KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan buku ini dengan lancar dan tanpa kendala yang
berarti. Terimkasih saya tunjukan kepada kedua orangtua saya yang mendukung saya dalam
pembuatan buku ini. terimakasih juga saya tunjukan kepada dosen pembimbing teori warna
Terimakasih juga saya tunjukan ke seluruh teman saya yang telah membantu dan memberikan
masukan kepada saya dalam pembuatan buku ini .Sebagai seorang mahasiswa yang masih
menjalani proses pembelajaran, buku ini tentunya masih banyak mempunyai kekurangan. Oleh
karena itu saya mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian agar saya dapat
membuat buku yang lebih baik di masa mendatangHarapan saya dalam buku ini, pembaca dapat
mengetahui lebih lanjut dari segala hal yang saya ulas tentang warna itu sendiri, dan buku ini
dapat berguna bagi pembacanya Sekian dan Terimakasih, Wassalamualaikum Wr. Wb.
Jakarta 05 juli,2020
penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DATAR ISI.......................................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................
BA.B II PEMBAHSAN ......................................................................................................................
1. KONSEP WARNA...................................................................................................................
2. PSIKOLOGI WARNA.............................................................................................................
3. KOMPOSISI WARNA.............................................................................................................
4. IDENTITY COLOR.................................................................................................................
5. WARNA DAN USIA................................................................................................................
6. WARNA DAN STYLE.............................................................................................................
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
KONSEP WARNA
A.Pengertian warna
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna
putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut.Dalam peralatan
optis, warna bisa pula berarti interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya:
merah, hijau, biru yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100%
merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.Dalam seni rupa,
warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di
permukaan benda. Misalnya pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan
disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia warna adalah kesan yang diperoleh mata dari cahaya yang dipantulkan
oleh benda-benda yang dikenainya; corak rupa, seperti biru dan hijau Panjang gelombang warna
yang masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780nanometer.
Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial
pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan dingin di daerah Barat karena
berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan negara Timur warna putih memberi kesan
kematian dan sangat menakutkan karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis
sebenarnya putih bukanlah warna). Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran
seluruh jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh
gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun
bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.
B.Sejarah Warna
Bangsa Mesir kuno (1550 SM) tercatat sebagai bangsa pertama yang menggunakan warna.
mereka dahulu sudah mengenal warna hijau dan biru, hijau sebagai warna cat pelataran candi
dewa matahari, dan warna biru yang melambangkan warna langit yang memiliki arti penting.
Bertolak dari situ penggunaan warna bukan saja digunakan untuk menghasilkan sesebuah karya
dan reka bentuk, malah digunakan sebagai perobatan dan terapi. mereka sudah menggunakan
warna untuk menyembuhkan penyakit. Dimana penggunaan warna adalah bagi tujuan terapi. Ada
beberapa daftar warna tertulis di papirus pada 1550 SM yang menjelaskan warna sebagai "obat".
Orang Yunani menganggap warna adalah hanya sebagai ilmu. Hippocrates, antara
lain,meninggalkan sisi metafisik dari warna, berkonsentrasi hanya pada aspek ilmiah.Bangsa Cina
juga mempraktekkan penyembuhan melalui media warna. Hal ini terlihat daricatatan diagnosis
warna para Nei/ching, 2000 Tahun yang silam.
C.Perkembangan warna dari tahun ke tahun
1611 - Finlandia - Sistem warna tertua yang diketahui diteliti oleh Astronom, Imam dan
Neoplatonist Aron Sigfrid Forsius (1569-1637). Dalam lingkaran warna nya, antara warna Hitam
dan Putih, terdapat warna Merah dan Biru di sisi lain; Kuning kemudian muncul antara
Putih dan Merah, Kuning pucat antara Putih dan Kuning, Orange antara kuning dan Merah.
·
1613 - Belgia - Franciscus Aguilonius (1567-1617) menemukan diagram warna pada tahun 1613
dalam sebuah karya optik. Ini mungkin merupakan sistem tertua untuk menggunakan trio warna
merah, kuning dan biru
1659 - Belanda - Rembrandt (c.1606-1669). Rembrandt memahami teori warna kuning
gelap sampai coklat dan merah setengah kuning hingga terlalu gelap sampai coklat.
1672 - Inggris - Isaac Newton (1642-1726) menemukan roda warna pertama. Teori "Optik"nya
memiliki ide yang tepat dalam membagi prisma. Namun teorinya ada yang salah.
1705 - Bister, menemukan warna kuning transparan sampai coklat,
1724 - Prussian Blue, warna dual-tone transparan yang semakin dekat dengan cyan transparan.
Warna massa mendalam memiliki kualitas hitam-hijau yang menghasilkan "ungu gelap". Besi dan
gas "sianogen".
1731 - Perancis - Jacques Christopher Le Blon, (1667-1742), menemukan tiga palet warna dasar
dan menunjukkan sistemnya dengan pewarna banyak
1755 - Jerman - Mathametician Tobias Mayer (1723-1762) mengembangkan teori warna dengan
matematika, dimana seleksi warna triad (Merah, Biru dan Kuning) dibuat. Mayer mencoba untuk
mengidentifikasi jumlah warna yang tepat, dimana mata mampu melihatnya.
1766 - Inggris - Penggunaan pertama yang diketahui dari roda warna ini dikembangkan oleh Musa
Harris (1731-1785), meneliti warna Merah, Kuning, kuning dan hitam
1772 - Jerman - Asonom J. Heinrich Lambert (1728-1777) mempresentasikan tiga dimensi
pertama siatem warna.
1772 - Austria - Ignaz Schiffermüller menerbitkan buku lingkaran warna di Wina berdasarkan
warna, merah, biru, hijau dan kuning.
1775 - Jerman - Segitga warna Tobias Mayer pertama kali diterbitkan oleh fisikawan Göttinger
George Christopher Lichtenberg.
1788 - Inggris - Mosas Harris dan Gainsborough membuat roda warna delapan belas, sekali lagi
tanpa Cyan atau Magenta.
1790 - Inggris. Sebuah roda warna baru, yang pertama dibuat untuk cahaya, bukan pigmen.
Menggunakan Merah, hijau dan biru sebagai primary, oleh Movwell.
1809 - Jerman - roda warna Philipp Otto Runge memiliki Putih di bagian atas dan hitam di bagian
bawah, dibungkus warna sekitar pertengahan bola
1800 - Artis pada waktu ini memiliki palet triad transparan dalam tabung untuk pertama kalinya.
Tiga dicampur ke dalam gelap netral yang bisa didorong hangat atau dingin.
1810 - Jerman - Johann Wolfgang Goethe (1749-1832) membuat roda segitiga warna berpotongan
ganda.
1810 - Jerman - Pelukis Philipp Otto Runge memperkenalkan versinya tentang konstruksi bola
warna setelah delapan tahun bekerja dengan warna.
1859 - Inggris - James Clerck Maxwell (1831-1879), ahli fisika, menerbitkan " Teori Visi Warna "
nya, yang dipandang sebagai asal dari ilmu kolorimetri
1859 - Italia - Magenta adalah nama baru dari warna pink-ungu kaya yang berasal dari lokasi
pertempuran berdarah di Italia
1860 - Jerman - "Violet Cobalt", warna Magenta dingin, dan diperlukan untuk membuat warna
yang jatuh antara antara Magenta dan Cyan termasuk Biru dan Azure
1862 - Jepang - roda warna Jepang diakui ada lima warna: Putih, Kuning, Merah, Hitam dan Ultra
Blue yang merupakan teori warna baru.
1868 - Jerman - warna ditemukan Violet Mangan dan warna Cool Magenta permanen.
1870 - New Dark Color yaitu warna permanen Cerulean Blue
1874 - Jerman - Wilhelm von Bezold (1837-1907) memperkenalkan kerucut warna-nya.
didasarkan pada Red, Green dan Blue sebagai pendahuluan.
1874 - Jerman - Wilhelm Wundt (1832-1920), memperkenalkan nya bola warna yang memiliki
delapan warna dasar
1878 - Austria - Ewald Hering fisiolog (1834-1918) berteori tiga set lawan dari warna, Kuning
dan Biru, Merah dan Hijau, dan Hitam dan Putih.
1879 - Amerika Serikat - Amerika Nicholas Odgen Rood (1831-1902) membuat sebuah model
lingkaran warna, yang telah dibangun atas dasar percobaan menggunakan cakram berputar,
Meskipun ini kontribusi besar untuk warna, Magenta dan Cyan masih belum ada.
1886 - Jerman - Yang pertama dan pada saat yang sama standar terakhir dari warna pigmen untuk
seniman disajikan oleh AW Keim, dari "Deutche Gesellschatf zur Forderung rationeller
Malverfahren". Ia membuat standart warna yang dianggap perlu dan dipilih Yang terbaik untuk
para seniman supaya dapat mengatur control pigmen
1890 - Thomas Young dan Von Heimholtz mengembangkan teori gelombang cahaya.
1905 - Amerika Serikat - Pelukis Albert Munsell Henry (1858-1918) menciptakan sebuah teori
"delapan roda warna".
1909 - Red Cadmium ditemukan.
