The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by รัฐศาสตร์, 2022-09-21 01:21:20

Modul Ajar brocesting Media Digital

Modul Ajar brocesting Media Digital

FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 1 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018

MODUL AJAR SENI BROADCASTING DAN PERFILMAN KELAS X
1. INFORMASI UMUM

A. Identitias Modul

Nama Penyusun : Kusmantoro Program Keahlian : BROADCASTING
Jenjang Sekolah : SMK Negeri 3 Pekanbaru
Alokasi Waktu : 5 x45 menit Jumlah Peserta Didik : 34 orang

Kelas :X

B. Kompetensi Awal

Elemen Capaian Pembelajaran:
Media digital
Pada akhir fase E (kelas X SMK) peserta didik
mampu menjelaskan mengenai media digital,
perkembangan media digital, jenis media digital,
format file dan kompresi data, serta regulasi media
digital beserta penerapannya dalam penyiaran
sederhana dengan internet (medsos) secara teliti,
mandiri dan kerjasama.

Kompetensi
 Peserta didik mengevaluasi informasi teks laporan hasil observasi
 Peserta didik mengkreasikan informasi berdasarkan hasil evaluasi teks laporan hasil observasi
dalam bentuk monolog

C. Profil Pelajar Pancasila
Peserta didik akan mengembangkan kemampuan beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak
mulia, bernalar kritis, gotong royong, berkebinekaan global, kreatif dan mandiri dalam menyelesaikan masalah
D. Sarana dan Prasarana
Internet, youtube, Laptop, Powerpoint, alat tulis
E. Target Peserta Didik

 Peserta didik regular : mengeksplorasi materi dan identifikasi peta konsep yang diberikan
 Peserta didik dengan kesulitan belajar : mengeksplorasi materi dan identifikasi peta konsep secara berulang

FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 2 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018

 Peserta didik dengan pencapaian tertinggi: Mengeksplorasi dan mengembangkan materi serta peka konsep
dari berbagai sumber

F. Model Pembelajaran

Discovery Learning

Metode : ceramah, tanya jawab

2. KOMPONEN INTI

A. Tujuan Pembelajaran

 Peserta didik mampu menjelaskan definisi dan jenis-jenis teks laporan hasil observasi dengan kata-kata
sendiri

 Peserta didik mampu menjelaskan prinsip-prinsip teks laporan hasil observasi dengan mandiri
 Peserta didik mampu mengemukakan informasi dari teks laporan hasil observasi yang disimaknya
 Peserta didik mampu mengevaluasi informasi dari teks laporan hasil observasi yang disimaknya dengan

kreatif
 Peserta didik mampu mengkreasikan informasi berdasarkan hasil evaluasi teks laporan hasil observasi dalam

bentuk monolog

B. Pemahaman Bermakna

 Observasi merupakan kegiatan yang tidak pernah terlepaskan dalam kehidupan seseorang

C. Pertanyaan Pemantik

 Pernahkan ananda membaca teks laporan hasil observasi
 Apakah judul teks laporan hasil observasi yang pernah ananda baca?
 Pernahkan ananda pernah melakukan observasi?

D. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 Daring/Luring

1. Kegiatan Awal (15 menit)

a. Peserta didik dan guru memulai pelajaran dengan berdoa bersama
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
c. Guru bersama siswa membahas kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran

2. Kegiatan inti (150 menit)

a. Peserta didik menyimak contoh teks laporan hasil obsevasi
b. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang teks laporan hasil observasi
c. Dengan metode tanya jawab, guru memberikan pertanyaan mengenai:

FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 3 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018

 Definisi teks Laporan Hasil Observasi
 Jenis-jenis teks laporan hasil observasi
 Prinsip-prinsip teks laporan hasil observasi
d. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan diskusi kelompok dengan studi pustaka (browsing dan/
atau mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi:
 Definisi teks laporan hasil observasi
 Jenis-jenis teks laporan hasil observasi
 Prinsip-prinsip teks laporan hasil observasi
e. Setelah peserta didik mendapatkan pemahaman tentang teks laporan hasil observasi, guru menugaskan
peserta didik untuk mengemukakan informasi dari teks laporan hasil observasi yang telah disimaknya
f. Perwakilan dari peserta didik mengemukakan informasi dari teks laporan hasil observasi yang telah
disimaknya
g. Peserta didik lain memberikan tanggapan
h. Guru dan peserta didik bersama-sama merumuskan simpulan tentang informasi dari teks laporan hasil
observasi yang disimak

