dalam hal seperti ini, 3nitu penaftan dalam bentuk mublaghah dengan
penetapan, sebagiamana ungkapan seoftmg pengnir:
t'Kt Ltj.'uij3",ryr#'6#Ll ? e * r)
" Tidak ada cela pada merel<a, kauali pdang-pdang mereka
fumpul l<arana manghanbm pm pmjurit."
Karena jika tidak ada cela pada mereka selian ini -padahal ini
bukan cela-, maka sebenamya tidak ada cela pada mereka. Demikian
juga di sini, jika dia tidak mengingkari kecuali karena Allah telah
menjadikannya kaya setelah sebelumnyn dia miskin, maka fidak sebagai
yang mengingkari.
Ketiga: ir:;ir (perlengkapan perang) adalah apa yang
dipersiapkan seseorang yang berupa senjata, tunggangan dan alat-alat
perang. Di dalam riwayat ini disebutkan dengan lafazh: txjiel, dan di
dalam riwayat lainnya disebutkan dengan lafazh: 'o:J-!el. Ada perbdaan
pendapat mengenai ini. Ada yang mengatakan, iiJi';1, dengan taa', ada
juga yang mengatakan, 'o$1, dengan ba' pada huruf keduanya. Dan
bedasarkan ini mereka be6eda pendapat. Yang benar, bahwa 'c:J$l
jamak dari i-,6, yaitu hanran berakal yang dimiliki. Pendapat lain
menyebutkan, bahwa itu adalah jamak dari suatu sifat, yaitu dari
ungkapan: "J-?'d:rJ, artinya: kuda yang keras. Pendapat lain
menyebutkan: yang dipersiapkan untuk difunggangi. Pendapat lain
menyebutkan: yang lariqn kencang. Sebagian mereka memjilrl+an tni,
karena biasanya tidak terjadi peurakafan budak untuk di jalan Allah, beda
halnya dengan kuda.
Keempat: Hadits ini mentrnjukkan bolehnya mauakafkan
harta-harta bergerak. Para ahli fikih berbeda pendapat mengenai ini.
644 IhkamulAhkam
Kelima, Ada problem di sini karena Umar tidak diperintahkan
mengambil zakat darinya dan mernaksanp ketika dia menolaknya.
Suafu pendapat menyebutkan mengenai jawabannya: Kemungkinan
Nabi,$ telah membolehkan bagi Khalid r.rntuk menghitung apa yang
diunkafkannla dari itu pada apa yang hanrs dizakat, karena itu untuk di
jalan Allah. Denrikian png diceritakan oleh Al Qadhi, dia berkata, "lni
hujjah bagi Malik dalam mernbolehkan penyerahannya kepada satu
golongan. Ini juga pendapat sexnua ulama, berbeda dengan fuySyafi'i
yang mewajibkan pembagiannya kepada golongan yang delapan." Lebih
jauh dia mengatakan, "Berdasar*an ini, boleh mengeluarkan nilai pada
zakat. AI Bukhari memasukkan hadits ini pada bab: 'Mengambil hargu
pada zakat,' rnaka ini menunjuklon bahun dia berpendapat dengan
penalsuilan ini."
Saya katakan: Ini tidak probelamnSn, karena sesuafu yang tela
diwakafkan unfuk saluran tertenfu sudah jelas penyalumnnya
kepadanSn, dan pihak pada saluran itu berhak di samping sebagai pihak
penerima walef. Jika tdah dimintakan dari l$a[d zakat harta yang
diwakafkannp, maka bagaimana itu bisa terjadi padahal telah
ditetapkan saluran dari apa png diwakafkannya? Jika telah dimintakan
darinya zakat harta 5ang Udak diwakafkannya -!,ang bm.rpa barang,
tanaman dan ternak- rnaka bagaimana bisa dia dituntut atas apa yang
diuajibkan atasnya dalam hal itu, padahal telah jelas saluran harta wakaf
itu?
Adapun pendalian dengan itu dalam menyatakan bolehnya
penyaluran zakat kepada golongan yang delapan, dan boleh mengambil
.il*!., ini sangat lernah. Karena jika dibenarkan apa Snng dikatakan
dalam hal itu, maka pernbolehan dalam kedua masalah itu diambil dari
perkiraan tahruilan itu, sedangkan apa 5nng ditetapkan atas perkiraan
tidak harus berlaku, kecuali jika perkiman itu benar-benar teriadi, dan itu
tidak ditetapkan dengan cara apa pun, dan orcrng png mengatakan
IhkamulAhtom 645
pertakaan ini juga tidak menjelaskan kecuali hanya mernbolehkan,
sedangkan pembolehan itu tidak menunjukkan terjadinya.