1915 - Amerika Serikat - Dalam publikasi Munsell tentang Atlas Warna, ia memperkenalkan
sebuah urutan warna - juga dikenal sebagai "pohon warna"
1916 - Jerman - Wilhelm Ostwald (1853-1932), penemu kimia dikompilasi Farbenfibel Die nya
(The Primer Color). dikutip dari catatan kuliah Gereja-Ostwald. Penemuannya Memiliki Kuning,
Merah, Hijau dan Laut Biru di sudutnya.
1923 - Amerika Serikat - Pengenalan warna-pencocokan pertama, di mana sampel bisa
disesuaikan di bawah berbagai sumber cahaya.
1990 - Amerika Serikat - Sebuah "teori warna" baru diciptakan oleh Color Your Carpet, Inc untuk
sistem pencelupan tekstil
1992 - Amerika Serikat - Sebuah "Roda Warna" baru diproduksi oleh "Perusahaan Roda Warna"
yang didasarkan pada CYMK (Cyan, Yellow, Magenta dan Black). Ini merupakan roda warna
yang dijual untuk pencetakan, grafis dan perusahaan tekstil.
1996 - Amerika Serikat – ditemukan Sebuah "Roda Warna" baru yang brilian, yang disebut Color
Wheel Real ", diciptakan oleh "Don Jusko". Ada 12-36 warna dasar dalam "Color Wheel Real",
yang bergabung dengan pigmen dan roda warna cahaya menjadi satu, berdasarkan sifat
penglihatan mata "after image."
D.Pengelompokan Warna
Warna dikelompokan menjadi 4, yaitu :
1. Warna netral,
adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan kata lain
bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran ketiga
komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.
2. Warna kontras
adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan lainnya.Warna kontras bisa
didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titi ktengah segitiga) terdiri atas
warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutupkemungkinan pula membentuk
kontras warna dengan menolah nilai ataupunkemurnian warna. Contoh warna kontras
adalah merah dengan hijau, kuning denganungu dan biru dengan jingga.
3. Warna panas
adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai
dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol,riang, semangat, marah dsb. Warna
panas mengesankan jarak yang dekat.
4. Warna dingin
adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran warna mulai
dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk, nyaman dsb. Warna
sejuk mengesankan jarak yang jauh.
E.Panjang Gelombang Warna
Warna menjadi bermacam macam karena panjang gelombang spektrumnya juga berbeda, berikut
ini adalah panjang gelombang warna :
1. Warna ungu, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara
400-450 nm.
2. Warna biru, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara
450-480 nm.
3. Warna hijau, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara
480-560 nm.
4. Warna kuning, bagiandari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang antara
560-590 nm.
5. Warna oranye, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelombang
antara 590-630 nm.
6. Warna merah, bagian dari spektrum yang terlihat yang memiliki panjang gelomban antara
630-700 nm.
F.Makna Makna Warna/Arti Setiap Warna
Warna merah menunjukkan mereka siap untuk mengambil tindakan, atau mereka
mungkin bersemangat tentang apa yang mereka lakukan, melambangkan
keberanian atau mungkin melambangkan kemarahan dari seseorang
Warna oranye adalah warna komunikasi sosial dan optimisme. Dari arti warna
negatif juga merupakan tanda pesimisme dan kedangkalan.
Warna kuning adalah warna pikiran dan intelek. Hal ini optimis dan ceria. Dapat
juga melambangkan kesuburan, kesejahteraan. Namun hal itu juga dapat
menunjukkan ketidaksabaran, kritik dan pengecut.
Warna Hijau adalah warna keseimbangan dan pertumbuhan. Ini bisa berarti baik
kemandirian sebagai positif dan posesif sebagai negatif, antara makn lain.
Warna Biru adalah warna kepercayaan dan perdamaian. Hal ini dapat menunjukkan
loyalitas dan integritas serta konservatisme dan frigiditas.
Warna Indigo adalah warna intuisi. Dalam arti warna bisa berarti idealisme dan
struktur serta ritual dan adiktif.
Warna Ungu adalah warna imajinasi. Hal ini dapat menjadi kreatif dan individu
atau dewasa dan tidak praktis.
Warna turquoise adalah komunikasi dan kejernihan pikiran. Hal ini juga dapat
menjadi tidak praktis dan idealis.
Warna pink memiliki arti kecantikan, cinta tanpa syarat dan kepedulian. Pink juga
bisa dewasa, konyol dan kekanak-kanakan.
Warna magenta adalah warna harmoni universal dan keseimbangan emosional.
Warna ini mendorong akal sehat dan pandangan yang seimbang terhadap
kehidupan.
Warna coklat adalah, warna yang mewakili bumi. warna yang berhubungan dengan
keamanan atau ketertiban, perlindungan dan kekayaan materi.
Warna abu-abu adalah warna kompromi - yang tidak hitam atau putih, itu adalah
transisi antara dua non-warna. Melambangkan kesedihan
Warna silver memiliki energi feminin, hal itu berkaitan dengan bulan dan pasang
surut dan aliran pasang surut - itu adalah cairan, emosional, sensitif dan misterius.
Warna Emas adalah warna keberhasilan, prestasi dan kemenangan. Terkait dengan
kelimpahan dan kemakmuran, mewah dan kualitas, prestise dan kecanggihan, nilai
dan keanggunan, psikologi warna emas menyiratkan kemakmuran, kekayaan
materi dan pemborosan.
Warna Putih adalah warna pada warna yang paling lengkap dan murni, dengan
kesempurnaan. Arti warna putih adalah kemurnian, kepolosan, keutuhan dan
penyelesaian.
Warna Hitam adalah warna, tersembunyi rahasia dan tidak diketahui, menciptakan
suasana misteri. tersembunyi dari dunia.
G.PELANGI
Pelangi atau bianglala adalah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna
saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur
cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat
dilihat di sekitar air terjun yang deras. Cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari
banyak warna). Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya
dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup mencerap paling tidak
tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis
paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum warna. Di
dalam spektrum warna,garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi
lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.
Pelangi tidak lain adalah busur spektrum warna besar berbentuk lingkaran yang terjadi
karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran
air,ia membias seperti ketika menembus prisma kaca dan keluar menjadi spektrum warna pelangi.
Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda-beda berderet dari satu sisi
ke sisi tetesan air lainnya.Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang
jauh pada tetesan air,kembali dan keluar lagi dari tetesan air. Cahaya keluar kembali dari tetesan
air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna pada pelangi ini tersusun
dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi. Pelangi terlihat sebagai busur dari
permukaan bumi karena terbatasnya sudut pandang mata,jika titik pandang di tempat yang tinggi
misalnya dari pesawat terbang dapat terlihat sebagai spektrum warna yang lengkap yaitu
berbentuk lingkaran. Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar,
tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara
matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat,
dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
H.Fungsi Warna
Warna mempunyai beberapa fungsi, seperti:
1. Fungsi identitas, dimana orang mengenal sesuatu sesuai dari warnanya, seperti seragam,
bendera, logo perusahaan dll.
2. Fungsi isyarat, warna memberikan tanda-tanda atas sifat dan/atau kondisi, seperti merah bisa
memberikan isyarat marah atau bendera putih mengisyaratkan "menyerah"
3. Fungsi psikologis, warna juga memberikan kesan terhadap yang melihat, seperti misalnya
warna hijau rumput dapat memberikan kesan yang menyegarkan
4. Fungsi alamiah, warna adalah properti benda tertentu, seperti buah tomat jarang ada yang hitam
kan
BAB II
PSIKOLOGI WARNA
1. Konsep Warna
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya sempurna (berwarna
putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang cahaya tersebut. Sebagai contoh
warna biru memiliki panjang gelombang 460 nanometer. Panjang gelombang warna yang
masih bisa ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer
Warna telah dikenal sejak zaman prasejarah sampai dengan seni kontemporer aman
sekarang. Walaipun warna telah digunakan sajak zaman pasejarah, namun warna sebagai
ilmu pengetahuan baru terungkap babarapa waktu kemudian. Pada zaman Yunani kuno,
Pythagoras, Plato, dan Aristoteles telah menyinggung tentang warna. Aristoteles
menggolongkan warna menjadi dua, yaitu warna yang berasal dari cahaya terang dan warna
yang berasal dari kegelapan. Delapan belas abad kemudian, Leonardo da Vinci berpendapat
bahwa seluruh warna adalah putih. Namun ia belim mengetahui sistematika cara
mengelompokkan warna. Pada saat itu para ahli filsafatbelim mangakui jika warna putih dan
hitam termasuk warna
Warna masih menjadi misteri sampai pada tahun1680, saat Isaac Newton mengumumkan
hasil penelitiannya mengenai warna. Ia berpandapat bahwa semua warba tergabung pada
cahaya putih. Cahaya putih merupakan ikatan sinar-sinar atim yang dapat diukur dan dilihat
melalui prima gelas. Dari dalam prisma itu terlihat tujuh warna pelangi yang disebut
spektrum warna, yang terdiri dari atom-atom merah, orangr, kuning, hijau, biru, indigo (biru
gelap), dan ungu.
Gambar 1. Warna yang Berdasarkan Cahaya(Darmaprawira, 2002).