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami
b. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran
c. Guru mengingatkan peserta didik untuk mengulang kembali pelajaran di rumah
d. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran
e. Peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama

Pertemuan 2 (Daring/Luring)

1. Kegiatan Awal (15 menit)

a. Peserta didik dan guru memulai pelajaran dengan berdoa bersama
b. Guru memeriksa kehadiran siswa
c. Guru bersama siswa membahas kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran

2. Kegiatan inti (150 menit)

a. Peserta didik menyimak contoh teks laporan hasil observasi

b. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum tentang mengevaluasi informasi dari teks laporan hasil
observasi yang disimak

c. Secara berkelompok guru menugaskan peserta didik untuk mengevaluasi teks laporan hasil observasi yang
telah disimak dan mengkreasikan informasi berdasarkan hasil evaluasi teks laporan hasil observasi dalam
bentuk tulisan

d. Perwakilan tiap-tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi

e. Peserta didik dari kelompok lain memberikan tanggapan terhadap hasil diskusi yang telah disampaikan

FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 4 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018

f. Guru dan peserta didik bersama-sama merumuskan simpulan tentang mengevaluasi teks laporan hasil
observasi dan mengkreasikan informasi teks laporan hasil observasi

3. Kegiatan Penutup (15 menit)

a. Peserta didik diberi kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami
b. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran
c. Guru mengingatkan peserta didik untuk mengulang kembali pelajaran di rumah
d. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa sebelum mengakhiri pembelajaran
e. Peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa bersama

E. Asesmen Teknik Penilaian : observasi
Instrumen Penilaian Sikap
Sikap




Profil Pelajar Pancasila Jumlah
Skor

No Nama Siswa Beriman & Berakhlak Gotong Berkebinekaan
bertaqwa 1- mulia royong global
(jujur)
4 1-4 1-4 (menghargai) 1-
4

1

2

3

4

5

Profil Pelajar Pancasila

Indikator Sikap“Beriman dan bertaqwa”:

• Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran
• Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut
• Saling menghormati, toleransi
• Memelihara hubungan baik dengan esame teman sekelas.

Rubrik pemberian skor:
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 5 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018

Indikator sikap “Berakhlak mulia(jujur)”
• Tidak berbohong
• Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu
• Tidak nyontek, tidak plagiarism
• Terus terang.

Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

Indikator sikap “Gotong royong”
• Peduli kepada esame
• Saling membantu dalam hal kebaikan
• Ramah dengan esame.

Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 6 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018

Indikator sikap “berkebinekaan global (menghargai)”
• Saling menghargai/ toleran
• Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek
• Cinta produk negeri sendiri
• Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri.

Rubrik pemberian skor
• 4 = jika peserta didik melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut
• 3 = jika peserta didik melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut
• 2 = jika peserta didik melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut
• 1 = jika peserta didik melakukan 1 (satu) kegiatan tersebut.

 Pengetahuan : Tes tertulis
Teknik penilaian

2. Tes Tertulis

No Soal Kunci Jawaban Skor
50
1. Jelaskan Secara definisi, media digital adalah format konten yang dapat diakses oleh
mengenai perangkat-perangkat digital. Media digital ini bisa berupa website, media sosial,
media digital gambar dan video digital, audio digital dan lain-lain.
yang kalian
ketahui?