Kecuali bila Al Qadhi mernaksudkan, bahwa itu adalah hujjah
bagi rnalik dan Abu hanifah berdasarka pakirenn, maka itu mendekati,
tapi harus dipefiatikan, karena tidak melahirkan hukum pada perkara
itu sendiri.
Saya katakan: Kernungkinan unl<af 1nng dilakukan Khalid pada
perlengkapan perangnla untuk di jalan Allah adalah penytapannya
unfuk itu dan fidak akan menggunakannya trnfuk selain ifu, ini mernang
bentuk wakaf walaupun belum sebagai wakaf. Tidak jauh kemungkinan
n#'€lbahwa maksudngra seperti itu dengan lafazh ini, dan redaksi,
t:rJ.g gaunggahn5a l<alian mqzlzalimi l<halidt dimat<sudkan kepada
perkataan mereka, batrwa Khalid menolak, pkni menzhaliminya dalam
menisbatlennya kepada menolak fiang wajib, padahal dia telah
menggunakan hartanya di jalan Allah. Jadi maknanya: Bahwa dia tidak
bermaksud menolak keurajiban, dan kernr.mgkinan penolakannln adalah
selain itu.
Keenam, Dari ini sebagian mereka menyimpulkan wajibnya
zakat perdagangan (perriagaan), dan bahwa Khalid dituntut dengan
harga-harga baju perangnya dan perlengkapan perangnlra. Mereka
berkata, "Tidak ada kamjiban zakat pada hal-hal ini, kecuali untuk
diperdagangkan." Pendalilan ini dipandang lernah, karena ini pendalilan
dengan perkam lnng mernungkinkan, bukan grang pasti sebagaimana
5ang diklaim.
Kefuiutr: Orang yang mengatakan bahwa ini adalah shadaqah
tathaunru', tidak ada problern dalam hal ini, dan Nabi fl mencukup
dengan apa yang diwakafkan oleh Khalid untuk saluran-saluran ifu dari
mengambil hal lainnya sebagai shadaqah tathawwu'. Dan orang yang
menuntut hal lain darinya -padahal dia telah mer,vakafkan dari hartanya
dan perlengkapan perangnya untuk di jalan Allah- berarti dia telah
646 IhkamulAhkam
menzhaliminya menurut anggapan hadisi dan sesuai dengan keluwesan
penggunaan sebutan kezhaliman.
Kedelapan: Sabda beliau *,6tt'gf (maka itu meniadi
tanggunganku dan (ditambah) seperti itu pulal. Ada dua pandangan
mengenai ini; Pertama: Bahwa lafazh ini merupakan ungkapan
mengenai apa yang ada pada Al Abbas, dan ini dikuatkan oleh saMa
beliau, )*:'H,y'lt'C',tt lbahun paman s*@ftng mirip ayahnyal,
karena lafazh ini menunjukkan apa yang kami sebutkan. Karena
stahrsnya lnng sama dengan ayah, maka sesuai dengan apa yang
diembannya.
Kdua, Bahwa ini pernberitahuan tentang perkara yang telah
terjadi dan berlalu, yaitu piniaman zakat png didahulukan dua tahun
dari Al Abbas. Mengenai ini ada hadits yang diriwa5ntkan:
"Sesungguhnga kami mendahulukan zakat daringn dua tahun." Satu
pokok menghimpun dtn pohon.