Pada tahun 1731, J.C. Le Blon menemukan warna utamayang terdiri dari merah, kuning, dan
biru yang berasal dari pigmn. Pigmen adalah pewarna bubuk yang bisa larut dalam cairan
pelarut seperti aiar dan minyak. Warna suatu objek yang diberika pigmen akan menunjukkan
karakter warna yang bersifat kimiawi. Contohnya jika sebuah permukaan diberi pigmen
merah, maka warna ynag terpantul ke mata adalah warna merah. Penemuan Le Blon
merupakan permlaan teori merah-kuning-biru sebagai warna utama.
Pda tahun 1831, teori warna dasar dikrlompokkan oleh Sir David Brewster, ahli fisika
skotlandia. Ia menemukan bahwa dalam spekta warna ayau lengkung warna pelangi yang
diamati melalui prisma, ada tiga spektra yang mempunyai panjang gelombang yang sama,
yaitu sinar merah, kuning, dan biru. Teori utama pun dikenal sebagai Teori Brewster.
Setelah penemuan iuu ,banyak ilmuan yang mencoba mengembangkan Teori Brewster
dalam bentuk lingkaran warna, seperti yang dilakukan oleh A.H Church dan R.A Houstoun,
ilmuan asal ingris. Ilmuan lainnya adalah Albert Munsell yang membuat warna berdasarkan
ilmu fisika. Ia menempatkan warna utama yaitu merah, kuning , dan biru dan warna sekunder
dalam satu lingkaran warna. Sampai saat ini, sistem warna Munsell masih digunakan dalam
dunia usaha karena lebih mudah dimengerti dan lebih sederhanasehingga mudah
diaplikasikan(Darmaprawira, 2002).
2. Jenis-Jenis Warna
Sistem lingkaran warna Munsell mengambil warna utama sebagai warna dasar yang disebut
warna primer. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biti. Apabila dua warna primer
dicampur, maka akan menghasikan warna kedua atau warna sekunder. Contohnya warna
merah dicampur warna kuning makan akan menghasilkan warna orange (warna sekunder).
Jika warna primer dicampur dengan warna sekunder, maka akan menghasilkan warna
ketiga yang disebut warna tersier. Contihnya warna merah (warna primer) dicampur dengan
warna orange (warna sekunder) maka akan menghasilkan warna merah-orange(warna tersier)
Gambar 2.Sistem Lingkaran Warna Munsell(Darmaprawira, 2002).
1. Warna primer adalah merah, kuning, dan biru
2. Warna sekunder adalah merah + kuning =oranye
merah + biru =ungu
kuning + biru =hijau
3. Warna tersier adalah merah + oranye =merah-oranye
kuning + oranye= kuning-oranye
merah + ungu =merah-ungu
biru + ungu = biru-ungu
kuning + hijau =kuning-hijau
biru + hijau = biru-hijau
3. Klasifikasi Warna
1) Warna Netral
Warna netral adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan
kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran
ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama.
2) Warna Kontras
Warna kontras atau komplementer adalah warna yang berkesan berlawanan satu dengan
lainnya. Warna kontras bisa didapatkan dari warna yang berseberangan (memotong titik
tengah segitiga) terdiri atas warna primer dan warna sekunder. Tetapi tidak menutup
kemungkinan pula membentuk kontras warna dengan menolah nilai ataupun kemurnian
warna. Contoh warna kontras adalah merah dengan hijau, kuning dengan ungu dan biru
dengan jingga.
3) Warna Panas
Warna panas adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran
warna mulai dari merah hingga kuning. Warna ini menjadi simbol, riang, semangat, marah
dsb. Warna panas mengesankan jarak yang dekat.
4) Warna Dingin
Warna dingin adalah kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran di dalam lingkaran
warna mulai dari hijau hingga ungu. Warna ini menjadi simbol kelembutan, sejuk,
nyamandsb. Warna dingin mengesankan jarak yang jauh
Gambar 3.Warna Panas dan Dingin(Darmaprawira, 2002).
Pengelompokan warna berdasarkan gender:
a. Warna maskulin
Warna dianggap warna maskulin jika warna tersebut dianggap memiliki daya pikat yang
kuat utuk diasosiasikan dengan laki-laki. Adanya nornal sosial dan budaya menganggap
bahwa laki-laki lebih cocok untuk memakai warna-warna gelap, sedangkan perempuan lebih
pantas menggunakan warba-wawna yang cerah. Yang termasuk dalam golongan warna
maskulin adalah hijau dan biru
b. Warna feminim
Yang termasuk dalam golongan warna feminim adalah merah, kuning, pink, oranye, dan
ungu. Hal yang menarik adalah warna ungu termasuk dalam golongan warna sejuk, namun
warna ini diklasifikasikan dalam warna feminim. Dengan kata lain, ungu dapat
diklasifikasikan baik ke dalam golongan maskulin atau feminim.
Ungu dikulompokkan ke dalam feminim apabila mendekati warna merah (ungu-merah), dan
digolongkan ke dalam warna maskuin apabila labih mendekati biru(ungu-biru). Namun
belakangan ini ungu lebih dianggap sebagai warna feminim karena lebih disukai oleh
wanita(Bear, 2008).
4. Makna Warna
1. Warna Merah
Warna merah adalah warna yang beraura kuat, memberi arti gairah dan memberi energi untuk
menyerukan terlaksananya suatu tindakan. Dalam psikologi warna merah memberi arti sebuah
simbol keberanian, kekuatan dan energi juga gairah untuk melakukan tindakan (action), serta
melambangkan kegembiraan .Selain itu, warna merah merupakan warna yang paling mendalam di
antara warna-warna yang ada, warna ini termasuk golongan warna yang hangat. Makna warna
merah bisa menggambarkan reaksi fisik terkuat dari diri kita sendiri.
2. Warna Oranye
Oranye merupakan kombinasi antara warna merah dan kuning. Warna oranye memberi kesan
hangat dan bersemangat serta merupakan symbol dari petualangan, optimisme, percaya diri dan
kemampuan dalam bersosialisasi. Warna oranye adalah peleburan dari warna merah dan kuning,
sama-sama memberi efek yang kuat dan hangat. Sehingga alasan kenapa orang sering
menggunakan warna kuning dan oranye untuk memperingati sebuah kenangan manis? Semua itu
karena warna hangat dapat menarik perhatian orang tanpa adanya nuansa intimidasi atau menakut-
nakuti seperti warna merah.
3. Warna Kuning
Secara psikologi, makna warna kuning mengarah pada warna yang paling bahagia, menyolok dan
juga menyatu dengan ekstrovert. Warna ini biasanya digunakan oleh orang yang ingin tampil atau
ingin diperhatikan oleh orang lain.Warna kuning memberi arti kehangatan dan rasa bahagia dan
seolah ingin menimbulkan hasrat untuk bermain. Dengan kata lain warna ini juga mengandung
makna optimis, semangat dan ceria. Oleh karena itu individu penyuka warna kuning cenderung
lebih bijaksana dan cerdas dari sisi akademis, sehingga mereka lebih kreatif dan pandai
menciptakan ide yang orisinil.
4. Warna Biru
Berdasarkan cara pandang ilmu psikologi warna biru tua mampu merangsang pemikiran yang
jernih dan biru muda membantu menenangkan pikiran dan meningkatkan konsentrasi, hal ini
dikarenakan warna biru mampu memberi kesan profesional dan kepercayaan. Biru diyakini bisa
merangsang kemampuan berkomunikasi, ekspresi artistic dan juga sebagai simbol kekuatan.
Jika dikaitan dengan tipe kepribadian, warna biru berkaitan dengan tipe orang yang melankolis.
Biru dengan cahaya yang dikurangi dapat memberikan nuansa ketenangan.
5. Warna Hijau
Warna hijau adalah warna yang identik dengan alam dan mampu memberi suasana yang santai.
Berdasarkan cara pandang ilmu psikologi warna hijau sangat membantu seseorang yang berada
dalam situasi tertekan untuk menjadi lebih mampu dalam menyeimbangkan emosi dan
memudahkan keterbukaan dalam berkomunikasi dan warna hijau adalah aura untuk orang dengan
tipe kepribadian plegmatis, yaitu kedamaian yang mendominasi di dalam diri seseorang tersebut.
Orang dengan tipe kepribadian ini selalu bisa menjadi pengengah dalam setiap perbedaan, dan
juga lebih memilih menghindari hal-hal yang berbau konflik.
6. Warna Hitam
Sering kali anak remaja suka dengan warna ini, karena jiwa muda adalah jiwa ajang penuh misteri
dalam menemukan jati diri. Di dalam dunia fashion sendiri, warna hitam juga sering digunakan
untuk menunjukkan kesan kurus dan langgeng, karena warna hitam adalah warna yang akan
memberi kesan suram, gelap dan menakutkan namun juga eleganJika seseorang yang suka dengan
warna hitam, ia merupakan orang yang cuek dan tidak memikirkan omongan orang terhadap
dirinya. Baginya asal dia nyaman dia akan melakukan apapun yang mereka suka.
7. Warna Putih
Kontras dengan warna hitam, putih erat kaitannya dengan kesan bersih, suci, ringan, dan terang.
Adapun diyakini punya “kekuatan” untuk mengurangi rasa sakit, tidak heran jika warna putih
sering kali dijumpai dalam dunia kesehatan, seperti halnya di rumah sakit.
Sementara warna putih dalam jumlah yang sesuai dapat memberi kesan keterbukaan dan
kebebasan. Namun, penggunaan warna putih secara berlebihan bisa saja berdampak pada nyeri
kepala dan mata lelah.