2 Jelaskan Apa Teknologi digital masa kini yang semakin canggih menyebabkan terjadinya 50

yang dmaksud perubahan besar dunia. Manusia telah dimudahkan dalam melalukan akses

Perkembangan terhadap informasi melalui banyak cara, serta dapat menikmati fasilitas dari

media digital teknologi digital dengan bebas, namun dampak negatif muncul pula sebagai

mengancam. Tindak kejahatan mudah terfasilitasi, game online dapat merusak

mental generasi muda, pornografi, dan pelanggaran hak cipta mudah dilakukan,

dan lain-lain. Telah terjadi revolusi digital sejak tahun 1980an dengan perubahan

teknologi mekanik dan analog ke teknologi digital dan terus berkembang hingga

hari ini. Perkembangan teknologi ini menjadi masif setelah penemuan personal

komputer yaitu sistem yang dirancang dan diorganisasir secara otomatis untuk

menerima dan menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output

dibawah kendali instruksi elektronik yang tersimpan di memori yang dapat

memanipulasi data dengan cepat dan tepat. Perkembangan teknologi komputer

digital khususnya mikroprosesor dengan kinerjanya terus meningkat, dan

teknologi ini memungkinkan ditanam pada berbagai perangkat yang dimiliki

secara personal. Perkembangan teknologi transmisi termasuk jaringan komputer

juga telah memicu para pengguna internet dan penyiaran digital. Ditambah

perkembangan ponsel, yang tumbuh pesat menjadi penetrasi sosial memainkan

peran besar dalam revolusi digital dengan memberikan hiburan di mana-mana,

komunikasi, dan konektivitas online. Lahirnya situs jejaring sosial yang

FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 7 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018

merupakan sebuah pelayanan berbasis web, memungkinkan penggunanya untuk
membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta mengundang atau
menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Hubungan antara
perangkat mobile dan halaman web internet melalui "jaringan sosial" telah
menjadi standar dalam komunikasi digital. Situs pertemanan bernama Friendster
terus berkembang ke situs-situs seperti MySpace, Facebook, Twitter dan lain-lain.
Revolusi digital merupakan kemampuan untuk dengan mudah memindahkan
informasi digital antara media, dan untuk mengakses atau mendistribusikannya
jarak jauh. Paperless merupakan salah satu trend era digital dimana penggunaan
kertas menjadi lebih sedikit. Kita tidak harus mencetak foto maupun dokumen
yang dibutuhkan pada kertas, melainkan dalam bentuk digital. Penyimpanan
secara digital lebih aman daripada menyimpan bermacam dokumen dalam
bentuk kertas. Digitalisasi dokumen berbentuk kertas menjadi file elektronik
menjadi lebih mudah dalam berbagi salah satunya e-book. Dengan e-book kita
tidak lagi harus menyimpan buku-buku yang tebal secara fisik dan membutuhkan
tempat yang luas. Dengan file digital juga dokumen menjadi jelas lebih ringkas
yang setiap saat dapat dibuka melalui komputer dan ponsel. Pengembangan
berbagai aplikasi merebak seiring diproduksinya ponsel pintar dengan operating
system (OS) yang semakin mendekatkan diri pada kehidupan manusia yang
ditujukan demi kemudahan dan kenyamanan penggunanya. Perkembangan OS
juga merambah kepada peralatan digital lain seperti televisi pintar, mesin cuci
pintar, kaca mata pintar, mesin pembuat kopi pintar, pengatur denyut jantung
pintar, dan lain sebagainya Kemudahan dalam mendapatkan dan berbagi
Informasi dipicu oleh kehadiran internet yang telah mengubah segalanya. Mesin
pencari (search engine) seperti macam google dan ensiklopedia online seperti
wikipedia memudahkan seseorang mencari informasi apapun ISBN.978-602-
50088-0-1 Seminar Nasional Pendidikan 2017 3 dalam waktu singkat. Selain itu
perkembangan media sosial telah mengubah gaya hidup manusia saat ini.
Pengguna media sosial senantiasa update dan berbagi informasi setiap saatnya
dengan frekuensi tinggi. Media sosial dijadikan media alternatif untuk melihat
perkembangan apa yang sedang hangat diperbincangkan, dan menjadi wahana
interaksi pengguna satu dengan yang lain dalam menanggapi sebuah isu terkini.
Dibalik kepopulerannya, era teknologi digital menyimpan berbagai potensi dan
dampak negatif yang bisa merugikan manusia. Kemudahan segala pekerjaan
dengan berbagai aplikasi dan teknologi, justru menjadikan seseorang semakin
lebih sedikit bergerak, aktivitas fisik makin berkurang, muncul kemalasan dan
dapat muncul berbagai penyakit seperti obesitas dan lain sebagainya.
Penggunaan media sosial secara berlebihan dapat menjadi bumerang yang
memberi dampak negatif bagi penggunanya. Teknologi dapat bersifat adiktif
(kecanduan) dan sulit untuk berubah apabila tidak dilakukan treatment khusus
dan serius. Muncul nomophobia yang merupakan ketakutan bila peralatan digital
seperti ponsel ketinggalan, selalu memeriksa ponsel setiap beberapa menit,
kebergantungan pada charger, bahkan merasa ketakutan dan stress bila baterai
lemah atau mungkin sinyalnya tidak maksimal. Bahaya pancaran sinar ponsel,

FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 8 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018

dan penggunaan posel berlebihan di malam hari akan mengganggu jam tidur
hingga mengurangi waktu istirahat yang pada akhirnya menjadi gangguan
kesehatan.

3 Jelaskan Jenis Media digital adalah media yang dikodekan dalam format yang dapat dibaca oleh
media digital mesin (machine-readable) [1]. Konsep Media Digital adalah biner yaitu 0 dan 1
menggunakan gelombang diskrit. Media digital dapat dibuat, dilihat,
didistribusikan, dimodifikasi dan bisa bertahan pada perangkat elektronik digital.
Proses digital menggunakan logika algoritma. Program-program komputer dan
perangkat lunak seperti citra digital, digital video; video games; halaman web
dan situs web, termasuk media sosial; data dan database; digital audio,
seperti mp3, mp4 dan buku elektronik adalah contoh media digital. Media digital
sangat berbeda dengan media analog yang mengandalkan sistem manual seperti
media cetak, buku cetak, surat kabar dan majalah yang masih bersifat tradisional
seperti gambar, film tape audio dan lain-lain (University of Guelph, September
2006).

Dalam era modern kombinasi antara Internet dan komputasi personal,
menyebabkan media digital membawa dampak dan masalah dalam dunia
penerbitan, jurnalistik, hiburan, pendidikan, perdagangan dan politik. Media
Digital juga telah menimbulkan tantangan baru terutama bagi hukum yang
melindungi hak cipta dan kekayaan intelektual, dalam gerakan konten terbuka di
mana pencipta konten dengan sukarela menyerahkan sebagian atau seluruh hak-
hak hukum mereka untuk pekerjaan mereka. Kini Media digital sudah memasuki
sendi-sendi kehidupan masyarakat dan dampaknya telah terasa bagi masyarakat
luas dan itu menunjukkan bahwa media digital adalah awal sebuah era baru dalam
sejarah industri yang disebut era Informasi, dan telah mengarah ke masyarakat
paperless di mana semua produk informasi pada media yang diproduksi dan
dikonsumsi berbasis komputer. Namun, tantangan menuju transisi media digital,
termasuk produk undang-undang yang mengatur hak cipta, sensor, digital divide,
adalah momok menuju era kegelapan digital (digital dark age) di mana media
yang lebih tua menjadi tidak dapat diakses ke sistem baru atau tidak
bisa diupgrade ke sistem informasi. Sedangkan media-media Digital yang
signifikan, luas dan kompleks telah memberi dampak pada masyarakat dan
budayanya.

Dalam proses belajar mengajar, media digital sangat membantu pengajar untuk
mendistribusi materi agar lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Bahkan media
digital (lebih dikenal multimedia) bisa menambah minat belajar akan materi
tertentu ketika memanfaatkan media digital. Media digital untuk pembelajaran
antara lain:[2] kata-kata dalam bentuk cetak, gambar materi
ajar, audio, video, Animasi.

4 Jelaskan Format Kompresi adalah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode

file dan untuk menghemat kebutuhan tempat penyimpanan dan waktu untuk transmisi

FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 9 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018

kompresi data data. Saat ini terdapat berbagai tipe algoritma kompresi, antara lain: Huffman,

