The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Ebook ini adalah Kumpulan berbagai dokumen fisika dasar

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by devitashellawati98416, 2021-11-16 10:25:19

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

Ebook ini adalah Kumpulan berbagai dokumen fisika dasar

Keywords: Fisika

X. Kesimpulan
1. Massa berpengaruh terhadap momentum sebelum dan sesudah tumbukan,
semakin besar massa benda maka semakin besar pula momentum yang
dihasilkan. Hal ini terjadi karena massa berbanding lurus dengan momentum
2. Pada tumbukan lenting sempurna , benda yang bermassa berbeda ketika
bertumbuk akan menghasilkan jumlah momentum lebih sedikit daripada benda
yang bermassa sama
3. Perbedaan elastisitas akan mempengaruhi besarnya momentum. Semakin
tinggi elastisitas maka makin besar pula momentum akhirnya.
4. Pada percobaan pertama dan kedua dengan tumbukan dua benda dengan
massa berbeda dan elastisitas 100% kembali mengakibatkan tumbukan lenting
sempurna. Sedangkan pada percobaan pertama tumbukan dua benda dengan
massa berbeda dan elastis berbeda mengakibatkan terjadinya tumbukan tak
lenting sama sekali, pada percobaan kedua elastisitas 50% menghasilkan
tumbukan lenting sebagian serta pada percobaan ketiga elastisitas 75%
mengakibatkan tumbukan lenting sebagian.

XI. Daftar Pustaka
https://kumparan.com/berita-update/tumbukan-beserta-contohnya-pada-
momentum-dan-impuls-1umlaOScB7u

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/3-jenis-tumbukan-pada-momentum-
dan-impuls-7076/

http://phet.colorado.edu/en/simulation/collision-lab

XII. Lampiran



I. Judul Praktikum “ Hukum Hooke “

II. Tanggal Praktikum : 7 November 2021

III. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum pada hokum hooke adalah :
1. Menentukan hubungan antara gaya dan regangan pegas.
2. Menentukan konstanta pegas berdasarkan hukum hooke

IV. Alat dan Bahan
 Alat
1. Laptop
2. Smartphone
3. https://phet.colorado.edu/in/simulations/masses-and-springs

 Bahan
1. Kertas
2. Pegas
3. Penggaris
4. Himpunan Masa
5. Timbangan

V. Landasan Teori
Pegas merupakan salah satu contoh benda elastis. Elastis atau elastisitas adalah
kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya ketika gaya luar yang
diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah
benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang
dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu diketahui
bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa

putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya.
Demikian juga sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika diregangkan
dengan gaya yang sangat besar. Jadi benda-benda elastis tersebut memiliki batas
elastisitas.
Tegangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara gaya tarik dengan luas penampang
benda. Regangan didefinisikan sebagai hasil bagi antara pertambahan panjang benda
ketika diberi gaya dengan panjang awal benda.

Gaya elastisitas/pegas adalah gaya yang mengembalikan pegas agar kembali ke
bentuk semula setelah meregang/menekan. Gaya pegas berlawanan arah dengan gaya
berat dan pertambahan panjang, dapat dirumuskan, tetapan pegas dapat ditentukan
melalui penjelasan dan persamaan berikut:

Hukum Hooke untuk pegas yang bergerak secara vertical. Hukum Hooke adalah
hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu fisika yang terjadi karena
sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas.

Hukum Hooke menyatakan bahwa besar gaya berbanding lurus dengan pertambahan
panjang pegas. Semakin besar gaya yang bekerja pada pegas, semakin besar
pertambahan panjang pegas. Perbandingan antara besar gaya terhadap pertambahan
panjang pegas bernilai konstan. Hukum Hooke berlaku ketika gaya tidak melampaui
batas elastisitas pegas. Hukum Hooke dikemukakan oleh Robert Hooke (1635-1703).
Besarnya gaya Hooke berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi
normalnya,

Hukum Hooke menyatakan hubungan antara gaya F yang meregangkan pegas dan
pertambahan panjang (X), secara matematis :
F = k. Δx

Dengan : F = Gaya yang diberikan (N)

k : konstanta pegas (N/m)
Δx : pertambahan panjang pegas (m)

VI. Langkah kerja
1. Klik link https://phet.colorado.edu/in/simulations/masses-and-springs (pada laptop atau
handphone) yang terdapat pada modul praktikum hukum hooke

2. . Setelah berhasil masuk pada link phet.colorado klik pada bagian menu Intro.