8. Warna Coklat
Warna coklat adalah salah satu warna yang mengandung unsur bumi dan dominasi warna ini akan
memberi kesan hangat, nyaman dan aman. Secara psikologis warna coklat akan memberi kesan
kuat dan dapat diandalkan dan melambangkan sebuah pondasi dan kekuatan hidup.
Sayang, penggunaan warna coklat atau cokelat secara berlebihan bisa saja memberikan kesan
dominan yang kaku, kolot, pesimis, bahkan tidak berperasaan.
9. Warna Pink
Pink atau merah muda merupakan warna campuran antara warna merah dan putih. Namun secara
keseluruhan, terdapat arti warna yang berbeda apabila dibandingkan dengan kedua warna asalnya.
Makna warna ini merepresentasikan prinsip feminim dan banyak disukai oleh para wanita,
auranya yang kuat memberi benak kita nuansa kelemah lembutan, peduli, dan romansa.
10. Warna Ungu
Jarang ditemukan di alam, membuat warna ungu kerap dipersepsikan dengan imajinasi,
spiritualitas, dan sisi misterius. Itu sebabnya, penggunaan warna ungu dianggap mampu menarik
perhatian, memancarkan kekuatan–bahkan tidak lepas dari kesan lain, seperti ambisius,
independen, kebijaksanaan, visioner, bahkan kemewahan.Sayang, penggunaan warna ungu secara
berlebihan juga memiliki sisi negatif dan memiliki kesan kurang teliti dan “kesendirian”.
11. Warna Magenta
Magenta mempunyai arti keseimbangan emosional, harmoni, spritual, intuitif, transformasi atau
perubahan, pembangkit semangat, kasih sayang, keceriaan, kepuasaan, kebahagiaan, penghargaan,
bertanggung jawab dan inspiratif.
12. Warna Abu-Abu
Warna abu-abu adalah warna yang menanpakkan keseriusan rasa tanggungjawab dan sifat
kemandirian. Namun warna ini juga memiliki permaknaan abstrak, atau tidak jelas dan warna ini
memiliki sifat stabil. Sisi negatif warna abu-abu dominan dengan kesan tidak komunikatif dan
membosankan.
Gambar 4. Macam-Macam Warna( Lebond, 2007).
5. Efek Psikologi WarnaTabel 2. Efek Psikologi Warna
WARNA EFEK JARAK EFEK SUHU EFEK PSIKIS
tenang
Biru Jauh sejuk Sangat tenang
mengusik
Hijau jauh Sangat sejuk Merangsang
Merangsang
Merah dekat panas Merangsang
Agresif
Orange Sangat dekat Sangat panas
Kuning dekat Sangat panas
Coklat Sangat dekat netral
lembayug Sangat dekat Sejuk
6. Buta Warna
Buta warna adalah suatu kelainan yang disebabkan ketidakmampuan sel-sel kerucut mata untuk
menangkap suatu spektrum warna tertentu yang disebabkan oleh faktor genetis.Buta warna
merupakan kelainan genetika yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, kelainan ini sering
juga disebut sex linked, karena kelainan ini dibawa oleh kromosom X. Artinya kromosom Y tidak
membawa faktor buta warna. Hal inilah yang membedakan antara penderita buta warna pada laki-
laki dan perempuan. Seorang perempuan terdapat istilah
pembawa sifat‟, hal ini menujukkan ada satu kromosom X yang membawa sifat buta warna.
Perempuan dengan pembawa sifat, secara fisik tidak mengalami kelainan buta warna sebagaimana
wanita normal pada umumnya, tetapi wanita dengan pembawa sifat berpotensi menurunkan faktor
buta warna kepada anaknya kelak. Apabila pada kedua kromosom X mengandung faktor buta
warna maka seorang wanita tersebut menderita buta warna.
Saraf sel pada retina terdiri atas sel batang yang peka terhadap hitam dan putih, serta sel kerucut
yang peka terhadap warna lainnya. Buta warna terjadi ketika syaraf reseptor cahaya di retina
mengalami perubahan, terutama sel kerucut(Rastati, 2008).
BAB III
KOMPOSISI WARNA
A.PENGERTIAN KOMPOSISI WARNA
Kata komposisi berasal dari bahasa Inggris composition, dari kata kerja to compose yang berarti
mengarang, menyusun atau menggubah.komposisi warna adalah pencampuran warna atau bahan
warna untuk dijadikan sebagai warna yang bagus atau indah . seperti pelangi . pelangi warnanya ada 7
yaitu me, ji, ku , hi ,bi , ni , u ( merah , jingga , kuning , hijau , biru , nila , ungu) .Komposisi warna
adalah susuna warna-warna yang diatur untuk tujuan-tujuan seni, baik untuk seni rupa murni seperti
lukisan,patung, seni grafis, seni keramik, maupun seni terpakai atau desain.
B. MODEL WARNA
1. Model warna adalah model matematika abstrak yang menjelaskan bagaimana warna dapat
direpresentasikan sebagai sebuah tupel angka, biasanya tiga atau empat nilai atau komponen warna
(Warna, n.d.) .
2. Model warna adalah cara standar untuk menentukan warna tertentu dengan mendefinisikan sistem
koordinat 3D dan suatu ruangan yang berisi semua warna yang dapat dibentuk dalam model tertentu.
Warna yang dapat ditentukan oleh model akan mewakili satu titik di suatu ruang yang ditentukannya.
Setiap warna diarahkan ke satu standar perangkat keras tertentu (RGB, CMY, YIQ) atau aplikasi
pemrosesan gambar (HIS) (elektronikadasar.web.id 2021).
1. Model Warna RGB
Model warna RGB merupakan suatu metode atau teknik pemodelan warna berdasarkan konsep
penggabungan cahaya primer yaitu merah, hijau, dan biru untuk menghasilkan warna baru. Dalam
model ini, pewarnaan RGB adalah ruang warna yang bergantung pada perangkat. Perangkat yang
berbeda mendeteksi atau mereproduksi nikai RGB secara berbeda. Untuk mereproduksi warna
dengan RGB, tiga warna (satu merah, satu hijau, dan satu biru) harus ditumpangkan (misalnya emisi
layar hitam atau pantulan layar putih).
Gambar1WarnaCahayaRGB
(Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fsolusiprinting.com%2Fapa-itu-
model-warna-rgb-nihpenjelasanlengkapnya%
2F&psig=AOvVaw1THitsBQe3caxQD1ho8vtJ&ust=1619789556717000&source=images&cd=vfe&
ved=0CA
IQjRxqFwoTCNjymLzIo_ACFQAAAAAdAAAAABAD
diakes 15 April 2021
Tujuan utama model warna RGB adalah untuk merepresentasikan dan menampilkan gambar
dalam sistem elektronik seperti televisi dan komputer. Model warna RGB juga digunakan
dalam fotografi konvensional. RGB juga sering digunakan pada perangkat input seperti
televisi berwarna dan kamera video, pemindai, dan kamera digital. Peralatan output seperti:
TV dalam berbagai teknologi, komputer dan layar HP, proyektor video, layar LED multiwarna
dan layar lebar seperti JumboTron, dll.
Pengkodean warna RGB (Warna, n.d.).
2. Model Warna CMY
CMYK (singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow-kuning). CMY adalah model warna yang
didasarkan pada model warna subtraktif karena efeknya pada reduksi putih dan
biasanya digunakan dalam pencetakan berwarna. Namun di dunia nyata ditambahkan
jenis warna baru yaitu hitam, itulah sebabnya
Gambar 3 Warna CMYK (Sumber: https://images.app.goo.gl/PwG7QHmJL133zG4k6)
Diakses: 15 April 2021
3. Model Warna HSL
Seperti yang telah dijelaskan, warna juga dapat ditentukan dengan menggunakan tiga kuantisasi Hue,
Saturation, dan Lightness (disebut model HSL) seperti yang ditunjukkan dibawah ini, menunjukkan
bentuk HSL lengkap dan di kanan adalah model segitiga HSL,yaitu bidang datar dari potongan
horizontal model solid HSL pada tingkatan intensitas yang ditentukan. Hue ditentukan oleh warna
merah, saturasi ditentukan oleh jarak dari sumbu.Warna pada permukaan model padat dibuat dari
saturasi penuh, yaitu warna murni dan spektrum corak abu-abu (elektronika-dasar.web.id 2021
gambar warna HSL sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&url=http%3A%2F%2Fnotegan.blogspot.com%2F2013%2F06%2F
model-warna-hsl-huelightness-
saturation.html&psig=AOvVaw1BbICJQAn-6tgPzpCtszM&
ust=1619790732248000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCODnsPPMo_ACFQAA
AAAdAAAAAB
AJ
diakses :15 april 2021
B. SKEMA WARNA
Skema warna adalah Skema warna adalah penggunaan warna yang digunakan dalam berbagai
konteks artistik dan desain. Pilihan ini cocok dengan logika yang dapat digunakan di roda warna
1.MONOKROMATIS
Monokromatis adalah kombinasi warna yang berasal dari satu warna tetapi memiliki value dan
intensitas yang berbeda-beda, sehingga terlihat seperti ada gradasi warna. Karena hanya
menggunakan satu warna dasar, maka unsur toning sangat penting dalam skema warna monokromatis
esain, pilihan ini sesuai dengan logika yang dapat di gunakan dalam roda warna.
