinya hanya pada materi yang belum dikuasai (berdasarkan identifikasi) yang akan dipelajari peserta didik kembali. Materi dapat dimodifikasi dengan menambah pengulangan, intensitas, dan kesempatan/frekuensi melakukan bagi peserta didik. Setelah dilakukan identifikasi kelemahan peserta didik, guru dapat mengubah strategi dengan memasangkan peserta didik dan belajar dalam kelompok agar bisa saling membantu, serta berbagai strategi lain sesuai kebutuhan peserta didik. c. Materi Pembelajaran Pengayaan Materi pembelajaran untuk pengayaan sama dengan reguler. Materi dapat dikembangkan dengan meningkatkan kompleksitas materi, dan mengubah lingkungan pembelajaran di dalam rangkaian gerakan yang sederhana. 2. Media Pembelajaran a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas permainan
tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet, balap karung, mendorong ban. b. Gambar aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet, balap karung, dan mendorong ban. c. Vidio pembelajaran aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet, balap karung, dan mendorong ban. 3. Alat dan Bahan Pembelajaran a. Lapangan olahraga atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah). b. Tali karet. c. Karung goni atau bahan sejenisnya. d. Ban motor bekas atau sejenisnya. e. Tali pembatas f. Peluit dan stopwatch. g. Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak. Model Pembelajaran Pada modul ini guru memilih menggunakan model discovery learning, dimana pembelajaran yang mendorong siswa untuk menyelidiki sendiri, menemukan dan membangun pengalaman dan pengetahuan masa lalu, menggunakan intuisi, imajinasi, dan kreativitas, dan mencari informasi baru untuk menemukan fakta, korelasi, dan kebenaran baru. Pengaturan Pembelajaran Pengaturan Peserta Didik: o Individu o Berpasangan o Berkelompok o Klasikal Metode: o Diskusi o Demonstrasi o Simulasi o Resiprokal Asesmen Pembelajaran
Menilai Ketercapaian Tujuan Pembelajaran: o Asesmen individu o Asesmen kelompok Jenis Asesmen: o Pengetahuan (lisan dan tertulis). o Keterampilan (praktik dan kinerja). o Sikap (mandiri dan gotong royong). o Portopolio. Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan menganalisis aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet, balap karung, dan mendorong ban sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta mengembangkan nilainilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan seharihari. Pemahaman Bermakna Setelah peserta didik melakukan pembelajaran aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia, manfaat apakah yang dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari? Pertanyaan Pemantik Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet, balap karung, dan mendorong ban? Prosedur Kegiatan Pembelajaran 1. Persiapan mengajar Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan pembelajaran antara lain sebagai berikut: a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya. b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan permainan tradisional anakanak Indonesia melalui permainan karet, balap karung, dan mendorong ban.
c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya: 1) Lapangan olahraga atau lapangan sejenisnya (halaman sekolah). 2) Tali karet 3) Karung goni atau bahan sejenisnya. 4) Ban motor bekas atau sejenisnya. 5) Tali pembatas 6) Peluit dan stopwatch. 7) Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak. 2. Kegiatan pengajaran Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut: a. Kegiatan pendahuluan (10 menit) 1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik. 2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin doa, dan peserta didik berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing. 3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk berisitirahat di kelas. 4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi kesehatan dan kebugaran. 5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan cara tanya jawab. 6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia adalah salah satu aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi cabang olahraga tradisional. (Niti Surti) 7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet, balap karung, dan mendorong ban.
8) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia, baik kompetensi sikap (profil Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: menganalisis aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia menggunakan tes tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu: mempraktikkan aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia, dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: gotong royong dan mandiri. 9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk permainan permainan yang gerak dasarnya mengacu pada materi permainan karet, mendorong ban dan balap karung. Seperti permainan melompati ban, 10) Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen keterampilan gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. b. Kegiatan Inti (60 menit) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti dengan prosedur sebagai berikut: ➢ Aktivitas 1 Olahraga tradisional merupakan permainan asli rakyat sebagai aset budaya bangsa yang memiliki unsur olah fisik tradisional. Permainan rakyat yang berkembang cukup lama ini perlu dilestarikan. Karena selain sebagai olahraga hiburan, kesenangan, dan kebutuhan interaksi sosial, olahraga ini juga mempunyai potensi untuk meningkatkan kualitas jasmani bagi pelakunya. Olahraga tradisional semula tercipta dari permainan rakyat sebagai pengisi waktu luang. Karena permainan tersebut sangat menyenangkan dan tidak membutuhkan biaya yang sangat besar, maka permainan tersebut semakin berkembang dan digemari oleh masyarakat sekitar.