LIFO, ZHUF, LZ77 dan variannya (LZ78, LZW, GZIP), Dynamic Markov

Compression (DMC), Run- Length Kompresi aplikasi, dari satu tipe ke tipe yang
lain , tentu merupakan penyempurnaan dari tipe – tipe sebelumnya.Misalnya

terhadap data teks/biner (zip), gambar (JPEG, PNG, TIFF), audio (MP3, AAC,

RMA, WMA), dan video (MPEG, H261, H263).Perkembangan kompresi data,

akan menunjang perkembangan multimedia dan selanjutnya multimedia akan

menunjang perkembangan ICT. Ketiga unsur ini saling sinertgi, sehingga

perkembangannya dapat dikatakan tak terbatas. Tentu diharapkan dimasa akan

datang kompresi data akan mempunyai kecepatan yang tinggi, rasio (output / input

)yang kecil dan algoritma yang mudah, agar supaya dapat mendukung multimedia

dan sekaligus komunikasi jarak jauh menjadi lebih real ( seakan-akan tampa jarak

)

5 Jelaskan Regulasi Media merupakan salah satu lembaga penting bangsa. Untuk melaksanakan peran 100

media digital dan fungsi media yang benar, media harus menerapkan peraturan secara

beserta profesional. Perilaku media tidak dapat dilepaskan dari kepentingan pihak-pihak

penerapannya yang terkait dengan sistem media. Secara umum, pers adalah seluruh industri
dalam penyiaran media yang ada, baik cetak maupun elektronik. Namun secara khusus, pengertian
sederhana dengan pers adalah media cetak (printed media). Dengan demikian, Undang-Undang Pers
internet (medsos) berlaku secara general untuk seluruh industri media, dan secara khusus untuk
secara teliti, media cetak. Peraturan dapat menjadi hukum yang ditetapkan oleh pemerintah
mandiri

(seperti UU Pers); atau kode etik yang ditetapkan oleh wartawan atau organisasi

profesi (seperti Kode Etik Jurnalistik). Peraturan pers di Indonesia diatur dalam

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Untuk mendukung

pelaksanaan UU Pers, Dewan Pers menetapkan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).

Sedangkan peraturan media penyiaran yang ditetapkan oleh Undang-Undang

Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran. Sebagai penjabaran dari UU Penyiaran,

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menetapkan Pedoman Perilaku Penyiaran (P3)

sebagai proses batas pembuatan program siaran; dan Penyiaran Standar Program

(SPS) sebagai batas program siaran dalam pengiriman. besarnya harapan

masyarakat terhadap peran media untuk ikut serta dalam mengatasi masalah-

masalah bangsa. Perwujudan fungsi normatif media sangat ditentukan oleh

profesionalisme media; sedangkan profesionalisme media dapat diketahui dari

sejauh mana perilaku media menjunjung tinggi peraturan maupun kode etik media

yang berlaku di Indonesia.

Total Nilai 100

Instrumen Penilaian Pengetahuan

1. Soal Objektif
Kunci jawaban soal objektif:
Indikator Penilaian soal objektif
Penskoran jawaban dan pengolahan nilai:
Nilai 20 : Jika sesuai kunci jawaban
Nilai 0 : Jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban

FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 10 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018

Contoh pengolahan nilai objektif

IPK NO SKOR NILAI
1
1 SOAL PENILAIAN
1
1. 20
Jumlah
2. 20 Nilai perolehan KD
3. 20 pengetahuan :
4.
5. Rata-Rata dari nilai
IPK =

(60/100)*100 = 60

60

Soal essai
Kunci jawaban Soal essai:

Indikator Penilaian Soal essai

Penskoran Jawaban dan Pengolahan Nilai :
Nilai 25 : Jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban.
Nilai 20 : Jika jawaban sesuai kunci jawaban.
Nilai 10 : Jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban.
Nilai 5 : Jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban.

Contoh pengolahan nilai essai NILAI

IPK NO SOAL SKOR
PENILAIAN

1 1. 30 Nilai perolehan KD

pengetahuan :

Rata-Rata dari nilaiIPK =

(100/100)*100 = 100

FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 11 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018

F. Pengayaan dan Remedial

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Ulangan Harian Ke :
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Ulangan Harian :
Materi Ulangan Harian :
(KD / Indikator) :
KKM :

Nama Nilai Indikator yang Bentuk Nilai Setelah Keterangan
No Peserta Ulangan Belum Tindakan Remedial
Remedial
Didik Dikuasai
1
2
3
4
5
6
dts

Pengayaan dilaksanakan apabila pencapaian hasil belajar peserta didik sudah mencapai

dan melebihi KKM,tetapi peserta didik belum puas dengan hasil belajar yang dicapai

dan atau peserta didik dengan daya nalar yang tinggi diberikan lembar kerja mandiri

untuk tugas yang tersetruktur. Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :

1. Membaca buku-buku tentang materi yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang materi
3. Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang materi
4. Mengamati langsung tentang materi yang ada di lingkungan sekitar.

FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
3. LAMPIRAN Halaman 12 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

1. Defenisi Media Digital

Secara definisi, media digital adalah format konten yang dapat diakses oleh perangkat-perangkat digital.
Media digital ini bisa berupa website, media sosial, gambar dan video digital, audio digital dan lain-lain.

2. Perkembangan Media Digital

Teknologi digital masa kini yang semakin canggih menyebabkan terjadinya perubahan besar dunia.
Manusia telah dimudahkan dalam melalukan akses terhadap informasi melalui banyak cara, serta dapat
menikmati fasilitas dari teknologi digital dengan bebas, namun dampak negatif muncul pula sebagai
mengancam. Tindak kejahatan mudah terfasilitasi, game online dapat merusak mental generasi muda,
pornografi, dan pelanggaran hak cipta mudah dilakukan, dan lain-lain. Telah terjadi revolusi digital sejak
tahun 1980an dengan perubahan teknologi mekanik dan analog ke teknologi digital dan terus
berkembang hingga hari ini. Perkembangan teknologi ini menjadi masif setelah penemuan personal
komputer yaitu sistem yang dirancang dan diorganisasir secara otomatis untuk menerima dan
menyimpan data input, memprosesnya, dan menghasilkan output dibawah kendali instruksi elektronik
yang tersimpan di memori yang dapat memanipulasi data dengan cepat dan tepat. Perkembangan
teknologi komputer digital khususnya mikroprosesor dengan kinerjanya terus meningkat, dan teknologi
ini memungkinkan ditanam pada berbagai perangkat yang dimiliki secara personal. Perkembangan
teknologi transmisi termasuk jaringan komputer juga telah memicu para pengguna internet dan
penyiaran digital. Ditambah perkembangan ponsel, yang tumbuh pesat menjadi penetrasi sosial
memainkan peran besar dalam revolusi digital dengan memberikan hiburan di mana-mana, komunikasi,
dan konektivitas online. Lahirnya situs jejaring sosial yang merupakan sebuah pelayanan berbasis web,
memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat list pengguna yang tersedia, serta
mengundang atau menerima teman untuk bergabung dalam situs tersebut. Hubungan antara perangkat
mobile dan halaman web internet melalui "jaringan sosial" telah menjadi standar dalam komunikasi
digital. Situs pertemanan bernama Friendster terus berkembang ke situs-situs seperti MySpace,
Facebook, Twitter dan lain-lain. Revolusi digital merupakan kemampuan untuk dengan mudah
memindahkan informasi digital antara media, dan untuk mengakses atau mendistribusikannya jarak
jauh. Paperless merupakan salah satu trend era digital dimana penggunaan kertas menjadi lebih sedikit.
Kita tidak harus mencetak foto maupun dokumen yang dibutuhkan pada kertas, melainkan dalam
bentuk digital. Penyimpanan secara digital lebih aman daripada menyimpan bermacam dokumen dalam
bentuk kertas. Digitalisasi dokumen berbentuk kertas menjadi file elektronik menjadi lebih mudah

FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 13 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018