3. Lalu pada menu Intro muncul tampilan layar laptop terdapat gambar dua pegas Terdapat
menu untuk mengatur massa dan elastisitas seperti pada gambar dibawah ini . Kemudian klik
centang pada menu natural length dan equillibrium position .

4. Pada percobaan pertama , atur spring constant menjadi kecil kemudian gantungkan beban
seberat 0.05 kg, 0.1 kg .

5. Klik tombol merah yang berada di atas pegas untuk menghentikan gerakan pegas . Kemudian
ambil penggaris untuk mengukur pertambahan panjang pegas. Garis ungu menunjukkan panjang
awal pegas sedangkan garis hijau menunjukkan panjang akhir pegas .

6. Gantungkan kembali benda bermassa lebih besar yaitu 0.25 kg kemudian ukur menggunakan
penggaris seperti langkah sebelumnya

7. Pada percobaan kedua, atur kembali spring constant menjadi diantara kecil dan besar
kemudian gantungkan beban seberat 0.05 kg, 0.1 kg

8. Klik tombol merah yang berada di atas pegas untuk menghentikan gerakan pegas . Kemudian
ambil penggaris untuk mengukur pertambahan panjang pegas. Garis ungu menunjukkan panjang
awal pegas sedangkan garis hijau menunjukkan panjang akhir pegas

9. Gantungkan kembali benda bermassa lebih besar yaitu 0.25 kg kemudian ukur menggunakan
penggaris seperti langkah sebelumnya

10. Pada percobaan ketiga , atur kembali spring constant menjadi besar , kemudian gantungkan
kembali benda bermassa 0.05 kg dan 0.1 kg

11. Klik tombol merah yang berada di atas pegas untuk menghentikan gerakan pegas . Kemudian
ambil penggaris untuk mengukur pertambahan panjang pegas. Garis ungu menunjukkan panjang
awal pegas sedangkan garis hijau menunjukkan panjang akhir pegas .

12. Gantungkan kembali benda bermassa lebih besar yaitu 0.25 kg kemudian ukur menggunakan
penggaris seperti langkah nomor 11.

13. Pada percobaan keempat yang pertama , atur kembali spring constant menjadi kecil ,
kemudian gantungkan kembali benda bermassa tidak diketahui yang berwarna pink dan biru.

14. Klik tombol merah yang berada di atas pegas untuk menghentikan gerakan pegas .
Kemudian ambil penggaris untuk mengukur pertambahan panjang pegas. Garis ungu
menunjukkan panjang awal pegas sedangkan garis hijau menunjukkan panjang akhir pegas .

15. Gantungkan kembali benda bermassa tidak diketahui yaitu yang berwarna orange kemudian
ukur menggunakan penggaris seperti langkah nomor 13.

16. Pada percobaan keempat yang kedua , atur kembali spring constant menjadi diantara kecil
dan besar , kemudian gantungkan kembali benda bermassa tidak diketahui yang berwarna pink
dan biru.

17. Klik tombol merah yang berada di atas pegas untuk menghentikan gerakan pegas . Kemudian
ambil penggaris untuk mengukur pertambahan panjang pegas. Garis ungu menunjukkan panjang
awal pegas sedangkan garis hijau menunjukkan panjang akhir pegas .

18. Gantungkan kembali benda bermassa tidak diketahui yaitu yang berwarna orange kemudian
ukur menggunakan penggaris seperti langkah nomor 16.

19. Pada percobaan keempat yang ketiga , atur kembali spring constant menjadi besar , kemudian
gantungkan kembali benda bermassa tidak diketahui yang berwarna pink dan biru.

20. Klik tombol merah yang berada di atas pegas untuk menghentikan gerakan pegas . Kemudian
ambil penggaris untuk mengukur pertambahan panjang pegas. Garis ungu menunjukkan panjang
awal pegas sedangkan garis hijau menunjukkan panjang akhir pegas .