1) Pos 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan egrang a) Peserta didik diminta untuk mengamati gambar dan tayangan video yang berkaitan dengan permainan karet. (Niti Harti) b) Peserta didik dibagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet. (Niti Bukti) Permainan lompat karet merupakan permainan olahraga tradisional yang berasal dari daerah Jawa. Permainan karet sering dimainkan oleh anak-anak, karena untuk melakukan permainan karet ini hanya dibutuhkan tali dari kumpulan karet yang relatif mudah ditemukan. Cukup dengan mengepang kumpulan karet sehingga menjadi tali panjang. (1) Menyiapkan tali karet (Niti Bukti) (2) Ada 2 anak yang bertugas menjaga atau memegang karet, dan anak yang lain melompat melewati karet (3) Penjaga memindahkan karet mulai dari lutut, pinggang, dada, kepala, sampai yang tertinggi dengan cara meluruskan tangan ke atas sambil memegang karet. (4) Permainan karet lainnya atau aktivitas 2, adalah melompat lompat melewati karet yang diputar oleh kedua teman yang menjadi penjaga ➢ Aktivitas 2 Pos 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan balap karung Pada saat itu, karung (lebih tepatnya karung goni), merupakan satu-satunya bahan yang dapat digunakan untuk membuat pakaian. Pakaian yang terbuat dari kain merupakan suatu hal yang sangat langkah dan termasuk dalam kategori mewah. Sehingga pakaian karung goni
merupakan pakaian yang biasa dijumpai pada zaman itu. Setelah merdeka, untuk memperingati masa-masa kelam berpakaian karung goni, masyarakat Indonesia menciptakan olahraga balap karung. c) Anak dibagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerak spesifik permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan balap karung. (Niti Harti) Cara melakukannya: (1) Peserta didik diminta untuk mengamati gambar dan tayangan video yang berkaitan dengan permainan balap karung. (Niti Harti) (2) Para peserta yang mengikuti lomba balap karung harus bersiap-siap dibelakang karung dan garis start. (Niti Bukti) (3) Selanjutnya para peserta diwajibkan menggunakan karung didepannya yang telah disediakan oleh panitia. (4) Sebelum aba-aba start maka semua karung harus sudah dipakai. (5) Semua peserta harus berdiri sejajar dibelakang garis start. (6) Saat aba-aba start di mulai, para peserta berlomba-lomba mencapai garis finish terlebih dahulu. (7) Peserta yang mencapai garis finish terlebih dahulu maka itulah pemenangnya. ➢ Aktivitas 3 Pos 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas permainan tradisional anakanak Indonesia melalui permainan mendorong ban a) Peserta didik diberikan gambar dan tayangan video yang berkaitan dengan permainan mendorong ban. (Niti Harti)
b) Anak dibagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan prosedur serta mempraktikkan aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan mendorong ban. (Niti Harti) Bermain mendorong ban merupakan permainan tradisional yang cukup digemari pada masanya. Tidak perlu banyak tenaga untuk membuat permainan ini. Karena untuk bermain mendorong ban cukup menggunakan ban bekas yang memang sudah tidak terpakai. Terlihat sederhana memang, namun dalam mendorong bola, diperlukan kelincahan dan keseimbangan. Pemain yang mendorong paling cepat sampai di garis finish, maka menjadi pemenangnya. Cara melakukannya: (1) Para peserta yang mengikuti lomba mendorong ban harus bersiap-siap dibelakang garis start. (Niti Bukti) (2) Selanjutnya peserta didik diwajibkan menggunakan ban bekas didepannya yang telah disediakan. (3) Sebelum aba-aba start maka semua ban harus sudah dipakai. (4) Semua peserta harus berdiri sejajar dibelakang garis start. (5) Saat aba-aba start di mulai, para peserta berlomba-lomba mencapai garis finish terlebih dahulu. (6) Peserta yang mencapai garis finish terlebih dahulu, dinyatakan sebagai pemenangnya. ➢ Aktivitas 4 Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok kemudian secara bergiliran melakukan aktivitas gerak mulai dari pos 1, pos 2 dan pos 3. (Niti Bukti)
➢ Aktivitas 5 Peserta didik kembali ke kelas untuk mempresentasikan dan merefleksi hasil pengamatan melalui wawancara tentang pola makan sehat, bergizi dan seimbang serta pengaruhnya terhadap kesehatan. Guru melakukan penilaian. (Niti Bakti) No Aktivitas Pembelajaran Hasil Refleksi Tercapa i Belum Tercapa i 1. Aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet, balap karung dan mendorong ban yang dilakukan secara berpasangan atau berkelompok. 2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar Pancasila pada elemen mandiri dan gotong royong dalam proses pembelajaran aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia. Setelah peserta didik melakukan aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet dan balap karung, peserta didik diminta untuk merasakan otototot apa saja yang dapat teregang dan berkontraksi. Peserta didik diminta menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet dan balap karung. Kemudian laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru. (Niti Bakti)