iii'r ,r-if il:Jvfci$#i' **-tvo
€,U\t #- rt'err rait Gs ,ur3st ,f ti,,:* ?;- l;:,
.urJr +3f J'&ti- S\y,yaf ;rr;6j'n1<t r*
r.+: hr frr(i i;tla lof jl ,r3\t'#1 G-:Jui |&+i
,i*iG& .r.,r,. hr i*t:^sa,o.orirr $Ift6t$ €,
Y;f;):,:-?tkiJt'kofg'39-,'itii:'J&v .'U; l,,ts;v;.i'ilhtr;'r;j,ti
l,r o'rj'ur*y;,
of
);j tE)-;) d l' );4or:"t{t ,4,i iilur.,6t',.,'i;-
IhkamulAhkam 517
'.3U l_!o 'rf u':, o1t'aL i, ,rU\r ,l1t '.:Ki4t
Lty. t&'f1t )vt iq )U\t .Wi l:.:\t t51,
',6t,
.*?t & G:;,t,JL' ts ryti,i:;l
175. Dari Abdullah bin Zaid bin fuhim, dia berkata, "Ketika
Allah memberikan hartia rampasan yang ditinggalkan musuh dalam
$perang Hunain, Rasulullah membagi-bagikannya kepada sejumlah
orang dan para muallaf, dan beliau tidak mernberi sedikit pun kepada
kaum Anshar. Maka seakan-akan mereka merasa keberatan karena
tidak mernperoleh apa yang diperoleh oleh orang-orang itu. Maka beliau
berpidati di hadapan mereka, beliau bersabda, 'Wahai se*alian l<aum
Anshar! Bul<ankah aku mendapati kalian dalam kadaan sqat lalu Allah
mqnberi l<alian petunjuk l<arena aku? Dan kalian dalam kadaan
terp*ah belah latu Altah man5atul<an kalian karena atru? Dan katian
dalam keadaan miskin, lalu Dia mmcukupkan kalian (menjadi tidak
berkel<unngan) karena akr?' Sdaap kali beliau mengatakan sesuatu
mereka menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya yang paling berjasa.' Beliau
bersaMa, 'AW yang menghalangi kalian unfuk menjaumb Rasululan'
Mereka berkata, 'Allah dan Rasul-Nya yang paling berjasa.' Beliau
bersabda lagtr,'Seandainga lalian mau niscaga kalian bisa mengatakan,
'Englau datang kepada l<ami dmtikian dan dmtikian. Tidakkah lalian
rela jika omng lain pergi dengan mernbawa kambing dan unta
sqnenbn kalian pergi berama Rasulullah ke tempat kalian?
Sandain5n hdak ada hiimh, tentu aku adalah salah seorang di antara
Ansar. SandainSn oftng-oftng melalui suafu lernbah atau
bukit, tentu aku melalui lembah dan buki kaum Ansar. &ang-omng
Ansar itu bagaikan pkaian dalam oftng lain bagaikan
pal<aian luar. SesungguhnSn setelah ketiadaanku, kelak kalian akan
@ IhkamulAhkam
menemukan qoisme (mementingkan dii sendii), mal<a bersabarlah
l<alian hingga kalian berjump di telagd."ug
Penielasan:
Hadits ini menunjuklon pemberian kepada orang-orang yang
dibujuk hatinya, hanya pemberian ini bukan dari zakat, karena tidak
termasuk kategorinya, kecuali dengan mengqiyaskan diberinya mereka
zakat kepada diberinya mereka dari harta rampasan yang ditinggalkan
musuh dan dari harta yang seperlima bagan.
Redaksi lt+1 /tltJt'i# (Maka seakan-akan mereka
memsa keberatan), ini ungkapan yang baik sebagai benfuk kesantungan
dalam menceritakan apa yang memsa rasakan. Hadits ini menunjukkan
ditegakkannya hujjan terhadap lawan ketika diperlukan. Kesesatan yang
diisyaratkan di sini adalah kesesatan syirik dan kekufuran. Sedangkan
petunjuk adalah keimanan. Tidak diragukan lagi, bahwa nikmat iman
adalah nikmat yang paling besar, karena tidak disamai oleh sesuatu pun
dari perkara-perkara dunia. Kemudian disusul dengan nikmat persatuan,
dan ini juga lebih besar daripada nikmat harta, sebab harta banyak
digunakan untuk meraih ifu. Dulunya kaum Anshar dalam kondisi yang
sangat berpecah belah dan saling menjauh, serta sudah lama sekali
terjadi peperangan di antara mereka sejak sebelum diutusnya beliau,
termasuk di antaranya peristiwa 3r'uL.350 Kemudian nikmat ini disusul
dengan nikmat kekayaan (kecukupan) dan harta. Tentang jawaban para
sahabat ,& itu terkandung kesanfunan dan pengakuan akan kebenaran
349 HR. Al Bukhari dengan lafazh ini pada pembahasan tentang peperangan. HR.
Muslim pada pernbahasan tentang zakat.
350 Lafazh orji dengan 6aa ' bertitik satu dan 'ain rarrya titik -seperti l<ata q(j-,
demikian yang dicantumkan di dalam kamus. Yaitu nama sebuah tempat di
antara Mekkah dan Madinah. Perang itu t€riadi di akhir-akhlr masa jahiliyah,
atara suku Aus dan Khazraj.