dalam berbagi salah satunya e-book. Dengan e-book kita tidak lagi harus menyimpan buku-buku yang
tebal secara fisik dan membutuhkan tempat yang luas. Dengan file digital juga dokumen menjadi jelas
lebih ringkas yang setiap saat dapat dibuka melalui komputer dan ponsel. Pengembangan berbagai
aplikasi merebak seiring diproduksinya ponsel pintar dengan operating system (OS) yang semakin
mendekatkan diri pada kehidupan manusia yang ditujukan demi kemudahan dan kenyamanan
penggunanya. Perkembangan OS juga merambah kepada peralatan digital lain seperti televisi pintar,
mesin cuci pintar, kaca mata pintar, mesin pembuat kopi pintar, pengatur denyut jantung pintar, dan
lain sebagainya Kemudahan dalam mendapatkan dan berbagi Informasi dipicu oleh kehadiran internet
yang telah mengubah segalanya. Mesin pencari (search engine) seperti macam google dan ensiklopedia
online seperti wikipedia memudahkan seseorang mencari informasi apapun ISBN.978-602-50088-0-1
Seminar Nasional Pendidikan 2017 3 dalam waktu singkat. Selain itu perkembangan media sosial telah
mengubah gaya hidup manusia saat ini. Pengguna media sosial senantiasa update dan berbagi informasi
setiap saatnya dengan frekuensi tinggi. Media sosial dijadikan media alternatif untuk melihat
perkembangan apa yang sedang hangat diperbincangkan, dan menjadi wahana interaksi pengguna satu
dengan yang lain dalam menanggapi sebuah isu terkini. Dibalik kepopulerannya, era teknologi digital
menyimpan berbagai potensi dan dampak negatif yang bisa merugikan manusia. Kemudahan segala
pekerjaan dengan berbagai aplikasi dan teknologi, justru menjadikan seseorang semakin lebih sedikit
bergerak, aktivitas fisik makin berkurang, muncul kemalasan dan dapat muncul berbagai penyakit
seperti obesitas dan lain sebagainya. Penggunaan media sosial secara berlebihan dapat menjadi
bumerang yang memberi dampak negatif bagi penggunanya. Teknologi dapat bersifat adiktif
(kecanduan) dan sulit untuk berubah apabila tidak dilakukan treatment khusus dan serius. Muncul
nomophobia yang merupakan ketakutan bila peralatan digital seperti ponsel ketinggalan, selalu
memeriksa ponsel setiap beberapa menit, kebergantungan pada charger, bahkan merasa ketakutan dan
stress bila baterai lemah atau mungkin sinyalnya tidak maksimal. Bahaya pancaran sinar ponsel, dan
penggunaan posel berlebihan di malam hari akan mengganggu jam tidur hingga mengurangi waktu
istirahat yang pada akhirnya menjadi gangguan kesehatan.

3. Jenis Media Digital

Media digital adalah media yang dikodekan dalam format yang dapat dibaca oleh mesin (machine-
readable) [1]. Konsep Media Digital adalah biner yaitu 0 dan 1 menggunakan gelombang diskrit. Media
digital dapat dibuat, dilihat, didistribusikan, dimodifikasi dan bisa bertahan pada perangkat elektronik
digital. Proses digital menggunakan logika algoritma. Program-program komputer dan perangkat lunak
seperti citra digital, digital video; video games; halaman web dan situs web, termasuk media sosial; data
dan database; digital audio, seperti mp3, mp4 dan buku elektronik adalah contoh media digital. Media
digital sangat berbeda dengan media analog yang mengandalkan sistem manual seperti media cetak, buku
cetak, surat kabar dan majalah yang masih bersifat tradisional seperti gambar, film tape audio dan lain-
lain (University of Guelph, September 2006).

FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 14 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018

Dalam era modern kombinasi antara Internet dan komputasi personal, menyebabkan media digital
membawa dampak dan masalah dalam dunia penerbitan, jurnalistik, hiburan, pendidikan, perdagangan
dan politik. Media Digital juga telah menimbulkan tantangan baru terutama bagi hukum yang melindungi
hak cipta dan kekayaan intelektual, dalam gerakan konten terbuka di mana pencipta konten dengan
sukarela menyerahkan sebagian atau seluruh hak-hak hukum mereka untuk pekerjaan mereka. Kini Media
digital sudah memasuki sendi-sendi kehidupan masyarakat dan dampaknya telah terasa bagi masyarakat
luas dan itu menunjukkan bahwa media digital adalah awal sebuah era baru dalam sejarah industri yang
disebut era Informasi, dan telah mengarah ke masyarakat paperless di mana semua produk informasi pada
media yang diproduksi dan dikonsumsi berbasis komputer. Namun, tantangan menuju transisi media
digital, termasuk produk undang-undang yang mengatur hak cipta, sensor, digital divide, adalah momok
menuju era kegelapan digital (digital dark age) di mana media yang lebih tua menjadi tidak dapat diakses
ke sistem baru atau tidak bisa diupgrade ke sistem informasi. Sedangkan media-media Digital yang
signifikan, luas dan kompleks telah memberi dampak pada masyarakat dan budayanya.