21. Gantungkan kembali benda bermassa tidak diketahui yaitu yang berwarna orange kemudian
ukur menggunakan penggaris seperti langkah nomor

VII. Hasil Percobaan
1. Percobaan 1 (massa 50 gr, 100 gr, dan 250 gr) dengan konstanta pegas kecil

No. Massa Panjang Akhir Gaya F (N) Pertambahan Konstanta
(kg) (m) F = m x 9,8 Panjang (m) Pegas (N/m)
ΔL = Lt – L0
3,76
1. 0,05 0,61 0,49 0,13 3,92
2,91
2. 0,1 0,73 0,98 0,25

3. 0,25 1,32 2,45 0,84

2. Percobaan 2 (massa 50 gr, 100 gr, dan 250 gr) dengan konstanta pegas antara
kecil dan besar

No. Massa Panjang Akhir Gaya F (N) Pertambahan Konstanta
(kg) (m) F = m x 9,8 Panjang (m) Pegas (N/m)
ΔL = Lt – L0
7
1. 0,05 0,55 0,49 0,07 7
6,12
2. 0,1 0,62 0,98 0,14

3. 0,25 0,88 2,45 0,4

3. Percobaan 3 (massa 50 gr, 100 gr, dan 250 gr) dengan konstanta pegas besar

No. Massa Panjang Akhir Gaya F (N) Pertambahan Konstanta
(kg) (m) F = m x 9,8 Panjang (m) Pegas (N/m)
ΔL = Lt – L0
12,25
1. 0,05 0,52 0,49 0,04 12,25
12,25
2. 0,1 0,56 0,98 0,08

3. 0,25 0,68 2,45 0,2

4. Percobaan 4
 menggunakan benda pink, biru, dan orange dengan massa tidak
diketahui dengan konstanta pegas kecil.

No Warna Konstanta Perpindahan Gravitasi (m/s2) Massa (kg)
pegas (N/m) (m)
1. Pink
2. Biru 3,53 0,24 9,8 0,086
3. Orange
3,53 0,49 9,8 0,17

3,53 0,67 9,8 0,24

 menggunakan benda pink, biru, dan orange dengan massa tidak
diketahui, konstanta pegas antara kecil-besar :

No Warna Konstanta Perpindahan Gravitasi (m/s2) Massa (kg)

1. Pink pegas (N/m) (m)
2. Biru
3. Orange 6,078 0,12 9,8 0,82

6,078 0,24 9,8 0,16

6,078 0,33 9,8 0,22

 menggunakan benda pink, biru, dan orange dengan massa tidak
diketahui, konstanta pegas besar :

No Warna Konstanta Perpindahan Gravitasi (m/s2) Massa (kg)

1. Pink pegas (N/m) (m)
2. Biru
3. Orange 12,25 0,06 9,8 0,075

12,25 0,12 9,8 0,15

12,25 0,17 9,8 0,21

VIII. Analisis Data

1. Percobaan 1 (massa 50 gr, 100 gr, dan 250 gr) dengan konstanta pegas kecil

 Massa 50gr
Diketahui :
m = 50 gr = 0,05 kg
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 61 cm = 0,61 m

Ditanya :
ΔL = .....?
F =.......?
K =......?
Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 0,61 – 0,48
= 0,13 m = 13 x 10-2 m

F = m.g
= 0,05 . 9,8
= 0,49 N

K = F / ΔL
= 0,49 / 0,13
= 3,76 N/m

 Massa 100gr
Diketahui :
m = 100 gr = 0,1 kg
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 73 cm = 0,73 m

Ditanya :
ΔL = .....?
F =.......?
K =......?
Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 0,73 – 0,48
= 0,25 m = 25 x 10-2 m

F = m.g
= 0,1 . 9,8
= 0,98 N

K = F / ΔL
= 0,98 / 0,25
= 3,92 N/m

 Massa 250gr
Diketahui :
m = 250 gr = 0,25 kg
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 132 cm = 1,32 m

Ditanya :
ΔL = .....?
F =.......?
K =......?
Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 1,32 – 0,48
= 0,84 m = 84 x 10-2 m

F = m.g
= 0,25 . 9,8
= 2,45 N

K = F / ΔL
= 2,45 / 0,84
= 2,91 N/m

Krata-rata = K1 + K2 + K3 / 3
= 3,76 + 3,92 + 2,91 / 3
= 3,53 N/m

2. Percobaan 2 (massa 50 gr, 100 gr, dan 250 gr) dengan konstanta antara kecil dan besar

 Massa 50gr
Diketahui :
m = 50 gr = 0,05 kg
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m

Lt = 55 cm = 0,55 m

Ditanya :
ΔL = .....?
F =.......?
K =......?
Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 0,55 – 0,48
= 0,07 m = 7 x 10-2 m

F = m.g
= 0,05 . 9,8
= 0,49 N

K = F / ΔL
= 0,49 / 0,07
= 7 N/m

 Massa 100gr
Diketahui :
m = 100 gr = 0,1 kg
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 62 cm = 0,62 m

Ditanya :
ΔL = .....?
F =.......?
K =......?

Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 0,62 – 0,48
= 0,14 m = 14 x 10-2 m

F = m.g
= 0,1 . 9,8
= 0,98 N

K = F / ΔL
= 0,98 / 0,14
= 7 N/m

 Massa 250gr
Diketahui :
m = 250 gr = 0,25 kg
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 88 cm = 0,88 m

Ditanya :
ΔL = .....?
F =.......?
K =......?
Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 0,88 – 0,48
= 0,4 m

F = m.g

= 0,25 . 9,8
= 2,45 N

K = F / ΔL
= 2,45 / 0,4
= 6,125 N/m

Krata-rata = K1 + K2 + K3 / 3
= 7 + 7 + 6,12 / 3
= 6,708 N/m

3. Percobaan 3 (massa 50 gr, 100 gr, dan 250 gr) dengan konstanta besar

 Massa 50gr
Diketahui :
m = 50 gr = 0,05 kg
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 52 cm = 0,52 m

Ditanya :
ΔL = .....?
F =.......?
K =......?
Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 0,52 – 0,48
= 0,04 m = 4 x 10-2 m

F = m.g

= 0,05 . 9,8
= 0,49 N

K = F / ΔL
= 0,49 / 0,04
= 12,25 N/m

 Massa 100 gr
Diketahui :
m = 100 gr = 0,1 kg
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 56 cm = 0,56 m

Ditanya :
ΔL = .....?
F =.......?
K =......?
Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 0,56 – 0,48
= 0,08 m = 8 x 10-2 m

F = m.g
= 0,1 . 9,8
= 0,98 N

K = F / ΔL
= 0,98 / 0,08
= 12,25 N/m

 Massa 250 gr
Diketahui :
m = 250 gr = 0,25 kg
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 68 cm = 0,68 m

Ditanya :
ΔL = .....?
F =.......?
K =......?
Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 0,68 – 0,48
= 0,2 m

F = m.g
= 0,25 . 9,8
= 2,45 N

K = F / ΔL
= 2,45 / 0,2
= 12,25 N/m

Krata-rata = K1 + K2 + K3 / 3
= 12,25 + 12,25 + 12,25 / 3
= 12,25 N/m

4. Percobaan ke-4 (menggunakan benda pink, biru, dan orange dengan massa benda tidak
diketahui) dengan konstanta kecil, konstanta kecil besar, dan konstanta besar.
 Benda pink , biru dan orange dengan konstanta kecil
 Benda pink
Diketahui :
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 72 cm = 0,72 m

Ditanya :
ΔL = ........?
M = ……?
Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 72 cm – 48 cm
= 24 cm = 0,24 m

M = K . ΔL / g
= 3,53.0,24 m / 9,8 m/s2
= 0,086 kg

 Benda biru
Diketahui :
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 97 cm = 0,97 m

Ditanya :
ΔL = ……?
M = ……?

Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 97 cm – 48 cm
= 49 cm = 0,49 m

M = K. ΔL / g
= 3,53. 0,49 m / 9,8 m/s2
= 0,17 kg

 Benda orange
Diketahui :
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 115 cm = 1,15 m

Ditanya :
ΔL = ……?
M = ……?
Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 115 cm – 48 cm
= 67 cm = 0 ,67 m

M = K. ΔL / g
= 3,53. 0,67 m / 9,8 m/s2
= 0,24 kg

 Benda pink, biru, dan orange dengan konstanta antara kecil-besar
 Benda pink

Diketahui :
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 60 cm = 0,60 m
Ditanya :
ΔL = ……?
M = ……?
Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 60 cm – 48 cm
= 12 cm = 0,12 m

M = K. ΔL / g
= 6,708. 0,12 m / 9,8 m/s2
= 0,082 kg

 Benda biru
Diketahui :
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 72 cm = 0,72 m

Ditanya :
ΔL = ……?
M = ……?
Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 72 cm – 48 cm
= 24 cm = 0,24 m

M = K. ΔL / g
= 6,708. 0,24 m / 9,8 m/s2
= 0,16 kg

 Benda orange
Diketahui :
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 81 cm = 0,81 m

Ditanya :
ΔL = ……?
M = ……?
Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 81 cm – 48 cm
= 33 cm = 0,33 m

M = K. ΔL / g
= 6,708. 0,33 m / 9,8 m/s2
= 0,22 kg

 Benda pink, biru, dan orange dengan konstanta besar
 Benda pink

Diketahui :
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 54 cm = 0,54 m

Ditanya :
ΔL = ……?
M = ……?
Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 54 cm – 48 cm
= 6 cm = 0,06 m

