The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make full-text search by clicking here.

Buku Cerita Monyet Yang Degil

Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document Base.
Search
Published by iummuhabibah, 2025-02-25 21:25:07

Monyet Yang Degil

Buku Cerita Monyet Yang Degil

MONYET DEGIL YANG Penulis: Sharifah . Ummu . Syazahrina


Pada suatu hari Sang Kancil sedang berjalan-jalan di taman bunga dengan senang hati. Sedang asyik Sang Kancil menikmati perjalanannya, tiba-tiba, Sang Kancil ternampak Sang Monyet membuang sampah di tepi longkang berhampiran taman bunga tersebut. Rumah Sang Monyet bersebelahan dengan taman bunga tersebut. Tanpa membuang masa, Sang Kancil terus menegur Sang Monyet. “Sang Monyet, jangan membuang sampah di tepi longkang. Nanti longkang boleh tersumbat dan mengakibatkan banjir. ” marah Sang Kancil. “Ah, kamu ini banyak mulut, kancil! Saya perlu cepat ni. ”kata Sang Monyet. Kemudian, Sang Kura-kura datang dan menyampuk. Mengapa kalian bertikam lidah di tepi jalan ini ?” Sang Kancil pun menjawab, “Saya melarang Sang Monyet untuk tidak membuang sampah di dalam longkang ini. ” Sang Kura-Kura menggelengkan kepalanya sambil bertanya kepada Sang Monyet. “Monyet, apakah benar awak buang sampah merata di dalam longkang ini?” "Kau jangan peduli, ikut akulah mahu buang sampah di manamana sahaja. " , jawab Sang Monyet yang keras kepala. Dengan tidak mempedulikan amaran Sang Kancil dan Sang Kurakura,Sang Monyet terus berjalan pulang ke rumahnya.


Keesokan paginya, tiba-tiba, awan mendung mula muncul dan hujan pun turun dengan lebatnya. Setelah beberapa hari kemudian, rumah Sang Monyet ditimpa banjir dan dia berasa sangat kesal lalu bertemu dengan Sang Kancil dan Sang KuraKura. “Eh Sang Monyet, mengapa badan kamu ada bintik-bintik merah? Apa yang sudah terjadi?, tanya Sang Kura-Kura dengan perasaan ingin tahu. “Rumah saya sekarang dimasuki dengan air hujan kerana longkang di hadapan rumah saya itu tersumbat. Badan saya terkena air longkang yang kotor itu. Badan saya terasa sangat gatal. Saya rasa sangat menyesal bersikap hati batu kerana tidak mendengar nasihat kalian berdua. ” ujar Sang Monyet dengan rasa kesal sambil menggaru badannya yang gatal. “Tidak mengapa, kita haruslah saling menasihati antara satu sama lain. Jangan kita bersikap lepas diri untuk kesenangan hidup kita. ” nasihat Sang Kancil dengan rendah diri. Sang Kura-Kura menyambung, “Betul, kita hidup di hutan rimba ini haruslah menjaga kebersihan supaya terhindar daripada segala penyakit. Kalau penyakit muncul, semua haiwan di sini akan susah hati sebab penyakit akan memberi kemudaratan. ” kata Sang Kura-Kura. Mereka pun menolong Sang Monyet membersihkan rumahnya.


babak 1


babak 2


Click to View FlipBook Version