IhkamulAhkam 649
disamarkan oleh perawi dengan mengatakan , fi-3't fi? (dqnikian dan
demikian). Di dalam riwayat lainnya disebutkan secara jelas. Maka di sini
perawi mengemukakan secam santun dengan menyamarkannya. Di
antaranya disebutkan tentang pertolongan kaum Anshar, kerendahan
hati, kesantunan berbicara dan pergaulan mereka.
Sabda beliau &, tt}-lVlt lTidak retakah latian..dsl
mern niukkan lebih dipentingkanqn mereka dan peringatan tentang apa
ydlg dilalailon karena besamya apa yang mereka peroleh dibanding
dengan apa yang merelo peroleh berupa kerner,vahan duniawi.
SaMa beliau, it;r4t li $eandainw tidak ada hijnh... dst)
mengandung iq,ramt agung tentang keutarrnankaum furshar.
Sabda beliau, J' '.t!i ',>:l;, tJii Qantu aku adalah akh
s@rarlg di anbn golongan Ananl, yakni secara hukum dan kelompok.
Waltahu a'hm.lni tdak boleh dirnaknai rnatrstrdqn secara nasab.
Sabda beliau, ]U) :,/dti isp ]&rti (OruSpnng Arxsar itu
bgpikan plaian dalam oftng lain bagpikan plaian lua).
jtiltt adalah *k"T yang lansung mengenai tubuh, sedangkan ]6l.lr
adalah pakaian Snng di atasn3ra. Penggunaan kedua lafazh ini sebagai
kiasan tentang kedekatan mereka (dengan Rasulullah S), serta
kekhususan dan kelebihan mereka dibanding selain mereka dalam hal
itu.
Sabda beliau *,;:;l ttfr3:ji€"€l lsamsguhntn .setetah
ketiadaanku, kelak l<alian al<an merzentukan qoisme), ini salah safu
tanda kenabian, karena ini merupakan pernrberitahmn mengenai
ypaenrkgadraibS€rBitnagtoankaonlehdaNtaanbgi ,*d.anYaitnug bdeinmaar-lbseundardetnegrjaandi'#seibagaaimdaalnaah
550 IhkamutAhkam
.'* i1g,:,1 ..:
manusia lebih mementingkan diri sendiri dengan urusan dr.mia. Wallahu
alam bish shaunb.
IhlomutAhkam 651
BAB ZAKAT FTIHRAH
;j * eJh :Jv (.ii" ?nr orr'# u hr -,t vl
i*ey"rJr - 06) Js'sf - .U; *:r;)rhr .,t ir
Jl;tr,.,a.'rtc- ,;J;GA
f,a;GG'rf ,ljt^:,:t:',.jit: J\,t
:Ju
176. Dari Abdullah bin Umar l$, dia berkata, "Rasulullah $
mamiibkan zakat fithrah -atau dia mengatakan: Ramadhan- atas laki-
laki dan perernpuan, oftrng merdeka dan hamba sahaya, png benrpa
satu srSa'kurma atau safu sha's5a'ir." Dia berkata, "Lalu orang-orang
menggantinSn dengan setengah sia'gandum, atas anak-anak dan orang
der,vasa." Dalam lafazh lainnyra disebutkan: "Agar ditunaikan sebelum
kelmmya manusia untuk shalat fledul Fi1i1."ssr
Penielasan:
Yang masyhur dari madzhab pam ahli fiL:ih: wajibnya zakat
fithrah berdasarkan zhahim5ra hadits dan lafazh ,,ir,rJ lmewajiblan).
Sebagian mereka berpendapat tidak wajib, dan mereka mengartikan
lafazh ,":-'-J (manjiblar) sebagai makna menetapkan, dan itu makna
asalnya secam bahasa. Akan tetapi berdasarkan nukilan dalam tradisi
351 HR. Al Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ar.Nasa'i, At-Tirmidzi, hnu Majafi dan
Ahrnad.
ltdGs2t IhkamulAhkam
penggunaan artinya mer,rnjibkan, maka mengartikannya demikian
adalah lebih utama, karena itulah yang masyhur dalam penggunaan,
maka memaksudkan itu adalah 5nng lebih dominan.
t<ata'Ot:ara) (Ramadharl), dan di dalam riwayat lainnSa: tWt'O,
(pada bulan Ramadhanl, dikaitkan dengannya oleh orang yang
memandang bahwa waktu wajibnya adalah kefika terbenamnya matahari
pada malam 'ld. Dilmitkan juga dengan ini oleh orang yang memandang
bahwa uraktu wajibn5la adalah k€fika terbitryra fajat pada hari 'ld- Kedua
pendalilan ini lemah, karena perangkaiannyra dengan berbuka dari
Ramadhan tidak berarti menunjukkan bahwa itu waktu wajibnya, tapi
menunukkan perangkaian zakat ini kepada berbuka dari Ramadhan,
sehingga saat itu dikatakan wajib karena zhahimya lafazh ,":.r-i
(memiibkanl. Sernentara tentang waktu wajibnya diambil dari hal
lainnya.