M = K. ΔL / g
= 12,25. 0,06 m / 9,8 m/s2
= 0,075 kg

 Benda biru
Diketahui :
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 60 cm = 0,60 m

Ditanya :
ΔL = ……?
M = ……?
Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 60 cm – 48 cm
= 12 cm = 0,12 m

M = K. ΔL / g
= 12,25. 0,12 m / 9,8 m/s2
= 0,15 kg

 Benda orange
Diketahui :
g = 9,8 m/s2
L0 = 48 cm = 0,48 m
Lt = 65 cm = 0,65 m

Ditanya :
ΔL = ……?
M = ……?
Jawab :
ΔL = Lt – L0

= 65 cm – 48 cm
= 17 cm = 0,17 m

M = K. ΔL / g
= 12,25. 0,17 m / 9,8 m/s2
= 0,21 kg

IX. Pembahasan

Ketika ditarik pegas akan bertambah panjang , karena sifatnnya yang elastis mengakibatkan
pegas akan mengalami pertambahan panjang. Nah pertambahan panjang pegas ini dipengaruhi
oleh besarnya gaya yang diberikan, oleh karena itu semakin besar gaya yang diberikan maka
akan semakin besar pula perpanjangan pegas. Tetapi jika gaya terus diperbesar sampai melewati
kemampaunnya untuk meregang, maka pegas akan patah. Sedangkan ketika di dorong pegas
akan merapat ke arah kiri menuju pusat dan kemudian berusaha untuk kembali keposisinya
semula ( posisi setimbangnya ). Gaya yang dilakukan pegas untuk kembali ke posisi semula
disebut gaya pemulih. Besarnya gaya yang dilakukan pegas untuk kembali ke posisi
setimbangnya adalah sebesar; F = - kx . Beda antara mendorong dengan menarik pegas adalah
pada arahnya . jika gaya yang dilakukan berupa dorongan maka pegas akan merapat ke arah kiri
menuju pusat, sedangkan jika ditarik maka pegas akan merenggang bertambah panjang ke araah
kanan. Tetapi pada akhirnya , baik ketika didorong maupun ditarik keduanya akan berusaha
kembali ke posisi setimbangnya.

Nilai konstanta elastisitas dari masing-masing percobaan menunjukkan seberapa besar nilai
elastisitas pegas tersebut. Nilai konstanta elastisitas suatu benda atau pegas dapat dihitung
dengan membagi besar gaya F yang diberikan kepada benda atau pegas dengan pertambahan
panjang benda atau pegas tersebut setelah dberi gaya pada perrcobaan di atas.

 Percobaan 1 ( konstanta pegas kecil )
Massa benda yang digunakan ialah 0.05 kg, 0.1 kg dan 0.25 kg. Ketiganya digantungkan pada
pegas secara bergiliran hingga pegas meregang . Ketika pegas meregang pertambahan panjang
pegas diukur dengan menggunakan penggaris dan dikurangi dengan panjang awal pegas.
Sehingga didapatkanlah nilai pertambahan panjang pegas. Dengan massa benda 0.05 kg,
pertambahan panjang pegasnya ialah 0.13 m sehingga didapatkanlah konstanta pegas sebesar
3.76 N/m. Sedangkan benda bermassa 0.1 kg dan 0.25 kg, konstanta pegasnya sebesar 3,92 N/m
dan 2,91 N/m. Sehingga berdasarkan percobaan pertama didapatkanlah nilai konstanta pegas rata
rata ialah 3.53 N/m .

 Percobaan 2 ( konstanta pegas antara besar dan kecil )
Massa benda yang digunakan sama seperti percobaan sebelumnya. Ketiganya digantungkan
pada pegas secara bergiliran hingga pegas meregang . Ketika pegas meregang pertambahan
panjang pegas diukur dengan menggunakan penggaris dan dikurangi dengan panjang awal pegas.
Sehingga didapatkanlah nilai pertambahan panjang pegas. Dengan massa benda 0.05 kg,
pertambahan panjang pegasnya ialah 0.07 m sehingga didapatkanlah konstanta pegas sebesar 7
N/m. Sedangkan benda bermassa 0.1 kg dan 0.25 kg, konstanta pegasnya sebesar 7 N/m dan
6.125 N/m. Sehingga didapatkanlah nilai konstanta pegas rata rata ialah 6.708 N/m .

