RESUME MATERI
RESUSITASI DAN LANGKAH
RESUSITASI
NAMA : NURMILA E. YASIN
KELAS : 1B KEBIDANAN
RESUME MATERI RESUSITASI
A. Pengertian Resusitasi
Resusitasi (respirasi artifisialis) adalah usaha dalam memberikan vent
ilasi yang kuat, pemberian oksigen dan curah jantung yang cukup untuk menya
lurkan oksigen kepada otak, jantung, dan alat-alat vital lainnya. Resusitasi mer
upakan suatu usaha dalam memberikan ventilasi yang adekuat, pemberian oksi
gen dan curah jantung yang cukup untuk menyalurkan oksigen ke otak, jantung
dan alat-alat vital lainnya.
Resusitasi adalah suatu tindakan darurat sebagai suatu usaha untuk m
engembalikan keadaan henti nafas atau henti jantung ke fungsi optimal guna m
encegah kematian biologis. Sebelum melakukan tindakan resusitasi, penolong
harus melakukan informed consent pada keluarga, jelaskan pula kemungkinan-
kemungkinan yang dapat terjadi. Setelah memberitahukan konsekuensi tindaka
n pada keluarga pasien, lakukan persiapan yang diperlukan meliputi ruang bers
alin dan tempat resusitasi
B. Persiapan Keluarga
Sebelum melakukan tindakan resusitasi, penolong harus melakukan informed c
onsent pada keluarga, jelaskan pula kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi.
C. Persiapan Tempat
Persiapan yang diperlukan meliputi ruang bersalin dan tempat Nresusitasi:
• NGunakan ruangan yang hangat dan kering
• Tempat resusitasi hendaknya datar, rata, keras, bersih, kering dan hangat misalnya m
eja, dipan atau diatas lantai beralas tikar. Sebaiknya dekat pemancar panas dan tidak
berangin (jendela atau pintu yang terbuka).
• Lampu sorot 60 watt dengan jarak 60 cm
• Menutup pintu dan jendela
D. Persiapan Alat
Sebelum menolong persalinan, selain menyiapkan alat-alat persalinan juga harus
dipersiapkan alat-alat resusitasi dalam keadaan siap pakai, yaitu:
1. Kain ke-1 : untuk mengeringkan bayi
2. Kain ke-2 : untuk menyelimuti bayi
3. Kain ke-3 : ganjal bahu bayi
4. Alat penghisap lendir DeLee atau bola karet
5. Tabung dan Sungkup/Balon dan Sungkup
6. Kotak Alat resusitasi
7. Sarung Tangan
8. Jam atau pencatat waktu.
E. Asuhan Pasca Resusitasi
Asuhan pasca resusitasi diberikan sesuai dengan keadaan BBL setelah menerima tindakan resu
sitasi dan dilakukan pada keadaan :
1. Resusitasi berhasil : Bayi menangis dan atau bernafas normal sesudah langkah awal atau ses
udah ventilasi
a. Pemantauan dan perawatan tali pusat.
b. Pencegahan Hipertermi
c. Pemberian Vit K
d. Pencegahan infeksi
e. Pemeriksaan fisik
f. Pencatatan dan pelaporan
2. Resusitasi tidak berhasil
Bila bayi tidak bernafas setelah resusitasi selama 10 menit dari denyut jantung 0, pertimbanga
n untuk menghentikan resusitasi. Biasanya bayi tersebut tidak tertolong dan meninggal.
RESUME PERTANYAAN
1) Penanya : Cindri Wati Rahman
Pertanyaan : Tindakan apa yg akan dilakukan apabila bayi baru lahir tetap tidak
bisa bernafas meski telah mendapatkan resusitasi?
Penjawab : Rahmyani r. ajiji
Jawaban : Jika bayi baru lahir tetap tidak dapat bernapas spontan meski telah
mendapatkan resusitasi, dokter akan melakukan tindakan intubasi pada bayi untuk
memberikan napas bantuan. Setelah itu, bayi perlu menjalani perawatan di ruang NI
CU, terutama jika kondisinya melemah dan tidak stabil setelah dilakukan resusitasi.
Dokter juga dapat melakukan tindakan penyedotan cairan atau mekonium dari mulu
t bayi, terutama pada bayi yang dicurigai mengalami gangguan atau henti napas akib
at tersedak atau asfiksia mekonium. Resusitasi bayi baru lahir merupakan tindakan y
ang penting dilakukan oleh dokter anak atau dokter umum guna menolong bayi baru
lahir yang mengalami kesulitan bernapas. Jika masih memiliki pertanyaan seputar ti
ndakan resusitasi bayi baru lahir, Anda bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendapat
kan penjelasan lebih lanjut.
2) Penanya : Herlina p. hapulu
Pertanyaan : Bagaimana cara menentukan kebutuhan resusitasi pada bayi yang baru lahir?