Lembar Refleksi Diri (Sikap) (Niti Sajati) 1. Isikan identitas Kalian. 2. Berikan tanda contreng (√) pada kolom “Ya” jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Kalian, dan “Tidak” jika belum sesuai. 3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur. 4. Hitunglah jumlah jawaban “Ya”. 5. Lingkari kriteria Sangat Baik, Baik, atau Kurang Baik sesuai jumlah “Ya” yang terisi. Nama: ............................ Kelas: ........................ No Pernyataan Ya Tidak 1. Saya membuat target penilaian yang realistis sesuai kemampuan dan minat belajar yang dilakukan. 2. Saya memonitor kemajuan belajar yang dicapai serta memprediksi tantangan yang dihadapi. 3. Saya menyusun langkah-langkah dan strategi untuk mengelola emosi dalam pelaksanaan belajar. 4. Saya merancang strategi dalam mencapai tujuan belajar. 5. Saya mengkritisi efektivitas diri dalam bekerja secara mandiri dalam mencapai tujuan. 6. Saya berkomitmen dan menjaga konsistensi dalam mencapai tujuan yang telah direncanakannya. 7. Saya membuat tugas baru dan keyakinan baru dalam melaksanakannya. 8. Saya menyamakan tindakan sendiri dengan tindakan orang lain untuk melaksanakan tujuan kelompok. 9. Saya memahami hal-hal yang diungkapkan oleh orang lain secara efektif. 10. Saya melakukan kegiatan kelompok dengan kelebihan dan kekurangannya dapat saling membantu.
11. Saya membagi peran dan menyelaraskan tindakan dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama. 12. Saya tanggap terhadap lingkungan sosial sesuai dengan tuntutan peran sosialnya di masyarakat. 13. Saya menggunakan pengetahuan tentang sebab dan alasan orang lain menampilkan reaksi tertentu. 14. Saya mengupayakan memberi hal yang dianggap penting dan berharga kepada masyarakat. Sangat Baik Baik Perlu Perbaikan Jika lebih dari 10 pernyataan terisi “Ya” Jika lebih dari 8 pernyataan terisi “Ya” Jika lebih dari 6 pernyataan terisi “Ya” Lembar Refleksi Diri (Pengetahuan dan Keterampilan) Model Menyontreng (Niti Sajati) 1. Isikan identitas Kalian. 2. Berikan tanda cek (√) pada kolom “Ya” jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Siswa, dan “Tidak” jika belum sesuai. 3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur. 4. Hitunglah jumlah jawaban “Ya”. 5. Lingkari krteria Sangat Baik, Baik, atau Baik sesuai jumlah “Ya” yang terisi. Nama: ............................ Kelas: ........................ Asesmen No Pernyataan Ya Tidak 1. Saya telah dapat menjelaskan pengertian gerak spesifik permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan tali karet, balap karung dan mendorong ban dengan benar. 2. Saya telah dapat menyebutkan berbagai jenis gerak spesifik permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan tali
1. Asesmen Sikap Asesmen sikap didasarkan pada hasil refleksi sikap peserta didik dan pengamatan guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah dilakukan pada proses pembelajaran di setiap aktivitas pembelajaran. 2. Asesmen Pengetahuan Teknik Bentuk Contoh Instrumen Kriteria Penilaian Tes Tulis Pilihan ganda dengan 4 opsi 1. Lompat tali merupakan olahraga tradisional yang berasal dari Jawa Barat. Mungkin kamu sudah mengenal olahraga tradisional satu ini karena permainan ini sering dimainkan waktu kecil. Tujuan dari permainan lompat tali adalah untuk . . . . A. memperagakan teknik gerakan Jawaban benar mendapatkan skor 1 dan salah 0. karet, balap karung dan mendorong ban dengan lengkap. 3. Saya telah dapat merinci cara melakukan gerak spesifik permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan tali karet, balap karung dan mendorong ban dengan lengkap dan benar. 4. Saya telah dapat memeragakan gerak spesifik permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan tali karet, balap karung dan mendorong ban secara terkontrol. 5. Saya telah dapat menjelaskan kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan tali karet, balap karung dan mendorong ban dengan benar. Sangat Baik Baik Perlu Perbaikan Jika lebih dari dan sama dengan 4 pernyataan terisi “Ya” Jika kurang dari 3 pernyataan terisi “Ya” Jika kurang dari 3 pernyataan terisi “Ya”