 Percobaan 3 ( konstanta pegas besar )
Pada benda bermassa 0.05 kg, pertambahan panjang pegasnya ialah 0.52 m sehingga

didapatkanlah konstanta pegas sebesar 12.25 N/m. Sedangkan benda bermassa 0.1 kg ,
pertambahan panjang pegasnya 0.08 m, konstanta pegasnya 12.25 N/m . Untuk benda bermassa
0.25 kg, pertambahan panjang pegas 0.2 m, konstanta pegasnya juga sebesar 12.25 N/m .
Sehingga berdasarkan percobaan ini didapatkanlah nilai konstanta pegas rata rata ialah 12.25
N/m .

 Percobaan 4

Pada percobaan 4 untuk mencari massa benda yang belum diketahui besarnya maka digunakan
rumus hukum hooke yakni F = K. ΔL . Dimana konstanta pegas yang digunakan ialah konstanta
rata rata yang didapatkan berdasarkan pada 3 percobaan sebelumnya. Sehingga didapatkanlah
hasil berupa sebagai berikut.

 Massa benda menggunakan konstanta rata rata pegas kecil ( KR = 3.53 N/m )

 Massa benda pink = 0,086 kg

 Massa benda biru = 0,17 kg

 Massa benda oranye = 0,24 kg

 Massa benda menggunakan konstanta rata rata pegas antara kecil dan besar ( KR = 6.708
N/m )

 Massa benda pink = 0,082 kg

 Massa benda biru = 0,16 kg

 Massa benda oranye = 0,22 kg

 Massa benda menggunakan konstanta rata rata pegas besar ( KR = 12.25 N/m )

 Massa benda pink = 0,075 kg

 Massa benda biru = 0,15 kg

 Massa benda oranye = 0,21 kg

Nilai konstanta elastisitas dari masing-masing percobaan menunjukkan seberapa besar nilai
elastisitas pegas tersebut. Nilai konstanta elastisitas suatu benda atau pegas dapat dihitung
dengan membagi besar gaya F yang diberikan kepada benda atau pegas dengan pertambahan
panjang benda atau pegas tersebut setelah dberi gaya pada perrcobaan di atas. Selain itu, energi
dibutuhkan untuk meregangkan atau menekan pegas. Energi potensial (EP) merupakan salah satu
energi yang dimiliki pegas saat kondisi teregang atau tertekan. Jika regangan atau tekanan ini
dilepas, maka energi ini akan berpindah menjadi energi kinetik. Besarnya energi potensial pegas
(EP itu sendiri ) sama dengan usaha total yang diberikan untuk meregangkan pegas. Besar usaha
tersebut sama dengan luas segitiga pada kurva F terhadap Δx. Pegas juga erat hubungannya
dengan karet , keduanya ialah benda elastis yang apabila diberikan gaya tarikan, maka pegas /
karet akan memanjang sampai batas maksimalnya, dan setelah dilepaskan akan kembali seperti
keadaan awalnya. Sehingga karet dapat pula disebut sebagai contoh dalam kehidupan sehari hari
dari pegas karena keduanya memiliki cara kerja yang sama.

X. Kesimpulan
1. Semakin besar massa benda maka akan semakin besar pula pertambahan panjang pegas. Hal

ini terjadi karena massa benda berpengaruh terhadap gaya pada pegas.
2. Baik ketika di dorong maupun ditarik , pegas akan berusaha untuk kembali keposisinya

semula ( posisi setimbangnya ), bedanya adalah pada arahnya. Jika didorong pegas akan
merapat dan jika dika ditarik pegas akan merenggang .
3. Konstanta pegas berbanding terbalik dengan pertambahan panjang pegas , sehingga makin
besar kontanta pegas makin kecil nilai perpanjangan pegas.
4. Semakin besar konstanta pegas maka akan semakin kaku pegas sehingga gaya yang
diperlukan untuk menekan atau meregangkan pegas akan semakin besar agar pegas tersebut
dapat merapat atau meregang dengan sempurna .
5. Semakin kecil konstanta pegas maka akan semakin elastis pegas sehingga semakin kecil
pula gaya yang diperlukan untuk meregangkan pegas.

XI. Daftar Pustaka
1. https://gurumuda.net/percobaan-hukum-hooke.htm
2. http://tnoviandri.blogspot.com/2017/07/laporan-hasil-praktikum-hukum-hooke.html

XII. Lampiran










Click to View FlipBook Version