Penerapan warna monokromatis
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.pesona.co.id%2Fread%2Ftren-
fashion-2017-
2. AKROMATIS
Warna akromatis maksudnya adalah warna tanpa pigmen. Hanya permainan gelap dengan terang.
Hanya permainan gradasi hitam dengan putih.
Contohnya seperti ini:
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.blogernas.com%2F2016%2F07%2F
warnakromatis-
akromatis-dan-contohnya.html&psig=AOvVaw18FoDzJCG5m7tMv_
NvgUd&ust=1619534294707000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCOC6gdSRnPA
CFQAAA
AAdAAAAABAIdiakses jam 22.20 wib,Kamis 22 April 2021)
Penerpan warna akromatis
Sumber:
https://www.google.com/search?q=busana+abu-abu&safe=strict&sxsrf=ALeKk02ieTXQZ-
3tvzU2g0RZTOAdhDQduw:1619448186515&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=CCF4xYCPdEqFI
M%252C7qlZPz3IuRIy
TM%252C_&vet=1&usg=AI4_-
kRur4W_8CWyn29aa_rHi7ay93GVSA&sa=X&ved=2ahUKEwiSoI7PkpzwAhWRj-
YKHSoXB4AQ9QF6BAgKEAE&biw=1707&bih=750#imgrc=CCF4xYCPdEqFIM&imgdii=BeOM
dU5HUcyXHM
(diakses pada hari Sabtu,24 April 2021)
3.WARNA POLIKROMATIS
justru yang dicampur dengan putih atau hitam adalah warna sekunder (Ungu, Orange, Hijau).Karena
warna sekunder adalah warna yang sudah bercampur antar 2 warna primer (warnanyasudah poli).
Contoh prinsip pencampuran warna sekunder dengan putih atau hitam sehingga menjadi warna
polikromatis adalah seperti ini:
Sumber :
https://www.google.com/search?q=busana+polikromatis&tbm=isch&ved=2ahUKEwiGhrj2k5zwAhX
UDrcAHUXPBuAQ2-
cCegQIABAA&oq=busana+polikromatis&gs_lcp=CgNpbWcQA1ChhAFYoYQBYJqRAWgAcAB4
AIABQKIAfkCkgEDMy0xmAEAoAEBqgELZ3dzLXdpei1pbWfAAQE&
sclient=img&ei=2dKGYMa1GdSd3LUPxZ6bgA4&bih
=750&biw=1707&safe=strict#imgrc=QA7POeCtIQpPkM(CAU (diakses pada hari Sabtu,24 April
2021)
Penerapan warna polikromatis
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.grid.id%2Fread%2F04181096%2Fin
spirasi-tampil-stylishdengan-
paduan-busana-warna-oranye-tangerine-dari-fashion-blogger-dunia-
%3Fpage%3Dall&psig=AOvVaw1S3HwT56Bd1efHUCm6XYrL&ust=1619534975487000&source
=images&cd=vfe&ved
=0CAIQjRxqFwoTCNibxJiUnPACFQAAAAAdAAAAABAD (diakses jam 21.11 wib Sabtu 24
April 2021)
4..Analogus
adalah kombinasi warna yang menggunakan warna warna yang letaknya berdekatan dalam lingkaran
warna. Misalnya kuning, kuning-hijau, dan hijau. Serta analogus adalah bermakna, warna yang
tampak mirip tapi sebenarnya berbeda
Penerapan warna analogus .
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fengrasia.com%2Fblogs%2Fberita%2Fske
ma-warnadalam-
padu-padan-busana&psig=AOvVaw1cHxxm-
CPevxaz3QCyAc1i&ust=1619532457739000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCKC
Kmu2KnPACFQAAA
AAdAAAAABAD
5.Komplementer
adalah sepasang warna yang, saat dipadukan, saling membatalkan satu sama lain. Ini menandakan
bahwa saat dipadukan, mereka menghasilkan warna skala abu-abu seperti putih atau hitam.
Penerapan warna komplementer
Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.grafismedia.
website%2F2017%2F03%2Fpengertian-warna-komplementer-warnakontras.
html&psig=AOvVaw3BUk9N_xRz71uKaWfFZsNi&ust=1619532880973000&source=images&cd=
vfe&ved=0CAI
QjRxqFwoTCIjr46mMnPACFQAAAAAdAAAAABAD (diakses jam 22.01 wib,Kamis 22 April
2021
SPLIT KOMPLEMENTER
Hampir sama dengan skema warna komplementer, hanya saja ada sedikit penambahan
warna.Menggunakan formula huruf “Y” terbalik untuk mendapatkan harmonisasi warna.
“Contoh warna split komplementer pada lingkaran warna”
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.grafis-
media.website%2F2017%2F03%2Fmengenal-warnasplit-
triad-dan-tetradkomplementer.
html&psig=AOvVaw0ig65RpHNuG1kYdOyOT2qm&ust=1619535379986000&source=images&cd
=vfe&ve
d=0CAIQjRxqFwoTCOj4msuVnPACFQAAAAAdAAAAABAD diakses jam 22.05 wib,Kamis 22
April 2021)
Penerapan warna split koplementer
Sumber:https://www.farah.id/assets/images/upload/2020/10/20201019042427_normal.jpg (diakses
pada Sabtu,24 April
2021)
TRIAD KOMPLEMENTER
Warna triad komplementer yakni kombinasi warna kontras dengan pola segitiga sama sisi.posisinya
sudah menjadi 60⁰ setiap sudutnya.
Contoh warna triad komplementer
Sumber:https://2.bp.blogspot.com/-
7QtTHCLnOv4/WM_YSETofcI/AAAAAAAAGvo/vNZ1pgcf9TEWcB8pFIquqv8A_9bqGFckACK
4B/s1600/contohwarna-
triad-komplementer.jpg (diakses Sabtu,24 April 2021)
Penerapan warna triad koplementer
Sumber:https://www.farah.id/assets/images/upload/2020/10/20201019042408_normal.jpg (diakses
pada hari Sabtu,24 April
2021)
TETRAD KOMPLEMENTER
Warna tetrad yakni kombinasi warna yang memakai pola persegi. posisinya kini menjadi 90⁰ untuk
masing-masing jarak warna pada roda brewster. kita akan mendapat 4 warna, 2 warna berdekatan
namun kontras dengan 2 warna selanjutnya.
Contoh warna tetrad koplementer
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.blogernas.com%2F2016%2F07%2F
warna-splittriad-
dan-tetrad.html&psig=AOvVaw2I9-rh-
5O2zJupWaWCBYqu&ust=1619535767919000&source=images&cd=vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTC
LDIgIuXnPACFQAAA
AAdAAAAABAP (diakses jam 21.59 wib Sabtu 24 April 2021)
Penerapan warna tetrad koplementer
Sumber:
https://www.farah.id/assets/images/upload/2020/10/20201019042452_normal.jpg (diakses
pada hari Sabtu,24 April 2021)
6.Warna Netral
Warna netral, adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna atau dengan
kata lain bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan campuran
ketiga komponen warna sekaligus, tetapi tidak dalam komposisi tepat sama. Contoh warna
netral adalah percampuran dari yellow green, orange red, dan blue purple
Penerapan warna netral
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fcewekbanget.grid.id%2Fread%2F0617410
56%2F4-model-outerwarna-
netral-untuk-gaya-hijaber-modis-saatlebaran%
3Fpage%3Dall&psig=AOvVaw1OOXznoD_jpWuv_YGYNWpH&ust=1619534083634000&source
=images&cd=
vfe&ved=0CAIQjRxqFwoTCLDyjuqQnPACFQAAAAAdAAAAABAD
(diaksespadahari sabtu,24 April 2021)
7.Warna Perulangan
Pengulangan warna artinya menggunakan warna yang sama lebih dari sekali yang diatur pada tempat
yang berbeda, pada sebuah komposisi.
Penerpan susunan warna perulangan
Sumber:https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Ffitinline.com%2Farticle%2Fread
%2Fpenerapan-unsurdan-
prinsip-desainbusana%
2F&psig=AOvVaw2bEIoxMGxkgIND5JNiV8sj&ust=1619536097267000&source=images&cd=vfe
&ved=0CAIQj
RxqFwoTCMD1vaGYnPACFQAAAAAdAAAAABAI (diakses pada hari Sabtu,24 April 2021
8.Warna Selaras
Komposisi warna selaras adalah kombinasi warna yang memiliki keharmonisan, memiliki kesamaan
unsur penyusun warnanya. Komposisi warna selaras dapat dicapai dengan menggunakan
komposisiwarna monotone, monochrome maupun analogus.
Penerapan warna selaras
Sumber:
https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwomantalk.com%2Ffashion%2Farticles%
2F7-inspirasiwarna-
baju-yang-cocok-dipadukan-dengan-hijab-earth-toney3joe&
psig=AOvVaw201x7L_J4gWgZS9ezXDsdk&ust=1619533706499000&source=images&cd=vfe&ve
d=0CAIQjRxqF
woTCMiPlq-PnPACFQAAAAAdAAAAABAD (diakses pada hari Sabtu,24 April 2021)
BAB IV
IDENTITY COLOR
Suatu merk saat ini tidak dapat dipisahkan dengan elemen warna yang melekat padanya,karena saat
ini warna menjadi suatu pembeda antara merk yang satu dengan merk yang lainnya. Berdasarkan
studi yang dilakukan oleh Loyola University tahun 2007 di USA menunjukan bahwa dengan adanya
warna pada suatu merk dapat lebih meningkatkan perhatian orang sebesar 82%.