bermain B. menampilkan teknik gerakan yang baik C. melompati karet sampai tingkat tertinggi D. menunjukkan sikap sportivitas Kunci: C 3. Penilaian Keterampilan a. Tes kinerja aktivitas permainan tradisional 1) Butir Tes Lakukan aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet baik lompat tali maupun sapintrong. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk). 2) Petunjuk Penilaian Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan gerak permainan yang diharapkan. 3) Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap peserta didik satu lembar penilaian). Nama :____________________________ Kelas: __________ No Indikator Esensial Uraian Gerak Ya (1) Tidak (0) 1. Posisi dan Sikap Awal a. Kaki b. Badan c. Lengan dan tangan d. Pandangan mata 2. Pelaksanaan a. Kaki
Gerak b. Badan c. Lengan dan tangan d. Pandangan mata 3. Posisi dan Sikap Akhir a. Kaki b. Badan c. Lengan dan tangan d. Pandangan mata Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir 4) Pedoman penskoran a) Pedoman penskoran (1) Skor 1 jika: Peserta didik dapat melakukan 80% dari komponen gerakan sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar. (2) Skor 0 jika: Peserta didik kurang dari 80% melakukan komponen gerakan permainan tradisional dengan benar. b) Pengolahan skor Skor maksimum: 10 Skor perolehan peserta didik: SP Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10. Pengayaan dan Remedial 1. Pengayaan Pengayaan diberikan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada setiap aktivitas pembelajaran. Pengayaan dilakukan apabila setelah diadakan penilaian pada kompetensi yang telah diajarkan pada peserta didik pada setiap aktivitas pembelajaran, nilai yang dicapai melampaui kompetensi yang telah ditetapkan oleh guru. Pengayaan dilakukan dengan cara menaikkan tingkat kesulitan permainan dengan cara mengubah jumlah pemain, memperketat peraturan, menambah alat yang digunakan, serta menambah tingkat kesulitan tugas keterampilan yang diberikan.
2. Remidial Remidial dilakukan oleh guru terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan memberikan intervensi yang sesuai dengan level kompetensi peserta didik dari mana guru mengetahui level kompetensi peserta didik. Level kompetensi diketahui dari refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran. Remedial dilakukan dengan cara menetapkan atau menurunkan tingkat kesulitan dalam materi pembelajaran. Refleksi Peserta Didik dan Guru 1. Refleksi Peserta Didik a. Kesulitan-kesulitan apa saja yang peserta didik alami/temukan dalam melakukan aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet, balap karung dan mendorong ban. b. Kesalahan-kesalahan apa saja yang peserta didik alami/temukan dalam melakukan aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet, balap karung, dan mendorong ban. c. Bagaimana cara memperbaiki kesalahan-kesalahan yang peserta didik alami/ temukan dalam melakukan aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet, balap karung, dan mendorong ban. 2. Refleksi Guru Refleksi yang dilakukan oleh guru terhadap proses pembelajaran yang dilakukan pada setiap aktivitas pembelajaran. Hasil refleksi bisa digunakan untuk menentukan perlakuan kepada peserta didik, apakah remedial atau pengayaan. Remedial dan pengayaanya di dalam pembelajaran, tidak terpisah setelah pembelajaran. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam refleksi guru antara lain: a. Apakah kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik? b. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami/temukan dalam proses aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet, balap karung dan mendorong ban.
c. Apa yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki proses aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet, balap karung dan mendorong ban tersebut. d. Bagaimana keterlibatan peserta didik dalam proses aktivitas permainan tradisional anak-anak Indonesia melalui permainan karet, balap karung dan mendorong ban tersebut. Glosarium • Permainan lompat tali atau di daerah sering disebut dengan setringan dikenal sebagai suatu aktivitas yang menggunakan tali dengan kedua ujung tali dipegang dengan kedua tangan lalu diayunkan melewati kepala sampai kaki sambil melompatinya. • Balap karung merupakan salah satu olahraga tradisional yang masih sering diperlombakan ketika memperingati hari kemerdekaan tanggal 17 Agustus setiap tahun. • Permainan ogor ban atau dorong ban adalah permainan balap dorong ban dengan mendorong ban menggunakan kayu. Mirip seperti balap lari pada umumnya. Referensi Muhajir. 2017. Buku Siswa Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira. Muhajir. 2017. Buku Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Bogor : Penerbit Yudhistira. Muhajir. 2020. Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, untuk SMP/M.Ts Kelas VII. Jakarta: Direktorat Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kemendikbud.