Penjawab : Ditya kasim
Jawaban : Untuk menentukan kebutuhan resusitasi pada bayi yang baru lahir, digunakan N
eonatal Resuscitation Algorithm. Persiapan dimulai dari sebelum bayi lahir yakni dengan menilai ri
siko perinatal. Komponen dari Neonatal Resuscitation Algorithm adalah:
Apakah kehamilan aterm?
Apakah bayi memiliki tonus otot yang baik?
Apakah bayi bernapas atau menangis?
Tiga komponen ini dinilai dalam 30 detik pertama kelahiran bayi. Jika bayi butuh resusitasi,
skor APGAR kemudian digunakan untuk menilai respons bayi terhadap resusitasi. Pedoman dari Ne
onatal Resuscitation Program menyatakan bahwa jika skor APGAR berjumlah di bawah 7 setelah m
enit ke-5, penilaian dengan skor APGAR perlu diulang setiap 5 menit sampai menit ke-20. Skor AP
GAR yang menetap di angka 0 setelah menit ke-10 dapat menjadi pertimbangan untuk melanjutkan
atau menghentikan resusitasi. Sangat sedikit bayi dengan skor APGAR 0 setelah menit ke-10 dapat
bertahan hidup tanpa kelainan neurologis. Pedoman resusitasi neonatus dari American Heart Associ
ation tahun 2015 menyatakan jika dapat dikonfirmasi bahwa tidak ada denyut jantung setelah paling
tidak 10 menit, resusitasi dapat dihentikan.
3) Penanya : Nurmila E. Yasin
Pertanyaan : Apakah kondisi ibu bisa menyebabkan masalah pada bayi sehing
ga bayi memerlukan resusitasi?
Penjawab : Rosita hasan
Jawaban : Iya, kondisi ibu sangat berisiko dan dapat menyebabkan masalah
pada bayi, diantaranya:
• Memiliki infeksi dan penyakit tertentu.
• usia ibu di atas 40 atau di bawah 16 tahun.
• masalah plasenta, seperti solusio plasenta atau plasenta previa.
• memiliki kehamilan berisiko sebelumnya.
• mengalami perdarahan berat selama kehamilan.
• ketuban pecah dini,
• diabetes gestasional.
4) Penanya : Selina Biya
Pertanyaan : Apa saja penyebab bayi baru lahir sehingganya memerlukan res
usitasi?
Penjawab : Meilia Septi Nur Rohmah
Jawaban :
• Bayi yang kondisinya dipengaruhi oleh gangguan kehamilan, seperti terlilit ta
li pusar dan solusio plasenta
• Bayi yang lahir prematur, yaitu lahir sebelum usia kehamilan 37 Minggu
• Bayi lahir sungsang
• Bayi kembar
• Bayi lahir dengan gangguan pernapasan, misalnya akibat aspirasi mekonium
RESUME MATERI LANGKAH RESUSITASI
A. Pengertian Resusitasi
Resusitasi adalah suatu tindakan darurat sebagai suatu usaha untuk mengembalikan k
eadaan henti nafas atau henti jantung ke fungsi optimal guna mencegah kematian biologis (G
hofar,2012). Resusitasi adalah segala usaha untuk mengembalikan fungsi sistem pernafasan,
peredaran darah dan otak yang terhenti atau terganggu sedemikian rupa agar kembali normal
seperti semula (Idai,2008). Peneliti menyimpulkan bahwa resusitasi adalah suatu usaha untu
k mengembalikan fungsi sitem pernafasan, peredaran darah dan otak yang terhenti untuk me
ncegah kematian biologis.
B. Stabilitas Awal
Pendekatan kepada pasien dengan perdarahan gastrointestinal pendekatan kepada pasien perdara
han sama seperti perdarahan pada umumnya, yakni meliputi pemeriksaan awal, resusitasi, diagno
sis, terapi.
• Melakukan langkah stabilitas awal (memberikan kehangatan ,membuka jalan nafas,membersik
an jalan nafas jika diperlukan,mengeringkan,merangsang).
• Melakukan Ventilasi
• Melakukan Kompresi
• Mrlakukan pemberian epinefrin dan cairan penambah volume.
C. VENTILASI TEKANAN POSITIF (VTP)
Ventilasi tekanan positif merupakan langkah paling penting dan efektif dalam
presentasi kardiopulmoner pada bayi baru lahir yang membutuhkan bantuan nafas.Perala
tan:
1) Balon Tidak Mengembang Sendiri (Balon Anestesis)
Keuntungan balon tidak mengembang sendiri yaitu:
• Memberikan oksigen 100% setiap saat
• Mudah mengetahui apakah lekatan sungkup pada muka bayi baik/tidak bocor.
• Kekakuan paru terasa bila balon diremas
• Dapat digunakan untuk memberikan oksigen aliran bebas 100%
Kerugian balon tidak mengembang sendiri yaitu:
• Membutuhkan lekatan ketat antara sungkup dan muka bayi untuk mempertahankan
balon tetap mengembang.
• Membutuhkan sumber gas untuk mengembangkan.