Tiap elemen warna memiliki sifat, baik itu sifat positif maupun sifat negatif. Berikut adalah Sifat dan
emosi yang terkandung dalam tiap warna berdasarkan pada pendekatan dari beberapa peneliti (Wei-
Lun Chang dan Hsieh-Liang Lin, 2010):
Tabel 1. Identitas Positif dan Negatif Tiap Warna Berdasarkan Penelitian Terdahulu
Berdasarkan tabel tersebut, maka Wei-Lun Chang dan Hsieh-Liang Lin (2010) mencoba untuk
melakukan penelitian untuk menentukan sifat dari tiap warna tersebut dan hasil dari penelitiannya
adalah sebagai berikut:
Tabel2.WarnadanIdentitasnya
Dari tabel 2 tersebut maka tentunya para pelaku usaha dapat mempertimbangkan terlebihdahulu
tentang kombinasi warna yang akan dipilih untuk merk usaha mereka, karena selain berpengaruh
terhadap first impression dari produk yang ditawarkan, warna juga akan berpengaruh pada keputusan
pembelian dari konsumen sebesar 67% (Wei-Lun Chang and Hsieh-Liang Lin, 2010).
Brand identity merupakan asosiasi merek yang unik yang menunjukkan janji kepada konsumen agar
menjadi efektif, identitas merek perlu beresonansi dengan konsumen, membedakan merek dari
pesaing, dan mewakili sebuah organisasi dari waktu ke waktu (Ghodeswar, 2008). Brand identity
adalah sesuatu yang berbentuk dan dapat dirasakan oleh indera-indera. Setiap orang dapat
melihatnya, menyentuhnya, memegangnya, mendengarnya, dan melihat pergerakannya. Brand
identity menimbulkan pengakuan, memperkuat perbedaan dan membuat ide-ide besar yang dapat
diakses. Brand identity mengambil elemen-elemen yang berbeda dan menyatukannya ke dalam
seluruh sistem (Wheeler, 2009).
Logo merupakan sebuah istilah awal dari bahasa Yunani, yaitu logos. Sampai saat ini, logo telah
mengalami perkembangan pengertian yang signifikan, dari awal yang berarti kata, pikiran,
pembicaraan, akal budi sampai berarti yang dikaitkan dengan simbol, citra dan semiotik. Kini, logo
seperti sebuah bendera, tanda tangan dan sebuah lambang yang secara langsung tidak menjual, tetapi
memberi suatu identitas, informasi, persuasi yang pada akhirnya sebagai alat pemasaran. Logo adalah
sebuah simbol atau gambar pengidentifikasi perusahaan tanpa kehadiran nama perusahaan (Rustan,
2009).
Graphic identity atau visual identity adalah artikulasi visual dan verbal dari merek atau grup,
termasuk semua aplikasi desain, seperti kop surat, kartu nama dan kemasan. Graphic identity
merupakan program yang mengintegrasikan setiap elemen desain grafis termasuk tipografi, warna,
media konvensional dan tidak konvensional (Landa, 2006).
Gaya swiss design adalah elemen penting dalam sejarah modernisme. Selama tahun 1920 dan 1930,
keterampilan yang secara tradisional dikaitkan dengan industri Swiss, khususnya farmasi dan teknik
mesin, dicocokkan oleh desainer grafis dan kemudian menghasilkan iklan.Ciri khas dari swiss design
adalah tipografi sans-serif, seperti helvetica dan menggunakan bentuk yang simetris (Hollis, 2006).
Desain logo & nama merek (Picture Mark & Letter Mark) Logo memiliki banyak istilah atau
pengertian yang bervariasi. Surianto Rustan (2009 : 12) dalam bukunya yang berjudul Mendesain
Logo, mengungkapkan bahwa logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logotype ini dikenal
lebih dulu dibandingkan kata logo pada tahun 1810 – 1840. Logotype diartikan sebagai tulisan nama
entitas yang didesain secara khusus dengan menggunakan jenis huruf tertentu. Sehingga logotype
pada mulanya hanya memuat tulisan saja. Dari waktu ke waktu, logotype terus berkembang menjadi
lebih unik dan berbeda. Logotype yang mulanya hanya memuat tulisan, kemudian ditambah dengan
elemen gambar yang berbaur menjadi satu dengan tulisan. Hingga pada tahun 1937, istilah logo baru
muncul hingga saat ini.
Surianto Rustan (2009 : 13) juga menjelaskan bahwa logo bisa menggunakan elemen apa saja,
seperti tulisan, logogram, gambar dan ilustrasi. Sedangkan kutipan dari Design Institute of Australia
yang dimuat di buku Surianto Rustan yang berjudul „Mendesain Logo‟, mengungkapkan bahwa logo
merupakan sebuah simbol yang digunakan untuk mengidentifikasi perusahaan tanpa adanya
kehadiran nama perusahaan. Sebagai sebuah tandavisual, logo seharusnya lebih mudah untuk dikenali
daripada tulisan, karena logo berisi mengenai informasi-informasi mengenai produk dan asosiasi
produk. Melalui berbagai informasi dan asosiasi produk, logo menjadi sebuah sarana komunikasi
untuk lebih mengenalkan atau mendapatkan pengakuan dari masyarakat atas suatu produk atau
perusahaan.
Menurut Terence A. Shimp (2003 : 306), tidak diragukan lagi bahwa logo menjadi peran komunikasi
yang dapat berdampak pada citra dan penyadaran pada sebuah merek. Sehingga logo menjadi salah
satu peran dalam strategi untuk pemasaran. Namun, Shimp (2003) juga menambahkan bahwa pada
era ini, strategi yang baik dalam membentuk sebuah logo adalah dengan memilih desain yang tidak
terlalu simpel juga tidak terlalu rumit. Melihat dari segi konstruksinya,
logo terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Picture mark dan letter mark Elemen gambar dan tulisan saling terpisah, namun tetap dalam satu
kesatuan.
Picture mark sekaligus letter mark Elemen gambar dan tulisan saling berbaur sehingga tidak bisa
dibedakan mana gambar dan mana tulisan.
Letter mark saja Hanya terdapat elemen tulisan saja. Dalam penelitian ini, hal yang lebih difokuskan
adalah logo yang masuk dalam jenis picture mark & letter mark, dimana terdapat desain logo dan
nama merek dalam satu kesatuan namun tidak berbaur menjadi satu
Selain logo, nama merek menjadi salah satu unsur merek yang dapat membentuk sebuah merek.
Menurut Shimp (2003 : 298), nama merek berguna dalam mengkomunikasikan dan memposisikan
citra merek. Sehingga nama merek menjadi sangat penting dan berfungsi sebagai „tombol‟ untuk
mengaktifkan citra merek di pikiran konsumen. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dhruv
Grewal di California, nama merek berisi tentang informasi yang kaya akan isyarat pembentuk citra.
Begitu pula pendapat yang dikemukakan oleh Olshavsky (1985) yang ditulis Grewal dalam
penelitiannya yang berjudul “The Effect of Store Name, Brand Name and Price Discount on
Consumers Evaluations and Purchase Intentions”. Olshavsky mencatat bahwa kualitas dari sebuah
nama merek dapat berfungsi sebagai tanda dari citra merek.
Seperti halnya dengan logo, nama merek juga memiliki kriteria untuk membuat nama merek yang
bagus, antara lain (Shimp, 2003):
Membedakan merek dari penawaran kompetitif. Sama seperti halnya dengan logo, nama merek juga
harus memiliki identitas yang unik yang membedakannya dengan kompetitor.
Menggambarkan atribut dari merek. Nama merek yang mengesankan adalah nama merek yang secara
eksplisit mengandung atribut dalam konteks suatu kategori produk.Sehingga nama merek dapat lebih
mudah diingat oleh konsumen. Namun, namamerek yang berkesan juga mampu menjadi bumerang
karena nama merek yang bagus tetapi tidak sesuai dengan manfaat dari merek tersebut, maka akan
dinilai buruk pula.
Memiliki korelasi dengan unsur merek lainnya guna mencapai kecocokan dengan citra merek yang
diinginkan. Nama merek yang baik, harus didukung pula dengan kebutuhan unsur merek lainnya,
seperti penggunaan kemasan, logo dan lainnya. Kemasan dan bentuk logo yang sesuai dengan nama
merek akan lebih meningkatkan citra merek di mata konsumen.
Mudah diingat dan diucapkan. Nama merek yang mudah diingat dan diucapkan berguna dalam
memfasilitasi daya ingat dan pengucapannya. Pemilihan nama yang dekat dengan konsumen akan
lebih mudah diingat dan dapat menjadi citra yang konkret bagi konsumen. Melalui adanya kriteria
dalam pemilihan nama merek, proses yang tidak kalah penting adalah proses penamaan merek.
DAYA TARIK VISUAL
Daya tarik secara visual mempunyai kesempatan besar dalam mempengaruhi citra merek suatu
produk, karena terdapat unsur-unsur grafis yang secara visual dapat ditangkap oleh mata manusia
dengan mudah. Seperti warna, merek dan huruf. Sejauh apa elemen pada unsur visual dapat
membantu efisiensi dalam menyampaikan pesan, maka peneliti akan membahasnya satu persatu.