Muhajir. 2020. Belajar dan Berlatih Olahraga Tradisional Anak Indonesia. Bandung: Sahara Multi Trading. Tim Direktorat SMP. 2017. Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tim Direktorat SMP. 2016. Panduan Pembelajaran Untuk Sekolah Menengah Pertama. Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Memeriksa dan Menyetujui, Kepala SMP/M.Ts ......................................... .............................., .................. 2023 Guru Mata Pelajaran …………………………………................. NIP. …………………............................. NIP.
INFORMASI UMUM MODUL AJAR Nama Pentusun : Guru Linuhung (SMP Linuhung Kab.Purwakarta-Jawa Barat) Jenjang : SMP Kelas : IX Alokasi waktu : 2 x 40 menit (2 x Prtemuan) Tahun : 2023 Fase : Fase D Elemen : Aktivitas Gerak Berirama 1. Landasan Teori : Senam irama merupakan jenis senam yang memiliki bermacam gerakan dan dilakukan seirama dengan musik yang mengiringinya. Senam ini bukan senam biasa, namun memiliki unsur-unsur yang harus dikuasai para pesenamnya, seperti keluwesan, keseimbangan, ketepatan dengan irama, dan lain-lain. Adapun rangkaian senamnya biasa dimulai dengan berjalan, berlari, melompat, mengayun, atau berputar. Senam ini juga kerap disebut dengan senam ritmik, yang bisa dimainkan dengan alat bantu seperti gada, simpai, tali, pita, dan bola. Sesuai dengan namanya, senam ini selalu dilakukan dengan iringan musik tertentu, maka dari itu senam ritmik atau irama ini masuk ke cabang senam artistik. Pesenam yang melakukan bisa perseorangan atau kelompok, yang pasti gerakannya selalu memiliki koreografi yang memiliki nuansa akrobatik, tari modern, dan balet. (https://www.gramedia.com/literasi/senam-irama/) Tatanen di bale atikan merupakan gerakan pendidikan karakter untuk menumbuhkan kesadaran hidup ekologis dalam merawat bumi dan berguru pada bumi yang terintegrasi dalam kegiatan pertanian berbasis Pancaniti, sehingga peserta didik tumbuh dan berkembang sesuai kodrat dirinya, kodrat alamnya, dan kodrat zamannya. Sebagai sebuah gerakan, Tatanen di bale atikan memiliki makna bahwa kegiatan tersebut merupakan tanggung jawab bersama yang dilaksanakan secara masif, seiring, sejalan, sabobot sapihanean oleh seluruh warga sekolah dan stakeholder pendidikan di Kab. Purwakarta. Melalui kegiatan Tatanen di bale atikan diharapkan tumbuh kesadaran hidup ekologis. Dalam rangka merawat bumi, pendidikan pada konteks Tatanen diorientasikan pada upaya membangun watak peradaban yang dapat merawat, melestarikan sekaligus menyelamatkan bumi untuk masa depan kehidupan umat manusia. Seiring dengan upaya merawat bumi, peserta didik juga sekaligus berguru pada bumi, yaitu menjadikan bumi sebagai ekosistem kehidupan harus menjadi
materi pembelajaran lintas disiplin ilmu di sekolah. Alam semesta menjadi kurikulum pendidikan di sekolah-sekolah yang dapat melahirkan kearifan peserta didik dalam menghadapi kehidupan. Kegiatan Tatanen di bale atikan yang dikembangkan di Kab. Purwakarta dilaksanakan dengan sistem permakultur, yaitu sebuah paradigma bekerja dengan alam yang melihat tumbuhan dan hewan dalam semua fungsinya, serta memperlakukan semua area sebagai satu kesatuan produk. Guru diharapkan dapat menjadikan kegiatan Tatanen di bale atikan sebgaai laboratorium pembelajaran berbasis semesta. Peserta didik dapat berekspresi dan melakukan penelitian sederhana untuk menghasilkan produk pertanian yang bermanfaat bagi dirinya, bagi lingkungannya, dan bagi alamnya. Implementasi Tatanen di bale atikan yang dikembangkan oleh Dinas Pendidikan Kab. Purwakarta berbasis pada filosofi atikan kesundaan, yaitu Pancaniti. Pancaniti merupakan tahapan filosofi atikan yang terdiri dari lima tahapan, yaitu niti Harti, niti Surti, niti bukti, niti bakti, dan niti sajati. Lima tahapan atikan kesundaan ini memiliki kesamaan makna dengan level kognitif dalam taksonomi Anderson dan tujuan pendidikan versi UNESCO. Anderson membagi level kognitif pada enam tingkatan, yaitu mulai dari mengingat, memahami, membedakan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Sedangkan UNESCO menetapkan empat pilar pendidikan, yaitu learning tol know, learning to do, learning to be, dan learning to live together Untuk menunjang keberhasilan program Tatanen di Bale Atikan, Dinas Pendidikan Kab. Purwakarta merancang berbagai kegiatan tindak lanjut pelaksanaan program. Semua satuan pendidikan diharapkan dapat merancang program Tatanen di Bale Atikan secara terencana, terorganisir, terukur, dan terkendali. (https://disdik.purwakartakab.go.id/tatanen-di-baleatikan?