Dalam proses belajar mengajar, media digital sangat membantu pengajar untuk mendistribusi materi agar
lebih mudah dipahami oleh peserta didik. Bahkan media digital (lebih dikenal multimedia) bisa
menambah minat belajar akan materi tertentu ketika memanfaatkan media digital. Media digital untuk
pembelajaran antara lain:[2] kata-kata dalam bentuk cetak, gambar materi ajar, audio, video, Animasi.

4. Format file dan kompresi data

Kompresi adalah proses pengubahan sekumpulan data menjadi suatu bentuk kode untuk menghemat
kebutuhan tempat penyimpanan dan waktu untuk transmisi data. Saat ini terdapat berbagai tipe algoritma
kompresi, antara lain: Huffman, LIFO, ZHUF, LZ77 dan variannya (LZ78, LZW, GZIP), Dynamic
Markov Compression (DMC), Run- Length Kompresi aplikasi, dari satu tipe ke tipe yang lain , tentu
merupakan penyempurnaan dari tipe – tipe sebelumnya.Misalnya terhadap data teks/biner (zip), gambar
(JPEG, PNG, TIFF), audio (MP3, AAC, RMA, WMA), dan video (MPEG, H261, H263).Perkembangan
kompresi data, akan menunjang perkembangan multimedia dan selanjutnya multimedia akan menunjang
perkembangan ICT. Ketiga unsur ini saling sinertgi, sehingga perkembangannya dapat dikatakan tak
terbatas. Tentu diharapkan dimasa akan datang kompresi data akan mempunyai kecepatan yang tinggi,
rasio (output / input )yang kecil dan algoritma yang mudah, agar supaya dapat mendukung multimedia
dan sekaligus komunikasi jarak jauh menjadi lebih real ( seakan-akan tampa jarak )

FORMULIR Kode Dok. KUR/PRP/FO-001
MODUL AJAR
Status Revisi 02
Halaman 15 dari 2
Tanggal Berlaku 1 September 2018

5. Regulasi media digital beserta penerapannya Regulasi media digital beserta penerapannya dalam

penyiaran

Media merupakan salah satu lembaga penting bangsa. Untuk melaksanakan peran dan fungsi media yang
benar, media harus menerapkan peraturan secara profesional. Perilaku media tidak dapat dilepaskan dari
kepentingan pihak-pihak yang terkait dengan sistem media. Secara umum, pers adalah seluruh industri
media yang ada, baik cetak maupun elektronik. Namun secara khusus, pengertian pers adalah media cetak
(printed media). Dengan demikian, Undang-Undang Pers berlaku secara general untuk seluruh industri
media, dan secara khusus untuk media cetak. Peraturan dapat menjadi hukum yang ditetapkan oleh
pemerintah (seperti UU Pers); atau kode etik yang ditetapkan oleh wartawan atau organisasi profesi
(seperti Kode Etik Jurnalistik). Peraturan pers di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 40
Tahun 1999 tentang Pers. Untuk mendukung pelaksanaan UU Pers, Dewan Pers menetapkan Kode Etik
Jurnalistik (KEJ). Sedangkan peraturan media penyiaran yang ditetapkan oleh Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2002 tentang Penyiaran. Sebagai penjabaran dari UU Penyiaran, Komisi Penyiaran Indonesia
(KPI) menetapkan Pedoman Perilaku Penyiaran (P3) sebagai proses batas pembuatan program siaran; dan
Penyiaran Standar Program (SPS) sebagai batas program siaran dalam pengiriman. besarnya harapan
masyarakat terhadap peran media untuk ikut serta dalam mengatasi masalah-masalah bangsa. Perwujudan
fungsi normatif media sangat ditentukan oleh profesionalisme media; sedangkan profesionalisme media
dapat diketahui dari sejauh mana perilaku media menjunjung tinggi peraturan maupun kode etik media
yang berlaku di Indonesia.

Mengetahui Pekanbaru, 20 Juli 2022
Kepala SMKN 3 Pekanbaru Guru Mata Pelajaran

Hj. Rita Johan, S.Pd.,M.M KUSMANTORO,S.Kom
NIP. 197112311993112001


Click to View FlipBook Version