Warna Sebagai suatu komponen fungsional dari penglihatan manusia, warna dapat menarik perhatian,
menyejukkan atau menyakitkan mata dan berkontribusi pada kesuksesan suatu produk dalam menarik
perhatian konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh University of Loyola, Chicago, Amerika
menyatakanbahwawarna
meningkatkan brand recognition hingga 80 persen. Oleh karena itu, warna menjadi proses yang
penting dalam mendesain identitas visual sebuah merek. Warna juga menjadi sarana komunikasi
antara produk dengan konsumen.
Tipografi Elemen yang tidak kalah penting dari elemen pemilihan warna adalah tipografi. Menurut
Rustan (2010 : 10), tipografi menjadi unsur vital dalam efektifitas komunikasi, baik cetak maupun
elektronik. Tipografi sendiri merupakan seni dalam mengatur huruf (Khasali, 1995 : 90). Huruf
dengan berbagai jenis dan gaya disebut sebagai typeface. Ada dua macam tipografi, yaitu tipografi
dalam logo (letter marks) dan corporate typeface.
Pada letter marks, huruf yang digunakan adalah jenis huruf yang sudah ada namun diubah bentuknya.
Sedangkan corporate typeface merupakan pembuatan tulisan yang lebih bertujuanuntuk menunjukkan
kepribadian merek dan konsistensi identitas hingga ke elemen-elemen terkecil. Penelitian ini akan
lebih banyak membahas mengenai letter marks, karena hurufyang digunakan dalam nama merek di
penelitian ini menggunakan jenis huruf yang sudah ada
CITRA MEREK (BRAND IMAGE)
Pengaruh antara ketertarikan logo dan nama merek dengan respon konsumen terhadapnya adalah citra
merek (brand image). Shimp (2003) menjelaskan bahwa citra merek dianggap sebagai jenis asosiasi
yang muncul ketika konsumen diminta untuk menyebutkan suatu merek tertentu. Citra merek
terbentuk dari representasi dari seluruh persepsi konsumen terhadap merek, baik dari informasi dan
pengalaman masa lalu terhadap merek itu.
meningkatkan brand recognition hingga 80 persen. Oleh karena itu, warna menjadi proses yang
penting dalam mendesain identitas visual sebuah merek. Warna juga menjadi sarana komunikasi
antara produk dengan konsumen.
Tipografi Elemen yang tidak kalah penting dari elemen pemilihan warna adalah tipografi. Menurut
Rustan (2010 : 10), tipografi menjadi unsur vital dalam efektifitas komunikasi, baik cetak maupun
elektronik. Tipografi sendiri merupakan seni dalam mengatur huruf (Khasali, 1995 : 90). Huruf
dengan berbagai jenis dan gaya disebut sebagai typeface. Ada dua macam tipografi, yaitu tipografi
dalam logo (letter marks) dan corporate typeface.
Pada letter marks, huruf yang digunakan adalah jenis huruf yang sudah ada namun diubah bentuknya.
Sedangkan corporate typeface merupakan pembuatan tulisan yang lebih bertujuanuntuk menunjukkan
kepribadian merek dan konsistensi identitas hingga ke elemen-elemen terkecil. Penelitian ini akan
lebih banyak membahas mengenai letter marks, karena hurufyang digunakan dalam nama merek di
penelitian ini menggunakan jenis huruf yang sudah ada
Hubungan konsumen terhadap suatu merek akan menjadi kuat apabila didasarkan pada pengalaman
dan informasi yang didapatkan. Sehingga, konsumen yang memiliki citra positif terhadap suatu
merek, akan lebih memungkinkan dalam melakukan pembelian (Setiadi, 2003
: 180). Menurut Glenn Walters (1974), faktor lingkungan dan personal dapat menjadi awal
terbentuknya citra merek, karena faktor tersebut dapat mempengaruhi persepsi seseorang. Faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi adalah atribut-atribut yang ada pada suatu produk yang dibuat
oleh produsen. Sedangkan faktor personal yang dapat mempengaruhi adalah pengalaman yang
didapatkan konsumen, suasana hati konsumen, kebutuhan serta motivasi konsumen.
Faktor yang membentuk citra merek menurut Runyon (1980 : 17), berasal dari stimulus tertentu yang
ditampilkan oleh sebuah produk yang menimbulkan respon pada konsumen. Ada tiga sifat stimulus
yang dapat membentuk citra merek, yaitu stimulus yang sifatnya fisik (berupa atribut-atribut teknis
dari produk), stimulus yang sifatnya psikologis (berupa nama merek) dan stimulus yang mencakup
keduanya (berupa kemasan produk). Stimulus-stimulus tadi memunculkan respon dari konsumen
yang berbedabeda. Respon yang mempengaruhi pikiran seseorang yang dapat membentuk citra merek
ada dua yaitu, respon rasional dan respon emosional. Respon rasional merupakan penilaian mengenai
performa aktual dari merek yang dikaitkan dengan harga produk.
Sedangkan respon emosional merupakan kecenderungan perasaan yang timbul dari merek. Menurut
Timmerman dalam Noble (1999), faktor dalam membentuk citra merek terdiri dari
dua faktor, yaitu faktor fisik dan faktor psikologis. Faktor fisik berupa karakteristik yang ada pada
merek, misalnya desain kemasan, desain logo, nama merek, fungsi dan kegunaan dari produk. Faktor
psikologis berupa emosi, kepercayaan, nilai, kepribadian yang dianggap konsumen dapat
menggambarkan produk dari merek tersebut.
Terminologi Warna Warna mempunyai beberapa fungsi, seperti:
fungsi identitas, orang mengenal sesuai dari warnanya, seperti seragam, bendera, logoperusahaan, dan
lain-lain;
fungsi isyarat, warna memberikan tanda-tanda atas sifat dan/atau kondisi, seperti merah dapat
memberikan isyarat marah atau bendera putih mengisyaratkan menyerah;
fungsi psikologis, warna juga memberikan kesan terhadap yang melihat, seperti misalnya warna hijau
rumput dapat memberikan kesan yang menyegarkan; dan
fungsi alamiah, warna adalah properti benda tertentu, seperti buah tomat berwarna merah jarang ada
yang berwarna hitam.
Lingkaran warna
Ada beberapa istilah yang berhubungan dengan warna yang sering digunakan dalam dunia desain.
Misalnya, hue, sebutan lain untuk warna. Warna primer adalah warna dasar dalam lingkaran warna,
yaitu merah, biru, dan kuning. Sementara warna sekunder adalah warna yang dihasilkan dari
pencampuran dua warna primer dengan perbandingan yang sama. Oranye merupakan hasil
pencampuran kuning dan merah, hijau merupakan hasil pencampuran biru dan kuning, sedangkan
ungu merupakan hasil pencampuran biru dan merah. Warna tersier merupakan warna yang dihasilkan
oleh pencampuran warna primer dan warna sekunder yang berada di sebelahnya dalam lingkaran
warna. Warna additive adalah warna yang digunakan dalam tampilan layar monitor, tidak untuk
kebutuhan cetak. Warna yang dimaksud adalah Merah, Hijau, dan Biru (RGB). Warna substractive
adalah warna yang dihasilkan dari pigmen warna, seperti cat atau tinta cetak. Yang termasuk dalam
warna ini adalah Cyan, Magenta, Yellow, Black (CMYK). Warna analog merupakan 3 warna yang
bersebelahan dalam lingkaran warna. Misalnya Merah-Oranye- Kuning, Oranye-Oranye
KuningKuning, Hijau-Hijau Kebiruan-Biru, dan lain-lain.
Warna analog
Warna komplementer adalah warna yang letaknya saling berseberangan dalam lingkaran warna.
Contohnya Merah dengan Hijau, Kuning dengan Ungu, Biru dengan Oranye, dan lain-lain. Warna
split komplementer merupakan warna-warna yang letaknya saling berseberangan namun bergeser ke
samping kiri dan kanan. Contohnya Merah-Hijau Biru- Hijau Kuning, Ungu-Hijau KuningOranye
Kuning, dan lain-lain.
Warna split komplementer
Warna panas adalah warna-warna yang mengandung unsur merah dan warna merah itu sendiri,
contohnya merah, oranye, oranye kemerahan, terakota, merah maroon, dan lain- lain. Sementara,
warna dingin yaitu warna-warna yang mengandung unsur biru dan warna biru itu sendiri, contohnya
biru, hijau, ungu kebiruan, hijau tosca, biru muda, dan lain- lain.
Warna light adalah warna yang mengandung unsur putih di dalamnya, sering juga disebut warna
pastel atau warna pucat. Contohnya pink muda, kuning pucat, biru langit, krem, dan lain-lain. Warna
dark merupakan warna-warna yang mengandung unsur hitam di dalamnya misalnya merah tua, merah
maroon, biru tua, hijau lumut, coklat, abu-abu, dan lain-lain.
Warna bright atau vivid adalah warna-warna yang tingkat brightness-nya tinggi contohnya oranye,
merah, biru, dan lain-lain. Warna akromatik merupakan beberapatingkatan gradasi warna dari hitam
ke putih, termasuk warna abu-abu.