/tatanen-di-bale-atikan) 2. Model : TGT (Teams Games Tournament) 3. Manfaat dan Keunggulan Model : Yang merupakan kelebihan dari pembelajaran TGT antara lain : 1) Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas 2) Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu 3) Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam 4) Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa 5) Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain
6) Motivasi belajar lebih tinggi 7) Hasil belajar lebih baik 8) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi 9) Anak anak menjadi lebih antusias dan gembira mengikuti pembelajaran 4. Kearifan Lokal : Gerakan gerakan yang terdapat dalam senam TdBA selain mengandung dan membawa manfaat bagi kesehatan juga gerakannya dibuat dengan berlandaskan pada nilai nilai mencintai lingkungan seperti gerakan mencangkul, gerakan mengambil dan membuang sampah. 5. Karakter : 1. Mandiri 2. Gotong royong 3. Disiplin 4. Kreatif
MODUL AJAR PJOK SMP FASE D KELAS IX Aktivitas Gerak Berirama Penyusun : Guru Linuhung Jenjang : SMP Kelas : IX Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit (2 Kali pertemuan) Tahun : 2023 Insersi pada 5 bunga karakter pada modul ini adalah TdBA Kompetensi Awal: Peserta didik telah dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan variasi dan kombinasi pola langkah dasar, gerak dan ayunan lengan dan tangan, pelurusan sendi, dan irama gerak sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki. Profil Pelajar Pancasila: Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan pada Fase D adalah mandiri dan gotong royong yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran variasi dan kombinasi aktivitas gerak berirama. Sarana Prasarana o Lapangan olahraga atau halaman sekolah (ruangan kelas). o Sound system Bluetoet o Video Youtube senam TDBA o LKPD / Lembar Kerja Peserta Didik o Lembar penilaian lomba Senam TDBA antarkelompok di kelas Target Peserta Didik o Peserta didik regular/tipikal. Jumlah Peserta Didik o Maksimal 32 peserta didik. Ketersediaan Materi o Pengayaan untuk peserta didik CIBI atau yang berpencapaian tinggi : YA/TIDAK.
o Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk peserta didik yang sulit memahami konsep: YA/TIDAK.. Materi Ajar, Alat, dan Bahan yang Diperlukan 1. Materi Pokok Pembelajaran a. Materi Pembelajaran Reguler Memahami fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan pemanasan, inti dan pendinginan diantaranya: 1) Gerakan Pemanasan : terdiri dari gerakan-gerakan yang diciptakan cukup ringan dan mudah yaitu; Menggerakkan kedua tangan dari samping badan ke atas dimulai tangan kanan hitungan 1, kemudian yang kiri hitungan 2, menurunkan kedua telapak tangan hitungan 3 sampai merapatkan kedua telapak tangan di depan dada hitungan 4 sambil menekuk kepala ke depan. 2) Gerakan Inti: Variasi latihan dengan gerakan yang lebih sulit, komplek, dan banyak. Dari delapan hitungan terdiri dari 3 atau 4 gerakan, musiknya agak cepat dan bersemangat. 3) Gerakan Pendinginan: latihan dengan musik yang lambat terdiri dari gerakangerakan yang rileks, menenangkan dan melemaskan otot-otot tubuh sehingga kembali ke posisi semula sebelum melakukan senam TDBA.
b. Materi Pembelajaran Remedial Siswa akan mengulang latihan senam TDBA dibantu oleh teman sekelompoknya bagi yang remedial karena nilainya kurang dalam melakukan gerakan senam, kurang serius, tidak bersemangat atau tidak hafal Diberi kesempatan mengulang satu kali, jika masih kurang harus belajar lagi di rumah dan diulang minggu depan di tes kembali pada bagian yang lemahnya saja, apakah pada gerkan pemenasan, inti atau pendinginan. Diharapkan guru mengajarkan kembali atau memperbaiki, siswa yang lain pun dapat membantu. c. Materi Pembelajaran Pengayaan Siswa yang sudah unggul diberi tugas tambahan untuk membantu siswa yang remedial dan diminta membuat merekam gerakan senam TDBA dipoting ke youtube untuk dijadikan materi pembelajaran pengayaan. Mereka dilatih secara teratur beberapa kali untuk mengikuti perlombaan senam di tingkat Jawa Barat.