Redalsi 9",-j2:6';i6,,Jlii f ts,,P bbs takitaki dan
perenpuan, orzng merdeka dan hamba duW) menunjukkan wajibn5n
pengeluaran zakat itu dari mereka, walaupun lafazhgjl menunlukkan
secara jelas wajibnya itu atas mereka. Para ahli fikih berbeda pendat
mengenai orcng-orang yang harus dikeluarkan zakat dari mereka,
apakah ka,uajiban ifu langsung atas mereka atau tidak? Dan apakah
yang mengeluarkan menanggungnya atau kev,rajiban itu mengenai atau
Udak? Orarrg yang berpendapat dengan pendapat perhama mengatakan
dengan zhahimya kalimat, jrytt!,J;ti j&5 ,j:\?5 f ilt ov 'Atas laki'-laki
dan paempuan, orang mqdel<a dan hamb sahaga, " karenazhahimya
menunjukkan terkaitnya ka,vajiban dengan mereka, sebagaimana yang
kami sebutkan. Syarat pedoman ini: memungkinkan untuk menyertakan
ker,r,rajiban pada asalnya.
Llbt uauUn empat mudd, dan satu mudd adalah satu sepertiga
ithl dengan takaran Baghdad. Abu Hanifah menyelisihi ini, dia
IhkamutAhkem 653
menetapkan safu srSa' adalah delapan rithl. Malik berdalih dengan
nukilan para khalaf dari para salaf di Madinah, dan ini adalah pendalilan
lnng benar lagi kuat dalam hal semacam ini. ketika dia berdebat dengan
Abu Yusuf yang dihadiri oleh fu-Rasyid dalam masalahini, Abu Yusuf
kembali kepada pendapatnya setelah dia mengemukakan argumen
sebagaimana yang kami sebutkan itu.
# ,f.,,: Redaksi
b bb \t 'u 6b (&tu sha' kurma atau satu
sh*lEWi'l1adalah penjelasan tentang jenis yang dikeluarkan dalam zakat
ini. Telah disebutkan juga penetapan jenis-jenis lainnya untuk hal ini di
dalam sejumlah hadits png lebih banyak daripada apa yang disebutkan
di dalam hadits ini. Di antara orang-orang ada yang membolehkan
semua jenis ini s@ara mutlak berdasarkan zhahimSn hadits. Di antam
mereka ada yang mengatakan, "Tidak boleh mengeluarkan kecuali
mayoritas makanan negerinya." Saya menyebutkan hal-hal ini, karena
s€muanya mempakan makanan 5ang biasa dikonsumsi di Madinah pada
wakfu itu. Berdasarkan ini, maka tidak sah di neg€ri Mesir kecuali
dengan mengeluarkan gandum, karena ifu merupakan mayoritas
makanan pokok di sana.
Redal$i ';l.J;,iUi (Lalu onng-omng mazggantin5a... dst), ini
ma&hab Abu Hanifah mengenai gandum, karena dikeluarkan setengah
sha' dari ifu. Suafu perndapat menyebutkan, bahwa png mengganti ifu
adalah Muawiyah bin Abu Sufuan. Mengenai ini telah diriwayatkan
$sebuah hadits yang mar{u'kepada Nabi dari jalur lbnu Abbas. Orang
yang berpendapat dengan ini tidak mungkin berdalih dengan redaksi:
lr"t-ilt l:Ji6 ll-alu orangomng menggantin5a...) dan menjadikan itu
sebagai ijma' dalam hukum ini, serta lebih mendahulukann5n daripada
khabar satu orang. Karena Abu Sa'id Al Khudri menyelisihi dalam hal
ifu, dan dia berkata, "Adapun aku, maka aku masih tetap
mengeluarkannya sebagaimana dulu aku mengeluarkannya." Hal ini
tidak lebih dari perrbahasan.
@ Iht<amulAhlsm
Sunnahnya dalam zakat fithrah adalah ditunaikan sebelum keluar
untuk shalat (shalat 'ld), agar dapat menucukupi kebutuhan orang miskin
dan menghentikannya dari upaSn meminta di saat ibadah.
IhkamulAhlsm tEEr
656 IhkamulAhkam