Warna monokromatik adalah beberapa tingkatan gradasi warna dari satu warna ke putih (tints) atau
ke hitam (shades).Warna monokromatik
SIMBOLIS WARNA
Warna, yang umum dilihat atau sering disebut warna universal, mempunyai arti dan pengaruh yang
berbeda. Sebutan untuk warna pun berbeda di tiap daerah, misalnya untuk orang yang tingal di daerah
pantai menyebut biru dengan sebutan biru laut dan orang yang lebih sering tingal di daerah
pegunungan mungkin akan menyebutnya biru langit. Tentu saja akan berbeda lagi untuk orang
perkotaan yang langitnya selalu tampak kusam karena tertutup asap dan tidak terdapat perairan di
kota.
Contoh lainnya adalah orang-orang tua jaman dahulu sering menyebut salah satu jenis warna biru
dengan sebutan biru dongker, hal ini disebabkan karena film yang terkenal pada masa itu ada tokoh
Benhur yang selalu memakai jubah berwarna biru. Selain sebutannya yang berbeda- pada tiap
daerah, pada tiap negara pun mempunyai arti warna yang berbeda, misalnya Cina menganggap putih
adalah lambang kedukaan, tetapi utuk negara di Eropa, putih merupakan lambang kesucian.
Apabila dikaitkan dengan desain grafis, produk, iklan, atau promosi, warna memberikan peran yang
sangat penting dalam menciptakan susasana pembelian, memperkuat citra sebuah produk serta
meningkatkan citra bisnis. Warna juga mempengaruhi kenyamanan lingkungan, yaitu lingkungan di
mana tempat orang berbelanja atau membeli sesuatu. Banyak rumah makan atau yang berhubungan
dengan makanan dan minuman menggunakan nuansa warna merah. Karena warna merah dipercaya
dapat memberikan efek penambah nafsu makan. Contohnya KFC, Pizza Hut, McDonald, Coca Cola
dan lain-lain.
Ada beberapa warna yang sudah umum, arti dari masing-masing warna tersebut serta pengaruhnya
terhadap psikologis manusia. Merah Merah diasosiasikan dengan api, darah, sex. Postifnya yaitu
semangat, cinta, darah, enerji, antusiasme, panas, kekuatan. Sementara, negatif yaitu agresif,
kemarahan, perang, revolusi, kekejaman, ketidaksopanan. Efek pada
produk adalah warna yang dominan, berkesan kecepatan dan aksi, menstimulasi detak jantung, nafas,
dan nafsu makan, orang atau benda akan terlihat lebih besar jika menggunakan warna merah, mobil
merah lebih menarik perhatian. Hubungan pada budaya lokal adalah kematian (Afrika), maskulin
(Perancis), pernikahan, keberuntungan, kebahagiaan (Asia), simbol tentara (India), kesedihan (Afrika
Selatan).
Contoh iklan yang menggunakan warna merah
Kuning diasosiasikan dengan sinar matahari. Positifnya yaitu intelek, kebijaksanaan, optimisme,
cahaya, kegembiraan, idealisme. Sementara, negatifnya yaitu kecemburuan, pengecut, ketidakjujuran,
waspada. Efek pada produk, yaitu warna yang paling menarik perhatian, lebih terang dibanding
warna putih, melambangkan kecepatan dan metabolisme, menyakitkan mata, warna kuning muda
dapat menambah konsentrasi. Hubungan pada budaya lokal yaitu digunakan pada jubah pendeta
(Buddha), kesedihan (Mesir dan Burma), simbol kemakmuran (India), digunakan untuk perayaan
musim semi (Hindu), keberanian (Jepang).
Contoh iklan yang menggunakan warna kuning
Biru diasosiasikan dengan laut dan langit. Positifnya yaitu pengetahuan, kesejukan, kedamaian,
maskulin, kontemplasi, kesetiaan, keadilan, intelektual. Sementara, negative nya adalah depresi,
dingin, kelesuan. Efek pada produk warna biru pada makanan sangat jarang karena dianggap dapat
merusak selera makan, menyebabkan tubuh memproduksi rasa tenang dan santai, beberapa orang
mengatakan merasa lebih produktif di dalam ruangan berwana biru, warna biru pada seragam
menyimbolkan kesetiaan dan kepercayaan. Hubungan pada budaya lokal yaitu maskulin (hampir di
seluruh dunia), warna untuk anak kecil perempuan
(Cina), kesedihan (Iran), cinta (tradisi pengantin Barat), warna corporate perusahaan (seluruh dunia).
Contoh iklan warna biru
Putih diasosiasikan dengan sinar dan kemurnian. Positifnya adalah sempurna, pernikahan, bersih,
kebajikan, kejujuran, sinar, kelembutan, suci, sederhana. Negatifnya adalah rapuh,terisolasi. Efek
pada produk adalah pada budaya tertentu warna putih pada pakaian memberikan simbol
keberuntungan dalam pernikahan, putih adalah warna penyeimbang yg sangat baik, manjur dalam
mengobati rasa sakit kepala, sinar putih yang terang dapat membutakan mata, diasosiasikan dengan
malaikat dan Tuhan. Hubungan pada budaya lokal adalah warna pemakaman (Jepang dan Cina),
simbol menyerah (seluruh dunia), mengidentikkan dengan orang kulit putih/Kaukasian (Eropa,
Amerika), mengundangkesedihan pada pernikahan (India).
Contoh iklan warna puti
BAB V
WARNA DAN USIA
Warna merupakan elemen yang penting dan besar pengaruhnya dalam penggunaan sebuah
hunian. Baik dari suasana yang ingin diciptakan atau kesan yang ingin dihadirkan. Pemilihan
warna dalam ruangan seperti kamar pun harus disesuaikan dengan usia penghuni di dalamnya.
Selain memperindah tampilan ruangan, pemilihan warna yang diaplikasikan pada hunian
mempengaruhi psikologis penghuninya. Apalagi kamar merupakan ruang yang sering digunakan
melepas penat seusai beraktivitas seharian di luar rumah.
Berikut warna berdasarkan usia :
Warna bayi (0-2 tahun)
Menentukan warna pada kamar untuk anak Anda dengan usia yang masih sangat belia perlu
berbagai pertimbangan. Karena indra penglihatan si kecil belum sempurna maka penggunaan
warna netral, pastel dengan nuansa lembut cocok untuk digunakan. Atau bisa juga menghadirkan
warna netral untuk dekorasi kamar, misal ada boneka warna putih, atau menggunakan seprai
motif warna abu-abu atau biru pastel sebagai pilihan.
Gambar usia 0-2 tahun
(https://id.pinterest.com/pin/132011832818425390/)
Warna Balita (3-5 tahun)
Karakter anak pada usia ini memang selalu riang dan gembira. Maka penggunaan warna kamar
yang cocok adalah dengan pemilihan warna yang cerah seperti merah, biru, kuning atau hijau.
Warna-warna ini mempunyai nuansa ceria dan melatih daya tangkap serta perkembangan syaraf
motorik anak. Memadukan warna dengan pernak-pernik dari tokoh kartun bisa menjadi pilihan
yang menyenangkan.
sumber:https://www.orami.co.id/magazine/cara-mudah-
menstimulasi-pola-dan-warna-pada-bayi/
Warna Anak (6-12 tahun)
Seiring tumbuh kembangnya anak, kamar bisa dijadikan tempat bermain yang asik. Anda bisa
menambahkan berbagai macam dekorasi dan mainan yang menunjang aktivitasnya. Pemilihan
warna kamar pun tak luput untuk disesuaikan dengan usianya. Memasukan warna bernuansa
ceria bisa jadi pilihan, seperti kuning, biru pastel, hijau atau merah.
Warna Remaja (12-17 tahun)
Anak remaja biasanya sudah bisa menentukan sendiri warna kamar apa yang disukainya. Anda
bisa menerapkan warna-warna sesuai dengan warna yang mereka sukai. Dari segi gaya, tokoh
film atau dunia bisa menjadi panutan mereka. Misal anak mengidolakan Michael Jordan (basket)
, nuansa warna kamar yang bisa digunakan tidak jauh-jauh dari warna oranye
.
Wana Pasca Remaja (17-25 tahun)
Bebas menjadi kata yang tepat untuk menggambarkan pasca remaja. Kebebasan itulah
mendorong mereka untuk mengkreasikan kamar sesuai imajinasi tetapi masih selaras dengan
koridor yang telah berlaku. Warna kamar yang bisa dijadikan pilihan adalah warna-warna cerah
seperti merah, oranye, biru ataupun kombinasi warna-warna tersebut.
Kelompok usia produktif dan sudah menunjukkan kestabilan. Sikapnya tidak dapat lagi
dipengaruhi dengan mudah oleh pendirian orang lain. Dari perilaku pada usia ini mulai merokok,
minum, memakai tata-rias wajah, sepatu tinggi dsb. Dianggap sebagai lambang kematangan.
Warna Dewasa ( 25-50 tahun)
Tenang dan bijaksana adalah sifat yang terlihat di usia dewasa. Pada usia dewasa karakter
kedewasaan lebih mendominasi tatanan sebuah kamar. Dari segi pemakaian warna juga
mengalami perubahan dari usia sebelumnya. Yang dulunya sedikit ceria, sekarang lebih kearah
tenang seperti warna pastel dan netral. Misal pemilihan warna abu-abu yang sifatnya lebih
kalem, tenang dan berkarakter serta tidak banyak ornamen yang mendominasi.