2. Media Pembelajaran a. Peserta didik sebagai model atau guru yang memperagakan aktivitas pembelajaran senam TDBA tanpa/dengan musik dari gerkan pemanasan, inti dan pendinginan. b. Video pembelajaran senam TDBA dari Youtube (Guru-guru PJOK pembuat senam TDBA) dan video hasil rekaman teman-temannya yang sudah melaksanakan aktivitas pembelajaran pengayaan. 3. Alat dan Bahan Pembelajaran a. Lapangan olahraga atau halaman sekolah (ruangan kelas). b. Sound system bloetut c. Laptop/HP d. Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak. Moda Pembelajaran Moda luring/ tatap muka Pengaturan Pembelajaran Pengaturan Peserta Didik: o Berkelompok o Klasikal Metode: o Demonstrasi o Simulasi o Resiprokal
Asesmen Pembelajaran Menilai Ketercapaian Tujuan Pembelajaran: o Asesmen individu o Asesmen kelompok Jenis Asesmen: o Performa (Tes unjuk kerja) o Sikap (Profil Pelajar Pancasila) Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat menunjukkan kemampuan dalam mempraktikkan dan menganalisis aktivitas pembelajaran senam TDBA mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki serta mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kerja keras, kreatif serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman Bermakna Setelah peserta didik melakukan pembelajaran aktivitas senam TDBA, manfaat apakah yang dirasakan olehnya? Dapatkah pengalaman pembelajaran ini diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari? Pertanyaan Pemantik Mengapa peserta didik perlu memahami dan menguasai senam TDBA mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik gerakan pemanasan, inti dan pendinginan? Prosedur Kegiatan Pembelajaran 1. Persiapan mengajar a. Membaca kembali Modul Ajar yang telah dipersiapkan guru sebelumnya. b. Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan aktivitas gerak berirama. c. Menyiapkan alat pembelajaran, diantaranya:
1) Lapangan olahraga atau halaman sekolah (ruangan kelas). 2) Sound system 3) Video senam TDBA 4) Lembar Kerja (student work sheet) yang berisi perintah dan indikator tugas gerak. 2. Kegiatan pengajaran Langkah-langkah kegiatan pengajaran antara lain sebagai berikut: a. Kegiatan pendahuluan (10 menit) 1) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk menyiapkan barisan di lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik. 2) Guru meminta salah seorang peserta didik untuk memimpin do’a, dan peserta didik berdo’a sesuai dengan agamanya masing-masing. 3) Guru memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat, bila ada peserta didik yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta peserta didik tersebut untuk berisitirahat di kelas. 4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat olahraga bagi kesehatan dan kebugaran. 5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, dengan cara tanya jawab. 6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan aktivitas pembelajaran senam TDBA mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik adalah salah satu aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan prestasi cabang olahraga senam ritmik. (Niti Surti) 7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: aktivitas pembelajaran mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan musik. 8) Guru menjelaskan teknik asesmen untuk kompetensi aktivitas gerak senam TDBA baik kompetensi sikap (profil Pelajar Pancasila) dengan observasi dalam bentuk jurnal, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter gotong royong dan mandiri, kompetensi pengetahuan: menganalisis aktivitas gerak senam TDBA dan kompetensi terkait keterampilan yaitu: mempraktikkan senam TDBA, dengan menekankan pada pengembangan nilai-nilai karakter antara lain: gotong royong dan mandiri.