• Umumnya tidak mempunyai katup pelepas tekanan untuk pengamanan.
2) Balon Mengembang Sendiri
Balon dirancang secara otomatis mengembang sendiri setelah ditekan untu
k nafas buatan tanpa memerlukan aliran oksigen.Terdapat dua saluran masuk untuk o
ksigen/udara luar.Untuk memberikan oksigen 100%, diperlukan reservoir pada salura
n masuk udara luar.tanpa reservoir tersebut, balon mengembang sendiri hanya memb
erikan oksigen 40%.
D. KOMPRESI DADA
Kompresi dada adalah penekanan yang bertenaga dan ritmis pada setengah
bawah tulang dada. Kompresi ini menyebabkan Aliran darah dengan cara meningkat
kan tekanan intratorakal dan penekanan langsung pada jantung. Kompresi dada yang
efektif memerlukan penekanan dengan kecepatan 100-120 kali per menit.Kompresi d
ada untuk meningkatkan keefektifan kompresi dada, posisikan korban pada permuka
an yang datar, keras, dan rata dengan posisi terlentang dan penolong mengambil posi
si di sebelah dada korban.Kompresi di atas matras di atas tempat tidur pasien dapat m
enyebabkan komprsi dada tidak maksimal.
RESUME PERTANYAAN
1. Penanya : Ni Luh Sulistiani
Pertanyaan : Mengapa kita perlu mempelajari teknik resusitasi jantung ?
Penjawab : Siti Nuraina Tuliabu
Jawaban : Karena kita harus mempelajari melakukan pelatihan resusitasi jantung
paru atau memiliki pengetahuan tentang hal ini, sangat penting. Karena bisa saja kemamp
uan sederhana tersebut diperlukan untuk menyelamatkan nyawa orang lain. Resusitasi jant
ung paru (RJP) juga merupakan langkah pertolongan medis untuk mengembalikan fungsi
napas dan atau sirkulasi darah didalam tubuh yang terhenti. Resusitasi jantung paru bertuj
uan menjaga darah dan oksigen tetap beredar ke seluruh tubuh.
2. Penanya : Yuni A gustriani
Pertanyaan : Kan Menjelaskan bahwa Ventilasi tekanan positif merupakan langkah
paling penting dan efektif dalam presentasi kardiopulmoner pada bayi baru lahir yang me
mbutuhkan bantuan nafas. Pertanyaan saya yang dimaksud presentasi kardopulmoner itu s
eprti apa?
Penjawab : Desvita makuta
Jawaban : kardio pulomer adalah usaha untuk mengembalikan fungsi pernapasan
dan atau sirkulasi serta penangan anak akibat terhentinya fungsi pernapasan dan atau deny
ut jantung
3. Penanya : Nurlaela Ali
Pertanyaan
: Jika cukup banyak oksigen masuk lambung ventilasi akan terhamb
Penjawab at selain itu timbul bahaya/regurgitasi yang dapat menyebabkan asp
Jawaban irasi. Pertanyaan saya bagaimna cara mencegah cukup banyak oksig
en masuk ke lambung?
: Mutiara aksara
: Benahi postur tubuh, Rajin olahraga, Ubah Pola Makan, Rutin laatih
an Pernapasan dalam, Tingkatkan Kualitas udara dan Terapi oksigen.
4. Penanya : Riyani Oka
Pertanyaan : Jelaskan bagaimana tindakan tenaga kesehatan dalam mengembalikan
Penjawab keadaan henti nafas atau henti jantung pada bayi yang baru lahir?
: Yeni Eka Musdalifah
Jawaban : Selama melakukan observasi, dokter akan memeriksa pernapasan, pergera
kan, tingkat kesadaran, dan perubahan warna kulit bayi. Jika dari hasil pemantauan dit
emukan bahwa kondisi bayi memerlukan resusitasi, misalnya jika nilai APGAR bayi t
ersebut rendah, maka akan dilakukan beberapa tindakan berikut ini:Pemberian stimula
si atau rangsangan untuk memancing bayi bernapas sendiri Pemberian bantuan napas
buatan melalui hidung dan mulut bayi .Kompresi atau menekan dada bayi secara kons
isten untuk merangsang kerja jantung dan melancarkan sirkulasi darah bayi Pemberia
n obat-obatan untuk membantu memulihkan kondisi bayi, jika diperlukan,Jika bayi ba
ru lahir tetap tidak dapat bernapas spontan meski telah mendapatkan resusitasi, dokter
akan melakukan tindakan intubasi pada bayi untuk memberikan napas bantuan. Setela
h itu, bayi perlu menjalani perawatan di ruang NICU, terutama jika kondisinya melem
ah dan tidak stabil setelah dilakukan resusitasi.Dokter juga dapat melakukan tindakan
penyedotan cairan atau mekonium dari mulut bayi, terutama pada bayi yang dicurigai
mengalami gangguan atau henti napas akibat tersedak atau asfiksia mekonium.