9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuklatihan gerakan pemansan senma TDBA tanpa musik. Dalam pembelajaran ini disamping dapat mengembangkan elemen keterampilan gerak dan pengetahuan gerak, peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila dengan meregulasi dan menginternalisasi nilai-nilai gerak seperti: berkolaborasi, kepedulian, berbagai, pemahaman diri dan situasi yang dihadapi, dan meregulasi diri, serta dapat menerapkan pola perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. b. Kegiatan Inti (90 menit) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti dengan prosedur sebagai berikut: 1) Materi 1: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan pemanasan: a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan pemanasan. (Niti Bukti) Cara melakukannya: (1) Gerakkan tangan kanan ke atas lurus disamping telinga hitungan 1-2 disusul tangan kiri hitungan 3-4 satukan kedua telapak tangan lurus diatas kepala lalu turunkan di depan dada sambil menurunkan kepala salam hormat hitungannya 5-6 terakhir turunkan keduan tangan disamping badan hitungan 7-8. (2) Rentangkan kedua lengan lurus disamping badan sambil menolehkan kepala ke samping kanan hitungan 1 lalu turunkan hitungan 2 dan ulangi ke samping kiri hitungan 3-4.Tundukkan kepala sambil maju hit. 5, mundur hit. 6 dengan merapatkan kaki kanan dan kiri. (3) Lakukan kembali gerakan dua dengan merubah menekuk kepala ke samping kanan dan kiri. Aktivitas 1
2) Materi 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan inti. a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan inti. (Niti Bukti) 3) Materi 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan pendinginan b) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan pendinginan. (Niti Bukti) Para siswa dalam satu kelas dibagi mejadi 6 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 -6 orang. Kegiatan pembelajaran senam TDBA dilaksanakan berkelompok, mereka diminta berlatih di rumah kemudian dilombakan antarkelas diberi waktu satu minggu. 1) Penilaian 1: aktivitas gerakan pemanasan. a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan prosedur serta mempraktikkan aktivitas gerakan pemanasan. Setiap siswa diminta menilai teman-temannya di lembar kerja. (Niti Bukti) Aktivitas 2
2) Penilaian 2: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan inti. a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan prosedur serta penilaian aktivitas gerakan inti. Adapun penilaian Inti senam TDBA: (Niti Bukti) ➢ Latihan inti 1 ➢ Latihan Inti 2 ➢ Latihan Inti 3 ➢ Latihan Inti 4 3) Penilaian 3: Fakta, konsep, dan prosedur, serta mempraktikkan aktivitas gerakan pendinginan. a) Guru membagikan lembar kerja yang berisikan tentang fakta, konsep, dan prosedur serta mempraktikkan penilaian aktivitas gerakan pendinginan. b) Peserta didik menerima, mempelajari, dan mencoba mempraktikkan tugas pada lembar tugas. (Niti Harti) c) Guru melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. d) Melakukan klarifikasi terkait penjelasan dan gambar gerakan dengan peragaan jika diperlukan. e) Guru melakukan asesmen dan umpan balik selama proses pembelajaran berlangsung. Refleksi: • Lakukan aktivitas pembelajaran gerakan senam TDBA mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (asesmen proses) dan ketepatan melakukan gerakan (asesmen produk). (Niti Bakti) • • Lakukan Perlombaan antarkelas dengan menilai gerakan pemanasan, inti dan pendinginan. Setiap siswa harus menilai tim temannya. Pada saat dirinya tampil akan di tes teman-temannya. ). (Niti Bakti) •
No Aktivitas Pembelajaran Hasil Refleksi Tercapai Belum Tercapai 1. Aktivitas pembelajaran gerak senam TDBA mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama yang dilakukan secara klasikal. 2. Menunjukkan nilai-nilai karakter profil Pelajar Pancasila pada elemen mandiri dan gotong royong dalam proses pembelajaran gerak lomba senam TDBA mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama. Setelah peserta didik melakukan aktivitas pembelajaran gerak senam TDBA mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama, peserta didik diminta untuk merasakan otot-otot apa saja yang dapat teregang dan berkontraksi. Peserta didik diminta menuliskan kesulitan-kesulitan, kesalahan-kesalahan, dan bagaimana cara memperbaikinya dalam melakukan aktivitas pembelajaran gerak senam TDBA mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama. Kemudian laporkan hasil capaian belajar yang diperoleh dalam buku catatan atau buku tugas kepada guru. ( Niti Bakti) Lembar Refleksi Diri (Sikap) (Niti sajati) 1. Isikan identitas Kalian. 2. Berikan tanda contreng (√) pada kolom “Ya” jika sikap yang ada dalam pernyataan sesuai dengan sikap Kalian, dan “Tidak” jika belum sesuai. 3. Isilah pernyataan tersebut dengan jujur. Catatan: • Bagi peserta didik yang belum mampu mencapai batas kompetensi dalam melakukan aktivitas pembelajaran gerak senam TDBA mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama yang ditentukan oleh guru, maka minta remidial. • Bagi peserta didik yang mampu mencapai atau melebihi batas kompetensi dalam melakukan aktivitas pembelajaran gerak senam TDBA mengikuti irama (ketukan) dalam aktivitas gerak berirama yang ditentukan oleh guru, maka lanjutkan pembelajaran pada materi yang lebih komplek dan bervariasi dalam bentuk pengayaan, yaitu membuat video senam TDBA dan dikirimkan ke youtube kemudian linknya diserahkan ke guru.